Bab 123-1.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 123-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,130
  • Pages: 47
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang CSR (Corporate Social Responsibility) saat ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat umum, sebagai respon perusahaan terhadap lingkungan masyarakat. CSR berkaitan dengan tanggung jawab sosial, kesejahteraan sosial dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat. Industri dan korporasi dalam hal ini berperan untuk mendorong perekonomian yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Melalui CSR perusahaan tidak semata memprioritaskan tujuannya pada memperoleh laba setinggi-tingginya, melainkan meliputi aspek keuangan, sosial, dan aspek lingkungan lainnya. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dikenal sejak 1970-an, merupakan kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholders, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat, lingkungan, serta komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. 1. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Secara teoritis CSR merupakan inti dari etika bisnis, dimana suatu perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal kepada pemegang saham (stakeholders), tetapi perusahaan juga mempunyai kewajiban terhadap pihak lain yang berkepentingan (stakeholders). Semua itu tidak lepas dari kenyataan bahwa suatu perusahaan

2

tidak bisa hidup, beroperasi, dan bertahan serta memperoleh keuntungan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Jadi CSR lebih menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas (stakeholders) daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan itu sendiri. CSR itu sendiri merajuk pada semua hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan (customers), karyawan (employers), komunitas masyarakat, investor, pemerintah, dan pemasok (supplier) serta kompetitornya sendiri. 2

Di Indonesia, istilah CSR semakin popular digunakan sejak tahun 1990- an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSA (Corporate Social Activity) atau "aktivitas social perusahaan". Walaupun tidak menamainya sebagai CSR, secara factual aksinya mendekati konsep CSR yang merepresentasikan bentuk "peran serta" dan "kepedulian" perusahaan terhadap aspek social dan lingkungan. Penerapan CSR di Indonesia semakin meningkat baik dalam kuantitas maupun kualitas. Selain kegiatan dan pengelolaannya yang semakin bervariasi, dilihat dari kontribusi finansial, jumlah dana yang dialokasikan dalam penerapan CSR juga semakin besar. Walaupun penerapan CSR mulai berkembang, tetapi sampai saat ini, pengungkapan CSR dalam laporan tahunan masih bersifat sukarela. Sementara dalam Pasal 66 ayat 2 huruf c Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 juga dinyatakan bahwa semua perusahaan wajib untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan.

Dalam

undang-undang

tersebut

dinyatakan

bahwa

direksi

menyampaikan laporan tahunan, termasuk laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan

3

Komisaris dalam jangka waktu paling lambat enam bulan setelah tahun buku perseroan berakhir. 3

Perihal penerapan CSR PT Indolakto Purwosari mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 15 huruf b tentang Undang-Undang Penanaman Modal,dapat disimpulkan bahwa semua peraturan dimaksud menekankan bahwa setiap perusahaan wajib melaksanakan kegiatan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility).Sesuai peraturan daerah Kabupaten Pasuruan nomor 31 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Peusahaan. Kegiatan program CSR pun beragam, tidak hanya terbatas pada program sosial maupun secara ekonomi. Ada beberapa bidang lain yang dapat dijadikan sasaran pertanggungjawaban sosial perusahaan seperti sosial, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Upaya tersebut kemudian diperkuat dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) Pasal 74 ayat (1) bahwa: “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.” Dan UndangUndang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM) Pasal 15 huruf b, yaitu: “Setiap penanaman modal berkewajiban: melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Kedua undang-undang tersebut mengatur bahwa setiap perseroan atau penanam modal diwajibkan untuk melakukan sebuah upaya pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility)

4

4

Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu atau berprestasi, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. PT Indolakto Purwosari, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur berkontribusi dalam pembangunan fisik maupun sosial melalui program CSR nya, berikut diantaranya:Program Peningkatan Air Bersih Masyarakat dan Pengolahan limbah B3 sebagai pupuk organik.

5

Tanggung jawab sosial PT Indolakto Purwosari bagi masyarakat sekitar dalam bentuk kemitraan, pengembangan komunitas, dan pelayanan publik, memiliki makna ekonomi berupa besarnya dana yang mengalir secara langsung dari perusahaan, atau tidak langsung sebagai efek multiplier dari perputaran roda ekonomi masyarakat sekitar itu sendiri. Terbukanya berbagai jenis lapangan kerja baru, berbagai bentuk program mitra kerja perusahan, dan juga berkembangnya sektor informal, adalah sebagai bukti menggeliatnya perekonomian masyarakat sekitar. Pembangunan sarana fisik bagi lingkugan masyarakat, sumbangan di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat, secara tidak langsung juga telah memberi pengaruh peningkatan kualitas SDM dan potensi ekonomi masyarakat. Melihat dan mengacu pada kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dimana pelaksanaan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility).

5

6

PT Indolakto Purwosari Program Peningkatan Air Bersih Masyarakat, oleh karena itu saya mengambil judul “IMPLEMENTASI COORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY

(CSR)

PADA

PT

INDOLAKTO

PURWOSARI KAB. PASURUAN JAWA TIMUR” untuk dipelajari.

1.2

KONDISI UMUM PERUSAHAAN 1.2.1

Profil Badan Usaha Perusahaan

: PT . INDOLAKTO

Alamat

: Jalan Raya Purwosari KM 62, Tejowangi, Purwosari, Jawa Timur.

Bentuk Usaha : Memproduksi Susu dalam Kemasan. 1.2.2

Struktur Organisasi Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi PT. Indolakto adalah Factory Manager yang dibantu oleh seorang deputi. CEO atau executive officer bertanggung jawab terhadap para pemegang saham untuk mengelola perusahaan, sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan CEO memberikan kekuasaan dan wewenang kepada steering committee yang dibawahi 12 departemen yaitu :

Fm Asep Noor

HR Division Head

Supply Chain GM

SCM Prod. Mgr DwiYuswianto

Liquid Prod. Mgr Roby R.

Can Making Mgr Tarisman

PPICMgr Ingrid

WH Mgr ArdiS.

SCM Prod. Spv.

Liquid Prod. Spv.

Can Making. Spv

PPIC. Spv.

PPIC Staff

6

Secretary Angelina

Quality GM

Development GM

Enginering Mgr Eko Sri

HR GA Mgr Yasman

QAMgr LuriSuanto

CI Mgr Mama L

PPIC. Spv.

Eng. Spv.

HR. Spv.

QA. Spv.

CI Engineer

WH Staff

Eng. Staff

HR & GA Staff

QA. Staff

OPERATIVE LEVEL

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT INDOLAKTO PURWOSARI

Sumber : Data HRD PT INDOLAKTO, 2019

Engineering Project GM

SHE Mgr Tri W.

SHE Staff

FA Mgr Budi S

Project Mgr Fadholi

FA Spv.

Purch. Spv

FA Staff

Purch. Staff

R&D Tech.

7

1.2.3

Sejarah Perusahaan

Australian Dairy Produce Board ( Dewan Hasil Peternakan Susu Australia ) telah mendapat pengalaman dan hasil yang memuaskan dalam mendirikan pabrikpabrik pengolahan susu di Filiphina, Thailand, dan Singapura yang semuanya dilakukan dalam rangka kerja sama dengan pemilik modal setempat. Dorongan dan kesempatan untuk melakukan usaha serupa di Indonesia terbuka dengan disahkannya Undang Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23 september 1967 anggota. Australian Dairy Produce Board yang terdiri dari Tuan E.G. Roberts O. B. L (ketua), J.P Norton O.B.E (wakil ketua) dan S.F Barnes (project manager) mengadakan kunjungan ke Jakarta dan setelah mengadakan perundingan perundingan dengan direksi P.D. & I. Marison N.V yang terdiri dari Tuan Usman Zahiruddin dan Drs. Nahar Zahiruddin dan juga dengan pejabat pejabat tinggi pemerintah, memajukan suatu permintaan izin untuk mendirikan pabrik pengolahan susu di Jakarta dalam bentuk joint venture dengan P.D. & I. Marison N.V. Pada tanggal 3 November 1967 permohonan izin joint venture tersebut itu disetujui oleh Dewan Pertimbangan Penanaman Modal Asing, dan pada tanggal 15 desember 1967 ditandatanganilah Akte Pendirian Perusahaaan baru yang dinamakan PT. Australian Indonesian Milk Industries. Perusahaan ini didirikan dengan modal sebesar US $ 750.000 dan di samping itu juga mendapat bantuan dari Australian Dairy Produce Board berupa pinjaman uang sebesar US $ 880.000 untuk pembelian pabrik dan semua perlengkapan yang diperlukannya.

8

Sebagai Dewan Komisaris Perusahaan baru itu ditunjuk untuk mewakili Australian Dairy Produce Board, Tuan E.G Roberts O.B.E (Presiden Komisaris), E.G McCartny dan H.A Stone O.B.E dan sebagai wakil P.D & I.Marison N.V, Tuan Usman Zahiruddin (Wakil Presiden Komisaris) dan Janis Zahiruddin. Para pemegang saham membentuk Dewan Direksi sebagai Berikut : Tuan J.P Norton O.B.E (Ketua), tuan S.F Barnes (Direktur Eksekutif dan Project Manager) dan Drs. Nahar Zahiruddin (Direktur Eksekutif). Kemudian diadakan kontrak managemen antara perusahaan baru itu dan Asia Dairy Industries (H.K) Ltd., yaitu perusahaan yang tergabung dalam Australian Dairy Produce Board dan yang mengkhususkan diri di bidang managemen. Berdasarkan kontrak itu, Asia Dairy Industries diserahi tanggung jawab atas segi teknis dan administratif. Juga diadakan persetujuan bahwa P.D & I. Marison N.V ditunjuk sebagai distributor hasil produksi perusahaan baru itu untuk seluruh Indonesia. Pada permulaan 1986 diadakan pembelian sebidang tanah seluas 3 Ha yang terletak di Gandaria, Jakarta Timur, di Jalan Raya Jakarta-Bogor, dan pada tanggal 1 Mei 1968 dimulai pekerjaan pembangunan pondasi untuk suatu kompleks pabrik modern den gan luas bangunan yang berjumlah 6000 m2. Dalam rencana bangunan termasuk juga fasilitas kesejahteraan pegawai ( termasuk ruang ibadah) dan pemboran dua sumur dalam sebagai sumber air. Menjelang akhir tahun 1986, selesailah pekerjaan kontruksi bangunan pabrik. Pemasangan peralatan dan mesin-mesin dimulai pada bulan desember, dan pada bulan Juni 1969 pabrik telah siap untuk mulai produksi. PT. Australia Indonesian Milk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengilahan susu dan merupakan salah satu pelopor penanaman modal asing di

9

Indonesia. PT Indomilk merupakan perusahaan Joint Venture antara Indonesia dan Australia. Manfaat yang ditimbulkan didirikannya industri pengolahan susu modern ini bagi Indonesia, antara lain dapat dicapainya penghematan devisa sebesar lebih dari 50% Indonesia memiliki industri baru yang menciptakan lapangan kerja untuk tenaga setempat, persediaan protein susu yang mengandung kadar gizi akan bertambah dan dapat dibeli dengan harga murah, pembelian susu segar hasil produksi peternakan melalui GKSI daerah Jawa Barat. Bersama dengan 200 karyawan, pengembangan produk dan usaha terus dilakukan hingga diluncurkan produk lainnya seperti susu pasteurisasi merk INDOMILK pada tahun 1970 , produk mentega dengan merk ORCHID BUTTER dan untuk merk Golden Churn pada tahun 1971, produk es krim untuk merk Peter Ice Cream pada tahun 1972, serta susu bubuk INDOMILK yang diproduksi dengan sistem toll manufacturing pada tahun 1985. Pada tahun 1986 PT. INDOMILK memperoleh status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) setelah terjadinya alih teknologi dan permodalan. Produk berikutnya yang diluncurkan setelah perubahan status ini adalah susu kental manis CAP ENAAK. Tahun 1988 susu kental manis produksi INDOMILK telah diimpor oleh berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, Vietnam, Myanmar, Taiwan, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Sejalan dengan perkembangan usaha, Indomilk Dairy Group telah melahirkan beberapa perusahaan dengan produknya masing-masing bersama dengan 2.651 karyawan.

10

1.2.4

Visi dan Misi PT Indolakto Purwosari

1.2.4.1 Visi Dapat Menjadi pemimpin pasar susu di Indonesia serta mampu membangun citra terkemuka di negara lain melalui produk-produk berkualitas. 1.2.4.2 Misi 1.

Senantiasameningkatkankompetensikaryawan,

proses

produksi,

dan teknologi. 2.

Menyediakanproduk

yang

berkualitastinggi,

inovatifdenganhargaterjangkau, yang merupakanpilihanpelanggan. 3.

Memastikanketersediaanprodukbagipelanggandomestikmaupuninte rnasional.

4.

Memberikankontribusidalampeningkatankualitashidupbangsa Indonesia, khususnyadalambidangnutrisi.

5.

1.2.5

Meningkatkanstakeholders’ valuesecaraberkesinambungan.

Tujuan Perusahaan

1.2.5.1 Tujuan Jangka Pendek Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pemangku kepentingan. 1.2.5.2 Tujuan Jangka Panjang Menjadi perusahaan terkemuka di dunia yang menghasilkan produk berbahandasar susu yang diidamkan,berkualitas dan memperkaya.

11

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan Berikut adalah tujuan dari PKL yang dilakukan penulis di PT Indolakto Purwosari: 1.

Mahasiswa program Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang memiliki kemampuan mengimplementasikan teori – teori yang ada secara faktual dengan melihat,mengalami, merasakan dan menerapkan praktek kerja lapangan sehingga memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya.

2.

Mahasiswa mampu melakukan kerjasama tim dengan perusahaan tempat praktek.

3.

Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan secara mandiri di tempat praktek dengan bimbingan tenaga pendamping di perusahaan.

4.

Mahasiswa mampu mengkaji, mengobservasi, realitas teori dalam praktek di perusahaan tempat Praktek Kerja Lapangan.

1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan 1.5.1 Bagi Mahasiswa Berikut adalah manfaat bagi mahasiswa dari PKL yang dilakukan penulis di PT Indolakto Purwosari: 1.

Dapat memadukan teori-teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan persoalan nyata yang dihadapi di masyarakat.

12

2.

Media untuk memvalidasi, menguji, mengimplementasikan keilmuan pada persoalan real yang terjadi di lapangan.

3.

Memperoleh keterampilan bekerja yang didukung oleh instansi terkait. 1.5.2 Bagi Universitas

Berikut adalah manfaaat bagi universitas dari PKL yang dilakukan penulis di PT Indolakto Purwosari: 1.

Menambah pengalaman karya ilmiah di Universitas Kanjuruhan Malang yang selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi untuk Praktek Kerja Lapangan periode berikutnya.

2.

Terjadi hubungan yang baik antar perusahaan yang mendukung kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan pihak Universitas Kanjuruhan Malang. 1.5.3 Bagi Perusahaan

Berikut adalah manfaat bagi perusahaan dari PKL yang dilakukan penulis di PT Indolakto Purwosari: 1.

Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja perusahaan.

2.

Perusahaan dapat mengetahui peluangnya kegiatan bisnis, kekuatan, kelemahan dan ancaman bagi perusahaan.

13

BAB II SITUASI PERUSAHAAN PADA SAAT INI

2.1 Aspek Pemasaran 2.1.1 Produk : Orientasi, Merk, Label, Pengepakan, Pengembangan Produk Perusahaan ini memproduksi susu dari sapi dan harga juga sesuai dengan produk yang dijual. Untuk produk yang di jual perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1.

Susu Indomilk

2.

Susu Kental Manis

3.

Susu UHT dll.

Sistem pengembangan usaha bisa dilakukan dengan cara menambah produk susu untuk di jual atau ditawarkan kepada konsumen. 2.1.2 Strategi Pemasaran / Distribusi, Agen, Ritel Saluran pemasaran PT. INDOLAKTO sangat mudah untuk dipasarkan karena produk ini sudah banyak dikenal masyarakat. Dalam pemasaran perusahaan ini biasanya dilakukan oleh marketing – marketing yang sudah berpengalaman dengan mengikuti : Menjualnya secara langsung ke konsumen atau direct selling, dan Distribusi melalui Indomarco. 2.1.3

Penetapan Harga, Metode, Tujuan

Harga yang ditentukan oleh perusahaan , dan membandingkan dengan produk yang ada dipasaran.

14

2.1.4

Promotion : Periklanan, Sales Promotion, Personal Selling dan Publisitas

Promosi yang dilakukan yaitu melalui dari mulut ke mulut atau direct selling, Periklanan yang dilakukan dengan membuat brosur yang dengan tampilan yang menarik dan lengkap, tetapi menjelaskan produk susu perusahaan ini. 2.1.5

SPT : Segmentasi – Positioning – Targeting

a. Segmentasi Susu Indomilk, Kental Manis, UHT ditargetkan untuk kalangan anak kecil hingga dewasa. b. Positioning Indolakto selama ini memposisikan diri sebagai produk minuman susu yang nikmatyang dapat dikonsumsi kapan saja,dimana saja. c. Targeting Dari segi usia, susu Indomilk, Kental Manis, UHT menargetkan produknya untuk dikonsumsi dari segala usia yang nantinya diklasifikasikan lebih lanjut kedalam 2 segmen yaitu 5-15 tahun. 15-50 tahun. Susu ini menargetkan segmen utamanya kalangan anak kecil hingga dewasa. 2.1.6 Pangsa Pasar, Persaingan Pasar yang dituju oleh PT. INDOLAKTO adalah semua kalangan masyarakat untuk seluruh Indonesia.Perusahaan tidak membatasi pasar untuk menyebarkan kesemua lapisan baik pasar menengah keatas maupun pasar menengah kebawah. Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat berkembang lebih pesat.

15

2.1.7 Sistem Informasi Pemasaran Sistem inormasi PT. INDOLAKTO yaitu sudah menggunakan teknologi canggih agar produk ini cepat di dengar oleh para konsumen. Sedangakn system inormasi yang digunakan oleh PT. INDOLAKTO bisa berupa : a. Menggunakan sistem internet untuk periklanan. b. Menjualnya secara langsung ke konsumen atau direct selling. c. Membuat brosur agar produk lebih di kenali oleh konsumen.

2.2 Aspek Produksi dan Operasi 2.2.1 Bahan Baku - Proses – Produk Supply bahan baku PT. Indolakto berasal dari Koprasi UnitDesa (KUD) yang berasal dari Jawa Timur dan mengimpor freh milk yang sudah diekstrasi. Material yang dibutuhkan dibagi menjadi dua, yaitu material mayor dan minor. Kategori material mayor tersebut antara lain: fresh milk, gula, dan lain-lain. Sedangkan kategori material minor antara lain: color, vitamin, protein, dan lain-lain. Sebelum memulai tahapan proses produksi dilakukan uji kontol untuk mendeteksi kalau tidak ada zat-zat tertentu yang membahayakan. Pada umumnya tahapan produksi produk PT. Indolakto sama. Pertama fresh milk dipanaskan dengan suhu 80˚C dengan tujuan membunuh bakteri pathogen. Perbedaan tahapan proes prouksi produk-produk tersebut terletak pada mulainya proses memproduksi pada jenis-jenis produk tersebut. Misalnya, proses produksi susu SCI setelah proses pemanasan disuhu 80 0C, ada proses lagi untuk membunuh bakteri pembusuk dengan memasukkan pada tempat inkubasi. Pada proses pembuatan susu kental manis, dilakukan proses evaporasi atau penguapan

16

air agar susu segar tersebut mengental. Salah satu perbedaan keduanya juga terletak pada tambahan kadar gula yang berbeda. PT. Indolakto menggunakan sistem MTS (Make to Stock). Produk yang telah jadi dan dipacking lalu dimasukan kedalam gudang. Suhu dalam gudang sudah diatur sedemikian rupa dan dalam mengambil satu palet sudah menggunakan mesin sehingga kemungkinan untuk terkontaminasi sedikit. Selanjutnya didistrisbusikan ke toko-toko. Penjaminan mutu PT.Indolakto sangat ketat karena dilakukan dari awal yaitu pengecekan susu yang disetorkan oleh KUD. Pengecekan dilakukan dengan cara sampling. Terdapat dua cara sampling yaitu bottling sampling dan drip sampling. Bottling sampling adalah pengujian yang dilakukan langsung ke dalam tangki susu oleh supir mobil tangki tersebut untuk kemudian dilakukan beberapa uji yang cepat dan praktis yang dilakukam oleh departemen quality control. Pengujian ini bertujuan menentukan apakah susu segar tersebut dapat diterima dan kemudian dipompa. Parameter yang diujikan adalah temperatur susu segar, uji alkohol, uji keasaman, uji reduktase, dan uji organoleptik. Hasil pengujian akan dilaporkan oleh asisten laboratorium penerimaan susu dengan menuliskan hasil pengujian pada nota yang dibawa pengantar susu atau supir truk pada saat susu datang. Drip sampling merupakan analisa yang dilakukan pada susu segar setelah susu mendapat persutujuan asisten laboratorium penerimaan susu untuk dipompa ke dalam silo. Sampel drip diambil saat susu sedang dipompa. Analisa yang dilakukan pada sampel drip adalah analisa kadar lemak, protein laktosa, total padatan, dan padatan tanpa lemak. Untuk mengetahui kondisi susu jauh, tim quality control juga melakukan uji pemalsuan (adulteration test). Uji bertujuan

17

mengetahui apakah ada penambahan senyawa-senyawa tertentu dalam susu segar yang akan mempengaruhi hasil pengujian susu segar tersebut. Adapun uji pemalsuan yang dilakukan yaitu tes urin sapi, formalin, flour, antibiotic, garam, peroksida, penambahan milk powder, dan tes gula. Setelah susu melewati tahap analisa, apabila ternyata memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan, maka akan dilakukan penolakan terhadap susu tersebut.Penolakan susu juga dilakukan apabila terdapat pemalsuan susu seperti penambahan bahan kimia yang akan memperngaruhi kualitas susu. Setelah itu dilakukan pengujian kualitas bahan baku tambahan, analisa produk akhir dan susu bubuk selama proses, analisa penyimpanan dan pengecekan pembungkus produk. Penjaminan kualitas dari PT. Indolakto juga terletak pada distribusi produknya. Produk yang dihasilkan PT.Indolakto tidak menggunakan bahan pengawet sehingga umurnya tidak terlalu panjang. Akan tetapi konsumen PT.Indolakto tidak hanya di Indonesia saja namun sudah berbagai dunia. Oleh sebab itu, PT.Indolakto membuka cabang di luar negeri. Selain itu, untuk menjaga kualitas produkPT.Indolakto menerapkan peraturan kepada pekerja untuk selalu memakai APD.

2.2.2

Faktor Ekonomis, Kesehatan, Dan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja karyawan dalam bekerja bernilai penting sama dengan bisnis. Setiap individu diharapkan untuk memberi kontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, serta menerapkan perilaku yang mengutamakan

18

keselamatan. Perusahaan berusaha untuk selalu meningkatkan komitmen dan performa OHS dalam mentaati Undang-Undang dan Standar OHS. 2.2.3

Standart Kualitas ISO, Produktifitas, Efisiensi

Sertifikat yang didapatkan oleh PT. Indolakto : a. Sertifikat Halal Pada awal 1994, PT. INDOMILK adalah perusahaan susu pertama di Indonesia yang memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label “HALAL” pada semua produknya.Setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen Kesehatan, Departemen Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam hal: 

Bahan baku



Formula



Pengolahan



Peralatan



Kebersihan Sarana Kerja



Kontrol Mutu



Kemasan



Limbah

b. Piagam Bintang Tiga Keamanan Pangan Pada Maret 2007, PT. INDOLAKTO mendapatkan Piagam Bintang Tiga Keamanan Pangan (Food Star Award) dari Badan POM Republik Indonesia atas prestasinya dalam menerapkan Manajemen Keamanan Pangan berdasarkan Sistem HACCP, ISO 22000 secara konsisten.

19

c. Sistem Jaminan Halal Perusahaan menetapkan panduan Sistem Jaminan Halal dalam rangka menjamin kehalalan produk. Sistem Jaminan Halal merupakan sistem terpadu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan mutu perusahaan, ISO 9001:2008, ISO 22000:2005, GMP, Internal Halal Audit yang berlaku di perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan halal kepada konsumen atau pengguna produk. Panduan Sistem Jaminan Halal ditetapkan untuk dipahami oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan mendapatkan Status Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM-MUI dengan kategori A (Baik). d. Sertifikat ISO Perusahaan sangat peduli terhadap mutu produk yang dihasilkan dan karena itu menerapkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan serta sistem jaminan halal dalam rangka menghasilkan produk yang bermutu, aman, dan halal untuk memenuhi kepuasan pelanggan. PT. INDOLAKTO telah mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun 2000 hingga sekarang. Pada November 2008 perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 22000:2005 untuk sistem manajemen keamanan pangan meliputi proses penerimaan raw material, proses produksi, pengendalian mutu dan penyimpanan barang jadi. Pada Oktober 2009 perusahaan mendapatkan ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu yang diterapkan untuk seluruh pabriknya. Mulai tanggal 01 April 2008 berubah menjadi PT. INDOLAKTO yang dulunya PT. INDOMILK. Perubahan menjadi PT. INDOLAKTO karena bergabung dengan INDOFOOD

20

mulai Desember 2009 sampai dengan sekarang. Pada Agustus 2012 Central Laboratory PT Indolakto mendapatkan Akreditasi ISO 17025-2005 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Dengan adanya pengakuan akreditasi laboratorium, maka laboratorium Central PT Indolakto dianggap telah kompeten dan berkesesuaian dengan standar internasional tersebut.

2.2.4

Material Handling, Maintenance / Pemeliharaan alat, Umur Teksnis, Ekonomis Mesin

Perusahaan manufaktur erat kaitanya dengan keterhantungan aktiva tetap berupa mesn produksi, tidak beda jauh dengan PT Indolakto juga menggunakan mesinmesin produksi. Pemeliharaan dan perawatan mesin sangat membantu sekali dalam menunjang proses kelancaran produksi. PT Indolakto menggunakan manajemen pemeliharaan preventif yang dilakukan secara regulary melibatkan

karyawan

dibidang

operasi

untuk

sekedar

dengan

membersihkan,

mengevaluasi pengecekan kelancaran, dll. Untuk masalah mendetail kerusakan atau keamcetan mesin, tidak diserahkan kepada karyawan bidang operasi yang mengendalikan mesin itu tiap harinya. Melainkan tugas tersebut sudah tersepesialisasi diserahkan kepada enginering area.

Sudah dipastika bahwa PT Indolakto juga secara tidak langsung juga

melengkapi dengan departmen pemeliharaan. Departmen ini memiliki tugas bertangung jawab untuk kerusakan mesin.

Selain pemeliharan preventif PT

Indolakto juga memperhatikan pemeliharaan kerusakan, pada saat mesin mulai gagal memproduksi. Mengenai pengukuran reabilitas atau keandalan mesin itu sendiri sebagai indikator yang digunakan oleh PT Indolakto adalah saat terjadi

21

penurunan jumlah produksi yang semakin berkurang dari kepasitas normal yang sudah ditentukan sebelumnya.

2.2.5 Limbah, Daur Ulang, AMDAL Seperti halnya perusahaan manufaktur lainya, PT Indolakto juga mengadakan trial untuk percobaan penelitian dilakukan lebih awal sebelum memproduksi produk baru. Seperti halnya sebelum meluncurkan diferensisasi produk, maka dlakukan uji coba pada produk tersebut. Saat percobaan tersebut suda memenuhi standar dan ketentuan-ketentuan yang diinginkan oleh pihak PT Indolakto, maka produk tersebut akan dikenalkan ke masyarakat dengan mengunakan produk berupa sampel. Sampel ini masyarakat boleh mencoba karena gratis. Mengenai pengolahan produk yang berupa sampel, tidak ada pemisahan tempat produksi maksudnya adalah sama dengan tempat pembuatan produk yang akan dijual kemasyarakat. Karena begitu banyak rentetan proses pembuatan produk tersebut, maka untuk mempertahankan kepastian bahwa produk tidak terkontaminasi maka tiap-tiap proses dilakukan pengecekan. Jika ditemukan produk tersebut terkontaminasi sebelum proses packing, maka produk yang mengandung kontaminasi akan dibuang ditempat pembuangan limbah. Ditempat pembuangan limbah tersebut juga dilkukan proses penyaringan agar limbah yang dibuang dilingkungan masyarakat sekitar akan aman dan tidak merusak kelestarian lingkungan hidup. Point penting yang dapat diambil dan dicontoh

untuk

perusahaan

lain

dari

PT.

Indolakto

adalah

selain

mempertimbangkan CSR tetapi juga AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

22

Lingkungan). Namun, jika ditemukan barang tersebut rusak

pada saat

pengemasan maka akan diganti dengan tempat kemasan yang lebih bagus dan layak asalkan tidak mengandung kontaminasi.

2.3 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia 2.3.1 Pola Rekruitmen / Penerimaan Pegawai / Persyaratan 1. Posisi: Electrical Engineering & Automation (EEA) a.

Merencanakan

dan

melaksanakan

perawatan

atau

maintenancesecara berkala. b.

Melakukan perawatan atau maintenance mesin produksi, program automation (PLC) dan general electric.

c.

Berpengalaman dalam mengimplementasikan SS, GMP, ISO14001, ISO9001, ISO22000 dan OHSAS18001.

d.

Minimal 3 – 4 tahun berpengalaman pada bidang yang sama atau pada industri makanan dan minuman.

e.

Minimal Sarjana dari jurusan Elektro.

f.

IPK minimal 2.75 dari skala 4.00

2. Posisi: Marketing Analyst (MA) a.

Membuat analisis yang komprehensif dan mendasar pada aktivitas pemasaran serta penjualan.

b.

Membuat laporan arus kas sebagai dasar keputusan manajemen.

c.

Bersedia untuk melakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

23

d.

Bertanggung jawab untuk proses awal hingga akhir dari pengumpulan data untuk laporan akhir.

e.

Memberikan gambaran pasar, pesaing, tren, konsumen, dll pada manajemen.

f.

Pengalaman 3 tahun di posisi yang terkait (lebih disukai dari bidang riset pasar konsumen dan barang-barang konsumen).

g.

Menyediakan laporan berkala (bulanan & tahunan) dan memberikan saran serta prediksi pada manajemen.

h.

Minimal 3 – 4 tahun pengalaman dalam posisi terkait (level Supervisor) pada industri makanan dan minuman atau Market Research.

i.

3.

Minimal Sarjana dengan IPK 2,75 dari skala 4.00

Posisi: Legal Manager – (LM) a.

Bertanggung jawab untuk semua masalah-masalah hukum, termasuk

berperan

sebagai

penasehat

hukum,

mengamankan harta perusahaan dari hal-hal yang ilegal, mempersiapkan dan pratinjau dokumen-dokumen hukum yang berkaitan dengan kontrak bisnis. b.

Memastikan peraturan dan kepatuhan hukum untuk semua kegiatan operasional sehari-hari.

c.

Memantau dokumentasi hukum dan menjaga agar sumber data/tanggal tetap up to date.

24

d.

Mampu bekerja mandiri atau dalam tim, memiliki kepribadian yang menyenangkan, mudah beradaptasi, memiliki sikap positif, dan pekerja keras.

e.

Memiliki

pemikiran

analitis

yang

baik

dan

jiwa

kepemimpinan. f.

Mempunyai lisensi advokat dari PERADI.

g.

Minimal 5 – 7 tahun pengalaman dalam bidang hokum perusahaan/manufaktur atau industri susu akan menjadi keuntungan tersendiri.

h.

Sarjana/Master dari Jurusan Hukum.

i.

Minimum IPK 2,75 (S1) dan 3.00 (S2) dari skala 4.00

25

Proses untuk penerimaan pegawai sebagai berikut : Mengirimkan Berkas Lamaran

Panggilan Interview

Psikotest (Tes tulis dan Tes computer)

Interview Terakhir dan Proses Seleksi

Karyawan diterima

Gambar 2.1 Proses penerimaan karyawan Sumber : Data di HRD PT INDOLAKTO, 2019. Gambar Proses Penerimaan Pegawai Jika di dalam perusahaan karyawan melanggar peraturan yang telah di buat olehperusahaan maka karyawan akan diberhentikan. Begitu pula untuk karyawan yang tidak pernah masuk kerja atau sering absen maka tindakan yang diambil oleh pemilik usaha yaitu

26

diberikan peringatan pertama, kedua, ketiga jika masih melanggar maka langsung diberhentikan.

2.3.2 Pembinaan Karir Sesuai dengan asas pembinaan yang berdasarkan prestasi kerjapengembangan karir pegawai dilaksanakan melalui kenaikan pangkat danpengangkatan dalam jabatan.Agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat bekerja denganefisien dan efektif, sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam pekerjaan makadiperlukan adanya suatu pengembangan karir yang meliputi: mutasi, promosi, dan demosi. Menurut

Hasibuan

(2000:

101),

mutasi

adalah

satu

perubahanposisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupunvertikal (promosi/demosi) dalam suatu organisasi. Prinsip mutasi adalahmemutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agarsemangat dan produktivitas kerjanya meningkat yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan. Mutasi merupakansalah satu tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi kerja. Denganadanya mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaan,lingkungan pekerjaan, dan alat - alat kerja yang cocok bagi karyawanyang bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif pada jabatan yang diduduki. Promosi adalah perpindahan yang memperbesarauthoritydanresponsibilitykaryawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasisehingga kewajiban, hak, status,

dan

penghasilan

semakin

besar

Malayu

(2000

:107).

27

Promosi(promotion)memberikan peran penting bagi setiap pegawai,bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan pegawaiuntuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Menurut Flippo (1995: 229), promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebihtinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai denganpeningkatan gaji/upah lainnya walaupun tidak demikian.Demosi menurut Hasibuan (2000: 112) adalah perpindahan karyawan darisuatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah di dalam satu organisasi, wewenang,tanggung jawab, pendapatan serta statusnya semakin rendah. Demosi adalahpenurunan pangkat jabatan seseorang dalam suatu jabatan. Misalnya: sudahwaktunya pensiun dengan alasan masa kerja sudah berakhir atau diberhentikankarena pegawai melanggar ketentuan instansi. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari kerugian perusahaan. Keberhasilan sebuah organisasi ditentukanoleh individu di dalamnya dalam artian kerja disesuaikan tugas. Pegawai yang tidak mampu melaksanakan tugas - tugasnya pada jabatan yang dipangkunya akanditurunkan jabatannya.Sesuai dengan kodrat manusia individu mempunyai keterbatasankemampuan tenaga dan waktu. Dengan kemampuan yang dimiliki dalam bereaksi,berkreasi secara positif untuk mencapai salah satu tujuan keberhasilan organisasi, dan tanggung jawab prilaku individu. Untuk mencapai tujuan yang efektif organisasiharus memberi dukungan sehingga individu dapat bebas mengembangkan potensidirinya. Dengan memberi kesempatan untuk mengembangkan diri dalampekerjaannya

28

2.3.3 Pengembangan SDM Pengembangan (development) dapat diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam perusahaan. Jadi pengembangan yang dilakukan oleh PT. INDOLAKTO adalah dengan memberikan training kepada para pegawai lama supaya produktivitas mereka tidak menurun. Biasanya karyawan lama produktivitasnya lebih menurun dibandingkan dengan karyawan baru. Untuk kelancaran dan kesuksesan perusahaan maka hal tersebut akan menjadi keputusan yang tepat yang harus diambil oleh pemimpin perusahaan. Pemilik perusahaan sangat memperhatikan setiap karyawannya yang bekerja sehingga pemilik mengetahui mana karyawan yang sudah tidak mempunyai kemampuan yang cukup dalam bidangnya. 2.3.4 Pensiun, PHK, dan Kompensasi, Promosi, Mutasi, Rotasi Pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usia lanut dan harus diberhentikan.PHK adalah suatu kondisi tidak bekerjanya lagi karyawan pada suatu perusahaan dan perusahaan terputus, atau tidak diperpanjang. 2.3.5 Integritas, Hubungan SDM, Pemeliharaan, Audit Personalia Pemilik perusahaan yaitu pemilik dana sekaligus pendiri perusahaan. Pemilik perusahaan dan semua pegawai selalu melakukan rapat atau bermusyawarah untuk membahas tentang memperbaiki kinerja semua pegawai untuk menuju pekerjaan yang lebih baik. Untuk membahas usaha yang telah dijalankan apakah menemui kendala atau tidak supaya kedepannya perusahaan menjadi lebih baik dan berkembang. Hal ini dilakukan agar hubungan antara karyawan dengan pemilik usaha menjadi lebih baik dan tidak terjadi kecemburuan sosial antara atasan

29

dengan bawahan. Pemilik usaha sangat memahami betul kondisi pegawai agar pegawai tidak merasa terbebani. 2.4 Aspek Keuangan 2.4.1

Bidang Keuangan / Finansial

2.4.2

Modal Usaha

PT Indolakto, membangun pabrik yang memproduksi beragam jenis susu olahan dalam kemasan di Desa Tejowangi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.Pabrik itu dibangun dengan dengan nilai investasi 130 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,17 triliun, kata Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Franciscus Welirang. Ia mengatakan, saat ini Indolakto yang sekitar 68,57 persen sahamnya dimiliki PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk itu telah memiliki pabrik susu olahan di Jakarta, Sukabumi, Jawa Barat, dan Pandaan, Jatim dengan total kapasitas terpasang mencapai 375 ribu ton per tahun. 2.4.3

Kepemilikan Modal

Kepemilikan modal berasal dari modal sendiri yaitu dipegang oleh pemilik perusahaan. Usaha ini merupakan usaha pribadi sehingga modal sepenuhnya dari pemilik usaha sendiri. 2.4.4

Peran Eksternal / Internal Audit

Audit keuangan PT. INDOLAKTO dilakukan oleh bagian kepala administrasi. Bagian kepala administrasi menangani semua tentang keuangan perusahaan. 2.4.5

Dampak Otonomi Daerah, Pajak, Perijinan dll

Dampak otonomi daerah pada perusahaan ini sebenarnya tidak terlalu berpengaruh dikarenakan perusahaan sudah mengantisipasi adanya dampak otonomi daerah tersebut yaitu perusahaan percaya bahwa konsumen lebih

30

memilih produk susu dari perusahaan ini karena produk sus yang ditawarkan terbilang lebih menarik dan rasa yang nikmat. Untuk perpajakan menggunakan NPWP, NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. Setiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Selain itu NPWP juga dapat dipergunakan untuk menjaga ketertiban. Manfaat untuk perusahaan ini adalah dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan agar memudahkan perusahaan untuk membayar pajak karena memang wajib pajak adalah kewajiban bagi setiap perusahaan. Untuk berapa nominal yang harus dibayarkan perusahaan ini tidak diterangkan secara jelas. Perijinan usaha PT. INDOLAKTO PURWOSARI tidak menemui kesulitan dikarenakan syarat – syarat yang diberikan pemerintah tentang perijinan sudah dipenuhi semua oleh perusahaan untuk mendirikan usaha, jadi perusahaan tidak menemui kesulitan dalam perijinan tersebut.

2.5 Aspek Manajemen 2.5.1 Pengertian Manajemen Manajemen ialah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi

melalui

pengorganisasian,

rangkaian pelaksanaan

kegiatan serta

yang

terdiri

pengawasan

atas

perencanaan,

yang dilakukan

untuk

menentukan usaha dan untuk mecapai sasaran – sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.(Tisnawati, 2005).

31

2.5.2 Aspek Manajemen di PT Indolakto Purwosari Dalam melakukan kegiatan sehari-hari PT Indolakto Purwosarimenerapkan 4 aspek manajemen yang meliputi : 2.5.2.1 Planning Perencanaan mengenai sumber daya manusia guna berjalannya operasional perusahaan. Perencanaan sumber daya di PT Indolakto Purwosariini ada 2 yaitu internal dan eksternal. Cara internal adalah dengan cara melihat kelebihan karyawan di suatu bagian dan melakukan bagian rolling ke bagian yang terjadi kekosongan, sementara cara eksternal adalah dengan cara melakukan perekrutan dikarenakan kebutuhan tenaga ahli atau karena kekurangan sumber daya manusia yang berkompetensi di suatu bidang. Perencanaan mengenai operasional perusahaan guna lancarnya segala aktivitas di perusahaan seperti perencanaan pembaruan alat-alat produksi, penelitian dan pengembangan serta pemilihan bibit tebu supaya memperoleh hasil yang memuaskan, serta pengembangan kapasitas giling tebu yang harus ditambah melihat kondisi pesaing yang dewasa ini perusahaan pesaing berusaha menambah kapasitas produksinya. 2.5.2.2 Organizing Pengorganisasian perlu dilakukan oleh setiap perusahaan karena tanpa adanya tujuan dan struktur organisasi, maka tujuan dari organisasi tidak akan tercapai. Implementasi pengorganisasian pada PG. Kebon Agung meliputi : 1.

Perombakan ulang setiap tahun struktur organisasi perusahaan dilihat

dari perubahan rencana perusahaan.

32

2.

Pembagian tugas yang jelas tiap bagian sehingga tidak terjadi

perselisihan dalam melaksanakan tugas masing-masing. 3.

Rolling karyawan sesuai dengan jumlah karyawan dan kompetensi

mereka. 2.5.2.3 Actuating Pengaktuasian sangat penting guna menciptakan iklim kerja yang menyenangkan

supaya

para

karyawan

merasa

nyaman

dan

dapat

melaksanakan program kerja secara efisien dan efektif agar tercapainya tujuan organisasi. Penetapan aktuasi di PT Indolakto Purwosari meliputi : 1.

Para pekerja senior memberikan arahan dan contoh kepada pekerja baru

tentang pekerjaan yang akan mereka tangani. 2.

Perusahaan memotivasi karyawan dengan cara memberikan bonus berupa

jam lembur untuk karyawan yang bekerja lembur. 3.

Memberikan perintah kerja yang sesuai dengan kompetensi dan

kemampuan mereka. 2.5.2.4 Controlling Pengontrolan adalah cara yang harus di tempuh setelah pengaktuasiannya, karena tanpa adanya kontrol maka jalannya sebuah organisasi tidak akan teratur dan cenderung akan berbelok ke arah yang tidak diinginkan. Penerapan kontrol yang diterapkan di PT Indolakto Purwosari meliputi : 1.

Mengontrol kehadiran karyawan melalui absensi finger print.

2.

Mengontrol kinerja karyawan melalui evaluasi kerja serta memberikan

point kenaikan golongan yang diberikan setiap akhir tahun.

33

3.

Mengontrol penggunaan dana dengan cara membuat laporan keuangan

tiap bulan di setiap bagian.

34

BAB III ANALISIS OBJEK STUDI

3.1 Analisis Studi Lapangan Analisis studi lapangan merupakan kajian seluruh studi yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan. Pada analisis objek studi kali ini, akan dibahas berkaitan dengan “Implementasi Corporate Social Responsibilty(CSR).” Analisis studi lapangan ini berusaha memberi gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dari hubungan antara fenomena yang diteliti pada suatu perusahaan. Gambaran yang sistematis dan akurat yang diperoleh dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis data sehingga memberikan hasil data yang konkrit, efisien, efektif akan suatu permasalahan dan kemudian dilaksanakan analisis sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan. Dalam hal ini dipilih salah satu bagian dalam perusahaan kemudian dikaji secara rinci dan mendalam berdasarkan teori yang dipelajari sebelumnya. Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian. Untuk menguji variabel yang telah dikemukakan, yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu data serta informasi lainnya yang diperoleh selama penelitian dilakukan akan diperoses serta dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan dasar berupa teori – teori yang telah dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang telah diteliti. Berdasarkan objek penelitian yang sudah dikemukakan diatas, pengumpulan data dilakukan secara observasi, dan studi terhadap dokumen dan catatan perusahaan.

35

data yang diperoleh kemudian disusun, diolah, dan selanjutnya dilakukan analisis sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan. 3.1.1 Corporate social responsibility Corporate social responsibility merupakan komitmen usaha untukbertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untukpeningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup darikaryawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebihluas (Sankat, Clement K, 2002). Pengertian ini sama dengan apa yangdikemukakan oleh The World Business Council for Sustainable Development(WBCSD) yaitu komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunanekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluargakaryawan tersebut, berikut komuniti-komuniti setempat (lokal) danmasyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitaskehidupan. Konsep

corporate

jawabkemitraanantara jugamasyarakat

social pemerintah,

setempat(lokal).

responsibility lembaga

melibatkan

sumber

Kemitraan

ini

daya

merupakan

tanggung masyarakat, tanggung

jawabbersama secara sosial antarstakeholders. Menurut Bank Dunia,Tanggung jawab sosial perusahaan terdiri daribeberapa komponen utama:perlindungan Iingkungan, jaminan kerja, hak azasimanusia, interaksidan keteribatan perusahaan dengan masyarakat, standar usaha,pasar,pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan kesehatan,kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana kemanusiaan.Keraf

(1998)menyebutkan

keterlibatansosial perusahaan:

beberapa

alasan

perlunya

36

a) Kebutuhan dan harapan masyarakat semakin berubah, masyarakatsemakin kritis dan peka terhadap produk yang akan dibelinya. Sehinggaperusahaan tidak bisa hanya memusatkan perhatiannya untukmendatangkan keuntungan. b) Terbatasnya

sumber

hanyamengeksploitasi

daya

alam,

bisnis

sumber

daya

alam

diharapkan

untuk

tidak

yangterbatas,

namun

harus

jugamemelihara dan menggunakan sumber daya secara bijak. c) Lingkungan sosial yang lebih baik, lingkungan sosial akanmendukung keberhasilan bisnis untuk waktu yang panjang, semakin baiklingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklimbisnis yang ada. Misalnya dengan semakin menurunnya tingkatpenganguran. d) Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan, kekuasaan yang terlalubesar jika tidak diimbangi dan dikontrol dengan tanggung jawab sosialakan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat. e) Keuntungan jangka panjang, dengan tanggungjawab dan keterlibatansosial tercipta suatu citra positif di mata masyarakat, karena terciptanyaiklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnisperusahaan tersebut

3.1.2

CSR pada PT INDOLAKTO a. Program Peningkatan Air Bersih Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat sanitasidankesejahteraan, masyarakat di sekitar pabrik Indolakto Purwosari. Perusahaan menyediakan sumur dan installasi awal senilai 600 juta untuk 300 rumah. Kemudian diserahterimakan pengelolaannya ke Pemerintah Desa Tenjowangi

dan

37

selanjutnya dibentuk Badan Usaha Milik Desa. Untuk pemeliharaan jaringan dan biaya listriksetiap warga diberikan sebesar Rp. 1000/m3. Lokasi

: Ds Tejowangi

Jumlah Target Pengguna: 300 KK Jumlah Actual pengguna: 233 KK Jumlah Pemakaian/KK: 15 m3/bulan

Gambar 3.1 Tandon air dalam program peningkatan bersih Biaya pemeliharaan: Rp.air1000 /m3

Gambar 3.2 Proses pengerjaan program CSR

38

3.2 Analisis SWOT Berdasarkan hasil analisis implementasi program CSR PT Indolakto, berikut adalah faktor-faktor yang akan dipergunakan untuk menentukan strategi melalui analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Faktor-faktor tersebut dipaparkan dibawah. Rangkuti (2003:18) mendefinisikan yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strenght dan opportunity, namun secara bersamaan dapat meminimalkan weakness, dan threats. 3.2.1

Kekuatan Perusahaan

1. Tersedianya dana CSR yang cukup dari perusahaan 2. Banyak target untuk program CSR yang ada di lingkungan sekitar 3. Partisipasi masyarakat terkait program CSR 4. Mampu memberi kekuatan brand yang besar dari masyarakat 5. Program CSR dapat berkelanjutan

3.2.2

Kelemahan Perusahaan

1. Tingkat Pendidikan masyarakat yang sedang 2. Perilaku masyarakat dalam hidup bersih dan sehat sangat rendah 3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam perawatan program CSR rendah

39

3.2.3

Peluang Perusahaan

1. Dengan program CSR perusahaan lebih menarik bagi investor 2. Lebih dikenal sebagai perusahaan yang ramah lingkungan serta kesejahteraan bagi masyarakat

3.2.4

Ancaman Perusahaan

1. Kompetitor yang lebih gencar dalam periklanan. 2. Perusahaan competitor lebih gencar dalam pengadaan CSR untuk menarik perhatian investor sereta masyarakat dalam memilih produk.

40

3.3 Matriks SWOT

Strength ( Kekuatan)

Weakness (Kelemahan)

1. Tersedianya dana CSR yang 1. Tingkat Pendidikan masyarakat cukup dari perusahaan 2. Banyak

target

yang sedang untuk 2. Perilaku masyarakat dalam hidup

program CSR yang ada di lingkungan sekitar 3. Partisipasi

nersih dan sehat sangat rendah 3. Tingkat

masyarakat

terkait program CSR

partisipasi

masyarakat

dalam perawatan program CSR rendah

4. Mampu memberi kekuatan brand

yang

besar

dari

masyarakat 5. Program

CSR

dapat

berkelanjutan Opportunity ( Peluang )

1. Dengan

program

S-O

W-O

CSR

perusahaan lebih menarik 1. Lebih banyak mengadakan 1. Merangkul bagi investor 2. Lebih

program

dikenal

perusahaan

yang

sebagai ramah

lingkungan

CSR

bagi

masyarakat

sekitar

LSM

Lembaga

untuk

Lembaga

program

CSR

berkelanjutan 2. Mengadakan program pelatihan

lingkungan

serta 2. Mengadakan program CSR

bagi

kesejahteraan

bagi

kesadaran untuk program CSR

masyarakat

yang berkelanjutan 3. Dengan menggaet investor perusahaan

lebih

dalam

pengembangan perusahaan 4. Menciptakan

brand

positioning dengan program CSR

masyarakat

berkelanjutan

sekitar

akan

41

Threats ( Ancaman )

1. Kompetitor

S-T

yang

lebih 1. Lebih banyak mengadakan 3.3 Mengadakan

gencar dalam periklanan. 2. Perusahaan competitor lebih gencar

dalam

CSR

untuk

perhatian

W-T

investor

masyarakat sekitar akan CSR

perusahaan meningkat

berkelanjutan agar program CSR dapat dirasakan dampaknya

program CSR perusahaan 4.3 Lebih

sereta

bagi

program CSR agar nilai

pengadaan 2. Tidak hanya focus dalam menarik

pelatihan

lebih juga dalam periklanan

meluaskan

jangkauan

periklanan produk dan program

masyarakat dalam memilih

CSR

produk.

Sumber : Data diolah oleh penulis, 2019. 3.4 Evaluasi Internal dan Eksternal 3.4.1

EVALUASI ANALISIS INTERNAL SWOT

STRATEGI INTERNAL

BOBOT RATING SKOR KETERANGAN

KEKUATAN 1. Tersedianya

dana

CSR

yang 0,2

4

0,8

4

0,6

3

0,3

4

0,6

3

0,45

cukup dari perusahaan 2. Banyak target untuk program 0,15 CSR yang ada di lingkungan sekitar 3. Partisipasi

masyarakat

terkait 0,1

program CSR 4. Mampu memberi kekuatan brand 0,15 yang besar dari masyarakat 5. Program berkelanjutan

CSR

dapat 0,15

42

KELEMAHAN 1. Tingkat Pendidikan masyarakat 0,15

3

0,45

2

0,2

2

0,2

yang sedang 2. Perilaku masyarakat dalam hidup 0,1 bersih dan sehat sangat rendah 3. Tingkat partisipasi masyarakat 0,1 dalam perawatan program CSR rendah

TOTAL

4.05

Sumber : Data dioalah penulis, 2019 3.4.2

EVALUASI ANALISIS EKSTERNAL SWOT

STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT RATING SKOR KETERANGAN

PELUANG 1. Dengan program CSR perusahaan

0,3

2

0,6

0,2

3

0,6

lebih menarik bagi investor 2. Lebih dikenal sebagai perusahaan yang

ramah

lingkungan

kesejahteraan bagi masyarakat

serta

43

ANCAMAN 1. Kompetitor yang lebih gencar dalam

0,3

2

0,6

0,2

2

0,4

periklanan. 2. Perusahaan competitor lebih gencar dalam

pengadaan

CSR

untuk

menarik perhatian investor sereta masyarakat dalam memilih produk.

TOTAL

2,2

Sumber : Data diolah oleh penulis, 2019.

Berdasarkan analisis yang telah dibuat di dalam matriks SWOT, tiap faktor dievaluasi dengan pembobotan x rating. Dengan demikian, dihasilkan skor pembo-botan. Hasil evaluasi faktor eksternal dan internal terdapat pada tabel V.

Gambar 3.3 Diagram Kartesius Analisis SWOT

44

Berdasarkan pembobotan antarevaluasi faktor eksternal dan internal dihasilkan skor total. Jika dilihat dari diagram kuadran (David, 2009) skor tersebut berada di kuadran I.

45

Pada gambar diatas terlihat bahwa perusahaan berada pada posisi kuadran I yang berarti perusahaan mampu mengambil keuntungan dari peluang-peluang eksternal yang ada sehingga perusahaan akan bersaing meng-gunakan strategistrategi bisnis yang agresif. Menurut David (2009), perusahaan yang berada di Kuadran I dalam Matriks Grand Strategy berada pada posisi yang sangat bagus. Jika perusahaan berkonsentrasi pada pasar saat ini, penetrasi pasar dan pengembangan

pasar

adalah

pilihan

yang sesuai. Jika perusahaan

berkonsentrasi pada produk yang dimiliki, pengembangan produk adalah strategi yang sesuai. Karena perusahaan berada di kuadran I, implementasi CSR pada PT Indolakto Purwosari dapat memaksimalkan strategi antara strength dan opportunity (SO). Strategi tersebut dapat diterapkan dalam kondisi berikut. 1. Mengembangkan program CSR yang berkelanjutan. 2. Meningkatkan program CSR untuk meningkatkan nilai perusahaan.

46

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Indolakto Purwosari dapat diperoleh kesimpulan di antaranya : 1. Praktek yang dilaksanakan di PT. Indolakto Purwosari. Selama kurang lebih satu bulan terhitung pada tanggal 15 Januari 2019 sampai dengan 14 Febuari 2019 sangatlah bermanfaat bagi Praktikan karena dapat memperoleh pengalaman kerja, keterampilan dan pengetahuan yang belum pernah Praktikan dapatkan. 2. Praktikan ditempatkan di PT. Indolakto, pada bagian Departemen Safety Health and Environment.Praktikan berusaha menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan maksimal dan tepat waktu. Untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, Praktikan dibimbing oleh para Staff Departemen sehingga Praktikan dapat lebih mudah memahami dan menjalankan bidang pekerjaan yang dilakukan. 3. Tugas yang diberikan kepada Praktikan sifatnya hanya membantu kelancaran pelaksanaan operasional seperti menerima pengecekan rutin APAR (Alat pemadam Kebakaran Ringan) dan Hydrant. Serta di PT Indolakto Purwosari praktikan juga belajar tentang manajemen pabrik dan CSR yang ada di PT Indolakto.

47

4. Dan berdasarkan kerangka Analisis SWOT yang praktikan analisis menggambarkan bahwa CSR di PT Indolakto berada pada kuadran I dimana menunjukan posisi strategis CSR PT Indolakto adalah aggressive

4.2 SARAN Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan menemukan beberapa kekurangan, untuk itu Praktikan ingin menyampaikan saran yang diharapkan dapat berguna bagi perusahaan, diantaranya: 1. Pengembangan kegiatan CSR diharapkan terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan keadaan lapangan dan kondisi masyarakat. 2. Kerangka konseptual bias dikembangkan lebih lanjut untuk bentuk – bentuk CSR dengan pendekatan berkelanjutan. 3. Rekomendasi untuk perusahaan agar implementasi CSR lebih kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya disekitar lingkungan perusahaan.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72