Options Disable
Get Free Shots
corat coret bajaklaut selfishness got us followin’ our wrong direction •
About Me
Posted by: bajaklaut | July 31, 2008
Persiapan Proyek
Wah.. lama gak posting sejak migrasi web dan datanya terhapus -_-. Bosen ngedit source code perl di malam yang dingin dan bikin network monitoring membuat kepala pusing mending bikin posting persiapan proyek, mudah mudahan menjadi bantuan bagi yang sedang mengerjakan laporan kerja praktek. Akhirnya kp dah sidang dan lulus ^_^…. yah walaupun kerja prakteknya setahun yang lalu, tepatnya juli 2007 tapi baru sidang bulan kemaren. kerja praktek di PT.DMB yang pada saat itu mengerjakan proyek ‘Pipeline Replacement Project‘ yang bertempat di laut jawa sebelah timur jakarta. ruang lingkup proyeknya meliputi instalasi pipa baru, perbaikan pipa, perubahan bagian top side platform, mengaktifkan kembali platform rig oil yang sudah mati. pada kali ini dijelaskan tentang proses tender, penguraian macam pekerjaan, analisis harga, organisasi proyek, dan metode pengawasan yang sedang atau akan dilaksanakan. biar pada tahu tentang tahapan kegiatan konstruksi. kegiatan proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai ciri-ciri : •
•
Dimulai dari awal proyek (awal rangkaian kegiatan) dan diakhiri dengan akhir proyek (akhir rangkaian kegiatan), serta mempunyai jangka waktu yang umumnya terbatas. Rangkaian kegiatan proyek hanya satu kali sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik. Jadi tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang sejenis.
konstruksi adalah hasil dari suatu rangkaian kegiatan (kegiatan mendirikan bangunan atau membangun) yang berupa bangunan, misalnya jalan raya, jembatan, tiang baja, dermaga, lapangan penumpukan dan lain-lain. Penjelasan ini diperlukan karena dalam beberapa literatur yang dimaksud dengan konstruksi adalah kegiatan membangun. 1. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan Pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungannya. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah : • •
• •
Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial). Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.
2. Tahap Penjelasan (Briefing)
Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan Pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan, sehingga Konsultan Perencana dapat secara tepat menafsirkan keinginan Pemilik proyek dan membuat taksiran biaya yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : • • • •
Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu. Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan implikasinya, serta rencana pelaksanaan. Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah dan batas-batas proyek.
3. Tahap Desain / Perancangan (Design) Tahap perancangan meliputi dua sub tahap yaitu tahap Pra-Desain (Preliminary Design) dan tahap Pengembangan Desain (Development Design) / Detail Desain (Detail Design). Tujuan dari tahap ini adalah : •
•
Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari Pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat. Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perancangan (design) ini adalah : • • • •
Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penyelesaian akhir. Memeriksa masalah teknis. Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek. Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran biayanya, rancangan terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume, taksiran biaya akhir, dan program pelaksanaan pendahuluan termasuk jadwal waktu.
4. Tahap Pengadaan / Pelelangan (Procurement/Tender) Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk Kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah Kontraktor sebagai sub-Kontraktor yang melaksanakan konstruksi di lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah : •
Prakualifikasi
Seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur agar Kontraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan ikut serta dalam pelelangan.
Prosedur ini dikenal sebagai babak prakualifikasi yang meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial dan fisik Kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa, serta integritas perusahaan. Untuk proyek-proyek milik pemerintah, Kontraktor yang memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) •
Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen legal yang menguraikan tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerja sama antara dua pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau proses pelelangan dimana diperlukan Dokumen Lelang atau Dokumen Tender. 5. Tahap Pelaksanaan (Construktion) Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh Pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsultan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan. Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi : • • • •
Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan. Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja. Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material.
Sedangkan koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi : •
• •
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan yang terpasang. Mengkoordinasikan para Sub-Kontraktor. Penyeliaan umum.
masih banyak sih…keknya cukup segitu dulu, bagi yang mo copy paste buat laporan di bab 2 kerja praktek yo monggo disedot cendol ijonya ^_^. thengkyu…
Possibly related posts: (automatically generated) • • •
MANAJEMEN FINANSIAL MANAJEMEN PROYEK & MANAJEMEN RESIKO Jalan Panjang Menuju Integrated Iron Making Industry
Posted in OceanEngineer
« pungutan liar angkot dago web server di freebsd make ports »
Responses 1. hola, bro… aku posa dari jogja… punya contoh laporan real atawa sejenisnya mengenai studi kelayakan proyek ga? tengkyu! (segala yang terbaik, itu yang disediakan Tuhan untuk kita) o
By: trifosa marpaung on February 13, 2009 at 6:57 pm Reply
2. ada sih bos, kebanyakan tentang dunia offshore. basa basinya untuk laporannya gak jauh dari itu kok he.. o
By: bajaklaut on March 20, 2009 at 2:13 am Reply
Leave a response
Name* Email* Website
Your response:
Submit Comment
Notify me of follow-up comments via email.
Categories • • • • •
cemacem networking OceanEngineer sastra Uncategorized
Pages •
About Me
Categories • • • • •
cemacem networking OceanEngineer sastra Uncategorized
Tulisan Teratas • • • • •
Teknik Pembuatan Beton (1) web server di freebsd make ports Harapan, Iman, Cinta dan Damai Basa Basi Routing Jaringan Persiapan Proyek
Recent Posts • • • • •
Basa Basi Routing Jaringan web server di freebsd make ports Persiapan Proyek pungutan liar angkot dago Teknik Pembuatan Beton (1)
July 2008 M T W T F S S « Jul Aug » 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Recent Comments Fahmi on Teknik Pembuatan Beton (1… bajaklaut on Persiapan Proyek bajaklaut on Teknik Pembuatan Beton (1… Fahmi on Teknik Pembuatan Beton (1… dhiq on Teknik Pembuatan Beton (1…
Blog Stats •
10,500 hits
arc • • • • • • • • • • •
alief alwin arie aulia dana diaz firman ghif ipul reza wildan
cnrg •
affan
itebeh •
nasir
soi • • • • • • • •
adhy aji andy arif fajar igun indri Irvan
Blog at WordPress.com. | Theme: Ocean Mist by Ed Merritt
Mediaku Mari Bergabung di URL http://www.IndoRich.com/?id=usahaplus Ingat ! Kuliah bisa sambil cari uang Blog ini Di-link Dari Sini Web Blog ini
Di-link Dari Sini
Web
Sabtu, 29 Agustus 2009 MODUL I Pengelolaan Proyek 1
MODUL I PROYEK KONSTRUKSI
I.1. TUJUAN INSTRUKSIONAL
I.1.1 Tujuan Instruksional Umum 1. Memahami apakah proyek itu 2. Memahami siapa pengelola proyek
I.1.2 Tujuan Instruksional Khusus 1. Mengetahui jenis proyek 2. Mengetahui tahapan proyek 3. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
I.2 MATERI KULIAH 1. 2. 3. 4.
Pengertian proyek konstruksi Jenis-jenis proyek konstruksi Tahapan-tahapan dalam proyek konstruksi Pihak-pihak yang terlibat dala proyek konstruksi
I.3 POKOK BAHASAN
1.3.1. Pengertian Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan. Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan
sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Pengertian proyek dalam pembahasan ini bidatasi dalam arti proyek konstruksi, yaitu proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan). Dari pengertian dan batasan di atas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai berikut. 1. Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu. 2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi). 3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti. 4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan). 5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula. 6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat. 7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
1.3.2. Jenis Proyek Konsturksi Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia dankemajuan teknologi. Bidang-bidang kehidupan manusia yang makin beragam menuntut industri jasa konstruksi, membangun proyek-proyek konstruksi sesuai dengan keragaman bidang tersebut. Proyek konstruksi untuk bangunan pabrik tentu berbeda dengan bangunan gedung untuk sekolah. Proyek konstruksi bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu, yang tentu berbeda dengan proyek perumahan/pemukiman (Real
Estate). Memang agak sulit mengkategorikan jenis-jenis proyek dalam kategorikategori /jenis yang rinci dan tegas, namun secara umum (garis besar) klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi. 1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction) Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri dari yang berskala rendah, menengah, dan tinggi. Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek pemerintah (di Indonesia) proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan/pengelolaan DPU sub Dinas Cipta Karya. 2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Contruction/Real Estate) Di sini proyek pembangunan perumahan/pemukiman (real estate) dibedakan denganproyek bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase pembangunannya serempak dengan penyerahan prasarana-prasarana penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi, jaringan air, dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah yang sangat sederhana sampai rumah mewah, dan rumah susun. Di Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya. 3. Proyek konstruksi teknik sipil/proyek Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) umumnya proyek yang masuk jenis ini adalah proyek-proyek yang bersifat infrastruktur seperti proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain-lain. Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan membutuhkan teknologi tinggi. 4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction) Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian/ teknologi yang spesifik. 1.3.3. Tahapan Proyek Konstruksi Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi: 1. tahap perencanaan (planning) 2. tahap perancangan (design) 3. tahap pengadaan/pelelangan
4. tahap pelaksanaan (construction) Masing-masing tahap proyek di atas dibagi lagi dalam beberapa kegiatan yang lebih detail. 1. Tahapan Perencanaan (Planning) Merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek, mencakup: recruitment konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan pemilik, pembuatan TOR, survey, feasibility studies studi kelayakan proyek, pemilihan design, schematic design, program dan budget, financing. Disini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dll. Hasil dari tahap ini adalah: a. laporan survey b. studi kelayakan c. program dan budget d. TOR (Term Of Reference) e. master plan 2. Tahap Perancangan (Design) Tahap Perancangan terdiri dari: a. Prelimenery Design (Pra Rancangan) yang mencakup: kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/site plan tata ruang, estimasi cost (kerja global). b. Design Development (Pengembangan Rancangan) Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan perhitunganperhitungan yang lebih detail, mencakup: 1) perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci. 2) gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanikal, dsb.)
3) outline specification (garis besar) 4) estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci. c. Disain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaa (final design & construction document) Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untk tahap pelelangan, mencakup: 1) gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan 2) detail spesifikasi 3) bill of quantity (daftar volume) 4) estimasi biaya konstruksi (secara terperinci) 5) syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum (dokumen lelang) 3. Tahap Pengadaan/Pelelangan Pengadaan/pelelangan dilakukan untuk: a. pengadaan konsultan 1) Konsultan Perencanaan/MK setelah gagasan awal/TOR ada. 2) Konsultan pengawas/supervisi setelah dokumen lelang ada b. Pengadaan kontraktor setelah dokumen lelang ada Tahap ini akan disampaikan lebih lanjut pada bab lain. 4. Tahap pelaksanaan (construction) Merupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik yang telah dirancang pad tahap design. Pada tahap ini, setelah kontrak ditandatangani, SPK dikeluarkan, maka pekerjaan pelaksanaan dilakukan. Pek. Pelaksanaan mencakup. a. rencana kerja (time schedule) b. pembagian waktu secara terperinci
c. rencana lapangan (site plan/instalation) rencana peletakan bahan, alat dan bangunanbangunan pembantu lainnya. d. organisasi lapangan e. pengadaan bahan/material f. pengadaan dan mobilisasi alat g. pengadaan dan mobilisasi tenaga h. pek. persiapan dan pengukuran (stake out) Pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk gedung berbeda dengan pekerjaan konstruksi jalan atau konstruksi bendungan, pelabuhan, dsb. Pada pekerjaan konstruksi 4 target yang harus dicapai kontraktor: a. selesai dengan mutu/kualitas paling tidak asma dengan yang ditentukan dalam spec/perencanaan. b. selesai dengan waktu ≤ waktu perencanaan c. selesai dengan biaya ≤ biaya yang direncanakan d. selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan administratif) e. pemeriksaan lab/testing f. penyerahan pertama g. masa pemeliharaan h. penyerahan kedua secara schematis tahapan/proses proyek konstruksi dapat dijabarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1 Tahapan proyek konstruksi 1.4. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek (unsur-unsur penyelenggara proyek) antara lain: 1. Pemberi tugas/pemilik (owner), yaitu orang atau badan yang memerintahkan/memberikan pekerjaan (proyek) kepada pihak lain (konsultan/kontraktor) untuk dilaksanakan dan membayar serta menerima hasili pekerjaan tersebut. 2. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek, yaitu orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk memimpin dan bertindak sebagai pemilik di dalam pengelolaan/penyelenggaraan proyek. 3. Konsultan a. Konsultan MK, yaitu badan yang mempunyai sertifikasi MK dan diberi tugas oleh pemilik sebagai wakilnya dalam pengelolaan proyek, mewujudkan kebutuhan pemilik, sejak awal proyek (tahap perencanaan) sampai terwujudnya bangunan/proyek (tahap pelaksanaan) b. Konsultan perencana, yaitu badan usaha/orang yang ditunjuk oleh pemilik/pemberi tugas untuk membuat perencanaan/perancangan lengkap tentang proyek yang diinginkan, sehingga siap dilelangkan dan dilaksanakan. c. Konsultan pengawas (supervisi), yaitu badan usaha/orang yang diberi tugas/ditunjuk oleh pemilik/pemberi tugas untuk melaksanakan pengawasan/pengendalian pelaksanaan proyek (tahap construction), agar sesuai dengan perencanaannya.
Pengendalian dan pengawasannya mencakup 1) pengendalian waktu 2) pengendalian mutu 3) pengendalian biaya 4. Kontraktor Yaitu badan usaha/orang yang disetujui/ditunjuk pemilik untuk melaksanakan pekerjaan fisik proyek sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan perencana yang tertuang pada gambar-gambar rencana dan spesifikasi (syarat-syarat) yang telah ditentukan didalam kontrak kemudian menyerahkannya pada pemilik. 5. Pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung pada proyek Seperti: suplier (pemasok), badan/lembaga yang memberi izin (PLN, Depnaker, DPU, dsb.), lembaga keuangan, dsb. Secara umum pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi dapat terlihat pada gambar.
1
8:21:21 AM
8/24/2009
Pengelolaan & Pengendalian Proyek
Diposkan oleh Mediaku di 17:22
0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Cari Blog Ini Cari
didukung oleh
SELAMAT DATANG Terimakasih anda telah mengunjungi blog kami, mohon beri masukan untuk blog ini.
Pengikut Arsip Blog •
▼ 2009 (17) o ► November (1) Pengendalian Metode Earned Value o ► Oktober (1) MODUL 5 METODE PDM o ► September (10) MODUL 4 PENGELOLAAN DAN pENGENDALIAN prOYEK Modul 3 Pengelolaan Proyek Penjadawalan Logistik 2
Penjadwalan Logistik 1 Berbaris-baris Air segar and duingin TUGAS II KULIAH BAJA TUGAS I KULIAH BAJA Mengelola Proyek oleh Kontraktor Modul 2 Pengelolaan Proyek ▼ Agustus (5) Pengeloaan Proyek ke 1 Kuliah Baja MODUL I Pengelolaan Proyek Untuk Mahasiswaku Tujuanku
o
Mengenai Saya
Bambang Herumanta Lihat profil lengkapku