Attachment.docx

  • Uploaded by: Nuril Hidayat
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Attachment.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,936
  • Pages: 29
BAB III TINJAUAN KASUS MANAJEMEN BANGSAL RUANG NEONATAL RSU. KARTINI MOJOSARI

STANDART I Visi, Misi, dan Tujuan serta Budaya Kerja -

Ruangan mengikuti visi misi rumah sakit

1. Visi β€œRumah Sakit Swasta Pilihan Masyarakat Mojosari Dan Sekitarnya” 2. Misi 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, memuaskan Dan terjangkau masyarakat. 2. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, cepat, dan tepat. 3. Menciptakan hubungan kemitraan yang baik dengan pihak luar baik profesional medis maupun bidang kemasyarakatan. 4. Menjadi rumah sakit yang terakreditasi. 3. Tujuan a. Melaksanakan peningkatan pelayanan kesehatan yang profesional dan paripurna dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. b. Meningkatkan kualitas pelayanan diseluruh unit rumah sakit.

c. Mewujudkan rumah sakit Kartini Mojosari yang berkualitas serta proofesional. d. Terwujudnya rumah sakit Kartini sebagai tempat rujukan pasien. 4. Moto Utamakan pelayanan pasien dengan berpedoman pada 3 S (senyum, sopan, saerius) Dan 3 Tepat (tepat tindakan, tepat obat, tepat wkatu) 5. Nilai Utama β€œIntergitas, Kualitas, Kerjasama Tim” 6. Budaya Kerja Budaya kerja yang ada di RS Kartini Moosari a. Karyawan dan tenaga kesehatan harus hadir 15 menit lebih awal sebelum pergantian shift. b. Sebelum dan sesudah melakukan operan harus berdoa terlebih dahulu demi keselamatan pasien dan petugas kesehatan. c. Melakukan cuci tangan 6 langkah d. Memberikan penyuluhan kepada tiap pasien e. Standart pakaian kerja 1) Seragam lengkap sesuai hari kerja 2) Menggunakan pin nama/ tanda pengenal 3) Bersepatu tertutup pantopel bewarna gelap f. Senyum, sopan, serius g. Menjadwalkan shift kerja sesuai standar h. Melakukan prosedur sesuai dengan SOP

STANDAR 2 Adminitrasi dan Pengelolaan 1. Struktur Organisasi dan Tata Hubungan Kerja Di ruang nifas belum terdapat bagan struktur organisasi yang di pasang di dalam ruangan tapi memiliki kepala ruangan kebidanan dan CI yang mengcover ruang kebidanan,ruang bersalin dan ruang nifas. Tambahkan bagan atau struktur organisasi 2. Kriteria Tugas a.Kepala Ruangan 1.Tugas Pokok Memimpin pelaksanaan kebidanan di kamar nifas melalui kegiatan perencanaan pengendalian dan penilaian layanan asuhan keperawatan dan kebidanan,upaya pengembangan tenaga kebidanan,pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana asuhan kebidanan,serta kegiatan administrasi dan pelaporan kamar nifas. 2.Uraian Tugas a. Mengatur,merencanakan,mengendalikan

dan

menilai

layanan

asuhan kebidanan pasien kamar nifas. b. Mengkoordinasikan dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan fasilitas sarana dan prasaranauntuk layanan asuhan kebidanan pasien kamar nifas. c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan upaya-upaya peningkatan kemampuan dan pengetahuan tenaga kebidanan dalam memberikan layanan asuhan kebidanan pasien kamar nifas.

d. Mengevaluasi kegiatan dan membuat laporan pertanggung jawaban layanan asuhan kebidanan pasien kepada pimpinan sebagai bahan kajian dalam upaya meningkatkan kinerja kamar nifas dan menyusun standar asuhan kebidanan kamar nifas. e. Mengatur,mengendalaikan dan memelihara kelancaran layanan asuhan kebidanan kamar nifas. f. Melaksanakan

pemantauan,pengawasan

evaluasi

terhadap

penggunaan fasilitas,sarana dan prasarana layanan kebidanan kamar nifas. g. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga kebidanan serta jumlah dan jenis instrumen asuhan kebidanan yang diperlukan kamar nifas. h. Menyusun dan mengatur daftar dinas bidan pelaksana,perawat pelaksana

dan

pekarya

(Staf

pelaksana

administrasi

dan

sarana)ruangan nifas dengan standar kebutuhan. i. Menyusun

permintaan

dan

mengkoordinasikan

pemenuhan

kebutuhan ruang nifas,meliputi kebutuhan BHP,ATK,obat dan bahan lainnya yang diperlukan. j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemenuhan kebutuhan dan pemeliharaan barang inventaris ruang nifas selalu dalam keadaan siap

pakai

serta

mempertanggung

jawabkan

pelaksanaan

inventarisnya. k. Mengatur dan membagi tugas untuk melakukanrekapitulasi asuhan kebidanan pasien ruang nifas.

l. Melaksanakan penilaian kinerja tenaga kebidanan di ruang nifas. m. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan asuhan kebidanan ruang nifasmelalui pertemuan dan rapat rutin tenagakebidanan. n. Memberikan motivasi kepada tenagakebidanan ruang nifasuntuk meningkatkan etoskinerja dan disiplin kerja staf. o. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan dan kebidananm baru kamar nifas. p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan. b.Tugas nggota tiap TIM 1.Tugas Pokok Melakukan asuahan keperawatan dan kebidanan ruang nifas. 2.Uraian Tugas a.Menyiapkan fasilitas dan lingkungan ruagan nifas untuk melancarkan layanan dan memudahkan pasien dalam penerimaan layanan dan pemeliharaan layanan dan pemeliharaan peralatan kebidanana atau modis agar selalau dalam keadaan siap pakai. b.Menerima pasien baru ruangan nifas sesuai dengan prosedur yang telah ditetapakan dan melaksanakan orientasi kepada pasien baru melalui kamar rawat inap ruangan nifas yang ada dan cara penggunaannya,kantor kebidanana dan lingkungannya,tata tertib pengunjung pasien dan tata tertib di ruang nifas. c.Mengkaji

kebutuhan

dan

masalah

kesehatan

pasien

(tanda

vital,kesadaran,keadaan mental,kesejahteraan ibu,kesejahteraan janin dan keluhan utama)kemudian menyusun rencana asuahn kebidanaan

tiap-tiap pasien dengan kebutuhannya di ikuti pelaksanaan tindakan kebidanan sesuai kebutuhan pasien,antara lain: 1. Menyiapkan dan memberi obat kepada pasien yang telah bersalain sesuai dengan standar terapi yang telah ditetapkan 2.Menyiapakan posisi pasien yang akan diperiksa ataudiberikan tindakan kebidanan. 3.Menyiapkan rasa aman dan memberikan keterangan pada pasien. 4.Melakukan tindakan kebidanan sebatas kewenangan dan sesuai dengan standar pelayanan asuhan kebidanan. 5.Melakukan perawatan bayi baru lahir kewenangan dan sesuai dengan standar pelayanan asuhan kebidanan yang telah ditentukan. 6.Mendampingi visit dan membantu pelaksana tindakan medis yang dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (DPP)maupun dokter konsulan. 7.Melakukan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan pasien antara lain: syok haemoragikk/syok hipovolemik,perdarahan pada post partum secara tepat dan benar sesuai dengan standar yang berlaku,selanjutnya segera melaporkan tentang tindakan yang telah dilakukan kepada dokter konsulan. 8.Membantu kebutuhan dasar sehari-hari pasien antara lain:membantu memandikan atau menyeka,menyuapi makan,memberikan susu botol,membantu BAB dan BAK dan melaksanakan morbilisasi pasien.

9. Memberikan pendidikan jkesehatan,informasio kepada pasien dan keluarga sebatas kemampuan dan kewarganegaraannya. 10.Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarganya antara lain:kebersihan

perorangan,keluarga

berencana

perawatan

payudara,perawatan masa nifas,perawatan bayi dan tali pusat. 11.Melaksanakan sistim pencatatan pada berkas rekam medis pasien dan melakukan sistim pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanana yang tepat dan benar,sehingga tercipta sistim informasi rumah sakit yang dapat dipercayai (akurat). 12.Menciptakan dan memelihara hubungan dan sarana kerja yang baik dengan petugas rumah sakit lain dan menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan kekuranganya. 13.Mengikuti

program

pendidikan

dan

penelitian

yang

diselenggarakan nrumah sakit,berperan serta membahas kasus dalam upaya menigkatkan mutu asuahan kebidanan,antara lain melalui pertemuan ilmiah dan pelatihan. 14.Melaksanakan tugas sore malam dan hari libur secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas yang telah ditetapkan serta melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis pada saat pergantian dinas. 15.Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi: a.Kelengkapan berkas rekam medis (meminta resume medis dan tanda tangan dokter penanggung jawab pasien (DPJP) atau dokter

konsulan,membantu resume kebidanan dan form pesanan pasien pulang. b.Surat keterangan istirahat,surat control,keterangan biaya jasa media dan jasa tindakan medis. c.Menyertakan sisa obat dan hasil pemeriksaan penunjang d.Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga meliputi:di rumah

,pengobatan

yang

perlu

dilanjutkandan

carapenggunaannnya,pentingnya pemeriksaan lanjutan. e.Melakukan pemeriksaan silang penyelesaian trasi pasaien pulang f.Mengantar pasien yang akan pulang sampai depan pintugerbang bila tidak memakai fasilitas ambulance samopai dirumah bila pasien memakai ambulance. c. Layanaan Asuhan Kebidanan Pasien Ruangan Nifas Sesuai Standar. 1. Laporan pelaksanaan asuhan kebidanan pasien nifas 2. Fasilitas ruangan nifas terpelihara dan siap pakai 3. Keputusan pasien dan keluarga 4.Kelengkapan berkas rekam medik 3.Kualifikasi Persyaratan Pemimpin a. Kepala Ruangan Pendidikan

S1

moral:menguasai

kebinan/DIV komputer

kebidanan,pendidikdannor

minimal

me,office.pengalaman

kerja,pengalaman me office.pengalamn kerja menguasaim komputer langkah kepada memiliki pendidikan D III ganguan mundtruasi 11 tahun memiliki sertifikat kebidanan

APN,CTU,BTCMN). c.

Clinikal Instruktrur (CI) Pendidikan D-III atau D-IV Kebidanan, pengalaman minimal 3 tahun di

ruang kebidanan, memiliki sertifikat pelatihan CI, APN, BLS, PPGDON. Mampu bekerja dalam tim dan mandiri, berkomunikasi dengan baik, jujur, kreatif, tanggung jawab, da memiliki pengetahuan yang luas (kenyataan di lapangan clinical instruktur kualifikasi : pendidikan D-III Kebidanan, pengalamana kerja di ruang kebidanan selama 10 tahun, belum memiliki sertifikat CI tapi sudah memiliki sertifikat APN, CTU). C.

Bidan Pelaksana Pendidikan formal : D-III Kebidanan, pendidikan non-formal / pelatihan :

memiliki sertifikat APN, pengalaman kerja : memiliki pengalaman kerja layanan kebidanan (kenyataan di lapangan bidan pelaksana memiliki kualifikasi pendidikan D-III kebidanan, sudah berpengalaman kerja lebih dari 1 tahun, namun ada beberapa petugas yang belum melakukan pelatihan APN). 4.

Kualifikasi SDM Pelamar yang memenuhi syarat akan dipanggil untuk malakukan

serangkaian tes, yaitu : tes tulis / akademik, tes wawancara, dan tes idiologi. Setelah lulus akan dipanggil untuk bekerja dan melakukan konrak selama 1 tahun. Selama bekerja di RS harus mematuhi segala peraturan RS, jika melanggar dan mendapatkan surat panggilan lebih dari 3x maka akan dilakukan pemutusan hubungan kerja. 6.

Format Pendokumentasian

Format pendokumentasian di RSU Kartini Mojosari Kabupaten Sidoarjo Ruang

Neonatus

menggunakan

SOAP

(Subjektif

Information,

obyektif

information, Assasement and Planning). Selain dalam bentuk tertulis, dan juga menggunakan CPPT (Catatan Perkembangan). No

Tanggal/Pukul

SOAP

Tanda

Tangan

Petugas 1 2 3 4 7.

Distribusi 10 Kasus Neonatal terbanyak bulan Juni 2018

6 5

Axis Title

4 3 2 1 0 Category 1

Category 2

Category 3

Tabel Kasus Ruang Neonatus RSU Kartini Bulan Juni 2018

Category 4

8.

Rencana Kerja Tahunan

Ruangan mengikuti rencana kerja tahunan rumah sakit (top down). STANDAR 3 Sumber Daya Manusia (SDM) Staf dan Pimpinan 1. Perhitungan Tenaga Kerja Ruangan neonatus memiliki ...... box bayi. BOR 25%. Berapa tenaga yang dibutuhkan di ruangan neonatus ? a. Standar Jumlah Standar jumlah tenaga kesehatan dibuat berdasarkan pedoman perhitungan tenaga kesehatan RSU Kartini Mojosari Kabupaten Mojokerto Rumus : 𝐴π‘₯𝐡π‘₯𝐢 𝐹 = + 25% = 𝐻 (𝐢 βˆ’ 𝐷π‘₯𝐸) 𝐺 Keterangan : A

: rata-rata jam perawatan / pasien/ hari

B

: rata-rata jumlah pasien/ hari

C

: jumlah hari/ tahun

D

: jumlah hari libur masing-masing perawat / bidan

E

: jumlah jam kerja masing-masing perawat / bidan

F

: jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun

G

: jumlah jam perawatan yang diberikan per tahun

H

: jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut

25%

: jumlah tenaga cadangan untuk cuti melahirkan dan shift

Prinsip perhitungan rumus Gillies Ruang Neonatus

Bayi

Kategori

Tingkat Jumlah Jam Perawatan

Ketergantungan

yang Dibutuhkan

Intermediet Care

Jumlah

keperawatan

langsung

+

keperawatan

jumlah tidak

langsung + penyuluhan = 3+1+0,25=4,25

2) rata-rata jumlah pasien/hari Jumlah pasien bulan Juni 2017 = 45 π»π‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘€π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› 𝐻𝑃 (π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘Žπ‘ π‘–π‘’π‘›)

Rumus BOR = π‘‡π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘‡π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘₯ π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π»π‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 1 π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘‘π‘’ π‘₯100% 45

Rumus BOR = 5π‘₯30 π‘₯100% = 29,03% Rata-rata jumlah pasien per hari

Rumus = BORxTT 29,03% x 5 = 1,45 (2 pasien) 𝐴π‘₯𝐡π‘₯𝐢

Nilai H = (πΆβˆ’π·)π‘₯𝐸 + 20% A adalah jam perwatan/ hari A ada 4 1

1) Selfcare (S) rumus 2 π‘₯4 π‘—π‘Žπ‘š = 2 π‘—π‘Žπ‘š 3

2) Parsial care (P) rumus 4 π‘₯4 π‘—π‘Žπ‘š = 3 π‘—π‘Žπ‘š 3) Total care rumus 1-1,5 x 4 jam = 4-6 jam 4) Intensive care rumus 2 x 4 jam = 8 jam Diruang Neonatus kita memakai total dan intensive care Perawatan langsung = T = I= = Perawatan tidak langsung 1 jam ( 1 jam x 2 pasien) = jam 0,25 jam( 0,25 x 2 pasien) = jam A = jam + jam + 0,5 jam = jam : pasien = jam

B = rata-rata pasien Rumus

= BOR x TT

Didapat pasien C = hari dalam 1 tahun = 365 hari D = Hari libur perawar dalam 1 tahun = hari minggu 52, tanggal merah 12, cuti 12, total 76 hari E = jumlah jam kerja masing-masing perawat = 40/ minggu = jam Nilai H

= = =

Nilai cadangan

= 20% X nilai H = =

TPP (Tenaga Perawat Profesional)

= Nilai H + nilai cadangan =

=

B. Tenaga keperawatan yang ada saat ini 1) Jumlah tenaga bidan saat ini ada 9 orang yang ada di ruang neonatus. 2) Standar kebutuhan adalah 2 orang per shift, jika rata-rata pasien per hari 2 pasien dengan nilai BOR pada bulan Juni 2018=29,03% 2. Dokumen Kebijakan No

Nama

Jenis

Pendidikan

Masa Kerja

Pelatihan yang pernah diikuti

1 2 3 4 5

3. Dokumen Tanda Registrasi Setiap pegawai di ruang neonatus wajib memiliki STR yang masih berlaku. 4. Hasil Program Orientasi a) Buku kegiatan bidan baru (nama bidan baru, tanggal masuk, absensi, jadwal shift, peraturan, pembimbing, dan penanggung jawab).

Jabatan saat ini

b) Buku kegiatan mahasiswa praktek (nama mahasiswa, asal institusi, tanggal masuk, absensi, jadwal shift, peraturan, pembimbing, penanggung jawab, laporan operan pasien, dan target kompetensi. c) Buku kegiatan ruangan (pasien, diagnosa, tindakan, bidan penanggung jawab). 5. Dokumen Pembinaan a) Apabila ada undangan rapat internal yang hadir adalah kepala ruangan, apabila kepala ruangan tidak hadir dapat digantikan dengan ketua tim yang sedang bertugas. b) Daftar hadir diisi setiap datang dan pulang. Pegawai yang masuk shift mengisi absensi. c) Dalam pengikutsertaan seminar/ lokakarya/ workshop bergantian. Setiap pegawai yang mendapatkan tugas untuk mengikuti seminar/ lokakarya/ workshop telah dianjurkan ke karumkit dan mendapatkan surat perintah untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dalam surat tugas telah dibuktikan dalam surat perjalanan dinas. STANDART 4 Fasilitas dan Peralatan 1. Dokumen Kebijakan Dokumen

kebijakan

pengelolahan

dan

(penyimpanan

mekanisme dan

perencanaan,

distribusi),

pengadaan,

pemeliharaan

dan

penghapusan fasilitas dan alat pelayanan diruang nifas dilakukan dalam daftar buku inventaris.

2. SOP dan Kalibrasi a. Setiap tindakan diruangan Neonatus dilakukan sesuai dengan SOP yang ada b. Setiap Fasilitas dan peralatan harus digunakan sesuai dengan SOP yang ada c. Kalibrasi peralatan medis di ruang neonatus setiap 6 bulan sekali untuk alat yang digunakan diantaranya stetoscope, inkubator, timbangan. 3. Daftar Fasilitas dan Pelayanan Kebidanan a. Daftar Alat Peralatan Ruang Neonatus

Standar

Jumlah

Meja

6 buah

2 buah

Kursi

8 buah

4 buah

Perlengkapan alat tulis, dan administrasi Tempat tidur

-

Menyesuaikan

20 tahun

Lemari peralatan

2 buah

Lemari obat, cairan bahan habis pakai

3 buah

3 buah

Tempat sampah medis dan non medis

6 buah

2 buah

Safety box

2 buah

1 buah

Box bayi besar

1 buah

2 buah

Telpon

1 buah

1 buah

Jam dinding

1 buah

1 buah

Peralatan pemeriksaan kesehatan 1) Stetoskop

2 buah

2) Thermometer

1 buah

3) Timbangan

1 buah

4) Tabung O2

4 buah

5) 6) Metlin

1 buah

7) Cucing

3 buah

8) Ambubag bayi

2 buah

9) 10) Wastafel

2 buah

A. Bahan habis pakai 1) Kasa

Secukupnya

2) Handscoon

Secukupnya

3) Masker

Secukupnya

4) Jeli

Secukupnya

5) Spuit

Secukupnya

6) Plester

Secukupnya

7) Kapas

Secukupnya

8) Lidi Kapas

Secukupnya

9) Larutan Klorin

Secukupnya

10) Slem B. Obat-obatan

Secukupnya

1) Betadine

Secukupnya

2) Vitamin K

Secukupnya

3)

Secukupnya

4) Alcohol

Secukupnya

5) Cairan Infus

Secukupnya

6) Aquabides

Secukupnya

Peralatan yang ada di ruangan nifas bergabung dengan peralatan di ruangan bersalin. Ruangan nifas di RS Bhayangkara Tulungagung memiliki 1 ruangan bangsal yang terdiri dari 4 bed, 1 kamar mandi, 4 meja dan 4 kursi. Ruangan nifas sendiri biasa menggunakan ruangan VIP (4 kamar. Masing-masing kamar terdiri dari 1 bed, 1 lemari, 1 meja, 1 kursi, 1 AC dan 1 kamar mandi) dan Ruangan VVIP (1 kamar.

Yang di fasilitasi dengan 1 bed pasien, 1 bed keluarga pasien,1 lemari, 1 meja, 1 kursi, 1 AC, 1 kulkas dan 1 kamar mandi) umum utuk semua pasien bila ada pasien yang memilih untuk di rawat di ruang tersebut. Ruangan nifas juga tidak memiliki autoklaf sendiri, dan untuk mensterilkan alat biasanya di bawa ke ruangan CSSD (ruangan untuk mensterilkan semua alat yang ada di RS Rhayangkara)

STANDAR 5 Kebijakan dan Prosedur 1. Kebijakan dan Prosedur Tentang Pelayanan Di Ruangan Nifas 1) TTV dilakukan tiap 6 jam pada pasien 2) Diberikan nutrisi/ makan pada pasien 3 kali/ hari 3) Dilakukan asuhan sesuai penyakit yang diderita pasien 4) Tindakan yang diberikan sesuai kasus yang ada 2. Prosedur tetap perawatan di ruang nifas 1) Asuhan ibu nifas normal/ post SC 2) Asuhan pada gangguan kehamilan 3) Asuhan paska abortus 4) Manajemen laktasi 5) Perawatan bayi rawat gabung

6) Mengganti balutan luka operasi 7) Memandikan bayi dan mengganti pakaian bayi 8) Merawat tali pusat bayi 9) Menimbang berat badan bayi 10) Konseling keluarga berencana post partum 11)Konseling pasien yang akan pulang / discharge planning (sesuai dengan kasus yang diderita) 3. Memberikan fasilitas 1) Memberikan rawat gabung (rooming in) 2) Pendampingan keluarga pada persalinan 3) Penerapan ASI Ekslusif diruang nifas 4. Pengelolaan lingkungan, ketertiban, keamanan, kebersihan a. Bagi petugas wajib melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan serta menggunakan APD yang diperlukan sesuai kondisi b. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan dilakukan oleh cleaning service (CS) dan dibantu oleh petugas ruang nifas

c. Menyediakan hand scrub diluar ruangan atau didepan tempat tidur (menyarankan petugas/ pengunjung melakukan cuci tangan sebelum masuk dan keluar ruangan) d. Jam besuk/ berkunjung pagi : 08.30-14.00 WIB e. Sampah dibuang berdasarkan jenisnya (medis dan non medis) f. Ruangan dibersihkan setiap hari 5. Prosedur hubungan antara unit pelayanan kebidanan a. Pencatatan dengan buku register dan rekam medik, setiap pasien baru akan mendapatkan gelang dan list khusus untuk mencatat kemajuan atau perkembangan kesehatan. Membuat buku laporan atau register yang mencakup tentang intervensi yang harus dilaksanakan pada setiap shift b. Pemberian orientasi ruangan pada mahasiswa praktek yang baru, pembagian jadwal shift dan pelaporan, setiap mahasiswa baru akan dilakukan orientasi tentang ruangan, letak obat, prosedur terhadap pasien, tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan, jadwal shift, CI yang bertanggung jawab kepada mahasiswa c. Pelayanan rujukan, apabila ibu membutuhkan pelayanan lebih lanjut maka pihak petugas akan berkonsultasi pada dokter yang bertanggung jawab dan memintaijin akan berkonsultasi pada dokter yang bertanggung jawab dan meminta ijin pada pihak keluarga untuk dilakukan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggi, serta mendampingi saat merujuk dan tetap memastikan ibu dalam keadaan stabil dan diterima di rumah sakit lanjut.

d. Pelayanan BPJS bagi ibu yang memiliki kartu tersebut akan diberikan pelayanan yang sama dengan pasien umum hanya berbeda dalam menerima jenis obat-obatan yang diberikan. e. Program bimbingan mahasiswa di ruangan nifas sesuai kompetensi. STANDAR 6 Pengembangan Staf 1.

Analisis Penilaian Kerja Analisis penilaian kinerja tenaga pelayanan di ruang nifas dilakukan setiap 6 bulan oleh atasan yang mendapatkan rekomendasi dari unit lain seperti poli, IBS, dan IGD sebagai bahan penentuan pengembangan staf. a. Setiap pegawai bertanggung jawab atas tindakan dalam pelayanan, sehingga bila ada kelalaian dalam tindakan akan diberikan sanksi sesuai peraturan RS. b. Bila pegawai mempunyai prestasi dan bisa menjadi tauladan yang baik bagi pegawai lain maka akan diberikan penghargaan berupa sertifikasi.

2.

Penetapan Jentang Karir Pelaksanaan penetapan jenjang karir dilakukan sesuai dengan lama waktu bekerja dan hasil analisis kinerja tenaga pelayanan di ruang nifas.

3.

Pengembangan Staf Setiap pegawai diwajibkan mengikuti pengembangan pengetahuan dan komptensi melalui jalur informal: a. Jalur non formal: Dalam pengikutsertaan seminar/lokakarya/workshop bergantian dan disamaratakan, apabila pegawai sedang mengikuti

seminar/lokakarya/workshop diwajibkan memiliki izin tertulis dari kepala ruangan sebagai tanda ijin dan dapat digantikan dengan pegawai lain saat bertugas. Penjadwalan mengikuti seminar/ lokakarya/workshop tergantung informasi dari bagian diklat. b. Jalur formal: Memberi kesempatan bidan untuk mengikuti pendidikan formal, , jika mengikuti jalur formal maka pegawai diwajibkan memiliki izin tertulis dari kepala ruangan sebagai tanda ijin dan dapat digantikan dengan pegawai lain saat bertugas. 4.

Jumlah Bidan yang Mengikuti Pelatihan atau Pendidikan Pegawai yang memiliki SKP yang kurang memenuhi penilaian kerja dan sudah bekerja di rumah sakit dalam waktu yang lama lebih diutamakan dalam pengembangan pengetahuan dan kompetensi. STANDAR 7 Evaluasi Dan Pengembalian Mutu

1.

Tim Evaluasi Terdiri dari anggota penyelia/pengawas dilakukan oleh Tim Audit Maternal Neonatal.

2.

Pelaksanaan Evaluasi Dilakukan setiap 3 atau 6 bulan sekali tergantung dari kasus yang ditemukan sebagai bentuk penilaian kinerja dan pencapaian pelayanan yang dilakukan oleh ruangan, materi evaluasi dilihat dari: a. Kasus yang tertangani dibanding denganpasien pulang meninggal b. Pasien pulang hidup dibanding dengan pasien pulang meninggal

c. Keberagaman kasus yang mampu ditangani berdasarkan tingkat kegawatan, keparahan, dan kelengkapan penyakit. d. Angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian asuhan dan pelayanan kebidanan. Tingkat kepuasan pasien f. Pelaksanaan pelayanan sesuai SOP g. Standar mutu sesuai keperawatan, PMKP, PPI, SKP. 3. Hasil Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien, Keluarga dan Petugas a. Internal: bagi petugas dilakukan rapat evaluasi dan dengar pendapat . dilakukan 6 bulan untuk menilai kinerja. 4. Angka Kejadian Komplikasi Jika terjadi kasus dengan tingkat komplikasi seperti hemorraghic post partum karena atonia uteri yang dilakukan penanganan dengan histerektomi atau nupture sigmoid yang di akibatkan oleh perlekatan mioma dan dilakukan laparotomy maka bersama dengan unit yang berhubungan dengan ruang nifas seperti IGD/PONEK, Ruang Operasi, VK, maupun Ruang Perinatal untuk membahas kasus tersebut

STANDAR 5 Kebijakan dan Prosedur 1. Kebijakan dan Prosedur Tentang Pelayanan Di Ruangan Nifas 1) TTV dilakukan tiap jam pada pasien 2) Diberikan nutrisi/makan pada pasien kali/hari 3) Diberikan asuhan sesuai penyakit yang diderita pasien 4) Tindakan yang diberikan sesuai kasus yang diderita pasien 2. Prosedur tetap perawatan di ruang neonatus 1) Manajemen laktasi 2) Perawatan bayi rawat gabung 3) Memandikan bayi dan mengganti pakaian bayi 4) Merawat tali pusat 5) Menimbang berat badan bayi 3. Memberikan fasilitas 1) Memberikan rawat gabung (rooming in) 2) Penerapan ASI Ekslusif diruang nifas 4. Pengelolan lingkungan, ketertiban, keamanan, kebersihan a. Bagi petugas wajib melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan serta APD yang diperlukan sesuai kondisi. b. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan dilakukan oleh cleaning servis (CS) dan dibantu oleh petugas ruang neonatus. c. Menyediakan hand scrub di luar ruangan atau didepan tempat tidur (menyarankan petugas/ pengunjung melakukan cuci tangan sebelum masuk dan keluar ruangan)

d. Jam berkunjung: WIB e. Sampah dibuang berdasarkan jenisnya (medis dan non medis) f. Ruangan dibersihkan setiap hari 5. Prosedur hubungan antara unit pelayanan kebidanan a. Pencatatan dengan buku register dan rekam medik, setiap pasien baru akan mendapatkan gelang dan list khusu untuk mencatat kemajuan atau perkembangan kesehatan. Membuat buku laporan atau register yang mencakup tentang intervensi yang harus dilaksanakan pada setiap shift. b. Pemberian orientasi ruangan pada mahasiswa praktek yang baru, pembagian jadwal shift dan pelaporan, setiap mahasiswa baru akan dilakukan orientasi tentang ruangan, letak obat, prosedur terhadap pasien, tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan, jadwal shift, CI yang bertanggung jawab kepada mahasiswa. c. Pelayanan rujukan, apabila ibu membutuhkan pelayanan lebih lanjut maka pihak petugas akan berkonsultasi pada dokter yang bertanggung jawab dan meminta ijin akan berkonsultasi pada dokter yang bertanggung jawab dan meminta ijin pada pihak keluarga untuk dilakukan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggi, serta mendapingi saat merujuk dan tetap memastikan ibu dalam keadaan stabil dan diterima di rumah sakit lanjut. d. Pelayanan BPJS bagi ibu yang memiliki kartu tersebut akan diberikan pelayanan yang sama dengan pasien umum hanya berbeda dalam menerima jenis obat-obatan yang diberikan. e. Program bimbingan mahasiswa d iruangan neonatus sesuai kompetensi.

STANDAR 6 Pengembangan Staf 1. Analisis Penilaian Kerja Analisis penilaian kerja tenaga pelayanan di ruang neonatus dilakukan setiap 6 bulan oleh atasan yang mendapatkan rekomendasi dari unit lain seperti poli, IBS, dan IGD sebagai bahan pemantauan pengembangan staf. 2. Penetapan Jenjang Karir Pelaksanaan penetapan jenjang karir dilakukan sesuai dengan lama waktu bekerja dan hasil analisis kinerja pelayanan di ruang nifas. 3. Pengembagan Staf Setiap pegawai diwajibkan mengikuti pengembangan pengetahuan dan kompetensi melalui jalur informal: a. Jalur non formal: Dalam pengikutsertaan seminar/lokakarya/workshop bergantian

dan

disamarkan,

apabila

pegawai

sedang

mengikuti

seminar/lokakarya/workshop diwajibkan memiliki izin tertulis dari kepala ruangan sebagai ijin dan dapat digantikan dengan pegawai lain saat bertugas. Penjadwalan mengikuti seminar/lokakarya/workshop tergantung informasi dari baian diklat. b. Jalur formal: memberi kesempatan bidan untuk mengikuti pendidikan formal, jika mengikuti jalur formal maka pegawai diwajibkan memiliki izin tertulis dari kepala ruangan sebagai tanda ijin dan dapat digantikan dengan pegawai lain saat bertugas.

a. Jumlah Bidan yang Mengikuti Pelatihan atau Pendidikan Pegawai yang memiliki SKP yang kurang memenuhi penilaian kerja dan sudah bekerja di rumah sakit dalam waktu yang lama lebih di utamakan dalam pengembangan pengetahuan dan kompetensi. STANDAR 7 Evaluasi Dan Pengembalian Mutu 1. Tim Evaluasi Terdiri dari anggota penyelia/pengawas dilakukan oleh Tim Audit Maternal Neonatal. 2. Pelaksanaan Evaluasi Dilakukan setiap 3 atau 6 bulan sekali tergantung dari kasus yang ditemukan sebagai bentuk penilaian kinerja dan pencapaian pelayanan yang dilakukan oleh ruangan, materi cvaluasi dilihat dari: a. Kasus yang tertangani dibanding denganpasien pulang meninggal b. pasien pulang hidup dibanding dengan pasien pulang meninggal. c. Keberagaman kasus yang mampu ditangani berdasarkan tingkat kegawatan, keparahan, dan kelengkapan penyakit. d. Angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian asuhan dan pelayanan kebidanan. e. Tingkat kepuasan pasien f. Pelaksanaan pelayanan sesuai SOP g. Standar mutu sesuai keperawatan, PMKP, PPI, SKP

3. Hasil Evaluasi Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien, Keluarga dan Petugas a. Internal: bagi petugas dilakukan rapat evaluasi dan dengar pendapat dilakukan 6 bulan untuk menilai kinerja. 4. Angka Kejadian Komplikasi Jika terjadi kasus dengan tingkat komplikasi seperti hemorraghic post partum karena atonia uteri yang dilakukan penanganan dengan histerektomi atau rupture sigmoid yang di akibatkan oleh perlekatan mioma dan dilakukan laparotomy maka akan diadakan rapat bersama dengan unit yang berhubungan dengan ruang nifas seperti IGD/PONEK Ruang Operasi, VK, maupun Ruang Perinatal untuk membahas kasus tersebut.

More Documents from "Nuril Hidayat"