Asma.docx

  • Uploaded by: Olivia Dati
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asma.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,271
  • Pages: 14
FARMASI OBAT HERBAL Bidang farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan yang berkaitan erat dengan produk dan pelayanan produk untuk kesehatan serta penggunaan obat herbal relatif hemat biaya juga lulus uji fisiknya berdasarkan sediaan obat dalam lingkup farmasi   o o o o o o o o o  o o o  

Home Farmasi Farmakognosi Farmakologi Farmasetika Biokimia Fitokimia Sediaan Galenik Mikrobiologi Morfologi Sterilisasi Bentuk Sediaan Semi Solid Sediaan Solid Sediaan Liquid Featured About Us

Translate Powered by

Translate 2:07 AM

MAKALAH FARMAKOLOGI asma Hanief Bop Farmakologi, farmasi No comments

MAKALAH FARMAKOLOGI JUDUL “ Banyak Racun Di Sekitar Kita (ASMA)” SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2012 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. wb Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya Saya telah dapat membuat makalah Farmakologi yang berjudul “Banyak Racun Di Sekitar Kita (ASMA)” walaupun tidak sedikit

hambatan dan kesulitan yang saya hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah SWT. Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya. Wabilahi Taufik walhidayah Wasalamualaikum wr.wb. Penyusun Bops Farm DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN A.

Pengertian Asma

B.

Faktor Pencetus Asma

C.

Tanda dan Gejala Asma

D.

Perawatan Terhadap Asma

E.

Penanganan Dan Pengobatan Penyakit asma

BAB III PENUTUP A.

Kesimpulan

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Asma adalah penyakit keturunan yang tidak menular. Asma mempengaruhi lebih dari

5% penduduk dunia, dan beberapa indikator menunjukkan penyakit asma terus menerus meningkat, khususnya diantara anak-anak. Meskipun penelitian untuk mencegah asma terus berkembang akhir-akhir ini, asma tetap merugikan tubuh. Di Amerika Serikat tercatat sekitar 2 juta penderita asma yang mengunjungi Unit Gawat Darurat setiap tahunnya, dan sekitar 500.000 penderita asma yang harus menjalani rawat inap, dan sebagai peringkat ketiga penyebab rawat inap.

Di satu sisi, dunia kedokteran dan farmasi telah mencapai kemajuan yang sangat signifikan dalam pemahaman mengenai asma sebagai penyakit. Namun ironisnya, dari sisi lain, meski berjuta-juta dollar telah dikeluarkan untuk berbagai studi dan riset mengenai asma, nyatanya jumlah penderita baru asma di seluruh dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, tanpa bisa diketahui secara jelas apa penyebabnya.Asma pada anak di Indonesia cukup tinggi, terutama di kota-kota besar, hingga mencapai hampir 17%. Menurut laporan ahli internasional pada peringatan Hari Asma Sedunia 4 Mei 2004 yang lalu, yang bertema Burden of Asthma, prevalensi asma di dunia akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Di tahun 2005 diperkirakan penderita asma di seluruh dunia mencapai 400 juta orang, dengan pertambahan 180.000 setiap tahunnya. Asma adalah salah satu penyakit kronis dengan jumlah penderita terbanyak pada saat ini. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus terjadinya serangan asma,” paparnya. Ketidak tahuan masyarakat akan pentingnya mengontrol asma mereka menyebabkan semakin tingginya tingkat keparahan penyakit asma yang dideritanya. Padahal, jika penderita bisa mengetahui penyakit asma mereka secara dini, maka penderita dapat mengendalikannya secara tepat, dan penyakit asma yang diderita akan semakin membaik dan terkontrol,karena asma adalah suatu penyakit yang bisa dikendalikan. B.

Rumusan Masalah

Dari Uraian Latar Belakang diatas dapat Rumusan Berbagai Masalah, Yaitu: 1.

Apa Pengertian Asma?

2.

Faktor Pencetus penyakit asma?

3.

Apa Saja Tanda dan Gejalanya?

4.

Bagaimana Perawatan Terhadap Asma

5.

Bagaimana Penanganan dan Pengobata dari Penyakit Asma.

C.

Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui: 1.

Menjelaskan Pengertian Asma.

2.

Menjelaskan Faktor pencetus asma.

3.

Menjelaskan tanda dan Gejalanya

4.

Menjelaskan Cara perawatannya.

5.

Menjelaskan Cara penanganan dan Pengobatan Asma

D.

Metode Penulisan

Makalah ini di susun dengan menggunakan metode pustaka dan pengamatan. E.

Kegunaan

Hasil makalah ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiya Banjarmasin khususnya dan mahasiswa pada umumnya. F.

Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun dalam tiga BAB. BAB I Pendahuluan yang berisi : Latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, Keguaan, dan Sistematika Penulisan. BAB II Pembahasan yang menguraikan hal-hal yang menjadi Permasalahan. BAB III Penutup yang berisi : Kesimpulan dan Saran. BAB II PEMBAHASAN A.

Pengertian Asma Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani

yang mengandung arti “sulit bernapas”. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir. Gejala awal dari timbulnya penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek) yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara menjadi terhambat. Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.

Pada saat seseorang penderita asma terkena faktor pemicunya, maka dinding saluran nafasnya akan menyempit dan membengkak sehingga menyebabkan sesak nafas. Kadang, dinding saluran nafas pun dilumuri oleh lendir yang lengket sehingga dapat menyebabkan sesak nafas yang lebih parah. Jika tidak ditangani dengan baik, asma bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit asma tidak mengenal umur, ras, dan derajat seseorang. Siapa saja dapat terkena penyakit asma mulai dari masa kanak-kanak sampai orang dewasa. Jika pada anak-anak penyakit asma ini bersifat kronis. Menurut data dan sumber yang diperoleh dari Asosiasi Paru-paru di Amerika mengungkapkan bahwa 1 diantara 3 orang penderita asma adalah mereka yang berusia dibawah usia 18 tahun. Alergi merupakan penyebab utama pemicu timbulnya gejala asma. Diketahui sekitar 80 % penyakit asma banyak menyerang anak-anak dan 50 % menyerang orang dewasa. Menurut sebuah sumber dari sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika dan Eropa menegaskan dalam buku “American Journal of Repiratory and Critical Care Medicine mengungkapkan “Bila salah orang tua mengidap penyakit asma besar kemungkinan anak juga akan menderita asma yang resikonya 3x lipat lebih besar daripada orang tuanya, sedangkan apabila kedua orang tua menderita asma, maka anak juga akan menderita asma 6x lebih besar resiko dari penyakit asma dibanding orang tuanya”. B.

Faktor Pencetus Asma Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon

terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus terjadinya serangan asma,” . Kita semua tahu bahwa asma adalah penyakit yang sifatnya terjadi terusmenerus yang biasanya terjadi apabila terdapat pencetusnya. Dalam hal ini, abu gunung menjadi salah satu pencetus asma yang kuat sehingga yang terjadi pada penderita asma biasanya adalah bengek yang bisa muncul kapan saja saat terpapar abu vulkanik. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil

diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara. Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan. C.

Tanda dan Gejala Asma

Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya : 1. Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma! 2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale). 3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin. 4. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.. 5. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan. 6. Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

D.

Perawatan Terhadap Asma

Asma sebenarnya bisa disembuhkan dengan berbagai cara. Anda bisa mencontoh apa yang saya lakukan. Hingga sekarang asma sudah hilang dari diri saya berkat beberapa perawatan. Berikut hal-hal tersebut: 1. Lakukan olahraga renang. Mengapa renang? Karena berenang sangat dianjurkan untuk penderita asma. Dengan berenang maka paru-paru penderita bisa bekerja lebih baik. Nafas lebih panjang dan kesehatan bisa terjaga .Lakukan seminggu 2-3 kali. Usahakan sekitar 1-2 jam sekitar pukul 08-10 pagi. 2. Hindari pemicu asma anda. Jika anda punya alergi segera jauhkan diri anda dari alergen seperti itu. 3. Jangan Merokok. Merokok hanya akan menambah parah asma anda. 4. Buatlah lingkungan yang mendukung anda. Biasakan bersihkan lingkungan hidup anda dari debu dan pemicu asma lainnya. 5. Gunakanlah symbiocort setiap hari. Hal ini akan mengurangi tingkat paparan asma pada diri anda 6. Selalulah berkonsultasi dengan dokter anda. Rutinlah ke dokter sehingga penyakit asma anda dapat terkontrol dengan baik.

E.

Penanganan Dan Pengobatan Penyakit asma Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini

artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obatobatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi. Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan. Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin

dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik. Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik. Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan. Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat. Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang. Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan

berkurangnya

kecenderungan

terjadinya

serangan

asma

dengan

mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan. Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:

gangguan proses penyembuhan luka terhambatnya pertumbuhan anak-anak hilangnya kalsium dari tulang perdarahan lambung katarak prematur peningkatan kadar gula darah penambahan berat badan kelaparan kelainan mental. Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma. Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala. Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2adrenergik. Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma). BAB III PENUTUP A.

Kesimpulan

1. Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang mengandung arti “sulit bernapas”. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir. 2. Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. 3. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus terjadinya serangan asma”. 4. Ada beberapa tanda dan gejala penyakit asma yang diantaranya Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale), Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin, Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit,Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan dan masih banyak lagi tanda gejala lainnya. 5. Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri.

B.

Saran 1. Sebaiknya para penderita asma menghidari faktor pencetus timbulnya asma 2. Penderita asma hendaknya selalu membawa obat asma.

DAFTAR PUSTAKA Diyas.2009. Penyakit Asma (Asthma). http://www.infopenyakit.com/2008/02/penyakit-asma-asthma.html

Iman Hartani.2009. Apa Itu Asma? Apa Penyebabnya?. http://www.kulinet.com/baca/apa-itu-asma-apa-penyebabnya/21/ Penyakit Asma.2007. Penyebab Penyakit Asma, Ciri-ciri Penyakit Asma dan Gejala Penyakit Asma dan Pengobatan Penyakit Asma, Asma Bronkial ( Asma Bronchial ). http://penyakitasma.com/penyakit-asma/#more-5 Obat Sakit.2011. Setiap penyakit ada obatnya, apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka sembuhlah si penderita dengan izin Allah Azza Wa Jalla. http://obatsakit2011.blogspot.com/2011/12/tanda-sakit-asma.html Tutorial Kuliah Online.2009. Faktor Pencetus, Tanda dan Gejala Asma. http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/12/faktor-pencetus-tanda-gejala-asma.html Wikipedia.2012. Asma. http://id.wikipedia.org/wiki/Asma Penerbit

Hanief Bop Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation. Related Posts

NEWER POSTOLDER POST

0 KOMENTAR: POST A COMMENT LINK KE POSTING INI Create a Link Search the site Search!

Pengunjung Sering Dilihat 

Macam-macam Bentuk Sediaan Obat Dalam Farmasi



Farmakognosi amilum, curcuma, radix, semen dll



Kromatografi Lapis Tipis KLT silika gel



Pedoman dalam pemilihan Judul KTI D3 farmasi



Sediaan Salep

Ulasan 

bidan



fisika farmasi



Gizi



Herbal



Herbal medis



imo moh. anief



info penyakit



JURNAL



k3



KESEHATAN



kimia farmasi



KTI Farmasi



mims indonesia



penyakit



pharmacist



TOB



Vitamin

Follow By Email Submit

Google+ Followers Powered by Blogger.



Popular Posts

o

Macam-macam Bentuk Sediaan Obat Dalam Farmasi

macam-macam obat A. BENTUK OBAT 1. Obat Tablet Tablet adalah sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cembung ... o

Kromatografi Lapis Tipis KLT silika gel KLT Kromatografi lapis tipis klt silika gel merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan...

o

Farmakognosi amilum, curcuma, radix, semen dll Farmakognosi amilum, curcuma, radix, semen dll Materi Untuk latihan 1 Bahan : · o...

o

Amilum

Sediaan Galenik farmasi GALENIK Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang di ambil sarinya. Zat-zat yang tersar...

o

Pembuatan sediaan kapsul Pembuatan sediaan kapsul TUJUAN Untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan sediaan kapsul dan kontrol sifat...

o

Pedoman dalam pemilihan Judul KTI D3 farmasi Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah laporan tertulis hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan pembimbing untuk ...

o

keuntungan dan kerugian sediaan kapsul / capsulae Keuntungan kapsul : dengan adanya cangkang dapat menutupi bau ataupun rasa yang tidak enak. tidak diperlukan pewarna (color...

o

Sediaan Salep Definisi Salep Salep dan cream adalah sediaan yang berbentuk setengah padat, terutama untuk pemakaian lokal. Sediaan setengah padat ini...

o

Granulasi sediaan tablet DEFINISI Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang ...

o

Pembuatan Tablet : Metode Granulasi kering (slugging) Tablet adalah sediaan padat , dibuat sceara kempa cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bular, mengandung satu jenis ...

 

Categories

o

bidan

o

Biokimia

o

FARMAKOGNOSI

o

Farmakologi

o

farmasetika

o

farmasi

o

fisika farmasi

o

Fitokimia

o

galenik

o

Gizi

o

Herbal

o

Herbal medis

o

imo moh. anief

o

info penyakit

o

JURNAL

o

k3

o

KESEHATAN

o

kimia farmasi

o

KTI Farmasi

o

liquid

o

mikrobiologo

o

mims indonesia

o

morfologi

o

penyakit

o

pharmacist

o

sediaan solid

o

semi solid

o

sterilisasi

o

TOB

o

Vitamin

Copyright @ 2013 FARMASI OBAT HERBAL. Designed by Templateiy & CollegeTalks

More Documents from "Olivia Dati"