BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Hamil dan mempunyai anak adalah hal yang sangat dinanti oleh setiap pasangan suami-istri. Ketika mengandung, istri akan mengalami berbagai tanda perubahan normal dalam tubuhnya, seperti merasa lelah, mual, dan muntah. Setiap ibu hamil tentu menginginkan bisa menjalani kehamilannya dengan lancar, selain perlu mengetahui hal-hal yang biasanya menyertai jalannya proses kehamilan, ibu hamil juga perlu mengenali beberapa tanda bahaya pada kehamilan supaya bisa segera mencari pertolongan medis. Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu. Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan normal. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian tanga bahaya kehamilan? 2. Apa macam-macam tanda bahaya kehamilan secara umum? 3. Apa saja tanda bahaya kehamilan pada trimester 1, 2, dan 3?
C. Tujuan 1. Mendeskripsikan pengertian tanda bahay kehamilan. 2. Mendeskripsikan macam-macam tanda bahaya kehamilan secara umun. 3. Mendeskripsikan tanda bahay kehamilan pada trimester 1, 2, dan 3. D. Manfaat 1. Untuk mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan. 2. Untuk mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan secara umum. 3. Untuk mengetahui tanda bahaya kehamilan pada trimester 1, 2, dan 3.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala penyakit yang dialami ibu hamil dan janin selama periode kehamilan, tanda bahaya ini muncul bisa dari awal ibu mengandung, atau diawal kehamilan normal namun menjelang persalinan berubah menjadi patologi (mengalami masalah berbahaya). Jika tidak segera ditangani oleh Bidan atau Dokter Kandungan maka akan menyebabkan keguguran, ataupun pertumbuhan janin yang tidak normal saat dilahirkan. Tanda bahaya kehamilan antara lain perdarahan pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit Kepala yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen Bagian bawah, mual muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya dan ketuban pecah dini. B. Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan Yang Umum 1. Pendarahan pada trimester berapapun Perdarahan bisa berarti banyak hal, perdarahan parah disertai sakit perut yang amat sangat dan juga kram seperti sedang menstruasi, atau terasa akan pingsan dan semuanya terjadi pada trimester pertama, itu bisa menjadi pertanda hamil di luar kandungan. 2. Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum) Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada saat hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan keadaan umum tubuh ibu hamil memburuk, sebenarnya mual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan). Akan tetapi, mual dan muntah ini akan menjadi masalah yang sangat mengganggu jika terjadi terlalu sering dan parah.Mual dan muntah yang terus-menerus akan menyebabkan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan
3. Aktivitas janin menurun Jika bayi dalam kandungan tidak aktif bergerak seperti biasanya, bisa jadi janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi dari plasenta. Maka disarankan agar minum atau makan sesuatu yang dingin dan kemudian tidur dalam posisi miring, kemudian tunggu apakah janin akan bergerak. Jumlah tendangan juga dapat dijadikan indikator Tidak ada patokan untuk itu, tetapi 10 atau lebih tendangan dalam waktu dua jam adalah jumlah yang normal. Kalau kurang dari itu, segeralah menghubungi dokter. Dokter memiliki alat-alat yang cocok untuk melihat apakah janin dalam kondisi normal, bergerak, dan tumbuh sesuai usia kandungan. 4. Gejala flu Pada musim flu, ibu hamil biasanya akan dengan mudah tertular flu dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil. Itu disebabkan kehamilan memberi stres tambahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sebagai tambahan, ibu hamil berisiko tinggi untuk terkena komplikasi serius dari flu. Sudah semestinya ibu hamil memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan dirinya sekaligus janin yang dikandungnya, untuk itu, sangat dianjurkan untuk rutin kontrol ke bidan atau dokter. 5. Gejala pre-eklamsia Pre-eklamsia adalah kondisi tubuh ibu hamil dengan tekanan darah tinggi (Hipertensi) mencapai 140/90 mmHg bahkan lebih, disertai dengan penigkatan kadar protein pada urine (proteinuria), bengkak Kaki dan tangan, muntah-muntah, sakit kepala parah yang tidak hilang, jarang buang air kecil. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan fatal bagi ibu maupun bayi. apalagi jika terdapat bengkak pada tangan kaki sampai wajah dan disertai Sakit Kepala bahkan Kejang. Ibu hamil harus segera mendapat penanganan serius.
C. Tanda Bahaya Kehamilan Pada Trimester 1, 2, 3. 1. Trimester 1 (0-12 minggu) Kehamilan trimester pertama paling rentan bermasalah. Itu sebabnya, angka keguguran lebih banyak terjadi pada bulan-bulan awal kehamilan. Antara lain: a. Mual muntah berlebihan Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. Penanganan umum mual muntah dapat diatasi dengan: 1. Makan sedikit tapi sering 2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak 3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat. 4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya. 5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain. 6. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual 7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi 8. Istirahat cukup 9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28) Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
b. Sakit Kepala Yang Hebat Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Penanganan umumnya adalah : - Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan. - Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33) c. Demam Tinggi Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan salah satu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan umumnya adalah demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis akut (infeksi saluran kemih atas).
2. Trimester ll (13-28 minggu) a. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia. Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi sIstem kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih lanjut. Penanganannya dengan cara: •
Istirahat cukup
• Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak • Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi. Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. b. Keluar air ketuban sebelum waktunya Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm. Penanganan umumnya antara lain : a) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG b) Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital. d) Mengobservasi tidak ada infeksi e) Mengobservasi tanda tanda inpartu c. Gerakan bayi berkurang Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
3. Trimester lll (29 – 42 minggu) a. Penglihatan kabur penglihatan menjadi kabur Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik, berkunangkunang. Penanganan umum :
a. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat. b. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
b. Kejang Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia Penanganan: a. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah b. Bebaskan jalan nafas c. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur d. Lakukan pengawasan ketat
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua). Bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tandatanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu. Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai selama kehamilan antara lain : Perdarahan, Sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada muka dan tangan, keluar cairan pervaginam, nyeri/ sakit perut yang hebat, gerakan janin tidak terasa. B. Saran Setelah pembaca makalah ini diharapkan bias menambah pengetahuan bagi siapa saja terutama ibu hamil. Jika terjadi salah satu atau lebih dari gejala tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi., diharapkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin dapat terpantau
Daftar Pustaka
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3babii.pdf https://doktersehat.com/tanda-bahaya-saat-hamil/ https://duniabidan.com/kehamilan-kandungan/tanda-bahaya-kehamilan-trimester1-2-3.html http://jeniyanti.blogspot.com/2015/06/tanda-bahaya-kehamilan.html https://okihariyanti.wordpress.com/2015/08/12/tanda-bahaya-trimester-ii/ http://www.davishare.com/2015/01/tanda-tanda-bahaya-kehamilan-pada-ibu.html https://www.alodokter.com/bunda-hati-hati-dengan-tanda-bahaya-kehamilan-ini