Asean Game 2018.docx

  • Uploaded by: AndryMaliq
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asean Game 2018.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,311
  • Pages: 18
Pawai Obor Asian Games 2018 Disambut Meriah di Palembang 04-08-2018 18:00

Pascal Wimar © Bola.com/Reza Bachtiar

Bola.net - Api obor Asian Games 2018 akhirnya tiba juga di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/8) pagi WIB. Pawai dimulai usai Menteri Pertahanan menyerahkan api obor kepada Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, di Plaza Stadion Gelora Sriwijaya. Obor Asian Games kemudian diarak secara estafet menggunakan kendaraan bak terbuka untuk keliling Palembang. Pawai pun berakhir di Benteng Kuto Besak (BKB), yang berada tepat di samping sungai Ampera. Masyarakat terlihat begitu antusias menyambut pawai obor di Palembang. Mereka memenuhi jalanan agar tidak ketinggalan momen historis tersebut. Suasana meriah pun terjadi saat api obor mencapai titik ke-14, di mana legenda voli, Pascal Wilmar, mengambil alih obor untuk melanjutkan iring-iringan. Kehadiran Pascal merupakan bagian dari kampanye Grab, yakni dalam program Kemenangan Itu Dekat. Keterlibatan salah satu atlet legendaris Indonesia tersebut ditujukan Grab untuk menggelorakan semangat kemenangan Asian Games 2018. Tidak hanya Pascal, pawai obor Asian Games 2018 di Palembang juga dimeriahkan ketiga atlet legendaris lainnya, yaitu Alexander Pulalo (sepak bola), Sutiono (sepeda), dan Abdul Rojak (taekwondo). Kehadiran mereka bertujuan mengampanyekan moral Kemenangan Itu Dekat yang digagas Grab. (bola/dhy) Sumber: Bola.com

01 Sep - 15:43 WIB

Indonesia peroleh perak kelas C1 Putri

Palembang, 1/9 (Antara) - Atlet dayung putri Indonesia Andriyani Riska yang diandalkan meraih emas hanya mampu merebut medali perak kelas kano tunggal (Canoe single/C1) putri 200 meter. Dalam final nomor kano sprint kelas kano tunggal (Canoe single/C1) putri 200 meter di stadion dayung Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, Sabtu, pedayung tuan rumah bersaing ketat dengan pedayung China Sun Mengya peraih emas. Pedayung Indonesia Andriyani Riska menempati urutan kedua melintasi garis finish dengan catatan waktu 49.086 detik sedangkan atlet China Sun Mengya yang berada di urutan pertama memiliki catatan waktu 49.070 detik. Sedangkan di urutan ke tiga atau medali perunggu diraih pedayung dari Uzbekistan Rakhmatova Dinoza dengan catatan waktu 49.282 detik. Sementara di final kelas kayak tunggal (Kayak single/K1) 200 meter putri, atlet Infonesia Maysche Ibo Stevani tidak berhasil memperoleh medali apapun. Dalam final kelas K1 putri medali emas diraih pedayung Kazakhstan Klinova Inna dengan catatan waktu 42.045 detik, medali perak diraih pedayung China Li Yue, dan perunggu diraih Jepang atas nama Ono Yuka. Begitu juga dengan final kelas K1 200 meter putra atlet Indonesia Sutrisno, dan di kelas kano ganda (Canoe double/C2) 200 meter putra pasangan Tarra Anwar dan Marjuki belum berhasil memperoleh medali. Atlet dayung putri Indonesia peraih medali perak kelas C1 200 meter putri seusai upacara pengalungan medali mengatakan cukup puas dengan keberhasilan yan g diraih tersebut. "Saya sudah berjuang keras melakukan persiapan untuk meraih emas, namun harus diakui keunggulan atlet China," ujar Riska. /Reporter: Yudi Abdullah

Medali Pertama Indonesia di Asian Games 2018 Datang dari Cabang Wushu! 19-08-2018 10:56

Bola.net - Kontingen Indonesia sukses membuka perolehan medali diAsian Games 2018 lewat cabang wushu setelah Marvelo Edgar Xavier sukses meraih medali perak dalam babak final nomor Changuan putra di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Minggu (19/8). Edgar menempati peringkat kedua dengan perolehan 9,72 poin. Dengan balutan kostum berwarna biru, Edgar tampil apik dan berhasil menggungguli kontestan dari negara-negara lain Edgar harus mengakui keunggulan atlet China, Sun Peiyuan yang meraih emas dengan perolehan poin 9,75. Sementara itu, peraih medali perunggu adalah atlet Chinese Taipei, Tsai Tsemin dengan perolehan nilai 9,70. Prestasi Edgar tentu menjadi pertanda baik bagi Indonesia yang masih akan memperebutkan banyak medali dari berbagai cabang. Selamat!(bola/pra)

01 Sep - 15:04 WIB

Indonesia tambah satu perunggu dari soft tenis Palembang (ANTARA News) - Kontingen Indonesia mendapatkan tambahan satu medali perunggu dari cabang olahraga soft tenis usai berhasil menembus semifinal beregu putra pada Sabtu. Hal tersebut dipaatikan usai tim Merah Putih berhasil menundukkan Mongolia di perempat final 2-0, dalam pertarungan yang dihelat di lapangan tenis Jakabaring, Palembang. Sayangnya medali perunggu tersebut adalah

yang terakhir bisa disumbangkan tim soft tenis Indonesia setelah mereka tak bisa melaju ke final usai dikalahkan oleh Korea 2-0. "Kami telah berusaha semaksimal mungkin, harusnya tadi bisa. Namun hari ini bukan harinya kami dan mereka memang bermain lebih padu," kata pemain soft tenis tunggal Indonesia, Alexander Elbert Sie, selepas pertandingan. Sementara itu, tim beregu putri Indonesia terpaksa pulang tanpa medali usai tak bisa melalui perempat finalnya dengan positif. Tim beregu putri soft tenis Indonesia harus menyerah di tangan China 0-2. Dengan hasil perunggu dari tim putra ini Indonesia berhasil menambah empat medali dari cabang soft tenis yakni satu perak daru tunggal putra melalui Alexander Elbert Sie, satu perunggu dari Prima Simpatiaji di tunggal putra dan satu perunggu oleh Dwi Rahayu Pitri di tunggal putri. Pewarta: Ricky Prayoga Editor: Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © ANTARA 2018

Lindswell Kwok Sukses Rebut Emas untuk Indonesia Lewat Wushu 20-08-2018 10:46

Bola.net - Atlet wushu putri Indonesia, Lindswell Kwok sukses merebut medali emas dalam cabang olahraga wushu pada nomor Taijijian dan Taijiquan pada Asian Games 2018 pada Senin (20/8). Ia meraih nilai total 19,50, unggul dari dari atlet Hong Kong, Mok Uen Yin yang meraih nilai 19,42. Dalam laga yang disaksikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo ini, Lindswell tampil sangat luwes dan membuat kagum para juri dengan gerakan-gerakan yang nyaris sempurna. Bersaing dengan 15 atlet lainnya, Lindswell meraih nilai taijijian 9,75 dan nilai taijiquan dengan nilai yang sama. Ini merupakan medali emas kedua bagi tim Indonesia di Asian Games 2018. Sedangkan bagi Lindswell sendiri medali emas Asian Games merupakan yang pertama. Sebelumnya ia hanya meraih medali perak di Asian Games 2014. Namun untuk kejuaraan dunia, Lindswell punya prestasi yang bagus. Atlet asal Medan ini sudah mengoleksi lima medali emas.(lip6/dhy)

01 Sep - 14:57 WIB

Tumbangkan Jepang, Indonesia rebut medali emas sepak takraw Palembang (ANTARA News) -Timnas putra Sepak Takraw akhirnya berhasil memperoleh medali emas setelah berhasil menumbangkan Jepang melalui pertandingan sengit pada babak final nomor quadran dengan skor akhir 2-1. Dalam pertandingan yang berlangsung di Ranau Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sabtu, timnas putra menang setelah menjalani tiga set pertandingan dengan skor 15-21 pada set pertama, 21-14 di set kedua, dan 21-16 di set terakhir. "Set awal memang kami agak lengah, terutama saat blocking itu yang kurang. Di set kedua saya instruksikan ke anak-anak agar memperkuat blocking lawan, dua atau tiga (pemain) untuk memblok. Alhamdulillah bisa, membawa hasil positif," tutur pelatih timnas Sepak Takraw Asry Syam saat ditemui usai pertandingan. Pada pertandingan di nomor terakhir ini, total timnas putra Sepak Takraw memperoleh dua medali perunggu, satu perak, dan satu emas, dan satu medali perunggu yang diperoleh timnas putri dari nomor quadran. Dengan hasil tersebut, timnas sepak takraw Indonesia berhasil memperoleh lima medali pada perhelatan Asian Games 2018. Pewarta: Roy Rosa Bachtiar Editor: Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © ANTARA 2018

Sri Wahyuni Rebut Perak di Angkat Besi 48 kg Asian Games 2018 20-08-2018 17:47

Bola.net - Atlet angkat besi putri, Sri Wahyuni Agustiani berhasil merebut medali perak untuk Indonesia dalam cabang olahraga angkat besi nomor 48 kg Asian Games 2018 di Hall A - JIExpo Kemayoran, Jakarta pada hari Senin (20/8). Dengan total beban sebesar 195 kg, Sri menjadi lifter putri terkuat di belakang lifter putri Korea Utara, Ri Song Gum. Rinciang beban Sri adalah 88 kg untuk snatch, ditambah 107 kg untuk clean & jerk. Song Gum sendiri mencatat total beban 199 kg, yang terdiri dari 87 kg snatch dan 112 kg clean & jerk. Di belakang Sri, terdapat lifter putri asal Thailand, Sukcharoen Thunya yang merebut medali perunggu usai mencatatkan total beban total sebesar 189 kg, yang terdiri dari 87 kg snatch dan 102 kg clean & jerk. Pada beban snatch, Sri memasang berat awal sebesar 85 kg dan berhasil mengangkatnya, namun ia gagal mengangkat beban kedua sebesar 88 kg. Pada angkatan ketiga, ia berhasil mengangkat 88 kg dan ini membuatnya sempat duduk di posisi teratas. Pada angkatan terakhir, Sri memulai dengan clean & jerk sebesar 107 kg. Sayangnya, atlet berusia 24 tahun itu gagal mengangkat beban sebesar 112 kg dan kembali gagal pada kesempatan ketiga. Dengan begitu, nilai clean & jerk Sri hanyalah mencapai 107 kg. (bola/dhy)

Bunga Nyimas, peraih medali termuda AG 2018 Palembang (ANTARA News) - Ada dua momen indah di Final skateboard Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City, Palembang, yang tidak akan terlupakan bagi skateboarder Indonesia Bunga Nyimas Cinta. Pertama, atlet 12 tahun itu menjadi skateboarder termuda yang meraih medali di

pesta olahraga antar-bangsa di Asia itu. Momen kedua jadi paling istimewa, karena medali perunggu yang diraihnya bertepatan dengan ulang tahun ke-35 ibunya pada 29 Agustus. “Medali ini adalah kado ulang tahun untuk ibu saya,” kata Nyimas kepada Antara di Jakabaring Sport City, Palembang. Bertanding di bawah terik matahari di Palembang, Nyimas menunjukan potensinya sebagai skateboarder berbakat dan bermental juara di nomor street (jalanan). Ia tampil percaya diri di final dengan sukses melakukan trik seperti fs kickflip over the ramp dan stalefish. Trik tersebut cukup sulit untuk ukuran atlet belia, dan Nyimas akhirnya mendapat medali perunggu dengan perolehan 19,8 poin. Peraih medali emas adalah Margielyn Didal dari Filipina dengan 30,4 poin dan Kaya Isa dari Jepang dengan 25,00 poin. Meski berada di ranking 3, pencapaian ini sudah cukup bagus untuk Nyimas karena dua peraih medali lainnya adalah atlet yang sudah punya jam terbang lebih tinggi. Margielyn berumur 19 tahun dan Kaya Isa berumur 17 tahun. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali,” kata Bunga ketika mengeksresikan perasaannya. Pewarta: FB Anggoro Editor: Dadan Ramdani COPYRIGHT © ANTARA 2018

Tim Paralayang Putra Indonesia Raih Emas Asian Games 2018 22-08-2018 11:55

Bola.net - Tim paralayang putra Indonesia sukses menambah torehan medali emas Indonesia di Asian Games 2018. Kesuksesan ini membuat Indonesia kini tercatat mengoleksi enam medali emas. Hari ini, Rabu (22/8), tim yang beranggotakan; Hening Paradigma, Thomas Widyananto, Rony Pratama,

Jafro Megaranto sukses menyumbang emas di nomor men's team accuracy. Bagi Indonesia, ini emas keenam di Asian Games 2018. Sebelumnya, emas disumbang Defia Rosmaniar (taekwondo), Lindswell Kwok (wushu), dan Tiara Andini, sertha Khoiful Mukhib di cabang balap sepeda gunung dan Eko Yuli Irawan di cabang angkat besi. Capaian emas Indonesia ini tentu masih bisa bertambah. Dari cabang olahraga badminton, Indonesia akan tampil di final dan berebut emas dengan China di nomor beregu putra. Pertandingan final Badminton ini akan berlangsung di Istora, Senayan, Jakarta, Rabu (22/8) pukul 18.00 WIB dan akan disiarkan langsung oleh Indosiar.(bola/dzi)

Wewey tutup kemenangan dengan emas ke 14

Jakarta, 29/8 (Antara) - Pesilat putri Indonesia, Wewey Wita menutup kemenangan manis saat melawan pesilat Vietnam Thi Then Tran dengan meraih medali emas ke14 bagi Indonesia di cabang pencak silat Asian Games 2018. Wewey Wita menang telak dengan skor 5-0 di kelas B putri 50kg-55kg dalam babak final pertandingan pencak silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu petang. Dengan kemenangan ini Wewey Wita meraih medali emas, sementara Thi Then harus puas berada juara kedua dengan perolehan medali perak. Kemenangan Wita ini membuat pencak silat Indonesia juara umum, yakni memperoleh 14 medali emas dan satu perunggu dari 16 nomor yang dipertandingkan. Selama pertandingan, Wewey sudah mampu menguasai lawannya.

Wewey beberapa kali melakukan serangan baik tendangan maupun pukulan kepada Thin Then. Serangan yang dilancarkan Wewey membuat Thin Then kesulitan untuk mengantisipasinya. Wewey unggul di babak pertama dan kedua. Di babak ketiga, Wewey berusaha bermain aman dan tidak sering melakukan serangan mengingat poin Wewey masih unggul dibandingkan Thin Then. Namun, di babak ketiga ini Thin Then mendapatkan poin lebih tinggi daripada Wewey. Kendati demikian, Wewey dinyatakan sebagai juara karena akumulasi peroleham poin Wewey Wita masih lebih tinggi. Akhirnya, ketua pertandingan mengumumkan Wewey sebagai pemenang. Usai pertandingan, Wewey langsung menghampiri para pejabat negara yang hadir untuk menyalami satu persatu, yakni Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto yang menggunakan seragam silat, Ketua Kontingen Indonesia (Cdm) Syafruddin dan Menko PMK Puan Maharani.

Sabet Perunggu Lewat Dayung, Julianti/Rokayah Tekad Tambah Medali 23-08-2018 15:30

Bola.net - Pasangan ganda putri cabang olahraga dayung, Julianti/Yayah Rokayah senang bukan kepalang saat sukses merebut medali perunggu di Asian Games 2018. Usai bertanding di lintasan dayung Danau Jakabaring Sport City, Palembang, Kamis (23/8), mereka mengaku hasil ini melampaui ekspektasi. Julianti/Rokayah sebenarnya tidak ditargetkan untuk meraih medali, namun mereka justru mampu membuat kejutan dan menyumbang perunggu. “Ini Asian Games pertama buat kami, awalnya memang hanya China dan Korea yang menjadi lawan tangguh. Tetapi belakangan Jepang juga sangat luar biasa," ujar Julianti dan Rokayah, setelah lomba. "Kami senang bisa mendapat medali, namun kami berdua masih akan turun di nomor LW4-. Semoga hasilnya bisa lebih baik daripada ini,” tambah mereka.

Selain perunggu dari Julianti/Rokayah, tim dayung Indonesia juga meraih medali perak melalui kuartet putra, yakni Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram dan Ardi Isadi yang turun di nomor LM4-. Kuartet ini sejak awal ditargetkan meraih medali di Asian Games 2018. Mereka mampu mengamankan medali perak di bawah tim China yang memperoleh medali emas. (bola/dhy)

28 Agt - 15:31 WIB

Indonesia dapat medali emas pertama di ajang eSports Jakarta,28/8(Antara)- Indonesia akhirnya meraih medali emas dari cabang olahraga eSports di Asian Games 2018 berkat kemenangan atlet Ridel Yesaya Sumarandak di gim Clash Royale, Senin (27/8) di Jakarta, Selasa. Remaja 16 tahun asal Sulawesi Utara dengan nama ID BenZer Ridel itu berhasil menumbangkan atlet top 1 andalan China, Lciop dengan skor 3-1. Indonesia e-Sports Association dalam akun Twitter mencuit Ridel berhasil lolos ke Grand Final Clash Royale Esports Demonstration Event melalui winner bracket setelah mengalahkan Vietnam 3-2. Medali perak diraih China, sementara perunggu diberikan pada Vietnam. Clash Royale adalah gim multiplayer online battle arena (MOBA) keluaran Supercell yang disebut-sebut sebagai penerus Clash of Clans atau yang lebih populer dengan nama CoC. Permainan ini mengandalkan strategi, antara lain pemain perlu mengumpulkan kartu karakter tertentu untuk memenangkan pertempuran. Pertandingan eSports berlangsung hingga 1 September di Britama Arena-Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta. Kompetisi perdana dibuka dengan Arena of Valor (26 Agustus), lalu Clash Royale (27 Agustus), League of Legends (27 -29 Agustus), Starcraft II (30 Agustus), Hearthstone (31 Agustus) dan Pro Evolution Soccer 2018 (1 September). eSports yang pertama kali digelar di Asian Games 2018 masih berstatus pertandingan demonstrasi atau eksibisi. Artinya, medali yang diperebutkan tidak dihitung sehingga tidak mempengaruhi peringkat perolehan medali dari negara peserta. Reporter: Nanien Yuniar

Sama-Sama Rebut Emas, Jonatan Christie Ingin Jadi 'The New Taufik Hidayat' 31-08-2018 11:20

Bola.net - Jonatan Christie seolah menjadi angin segar bagi bulutangkis Indonesia di Asian Games 2018. Atlet berusia 20 tahun ini sukses besar merebut medali emas usai mengalahkan wakil Chinese Taipei, Chou Tienchen di final pada Selasa (28/8) lalu, prestasi yang terakhir kali dicicipi tunggal putra Indonesia di Asian Games 2006 di Doha, Qatar. Tunggal putra bulutangkis sejatinya tak mendapatkan beban dari pemerintah untuk menyumbang medali emas di Asian Games 2018. Target emas dari pemerintah justru ditujukan pada ganda putra, sedangkan target emas dari PB PBSI ditujukan untuk ganda putra dan ganda campuran. Ternyata, Jonatan justru melampaui ekspektasi pemerintah dan PBSI, merebut emas usai mengalahkan Chou Tienchen 21-18, 20-22, 21-15 di final. Bagi Indonesia, ini adalah emas pertama tunggal putra yang diraih di Asian Games sejak 2006 lewat Taufik Hidayat. Jonatan yang baru berusia 20 tahun pun tak memungkiri dirinya ingin menjadi 'The New Taufik'. "Semua pemain pasti mau jadi sosok idolanya. Siapa pun itu saya rasa itu adalah hal wajar. Tapi yang kita ingin bangkitkan kembali itu ya nama tunggal putra Indonesia. Setelah eranya Taufik Hidayat, ke sini-sini agak kurang," ujar Jonatan. Hampir semua tunggal putra Indonesia menjadikan Taufik sebagai panutan. Di masa jayanya, banyak gelar yang telah dimenangkan Taufik. Beberapa di antaranya adalah Kejuaraan Dunia 2005, Olimpiade 2004, SEA Games, Asian Games, hingga Piala Thomas.Sayang, setelah Taufik pensiun, belum ada lagi sosok tunggal putra Indonesia yang mampu menjadi penerusnya. Karenanya, dengan meraih emas Asian Games, Jonatan pun berharap bisa menjadi penerus Taufik. "Ini tugas juga buat saya, Anthony (Sinisuka Ginting), tim pelatih, PBSI, untuk bagaimana caranya kita dapat membangkitkan lagi nama tunggal putra," pungkas atlet yang akrab disapa 'Jojo' ini.

Tumbangkan pesilat Malaysia Komang raih medali emas Jakarta, 27/8 (Antara) - Pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra meraih medali emas setelah menumbangkan pesilat andalan Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, di babak final cabang olahraga pencak silat di ajang Asian Games ke-18 tahun 2018. Komang meraih skor 4-1 di kelas E putra 65kg-70kg yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin. Sejak babak pertama dimulai, Komang berhasil menguasai jalannya pertandingan. Bahkan, Komang berhasil dua kali membanting Mohd hingga terjatuh. Menjatuhkan lawan merupakan poin tertinggi dalam pertandingan pencak silat, yakni tiga poin. Di babak ini, Komang unggul dengan perolehan poin 10-1,10-2,10-2,8-3, dan 12-4. Di babak kedua, pesilat Malaysia berusaha bangkit dan melakukan serangan -serangan kepada Komang. Serangan yang dilancarkan pun berhasil mengenai tubuh Komang. Poin yang diperoleh Mohd Al Jufferi lebih tinggi dibandingkan Komang, yakni 17 -9,84,12-6,12-5, dan 12-8. Pesilat Malaysia unggul di babak kedua. Di babak ketiga, kedua pesilat saling serang. Pukulan, tendangan terus dilancarkan agar memperoleh poin. Mohd pun sempat unggul, namun Komang berhasil membalikkan keadaan. Dua detik lagi laga usai, tepatnya 01:58, Mohd mundur dari pertandingan karena menganggap wasit juri tidak adil dalam memberikan penilaian. Di belakang arena, tepatnya ruang pemanasan untuk atlet Mohd sempat meluapkan emosinya dengan memukul bangunan yang terbuat dari triplek hingga jebol. Mohd terlihat emosi dan marah-marah hingga sempat ditenangkan oleh pelatihnya. Mohd mengaku dirinya meluapkan kemarahannya itu lantaran tidak menerima poin yang diberikan oleh wasit juri. "Saya tidak marah dengan pesilatnya atau pendukungnya, tapi saya marah dengan wasit karena tidak memberikan nilai dengan adil," kata Mohd yang menyayangkan keputusan wasit tersebut. Reporter: Syaiful Hakim

Dapat Perak, Tim Estafet Indonesia Unggul di Pertukaran Tongkat 31-08-2018 10:40

Bola.net - Tim estafet 4x100 meter putra sukses mempersembahkan medali perak dalam babak final Asian Games 2018 pada Kamis (30/8) malam. Sang pelatih, Eni Nuraini pun mengaku sangat terkesan pada performa anakanak asuhannya, dan menyebut mereka unggul pada teknik pertukaran tongkat. Dalam lomba tersebut tersebut, tim estafet Indonesia 4x100 meter putra diperkuat Fadlin sebagai pelari pertama, disambung Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara. Pada babak final tersebut, tim Indonesia berhasil finis dengan catatan waktu 38,77 detik. Catatan waktu tersebut sudah cukup membuat mereka meraih perak, sementara emas diraih Jepang dengan catatan waktu 38,16 detik dan China mendulang perunggu. "Memang untuk mempersiapkan empat orang ini semua untuk menjadi satu, satu tujuan, tidak mudah. Jadi, pada setiap latihan, setiap hari, kami selalu berdiskusi," kata Eni. "Terutama perpindahan tongkat dari pelari pertama ke dua, dari dua ke tiga, dan tiga ke empat apakah dengan jarak segitu sudah cocok atau belum. Di antara mereka juga bisa memperbaiki pertukaran tongkat itu. Memang rahasianya di estafet adalah pertukaran tongkat," lanjut Eni. Sementara itu, Fadlin mengatakan kekompakan tim jadi kunci agar pertukaran tongkat berlangsung mulus. Faktor inilah yang harus terus diasah agar bisa percaya satu sama lain. 'Strategi' ini pun ternyata terbayar, dan mereka sukses menggenapi perolehan medali Indonesia menjadi 90 medali. "Kuncinya agar perpindahan tongkat mulus adalah kebersamaan tim dan juga kekompakan. Selain itu, kami satu sama lain juga sudah sama-sama paham keinginan teman. Selain itu, yang terpenting juga harus percaya satu sama lain," ucap Fadlin. Medali perak ini menjadi yang kedua diraih Indonesia dari nomor estafet 4x100 meter sepanjang keikutsertaan di Asian Games. Terakhir, medali perak tersebut diraih pada Asian Games 1966 oleh Soepardi, Agus Sugiri, Bambang Wahjudi dan Jootje Pesak Oroh.

Sanggoe Darma Sabet Perak di Skateboard Asian Games 2018 29-08-2018 15:05

Bola.net - Skateboarder Indonesia, Sanggoe Darma Tanjung harus puas merebut medali perak Asian Games 2018 usai mengumpulkan 30,5 poin di cabang olahraga skateboard nomor Men's Street. Sanggoe kalah tipis dari atlet Jepang, Keyaki Ike yang meraih total poin 31,1. Sedangkan medali perunggu diraih Korea Selatan lewat Juwon Eun yang meraih total 25,4. Bertanding di Jakabaring Sport City, Palembang, Rabu (29/8), Sanggoe tampil apik sejak Run 1. Dari Run 1 dan 2, ia mengumpulkan 16,1 poin. Pada Run 3, Sanggoe juga tampil sempurna dan berhasil lakukan trik dengan baik. Ini membuatnya meraih poin 6,5. Dia pun mampu eksekusi trik dengan baik di Run 4 dan 5. Petaka datang di Run 6 karena Sanggoe tak menyelesaikan trik dengan baik. Posisinya melorot ke posisi dua (30,5) dan tertinggal dari Keyaki Ike dengan 31,1 poin. Hal sama terjadi di Run 7 karena Sanggoe dan Ike sama-sama gagal meraih poin. Skateboarder Indonesia lainnya, Aldwien Angkawijaya juga tampil bagus. Hingga Run 4, ia berada di posisi kedua di bawah Sanggoe dengan total poin 23,6. Namun Aldwien gagal mengeksekusi trik hingga gagal mendapat poin di Run 5 dan 6. Ini membuatnya melorot ke posisi tiga. Ia harus puas berada di posisi kelima dengan 23,7 poin. Skateborder dari Jepang, Keyaki Ike mengancam posisi Sanggoe hingga Run 5. Ia mengumpulkan 8,9 poin di run 5 sehingga sempat mendekati poin Sanggoe (30,2). Pada Run 6, Ike juga tampil sempurna dengan trik yang dihadapinya. Ini membuatnya memimpin dengan 31,1 poin. Meski gagal di Run 7, Ike tetap merebut emas Asian Games. Atlet Thailand, Petch Napat juga menjadi ancaman di nomor ini. Namun dia gagal eksekusi trik dengan baik di run 5,6 dan 7. *Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini. (lip6/dhy) Sumber: Liputan6.com

Sepak Takraw Putra Indonesia Rebut Perak di Asian Games 2018 28-08-2018 12:45

Bola.net - Tim sepak takraw Indonesia merebut medali perak dalam nomor beregu putra di Asian Games 2018 pada hari Selasa (28/8), usai gagal mengalahkan tim Malaysia dengan skor 1-2 di Jakabaring Sport City, Palembang. Duel final sepak takraw putra antara Indonesia melawan Malaysia berlangsung sengit. Kedua tim sempat saling berkejaran poin di set pertama. Indonesia yang diperkuat Herson Mohammad, Abdul Halim dan Muhammad Hardiansyah sebagai starter tak pernah bisa unggul lebih dari dua poin. Sempat unggul 12-10, tapi beberapa menit kemudian Malaysia berbalik unggul 15-13. Akurasi smash dan servis mematikan dari Malaysia sempat membuat Indonesia mati langkah dalam pertarungan final. Namun Indonesia bangkit dan samakan skor 15-15 dalam waktu yang tidak lama. Saling kejar poin terus terjadi hingga skor 18-18. Satu kesalahan saja bisa menjadi keuntungan buat tim lawan. Indonesia akhirnya bisa menang di game 1 dengan skor 21-18. Pada set kedua, Malaysia unggul dengan cepat. Mereka sempat unggul 8-5 hingga 10-7. Indonesia mencoba antisipasi ketertinggalan dengan permainan apik dan efektif hingga menyamakan skor jadi 10-10. Setelah skor itu, Indonesia sukses bangkit dan berbalik unggul 13-11. Bahkan Indonesia sempat unggul 17-11 sebelum Malaysia perlahan-lahan bangkit. Malaysia mendekati skor menjadi 17-14. Namun Indonesia kembali ungguli Malaysia 19-16. Setelah skor ini duel pun menjadi menegangkan karena Malaysia belum mau mengalah bahkan samakan skor 19-19. Malaysia bahkan menangkan set kedua 21-19. Malaysia tancap gas di set ketiga. Mereka langsung unggul cepat 5-0 berkat permainan tak kenal lelah yang dipertunjukkan skuat Malaysia. Tim negeri Jiran terus memetik poin hingga unggul 11-5. Malaysia terus menjauh dengan skor 16-8 lewat smash-smash tajam dari Mohamad Azlan, killer dari Malaysia. Malaysia akhirnya unggul 21-11 pada set ketiga sekaligus memastikan medali emas Asian Games 2018. *Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini. (lip6/dhy) Sumber: Liputan6.com

Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2018 02-09-2018 16:30

Bola.net - Kontingen Indonesia dipastikan menempati peringkat empat sementara China menjadi juara umum di ajang Asian Games 2018. Gelaran Asian Games 2018 berakhir pada hari Minggu (02/09) ini. Meskipun di hari terakhir masih ada cabor yang dipertandingkan, hasilnya tak mempengaruhi klasemen akhir perolehan medali. China tetap kokoh berada di posisi pertama. Mereka sukses mengoleksi 289 medali. Rinciannya, 132 emas, 92 perak dan 65 perunggu. Sementara itu Jepang berada di posisi kedua dengan total 205 keping medali. Di posisi tiga ada Korea Selatan yang mengumpulkan 177 medali. Indonesia ada di posisi empat. Kontingen Merah Putih mendapatkan 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Sementara itu posisi lima sekarang ditempati oleh Uzbekistan mereka menggeser Iran yang turun ke posisi enam. Dengan hasil ini, Indonesia mencatatkan reko baru. Merah Putih juga menjadi kontingen dengan raihan medali terbanyak dibanding kontingen dari negara Asia Tenggara lainnya.

Klasemen Lengkap Peringkat - Negara - Emas - Perak - Perunggu - Total 1. China 132 - 92 - 65 - 289 2. Jepang 75 - 56 - 74 - 205 3. Korea Selatan 49 - 58 - 70 - 177 4. Indonesia 31 - 24 - 43 - 98 5. Uzbekistan 21 - 24 - 25 - 70 6. Iran 20 - 20 - 22 - 62 7. Chinese Taipei 17 - 19 - 31- 67 8. India 15 - 24 - 30 - 69 9. Kazakhstan 15 - 17 - 44 - 76 10. Korea Utara 12 - 12 - 13 - 37 11. Bahrain 12 - 7 - 7 - 26 12. Thailand 11 - 16 - 46 - 73 13. Hong Kong, China 8 - 18 - 20 - 46 14. Malaysia 7 - 13 - 16 - 36 15. Qatar 6 - 4 - 3 - 13 16. Mongolia 5 - 9 - 11 - 25 17. Vietnam 4 - 16 - 18 - 38 18. Singapore 4 - 4 - 14 - 22 19. Filipina 4 - 2 - 15 - 21

20. Uni Emirat Arab 3 - 6 - 5 - 14 21. Kuwait 3 - 1 - 2 - 6 22. Kyrgyzstan 2 - 6 - 12 - 20 23. Yordania 2 - 1 - 9 - 12 24. Kamboja 2 - 0 - 1 - 3 25. Arab Saudi 1 - 2 - 3 - 6 26. Makau 1 - 2 - 2 - 5 27. Irak 1 - 2 - 0 - 3 28. Korea 1 - 1 - 2 - 4 28. Lebanon 1 - 1 - 2 - 4 30. Tajikistan 0 - 4 - 3 - 7 31. Laos 0 - 2 - 3 - 5 32. Turkmenistan 0 - 1 - 2 - 3 33. Nepal 0 - 1 - 0 - 1 34. Pakistan 0 - 0 - 4 - 4 35. Afghanistan 0 - 0 - 2 - 2 35. Myanmar 0 - 0 - 2 - 2 37. Suriah 0 - 0 - 1 - 1

KLIPING ASIAN GAMES 2018

DISUSUN OLEH : CHYNTIA AYU ASTUTI. P

KELAS X MIPA 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BENGKULU

KLIPING ASIAN GAMES 2018

DISUSUN OLEH : NOVRIANSYAH KELAS XII IIS TIGA

Related Documents

Asean Game 2018.docx
December 2019 34
Asean
May 2020 28
Asean Charter
December 2019 41
Asean Map
May 2020 20
Ktt Asean
May 2020 27
Asean Integration.docx
April 2020 27

More Documents from "jeffrey"

Continuous Tense.docx
December 2019 38
Asean Game 2018.docx
December 2019 34
Bagian2 Sel.docx
December 2019 34