Asal Asal.docx

  • Uploaded by: Florentina Bangun
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asal Asal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,342
  • Pages: 5
Baskara90's Blog LIHAT, DENGAR, DAN LAKUKAN !!! CARI

Cari

 



Beranda Berlangganan HAFIIZH BASKARA

// you're reading... ARTIKEL TERBARU

ISOLASI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) POSTED BY BASKARA90 ⋅ SEPTEMBER 18, 2011 ⋅ TINGGALKAN KOMENTAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai gudang jamur terkemuka di dunia karena iklimnya yang sangat cocok bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang. Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan yang sudah jadi yang dibuat oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Karena ketergantungannnya terhadap organisme lain, maka jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik.

Jamur terdiri dari bermacam-macam jenis, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Jamur yang merugikan antara lain karena bersifat patogen yaitu dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Sedangkan jamur yang menguntungkan adalah jamur yang dapat dimakan dan juga dapat dibudidayakan. Salah satu jamur yang menguntungkan dan dapat dimakan adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jamur tiram banyak ditemukan tumbuh pada pokok-pokok kayu yang sudah lapuk. Berdasarkan sifat tumbuh jamur tiram di alam tersebut maka dapat disimpulkan bahwa budi daya jamur tiram dapat dilakukan pada media buatan yang menyerupai kayu yang sudah lapuk.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur yang bergizi karena merupakan sumber makanan setara daging dan ikan. Keberhasilan budi daya jamur tiram bergantung pada beberapa faktor, yaitu media tumbuh, dan faktor dalam lingkungan kubung seperti suhu, kelembaban ruangan, cahaya dan sikulasi udara.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 – 35% dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu jamur tiram mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Jamur tiram bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan (Ratnasari 2000).

Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti : 1. 2. 3.

Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah. Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan. Antitumor, antioksidan, dll.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900 dan jamur tiram kelabu (Pleurotus sajor caju) pada tahun 1974 (Gunawan 2009). Jamur ini termasuk salah satu jamur kayu, sehingga jamur ini dapat dibudidayakan pada media serbuk kayu maupun kayu gelondongan.

2.2 Budidaya Jamur Tiram Putih Jamur sangat bergantung pada substrat yang mampu menyediakan kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan sebagainya. Oleh karena itu, pertumbuhan jamur sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Batasan dari pemanfaatan limbah ini adalah limbah yang digunakan untuk media tumbuh jamur yang bersifat saprofit. Jamur saprofit adalah jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur ini menyerap makanan dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa (Anonim 2008).

Seperti jenis jamur kayu lainnya, dalam budidaya jamur tiram putih membutuhkan substrat yang berasal dari kayu dan kompos. Salah satu persyaratan kompos yang akan menjadi media pertumbuhan jamur adalah harus mengandung semua unsur nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Kompos tersebut juga masih banyak mengandung bahan organik seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon dan energi untuk jamur (Cahyan et al. 1998).

BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Alat dan Bahan 1. Pisau kecil/Silet

2. Pinset

3. Bunsen

4. Laminar Air Flow 5. Tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 6. Cawan berisi media PDA(Potato Agar Dextrose) 3.2 Metode Isolasi jamur tiram dilakukan dengan cara: 1. 2. 3. 4.

Bagian steril (bagian tengah) dari tubuh buah jamur tiram diambil menggunakan silet. Bagian steril tersebut kemudian dipindahkan ke media PDA (Potato Dextrose Agar) dengan menggunakan pinset yang steril. Semua kegiatan di atas dilakukan secara aseptik, yaitu di laminar air flow dengan menggunakan bunsen. Setelah itu, hasil isolasi diinkubasikan pada suhu kamar hingga mulai tumbuh miselium dari jamur tiram.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Isolasi Jamur Tiram Putih yang dilakukan pada praktikum kali ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Pada prinsipnya, budidaya jamur tiram adalah mengusahakan kondisi sehingga jamur tiram tersebut dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan adaptasi substrat dan lingkungan tempat tumbuh sesuai dengan habitat tumbuhnya di alam. Keberhasilan budidaya jamur ditentukan oleh kualitas media tanam, proses budidaya, dan kualitas bibit yang digunakan. Isolasi jamur tiram dilakukan dengan cara mengambil bagian steril dari tubuh buah jamur tiram menggunakan silet dan memindahkannya ke media PDA (Potato Dextrose Agar). Bagian yang steril merupakan bagian jamur yang tidak terkena kontak dengan lingkungan luar yaitu bagian tengah. Silet yang digunakan terlebih dahulu diberi alkohol untuk memastikan silet tersebut steril. Pemindahan bagian tubuh buah jamur dilakukan di laminar air flow dan di dekat bunsen. Setelah itu, hasil isolasi diinkubasikan pada suhu kamar hingga mulai tumbuh miselium dari jamur tiram. Media tanam yang digunakan pada kegiatan isolasi adalah PDA (Potato Agar Dextrose) karena media ini merupakan salah satu media yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba untuk hidup (Irianto 2007). Nutrisi yang diberikan media berupa karbohidrat (pati) dari kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air dalam agar.

Berdasarkan hasil isolasi jamur tiram yang telah dilakukan, terjadi kontaminasi pada isolat. Hal ini disebabkan kesalahan praktikan yang kurang aseptik pada waktu memindahkan bagian tadi tubuh buah jamur. Selain itu dapat pula disebabkan tubuh buah yang diambil bukan merupakan bagian yang steril.

BAB 5

KESIMPULAN Isolasi jamur tiram merupakan rangkaian dari proses budidaya jamur tiram. Hasil isolasi yang baik dapat dimurnikan dan diremajakan dan siap ditumbuhkan di media tumbuh jamur tiram. Berdasarkan hasil isolasi jamur tiram yang telah dilakukan, perkembangan miselia tidak teramati dengan baik karena terdapat kontaminasi pada isolat. Hal ini disebabkan praktikan kurang aseptik dalam pemindahan isolat ke media PDA. Selain itu, kesalahan dapat berasal dari pengambilan bagian tubuh buah jamur yang bukan merupakan bagian steril. Terkait

Pengujian Benihdalam "Artikel Terbaru" Jenis-Jenis Penyakit Pohon Mangga.dalam "Artikel Terbaru" Penyakit Pada Persemaian dan Penanganannyadalam "Artikel Terbaru"

About baskara90 Terima kasih kepada siapa saja yang telah membuka blog ini. Saya adalah Hafiizh Baskara. Seorang pria yang terlahir di Jombang pada tanggal 17 Juli 1990. Dari pasangan Suami-Istri yaitu Drs. Adi Rahardjo dan Dra. Surjani Hasana, dan kini beliau berdua memiliki tiga putra. Hafiizh Baskara, Zahdiar Radin, dan Yunia N. Azizah. Untuk saat ini saya sedang melanjutkan studi di Fakultas Kehutanan - Institut Pertanian Bogor. Dan untuk saat ini penulis sedang duduk di semester lima. Aktivitas lain selain kuliah adalah menjadi seorang desainer grafis di sebuah perusahaan kecil yaitu "D'art Painting Company". merupakan sebuah perusahaan kecil yang terkonsentrasi di bidang Sepatu Lukis (Painting Shoes) dan di bidang konveksi. Pemuda dengan tinggi badan 187 cm ini menyenangi segala sesuatu yang berhubungan dengan desain grafis, IT, dan olah raga. sebuah impian yang selalu ingin di capai untuk saat ini adalah ingin menjadi seseorang yang sangat bermanfaat bagi dunia. View all posts by baskara90 » « Pembiakan Vegetatif Stek TEHNIK PEMBIBITAN JABON (Anthosephalus cadamba) »

DISKUSI

BELUM ADA KOMENTAR.

TINGGALKAN BALASAN

KALENDER

S

S

R

K

J

« Mei

S

M

Nov » 1

2

3

4

S

S

R

K

J

S

M

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

SEPTEMBER 2011

FACEBOOK

Hafiizh Baskara

Buat Lencana Anda Baskara90's Blog Tutup dan terima

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka. Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

 

Ikuti

Related Documents

Asal
June 2020 33
Asal
May 2020 37
Asal Komputer
May 2020 27
Asal Asal.docx
November 2019 43
Asal-usul
May 2020 38
Asal Muasal
June 2020 6

More Documents from "Joshua Wilkinson"

Asal Asal.docx
November 2019 43
Instrumen Review Rpp
October 2019 38
Natura Agresivitatii
July 2020 24
Skdp.docx
April 2020 24
Semua.xlsx
April 2020 30
Cover Hipertensi.docx
November 2019 33