ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Analisis Potensi Desa Marikurubu dalam Pembangunan Perdesaan yang Adil dan Merata Kasus Desa Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara
Analysis of the Potential of Marikurubu Village in Equitable and Equitable Rural Development The Case of Makurirubu Village, Central Ternate District, Nnorth Maluku Province Fazry Abdillah1)Nurul Huda1), Ode Sofyan Hardi2). 1)Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta 2)Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta E-mail :
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study was to study and analyze the potential of the village of Sawarna. By using descriptive analysis method, which is analyzing data collected from BPS and other literature studies. Village Marikurubu is one of the villages is on Ternate central district, the North Maluku.Marikurubu village is an important part of the world history as origin clove tree the world oldest.His name cloves afo, before finally fallen trees around 2000, clove tree afo age of more than four centuries and it is been since the or era of colonialism by the european first.Even ternate being central spices on his times.It is also interesting traders spanish, portuguese and the netherlands scrambling to the area.Although cloves afo 1 collapsed, but this time the local government has developed generation cloves varieties the same cloves afo 2, afo 3, and afo 4. Keywords: Marikurubu, Central Spices, Cloves Afo
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis potensi dari desa Marikurubu. Dengan menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
melakukananalisis melalui data yang dikumpulkan dari podes BPS dan studi pustaka lainnya.Desa Marikurubu merupakan salah satu desayang terletak di Kecamatan Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara. Desa Marikurubu menjadi bagian penting sejarah dunia sebagai daerah asal pohon cengkeh tertua di dunia.Namanya cengkeh Afo, sebelum akhirnya pohonnya tumbang sekitar tahun 2000-an, pohon cengkeh Afo berusia lebih dari empat abad dan sudah ada sejak masa kolonialisme atau zaman penjajahan oleh bangsa eropa dulu. Bahkan Ternate menjadi pusat rempah-rempah pada jamannya. Ini pula yang menarik para pedagang asal Spanyol, Portugis dan Belanda berebut ke daerah ini.Meskipun Cengkeh Afo 1 sudah punah, namun saat ini pemerintah setempat telah mengembangkan generasi cengkeh varietas yang sama yakni Cengkeh Afo 2, Afo 3, dan Afo 4. Kata Kunci : Marikurubu, Pusat Rempah-rempah, Cengkeh Afo
PENDAHULUAN Desa Marikurubu merupakan salah satu desa yang menjadi ikon Ternate. Desa Marikurubu terletak di kaki Gunung Gamalama yang notabene menjadi ikon Ternate, Maluku Utara Desa ini berada di ketinggian kurang lebih 700 meter di atas permukaan laut (DPL) dengan udara sejuk di sekelilingnya.Keindahan alam tropisyang natural berpadu dengan budaya masyarakat yang masih terjaga, membuat desa Marikurubu menjadi desa penghasil cengkeh terbaik di Indonesia. Desa Marikurubu terletak tidak kurang 5 kilometer dari pusat kota. Desa ini bisa dicapai dengan berbagai moda transportasi seperti sepeda motor dan mobil. Namun, jalan yang menjadi masalah untuk menuju desa Marikurubu. Data BPS 2016-2017 menunjukkan bahwa Pertanian atau Perkebunan merupakan sektor ekonomi utama Desa Marikurubu. Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat desa Makrikurubu sangat bergantung dari sektor Pertanian atau Perkebunan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Ternate merupakan pusatnya rempah-rempah di Indonesia. Dengan label pusat rempah-rempah, tidak membuat daerah ini menjadi daerah yang berkembang maju, karena berdasarkan data BPS 2016-2017 didapatkan sebanyak 2,67 persen penduduk ternate berada di bawah garis kemiskinan 489.810
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
rupiah. Garis kemiskinan ini meningkat 6,58 persen dari tahun sebelumnya 459.551 rupiah. Oleh karena nya, sungguh amat disayangkan bila desa yang menjadi ikon kota Ternate dan dengan potensi perkebunan cengkeh desa Marikurubuyang sangat baik harus tercoreng dengan warganya yang masih berada dibawah garis kemisikinan. Untuk ituharus dikembangkan serta dibuat pengeolalan yang baik guna menciptakan pembangunan yang merata bagi seluruh masyarakat desa, serta menaikkan penghasilan warga sebagai suatu upaya peningkatan taraf hidup. Maka dari itu, kita membutuhkan cara, bagaimana menggali potensi desa Marikurubu? Kenapa begitu penting untuk menggali potensi yang ada di desa Marikurubu? Dan bagaimana mengelola hasil potensi desa untuk pembangunan yang merata? Dalam artikel ini, penulis akan mengkaji potensi yang ada di desa Marikurubu beserta problematika nya untuk meningkatkan pembangunan desa yang adil dan merata.
METODE Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode deskriptif analitik Sugiono (2009). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan mengkaji fenomena dari data-data yang terkumpul guna menjawab suatu masalah dan menemukan kesimpulan yang bersifat umum. 1. Analisis Data Data primer diambil dari data podes BPS “Kecamatan Ternate Tengah dalam Angka 2017 dan 2018”. Dari data tersebut, dapat dianalisis aspek fisik, sosial, budaya, dan ekonomi dari masing-masing desa di Kecamatan Ternate Tengah. Analisis dilakukan dengan cara membaca dan memahami isi dari data podes BPS tersebut, lalu hasil pemahaman dapat dirangkum dan dikelola sesuai kebutuhan artikel.
2. Studi Pustaka Studi pustaka diperoleh dari internet maupun literatur dari buku. Penggunaan studi pustaka ini adalah sebagai data sekunder yang mendukung dalam penyusunan artikel.
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Desa Marikurubu Desa Marikurubu terletak di wilayah kecamatan Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara. Luas wilayah Desa Marikurubu adalah 4,639 km2 yang berarti wilayah terluas di Kecamatan Ternate Tengah, yakni 38,03% dari total 12,198 km2. Jumlah penduduk Desa Marikurubu adalah 6.597 dan terbanyak ketiga setelah Desa Maliaro dan Makassar Timur. Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah Sekolah di Desa Marikurubu yakni, 1 TK, 3 SD Negeri, 1 SD Swasta, dan 1 SMP Swasta. Sektor Pertanian didominasi oleh tanaman perkebunan Cengkeh, selain Cengkeh juga terdapat tanaman kelapa dan pala, namun didominasi oleh cengkeh. Desa Marikurubu merupakan penghasil tanaman Cengkeh karena letak wilayahnya yang berada di tepi Gunung Gamalama. Tanaman Cengkeh yang menjadi unggulan di desa Marikurubu adalah Cengkeh Afo. 2. Cengkeh Afo Desa Marikurubu Desa Marikurubu merupakan desa ikon Ternate yang terletak di Kecamatan Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara. Desa Marikurubu terletak di kaki Gunung Gamalama, karena letaknya yang sangat cocok untuk perkebunan maka desa Marikurubu menjadi desa dengan penghasil tanaman perkebunan di Ternate Tengah. Perkebunan merupakan potensi besar yang dimiliki desa Marikurubu, salah satunya adalah tanaman cengkeh. Tanaman cengkeh afo merupakan varietas unggulan di desa Marikurubu. Menurut penelitian cengkeh Afo 1 masih ada yang hidup dihutan gunung Gamalama hinga saat ini. Turunan dari cengkeh Afo 1 adalah cengkeh Afo II, yang populasinya banyak ditemukan dilereng Gunung Gamalama yaitu disebelah timur mulai dari ketinggian 100-800 m dpl. Monumen Afo II ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang terdapat pada ketinggian 400 m dpl dan berumur 100 tahun. Cengkeh Afo telah terdaftar dikantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dengan Sertifikat no. 48/PVL/2010 tanggal 20 Agustus 2010.Cengkeh Afo I ditetapkan pada tahun 1987 dengan umur 370 Tahun, Cengkeh Afo II pada Tahun 2009 berumur 80-100 Tahun dan Cengkeh Afo III pada Tahun 2010 dengan umur 60-75
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Tahun.Cengkeh (Zyzigium aromaticum) termasuk dalam family Myrtaceae. Maluku Utara sebagai asal cengkeh, pusatnya terdapat di Ternate, Tidore, Halmahera, makian dan Bacan (Purseglove et al, 1986).
3. Potensi Cengkeh Desa Marikurubu Minyak cengkih merupakan salah satu minyak atsiri yang permintaannya cukup tinggi di pasar internasional. Minyak cengkih dihasilkan dari distilasi uap (penyulingan) bunga, tangkai, dan daun cengkih. Pengembangan minyak daun cengkih di Maluku bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya tanaman cengkih dan menjaga pengelolaannya secara berkelanjutan dalam upaya membangun usaha agribisnis. Kebijakan pengembangan lebih diarahkan pada upaya terwujudnya agribisnis minyak daun cengkih, terutama pengolahan dan pemasaran agar dapat memberikan manfaat yang optimal. Beberapa langkah operasionalyang perlu dilakukan yaitu: 1) merevitalisasi potensi sumber daya tanaman yang ada, 2) membangun agribisnis yang terintegrasi mulai dari budi daya, pengolahan hingga pemasaran dalam berbagai skala yang bernuansa corporate community, 3) memfasilitasi berkembangnya investasi, 4) meningkatkan pemanfaatan minyak daun cengkih sebagai bahan baku industri, dan 5) penguatan kelembagaan lokal. Pengembangan dimulai dari skala kecil, koperasi hingga skala besar dan dilakukan secara bertahap sesuai permintaan pasar dan keuntungan usaha. Strategi pengembangan minyak daun cengkih didasarkan pada luas area tanam di setiap kabupaten, kebutuhan lahan untuk mendukung agribisnis cengkih, dan permasalahan yang dihadapi. Strategi dikelompokkan dalam tiga kurun waktu, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Strategi jangka pendek difokuskan pada upaya mendapat data dan informasi dasar yang mutakhir mengenai agroekologi cengkih (sebaran lahan dan tanaman), sumber daya manusia (petani, kelompok tani, penyuluh, peneliti, teknisi, dan aparatur pemerintah lainnya yang terkait dengan cengkih), serta sarana dan prasarana pendukung usaha minyak daun cengkih (unit pengolahan, unit produksi, pemasaran, unit pemurnian). Strategi jangka menengah diarahkan pada program aksi pemberdayaan petani cengkih, pengelolaan tanaman agar lebih produktif, peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang bergerak di bidang
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
cengkih, peningkatan infrastruktur untuk pengelolaan tanaman skala kecil sampai menengah, diversifikasi produk olahan cengkih, dan aplikasi teknologi pengolahan minyak cengkih untuk menguji tingkat efisiensi danefektivitasnya di tingkat masyarakat. Strategi jangka panjang diarahkan pada program pengembangan minyak daun cengkih di setiap kabupaten/kota pada sentra produksi agar tercipta agribisnis cengkih yang berkelanjutan. Membangun kerja sama dengan pihak terkait (pola kemitraan) juga penting dalam upaya diversifikasi produk minyak cengkih menjadi produk turunan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan membutuhkan pengolahan dengan teknologi tinggi. Beberapa kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan untuk memfasilitasi agribisnis minyak daun cengkih di Maluku adalah: 1) Bappeda dan Dinas Pertanian Kabupaten/Provinsi membuat percontohan usaha minyak daun cengkih pada area pertanaman cengkih rakyat dalam skala 5 10 ha serta menyiapkan unit pengolahan (distilasi uap) manual di sentra produksi cengkih, 2) fasilitasi kelompok tani dalam menggunakan KUR dan dana PUAP untuk usaha penyulingan minyak daun cengkih, 3) mendatangkan investor dengan memberikan berbagai insentif kemudahan dan fasilitas kredit dengan bunga rendah dari Bank Pemerintah Daerah Maluku (BPDM), dan 4) membuat regulasi pemasaran cengkih dan minyak daun cengkih “satu pintu”.
4. Pengembangan Potensi Pariwisata Desa Marikurubu memiliki tanaman cengkih tertua di dunia, tentu saja hal ini dapat dijadikan potensi untuk mengembangkan sector pariwisata. Hal ini menjadi keunikan tersendiri dari desa Marikurubu. Diperlukan penyebarluasan informasi tentang keberadaan tanaman cengkeh afo yang berusia lebih dari 400 tahun ini untuk diketahui keberadaannya oleh orang-orang, agar menarik banyak wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri untuk berkunjung ke tempat tersebut.
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SIMPULAN Maluku merupakan daerah penghasil rempah-rempah terbaik di Indonesia, bahkan nama Maluku sudah terkenal keseluruh dunia sejak masa kolonialisme bangsa barat sebagai pusatnya rempah-rempah. Salah satu yang terkenal dari Maluku adalah keberadaan tanaman cengkih tertua di dunia yang sudah ada sejak 400 tahun yang lalu, yakni Cengkih Afo. Cengkih Afo berada atau tumbuh di sebuah desa yang bernama Desa Marikurubu. Desa Marikurubu merupakan ikon Ternate dengan hamparan perkebunan cengkeh yang indah. Bukan hanya indah, tapi tanaman cengkih ini menjadi potensi yang benar-benar bisa menjadi andalan untuk pengembangan daerah. Minyak daun cengkih merupakan komoditas ekspor dan dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah. Indonesia memasok lebih dari 60% minyak daun cengkih ke pasar dunia dengan nilai jual yang cukup tinggi. Maluku memiliki areatanaman cengkih 36.042 ha, potensi daun cengkih gugur 93.085 t/tahun atau setara dengan minyak daun cengkih 1.861 t/ tahun. Lahan yang tersedia untuk pengembangan perkebunan di Maluku seluas 871.656 ha. Dengan dukungan inovasi teknologi budi daya dan pascapanen, dimungkinkan untuk melakukan pengembangan agribisnis cengkih, mulai dari hulu sampai hilir (pengolahan minyak daun cengkih). Tanaman Cengkeh Afo juga dapat menarik kunjungan wisatawan karena keunikannya tersebut. Dengan adanya kunjungan dari wisatawan maka dapat membuat desa Marikurubu menjadi terkenal keseluruh dunia. Potensi tersebut dapat dijadikan pemasukkan untuk mengembangkan desa Marikurubu jika dikelola degan baik dan benar, serta mementingkan kepentingan rakyat dibanding kepentingan segelintir orang. Bukan tidak mungkin penghasilan masyarakat di desa Marikurubu akan meningkat jika potensi tersebut benar-benar dimanfaatkan.
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Ternate. 2016. Kecamatan Ternate Tengah dalam Angka 2016. BPS Kota Ternate, Maluku Utara. BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Ternate. 2018. Kecamatan Ternate Tengah dalam Angka 2018. BPS Kota Ternate, Maluku Utara. Ditjenbun (Direktorat Jenderal Perkebunan). 2009. Statistik Perkebunan Indonesia 2008 2010. Cengkeh. Ditjenbun, Jakarta. Suryana, A., D. Allorerung, P. Wahid, D. Manohara, R. Pribadi, C. Indrawanto, dan Sumaryanto. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Cengkeh. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. Bustaman, Sjahrul. (2016). Potensi Pengembangan Minyak Daun Cengkih sebagai Komoditas Ekspor Maluku.Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian [158]