Analisa Perancangan Sistem Kerja
Identifikasi Masalah Merupakan langkah awal untuk melakukan perbaikan Kadang permasalahan ada begitu banyaknya, sehingga sukar untuk terdeteksi semuanya Perlu ketajaman pikiran Kadang dapat dideteksi secara tidak langsung
Sering ada permasalahan yang “tidak terlihat”, “tidak terduga”atau “tidak disadari”…
Ada pula masalah yang berbeda sama sekali bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda
Sering ada ilusi-ilusi tertentu Memerlukan sikap kritis dan sistematis Seringkali memerlukan latihan untuk “menajamkan mata” Bila permasalahan telah teridentifikasi, diperlukan kreatifitas untuk mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah
Q: Mengapa kita harus meng-identifikasi permasalahan terlebih dahulu (sebelum mengambil keputusan penting atau mengambil tindakan tertentu)?
Sekedar mengingatkan: Syarat untuk dapat mengiden-tifikasi masalah dengan baik
Kritis Sistematis
Beberapa Tools untuk Identifikasi Masalah
7 Tools Peta-peta Kerja 5W-2H 5 Why NBM QEC RULA REBA OWAS PDCA
7
Tools
Lembar periksa (cheek sheet) Histogram Diagram pareto Diargram sebab akibat Stratifikasi Diagram tebar Grafik dan peta kendali
7 Tools
CHECKSHEET Deskripsi - Tujuan :
Adalah sebuah formulir yang disiapkan untuk mengumpulkan, mengkonfirmasi dan menganalisis data.
Digunakan bila :
Mengumpulkan data berupa frekuensi atau pola kejadian, masalah, defect dan lain-lain. Data dapat dikumpulkan dan diobservasi secara berulang oleh orang yang sama atau pada lokasi yang sama.
CHECKSHEET Prosedur : 1. 2. 3. 4.
5.
Tentukan apa yang akan diobservasi dan buat definisi operasionalnya. Tentukan kapan dan berapa banyak data yang akan diambil. Rancang formulir yang memudahkan pencatatan data dan beri judul atau keterangan. Coba untuk perioda yang pendek dan pastikan data yang akan diamati tercatat serta kemudahan pencatatan. Lakukan pengambilan data.
Check Sheet Penyebab masalah
Tally
Frekuensi
111111111111
12
11111
5
11
2
1111111111
10
1111111
7
Suplier
1111
4
Spare part mesin kosong
11111
5
Aliran informasi terlambat
111111111
9
Salah jadwal
Gerakan tdk efisien
Kecerobohan
Material terlambat
Spec material tdak cocok
Histogram Alat penyajian data secara visual
Proses penyusunan : ○ Perhatikan check sheet ○ Gambarkan tiap masalah ○ Perhatikan modus
Gambaran bentuk distribusi (cacah) karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data yang dikumpulkan melalui check sheet
Contoh Histogram
Histogram
PARETO CHART Deskripsi - tujuan : Diagram batang dimana panjang batang menunjukkan frekuensi suatu kejadian, atau memvisualisasikan signifikansi suatu kejadian. Digunakan bila : Menganalisa data kelompok untuk mencari pola-pola yang telah diinginkan. Mengfokuskan pada masalah atau sebab yang paling signifikan. Mencari hubungan sebab-akibat dengan membandingkan sebuah pareto sebab dan pareto akibat. Mengevaluasi perbaikan dengan membandingkan pareto sebelum dan pareto sesudah perbaikan.
PARETO CHART Prosedur : 1. Tentukan kategori yang akan digunakan. 2. Tentukan periode waktu yang diamati. 3. Tentukan ukuran yang digunakan seperti frekuensi, prosentase, ongkos, waktu dan kuantitas. 4. Kumpulkan data. 5. Tentukan skala peta yang akan digunakan. 6. Bentuk dan beri nama untuk setiap kategori dan tempatkan yang tertinggi pada sebelah kiri dan seterusnya ke kanan. 7. Hitung persentase dari setiap kategori terhadap total untuk semua kategori.
Diagram Pareto
Diagram Pareto
CAUSE & EFFECT Deskripsi - Tujuan :
Menentukan hubungan antara sebab dan akibat terutama dalam menstrukturkan Brainstorming yang menginginkan pemilihan ide kedalam kategori tertentu.
Digunakan bila :
Diperlukan pemikiran yang luas tentang sebabsebab yang mungkin. Pemikiran berkelompok memungkinkan terjadinya “chaos”.
CAUSE & EFFECT Prosedur : 1. Tentukan pokok permasalahan (akibat utama) dan tulis pada bagian tengah sebelah kanan. 2. Bangkitkan beberapa kategori sebab utama. Gunakan kategori metoda, peralatan, orang, material, pengukuran dan lingkungan. 3. Tarik garis mendatar dari akibat utama, kemudian buat cabang yang menghubungkan garis dari akibat utama ke sebab utama. 4. Untuk setiap sebab utama, tanyakan “Mengapa sebab utama tersebut bisa terjadi?”. Catat jawaban yang diperoleh (sebut sebagai sub-sebab) dan gambarkan sebagai ranting dari sebab utama. 5. Ulangi langkah 4 untuk setiap sub-sebab dan buat anak rantingnya.
Fish Bone mesin
material Mesin rusak
Spare part kosong
manusia Tdk mengikuti SOP
Spec tdk sesuai
Terlambat dipesan
Tidak trampil
Order terlamba dikirim Banyak demo Suplier telat mengirim
lingkungan
Banyak gerakan tdk efisien
Salah jadwal
metoda
informasi
Aliran inform. Tdk lancar
Stratifikasi
Gambaran pengelompokkan sekumpulan data atas dasr karakteristik yang sama Jumlah
Tidak Lulus
Produk A
60
15
Produk B
45
5
Produk C
75
16
SCATTER DIAGRAM Deskripsi - tujuan : Digunakan untuk membantu mengidentifikasi hubungan antara dua variabel. (penyebab yang diduga dan akibat yang timbul) Digunakan bila : Mengidentifikasi akar-akar sebab yang potensial. Telah diperoleh hubungan sebab-akibat dengan diagram fishbone. Menjelaskan dua pengaruh yang terjadi oleh sebab yang sama.
SCATTER DIAGRAM Prosedur : 1. Kumpulkan pasangan data dari 2 variabel. 2. Plot pasangan data tersebut pada grafik. 3. Perhatikan pola titik-titik untuk melihat apakah ada hubungan jika tidak ditemukan sebuah bentuk jenis, luas, lengkapi langkah 4 sampai 7. 4. Bagi titik-titik tersebut dalam 4 kuadran dengan sumbu vertikal dan horizontal masing-masing ditengah kelompok titik-titik tersebut
SCATTER DIAGRAM
5. 6.
7.
Prosedur (lanjutan): Hitung jumlah titik dalam setiap kuadran. Hitung : A = jumlah titik kuadran I + kuadran III B = jumlah titik kuadran II + kuadran IV Q = min (A,B) N=A+B Tentukan “batas” untuk setiap N dengan menggunakan tabel uji kecenderungan Jika Q < batas, maka kedua variabel berhubungan. Jika Q > batas, maka pola terjadi karena sebab-sebab acak.
Scater diagram
CONTROL CHART Deskripsi - Tujuan : Peta yang digunakan untuk menganalisa variasi dari sebuah proses melalui pemetaan data historis proses (variabel atau atribut). Menetapkan batas-batas tindakan pengambilan keputusan dalam pengendalian mutu secara statistik. Digunakan bila : Memastikan apakah proses dalam keadaan stabil. Menganalisis pola variasi proses karena sebab khusus atau sebab umum. Akan menerapkan perbaikan kualitas proses. Mengamati dan mengendalikan proses yang sedang berjalan.
CONTROL CHART Prosedur : 1. Tentukan jenis peta kontrol yang sesuai dengan data. 2. Tentukan perioda pengambilan data dan lakukan pengambilan data. 3. Bentuk peta kontrol (batas-batas) yang sesuai dan petakan data yang diperoleh. 4. Perhatikan posisi data dan selidiki “signal” yang menunjukkan kondisi “out-of-control”. Jika ada, cari sumber penyebabnya (gunakan fishbone diagram). 5. Lakukan perbaikan yang diperlukan. 6. Lanjutkan pengambilan data dan petakan data-data tersebut.
CONTROL CHART Catatan : Untuk membentuk peta pertama kali, ambil data pada kondisi yang diasumsikan paling stabil (usahakan lebih dari 30 data), demikian halnya setelah dilakukan perbaikan proses. Beberapa aturan yang mengindikasikan kondisi “out-of-control” adalah satu titik di luar batas kontrol, beberapa titik di satu sisi peta kontrol, kecenderungan data (trend). Penentuan kondisi “out-of-control” berdasarkan pada uji statistik apakah ada sebab-sebab khusus (bukan sebab random), dapat terjadi kesalahan “false alarm”. Penentuan perioda pengambilan data didasari oleh perkiraan kecepatan perubahan proses yang diamati. Jika frekuensi pengambilan data tinggi dapat terjadi “autocorrelation”.
CONTROL CHART
Pembentukan peta kendali X dan R Informasi Peta Proses : Tanggal pengambilan data : Dikumpulkan oleh : Tanggal peta :
CONTROL CHART Tentukan ukuran sampel (sub-group) n=…… 2. Tentukan jumlah data yang akan diambil N=…… 3. Hitung rata-rata sub-group X dan rentang sub-group R 4. Hitung rata-rata keseluruhan X dan rentang R 5. Hitung batas-batas kendali peta X Batas kontrol bawah = X – A2 R Batas kontrol atas = X + A2 R 6. Hitung batas-batas kendali peta R Batas kontrol bawah = D3 R Batas kontrol atas = D4 R Nilai-nilai diperoleh dari tabel untuk n tertentu. 1.
8 Langkah untuk menggunakan 7 tools 1.
Bila terdapat banyak masalah, pilih dan kerjakanlah satu masalah yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu. Alat yang digunakan : - check sheet - histogram - diagram pareto - peta kontrol
2.
Cari penyebab dari masalah tersebut dengan melakukan brain storming. Alat yang digunakan : - Cause-Effect Diagram (gambarkan masalah di sebelah kanan dan dugaan penyebabnya di sebelah kiri secara terstruktur)
3.
Periksa, apakah sebab-sebab yang digambarkan diatas terbukti secara empiris setelah terlebih dahulu disaring sebab akibat yang kuantitatif. Alat yang digunakan -Scatter Diagram
8 Langkah untuk menggunakan 7 tools 4. Cari sebab yang paling dominan. Alat yang digunakan : - Check sheet - Histogram - Diagram Pareto - Peta kontrol 5. Rencanakan pemecahan masalah dengan menggunakan formula 5W & 1H 6. Laksanakan secara konsisten dan periksa hasil perbaikan, kemudian bandingkan sebelum dan sesudah perbaikan. Alat yang digunakan : - Check sheet - Histogram - Diagram Pareto
8 Langkah untuk menggunakan 7 tools 7. Cegah berulangnya masalah agar tidak terjadi lagi masalah yang sama dengan cara :
a. Tetapkan standar yang baru b. Bila perlu ubah patokan-patokan yang lama 8. Kembali ke masalah semula (apakah masalah yang telah diperbaiki sudah bergeser / belum) jika sudah bergeser lanjutkan ke masalah berikutnya, jika belum / masih dominan ulangi cara pemecahan dengan menetapkan sasaran baru (target perbaikan yang baru)
5W-1H
What Who Where When
Why
How
what : apa yang perlu diperbaiki why : mengapa perbaikan diperlukan who : siapa yang harus melakukan perbaikan where : di mana perbaikan perlu dilakukan when : kapan perbaikan perlu dilakukan how : bagaimana perbaikan dilaksanakan
5 Why:
Menanyakan “mengapa” beberapa kali sampai didapatkan akar permasalahannya
Contoh 5 Why: Mesin “X” sering mati
Mengapa? PCB mati Mengapa? Temperatur terlalu tinggi Mengapa? Ventilasi tidak lancar
Then, What next?
Mengapa? Lubang ventilasi terhalang Mengapa? Lubang Ventilasi tidak dibersihkan secara