Assalamu’alaikum wr.wb.
ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS BAKTERI PELARUT FOSFAT DARI LAHAN PERTANIAN PASIR PANTAI Yanuarita D.R. 04308141039
Latar belakang uk
p pu
Unsur hara makro
Phosphor H2PO42 -
PP-a organ nor ik gan ik
Bakteri pelarut P
Fiksasi P oleh mineral tanah
Nilai penting penelitian ???
Rumusan masalah 1. Seberapa besar peluang isolasi bakteri pelarut fosfat di lahan pertanian pasir pantai? 2. Bagaimana karakter fenotipik bakteri pelarut fosfat terpilih yang berhasil diisolasi dari lahan pertanian pasir pantai? 3. Bagaimanakah pengaruh inokulasi bakteri pelarut fosfat terpilih pada media kompos terhadap pertumbuhan tanaman?
Tujuan 1. Mengetahui besar peluang isolasi bakteri pelarut fosfat di lahan pertanian pasir pantai. 2. Mengetahui karakter fenotipik bakteri pelarut fosfat terpilih yang berhasil diisolasi dari lahan pertanian pasir pantai. 3. Mengetahui pengaruh inokulasi bakteri pelarut fosfat terpilih pada media kompos terhadap pertumbuhan tanaman.
Batasan Operasional – Rhizosphere Daerah sekitar perakaran tanaman – Bakteri Pelarut Fosfat Bakteri tanah yang mempunyai kemampuan mengubah fosfat tidak larut (Ca3(PO4)2, AlPO4, FePO4 ) dalam tanah menjadi bentuk yang dapat larut (H2PO4-, HPO42- ) (Simanungkalit, 2001).
– Pupuk hayati Pemberian mikrobia ke dalam tanah untuk meningkatkan pengambilan hara oleh tanaman dari dalam tanah atau udara. – Karakter fenotipik Ciri-ciri morfologi, fisiologi dan biokimia yang nampak dan dapat diamati.
Waktu dan tempat penelitian • Laahan pertanian pasir pantai Samas, Bantul, Yogyakarta • Lab. Mikrobiologi dan kebu Biologi FMIPA UNY • Lab. Sentral Institut Pertanian STIPER YK Waktu : Juli – November 2008 Populasi dan Sampel Bakteri Pelarut Fosfat pada rhizosfer tanah pertanian pasir pantai Samas, Bantul, Yogyakarta Variabel • Variabel pada tahap isolasi dan uji aktivitas • Variabel pada uji inokulasi bakteri pelarut fosfat terhadap pertumbuhan Caishin
Metodologi penelitian (Isolasi) Tanah
1 gram
Larutan garam fisiologis 99ml (0.85% NaCl)
vortex
Pengenceran diinokulasikan pourplate
inkubasi 24jam, 37°C Nutrient agar seleksi Pikovskaya
Zona jernih
Isolat BPF (Na miring)
Karakterisasi Pengecatan Gram Morfologi sel Morfologi koloni Kebutuhan O2 Uji motilitas Uji biokimiawi (katalase, pertumbuhan dalam NaCl 5%)
Uji Aktivitas Bakteri Pelarut Fosfat
Aplikasi terhadap pertumbuhan tanaman
Kuantitatif -indeks pelarutan fosfat -Fosfat terlarut
Kualitatif -Zona jernih
Analisis Data Deskriptif uji ANOVA dan diteruskan uji lanjut kalau pada ANOVA berbeda nyata, uji yang digunakan yaitu uji Duncan pada taraf kepercayaan 5% (Mujib, 2007)
Hasil penelitian Data pH, suhu, kelembaban tanah dan kadar fosfor di daerah pertanian pasir pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.
Parameter
Nilai
Suhu tanah
30°C
pH tanah
6.8
Kelembaban tanah Kadar fosfor
15 % 140-144 ppm
Koloni bakteri pelarut fosfat ditandai dengan terbentuknya zona jernih di sekitar koloni
NO. ISOLAT
ZONA JERNIH
RERATA INDEKS PELARUTAN FOSFAT
PIKO_01
+
1.96
PIKO_02
-
-
PIKO_03
-
-
PIKO_04
+
1.4
PIKO_05
+
1.62
PIKO_06
+
3.87
PIKO_07
+
3.41
PIKO_08
+
2
PIKO_09
-
-
PIKO_10
+
1.93
PIKO_11
+
2.3
PIKO_12
-
-
PIKO_13
+
1.5
PIKO_14
+
1.73
PIKO_15
+
1.6
PIKO_16
-
-
PIKO_17
+
3.03
PIKO_18
+
2.1
PIKO_19
+
4.3
PIKO_20
+
5.7
PIKO_21
+
2.7
PIKO_22
+
1.4
PIKO_23
+
5.3
PIKO_24
+
2.3
PIKO_25
+
2.7
PIKO_26
+
1.5
PIKO_27
+
1.7
PIKO_28
+
2.2
PIKO_29
-
-
Isolasi, Seleksi dan pengukuran indeks pelarutan fosfat dari bakteri pelarut fosfat yang berhasil diisolasi dari lahan pertanian pasir pantai
Karakter morfologi koloni, morfologi sel dan fisiologi bakteri hasil isolasi dari lahan pertanian pasir pantai Pengamatan
Nomor Isolat PIKO_06
PIKO_07
PIKO_17
PIKO_19
PIKO_23
Agar plate Bentuk Elevasi Tepi Warna
Irregular Raised Entire Putih susu
Irregular Convex Lobate Putih susu
Irregular Raised Entire Agak kuning
Irregular Raised Entire Agak kuning
Irregular Raised Lobate Agak kuning
Agar miring Bentuk Warna Pigmen
Filiform Putih susu Biru
Filiform Putih susu Biru
Filiform Agak kuning Kuning
Filiform Agak kuning Kuning
Filiform Agak kuning Kuning
Bentuk sel
Coccus
Coccus
Coccus
Coccus
Coccus
Susunan sel
Tunggal, pasangan,
Reaksi Gram Pertumbuhan Motilitas Kebutuhan O-2 Pada NaCl 5% Katalase
Tunggal, pasangan, rantai
Rantai
Tunggal, pasangan
Rantai
+
+
+
+
+
Motil Aerob +
Motil Aerob +
Motil Aerob +
Motil Aerob +
Motil Aerob +
+
+
+
+
+
Hasil identifikasi isolat terpilih bakteri pelarut fosfat dengan genus acuan Micrococcus Pengamatan
Nomor Isolat
Genus Micrococcus
PIKO_06
PIKO_07
PIKO_17
PIKO_19
PIKO_23
Bentuk sel
Coccus
Coccus
Coccus
Coccus
Coccus
Susunan sel
Tunggal, pasangan,
Tunggal, pasangan, rantai
Rantai
Tunggal, pasangan
Rantai
Reaksi Gram
+
+
+
+
+
+
Motil
Motil
Motil
Motil
Motil
Motil
Aerob
Aerob
Aerob
Aerob
Aerob
Aerob
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Pertumbuhan Motilitas Kebutuhan O-2 Pada NaCl 5% Katalase
Coccus Tunggal, pasangan, rantai
Rerata Indeks pelarutan fosfat yang dihasilkan oleh isolat bakteri pelarut fosfat pada media Pikovskaya padat waktu inkubasi jam ke-72 NO. ISOLAT
RERATA INDEKS PELARUTAN FOSFAT
PIKO_06
3.87
PIKO_07
3.41
PIKO_17
3.03
PIKO_19
4.3
PIKO_23
5.3
Kurva Pertumbuhan isolat Bakteri Pelarut Fosfat
absorbansi (620nm)
1.5 PIKO_06
1
PIKO_07 PIKO_17
0.5
PIKO_19 PIKO_23
0 0 2 4 6 8 10 12 14 18 20 22 24 26 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 68 70 72 jam ke-
Uji Kadar Fosfat Terlarut
Kadar Fosfat terlarut (ppm)
20 15
18.465 15.022 15.429 15.203 14.615 14.298 13.258 14.072 13.846 12.443
10
72 jam
5 0
48 jam
6
7
17
Nomor Isolat
19
23
Nilai penurunan pH medium pada uji aktivitas kuantitatif pengamatan jam ke-72 inkubasi pada perlakuan dengan isolat PIKO_06, PIKO_07, PIKO_17, PIKO_19, PIKO_23 Pengukuran pH pada Jam ke-72 Inkubasi 5.4 5.2 pH
5
Jam ke-72
4.8 4.6 6
7
17
19
isolat
23
Pengaruh Inokulasi BPF terhadap Pertumbuhan Tanaman Chaisin. (A) Chaisin dengan inokulasi BPF, (B) Chaisin tanpa inokulasi BPF
A
B
Grafik pengaruh inokulasi BPF terhadap tinggi tanaman Chaisin selama 40 hari masa tanam
Tinggi Tanaman (cm)
30 25
KONTROL
20
PIKO_06 PIKO_07
15
PIKO_17
10
PIKO_19
5
PIKO_23
0
HST 10
HST 20
HST 30
HST 40
Hari Setelah Tanam
Pengaruh Inokulasi BPF terhadap Berat Basah dan Berat Kering Tanaman Chaisin Perlakuan
Berat basah (gr)
Berat kering (gr)
Kontrol
4.8473a
0.3457a
PIKO_06
21.1993c
1.7290cd
PIKO_07
21.2457c
1.6747cd
PIKO_17
23.3967c
1.9107d
PIKO_19
17.3253b
1.4797bc
PIKO_23
17.3220b
1.3767b
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : Dalam penelitian ini, peluang didapatkannya isolat bakteri pelarut fosfat sangat besar (80%), yaitu sebanyak 23 isolat bakteri dari total 29 isolat bakteri yang berhasil diisolasi dari lahan pertanian pasir pantai Dari hasil karakterisasi fenotipik dan identifikasi 5 bakteri pelarut fosfat terpilih berdasarkan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology 9th ed. (Holt et al., 1994), kelima isolat tersebut diduga termasuk dalam satu genus yaitu Micrococcus. Isolat bakteri pelarut fosfat berpengaruh positif mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman Chaisin dibandingkan tanaman kontrol (tanpa inokulasi).
Saran Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk mengetahui adanya bakteri pelarut fosfat dari lahan pertanian pasir pantai yang mampu meningkatkan ketersediaan fosfat terlarut bagi tanaman dan kemudian diteruskan menuju aplikasinya. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan variasi sumber mineral fosfat dan pengujian aktivitas fosfatase pada pelarutan ikatan fosfat organik Serta aplikasi pada beberapa jenis tanaman budidaya yang berbeda sehingga dapat mengoptimalkan aktivitas pelarutan fosfat dan melihat pengaruhnya terhadap tanaman budidaya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Mekanisme pelarutan senyawa fosfat oleh penurunan pH dan terdapatnya gugus karboksilat secara sederhana
Ca10(PO4)6(OH)2 + 14 H+
10 Ca2+ + 6H2O + 6 H2PO4-
OH
Al3+
OH + CH3 -COOH2PO4-
OH
Al3+
OH + OOC-CH3
H2PO4-