Anti Psikosis.docx

  • Uploaded by: M Alvin Anugerah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anti Psikosis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,032
  • Pages: 9
A. Clonazepam Golongan Obat Clonazepam adalah obat antipsikotik yang diklasifikasikan sebagai obat peneang atau dikenal sebagai ansiolitiknarkoba. Ini adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati kejang dan gangguan panik. Clozapine adalah sejenis obat penghalang penerima beberapa macam reseptor di otak (neurotransmitter). Adapun beberapa neurotransmitter yang dimaksud adalah dopamine, serotonin, norepinephrine, acetylcholine, dan histamine. Clozapine adalah termasuk obat jenis anti – physicotic. Nama Obat Nama dagang : KlonoPIN ® Nama generik : Clonazepam Indikasi Digunakan untuk mengobati keadaan panik (panic disorder) dan menangani seizure/kejangkejang. Dosis  Orang dewasa Gangguan panik (panic disorder) - PO (per oral): 0,25 mg dua kali sehari. - Jika ada peningkatan rasa panik dinaikan 0,125-0,25mg dua kali sehari setiap 3 hari. - Dosis target: 1mg / hari (maks: 4mg / hari) Gangguan kejang - Dosis harian awal tidak melebihi 1,5mg yang diberikan dalam 3 dosis terbagi. - Dapat meningkat 0,5-1mg setiap hari ketiga sampai kejang terkontrol atau efek samping terlihat. - Maksimum: 20mg / hari - Dosis pemeliharaan biasa: 0,05-0,2 m / kg. 

Pediatri Gangguan kejang pada anak-anak <10 tahun atau 30kg. - Dosis harian awal: 0,01-0,03 mg / kg / hari diberikan dalam 2-3 dosis terbagi; meningkat tidak lebih dari 0,5 mg setiap hari ketiga sampai kejang terkontrol atau efek samping terlihat. - Maksimal: 0,05 mg / kg / hari. - Dosis pemeliharaan biasa: 0,1-0,2 mg / kg / hari dibagi 3 kali / hari; tidak melebihi 0,2 mg / kg / hari Geriatri (lihat dosis orang dewasa). Cara Pemakaian Simpan CLONAZEPAM ODT antara 68 ° F hingga 77 ° F (20 ° C hingga 25 ° C). Jauhkan CLONAZEPAM ODT dan semua obat dari jangkauan anak-anak.

Kontraindikasi Hipersensitif terhadap clonazepam atau komponen apa pun dari formulasi (sensitivitas silang dengan benzodiazepin lain mungkin ada), penyakit hati yang signifikan, glaukoma sudut sempit dan kehamilan Peringatan dan Perhatian - Lansia: Gunakan dengan hati-hati pada orang tua. Anxiolytics telah dikaitkan dengan jatuh dan cedera traumatis. - Risiko jatuh: Gunakan dengan sangat hati-hati pada pasien yang berisiko jatuh. Anxiolytics telah terkait dengan jatuh dan cedera traumatis. - Penggunaan yang tepat: Tidak memiliki sifat analgesik, antidepresan, atau antipsikotik. - Kejang yang memburuk dapat terjadi ketika ditambahkan ke pasien dengan beberapa jenis kejang. - Withdrawl: Gejala rebound atau penarikan dapat terjadi setelah penghentian tiba-tiba atau penurunan dosis yang besar. Berhati-hatilah saat mengurangi dosis atau menghentikan terapi. Kurangi perlahan dan monitor untuk gejala penarikan. Efek Samping - Dapat menyebabkan depresi SSP, yang dapat merusak kemampuan fisik atau mental, pasien harus berhati-hati dalam melakukan tugas yang membutuhkan kewaspadaan mental (misalnya, mengoperasikan mesin atau mengemudi). - Reaksi paradoks, termasuk perilaku hiperaktif atau agresif, telah dilaporkan dengan ansiolitik, khususnya pada remaja / anak atau psikiatris pasien. - Keinginan untuk bunuh diri. Analisis uji coba yang dikumpulkan yang melibatkan berbagai antiepilepsi (terlepas dari indikasi) menunjukkan peningkatan risiko pikiran / perilaku bunuh diri. - Penggunaan yang tepat, tidak memiliki sifat analgesik, antidepresan, atau antipsikotik. Kejang yang memburuk dapat terjadi ketika ditambahkan ke pasien dengan beberapa jenis kejang. - Withdrawl, gejala rebound atau penarikan dapat terjadi setelah penghentian tiba-tiba atau penurunan dosis yang besar. Berhati-hatilah saat mengurangi dosis atau menghentikan terapi. Kurangi perlahan dan monitor untuk gejala penarikan.

B. Kokain Golongan : Anestetik lokal Nama Obat : Kokain Bentuk Sediaan : Serbuk untuk dispensing dan Larutan topikal Indikasi : Anestetik lokal untuk membran mukosa Kontraindikasi: Hipersensitivitas kokain, anestesi ophtalmic, ibu hamil & menyusui Dosis dan Aturan Pakai : - Dioles pada telinga, hidung, tenggorokan, bronkoskopi - Dosis terendah : 1-10%, maksimum 1mg/kg - Dosis diturunkan pada anak, lansia, dan debilitated patient Efek Samping dan Penanganan : - >10% : stimulasi simstem saraf pusat, kehilangan pengecapan, rhinitis, hidung tersumbat, kehilangan penciuman. - 1-10% : aritmia, hipertensi, myocarditis, thrombosis, CHF, hipertensi pulmonari, vasokonstriksi, demam, gelisah, halusinasi, agitasi, seizure, gangguan berbicara, paranoia, pruritus, mual, anorexia, trombositopenia, tremor, midriasis, tachypnea, kerusakan mukosa nasal. Interaksi Obat Obat

Interaksi

Penanganan

Cannabinoid

Meningkatkan efek takikardia

Monitoring denyut jantung

Kodein

Menurunkan efek terapi kodein

Modifikasi terapi

Nebivolol

Meningkatkan konsentrasi nebivolol di serum

Monitoring terapi

Tetrabenazin Meningkatkan konsentrasi tetrabenazin di serum

Modifikasi terapi

Tamoxifen

Menurunkan efektivitas tamoxifen

Hindari kombinasi

Tramadol

Menurunkan efektivitas tramadol

Monitoring terapi

Monitoring Terapi : Monitoring terapi dilakukan dengan memonitor tanda vital seperti denyut jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan. Penggunaan Kondisi Khusus : Dosis diturunkan pada pasien penyakit akut, anak, lansia, dan debilitated patient Peringatan dan Perhatian : Perhatikan penggunaan pada pasien dengan riwayat penyalahgunaan kokain. Cara Penggunaan dan Penyimpanan : Dioles pada telinga, hidung, tenggorokan, bronkoskopi Disimpan dalam wadah tertutup rapat terhindar dari sinar C. LID Golongan Nama Obat Bentuk Sediaan

: Halusinogen : Lysergic acid diethylamide, Delyside : Tablet salut gula, larutan dalam ampul, blot paper

Indikasi : Tidak digunakan sebagai pengobatan medis, Psikoterapi analitikal Kontraindikasi : Ibu hamil & menyusui Dosis dan Aturan Pakai Dosis : 25 mcg Aturan pakai : - Blot paper diletakkan di bawah lidah - Tablet ditelan - Larutan ampul dilarutkan dalam air destilasi, larutan 1% asam tartarat, atau air keran bebas halogen kemudian diminum atau diinjeksi secara intravena Efek Samping dan Penanganan Meningkatnya rasa cemas, ‘bad trip’ Peringatan dan Perhatian Perhatikan penggunaan pada pasien dengan riwayat skizofrenia dan kecenderungan bunuh diri. D. Ganja Golongan : Antiemetik, penambah nafsu makan Nama Obat : Dronabinol, Elevat, Marinol Bentuk Sediaan : Kapsul lunak mengandung minyak wijen Indikasi : sering digunakan untuk, - Mual & muntah berkaitan kemoterapi yang tidak bisa ditangani dengan antiemetik lain. - Penambah nafsu makan pada anorexia yang berkaitan dengan AIDS Kontraindikasi : - Hipersensitivitas terhadap dronabinol, cannabinoid, minyak wijen, marijuana - Hindari penggunaan pada pasien dengan riwayat schizophrenia - Ibu menyusui karena dieksresikan ke air susu ibu Dosis dan Aturan Pakai - Antiemetik Oral : 5 mg/m2 luas permukaan tubuh 1-3 jam sebelum kemoterapi, kemudian 5 mg/m2/dosis setiap 2-4 jam setelah kemoterapi sebanyak 4-6 dosis per hari, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimum 15 mg/m2/dosis. Dosis dikurangi pada pasien dengan gangguan hati. - Penambah nafsu makan Oral : dosis awal adalah 2.5 mg dua kali sehari sebelum makan siang dan makan malam, titrasi maksimum 20mg/hari. Dosis dikurangi pada pasien dengan gangguan hati

Efek Samping dan Penanganan - >1% : palpitasi, takikardia, vasodilatasi, flushing, euforia, abnormal thinking, pusing, paranoia, mengantuk, amnesia, cemas, ataxia, kebingungan, depersonalization, halusinasi, sakit perut, mual, muntah, lemah otot - <1% : konjungtivitas, depresi, diare, lelah, hipotensi, nyeri otot, seizure, gangguan berbicara, tinnitus, gangguan penglihatan Monitoring Terapi Monitoring terapi dilakukan dengan memonitor efek pada sistem saraf pusat, denyut jantung, tekanan darah, dan behavioral profile Penggunaan Kondisi Khusus - Penggunaan pada lansia dapat menyebabkan hipotensi postural. - Keamanan dan efikasi pada anak belum ditetapkan . Peringatan dan Perhatian - Kategori C untuk ibu hamil. - Pemakaian dihentikan dengan menunkan dosis secara bertahap karena dapat menimbulkan withdrawal. Monitoring adverse psychotic reaction 3 hari setelah penghentian. - Perhatikan penggunaan pada pasien dengan riwayat kejang, depresi, atau skizofrenia. - Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin. - Perhatikan penggunaan pada pasien dengan riwayat penyalahgunaan obat dan ketergantungan alcohol. - Menurunkan hasil lab pada uji FSH, LH, hormon pertumbuhan, dan testosteron. - Beritahukan pada petugas jika pasien melakukan uji lab untuk parameter tersebut. Cara Penggunaan dan Penyimpanan - Penggunaan secara oral. - Pemakaian dihentikan dengan menunkan dosis secara bertahap karena dapat menimbulkan withdrawal - Disimpan di lemari pendingin pada temperatur 8-15oC. Tidak boleh disimpan di freezer. E. Clozapine Clozapine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi gejala psikosis. Psikosis adalah kondisi di mana penderitanya tidak dapat membedakan kenyataan dengan khayalan. Salah satu gejala psikosis adalah halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Golongan : Antipsikotik Nama Obat : Clozapine USP Indikasi : Mengobati gejala psikosis pada pasien Kontraindikasi : hipersensitivitas clozapine Bentuk Sediaan : tablet

Interaksi obat : - Menaikkan kadar clozapine, jika digunakan dengan obat yang mengandung kafein, ciprofloxacin, atau fluvoxamine. - Menurunkan kadar clozapine, jika digunakan dengan omeprazole. - Meningkatkan risiko neuroleptic malignant syndrome yang menyebabkan gangguan fungsi organ serta gangguan kesadaran, jika digunakan dengan lithium. - Menurunkan konsentrasi phenytoin dalam darah. - Meningkatkan konsentrasi digoxin dan warfarin dalam darah. - Meningkatkan risiko berhentinya sistem pernapasan dan jantung, jika digunakan dengan obat penenang jenis benzodiazepine. - Berisiko menekan sumsum tulang, jika digunakan dengan carbamazepine, chloramphenicol, kotrimoksazol, phenylbutazone, dan penisilin. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi jumlah sel darah. Dosis dan Aturan Pakai : Dewasa : Dosis awal adalah 12,5 mg, 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg, 1-2 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan kembali menjadi 50 mg per hari, hingga maksimal 300-900 mg per hari, sesuai respons pasien terhadap obat. Lansia > 60 th : Dosis awal adalah 12,5 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg per hari. Efek Samping yang muncul : Clozapine dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pada jantung dan sel darah, sehingga pasien perlu dimonitor melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala. Selain itu, beberapa efek samping lain yang bisa ditimbulkan oleh obat ini adalah:  Sakit kepala  Mengantuk  Pandangan kabur  Pusing  Mual  Gangguan buang air kecil  Konstipasi  Tubuh merasa panas dan berkeringat  Mulut kering, namun produksi air liur meningkat  Berat badan bertambah, namun nafsu makan berkurang  Tremor  Merasa sangat lelah  Sesak napas.  Jantung berdebar Peringatan dan Perhatian : - Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, gangguan kelenjar prostat, penyakit hati, penyakit ginjal, diabetes, epilepsi, glaukoma,

depresi, myasthenia gravis, gangguan pernapasan, tumor pada kelenjar adrenal (pheochromocytoma), gangguan pencernaan atau pernah menjalani operasi usus,. - Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan produk herba. - Clozapine dapat mengakibatkan penurunan jumlah sel darah putih, kejang, gangguan jantung, hingga henti jantung. Pastikan penggunaan clozapine selalu dalam pemantauan dokter. - Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi clozapine, segera temui dokter. Perhatian Khusus : Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Clozapine dapat diserap ke dalam ASI. Ibu menyusui tidak diperbolehkan menggunakan obat ini.

F. Olanzapine Olanzapine adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi jiwa atau suasana hati tertentu (seperti skizofrenia, gangguan bipolar). Obat ini juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk pengobatan depresi. Golongan : Antipsikotik Nama Obat : Zyprexa, Remital, Sopavel Bentuk Sediaan : Tablet salut gula Indikasi : Untuk mengobati skizofrenia dan bipolar Kontraindikasi : Ibu hamil & menyusui Dosis dan Aturan Pakai - Skizofrenia

Dewasa

Tablet: Dosis awal adalah 5-20 mg/hari.Dosis lanjutan adalah 1020 mg/hari. Suntik: 200-300 mg tiap 2 minggu, selama 8 minggu pertama.

Anak-anak (13 tahun ke atas)

Tablet: Dosis awal adalah 2,5-5 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 10 mg/hari.

Lansia

Tablet: 2,5-5 mg/hari. Suntik: 150 mg, tiap 4 minggu.

-

Bipolar Dewasa

Tablet: Untuk meredakan gejala gelisah, dosisnya adalah 2,5-10 mg per pemberian

Anak-anak (13 tahun ke atas)

Tablet: Dosis awal adalah 2,5-5 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 10 mg/hari.

Lansia

Suntik: Untuk meredakan gejala gelisah, dosisnya adalah 2,5-5 mg per pemberian.

Interaksi Obat : Berikut ini adalah risiko yang dapat terjadi jika menggunakan olanzapine bersama dengan obat lain:  Tremor, jika digunakan dengan fluvoxamine.  Menurunnya efektivitas levodopa dan dopamin.  Meningkatnya risiko hipotensi, jika digunakan dengan diazepam atau obat darah tinggi.  Menurunnya efektivitas olanzapine, jika digunakan dengan rifampicin atau obat antikejang, seperti phenytoin dan carbamazepine. Efek Samping dan Penanganan Berikut ini adalah efek samping yang mungkin dapat timbul setelah menggunakan olanzapine:  Lemas  Mulut kering  Nafsu makan meningkat  Berat badan bertambah  Perut terasa sakit  Tremor  Nyeri di tangan atau kaki  Hipotensi ortostatik  Pusing  Gelisah Perhatian khusus Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Olanzapine dapat diserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Peringatan Khusus

-

-

Informasikan kepada dokter jika Anda tengah menerima obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba. Segera temui dokter apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan olanzapine. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter sebelum menggunakan obat, jika Anda menderita atau memiliki riwayat penyakit jantung, sinusitis, gangguan hati, atau jika baru menjalani operasi jantung. Jangan menggunakan olanzapine jika Anda menderita atau memiliki riwayat demensia dan glaukoma. Obat ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, bahkan koma.

Related Documents

Anti
June 2020 23
Anti
June 2020 22
Anti Psikosis.docx
June 2020 4
Anti-bullying.docx
November 2019 10

More Documents from "compz"

Anti Psikosis.docx
June 2020 4
December 2019 29
Proposal Brkaf.docx
April 2020 39
Lapkas Ca Buli.docx
August 2019 33