ANALISIS JURNAL
A. Judul 1. Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Terhadap Fleksibilitas Sendi Lutut Pada Lansia Di Panti Wreda Wening Wardoyo Ungaran 2. Pengaruh Range Of Motion Untuk Menurunkan Nyeri Sendi Pada lansia Dengan Osteoartritis di Wilayah Puskesmas Godean I Sleman Yogyakarta 3. Pengaruh Latihan Rentang Gerak Ekstremitas Bawah terhadap Keseimbangan Tubuh Lansia di Posyandu Alamanda 99 Kelurahan Jember Lor Kabupaten Jember B. Analisis 1. Problem Penyakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yangn ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terusmenerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (Sidabutar, 2009). Penyakit hipertensi dapat menyebabkan berbagai macam masalah keperawatan, salah satunya yaitu ganggguan perfusi jaringan perifer. Saat suplai nutrisi dan oksigen tidak mencapai jaringan perifer pada lansia akan mengalami kelemahan pada daerah ekstremitas atas maupun bawah salah satu intervensi keperawatan yang dapat
membantu memperlancar peredaran darah yaitu dengan melakukan latihan ROM (Range Of Motion). 2. Intervensi a. Jurnal 1: penelitian ini merupakan eksperimen dengan pre post test design. Subyek sebanyak 8 yang dilakukan latihan ROM sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 6 minggu. Fleksibilitas sendi diukur pada sebelum, setelah 3 minggu dan setelah 6 latihan ROM. b. Jurnal 2 : penelitian ini adalah study intervensi berupa penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi eksperiment design, pretestpost test control group design. Penelitian dilakukan di dua dusun di Kabupaten Sleman yaitu di dusun Mertosutan dan dusun Ngabangan. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 orang lansia dengan masing-masing 18 lansia sebagai kelompok intervensi dan 18
lansia
sebagai
kelompok
kontrol.Pengambilan
sampel
menggunakan teknik purposive sampling. c. Jurnal 3 : desain penelitian ini adalah pra eksperimental, jumlah sampel sebanyak 16 orang lanjut usia diatas 60 tahun dengan teknik
pengambilan
simple
random
sampling.
Penilaian
keseimbangan tubuh dilakukan setiap minggu selama tiga minggu ROM. 3. Comparation Hasil penelitian menunjukkan, terdapat peningkatan yang bermakna (p<0,05) antara pengukuran pertama dan kedua ; pertama dan ketiga pada fleksi sendi lutut kiri, meskipun terdapat peningkatan rerata pada setiap pengukuran, seperti pada grafik 1. Terdapat peningkatan ROM sendi lutut kiri antara pengukuran pertama-ketiga sebesar 35° dan antara pengukuran pertama–kedua sebesar 31,87°. Hasil tersebut menunjukkan bahwa latihan ROM selama 3 minggu sudah dapat meningkatkan ROM fleksi sendi lutut pada lansia yang mengalami keterbatasan gerak.
Berdasarkan hasil Mann-Whitney Test terhadap penurunan skala nyeri sendi lansia antara kedua kelompok diperoleh nilai p value sebesar 0.000 dan nilai Z -4,21. Nilai p value<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap penurunan skala nyeri sendi setelah pemberian intervensi ROM selama 4 minggu 8 kali pertemuan. Hasil penelitian selama 3 minggu latihanrentang gerak aktif pada ekstremitas lanjut usia diketahui p value sebesar 0,006. Hasil p value 0,006 < 0,05 artinya Ho ditolak, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai keseimbangan tubuh dari latihan minggu ke1, minggu ke-2, dan minggu ke-3. Latihan rentang gerak aktif ekstremitas bawah lansia
memberikan
perubahan pada nilai
keseimbangan tubuh lansia selama latihan 3 minggu. 4. Outcome a. Jurnal 1 : fleksibilitas sendi lutut kiri pada lansia yang memiliki keterbatasan gerak meningkat setelah melakukan latihan ROM selama 3 minggu. b. Jurnal 2 : terdapat pengaruh ROM terhadap penurunan skala nyeri sendi pada lansia yang mengalami osteoartritis di wilayah kerja Puskesmas Godean I Sleman Yogyakarta. c. Jurnal 3 : terdapat peningkatan keseimbangan setelah dilakukan tindakan ROM.
5. Hubungan dengan Kasus yang dikelola Pada asuhan keperawatan yang dikelola pasien dengan riwayat hipertensi
dan
asam
urat,
terdapat
diagnosa
keperawatan
ketidakefektitan perfusi jaringan perifer dan nyeri akut. Salah satu implementasi yang dilakukan adalah dengan memberikan latihan ROM kepada Ny.W. 6. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Menurut jurnal ini sudah baik, tetapi bila mana responden lebih banyak hasil akan lebih efektif.