Anak Tuhan Atau Bukan?

  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anak Tuhan Atau Bukan? as PDF for free.

More details

  • Words: 853
  • Pages: 6
Anak Tuhan Atau Bukan?

1. ‘Anak Tuhan’ bersyukur kepada Yang Maha Pengampun, Tuhan langit dan bumi? “Pada waktu itu berkatalah (anak Tuhan): “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” (Matius 11:25) a. Setiap yang bersyukur kepada Tuhan dengan menyebut nama “Tuhan,” bukanlah ‘anak Tuhan.’ b. ‘Anak Tuhan,’ bersyukur kepada Tuhannya, apakah dia anak-Nya? c. Berarti Ia bukan ‘anak Tuhan.’ 2. ‘Anak Tuhan’ merasa sedih “Lalu katanya kepada mereka: ”Hatiku sangat sedih seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini dan berjaga-jaga dengan aku. (Matius 26:38, Markus 14:34).” a. Mustahil ‘anak Tuhan’ merasa amat sedih seperti mau mati. Bukankah ‘anak Tuhan’ bersifat sabar? b. ‘Anak Tuhan’ dapat merasa amat sedih seperti mau mati. c.

Berarti Ia bukan ‘Anak Tuhan.’

3. ‘Anak Tuhan’ diludahi dan dipukuli

“Mereka meludahinya dan mengambil bulu itu dan memukulkannya ke kepalanya. (Matius 27:30, Markus 15:19; Yohanes 19:3). ”

a. Mustahil ‘anak Tuhan’ bisa diludahi dan dipukuli. b. ‘Anak Tuhan’ diludahi dan dipukuli. c. Berarti Ia bukan ‘anak Tuhan.’ 4. ‘Anak Tuhan’ berteriak memanggil Tuhan “Kira-kira jam tiga berserulah (anak Tuhan) dengan suara nyaring: “Tuhanku, Tuhanku mengapa Engkau meninggalkanku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri disitu berkata: “Ia memanggil Elia.” (Matius 27:46-47; Markus 15:33-41, Lukas 23:44-49, Yohanes 19:28:30). a. Setiap yang memanggil Tuhan, bukan ‘anak Tuhan,’ melainkan ciptaan-Nya. b. ‘Anak Tuhan’ memanggil Tuhan c. Berarti Ia bukan ‘Anak Tuhan.’

5. ‘Anak Tuhan’ takut dan gentar. “Dan Ia membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes sertanya. Ia sangat takut dan gentar.” (Markus 19:33) a.

Setiap yang takut dan gentar bukanlah ‘anak Tuhan.’

b. ‘Anak Tuhan’ bersifat takut dan gentar. c. Berarti Ia bukan ‘anak Tuhan.’

6. ‘Anak Tuhan’ ketakutan melihat Malaikat. “Maka seseorang dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdo’a. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan di tanah. a. Setiap yang takut bukanlah ‘anak Tuhan.’ b. ‘Anak Tuhan’ takut kepada Malaikat. c. Berarti Ia bukan ‘anak Tuhan.’

7. ‘Anak Tuhan’ dikendalikan kepada Tuhan. “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil. Sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.” (Yohanes 5:30) a.

Tuhan dalam bertindak menurut kehendak-Nya sendiri.

b. ‘Anak Tuhan’ dalam bertindak mengikuti kehendak yang mengutus-Nya c. Ia tidak mengikuti kehendaknya sendiri, melainkan kehendak Tuhan. Berarti dia tidaklah menghapus aturan-aturan lama yang berasal dari Tuhan, seperti Taurat.

8. ‘Anak Tuhan’ atau utusan Tuhan?

“Barang siapa yang menyambut anak seperti ini dalam namaku, ia menyambut aku. Dan barangsiapa yang menyambut aku, bukan aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus aku.” (Markus 9:37, Yohanes 5:30). a. Setiap yang diutus Tuhan, bukanlah ‘anak Tuhan,’ melainkan utusan Tuhan, karena kenyataanya, Tuhan tidaklah bersama-samanya di bumi, dalam wujud manusia. b. ‘Anak Tuhan’ di utus Tuhan dalam wujud manusia?. Mengapa tidak dalam wujud aslinya saja, agar manusia beriman? c.

Berarti Ia bukanlah ‘anak Tuhan.’

9. ‘Anak Tuhan’ mendengar firman dari Tuhan “Banyak yang harus kukatakan dan kuhakimi tentang kamu, akan tetapi Dia yang mengutus aku, adalah benar, dan apa yang aku dengar daripada-Nya, itu yang aku katakan kepadamu.” (Yohanes 8:26). a. Setiap yang mendengar firman Tuhan, harus mengucapkan semuanya. Bukan menyembunyikan sebagiannya seperti yang dikatakan penulis Yohanes di akhir kitabnya. b. ‘Anak Tuhan mendengar firman Tuhan,’ sedang orang Kristen hanya disuruh percaya kepada ‘penebusan dosa.’ c. Berarti harusnya kata-kata ‘anak Tuhan’ tersebut sudah ditulis sejak Ia berumur 12 Tahun. Lebih banyak daripada yang ditulis Perjanjian Baru.

10. ‘Anak Tuhan’ lebih kecil dari Tuhan? “Kamu telah mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi aku, kamu tentu akan bersuka cita karena aku pergi kepada Bapaku, sebab Bapa lebih besar daripadaku.”(Yohanes 14:28)

a. Setiap yang lebih kecil daripada Tuhan, bukanlah anak Tuhan. Karena anak Tuhan pasti sama dengan Tuhan. Kalaupun Tuhan punya anak tentunya itu hanya kiasan, karena semuanya selain diri-Nya, sifatNya dan perbuatan-Nya ialah ciptaan-Nya. Dan ciptaan-Nya berbeda jauh dengan diri-Nya. b. Ia lebih kecil daripada Tuhan. c. Berarti Ia bukan ‘anak Tuhan.’

11.

‘Anak Tuhan’ menyerahkan nyawanya kepada Tuhan “Lalu (anak Tuhan) berseru dengan suara nyaring: Ya Bapa, kedalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawanya.” (Lukas 23:46)

a. Setiap yang menyerahkan nyawanya kepada Tuhan, bukanlah ‘anak Tuhan’. b. Ia menyerahkan nyawanya kepada Tuhan. c. Berarti Ia bukan ‘anak Tuhan.’

12. ‘Anak Tuhan’ bersama Tuhan “Jika aku menghakimi, maka penghakimanku itu benar. Sebab aku tidak seorang diri, tetapi aku bersama Dia yang mengutus aku.”(Yohanes 8:16) a. Mengapa Tuhan tidak mewujudkan dirinya jadi manusia, bersama-sama ‘anak-Nya’? b. Mengapa orang-orang yang percaya bahwa Tuhan berinkarnasi kepadanya, tidak menyembah Tuhan seorang saja, akan tetapi mereka juga menyembah yang kepada siapa Tuhan tersebut berinkarnasi. c. Mengapa kaum Kristen tidak menerima bahwa Tuhan bersama seorang utusan-Nya dengan pendengaran, penglihatan, kuasa dan ilmu-Nya, sekiranya dengan dzat bukan berarti berinkarnasi, melainkan dengan tangan-Nya.

Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari aib bagi manusia yang mengikuti petunjuk).

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari aib dan kasih sayang dari Allah dan keberkahan dari-Nya agar dilimpahkan kepada kalian).

Related Documents