Alat Penyambung Kayu (deskaprn).docx

  • Uploaded by: deskaputri
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Alat Penyambung Kayu (deskaprn).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,329
  • Pages: 6
Nama : Deska Putri Rahmadhaningsih NPM : 2017260010 Prodi : Arsitektur

Alat Penyambung Kayu Alat penyambung berfungsi untuk dapat menahan dan mengalihkan gaya-gaya yang terjadi dari elemen batang yang satu terhadap elemen batang lain yang akan disambung. Macam gaya yang terjadi dan macam alat penyambung yang umum digunakan untuk menahan gaya tersebut adalah : 1. Gaya geser : Perekat, baut, paku, pasak kayu. 2. Gaya lentur: Baut, paku, pasak kayu. 3. Gaya jungkit : Pasak kayu. 4. Gaya desak: Kokot bulldog, cincin belah, dan sebagainya.  Macam, - macam sambungan kayu : 1. Sambungan dengan paku Alat sambungan paku sering dijumpai pada struktur dinding, lantai, dan rangka. Paku tersedia dalam bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Paku bulat merupakan jenis paku yang mudah diperoleh meskipun kuat dukungnya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan paku yang berulir (deform). Umumnya diameter paku berkisar antara 2,75 mm sampai 8 mm dan panjangnya antara 40 mm sampai 200 mm. Angka kelangsingan paku (nilai banding antara panjang terhadap diameter) sangat tinggi menyebabkan mudahnya paku untuk membengkok saat dipukul.

Gambar : Jenis –Jenis Paku Ulir

Agar terhindar dari pecahnya kayu, pemasangan paku dapat didahului dengan membuat lubang penuntun yang berdiameter 0,9D untuk kayu dengan berat jenis diatas 0,6 dan berdiameter 0,75D untuk kayu dengan berat jenis dibawah atau sama dengan 0,6 (D adalah diameter paku). Pemasangan paku dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan mesin penekan (nail fastening equipment).

a. Sambungan paku miring (Ctn) Sambungan paku miring dengan ketentuan berikut : Ctn = 0,83 (untuk sambungan paku miring) Ctn = 1,00 (untuk sambungan paku tegak) b. Penempatan paku

Gambar : Penempatan paku sambungan perpanjang dan dan sambungan buhul

Jarak penempatan paku pada suatu sambungan didasarkan pada diameter paku (D) dengan ketentuan sebagai berikut : 

Jarak minimum dalam satu baris : 10D untuk pelat sisi dari kayu 7D untuk pelat sisi dari baja  Jarak minimum antar baris : 5D  Jarak minimum ujung :  Beban tarik : 15D untuk pelat sisi dari kayu 5D untuk pelat sisi dari baja  Beban tekan : 10D untuk pelat sisi dari kayu 5D untuk pelat sisi dari baja  Jarak minimum tepi yang dibebani : 10D  Jarak minimum tepi yang tidak dibebani : 5D Dimana : D adalah diameter paku Ada macam – macam bentuk paku, antara lain : a) Paku tampang bulat. Banyak dipergunakan di Indonesia. tetapi penggunaan itu tidak mendukung gaya dalam arti yang sesungguhnya, melainkan gaya yang didukungnya hanya kecil saja, seperti untuk pembuatan perabot-perabot rumah tangga, untuk pembuatan jendela, pintu dan sebagainya, dimana tidak atau hampir tidak diterima gaya-gaya oleh paku itu. b) Paku tampang segitiga. Kini tidak banyak lagi dipakai, terutama di Indonesia. c) Paku tampang persegi. Banyak dipakai di benua Eropa, terutama pada konstruksi pendukung. d) Paku alur spiral. (spirally groveed nail). Diapaki untuk keperluan-keperluan istimewa, terutama bila diperlukan kuat-cabutnya (whitedrawl resistance). Paku ini mempunyai dukungan gesek yang besar berhubung kelilingnya tidak rata.

e) Paku alur lurus (longitudinally groveed nail). Banyak banyak dipakai di benua Eropa, terutama alat sambung pada konstruksi dukung. f) Paku sisik (barbed nail). Dipakai untuk keperluan-keperluan yang khusus. Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan sambungan paku:  Kekuatan paku tidak dipengaruhi oleh besarnya sudut penyimpangan antara arah gaya dan arah serat.  Jika paku dipergunakan pada konstruksi yang selalu atau yang kadar-lengasnya kayu selalu tinggi, maka kekuatan paku harus dikalikan dengan angka 2/3. Dan jika dipergunakan pada konstruksi yang tidak terlindung, maka kekuatan paku harus dikalikan dengan angka 5/6.  Jika beban didukungnya bersifat sementara (termasuk akibat tekanan angin) maka kekuatan sambungan dapat dinaikan dengan 25%.  Apabila dalam satu baris terdapat lebih dari 10 batang paku, maka kekuatan paku harus dikurangi dengan 10 % dan jika lebih dari 20 batang harus dikurangi 20 %.  Pada sambungan dengan paku, paling sedikit harus digunakan 4 batang paku.  Panjang paku minimum baik untuk sambungan tampang satu maupun dua harus memenuhi syarat-syarat.  Apabila ada banyak kemungkinan, bahwa paku akan berkarat, maka hendaknya dipakai paku yang disepuh seng atau cadmium.  Ujung paku yang keluar dari sambungan sebaiknya dibengkokkan tegak lurus arah serat, asal pembengkokan tersebut tidak akan merusakan kayu.  Jika sesuatu konstruksi dengan paku berbentuk lengkung, maka jari-jari lengkungannya paling kecil harus 400 l, jika l adalah tebal papan kayu yang dipergunakan dalam konstruksi tersebut. 2. Sambungan dengan baut Alat sambung baut umumnya terbuat dari baja lunak (mild steel) dengan kepala berbentuk hexagonal, square, dome atau flat

Gambar : jenis – jenis baut

Diameter baut berkisar antara 12 mm sampai 30 mm. Untuk kemudahan memasang, lubang baut diberi kelonggaran 1 mm. Alat sambung baut biasanya digunakan pada sambungan dua irisan, dengan tebal minimum kayu samping 30 mm dan kayu tengah 40 mm dan dilengkapi dengan cincin penutup.

Faktor yang mempengaruhi sambungan baut : a. Daya tahan baut itu sendiri terhadap bengkokan b. Geseran pada kampuh-kampuhnya dan geseran ini tergantung dari pada gaya tarik (gayanormal) yang timbul dalam baut c. Kekuatan dari kayu yang disambung 3. Sambungan pasak kayu persegi panjang Pasak-pasak persegi panjang hanya dipakai didalam sambungan tampang dua saja. Sebagai bahannya umumnya dipergunakan kayu keras, misalnya: kesambi, walikukun dan sebagainya. Untuk pasak persegi panjang cara meletakkankannya ada dua macam, yaitu arah serat pasak dan dapat juga tegak lurus batang asli atau melintang. Cara pertama mempunyai keuntungan bahwa penyusutan pasak dalam arah batang kayu asli hanya kecil. Cara kedua mempunyai kebaikan, bahwa besar, tetapi kejelekannya ialah bahwa penyusutannya dalam arah batang asli (yaitu dalam arah tangensial atau radial) besar, hingga lama-kelamaan bekerjanya pasak itu tidak akan baik.

a. Kekuatan pasak kayu Pada perhitungan sambungan dengan pasak kayu, bahan untuk pasak kayu dapat dibuatkan dari kayu yang sama dengan kayu yang disambung atau dari kayu yang kelas kuatnya lebih dari kayu yang disambung. Bahan untuk membuat pasak kayu sesuai dengan daftar IV PKKI adalah;  Kayu Walikukun  Kayu Penjalinan  Kayu Bedaru  Kayu Sonokeling  Kayu Laban  Kayu Kulim Bahan kayu tersebut diatas merupakan kayu yang keras dan perubahan bentuk yang terjadi karena penyusutan.

b. Pemasangan pasak kayu persegi panjang Pemasangan pasak kayu dapat dilakukan dengan dua cara :  Serat pasak kayu dipasang searah dengan arah serat dari batang yang disambung  Serat pasak kayu dipasang tegak lurus dengan arah serat dari batang yangdisambung Pemasangan pasak dengan arah serat dari batangyang disambung mempunyai keuntungan yaitu penyusutan pada dalam arah serat batang kecil tetapi tegangan geser dalam arah serat juga kecil. Bila pasaknya dipasang tegak lurus dengan arah serat dari batang yang disambung tegangan geser tegak lurus serat lebih besar tetapi penyusutan dalam radial atau tangesial dari pasak kayu besar sehingga menimbulkan deformasi yang besar.  Macam – macam sambungan dengan alat penyambung modern 1. Sambungan dengan Split-ring Connector

Gambar : Split-ring Connector

Alat penyambung ini berbentuk separti cincin dari baja yang dimasukkan kedalam takikan yang dibuat secara khusus. Pasak cincin ini ada dua macam yaitu tertutup dan yang terbuka dan maksud dari yang terbuka (cincin belah) adalah untuk mendapatkan fleksibilitas pada waktu pemasangan. Pada cincin ini yang sering dipakai adalah pasak cincin sistim Kreiigers dari Swedia dan untuk pemakainya tersedia daftar alat penyambung pasak cincin untuk dipakai pada kayu dengan berat 0,60 2. Sambungan dengan Toothed Ring Connector

Gambar : Toothed Ring Connector

Alat penyambung ini berbentuk separti cincin bergigi yang dibuat dari baja dan pada waktu pemasangan tidak memerlukan takikan. Pemasangan alat penyambungini dengan meletakan pada tempat yang telah ditentukan dengan menggunakan alat khusus. Alat penyambung pasak cincin bergigi ini sering dipakai pada konstruksi kuda-kuda kayu. 3. Sambungan Dengan Bulldog Connector

Gambar : sambungan kokot bulldog (bulldog connector)

Alat penyambung ini berbentuk bulat bersegi dan lonjong yang dibuat dari baja yang mempunyai gigi - gigi yang tajam dan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:  Pelatnya menjamin penetrasi yang rata kedalam bidang-bidang kayu yang disambung  Sambungan kayu pada logam (timber to metal connection) dapat dibuat dengan single sided bulldog Alat penyambung ini sering dipakai dalam praktek karena mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk memikul beban dan dalam pemakainya tersedia daftar alat penyambung plat kokot bulldog untuk dipakai pada kayu yang berat jenisnya 0,50.

Related Documents

Kayu
December 2019 40
Kayu Laporan.docx
December 2019 31
Kayu Lapis.pdf
June 2020 26
Meja Kayu
November 2019 42
Kayu Secang
August 2019 33

More Documents from "Darmawan Said"