AKU BILANG CINTA SEKARANG Sore hari di Pondok Indah Mall. Turun dari escalator, basement. Sorotan mata seorang perempuan cantik mengikuti langkah kaki. Terburu-buru menuju tempat duduk istri. Melintas di depannya. Melirik ke arahnya. Pandangan matanya seolah ingin berkata, bahwa kita pernah kenal. Dulu? Ya, rasanya aku mengenal perempuan ini. Reza! Kalau tidak salah namanya Reza. Teman main. Dulu, sewaktu masih culun, sewaktu orang bilang kalau pacaran, namanya cinta monyet. Sesekali mata ini melirik ke arah perempuan itu duduk, bersama suami dan anak perempuannya. Dia menoleh ke arahku, beradu pandang. Reza! Pasti dia! Mana ada perempuan begitu, menatap ke arah laki-laki lain. Sepertinya dia ingin memastikan, bahwa aku adalah teman lamanya. Melintas di depanku bersama anak perempuannya. Tangannya menggenggam jemari anak perempuannya dengan riang. Lucu! Anak perempuannya berlarilari kecil mengikuti ayunan langkah mamanya menuju kamar kecil. Mataku mengikuti setiap gerak langkahnya. “Pulang pah” kata-kata istri bagaikan perintah seorang komandan. Harus dituruti! Kalau tidak, bisa ngambek dia. Seharusnya bisa menunggu perempuan tadi. Tanya dia, “Reza kan?” atau “apa kabar Reza?” atau “hai Reza, anak kamu lucu.” ah.. kenapa jadi bingung begitu. Kenapa jadi grogi? Ah.. bodoh! Emang gua pikirin.. Balik ke hotel. Beres-beres pakaian. Masukkan ke koper. Beres! Cuci kaki, sikat gigi, pakai pakaian hotel. Tidur! Satu minggu, setelah pulang dari Jakarta. Home base, BALI. Masih kepikiran Reza, kalau benar dia. Putar haluan menuju Jalan Gatot Subroto. Lewat! Lho.. rumahnya dulu kelihatan dari jalan raya. Mundur! Aha.. ada plang nama, ya.. plang nama itu membuat ingatanku melayang lima belas tahun yang lalu. Saat culun, saat masih sekolah dulu, saat dada ini terasa deg degan ketika bertemu dengannya. >>>>>>>>>> belum selesai >>>>>>>>>>>>>>>