Akt Konsolidasi.docx

  • Uploaded by: Thiyaa Koto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akt Konsolidasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,842
  • Pages: 28
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN ELABORASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KE DALAM NILAI SYARIAH ISLAM (Studi Akuntansi Keuangan Lanjutan 1)

Disusun Oleh :

Nama:

NPM

1. Chintya Maramis

1605170001

2. Ambar Ikhsan Andayani

1605170028

3. Aprillia Putri Pratiwi

1605170031

Kelas : 5A Akuntansi Pagi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN T.A : 2018/2019

1

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan mini riset ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan mini riset ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantinatikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu menyelesaikan mini riset ini sebagai tugas dari mata Kuliah Akuntansi Konsolidasi dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Konsolidasi dan Elaborasi Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi ke Dalam Nilai Syariah Islam.” Penulis tentu menyadari bahwa mini riset ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk mini riset ini, supaya mini riset ini nantinya dapat menjadi mini riset yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada mini risset ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Akuntansi Konsolidasi yang telah membimbing kami dalam menulis mini riset ini. Demikian, semoga mini riset ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Medan, 5 Januari 2019

penyusun

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 1 DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………… 4 1.2 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………… 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Konsolidasi ……………………………………………… 6 2.2 Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi …………………………………... 7 2.3 Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi ………………………………………. 7 2.4 Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi …………………………………… 8 2.5 Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi ………………………………… 9 2.6 Elaborasi Laporan Keuangan Konsolidasi dalam Nilai Islam ……………….. 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………………………. 14 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………………… 14 3.3 Jenis dan Sumber Data ………………………………………………………. 14 3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………... 15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Transaksi Antar Perusahaan …………………………………………………. 16 4.2 Eliminasi Laba Belum Direalisasi dalam Persediaan akhir …………………. 20 BAB V PENUTUP Kesimpulan ……………………………………………………………………… 27 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 28

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan penggabungan

perusahaan

untuk

meningkatkan

kinerja

dan

keuntungan

mereka.

Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor pada perusahaan pembeli, konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau akuisisi saham, yaitu perusahaan yang bergabung tapi masih melakukan operasi masing-masing.

Jika perusahaan bergabung dalam bentuk merger atau konsolidasi, maka pencatatan akuntansinya akan lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham, yaitu hanya memindahkan semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih berdiri atau perusahaan yang didirikan, kemudian perusahaan lainnya yang bergabung dibubarkan. Kondisi berbeda terjadi bila perusahaan-perusahaan yang bergabung ini masih menjalankan operasinya masing-masing. Yang terjadi adalah akan muncul akun resipokal pada masing-masing perusahaan yang bergabung ini. Untuk itulah dibuat Laporan Keuangan Konsolidasi.

Walaupun disebut Laporan Keuangan Konsolidasi, bukan berarti laporan ini digunakan untuk penggabungan usaha bentuk konsolidasi. Dalam praktiknya, laporan ini biasa digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak. Lebih lengkapnya, laporan konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas kepemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat.

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP 11) tentang Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan acuan bagi Pemerintah Pusat/Daerah dalam menyusun dan menghasilkan Laporan Keuangan Konsolidasi masing-masing tingkatan entitas pelaporan. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi dalam PSAP 11 berbeda dengan Laporan Konsolidasi sektor swasta, karena konsolidasi yang dilaksanakan bukan merupakan konsolidasi antara induk dan cabang. 4

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggabungkan laporan antara entitas pelaporan dan ditambah laporan keuangan Badan Layanan Umum. Laporan keuangan entitas akuntansi yang digabungkan tingkat entitas akuntansi diatasnya bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi, tetapi hanya merupakan laporan keuangan gabungan antar entitas akuntansi. Untuk laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hanya dilampirkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

Tujuan PSAP 11 tentang Laporan keuangan Konsolidasi adalah memberikan acuan dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada unit-unit pemerintah dalam rangka menyajikan laporan keuangan dan tujuan umum (general purpose financial statements) demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Yang dimaksud dengan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan informasi sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan-ketentuan perundang-undangan. Disamping itu diharapkan PSAP 11 dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas pelaporan.

Dalam penulisan ini, penulis menetapkan judul dari miniriset ini adalah Analisis Laporan Keuangan Konsolidasi dan Elaborasi Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi ke Dalam Nilai Syariah Islam.

1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai pada miniriset ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan elaborasi penyusunan laporan keuangan konsolidasi ke dalam nilai syariah islam.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Konsolidasi Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Masing-masing entitas tetap beroperasi secara terpisah dan independen serta membuat laporan keuangan individu. Akan tetapi, entitas-entitas tersebut berada dalam satu pengendalian yang diakukan oleh pihak yang bergabung. Entitas pengendali disebut dengan entitas induk dan entitas yang dikendalikan disebut dengan entitas anak. Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain. Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungan dengan saldo yang sama pada kantor pusat.

Karena entitas-entitas yang bergabung dalam pengendalian tetap beroperasi secara individu, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mensyaratkan disusunnya suatu laporan keuangan gabungan, yang dalam istilah akuntansi disebut Laporan Keuangan Konsolidasi. PSAK 4 revisi 2009 memberi istilah Laporan Keuangan Konsolidasi sebagai lampiran keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan seperti suatu entitas ekonomi tunggal. Laporan Keuangan Konsolidasi wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam suatu kelompok usaha.

Laporan Keuangan Konsolidasi di Indonesia mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 4 revisi 2009, tentang Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 4 ini diadopsi dari Standar Akuntansi Internasional (IAS) 27 tahun 2009, yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 22 Desember 2009, PSAK 4 yang terbit 22 Desember 2009 ini sebagai revisi dari PSAK 4 tanggal 7 September 1994.

Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s length transaction diantara entitas yang

6

berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas induk tidak diperkenankan membedakan harga jual atau pembelian produk terhadap entitas anak dan entitas lain yang tidak berafiliasi.

2.2 Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam satu satuan ekonomi. Laporan keuangan dan hasil operasi untuk perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik anak cabang atau cabang perusahaan (entitas yang dikendalikan), seolah-olah entitasentitas individual tersebut merupakan satu entitas atau satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain.

2.3 Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi Hal ini diungkapkan oleh Beams (2006) sebagai berikut : The opening paragraph of ARB No. 51, “Consolidated Financila Statement”, States that : The purpose of consolidated statement is to present, primarity for the benefit of stockholders and creditors of the parent company, the result of operation and the financial position of a parent company and its subsudiaries essentially as if he group were a sigle company with one or more branches or divisions.

Menurut pengertian diatas tujuan dari laporan laba rugi konsolidasi adalah untuk menyajikan laporan, terutama untuk kepentingan pemegang saham dan kreditur dari perusahaan induk, hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan pada dasarnya seolah-olah kelompok itu satu perusahaan dengan satu atau lebih cabang atau divisi. Tujuan laporan keuangan konsolidasi disusun agar dapat memberikan gambaran yang objektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economy entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus di dasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

Laporan keuangan konsolidasi yang dibuat diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan penyedia dana lainnya dan juga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di 7

bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan penyedia dana lainnya. Laporan Keuangan Konsolidasi diharuskan dibuat satu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.

2.4 Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang saham, kreditur dan penyedia dana. Laporan Keuangan Konsolidasi seringkali merupakan satusatunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan tersebut.

Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan keuangan konsolidasi dibanding laporan masing-masing perusahaan secara individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh operasi dari anak-anak perusahaan. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat Laporan Keuangan Konsolidasi, pemilik dari calon pemilik lebih mampu untuk menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang berada pada pengendaliannya.

Kreditur jangka panjang dari induk perusahaan juga memperhatikan kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi karena pengaruh operasional anak perusahaan terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan dan masa depan induk perusahaan, relevan untuk pengambilan keputusan kreditur. Walaupun induk perusahaan dan anak perusahaan adalah entitas yang terpisah, kreditur induk perusahaan mempunyai klaim tidak langsung atas aset-aset anak perusahaan.

Manajemen induk perusahaan mempunyai kepentingan yang berkelanjutan untuk informasi terkini baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan-perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi. Sebagai contoh, anak perusahaan individual dapat mempunyai volalitas tinggi dalam operasinya, setelah hasil operasi dan neraca digabung, manajer dapat mengetahui pengaruh keseluruhan aktivitas pada periode tersebut. Sebaliknya, informasi mengenai perusahaan-perusahaan individual dalam entitas konsolidasi juga dapat berguna. 8

Contohnya manajer dapat mengkompensasi kekurangan kas di suatu anak perusahaan dengan kelebihan kas dari pihak anak perusahaan lain tanpa perlu melakukan pinjaman dari luar yang memerlukan biaya tambahan. Manajer induk perusahaan menaruh perhatian kepada Laporan Keuangan Konsolidasi untuk mengevaluasi kinerja dari masing-masing entitas.

2.5 Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi Walaupun Laporan Keuangan Konsolidasi berguna, tetap harus diingat bahwa laporan kegunaan konsolidasi tetap memiliki keterbatasan. Beberapa informasi akan hilang setiap kumpulan data digabungkan. Beberapa keterbatasan dari Laporan Keuangan Konsolidasi adalah sebagai berikut : 1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang dimasukkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tidak diungkapkan, maka kinerja atau posisi dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja baik dari perusahaan lainnya. 2. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan karena sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang belum dibagikan. Begitu pula karena Laporan Keuangan Konsolidasi termasuk asset anak perusahaan, tidak semua asset yang ditampilkan tersedia untuk pembagian deviden induk perusahaan. 3. Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi dihitung berdasarkan informasi gabungan, rasio-rasio tersebut tidak mewakili perusahaan manapun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan. 4. Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan dalam konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan. Sebagai contoh, panjang siklus operasi dari perusahaan-perusaan yang berbeda dapat bervariasi, menyebabkan piutang dari panjang periode yang sama diklasifikasikan berbeda. 5. Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok perusahaan yang termasuk dalam konsolidasi sering sekali diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi sangat banyak.

9

2.6 Elaborasi Laporan Keuangan Konsolidasi dalam Nilai Islam Kalau dikategorikan, ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan keadilan dalam Alquran dari akar kata ‘adl itu, yaitu sesuatu yang benar, sikap yang tidak memihak, penjagaan hak-hak seseorang dan cara yang tepat dalam mengambil keputusan “Hendaknya kalian menghukumi atau mengambil keputusan atas dasar keadilan”. Dalam proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi terlihat ada nilai keadilan karena hendak mengakui sesuatu yang memang menjadi haknya dan membuang sesuatu yang bukan merupakan haknya dalam laporan keuangan konsolidasi. Pengakuan terhadap apa yang menjadi haknya terlihat dalam pengakuan terhadap keuntungan dan kerugian konstruktif dalam transaksi obligasi antar perusahaan, sementara membuang sesuatu yang bukan merupakan haknya terlihat dari proses mengeliminasi keuntungan dan kerugian dari transaksi penjualan persediaan dan aktiva tetap antar perusahaan dalam grup.

Secara keseluruhan, hal-hal di atas terkait langsung dengan sisi keadilan, yaitu sebagai penjabaran bentuk-bentuk keadilan dalam kehidupan. Dari terkaitnya beberapa pengertian kata ‘adl dengan wawasan atau sisi keadilan secara langsung itu saja, sudah tampak dengan jelas betapa porsi "warna keadilan" mendapat tempat di dalam Alquran.

Kesimpulan di atas juga diperkuat dengan pengertian dan dorongan Alquran agar manusia memenuhi janji, tugas, dan amanat yang dipikulnya, melindungi yang menderita, lemah, dan kekurangan, merasakan solidaritas secara konkret dengan sesama warga masyarakat, jujur dalam bersikap, dan seterusnya. Jika hal ini dikaitkan dengan proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi, maka tampak jelas keberpihakan terhadap dan upaya melindungi yang menderita, lemah, dan kekurangan terlihat dari adanya beban hak minoritas yang sebenarnya adalah memberikan hak kepada pemegang saham minoritas atas kepemilikannya, di mana kepemilikan yang minoritas tersebut tidak boleh ikut diakui sebagai bagian dari kepemilikan yang mayoritas. Atau dengan kata lain, kepemilikan pemegang saham yang minoritas pun berhak atas sebagian kekayaan yang ada secara keseluruhan.

Dalam konteks kehidupan yang nyata, seluruh output yang dihasilkan dalam proses produksi semestinya ada yang diberikan kepada yang tidak mampu atau dikenal dengan minoritas dalam penghasilan, sehingga terjadi pemerataan penghasilan dan mempermudah bagi tercapainya kesejehteraan. Laporan keuangan konsolidasi telah menunjukkan bahwa sebenarnya ada upaya pemerataan penghasilan dengan mempertimbangkan kepemilikan 10

mayoritas dan minoritas. Kepemilikan mayoritas dan minoritas jika disatukan menghasilkan kepemilikan tunggal.

Demikian juga dengan kehidupan yang berkeadilan, antara kaum kaya (muzakkî) dan kaum miskin (mustahiq) jika disatukan adalah satu bagian yang tak terpisahkan sehingga akan terjadi simbiosis mutualistis di antara mereka. Muzakkî tidak bisa menyalurkan zakatnya jika tidak ada mustahiq. Begitulah hidup sebenarnya, sebagai makhluk sosial manusia saling membutuhkan. Nilai-nilai saling membutuhkan telah telah ada dalam laporan keuangan konsolidasi, khususnya dalam hal kepemilikan induk perusahaan terhadap anak perusahaan kurang dari 100%, sehingga ada sebagiankepemilikan minoritas.

Sesungguhnya pilar penyangga kebebasan ekonomi yang berdiri di atas pemuliaan fitrah dan harkat manusia disempurnakan dan ditentukan oleh pilar penyangga yang lain yaitu keadilan. Keadilan dalam Islam bukanlah prinsip yang sekunder. Ia adalah cikal bakal dan pondasi yang kokoh memasuki semua ajaran dan hukum Islam berupa akidah, syariah, dan akhlak (moral). Ketika Allah memerintahkan tiga hal, maka keadilan merupakan hal pertama yang disebutkan. Firman Allah : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat... (Q.s. al-Nahl [16]: 90) Ketika Allah memerintahkan dua hal, maka keadilan merupakan salah satu hal yang disebutkan. Firman Allah : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan dengan adil. (Q.s. al-Nisâ [5]: 58). Ketika Allah memerintahkan satu hal, maka keadilan merupakan hal yang diperintahkan tersebut: Katakanlah, ‛Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan,‛. (Q.s. al-A’râf [7]: 29) Sesungguhnya tauhid sendiri, yaitu inti Islam dan pondasi bangunannya, merupakan makna dari keadilan sebagaimana kemusyrikan adalah suatu bentuk kezaliman. Seperti firman Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.‛ (Q.s. Luqmân [31]: 13).

Ada tujuh dosa di dunia ini, kata Mahatma Gandhi seorang penyeru anti kekerasan dari India, yakni: Kekayaan tanpa kerja, bersenang-senang tanpa sadar, pengetahuan tanpa karakter, perdagangan tanpa moralitas, sains tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa dasar yang kuat. Hal-hal tersebut memperjelas bahwa di dalam setiap aspek 11

kehidupan manusia, agama apa pun menekankan pentingnya moral untuk dijadikan basis di dalamnya. Karena agama berbeda-beda, maka prinsip-prinsip moral yang diajarkan pun berbeda-beda, namun pada saat yang sama hanya ada satu manusia, dan semua prinsip moral tersebut didasarkan pada prinsip lainnya yang menjadi dasar seluruh prinsip moral yang ada, yaitu keadilan. Dan ini bukan berarti keadilan pada prinsip atau asas dan pada peraturan serta undang-undang, tetapi bahwa hukum relijius itu satu dan benar, yaitu yang membangunkan kesadaran manusia. Segala kesalahan maka hanya ada satu alasan: yaitu kita tidak mau mendengarkan diri kita sendiri. Oleh karena itu prinsip keadilan ini teramat penting sampaisampai Allah meletakkannya setelah prinsip Keesaan Tuhan. Di dalam Alquran, Allah Swt. berfirman, “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Menegakkan Keadilan!” (Q.s. Âli ‘Imrân [3] ayat 18 atau ayat lainnya. Dia memerintahkan orang-orang yang beriman, “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian orang-orang yang benar-benar penegak keadilan!” [Q.s. al-Nisâ’ [4] ayat 135).

Bagaimana pun, keadilan merupakan dasar dari seluruh moralitas agama. Hanya agamaagama palsu saja yang mengabaikan pentingnya penegakan keadilan. Namun sayangnya, akhir-akhir ini, masih banyak orang yang menjadikan keadilan hanya sebagai propaganda atau sekadar slogan-slogan kosong tanpa aksi dan tanpa dasar ketulusan, sehingga semua itu berujung pada kebohongan pula.

Laporan keuangan konsolidasi dijiwai oleh adanya semangat menegakkan kejujuran yaitu dengan mengeliminasi transaksi internal di antara entitas anak dan entitas induk. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai syariah Islam tentang kejujuran. Banyak sekali Hadis-hadis Nabi Saw. yang membicarakan keutamaan jujur. Diriwayatkan dari Ibn Mas‘ûd R.a. dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda:Wajib atas kalian semua untuk jujur, karena jujur akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke surga. Seseorang senantiasa berbuat jujur dan memilih kejujuran sehingga dia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta, karena dusta akan mem-bawa kepada keburukan, dan keburukan akan menyeret ke neraka. Seorang hamba senantiasa berdusta, dan dia memilih kedustaan, sehingga ditulis di sisi Allah sebagi pendusta. (H.r. al-Bukhârî dan Muslim). Ketika menjelaskan Hadis ini, al-Munawi mengatakan, (wajib atas kalian jujur), yaitu ucapan yang benar (haq), dan kadang pula mencakup pada perbuatan anggota badan, misalnya jika seseorang yang jujur dalam berperang, maka tentu dia akan menunaikan hakhaknya. (Sesungguhnya kejujuran akan membimbing kepada kabaikan), yaitu kepada amal 12

saleh yang murni, sedang albirr maknanya adalah sebuah sebutan untuk sesuatu yang mencakup segala macam kebaikan (kebaikan akan membimbing ke surga), yakni akan mengantarkan masuk ke dalam surga.

Jika dilihat dalam proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi maka terlihat jelas adanya upaya untuk menghindari ketidakadilan dan ketidakjujuran mengingat dalam prosesnya, hal-hal yang ‚dicurigai‛ sebagai berpotensi dapat ‚menipu‛ pembaca laporan keuangan konsolidasi justru dihilangkan pengaruhnya dengan cara dieliminasi melalui jurnal penyesuaian dan eliminasi.

13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analisis adalah metode analisis yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas, sistematik, dan akurat mengenai suatu objek penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menyiapkan, mengolah data lalu dianalisis dan dihasilkan kesimpulan dan pembuatan saran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu berupa data-data yang diwujudkan dengan angka-angka hasil perhitungan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Desember 2018 yang berlokasi di Lingkungan Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Jalan Muchtar Basri Nomor 3, GlugurMedan.

3.3 Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif. Dimana data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dengan satuan angka dari masing-masing topik pembahasan. 2. Sumber Data a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung peneliti dari staff pengajar serta sesama rekan mahasiswa-mahasiswi, baik dalam proses wawancara maupun proses pengamatan. b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber lainnya dan berkaitan dengan objek yang diteliti seperti keperpustakaan, bukubuku, catatan kuliah, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan investasi ekuitas pada instrumen saham dan obligasi

14

3.4 Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dalam suatu penelitian harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik penelitian yang dilakukan sehingga diperlakukan metode pengumpulan yang tepat untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk memperoleh data peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut : 1. Metode Wawancara (Interview) Interview atau wawancara merupakan metode pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan subjek yang responden (Yatim, 2010:70). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalami dan jumlah responden sedikit atau kecil. 2. Metode Observasi Mengamati langsung pemahaman mahasiswa-mahasiswi mengenai topik yang disajikan.

15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Transaksi Antar Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi dibuat untuk menunjukan posisi keuangan dan hasil usaha dari dua atau lebih perusahaan afiliasi seolah-olah perusahaan tersebut merupakan satu perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh transaksi antar perusahaan afiliasi harus dieliminaasi dari laporan keuangan konsolidasi.

Adanya transaksi antar perusahaan afiliasi menimbulkan saldo akun resiprokal pada buku perusahaan afiliasi. Sebagai contoh transaksi penjualan dan pembelian antar perusahaan afiliasi menimbulkan saldo resiprokal penjualan dan pembelian dan juga saldo resiprokal piutang usaha dan utang usaha. Transaksi pinjaman antar perusahaan afiliasi juga akan menimbukan saldo resiprokal wesel tagih dan wesel bayar dan juga saldo resiprokal pendapatan bunga dan beban bunga. Karena transaksi antar perusahaan afiliasi adalah transaksi internal perusahaan dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, maka pengaruhnya harus dieliminasi dalam proses konsolidasi.

Begitu juga keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi antar perusahaan afiliasi juga harus dieliminasi sampai terjual kepada pihak di luar entitas yang dikonsolidasikan. Dalam PSAK No. 4 (revisi 2009) par 17 disebutkan: saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intra kelompok usaha dieliminasi secara penuh. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset, misalnya persediaan dan aset tetap, dieliminasi secara penuh.

PSAK No. 4 juga menekankan bahwa jumlah laba atau rugi antar perusahaan yang dieliminasi tidak dipengaruhi oleh keberadaan hak minoritas dan harus dieliminasi semuanya. Alasan pengeliminasian laba/rugi dari transaksi antar perusahaan afiliasi adalah bahwa manajemen induk perusahaan dapat mengendalikan semua transaksi antar perusahaan termasuk otorisasi dan penetapan harga, tanpa tawar-menawar antar perusahaan afiliasi. Pengeliminasian pengaruh laba/rugi dari transaksi antar perusahaan tersebut bukan menilai kewajaran transaksi. Tujuan eliminasi adalah untuk menunjukkan laba/rugi dan posisi keuangan dari entitas yang dikonsolidasikan yang seharusnya tampak jika transaksi 16

perusahaan tidak ada, dengan mengabaikan jumlah dari setiap transaksi. Berikut ini penulis memberikan gambaran mengenai penyusunan laporan keuangan konsolidasi dalam hal terjadi transaksi penjualan persediaan antara entitas induk dengan entitas anaknya.

Pendapatan diakui dan dicatat sebagai pendapatan ketika pendapatan tersebut direalisasi atau diperoleh. Dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, pendapatan harus berasal dari penjualan kepada entitas atau pihak luar. Pendapatan atas penjualan antara perusahaan afiliasi tidak dapat diakui sampai barang tersebut dijual keluar dari entitas yang dikonsolidasikan. Penjualan persedian antar perusahaan afiliasi akan menghasilkan akun resiprokal penjualan dan pembelian, jika entitas pembeli menggunakan sistem persediaan periodik atau akun resiprokal penjualan dan beban pokok penjualan, jika entitas pembeli menggunakan sistem persediaan perpetual. Pengeliminasian jumlah penjualan dan beban pokok penjualan yang sama dalam penyiapan laporan laba/rugi konsolidasi penting karena hal tersebut merefleksikan aktivitas barang dagangan dari entitas yang dikonsildasi secara akurat, tetapi tidak memengaruhi laba bersih konsolidasi.

Ilustrasi PT. Sin berasal dari PT. Pin. Selama tahun 2008 PT. Pin menjual barang dagang ke PT. Sin yang berharga pokok Rp 100.000.000,- dengan harga Rp 120.000.000,- dan PT. Sin menjual semua barang dagang tersebut ke pelanggannya dengan harga Rp 150.000.000,- Sistem persediaan perpetual. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut masing-masing di buku PT. Pin dan PT. Sin sebagai berikut:

Buku PT. Pin: Jurnal : 1. Persediaan Rp. 100.000.000,00 Utang Dagang Rp. 100.000.000,00 (mencatat pembelian barang dagang secara kredit) 2. Piutang Dagang-PT. Sin Rp. 120.000.000,00 Penjualan Rp. 120.000.000,00 (mencatat penjualan kredit barang dagang pada harga jual) 3. Beban Pokok Penjualan Rp. 100.000.000,00 Persediaan Rp. 100.000.000,00 (mencatat penjualan pada harga pokoknya) 17

Buku PT. Sin: Jurnal : 1. Persediaan Rp. 120.000.000,00 Utang Dagang-PT. Pin Rp. 120.000.000,00 (mencatat pembelian kredit barang dagang) 2. Piutang Dagang Rp. 150.000.000,00 Penjualan Rp. 150.000.000,00 (mencatat penjualan kredit kepelanggan pada harga jual) 3. Beban Pokok Penjualan Rp. 120.000.000,00 Persediaan Rp. 120.000.000,00 (mencatat penjualan pada harga pokoknya)

Karena PT. Pin dan PT. Sin merupakan perusahaan induk dan anak perusahaan, maka transaksi penjualan/pembelian antar perusahaan induk dan anak perusahaan harus dieliminasi sebagai berikut: Jurnal : Penjualan Rp. 120.000.000,00 Beban Pokok Penjualan Rp. 120.000.000,00 (mengeliminasi transaksi penjualan/pembelian antar perusahaan)

Kertas Kerja Konsolidasi (Rp 000) PT. Pin

Penjualan

PT. Sin

120.000

150.000

BPP

100.000

120.000

Laba Kotor

20.000

30.000

-

Penyesuaian

Eliminasi

D

K

120.000

Konsolidasi

150.000 120.000

100.000 50.000

Jurnal eliminasi ini menyesuaikan nilai penjualan pada laporan keuangan konsolidasi menjadi bernilai Rp 150.000.000,-. Jika tidak ada jurnal eliminasi ini, yaitu nilai-nilai pada laporan keuangan terpisah PT. Pin dan PT. Sin digabungkan begitu saja, maka nilai penjualan yang muncul di laporan adalah Rp 270.000.000,. Jika nilai tersebut yang muncul dalam laporan laba rugi konsolidasi, maka laba yang dilaporkan menjadi lebih tinggi dibandingkan

18

jika penjualan antar perusahaan dieliminasi. Penjualan gabungan sebesar Rp 270.000.000,sebenarnya “tidak benar” karena di dalamnya termasuk penjualan kepada kelompok/grup sendiri. Ketidakbenarannya adalah karena PT. Pin yang merupakan perusahaan induk yang memegang kendali atas PT. Sin, mempunyai superioritas dalam menentukan harga jual sehingga laba dari hasil penjualan kepada PT. Sin seolah-olah “dapat diatur”.

Dampak berikutnya adalah informasi laba rugi yang masih memunculkan penjualan dalam grup akan berpotensi menipu pihak pemakai laporan keuangan, misalnya menganggap bahwa nilai laba yang dilaporkan adalah laba yang sesungguhnya terjadi. Penipuan adalah perbuatan zalim yang dilarang dalam Islam. Dengan demikian, sebenarnya dalam proses menyusun laporan keuangan konsolidasi telah ada unsur menjunjung nilai kejujuran dan keadilan dengan mengeliminasi penjualan dalam grup sendiri, di mana nilai-nilai kejujuran dan keadilan adalah sesuai dengan ajaran Islam. Karena dalam Islam, sesungguhnya pilar penyangga kebebasan ekonomi yang berdiri di atas pemuliaan fitrah dan harkat manusia disempurnakan dan di ditentukan oleh pilar penyangga yang lain yaitu keadilan. Keadilan dalam Islam bukanlah prinsip yang sekunder. Dia adalah cikal bakal dan fondasi yang kokoh memasuki semua ajaran dan hukum Islam berupa akidah, syariah, dan akhlak (moral).

Berikut adalah gambaran dampak apabila tidak ada eliminasi terhadap penjualan antar perusahaan afiliasi : Laba Konsolidasi menjadi terlalu tinggi Rp 120.000.000 = Laba ditahan konsolidasi menjadi lebih tinggi Rp 120.000.000 = Ekuitas konsolidasi pun menjadi lebih tinggi Rp 120.000.000

19

4.2 Eliminasi Laba Belum Direalisasi dalam Persediaan Akhir Laba atas transaksi antar perusahaan afiliasi direalisasikan dan diakui oleh entitas yang dikonsolidasikan pada periode di mana barang dagang tersebut dijual ke entitas lain. Dalam persediaan akhir barang dagang anak perusahaan yang berasal dari perusahaan induk terdapat laba belum direalisasi yang harus dieliminasi, karena barang dagang tersebut belum terjual ke pihak lain.

Contoh: Selama tahun 2008 PT. Panda menjual barang dagang yang bernilai Rp 15.000.000,dengan harga jual Rp 18.000.000,- ke PT. Sanda. Kemudian PT. Sanda menjual 5/6 dari barang dagang tersebut ke pelanggannya dengan harga Rp 18.750.000,-. Barang dagang yang tersisa atau belum terjual yang berasal dari PT. Panda sampai dengan 31 Desember 2008 adalah Rp 3.000.000,-. Dalam persediaan akhir PT. Sanda Rp 3.000.000,- ini berarti termasuk laba belum direalisasi sebesar Rp 500.000,- (Rp 3.000.000/1.2). Jurnal untuk mengeliminasi transaksi antar perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Penjualan Rp 18.000.000,Beban Pokok Penjualan Rp 18.000.000,(mengeliminasi transaksi penjualan/pembelian antar perusahaan) 2. Beban Pokok Penjualan Rp 500.000,Persediaan Rp 500.000,(mengeliminasi laba belum direalisasi persediaan akhir anak perusahaan)

Kertas Kerja Konsolidasi (dengan jurnal eliminasi) (Rp 000) PT. Panda

PT. Sanda

Penyesuaian

Eliminasi

D

K

Konsolidasi

Laporan L/R Penjualan

18.000

18.750

18.000

BPP

15.000

15.000

500

Laba Kotor

3.000

3.750

-

18.750 18.000

12.500 6.250

Neraca Persediaan

3.000

5.000

2.500

20

Kertas Kerja Konsolidasi (tanpa jurnal eliminasi) (Rp 000) PT. Panda

PT. Sanda

Penyesuaian

Eliminasi

D

K

Konsolidasi

Laporan L/R Penjualan

18.000

18.750

-

-

36.750

BPP

15.000

15.000

-

-

30.000

Laba Kotor

3.000

3.750

-

-

6.750

3.000

-

-

3.000

-

Neraca Persediaan

Tampak dalam contoh laporan konsolidasi jika tidak menyertakan jurnal eliminasi untuk transaksi yang resiprokal, menyebabkan laba kotor menjadi terlalu tinggi Rp 500.000,yaitu dari Rp 6.250.000,- menjadi Rp 6.750.000,-. Demikian juga dengan nilai persediaan yang menjadi terlalu tinggi dalam jumlah yang sama yaitu dari Rp 2.500.000,- menjadi Rp 3.000.000,-. Hal tersebut terjadi karena nilai penjualan dan persediaan akhir yang merupakan transaksi internal grup tidak dieliminasi. Dampak dari tidak adanya eliminasi transaksi antar perusahaan dalam grup terlihat langsung mempengaruhi laba rugi perusahaan dan neracanya. Dalam laporan laba rugi menyebabkan laba dilaporkan lebih tinggi daripada yang sesungguhnya terjadi dalam grup tersebut sebagai sebuah entitas tersendiri. Dalam neraca menyebabkan nilai persediaan lebih tinggi dan secara keseluruhan akan menyebabkan aset perusahaan tampak lebih tinggi dari yang seharusnya. Apabila “kesalahan” seperti itu dibiarkan maka berpotensi menyebabkan kesalahan bagi pemakai informasi/pengguna laporan keuangan yang mengira laba rugi dan persediaan tinggi, padahal tingginya laba rugi persediaan diakibatkan transaksi internal grup yang seharusnya dieliminasi. Hal ini pun merupakan bentuk dari menjunjung nilai kejujuran dan keadilan yang sesuai dengan syariah Islam. Prinsip keadilan ini teramat penting sampaisampai Allah Swt. Meletakkannya setelah prinsip Keesaan Tuhan. Di dalam Alquran, Allah Swt. berfirman: Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang menegakkan keadilan! (Q.s. Âli ‘Imrân [3] ayat 18). Atau ayat lainnya, Dia memerintahkan orang-orang yang beriman: Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian orang-orang yang benar-benar penegak keadilan!‛ (al-Nisâ’ [4] ayat 135]. Jika kepemilikan induk

21

terhadap anak kurang dari 100% maka akan muncul dalam laboran keuangan konsolidasi akun beban hak minoritas yang mengakomodir kepemilikan 10% pemegang saham minoritas.

Jika beban hak minoritas tidak dimunculkan, maka laporan laba rugi konsolidasi juga menjadi lebih tinggi sebesar beban hak minoritas tersebut. Hal ini juga menunjukkan bahwa dalam laporan keuangan konsolidasi ada upaya memberikan hak kepada yang berhak, dalam hal ini yaitu pemegang saham minoritas diberikan haknya atas pendapatan dan beban yang semestinya dimiliki olehnya. Dengan kata lain, bahwa pembebanan beban hak minoritas dapat diasosiasikan dengan salah satu rukun iman yaitu membayar zakat, yaitu pada harta yang kita miliki sebagian merupakan hak bagi kaum minoritas (minoritas secara ekonomi) yaitu para mustahiq. Hanya saja, jika dalam ajaran mengenai zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% dari penghasilan yang memenuhi batas nishab, namun dalam laporan keuangan konsolidasi pengeluaran tersebut disesuaikan dengan besarnya hak minoritas, bisa kurang atau lebih dari 2,5%. Hal ini menunjukkan bahwa proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi telah menuju pada nilai-nilai keadilan dan kejujuran yang diajarkan dalam Islam sebagaimana Allah Swt. Berfirman : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.s. al-Nahl [16]: 90).

Dari rangkaian ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang tampak pada kertas kerja konsolidasi, tampak jelas adanya semangat untuk melaporkan entitas induk dan entitas anak sebagai sebuah grup perusahaan, untuk melaporkan kepada pihak yang berkepentingan dengan kondisi apa adanya. Kondisi tersebut adalah menghilangkan unsur-unsur yang dapat menyebabkan laporan keuangan konsolidasi melaporkan laba yang diperoleh dari grupnya sendiri.

22

4.3 Neraca Konsolidasi pada Tanggal Akuisisi 1. Bila Induk Memperoleh 100% Perusahaan Anak Ketika dilakukan pembelian maka ada akun-akun yang perlu dieliminasi antara perusahaan anak dan induk, yaitu rekening investasi pada perusahaan induk dan rekening ekuitas perlu dieliminasi, karena rekening tersebut merupakan rekening resiprokal, keduanya mewakili aktiva bersih dari perusahaan anak, sedangkan rekening-rekening yang tidak resiprokal harus digabungkan.

Contoh : Pada tanggal 1 Januari 2008, Penn Corporation membeli 100% saham Skelly Co, saat ini nilai buku dan nilai wajarnya $40.000 dengan rincian modal saham sebesar $30.000 dan laba ditahan $10.000.

Bentuk jurnal eliminasinya : Modal Saham

$30.000

Laba Ditahan

$10.000

Investasi pada Skelly Co.

$40.000

Neraca dari masing-masing perusahaan sebagai berikut : Neraca Terpisah Akun

Neraca Konsolidasi Penn

Penn Co.

Skelly Co.

Co dan Skelly Co

Aktiva Lancar

$20.000

$10.000

$30.000

Aktiva Lainnya

$45.000

$15.000

$60.000

Aktiva Tetap

$60.000

$40.000

$100.000

Investasi pada Skelly Co

$40.000

-

-

Total Aktiva

$165.000

$65.000

$190.000

Kewajiban

$45.000

$25.000

$70.000

Modal Saham

$100.000

$30.000

$100.000

Laba Ditahan

$20.000

$10.000

$20.000

$165.000

$65.000

$190.000

Total

Kewajiban

dan

Ekuitas

23

2. Bila Induk Memperoleh 100% Perusahaan Anak, dengan Goodwill Pembelian saham dapat terjadi : Cost = book value 100 = 100 Cost > book value 100 = 100 = Goodwill Cost < book value 100 = 100 = Reduce Book value = Asset – Liabilities Book value = Stock Holder Equity

Contoh : Cost

$50.000

BV 100% ($40.000)

$40.000

Goodwill

$10.000

Jurnal Eliminasi : Modal Saham

$30.000

Laba Ditahan

$10.000

Goodwill

$10.000 Investasi pada Skelly Co

$50.000

Penn Co dan Perusahaan Anak Kertas Kerja Neraca Konsolidasi 1 Januari 2018 Akun

Penn Co

Skelly Co

Penyesuaian dan Eliminasi Debet

Kredit

Neraca Konsolidasi

Aktiva Lancar

$10.000

$10.000

$20.000

Aktiva Lain

$45.000

$15.000

$60.000

Aktiva Tetap

$60.000

$40.000

$100.000

$50.000

-

-

-

$165.000

$65.000

Kewajiban

$45.000

$25.000

-

-

$70.000

Modal Saham

$100.000

-

-

-

$20.000

Investasi

pada

$50.000

-

Skelly Co Goodwill Total

$10.000

$10.000 $190.000

24

Laba Ditahan

$20.000

-

-

-

$100.000

CS-Skelly

-

$30.000

$30.000

-

-

RE-Skelly

-

$10.000

$10.000

-

-

$165.000

$65.000

$50.000

$50.000

$190.000

Total

Catatan : Kolom eliminasi sumber angkanya berasal dari jurnal eliminasi di atas. Goodwill diamortisasi selama umur manfaatnya. Kas asalnya $20.000 berubah menjadi $10.000, karena yang $10.000 menjadi goodwill, dan bila dijumlahkan tetap jumlahnya yaitu $20.000.

3. Bila Induk Memperoleh 90% Perusahaan Anak, dengan Goodwill Contoh : Cost

$50.000

BV 90% ($40.000)

$36.000

Goodwill

$14.000

Maka jumlah hak minoritas (Minority Interest) = 10% x $40.000 = $4.000

Jurnal Eliminasi : Modal Saham

$30.000

Laba Ditahan

$10.000

Goodwill

$14.000 Investasi pada Skelly Co

$50.000

Hak Minoritas

$4.000

Penn Co dan Perusahaan Anak Kertas Kerja Neraca Konsolidasi 1 Januari 2018 Akun

Penn Co

Skelly Co

Penyesuaian dan Eliminasi

Neraca

Debet

Kredit

Konsolidasi

Aktiva Lancar

$10.000

$10.000

-

-

$20.000

Aktiva Lainnya

$45.000

$15.000

-

-

$60.000

Aktiva Tetap

$60.000

$40.000

-

-

$100.000

$50.000

-

-

$50.000

-

Investasi

pada

25

Skelly Co Goodwill

-

-

$165.000

$65.000

Kewajiban

$45.000

$25.000

-

-

$70.000

Modal Saham

$100.000

-

-

-

$100.000

Laba Ditahan

$20.000

-

-

-

$20.000

CS-Skelly

-

$30.000

$30.000

-

-

RE-Skelly

-

$10.000

$10.000

-

-

Hak Minoritas

-

-

$4.000

$4.000

$165.000

$65.000

$54.000

$194.000

Total

Total

$14.000

$14.000 $194.000

$54.000

Catatan : Kolom eliminasi sumber angkanya berasal dari jurnal eliminasi di atas. Goodwill diamortisasi selama umur manfaatnya. Kas asalnya $20.000 berubah menjadi $10.000, karena yang $10.000 menjadi goodwill, dan bila dijumlahkan tetap jumlahnya yaitu $20.000 Hak minoritas, yaitu sisa saham yang masih dimiliki oleh perusahaan anak.

26

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam satu satuan ekonomi. Laporan keuangan dan hasil operasi untuk perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik anak cabang atau cabang perusahaan (entitas yang dikendalikan), seolah-olah entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Laporan Keuangan Konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan pihakpihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang saham, kreditur dan penyedia dana. Laporan Keuangan Konsolidasi seringkali merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan tersebut. Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan keuangan konsolidasi dibanding laporan masing-masing perusahaan secara individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh operasi dari anak-anak perusahaan. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat Laporan Keuangan Konsolidasi, pemilik dari calon pemilik lebih mampu untuk menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang berada pada pengendaliannya.

27

DAFTAR PUSTAKA https://www.google.co.id/amp/s/dokumen.tips/amp/documents/makalah-laporankonsolidasi.html http://misriani12.blogspot.com.2015/12/makalah-akuntansi-keuangan-lanjutan-2.html?=1 Al-Iqtishad Vol. IV, No. 2, Januari 2012

28

Related Documents

Akt Konsolidasi.docx
June 2020 8
2019 Akt Project.docx
December 2019 17
Akt Segar Minda 2
June 2020 4
Akt-excel Chaan.xls
May 2020 6
Akt Segar Minda 3
June 2020 3
Akt Dan Cold War.docx
November 2019 6

More Documents from "Risdanar Saputra"