ADEKUASI PENGAMBILAN SEDIAAN PAP SMEAR DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SITOLOGINYA Ahmad Ghozali Bagian Patologi Anatomi FKUGM
PENDAHULUAN
Nilai diagnostik apusan serviks (pap smear) ditentukan kualitas teknik sampling Sampling yang tidak memenuhi syarat tidak hanya menyebabkan kesalahan bacaan sitologi, tetapi juga bertanggungjawab pada hasil negatif palsu
Anatomi dan histologi a. b. c.
d.
Pre pubertal Pasca pubertal masa reporoduktif tengah akhir Pasca menopause
Anatomi dan histologi Epitel kolumnar Squamo-columnar junction sekundar/fisiologis Epitel metaplastik Zona transformasi/transisi Squamo-columnar junction primer Epitel skuamus
Semua neoplasia sel skuamus awalnya timbul di sekitar SCJ fisiologis Lokasi displasia sesaui dengan distribusi topografikzona transformasi (Boughar, 1970; Richartt, 1973)
Apusan (smear) yang adekuat harus mengandung sel metaplastik dan atau sel epitel kolumnar endoserviks (Elias, 1983; Vooisj, 1985; Boon 1993, Kurman, 1994)
EVALUASI KUALITAS PAP SMEAR
Kategori The Bethesda System:
Memuaskan untuk penilaian (Memuaskan untuk penilaian, tetapi dibatasi ………..) Tidak memuaskan untuk penilaian
Kriteria Penilaian:
Adanya sel yang mencukupi jumlahnya Adanya sel metaplastik dan atau sel kolumnar selain sel skuamus Fiksasi preparat Tidak adanya eritrosit/ sel radang yang berlebihan Tidak adanya sel skuamus yang lisis berlebihan Material sel yang terlalu tipis, tidak adanya kelompokan sel
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SMEAR
Menstruasi, perdarahan per vagina lain Infeksi/ radang vagina Atrofi genital yang berat Kehamilan dan laktasi Pemeriksaan digital/toucher sebelumnya Pemakaian cream, cairan desinfektans dan jeli Pengobatan vagina (<48 jam) Vaginal doucher (<24jam) Kolposkopi disertai asam asetat (<24 jam) Smear sebelumnya < 3 bulan Operasi cerviks < 3 bulan Radioterapi
KONTRAINDIKASI PAP SMEAR
Histerektomi
Smear tidak perlu dilakukan setelah histerektomi total
Lesi-lesi yang secara makroskopik mencurigakan (lesi berbenjol-benjol ulseratif, tertutup darah/ masa nekrotik)
Tidak perlu dilakukan pap smear, pasien dirujuk ke dokter obgin untuk biopsi kolposkopi (NCCLS, 1994; NHG, 1996; NHSCSP, 1998)
PERSIAPAN PAP SMEAR
Dokter/bidan harus sudah terbiasa dengan pemeriksaan ginekologis dan terlatih untuk pap smear Semua peralatan sudah tersedia dan mudah dicapai Pemeriksaan DVE dilakukan setelah pengambilan smear Spekulum diinsersi tanpa pelicin, portio ditampakkan dengan jelas • Kontak langsung antara spekulum dan serviks dihindari • Posisi dan aspek zona transformasi di cek langsung • Bila ada lendir, cairan dan darah yang berlebihan diusap hati-hati • Slaid sediaan diberi label dengan pensil atau pisau intan
PERSIAPAN PAP SMEAR
PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
1. 2. 3. 4. 5.
Spekula berbagai ukuran Sarung tangan Slaid preparat Pensil/ pisau intan Forseps dengan swab untuk menghilangkan lendir 6. Forsep atraumatik 7. Peralatan sampling: spatula + endocervical brush (Cytobrush) atau Cervex-Brush. 8. Fiksatif: aerosol spray atau alkohol
JUMLAH SEDIAAN
Satu (1) sediaan slaid biasanya cukup, asal sel epitel eksoserviks dan endoserviks didapat dalam jumlah cukup dan menyebar merata.
ALAT-ALAT SAMPLING Prinsip: Pap smear yang memenuhi syarat – ditemukan sel endoserviks dan eksoserviks alat/metoda yang sesuai Direkomendasikan: Cervex-Brush Kombinasi: spatula untuk eksoserviks dan Cytobrush untuk endoserviks
PAP SMEAR DENGAN COTTON BUD TIDAK DIANJURKAN 1. Sel yang didapat sedikit, sebagian tertinggal/ tersangkut pada serabut kapas 2. 1/3 kasus negatif palsu disebabkan ok tidak adanya komponen endoserviks. Cotton bud tidak dapat mencapai endoserviks.
1
a.
Spatula kayu 1.
2.
b. c. 2
Ujung Aylesbury Ujung Ayre
Cytobrush Cervex-Brush ®
®
TEKNIK PENGAMBILAN SMEAR Cervex-Brush 1. Bulu yang panjang diposisikan pada endoserviks 2. Dengan tekanan yang lembut brush diputar 5 kali 360° dengan memutar pegangan/tangkai searah jarum jam di antara ibu jari dan jari telunjuk 3. Sebarkan sampel pada gelas slaid seperti mengecat dengan kuas, dari kedua sisi brush.
Kombinasi spatula dan Cytobrush 1. Ambil spatula, ujung spatula yang dipakai disesuaikan dengan anatomi portio. Nullipara – ujung Aylesbury. Multipara – ujung Ayre. 2. Putar spatula 360° dengan tekanan ringan dengan ujung runcing pada ostium. 3. Ujung runcing mengambil sampel dari ostium, bagian lengkung untuk portio 4. Setelah selesai letakkan spatula dengan bagian berspesimen menghadap ke atas
Kombinasi spatula dan Cytobrush (2) 5. Ambil cytobrush. Masukkan ke saluran endoserviks 2/3 nya. Putar dengan halus 90-180° 6. Segera cytobrush digulungkan ke kaca slaid pada 1/3 permukaan luar kaca 7. Segera spatula diapuskan ke kaca pada 1/3 bagian tengah 8. Penggulungan dan apusan dilakukan satu kali gerakan tanpa tekanan – didapat lapisan sel merata tidak tebal 9. Bila menginginkan 2 slaid – lakukan hal yang sama pada ke 2 kaca slaid.
FIKSASI
Setelah selesai pengambilan, segera fiksasi dengan spray khusus atau rendam pada alkohol 95% 5-30 mnt. Fiksasi segera, akan membunuh bakteri, mendenaturasi enzym, menghilangkan artefak yang mengering, mencegah kerusakan sel epitel serviks.
FIKSASI DENGAN SPRAY KHUSUS
PENGISIAN FORM PENGIRIMAN
Detail klinis penting untuk interpretasi apusan dengan tepat Formulir diisi selengkap mungkin Detail identitas tidak boleh terlewatkan
PERAN PENGAMBIL SMEAR Untuk mendapatkan hasil smear yang baik: Pengalaman dan dedikasi pengambil smear krusial Pengambil smear lebih penting d/p pemilihan peralatan Pelatihan Pap Smear dijadikan program/mata pelajaran tetap di Fak Kedokteran dan di kursus-kursus post graduate. (Lundberg, 1989; Boon, 1993; Zarewski, 1993; Bar-Am, 1997)
(Wolfendale, 1991)
(NHSCSP, 1998)
JAWABAN SITOLOGI PAP SMEAR
Sistem konvensional (klasifikasi Papanicoulou) Sistem Bethesda
Sistem konvensional banyak ditinggalkan: 1. Tidak mencerminkan pemahaman patologi ca cerviks 2. Tidak bisa diterjemahkan ke “bahasa” histologi 3. Tidak lagi seragam 4. Pengalaman bertahun-tahun tidak menunjukkan reprodusibilitas
TERMINOLOGI PAP SMEAR Pap Classes Description Bethesda 2001 I
Normal
Normal and variants
II
Reactive Changes
Reactive Changes
Atypia
ASC, ASG
Koilocytosis
Low Grade SIL
III CIN I
Mild dysplasia
Low Grade SIL
III CIN II
Moderate dysplasia
High Grade SIL
III CIN III
Severe dysplasia
High Grade SIL
IV
Ca in situ, suspicious
High Grade SIL
V
Invasive
Microinvasion (<3mm) Frankly invasive (>3mm)
CIN = cervical intraepithelial neoplasia, SIL = squamous intraepithelial lesion
INTERPRETASI/ HASIL PAP SMEAR – DI SENTER DIAGNOSIS PA YOGYAKARTA
Masih menggunakan Klasifikasi Papanicoulaou yang dimodifikasi dg sistem Bethesda atas permintaan beberapa sejawat Obgin dan PA
INTERPRETASI/ HASIL PAP SMEAR – DI SENTER DIAGNOSIS PA YOGYAKARTA (2)
Kategori adekuasi: 1. 2.
Dapat dievaluasi Tak dapat dievaluasi: sel metaplasi/endoserviks (-), pecah permanen, tertutup eritrosit, tertutup sel radang
Kategori umum: 1. 2. 3. 4. 5.
Klas I: Normal/ Dalam batas normal ~ Negative for intraepithelial Lesions or Malignancy Klas II: Perubahan reaktif, atipi (ASC, AGC), koilositosis Klas III: Displasia, ringan – berat Klas IV: Mencurigakan ganas, karsinoma insitu Klas V: Karsinoma invasiv.