Acc Teori Pks.docx

  • Uploaded by: Martua R Rangkuti
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Acc Teori Pks.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,695
  • Pages: 7
ACC TEORI PRAKTEK TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT D I S U S U N OLEH : GROUP

:A

KELOMPOK

: IX

JURUSAN

: TEKNIK KIMIA

JUDUL

: THRESHER

NAMA KELOMPOK : 1. JIHAN NAZIRA / 16 01 020 2. KARMILA SARI / 16 01 024 3. MARTUA RAJA RANGKUTI / 16 01 027 Medan,.... November 2017 Asisten Pabrik PKS Mini

(

)

TRESHER Alat pemipil buah atau dikenal dengan nama thresher berperan untuk memisahkan brondolan dari tandan yang telah direbus. Buah yang telah direbus

menunjukkan brondolan masih berada diantara bulir, sehingga perlu dilepaskan. TBS hasil perebusan jika tidak diproses lanjut dengan cara pemipilan yang baik akan menyebabkan brondolan yang masih melekat pada bulir tidak terlepas atau disebut Unstriped Bunch (USB)dan angka kehilangan minyak pada proses ini termasuk yang paling tinggi. Sebaliknya keberhasilan pemipilan juga sangat tergantung dari hasil proses perebusan yang baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengawasan yang ketat dalam proses perebusan dan pemipilan. Perlu ditambahkan bahwa di banyak pabrik, seringkali ditempatkan seorang Bunch Inspector yang bertugas memeriksa USB untuk kemudian USB ini di kembalikan ke steriliser untuk di proses ulang (Recycle) Alat pemipil buah dikenal 2 tipe yaitu : a. b.

Tipe Beater Drum Stripper dan Tipe Rotary Drum Stripper.

a. Tipe beater drum stripper, terdiri dari tangkai-tangkai pemukul tandan. Tangkai pemukul ditempatkan pada as panjang yang mempunyai jarak tertentu dan bekerja memukul-mukul buah dan sambil menggeser buah bergerak ke arah ujung alat. Alat pemukul tersebut juga mengangkat tandan dan berguling-guling sehingga buah lepas dari tandan. Kapasitas alat-alat ini lebih kecil dari pada bentuk rotary drum stripper, oleh sebab itu alat ini jarang ditemukan pada pabrik besar, kecuali merupakan alat pembantu untuk memipil kembali tandan yang tidak terpipil pada rotary drum stripper, yang dipasang di ujung rotary drum. Kehilangan minyak pada alat ini lebih tinggi karena akibat permukaan buah yang terpipil sering bergabung dengan tandan kosong sebelum dipisahkan dengan kisi-kisi pemisah. b. Rotary drum stripper, pemipilan buah dilakukan dengan threshing machine dengan membanting buah dalam drum berputar. Tandan bergerak keatas searah dengan putaran tromol, kemudian tanadan jatuh dan terbanting, buah lepas dari spiklet. Kecepatan putaran tromol mempengaruhi efisiensi pemipilan. Putaran yang terlalu cepat menyebabkan tandan seolah-olah lengket di dinding drum. Putaran yang baik ialah apabila tandan jatuh di sumbu dan jatuh lagi pada dasar drum. Rotary Drum terdiri dari alat drum berputar dengan panjang 4 – 6 M dan diameter 2,1 M, yang digerakkan dengan electromotor. Drum tersebut memiliki as yang dapat berperan sebagai bantingan buah agar buah lepas dari tandannya. Rotary drum stripper merupakan tipe yang paling banyak digunakan di pabrik kelapa sawit yang berkapasitas diatas 15 ton TBS/jam ke atas.

Beberapa factor yang diperhatikan dalam pengoperasian alat tersebut : 1. Diameter Drum Berputar

Buah dibanting-banting dengan cara memutar drum yang memiliki kisi-kisi. Semakin besar diameter drum maka peluang untuk buah terbanting dengan ketinggian yang lebih jauh menyebabkan gaya jatuh yang lebih besar dan buah akan lebih mudah terpipil. Diameter yang baik ialah 2,1 M. dan bila diameternya diperbesar akan memberikan beberapa konsekuensi ; a. Kebutuhan tenaga pemutar akan lebih besar mengingat beban yang semakin besar karena ukuran alat semakin besar. b. Biaya investasi yang lebih besar, karena ukuran yang lebih besar akan membutuhkan kisi-kisi yang lebih banyak, termasuk juga ruangan dan komponen lainnya yang berkaitan.

2. Panjang Drum Panjang drum berhubungan erat dengan lamanya tandan dibanting. Semakin panjang drum, maka masa banting semakin lama. Panjang drum antara 4 – 6 M, tergantung dari teknik pengoperasiannya. Pertambahan panjang drum memerlukan tenaga putar yang lebih besar, maka ini dapat diatasi dengan pemasangan arm pada sisi drum 2. Kecepatan Putar Drum Berputar

Kecepatan putar drum adalah merupakan cara untuk mengangkat buah dan menjatuhkannya sesuai besarnya gaya angkat dan gaya gravitasi yang terjadi selama proses berputar-putar searah. Pada umumnya kecepatan putar tandan lebih cepat dari putaran drum dan sewaktu jatuh akan menghantam poros dan dinding bagian dalam Drum sehingga terjadi pelepasan buah. Untuk mengangkat buah dalam drum dipasang besi strip (fifting bors) di dinding drum. Buah yang terangkat akan bergerak maju dan kecepatan ini dipengaruhi oleh letak, jumlah dan sudut strip. Sudut strip yang terbaik adalah 15º - 13º, dan tergantung kepada diameter, panjang dan kecepatan putar drum. Jumlah putaran drum yang diinginkan adalah : 76,65

N=

√D–d

N = putaran drum per menit D = diameter drum (ƒt) D = diameter tandan (ƒt) Untuk menghasilkan buah yang terbanting dengan baik diusahakan agar bentuk heliks aliran lebih panjang hal ini dipengaruhi, sudut sirip dan jumlah sirip yang ada dalam drum.

1. Pengisian Beban Beban yang berupa TBS hasil rebusan diisi dengan menggunakan Hoisting Crane atau Tripper. Kontinuitas pengisian umpan pada hopper akan mempengaruhi daya pipil thresher. Maka dalam pengaturan umpan perlu memperhatikan kapasitas alat. Apabila kapasitas alat 30 ton TBS, dan kapasitas lori 2,5 ton TBS, maka pengisian threshing machine dilakukan : 2,5 ton TBS 30 ton TBSx 60 menit = 5 menit/lori maka pengisian dapatlah diatur dengan interval waktu 5 menit. Interval waktu ini harus diimbangi dengan kecepatan bergeraknya plat hopper Threser berfungsi untuk memisahkan brondolan dari tandan dengan membanting TBS rebus dalam drum berputar. TBS rebus yang masuk ke drum akan terbawa ke atas searah dengan putaran drum oleh plat pengangkat (lifting bar), pada titik puncak drum buah akan terlempar dan jatuh terbanting berulang-ulang sehingga brondolan yang terdapat dalam tandan akan terlepas Dalam pengoperasiannya ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan : 1. Penebah harus diisi dengan optimal tetapi jangan terlalu penuh. 2. Kecepatan berputar penebah harus konstan 23-24 rpm. 3. Autofeeder harus dikosongkan setiap selesai proses.

Di thresher, losses yang dapat terjadi adalah munculnya USB yaitu pembrondolan buah yang tidak sempurna dari tandannya. Penyebab dari munculnya USB adalah : a) Mutu dari buah yang tidak baik, yaitu banyak buah yang mentah. b) Proses perebusan yang kurang sempurna, hal ini dapat terjadi karena waktu perebusan yang kurang lama atau karena kurangnya steam. c) Pengumpanan buah ke thresher yang terlalu banyak. d) Putaran dari thresher yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Langkah yang diambil untuk mengatasi hal ini yaitu dengan memperbaiki hal-hal di atas dan USB yang muncul sedapat mungkin dikutip untuk dapat direbus kembali atau dengan metode rethreshing. Dengan memakai metode rethreshing maka secara otomatis efisiensi recycling janjang USB adalah seratus persen.

Horizontal Empty Bunch Conveyor Horizontal Empty Bunch Conveyor adalah konveyor yang berfungsi untuk membawa buah dari threser ke Inclined Empty Bunch Conveyor. Di koveyor ini juga bisa dilakukan pengutipan USB (UnStripped Bunch). Konveyor ini digerakkan oleh electromotor. Perhitungan % USB dapat memakai rumus sebagai berikut : a) Setiap jam sekali dilakukan perhitungan jumlah USB per sampel misalnya 150 atau 200 janjang kosong. b) Kriteria USB adalah janjang kosong yang masih mengandung minimal 1 brondolan. c) %USB = (USB/150) × 100% Perhitungan USB 100% atau USB absolut: a) Total TBS pada hari analisa : N ton. b) Dihitung seluruh janjang kosong yang keluar dari thresher drum : N’ janjang kosong. c) Seluruh USB dikutip dan dihitung kemudian dimasukkan ke lori : X janjang USB. d) Hitung berapa lori yang berisi USB : Y lori. e) Jumlah janjang per ton TBS = N’/N = Z. f) Jumlah USB per lori = X/Y = U (USB). Perhitungan USB recycling efficiency : a) Hitung % USB = K %. b) Catat jumlah lori USB yang direcycle = H lori. c) Total produksi USB / hari = K % x Z x TBS diolah = I janjang USB. d) Total USB recycle / hari = H x U = J janjang USB. e) USB recycling Efficiency = J / I x 100 % Lori UnStripped Bunch Adalah lori yang digunakan untuk menampung USB yang terkutip, untuk selanjutnya direbus kembali. Bila telah penuh mka lori akan dipindahkan dengan crane pada jalur return digabung bersama lori kosong yang akan diisi TBS dan akan direbus kembali. >Inclined Empty Bunch Conveyor Adalah konveyor yang berfungsi untuk membawa buah dari Horizontal Empty Bunch Conveyor ke truk atau menuju pemrosesan tandan kosong lebih lanjut, digerakkan oleh electromotor. Conveyor Below Thresher Adalah konveyor yang berfungsi untuk menngantar buah dari threser ke cross bottom conveyor, diputar oleh electromotor. Konveyor ini memiliki interlock dengan threser dan autofeeder, bila conveyor below thresher mati/trip maka threser dan autofeeder juga akan mati supaya sistem lebih aman jika ada kendala proses (trouble). >Bottom Cross Conveyor Berguna untuk mengantar buah dari threser ke fruit elevator, digerakkan oleh electromotor.

>Fruit Elevator Adalah mesin yang berfungsi untuk untuk membawa buah dari cross bottom conveyor ke top cross conveyor, digerakkan electromotor. Fruit elevator dengan pertimbangan tertentu bisa diubah ke scrapper conveyor. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian fruit elevator : a) Tempat masuk dan keluarnya brondolan diperiksa apakah ada baut yang longgar, jika ada harus diketatkan. b) Ketegangan rantai harus disetel sesuai dengan kebutuhan. c) Pengisian buah masak harus merata sesuai dengan ketentuan. d) Pengisian buah masak jangan terlalu penuh karena dapat menyebabkan kelebihan beban pada motor penggerak. e) Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan setiap minggu. Brondolan dari fruit elevator selanjutnya akan masuk ke stasiun press melalui conveyor. Bagian-Bagian Utama Thresher Body Bodynya terdiri dari plate dan dilengkapi dengan pintu-pintu berengsel. Pintu-pintu berengsel ini gunanya sebagai 

Mengarahkan brondolan tersebut. jatuh tepat ke below conveyor dan dibawa ke digester melalui beberapa conveyor maupun fruit elevator.



Memudahkan inspeksi maupun maintenance drum stripper dan below conveyor.



Memudahkan kegiatan pembersihan body bagian dalam, hanger bushing maupun kisi-kisi drum steripper dari serat-serat tandan maupun benda asing yang mengganggu kelancaran operasional. Drum inilah alat utama untuk melakukan pemipilan/pelepasan brondolan dari janjangannya.

Pemipilan berlangsung di dalam drum thresher oleh shaft drum yang berputar sehingga bantingan terjadi dari plate stripper 6 sampai 7 kali dari ketinggian optimalnya. Target kegagalan pemipilan sesuai Standard Operation Procedure management hanya maksimal 5%, bila diatasnya harus dilakukan suatu pemeriksaan terhadap stasiun perebusan, peralatan Threshing maupun kualitas Tandan Buah Segar itu sendiri. Pada drum thresher dipasang pelat pelempar (stripper) yang berfungsi mengangkat cook fruit bunch untuk proses bantingan. Prinsip pemasangan stripper ini adalah sebagai berikut : 1. Sudut/kemiringan plate pelempar ini biasanya 7° sampai 15°. 2. Panjangnya ± 80 cm. 3. Ketinggiannya ± diameter rata-rata cook fruit bunch. 4. Jumlahnya mengikuti jumlah kolomnya, biasanya ada 3 kolom dan tiap kolom dipasang stripper dengan bentuk spiral mengarah keluar.

5. Pengaruh jarak antar pelempar dengan proses pemipilan terhadapa brondolan TBS

DAFTAR PUSTAKA https://cakidur.wordpress.com/2013/04/11/threshing-atau-pemipilan/ http://seputarpabriksawit.blogspot.co.id/2013/05/thresher-station.html http://uwa-pabriksawit.blogspot.co.id/2009/05/thresher.html http://surgapetani.blogspot.co.id/2012/11/threshing-station.html

Related Documents

Teori Acc Print Laporan.docx
December 2019 10
Acc Teori Pks.docx
November 2019 6
Acc
May 2020 27
Acc
October 2019 32
Acc Seminar.docx
May 2020 20

More Documents from "Yayan Funk"