FAKULTAS KEDOKTERAN ATMA JAYA UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA Jakarta, 13 November 2013 ABSTRAK Pengaruh Aktivitas Fisik dan Sosial Terhadap Fungsi Kognitif pada Lansia di Pedukuhan Murangan Kabupaten Sleman Provinsi DIY THERESIA HERESTUWITO NARU Dibimbing oleh : DYONESIA ARI HARJANTI Sp.P.A dan NELLY TINA WIDJAJA, M.S Pendahuluan. Provinsi DIY merupakan salah satu daerah dengan populasi lansia terbanyak di Indonesia. Bertambahnya jumlah populasi lansia akan menyebabkan meningkatnya prevalensi gangguan degeneratif, salah satunya adalah penurunan fungsi kognitif. Aktivitas fisik dan aktivitas sosial memiliki peran dalam mencegahan penurunan fungsi kognitif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik dan aktivitas sosial terhadap fungsi kognitif pada lansia di Pedukuhan Murangan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Metode. Desain penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling. Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 107. Populasi penelitian adalah lansia usia ≥ 60 tahun di Pedukuhan Murangan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Pengambilan data dengan menggunakan kuisioner, selanjutnya dianalisis dengan uji Chi Square dan analisis regresi sederhana. Hasil. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif (p=0,000; OR=25,1). Terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas sosial dengan fungsi kognitif (p=0,000; OR=42,2). Aktivitas fisik dan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap fungsi kognitif (p=0,000). Aktivitas fisik berpengaruh terhadap fungsi kognitif sebesar 33% sedangkan aktivitas sosial berpengaruh terhadap fungsi kognitif sebesar 25,4%. Simpulan. Aktivitas fisik dan sosial berpengaruh dalam menurunkan resiko terjadinya gangguan fungsi kognitif, namun aktivitas fisik memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan aktivitas sosial.
Kata kunci : Aktivitas fisik, aktivitas sosial, fungsi kognitif, lansia.