Aborsi

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aborsi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,000
  • Pages: 33
GENERATION AT RISK Generasi muda : rentan terhadap ancaman mengenai kehidupan (mencintai hidup dengan KASIH).  Substansi sex menguasai pikiran masyarakat karena : siaran televisi, pergaulan lebih bebas, nilai penghalang makin longgar, pengaruh agama makin kendur, usia pubertas lebih dini, melihat sex sebagai rekreasi, iklan sex lebih marak. 



REMAJA ADOLESCENCE 1  Mulai pada masa pubertas (kematangan

alat seksual) : 12-14 th sampai 18-22 th  Terjadi perubahan emosi yang bersamaan dengan perubahan fisik

REMAJA ADOLESCENCE 2  Terjadi peningkatan hasrat seksual, tetapi

budaya dan agama belum memberi peluang untuk penyalurannya  Akibatnya : emosi menjadi labil. Bila tidak terkontrol  perilaku yang menyimpang

HUBUNGAN SEKS REMAJA

1

 Amerika dan Eropa 







Tahun 1970 : 27% remaja perempuan usia 15 tahun pernah berhubungan seks Tahun 1971 : 31,7% remaja perempuan usia 15-19 tahun telah berhubungan seks Tahun 1979 : 43,7% (pertama usia 16,2 tahun pada perempuan dan 15,7 tahun pada pria) Tahun 1982 : 45,2%

HUBUNGAN SEKS REMAJA

2

 Amerika Latin : tahun 1985 hubungan

seksual pertama untuk perempuan 17 tahun dan pria 15 tahun  Afrika (Botswana, Gana, Kenya, Liberia, Togo) : > 50% perempuan berusia 15-19 tahun yang sudah berhubungan seks belum menikah  Filipina, Thailand dan Hongkong : proporsi perempuan yang berhubungan seks sebelum nikah cukup tinggi

HUBUNGAN SEKS REMAJA

3

 Indonesia : 





Tahun 1989 di Bali remaja pria yang berhubungan seks sebelum menikah 32,6% (di desa) dan 33,5% (di kota) Tahun 1991 penelitian di Jakarta : hal-hal yang ditabukan remaja tahun 1950-an dibenarkan remaja tahun 1990-an Tahun 1990-an : selain menonton film seks di bioskop, sebagian remaja di pedesaan Sumatera dan Kalimantan juga kerap menonton BF di video

FERTILISASI = PEMBUAHAN  Merupakan saat paling menentukan

dalam hidup manusia, karena saat itulah hidup manusia dimulai.  Merupakan peristiwa bersatunya sel telur dan sperma.  Biasanya terjadi ampula uteri, yaitu bagian saluran telur yang paling lebar.  Proses pembuahan selesai dalam 24 jam

PERKEMBANGAN JANIN (1)  Sel telur yang sudah dibuahi : ZYGOT  Zygot sudah mandiri dan menjadi individu

baru (DNA baru)  30 jam : membelah jadi 2 dst.  Hari ke-3 : MORULA (16 sel)  Hari ke-4 : sampai ke rahim  Hari ke-14 : proses implantasi selesai.

PERKEMBANGAN JANIN (2)  4 minggu : usus, hati, jantung mulai

dibentuk  8 minggu : organ tubuh sudah lengkap  12 minggu : organ tubuh bagian dalam terbentuk  20 minggu : ibu merasakan gerakan  24 minggu : pematangan organ penting (otak, paru-paru dll.)  janin VIABLE

FERTILISASI

PERKEMBANGAN JANIN

CHILDREN HAVING CHILDREN

KEHAMILAN TAK DIINGINKAN 1  Bekal dari keluarga sedikit/tidak ada  Nilai-nilai kesucian dan kemurnian

memudar  Pengaruh globalisasi, westernisasi dan modernisasi  Remaja terlalu permisif

KEHAMILAN TAK DIINGINKAN 2  Akibatnya :     

Bingung, panik, mencari jalan pintas Aborsi Pernikahan dini/remaja Studi terganggu Keluarga kacau

Kalau sampai HAMIL, bagaimana? 

Alasan untuk melakukan abortus: 





Alasan untuk tidak melakukan abortus: 





Kehamilan di luar nikah memalukan/mencemarkan nama keluarga Sekolah terputus karena malu terhadap teman2, atau dikeluarkan dari sekolah

Abortus itu pembunuhan terhadap bayi yang belum lahir Abortus itu kejam dan merupakan dosa besar.

Beri alternatif lain dari abortus

TERMINOLOGI ABORSI (1)  Aborsi adalah berhentinya kehamilan

sebelum janin bisa hidup di luar rahim  Aborsi spontan = Keguguran adalah aborsi tanpa campur tangan manusia (3050% zygot mengalami keguguran)  Aborsi provokatus adalah abortus akibat campur tangan manusia

TERMINOLOGI ABORSI (2)  Aborsi provokatus medisinalis

adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa hidup di luar rahim yang bertujuan menyelamatkan nyawa ibu  Aborsi provokatus kriminalis adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa hidup di luar rahim karena alasanalasan lain

ALASAN-ALASAN ABORSI  Tidak ingin mempunyai anak karena

mengganggu karir, sekolah, belum siap  Tidak mempunyai cukup uang untuk merawat anak, sudah banyak anak  Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah  Masih terlalu muda, aib keluarga  Hanya 7% karena inses, perkosaan, membahayakan nyawa ibu, cacat berat  Hak reproduksi wanita

ABORSI MINGGU 7

ABORSI MINGGU 8

ABORSI MINGGU 9

ABORSI MINGGU 10

ABORSI MINGGU 11

ABORSI MINGGU 22

ABORSI MINGGU 24

RISIKO ABORSI  RISIKO KESEHATAN FISIK a. Kematian mendadak akibat gagalnya

pembiusan, perdarahan, syok b. Kematian lambat akibat infeksi c. Robekan dan kerusakan rahim d. Infeksi rahim, rongga panggul e. Kanker payudara, indung telur dll. f. Mandul, kehamilan ektopik, p. previa

RISIKO ABORSI  RISIKO KESEHATAN MENTAL

a. Kehilangan harga diri b. Berteriak-teriak histeris c. Mimpi buruk mengenai bayi d. Ingin bunuh diri e. Menggunakan obat terlarang f. Tak dapat menikmati hubungan seks

Aspek Hukum KUHP PASAL 535 







Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun. Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12 tahun, dan jika ibu hamil itu mati diancam 15 tahun. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun penjara dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun penjara. Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan) ancaman hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk praktek dapat dicabut.

RISIKO ABORSI

Hukum Gereja (Kitab Hukum Kanonik, KHK) 





Kan. 1398. Barangsiapa melakukan pengguguran kandungan dan berhasil terkena ekskomunikasi yang bersifat otomatis (latae sententiae). Kan. 1331. Orang yang terkena ekskomunikasi dilarang merayakan sakramen-sakramen atau sakramentali atau menyambut sakramen-sakramen. Kan. 1355. Hukuman yang bersifat otomatis (latae sententiae) ….. dapat diampuni oleh Uskup mana pun, akan tetapi dalam tindakan sakramen pengakuan. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Mat 18:18)

SINDROMA PASCA ABORSI  Termasuk dalam

kategori Post Traumatic

Stress Disorder  Bisa terjadi secara akut atau lambat  Penyebab : pada waktu pengambilan keputusan untuk aborsi mendapat tekanan, panik dan tidak pikir panjang  Berusaha melupakan tapi dalam stress (rasa bersalah, marah, malu dan sakit)

Related Documents

Aborsi
May 2020 25
Aborsi
June 2020 19
Aborsi
April 2020 21
Aborsi
June 2020 16
Makalah Aborsi
December 2019 21
Aborsi Menurut Islam
June 2020 26