Aainstruksi Kerja (ik).docx

  • Uploaded by: Ika Maryanti Prabowo
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aainstruksi Kerja (ik).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,171
  • Pages: 30
PENJARINGAN TBC Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas SLUKE

1. Kebijakan 2. Tujuan 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Referensi Ruang Lingkup Penanggungjawab Masa berlaku Definisi Alat dan Bahan

1. 2. 3.

4.

5.

Untuk menemukan sedini mungkin penderita TBC di desa,Masyarakat berperan aktif dalam program penanggulangan penyakit TBC. Pedoman nasional penanggulangan TUBERCULOSIS Puskesmas, Masyarakat Kepala puskesmas

a. Alat

: 1. Pot sputum 3. Buku rekapan 2. LCD 4. b. Bahan : 9. Langkah-langkah Diagram Alir/ gambar Petugas menentukan jadwal dan tempat Menetapkan jadwal dan tempat pelaksanaan penjaringan TBC pelaksanaan. Petugas berkoordinasi dengan desa tentang pelaksanaan penjaringan. Koordinasi dengan desa tentang Pelaksanaan penjaringan TBC penjaringan TBC (penyuluhan dan penjaringan dilakukan 2 hari berturut turut). Petugas mengambil pot sputum suspect Persiapan sarana dan prasarana serta TBC hasil laporan mesyarakat yang hadir menentukan pelaksanaan pada hari penyuluhan untuk pemeriksaanya pada hari berikutnya. Petugas Mendokumentasikan hasil kegiatan Tidak Pelaksanaan penjaringan TBC

Alasan

Ya evaluasi

Dokumentasi

10. Hal-hal yang perlu diperhatikan 11. Dokumen terkait 12. Formulir yang dipergunakan 13. Rekaman historis perubahan Nonor Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

PEMERIKSAAN PENDERITA KUSTA Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas Sluke

1. Kebijakan 2. Tujuan 3. Referensi 4. 5. 6. 7. 8.

Ruang Lingkup Penanggungjawab Masa berlaku Definisi Alat dan Bahan

1. 2. 3. 4. 5.

6.

7. 8.

Menegakkan diagnosis dan klasifikasi kusta Modul pelatihan program kusta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2008 Puskesmas, Masyarakat Kepala puskesmas

c. Alat

: 1. Kapas 3. Buku rekapan 2.Buku penderita d. Bahan : 9. Langkah-langkah Diagram Alir/ gambar Petugas menerima rujukan dari BP. Petugas memberi salam dan mempersilahkan duduk. Petugas menayakan tentang keluhan pasien. Petugas memeriksa dengan menggunakan kapas.. Petugas memberitahukan hasil pemeriksaan dan menentukan jenis penyakit yang diderita oleh pasien. Petugas memberikan pengobatan sesuai dengan pedoman penatalaksanaan penyakit kusta. Petugas memberikan penyuluhan tentang penyakit kusta. Petugas mempersilahkan pasien pulang.

10. Hal-hal yang perlu diperhatikan 11. Dokumen terkait 12. Formulir yang dipergunakan 13. Rekaman historis perubahan Nonor Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

Pengobatan Penderita Kusta Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas Sluke

1. Kebijakan 2. Tujuan

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Referensi Ruang Lingkup Penanggungjawab Masa berlaku Definisi Alat dan Bahan

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7.

Memutuskan mata rantai penularan,menyembuhkan penyakit,mencegah terjadinya cacat/mencegah bertambahnya kecacatan yang sudah ada sebelumnya. Pedoman nasional penanggulangan kusta Puskesmas, Masyarakat Kepala puskesmas

e. Alat : 1.Obat Kusta (MDT) Bahan : Buku penderita dan Register. 9. Langkah-langkah Diagram Alir/ gambar Petugas mencatat kedalam buku penderita dan register. Petugas membuka obat dan memastikan obat dalam keadaan baik/utuh(tidak berubah warna) Petugas memberikan obat untuk di minum 1 bulan kedepan. Petugas meminta pasien minum obat di depan petugas untuk dosis pertama obat. Petugas Menjelaskan tentang efek samping obat kusta. Petugas menjelaskan kapan pasien harus kontrol kembali ke puskesmas. Petugas mempersilahkan pasien pulang.

10. Hal-hal yang perlu diperhatikan 11. Dokumen terkait 12. Formulir yang dipergunakan

13. Rekaman historis perubahan Nonor Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

Pengobatan Penderita TBC Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas Sluke

1. Kebijakan 2. Tujuan 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Referensi Ruang Lingkup Penanggungjawab Masa berlaku Definisi Alat dan Bahan

1. 2.

3. 4. 5.

Menyembuhkan penderita,mencegah kematian,mencegak kekambuhan,menurunkan tingkat penularan. Pedoman nasional penanggulangn TUBERCULOSIS Puskesmas, Masyarakat Kepala puskesmas

f. Alat : 1.Obat anti TBC (OAT) Bahan : Buku penderita dan Register. 9. Langkah-langkah Diagram Alir/ gambar Petugas memberi salam dan mempersilahkan pasien untuk duduk. Petugas membuka dan memastikan OAT dalam keadaan baik (tidak berubah warna,menggelembung atau pecah wadah maupun tabletnya). Petugas memberikan obat sesuai dosis untuk 1 minggu ke depan. Petugas menjelaskan kapan pasien kembali kontrol . Petugas Menjelaskan tentang efek samping obat TBC.

6. Petugas mempersilahkan pasien pulang dan mendoakan pasien cepat sembuh. 10. Hal-hal yang perlu diperhatikan 11. Dokumen terkait 12. Formulir yang dipergunakan

13. Rekaman historis perubahan Nonor Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

13. Rekaman historis perubahan Nonor Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

KONSULTASI P2P Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas Sluke

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kebijakan Tujuan Referensi Ruang Lingkup Penanggungjawab Masa berlaku Definisi

Masalah pelanggan dapat segera teratasi Puskesmas, Masyarakat Kepala puskesmas Konsultasi P2P adalah penyampaian informasi p2p thd pasien yang berkenaan dengan masalah pemberantasan penyakit menular, pencegahan wabah, penyelidikan epidemiologi dll

8. Alat dan Bahan 9. Langkah-langkah 1. Petugas p2p memasukkan data pasien kedalam buku kunjungan 2. Petugas p2p membaca RM pasien 3. Petugas p2p melakukan pengukuran TTV dan anamnesa p2p 4. Petugas p2p memberikan pengobatan sesuai kondisi dan penyakit pasien dan menuliskan data RM pasien 5. Petugas p2p melakukan konsultasi p2p 6. Petugas p2p melakukan evaluasi thd pasien

Diagram Alir/ gambar Petugas P2P memasukan data pasien ke dalam buku kunjungan

Petugas P2P membaca RM

Petugas P2P melakukan pemeriksaan TTV dan anamnesa P2P

Petugas P2P memberi pengobatan sesuai kondisi dan penyakit pasien

Petugas P2P melakukan konsultasi P2P

Petugas P2P melakukan evaluasi terhadap pasien

10. Hal-hal yang perlu diperhatikan 11. Dokumen terkait

-

RM pasien Buku Konsultasi p2p

12. Formulir yang dipergunakan

13. Rekaman historis perubahan Nonor Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

PEMBERANTASAN MALARIA Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas Sluke

1. Kebijakan

Pelaksanaan pemberantasan penyakit malaria harus mengikuti langkah2 yang tertuang dalam instruksi kerja 2. Tujuan Menurunkan angka kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebaran penyakit 3. Referensi Pedoman kerja puskesmas 4. Ruang Lingkup Puskesmas, Masyarakat 5. Penanggungjawab Kepala puskesmas 6. Masa berlaku Ditinjau ulang 1 tahun sekali 7. Definisi Malaria adalah suatu penyakit menular yg disebabkan oleh paerasit plasmodium yg ditularkan oleh gigitan nyamuk anopheles yang terkena infeksi 8. Alat dan Bahan 1. Obyek glass 2. Mikroskop 3. Alat tulis 4. Jarum 5. Sediaan darah malaria 6. Kapas alkohol 9. Langkah-langkah 10. Diagram Alir/ gambar A. Pengamatan epidemiologi dan tindakan Tersangka malaria pemberantasan : 1. Petugas menemukan penderita secara aktif dan pasif terhadap penderita klinis malaria dan demam yang tidak di ketahui Sediaan darah penyebabnya. 2. Petugas mengambil sediaan darah tersangka klinis malaria. 3. Jika positif,petugas memberi pengobatan (-) radikal sesuai jenis parasitnya. Hasil Pengobatan klinis 4. Petugas melakukan pemberantasan vektor Laborat dengan penyemprotan rumah menggunakan racun serangga,larvasida dan ikan pemakan jentik. (+) 5. Petugas melakukan pengamatan dini terhadap peningkatan jumlah penderita. Pengobatan radikal B. Penyuluhan kesehatan 1. Petugas memberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda gejala malaria,cara pemberantasan sarang Pemberantasan vektor nyamuk. 2. Petugas menganjurkan periksa kesehatan bagi penduduk yang baru datang dari monitoring daerah endemis malaria dan mengalami panas tinggintanpa di ketahui penyebabnya. C. Laporan penyuluhan 1. Petugas melaporkan penderita malaria,kegiatan malaria dan penyemprotan malaria dan mengalami panas tinggi tanpa di ketahui Pencatatan dan pelaporan penyebabnya. 11. Hal-hal yang perlu Diharapkan berkoordinasi dengan pihak terkait diperhatikan 12. Dokumen terkait Buku pelayanan Program P2P Buku konsultasi Buku keluhan pelanggan 13. Distribusi Unit pelayanan program P2P

14. Rekaman historis perubahan

No

Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

Pemberantasan Tuberculosis Paru Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas Sluke

1. Kebijakan 2. Tujuan

3. 4. 5. 6. 7.

Referensi Ruang Lingkup Penanggungjawab Masa berlaku Definisi

Pelaksanaan pemberantasan penyakit malaria harus mengikuti langkah2 yang tertuang dalam instruksi kerja Menurunkan angka kesakitan dan kematian tuberculosis paru dengan memutus rantai penularan melalui upaya pengobatan penderita sampai sembuh. Pedoman nasional penanggulaangan TUBERCULOSIS 2002 Puskesmas, Masyarakat Kepala puskesmas Ditinjau ulang 1 tahun sekali Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC(Mycobacterium tuberculosis).

8. Alat dan Bahan 9. Langkah-langkah A. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan 1. Petugas menemukan penderita yang di curigai TB Paru yang berkunjung di dalam dan diluar puskesmas. 2. Petugas melakukan pemeriksaan dahak di laboratorium puskesmas. 3. Petugas menentukan positif TBC Paru jika hasil pemeriksaan BTA Positif. 4. Petugas memberikan penjelasan tentang minum OAT. 5. Petugas menyusunn jadwal minum OAT. 6. Petugas memberikan petunjuk pencegahan penyebaran penyakit. 7. Petugas melakukan kunjungan rumah jika ada keluhan dan mengontrol minum OAT. 8. Petugas melaporkan hasil penemuan penderita dalam laporan bulanan ke DKK. B. Penilaian Pengobatan 1. Petugas menyatakan sembuh jika panderita telah menyelesaikan pengobatanya secara lengkap,dan pemeriksaan ulang dahak(followup)paling sedikit 2(dua)kali berturut turut hasilnya negatif (yaitu pada AP dan/atau sebulan sebelum AP,dan pada satu pemeriksaan follow-up sebelumnya). C. Rujukan 1. Petugas merujuk penderita yang keadaan umum memberat, kegagalan, dan kekebalan kuman dan alergi OAT. D. Penyuluhan Kesehatan 1. Petugas memberikan penyuluhan kepada penderita dan masyarakat yang beresiko tinggi tertular TB Paru. 11. Dokumen terkait 12. Formulir yang dipergunakan

13. Rekaman historis perubahan

10. Diagram Alir/ gambar Pendaftaran

Penderita curiga TB Paru

BTA (-) Laboratorium

Pengobatan klinis

BTA (+) Paket OAT

Pelaporan

Pengaturan jadwal OAT

Keluhan / drop out

Kunjungan rumah

Penyuluhan

Rujukan

Nonor

Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

ANALISA DATA PROGAM P2P Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: : : : :

Puskesmas Sluke

1. Kebijakan

Pelaksanaan kegiatan analisa data program P2P harus mengikuti langkahlangkah yang tertuang dalam instruksi kerja 2. Tujuan Sebagai pedoman bagi unit pelayanan progam P2P dalam melakukan kegiatan analisa data prgram P2P 3. Referensi Pedoman nasional penanggulaangan TUBERCULOSIS 2002 4. Ruang Lingkup Puskesmas, Masyarakat 5. Penanggungjawab Kepala puskesmas 6. Masa berlaku Ditinjau ulang 1 tahun sekali 7. Definisi Analisa data progam P2P adalah kegiatan yang di laksanakan untuk menganalisa masalah progan P2P dimulai dari pengumpulan data pengolahan data,penyusunan prioritas,proses penyelesaian masalah,sampai pada pendokumentasian. 8. Alat dan Bahan 1.kertas kerja 9. Langkah-langkah Diagram Alir/ gambar a.Petugas mengmpulkan data Petugas mengumpulkan data b.Petugas menyusun prioritas masalah c.Petugas menentukan pemecahan masalah d.Petugas melaksanakan pendokumentasian Petugas Petugas mengumpulkan mengumpulkan data data

Petugas Petugas menentukan menentukan pemecahan pemecahan masalah masalah

Petugas melaksanakan pendokumentasian

10. Hal-hal yang perlu diperhatikan 11. Dokumen terkait

Di harapkan berkoordinasi dengan pihak terkait Hasil pendataan/survailance Progam P2P Hasil penyusunan prioritas masalah Hasil pemecahan masalah

12. Formulir yang dipergunakan

13. Rekaman historis perubahan Nonor Isi perubahan

Tanggal mulai berlaku

IMUNISASI CAMPAK Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: :1 : : 1 Juli 2012 :2

Puskesmas Sluke 1. Tujuan

Sebagai acuan didalam melakukan imunisasi campak

2. Ruang lingkup

KIA puskesmas Sluke

3. Definisi

Imunisasi campak adalah imunisasi rutin dalam program LIL pemerintah dengan memasukkan vaksin campak. Vaksin adalah produk biologis yang terbuat dari kuman. Komponen kuman (bakteri, virus, atau riketsia) atau racun kuman (toxoid) yang telah dilemahkan datau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Diberikan untuk member kekebalan aktif terhadap penyakit campak VVM adalah vaccine vial monitor, merupakan alat pemantau paparan suhu panas yang berfungsi memantau suhu vaksin selama dalam perjalanan maupun dalam penyimpanan. 1. Spuit injeksi 0,5 mL dispossible 2. Spuit 5 cc 3. Vaksin campak kering dalam vial 4. Pelarut vaksin campak 5. Kapas DTT 6. Safety box

4. Alat dan Bahan

5. Prosedur

1.

Petugas melakukan cuci tangan

2.

Petugas menimbang BB bayi

3.

Petugas membaca VVM vaksin di label vaksin

4.

Petugas membuka pelarut campak

5.

Petugas mengambil pelarut dengan spuit 5 cc

6.

Petugas melarutkan vaksin campak kering dengan pelarut

7.

Petugas mengocok vaksin

8.

Petugas mengambil vaksin sebanyak 0,5 mL dengan spuit

9.

Petugas menyuruh ibu membuka baju lengan kiri atas sampai tampak lengan kiri atas bayi

10. Petugas memberi tahu ibu, bayi akan disuntik 11. Petugas membersihkan lengan kiri atas bayi dengan kapas DTT 12. Petugas menyuntikkan secara subkutan (450) ke daerah lengan kiri atas (insersi m.deltoideus) 13. Petugas menekan sebentar daerah suntikan dengan kapas DTT 14. Petugas memberitahukan efek samping vaksin kepada ibu 15. Petugas mempersilahkan ibu menunggu 0,5 jam jika terjadi reaksi KIPI 16. Petugas mencatat dalam rekam medis, buku KIA, dan register 17. Petugas mempersilahkan ibu pulang

6. Diagram Alir

Cuci tangan

Timbang BB

Baca VVM

Buka pelarut

Buka lengan kiri atas

Ambil 0,5 mL

Kocok vaksin

Larutkan vaksin

Beritahu akan disuntik

Bersihkan lengan kiri dg kapas DTT

Suntikkan sub kutan

Tekan sebentar

Beritahu efek samping

Buang spuit

catat

Ibu menunggu

Persilahkan pulang 7. Referensi

 Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Dirjen PP&PL Depkes RI, Jakarta 2005

8. Dokumen Terkait

 Rekam Medik  Buku KIA  Buku Register bayi

9. Distribusi

 KIA

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

IMUNISASI DPT-HB Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: :1 : : 1 Juli 2012 :2

Puskesmas Sluke 10. Tujuan

Sebagai acuan didalam melakukan imunisasi DPT-HB

11. Ruang lingkup

KIA puskesmas Sluke

12. Definisi

Imunisasi DPT-HB adalah imunisasi rutin dalam program LIL pemerintah dengan memasukkan vaksin DPT-HB. Vaksin adalah produk biologis yang terbuat dari kuman. Komponen kuman (bakteri, virus, atau riketsia) atau racun kuman (toxoid) yang telah dilemahkan datau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat non infeksius. 7. Spuit injeksi 0,5 mL dispossible 8. Vaksin DPT-HB 9. Kapas DTT 10. Safety box

13. Alat dan Bahan

14. Prosedur

18. Petugas melakukan cuci tangan 19. Petugas menimbang BB bayi 20. Petugas mengocok vaksin 21. Petugas mengambil vaksin sebanyak 0,5 mL dengan spuit 22. Petugas menyuruh ibu membuka baju paha kiri sampai tampak paha kiri bayi 23. Petugas memberi tahu ibu bayi akan disuntik 24. Petugas membersihkan paha kiri bayi dengan kapas DTT 25. Petugas menyuntikkan secara intra muskuler (900) ke daerah paha kiri 26. Petugas menekan sebentar tempat suntikan dengan kapas DTT 27. Petugas membuang spuit dalam safety box 28. Petugas memberitahukan efek samping vaksin kepada ibu 29. Petugas mempersilahkan ibu menunggu 0,5 jam jika terjadi reaksi KIPI 30. Petugas mencatat dalam rekam medis,buku KIA, dan register 31. Petugas mempersilahkan ibu pulang

15. Diagram Alir

Cuci tangan

Timbang BB

Kocok vaksin

Ambil 0,5 mL

Suntikkan IM

Bersihkan paha kiri dg kapas DTT

Beritahu akan disuntik

Buka paha kiri

Buang spuit

Beritahu efek samping

Tekan sebentar

Persilahkan pulang

Ibu menunggu

catat

16. Referensi

 Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Dirjen PP&PL Depkes RI, Jakarta 2005

17. Dokumen Terkait

 Rekam Medik  Buku KIA  Buku Register bayi

18. Distribusi

 KIA

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

IMUNISASI BCG Instruksi Kerja

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: :1 : : 1 Juli 2012 :2

Puskesmas Sluke 19. Tujuan

Sebagai acuan didalam melakukan imunisasi BCG

20. Ruang lingkup

KIA puskesmas Sluke

21. Definisi

Imunisasi BCG adalah imunisasi rutin dalam program LIL pemerintah dengan memasukkan vaksin BCG. Vaksin adalah produk biologis yang terbuat dari kuman. Komponen kuman (bakteri, virus, atau riketsia) atau racun kuman (toxoid) yang telah dilemahkan datau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Pemberian imunisasi BCG dilakukan untuk pencegahan terhadap penyakit TBC Vaksin BCG yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum 3 jam 11. Spuit injeksi 0,05 mL dispossible 12. Vaksin BCG kering dalam ampul 13. Pelarut vaksin BCG 14. Kapas DTT 15. Safety box

22. Alat dan Bahan

16. Gergaji ampul 23. Langkah

32. Petugas melakukan cuci tangan 33. Petugas menimbang BB bayi 34. Petugas membuka vaksin BCG kering dengan gergaji ampul 35. Petugas melarutkan vaksin BCG kering dengan pelarut 36. Petugas mengocok vaksin 37. Petugas mengambil vaksin sebanyak 0,05 mL dengan spuit 38. Petugas menyuruh ibu membuka baju lengan kanan sampai tampak lengan atas kanan bayi 39. Petugas memberi tahu ibu bayi akan disuntik 40. Petugas membersihkan lengan kanan atas bayi dengan kapas DTT 41. Petugas menyuntikkan secara intrakutan (150) ke daerah lengan kanan atas (insersi m.deltoideus) 42. Petugas membuang spuit ke dalam safety box 43. Petugas memberitahukan efek samping vaksin kepada ibu 44. Petugas mempersilahkan ibu menunggu 0,5 jam jika terjadi reaksi KIPI 45. Petugas mencatat dalam rekam medis,buku KIA dan register 46. Petugas mempersilahkan ibu pulang

24. Diagram Alir

Cuci tangan

Timbang BB

Bersihkan lengan kanan dg kapas DTT

Beritahu akan disuntik

Suntikkan intra kutan

Buang spuit

Buka vaksin

Larutkan vaksin

Suruh ibu buka baju bayi

Ambil vaksin 0,05 mL

kocok

Beritahu efek samping

Persilahkan menunggu

catat

Persilahkan ibu pulang 25. Referensi

 Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Dirjen PP&PL Depkes RI, Jakarta 2005

26. Dokumen Terkait

 Rekam Medik  Buku KIA  Buku Register bayi

27. Distribusi

 KIA

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

IMUNISASI POLIO Instruksi

No. Kode Terbitan No. Revisi

: :1 :

Puskesmas Sluke

Kerja

Tgl. Mulai Berlaku Halaman

: 1 Juli 2012 :2

28. Tujuan

Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit polio.

29. Ruang lingkup

KIA puskesmas Sluke

30. Definisi



31. Alat dan Bahan

32. Prosedur

12.

Diagram Alir

Imunisasi polio diberikan pada bayi mulai umur 0 – 11 bulan dalam ruang lingkup Posyandu dan 0 – 59 bulan untuk kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)  Imunisasi polio di Puskesmas diberikan sampai 4 kali dengan selang waktu 1 bulan 1. Pinset 2. Vaksin polio 3. Pipet 1. Petugas mencuci tangan 2. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor , kadaluarsa dan vvm ) 3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil 4. Pasang pipet diatas botol vaksin 5. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin 6. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes 7. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi 8. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan 9. Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap dalam kondisi steril 10. Rapikan Alat 11. Petugas mencuci tangan Cuci tangan

kocok

Ambil vaksin 0,5 mL

Tekan sebentar dg kapas DTT

Suntikkan sub kutan

Bersihkan lengan kiri dg kapas DTT

Buang spuit

Beritahu efek samping

Suruh capeng buka lengan kiri

Beritahu akan disuntik

Persilahkan pulang

13. Referensi

 Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Dirjen PP&PL Depkes RI, Jakarta 2005

14. Dokumen Terkait

 Rekam Medik  Buku KIA  Buku Register bayi

15. Distribusi

 KIA

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

IMUNISASI TT No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

Instruksi Kerja

: :1 : : 1 Juli 2012 :2

Puskesmas Sluke 33. Tujuan

Sebagai acuan didalam melakukan imunisasi TT

34. Ruang lingkup

KIA puskesmas Sluke

35. Definisi

Imunisasi TT adalah imunisasi rutin untuk calon pengantin wanita dengan memasukkan vaksin TT Vaksin adalah produk biologis yang terbuat dari kuman. Komponen kuman (bakteri, virus, atau riketsia) atau racun kuman (toxoid) yang telah dilemahkan datau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin mengandung toxoid tetanus yang dimurnikan dan bersifat non infeksius. 17. Spuit injeksi 0,5 mL dispossible 18. Vaksin TT 19. Kapas DTT 20. Safety box

36. Alat dan Bahan

37. Prosedur

47. Petugas melakukan cuci tangan 48. Petugas mengocok vaksin 49. Petugas mengambil vaksin sebanyak 0,5 mL dengan spuit 50. Petugas menyuruh calon pengantin membuka baju lengan kiri sampai tampak lengan atas kiri 51. Petugas memberi tahu bahwa akan disuntik 52. Petugas membersihkan daerah suntikan dengan kapas DTT 53. Petugas menyuntikkan secara sub kutan (450) ke daerah lengan atas kiri 54. Petugas menekan sebentar tempat suntikan dengan kapas DTT 55. Petugas membuang spuit dalam safety box 56. Petugas memberitahukan efek samping vaksin kepada calon pengantin 57. Petugas mempersilahkan calon pengantin ke loket

38. Diagram Alir

Cuci tangan

kocok

Ambil vaksin 0,5 mL

Suruh capeng buka lengan kiri

Tekan sebentar dg kapas DTT

Suntikkan sub kutan

Bersihkan lengan kiri dg kapas DTT

Beritahu akan disuntik

Buang spuit

Beritahu efek samping

Persilahkan pulang

39. Referensi

 Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Dirjen PP&PL Depkes RI, Jakarta 2005

40. Dokumen Terkait

 Rekam Medik  Buku KIA  Buku Register bayi

41. Distribusi

 KIA

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

PEMBERANTASAN DIARE PROGRAM P2P INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 1. Kebijakan 2. Tujuan 3. 4. 5. 6. 7.

Referensi Ruang lingkup Penanggung jawab Masa berlaku Definisi

8. Alat dan bahan

9. Langkah-langkah

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Pelaksanaan pemberantasan penyakit diare harus mengikuti langkah – langkah yang tertuang dalam instruksi kerja Menurunkan angka kematian karena diare terutama pada bayi dan anak balita serta menurunkan angka kesakitan diare Pedoman Kerja Puskesmas Pemberantasan penyakit diare kepada penderita dilakukan di desa Koordinator P2P, Petugas P2P puskesmas pembantu dan bidan di desa Ditinjau ulang setiap tahun Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (umumnya tiga kali tau lebih dalam sehari) 1. Obyek glass 2. Mikroskop 3. Alat tulis 1. Sediaan tinja 2. Oralit A. Tatalaksana Kasus Diare 1. Petugas memberikan cairan rehidrasi oral (oralit) kepada semua penderita diare 2. Petugas memberikan cairan rehidrasi parental (intravena) kepada penderita diare berat 3. Petugas memberikan makanan seperti biasa sesuai kebutuhan 4. Petugas menyarankan selalu memberi ASI pada bayi 5. Petugas memberikan pengobatan medikamentosa bila ada indikasi dan ketentuan yang ada B. Penyuluhan kesehatan 1. Petugas memberikan penyuluhan tentang hygiene perseorangan dan kesehatan lingkungan C. Pencegahan diare 1. Petugas melakukan upaya promosi asi, phbs dan imunisasi campak D. Pencatatan dan pelaporan 1. Petugas mencatat dan melaporkan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan Kabupaten (W1, W2 dan bulanan) 2. Petugas memonitoring dan membahas secara lintas program dan lintas sektoral bila ada peningkatan penyakit diare terus menerus

Halaman 1 of 2

PEMBERANTASAN DIARE PROGRAM P2P INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

10. Diagram Alir

Penderita diare

Rehidrasi

Indika

: : : :

Medika mentosa

Penyuluhan kesehatan

Pencegahan

Pencatatan dan pelaporan

Monitoring 11. Hal-hal yang perlu Diharapkan koordinasi dengan pihak terkait diperhatikan 12. Dokumen terkait Buku Pelayanan Program P2P Buku Konsultasi Buku Keluhan Pelangan 13. Distribusi Unit pelayanan program P2P

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Halaman 2 of 2

DISITRIBUSI OBAT PROGRAM P2P INSTRUKSI KERJA

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Puskesmas Sluke 1. Tujuan 2. Ruang lungkup 3. Definisi 4. Prosedur

Untuk mempertahankan kualitas obat program P2P kepada pasien tepat waktu, tepat dosis Unit pelayanan program P2P UPT Puskesmas sulang Distribusi obat program P2P adalah suatu proses pengangkutan / distribusi obat dari gudang obat menuju kepada penderita 1. Petugas P2P mengambil obat program P2P yang tersedia di gudang obat 2. Petugas P2P mencatat pengeluaran obat 3. Petugas P2P menyiapkan obat program P2P sesuai jenis penyakit 4. Petugas P2P mendistribusikan segera obat program P2P sesuai penyakit dan tepat waktu 5. Petugas P2P mencatat nama, waktu pemberian dan dosis obat program P2P

5. Diagram Alir Petugas P2P mengambil obat program P2P

Petugas P2P mencatat pengeluaran obat

Petugas P2P menyiapkan obat program P2P sesuai jenis penyakit

Petugas P2P mendistribusikan segera obat program P2P sesuai penyakit dan tepaty waktu

Petugas P2P mencatat nama, waktu pemberian dan dosis obat program P2P

6. Referensi 7. Dokumen Terkait 8. Distribusi

Buku catatan diit pasien rawat inap

9. Rekaman historis perubahan No

Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Halaman 1 of 1

PEMBERANTASAN KUSTA PROGRAM P2P INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 1. Kebijakan 2. Tujuan 3. 4. 5. 6. 7.

Referensi Ruang lingkup Penanggung jawab Masa berlaku Definisi

8. Alat dan bahan

9. Langkah-langkah

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Pelaksanaan pemberantasan penyakit kusta harus mengikuti langkah – langkah yang tertuang dalam instruksi kerja Menurunkan angka kesakitan serendah mungkin, mencegah kecacatan dan penyebaran penyakit Modul Pelatihan Program Kusta DinKes Prov JawaTengah 2008 Pemberantasan penyakit kusta kepada penderita dilakukan di desa Koordinator P2P, Petugas P2P puskesmas pembantu dan bidan di desa Ditinjau ulang setiap tahun Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menahun dan yang disebabkan oleh kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. 1. Obyek glass 2. Mikroskop 3. Alat tulis 4. Jarum 5. Sediaan jaringan kulit 6. Kapas alkhohol A. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan 1. Petugas menemukan penderita kusta 2. Petugas mendiagnosa penderita dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan bacterioskopik 3. Petugas mengklasifikasikan kusta (MB/PB) 4. Petugas menentukan tipe reaksi kusta (tipe I/II) B. Penyuluhan kesehatan C. Laporan

Halaman 1 of 2

PEMBERANTASAN KUSTA PROGRAM P2P INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

10. Diagram Alir

Penemuan Kusta

Diagnosa

Klasifikasi dan tipe kusta

Penyuluhan Pelaporan

11. Hal-hal yang perlu Diharapkan koordinasi dengan pihak terkait diperhatikan 12. Dokumen terkait Buku Pelayanan Program P2P Buku Konsultasi Buku Keluhan Pelangan 13. Distribusi Unit pelayanan program P2P

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Halaman 2 of 2

PELACAKAN/SURVEY EPIDEMIOLOGI INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 1. Tujuan 2. Ruang lingkup 3. Definisi

4. Prosedur

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Mengetahui factor-faktor yang berkaitan dengan penyakit menular melalui wawancara dan pengamatan Mengetahui penyebab suatu penyakit di wilayah kerja UPT Puskesmas Sulang Pelacakan / survey epidemiologi adalah mengunjungi kasus penyakit menular melalui wawancara, pengamatan, pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel pemeriksaan laborat 1. Petugas mendatangi rumah penderita penyakit menular

2. 3. 4. 5. 6.

Petugas memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kunjungan Petugas melakukan wawancara dan pengamatan sesuai quesioner Petugas melakukan pemeriksaan fisik (bila diperlukan) Petugas mengamati tanda klinis Petugas menjelaskan kondisi kesehatan dan akibat yang mungkin terjadi 7. Petugas memberikan motivasi pada keluarga agar penderita mau dirujuk 8. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan 9. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan 5. Diagram Alir

Mendatangi rumah penderita penyakit menular Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kunjungan Wawancara, Pengamatan Pemerikasaan fisik (bila diperlukan) Mengamati tanda klinis Menjelaskan kondisi kesehatan Pencatatan dan laporan

Mendokumentasikan hasil kegiatan 6. Referensi 7. Dokumentasi terkait 8. Distribusi

Data hasil pelacakan Petugas gizi dan pelaksana terkait

Halaman 1 of 2

PELACAKAN/SURVEY EPIDEMIOLOGI INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

Isi Perubahan

: : : :

Tanggal mulai diberlakukan

Halaman 2 of 2

PENGUMPULAN DATA PROGRAM P2P INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 1. Tujuan 2. Ruang lingkup 3. Definisi

4. Prosedur

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Agar pengumpulan data program P2P berjalan lancar Prosedur dimulai dari pembuatan form pendataan, penyebaran form pendataan, pengumpulan data, sampai pembuatan dokumen Pengumpulan data program P2P adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengumpulkan data baik lewat wawancara ataupun tertulis dari pelanggan, dimana kegiatan ini dimulai dari pembuatan form pendataan, penyebaran form pendataan, pengumpulan data sampai pembuatan dokumen. 1. Petugas P2P menyiapkan form pendataan 2. Petugas P2P menyebarkan form pendataan 3. Petugas P2P mengumpulkan form pendataan dari sasaran 4. Petugas P2P melakukan pendokumentasian

5. Diagram Alir

Petugas P2P menyiapkan form pendataan

Petugas P2P menyebarkan form pendataan pada sasaran

Petugas P2P mengumpulkan form pendataan dari sasaran

Petugas P2P melakukan pendokumentasian

6. Referensi 7. Dokumen terkait 8. Distribusi

1. 2. 1. 2. 3.

Form pendataan Format rekapitulasi pendataan Puskesmas Dinas Kesehatan Dinas Terkait

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Halaman 2 of 2

Pemberantasan Demam Berdarah Dengue INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 1. Tujuan 2. Ruang lingkup 3. Definisi

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Menurunkan angka kematian (Case Fatality Rate) dan insidens demam berdarah dengue serendah mungkin Pemberantasan demam berdarah kepada penderita dilakukan di desa Demam berdarah (Demam Berdarah Dengue : DBD) adalah suatu penyakit

4. Prosedur

menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan nyamuk aedes aegepti, terutama pada anak-anak dan dapat menyebabkan kematian. A. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan 1. Petugas menemukan / mendapat informasi adanya penderita DHF 2. Petugas melakukan surveilens ke desa yang terdapat penderita DHF dan desa yang diketahui terdapat jentik atau nyamuk aedes aegypti 3. Petugas menentukan criteria yang standar guna diagnosa klinis 4. Petugas mengkonfirmasi laboraturium dari DHF 5. Petugas melaporkan kepada unit surveilens 6. Petugas membantu surveilens Dinkes dalam pelaksanaan surveilens vector 7. Petugas menganjurkan untuk melaksanakan Gerakan 3M Plus untuk pencegahan 8. Petugas melakukan abatisasi dan fogging untuk pemberantasan 9. Petugas memberikan pertolongan pada penderita dengan minum banyak, memberi obat penurun panas dan merujuk ke Puskesmas untuk dirawat. B. Penyuluhan 1. Petugas member penyuluhan dan menggerakkan untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk, secara kelompok, perseorangan dan lewat media masa kepada penderita dan masyarakat C. Pelaporan penderita dan pelaporan kegiatan 1. Petugas melaporkan penderita dan melaporkan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Halaman 1 of 3

Pemberantasan Demam Berdarah Dengue INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

5. Diagram Alir

Penderita DHF

Surveilens

Penentuan kriteria standar utk diagnosa

Konfirmasi Laborat (+)

Medika mentosa

Lapor unit surveilens / DKK

Surveilens vector dan upaya pencegahan Penyuluhan Kesehatan

Pencatatan dan pelaporan

Halaman 2 of 3

Pemberantasan Demam Berdarah Dengue INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 6. Referensi 7. Dokumen terkait

8. Distribusi

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Panduan KLB Rekapan hasil penyelidikan epidemiologi Rekapan hasil pemantauan jentik berkala Rekapan laporan Wabah, Mingguan dan Bulanan P2P Laporan kegiatan penyuluhan Pemberantasan Demam Berdarah DKK, Puskesmas dan Desa

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Halaman 3 of 3

Halaman 2 of 2

Pemberantasan Demam Berdarah Dengue INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 9. Tujuan 10. Ruang lingkup 11. Definisi

12. Prosedur

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Menurunkan angka kematian (Case Fatality Rate) dan insidens demam berdarah dengue serendah mungkin Pemberantasan demam berdarah kepada penderita dilakukan di desa Demam berdarah (Demam Berdarah Dengue : DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan nyamuk aedes aegepti, terutama pada anak-anak dan dapat menyebabkan kematian. D. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan 10. Petugas menemukan / mendapat informasi adanya penderita DHF

11. Petugas melakukan surveilens ke desa yang terdapat penderita DHF dan desa yang diketahui terdapat jentik atau nyamuk aedes aegypti 12. Petugas menentukan criteria yang standar guna diagnosa klinis 13. Petugas mengkonfirmasi laboraturium dari DHF 14. Petugas melaporkan kepada unit surveilens 15. Petugas membantu surveilens Dinkes dalam pelaksanaan surveilens vector 16. Petugas menganjurkan untuk melaksanakan Gerakan 3M Plus untuk pencegahan 17. Petugas melakukan abatisasi dan fogging untuk pemberantasan 18. Petugas memberikan pertolongan pada penderita dengan minum banyak, memberi obat penurun panas dan merujuk ke Puskesmas untuk dirawat. E. Penyuluhan 2. Petugas member penyuluhan dan menggerakkan untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk, secara kelompok, perseorangan dan lewat media masa kepada penderita dan masyarakat F. Pelaporan penderita dan pelaporan kegiatan 2. Petugas melaporkan penderita dan melaporkan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Halaman 1 of 3

Pemberantasan Demam Berdarah Dengue INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

13. Diagram Alir

Penderita DHF

Surveilens

Penentuan kriteria standar utk diagnosa

Konfirmasi Laborat (+)

Lapor unit surveilens / DKK

Medika mentosa

Surveilens vector dan upaya pencegahan Penyuluhan Kesehatan

Pencatatan dan pelaporan

Halaman 2 of 3

Pemberantasan Demam Berdarah Dengue INSTRUKSI KERJA Puskesmas Sluke 14. Referensi 15. Dokumen terkait

16. Distribusi

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl Mulai Berlaku

: : : :

Panduan KLB Rekapan hasil penyelidikan epidemiologi Rekapan hasil pemantauan jentik berkala Rekapan laporan Wabah, Mingguan dan Bulanan P2P Laporan kegiatan penyuluhan Pemberantasan Demam Berdarah DKK, Puskesmas dan Desa

9. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Halaman 3 of 3

Related Documents


More Documents from ""