Aaaa.pdf

  • Uploaded by: Noval Abdul Rohiem
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aaaa.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 7,998
  • Pages: 65
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MULAWARMAN 2019

ANGKATAN 2018

PRODI SARJANA – S1

MODUL PRAKTIKUM BIOMEDIS

DATA PRIBADI

NAMA

:

Novita Sari

NIM

:

1813015010

PRODI

:

S1 FARMASI

JURUSAN

:

FARMASI

SEMESTER :

2

KELAS

E1 2018

:

i

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami haturkan kepada Alloh SWT dengan segala limpahan Rahmat yang diberikan sehingga penuntun ini dapat terselesaikan. Modul ini merupakan pedoman kerja praktikum Biomedis untuk Program Studi Sarjana (S1) Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman Angkatan 2018. Modul ini juga berisi bagian dari laporan hasil sehingga segala hal akan dicatatkan langsung pada buku ini. Besar harapan kami, agar Modul ini dapat digunakan dengan baik dan dapat mengefisienskan pekerjaan mahasiswa dalam hal melaporkan hasil praktikum di Laboratorium. Kedepannya, perbaikan akan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan keilmuan dan semoga penuntun ini bermanfaat untuk semua. Aamiin.

Samarinda,

September 2019

Tim Penyusun Dosen Pengampu Praktikum

ii

DAFTAR ISI Halaman Judul...................................................................................................................... i Biodata Diri ......................................................................................................................... ii Kata pengantar ................................................................................................................... iii Daftar isi ............................................................................................................................. iv Peraturan Praktikum ........................................................................................................... v Petunjuk Umum Praktikum ................................................................................................ vi Percobaan 1 Sistem Organ .................................................................................................. 1 Percobaan 2 Sel dan Jaringan.............................................................................................. 9 Percobaan 3 Transport Membran ...................................................................................... 13 Percobaan 4 Sistem Otot Rangka ...................................................................................... 17 Percobaan 5 Sistem Rangka dan Skeletal ......................................................................... 30

iii

PERATURAN PRAKTIKUM Praktikan 1. Praktikan adalah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman yang sedang memprogramkan Mata Kuliah / Praktikum Biomedis. 2. Praktikan wajib menggunakan pakaian seperti yang dicantumkan daam Tata tertib berpakaian Fakultas Farmasi. 3. Praktikan wajib menggunakan jas Laboratorium, masker dan sarung tangan (dalam kondisi tertentu) serta sandal jepit khusus di dalam Laboratorium. 4. Praktikan wajib menjaga sikap dan sopan santun kepada seluruh peserta praktikum (Mahasiswa, Dosen, Asisten dan Laboran). Dosen Pembina Praktikum 1. Dosen Pembina praktikum adalah dosen Fakultas Farmasi yang ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap materi dan keberlangsungan proses praktikum 2. Dosen pembina praktikum memberi arahan pelaksanaan praktikum, memberi soal responsi, memeberika kesimpulan akhir praktikum, memeriksa revisi laporan kelas dan memberi nilai laporan akhir, membuat soal penilaian ujian praktikum. Asisten praktikum 1. Asisten praktikum adalah Mahasiswa Fakultas Farmasi yang telah melewati Mata Praktikum Biomedis yang memiliki keterampilan Laboratorium dan membantu proses praktikum secara teknis serta aktivitas lainnya. 2. Asisten praktikum membantu mahasiswa selama praktikum, membantu diskusi dan memberi nilai kehadiran, aktivitas dan laporan harian di kartu kontrol. Nilai tersebut ditulis juga di buku nilai dan diserahkan ke dosen pembina praktikum. Kegiatan Praktikum 1. Praktikan diwajibkan melaksanakan seluruh kegiatan praktikum (KEHADIRAN 100%) 2. Praktikan diwajibkan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai untuk mengikuti responsi dan mempersiapkan alat serta bahan yang akan di praktikumkan dan yang terlambat tanpa alasan yang jelas dianggap tidak masuk dan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum pada hari itu 3. Praktikan diwajibkan mengisi presensi setiap praktikum 4. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum karena alasan misalnya sedang menyelesaikan skripsi di luar Samarinda harus mendapat surat pengantar dari dosen pembimbing skripsi.

5. Praktikan Yang Tidak Hadir Dikarenakan Sakit, diWAJIBKAN MENCARI JADWAL PENGGANTI DENGAN TEMA YANG SAMA 6. Praktikan hanya diperbolehkan menggunakan alat dan bahan yang diambil melalui bon alat & bahan dari laboran MINIMAL 3 HARI SEBELUM PELAKSANAAN PRAKTIKUM 7. Ketika praktikum dimulai praktikan diwajibkan sudah mengetahui alur kegiatan yang akan dilakukan dengan indicator telah memiliki bagan kerja percobaan yang akan dicobakan pada hari itu. 8. Hasil praktikum, dilaporkan dan dituliskan LANGSUNG PADA SAAT PRAKTIKUM, pembahasan dikerjakan selama 1 hari lalu DISERAHKAN PADA HARI BERIKUTNYA kepada asisten. 9. Untuk penilaian proses praktikum adalah sebagai berikut : a. Tugas dan Kelengkapan Praktikum, merupakan SYARAT MASUK praktikum. Nilai lulus responsi ≥ 70, dan jika praktikan tidak memenuhi nilai tersebut maka praktikan akan mendapatkan kesempatan responsi kedua dan jika masih belum mampu memenuhi standar praktikum, praktikan dipersilahkan masuk dan mengikuti praktikum DENGAN NILAI AKTIVITAS DIPOTONG 50% b. Nilai Responsi & Latihan, merupakan 10% dari nilai total keseluruhan c. Nilai Aktivitas, merupakan 35% dari nilai total keseluruhan. d. Nilai Laporan, merupakan 35% dari nilai total keseluruhan. e. Nilai Ujian Praktikum, merupakan 20% dari nilai total keseluruhan

i

PETUNJUK UMUM TUJUAN MELAKUKAN PRAKTIKUM BIOMEDIS 1.

Mahasiswa mengetahui mengenai sistem organ, sel dan jaringan manusia, mekanisme transport membran, mekanisme terjadinya kontraksi otot, sistem skeletal.

2.

Setelah mengadakan observasi yang teliti dan mengumpulkan data, kemudian mahasiswa menganalisis data sehingga mendapat simpulan.

3.

Mahasiswa dapat membandingkan hasil percobaan dengan pendapat atau teori yang ada dan kemudian mengambil kesimpulan

4.

Praktikum dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari anatomi dan fisiologi manusia.

PETUNJUK

KERJA

LABORATORIUM

ANATOMI

DAN

FISIOLOGI

MANUSIA 1. Diperlukan kerja yang serius dan mengetahui tentang anatomi dan fisiologi manusia. Sebelum memulai bekerja perlu mempelajari serta memahami petunjuk dan prosedur setiap percobaan. 2. Tiga hal yang perlu diperhatikan selama bekerja di laboratorium anatomi dan fisiologi manusia a. Kebersihan Selama bekerja, laboratorium selalu dijaga kebersihannya dan pakailah jas praktikum yang bersih. Demikian pula alat-alat yang dipakai untuk praktikum. Setelah selesai melakukan percobaan, bersihkan dan keringkan alat-alat, cuci wadah binatang dan kembalikan ketempat semula, kertaskertas atau benda-benda lain yang tidak berguna dimasukkan kedalam keranjang sampah dan tinggalkan laboratorium dalam keadaan bersih, rapi seperti pada waktu anda memasukinya. Dalam beberapa hal mungkin perlu pembersihan dengan desinfektansia. Sampah biologis seperti sisa jaringan,

ii

sampel darah, atau hewan mati, perlu dibungkus plastik untuk selanjutnya di insinerasi (diabukan) atau di kubur. b. Ketepatan Ketepatan yang harus diperhatikan : 

Ketepatan dalam menimbang



Ketepatan dalam mengukur volume larutan, suspensi atau sediakan obat lain yang akan diberikan.



Ketepatan dalam menentukan dosis obat yang akan diberikan.



Ketepatan cara pemberian obat.

c. Pengamatan Percobaan akan memberikan hasil yang baik jika pengamatan dilakukan secara layak dan setiap perubahan yang terjadi harus segera dicatat.

3. Praktikan harus datang tepat pada waktunya. Bagi yang berhalangan hadir, wajib memberikan keterangan yang jelas. 4. Setiap kali praktikum, akan diadakan penjelasan singkat percobaan oleh pembimbing praktikum (dosen) atau asisten dosen untuk masing-masing pertemuan. 5. Praktikan harus menyiapkan cara kerja rinci sebelum memasuki laboratorium. Dengan demikian waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan eksperimen 6. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum bagi mahasiswa dengan keterangan SAKIT sesuai dengan jam kelasnya, diperkenankan mengikuti praktikum di kelas lain dengan terlebih dahulu mendapat ijin dari dosen pembimbing, selama topik yang di ujikan sama. Tidak dilakukan pengulangan praktikum. 7. Situasi kerja di laboratorium harus tenang tanpa keributan atau menimbulkan suara gaduh atau nyaring yang dapat menyebabkan depresi pada hewan coba serta mengganggu konsentrasi praktikan lain. 8. Hewan harus diperlakukan manusiawi, nyaman dan tidak depresi, untuk itu maka jari tangan praktikan dilarang menggunakan kuku panjang, yang

iii

menyulitkan cara memegang hewan serta menghindari kontaminan kutu dan virus hewan bagi praktikan 9. Peserta praktikum tidak boleh meninggalkan laboratorium selama praktikum berlangsung, kecuali dengan ijin khusus dari pembimbing praktikum. Hanya seorang praktikan dari suatu kelompok yang diperbolehkan meninggalkan laboratorium. 10. Rombongan praktikum akan dibagi menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok bertanggung jawab atas peralatan yang dipakai, dan percobaan yang dilakukan. 11. Praktikan diharuskan mencatat hasil percobaan dan di tandatangani oleh masing-masing asisten pada setiap akhir percobaan. 12. Beberapa percobaan hanya diperlukan hasil tiap kelompok, lainnya memerlukan hasil-hasil dari kelompok lain untuk dihitung secara statistik. 13. Setiap kerusakan atau gangguan harus dilaporkan secepatnya. 14. Sebelum mulai percobaan, alat-alat yang diperlukan dicek. 15. Binatang percobaan diperlakukan dengan kasih sayang. Hal ini akan membantu praktikum dalam melakukan percobaan, dan mengurangi pengaruh yang tidak dikehendaki yang disebabkan karena takut dan sebagainya. Binatang jangan disakiti. 16. Pada awal atau akhir praktikum akan diadakan responsi dan adanya responsi ulang atas dasar kebijakan dari pembimbing praktikum atau asisten praktikum.

iv

PERCOBAAN I SISTEM ORGAN

I.

Uraian Umum Percobaan

Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh: usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaringan ikat dan jaringan saraf. Sistem organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsinya. Dalam melaksanakan kerjasama ini setiap organ tidak bekerja sendirisendiri, melainkan organ-organ saling bergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tanpa ada kerjasama dengan organ lain, maka proses dalam tubuh tidak akan terjadi. Sistem organ yang dimiliki manusia adalah, sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem integument dan sistem hormon. Pada mammallia terdapat 11 sistem organ yang menyusun individu. Berikut pada tabel 1. adalah uraian sistem organ yang menyusun individu. Sistem Organ Sistem Pencernaan

Fungsi dan Komponen Komponen utama: Mulut, faring,esophagus, lambung, usus halus, hati, pankreas, anus Fungsi utamanya pengolahan makanan sehingga makanan (nutrisi) tersebut dapat dimanfaatkan oleh tubuh, melalui aktivitas menelan, mencerna, penyerapan dan pembuangan.

Sistem Sirkulasi

Komponen utama: jantung, Pembuluh darah, darah

(Peredaran)

Fungsi utamanya adalah distribusi bahan-bahan internal (nutrient, oksigen, dan zat yang sudah tidak

1

dibutuhkan tubuh) Sistem Respirasi

Komponen utama: paru-paru, trakea, dan saluran pernafasan lainnya. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas (pengambilan oksigen, pembuangan karbondioksida, mengatur keseimbangan asam basa pH).

Sistem Kekebalan dan

Komponen utama: sumsum tulang, nodus limfa, sel

Limfatik

darah putih Fungsi utamanya adalah pertahanan tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan kanker)

Sistem Ekskresi

Komponen utama: Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. Fungsi utamanya adalah pembuangan sisa metabolisme, pengaturan keseimbangan osmotik darah.

Sistem Endokrin

Komponen utama: hipofisis (pitutari), tiroid, pankreas dan kelenjar penghasil hormone lainya Fungsi

utamanya

koordinasi

aktivitas

tubuh

(pencernaan, metabolisme) Sistem Reproduksi

Komponen utama: Ovarium, testes, dan organ terkait Fungsi utamanya adalah reproduksi

Sistem Saraf

Komponen utama: otak, sumsum tulang belakang, sel saraf, organ sensoris Fungsi utamanya adalah koordinasi aktivitas tubuh seperti deteksi stimulus dan formulasi atau penentuan respon

terhadap

stimulus,

mengatur

aktivitas

muskuler dan sekresi kelenjar Sistem Integumen

Komponen Utama: kulit (termasuk rambut, kuku, kelenjar kulit) Fungsi

utamanya

adalah

penyokong

tubuh,

2

perlindungan terhadap cidera mekanis, infeksi dan kekeringan. Sistem Rangka

Komponen utama: rangka tubuh (aksial, apendikular, tulang dan rawan) Fungsi utamanya adalah penyokong tubuh dan perlindungan organ-organ dalam.

Sistem Otot

Komponen utama: Otot rangka Fungsi utamanya adalah pergerakan, lokomosi.

Dalam hal ini tidak hanya mencakup tentang bagaimana masing-masing sistem melakukan fungsinya, akan tetapi juga mekanisme yang terlibat yang mengatur kegiatan ini dalam mempertahankan homeostatis dalam berbagai kondisi. Sistem organ akan saling bekerjasama untuk mempertahankan lingkungan yang optimal untuk sel-sel tubuh melalui proses yang disebut homeostatis. Homeostatis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan baik.

II.

Tujuan Percobaan 1. Memahami dan dapat menjelaskan sistem organ yang terdapat pada manusia beserta fungsinya. 2. Mengetahui organ-organ utama dari setiap sistem organ dan dapat mengidentifikasinya pada model. 3. Memahami fungsi masing-masing organ pada sistem organ.

III.

Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian Anatomi

dan

fisiologi

merupakan mata

kuliah

pendukung dalam

pembelajaran kefarmasian yang mana kedua ilmu tersebut mempelajari mengenai struktur dan fungsi normal tubuh manusia. Dalam bidang keahliannya, seorang farmasis dituntut dapat mengembangkan obat-obatan yang mayoritas digunakan kepada manusia. Untuk dapat mengembangkan obat-obatan tersebut maka diperlukan pengetahuan mengenai jalannya obat di dalam tubuh beserta perubahan

3

fisilogis yang ditimbulkan. Oleh karena hal tersebut, maka seorang farmasis harus mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia untuk menunjang pekerjaannya.

IV.

Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori Hubungan percobaan dengan materi kuliah teori yaitu agar mahasiswa mampu mengetahui sistem organ manusia

V.

Alat dan Baha a. Torso manusia

VI.

Cara Kerja Percobaan a. Disiapkan torso b. Digambar bagian dan organ-organ yang terdapat di dalam torso c. Diberi keterangan nama organ pada gambar beserta fungsinya

4

VII.

Pembahasan Sistem Organ

Fungsi dan Komponen

Sistem Pencernaan

Komponen utama: Mulut, faring,esophagus, lambung, usus halus, hati, pankreas, anus. Fungsi utamanya pengolahan makanan sehingga makanan (nutrisi) tersebut dapat

1

dimanfaatkan oleh tubuh, melalui aktivitas menelan, mencerna, penyerapan dan

2

pembuangan. Organ-organ sistem pencernaan dan fungsinya: 4

1. Mulut dan Lidah

3

7

Mulut merupakan organ pencernaan yang 5

pertama

yang

bertugas

menghancurkan

makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Gigi

6

berfungsi

menghancurkan

makanan.

Sedangkan lidah berfungsi untuk membolakbalikan makanan sehingga semua makanan 8

dihancurkan

secara

merata

dan

juga

membantu menelan makanan. Pada mulut terjadi proses pencernaan secara mekanis dan

kimiawi.

digunakan

Pada

kelenjar

proses air

liur

kimiawi yang

menghasilkan ludah yang mengandungair, lendir, dan enzim ptialin. 2. Kerongkongan

5

Kerongkongan

merupakan

saluran

pencernaan yang menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan (esofagus) berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Pada bagian dalam mulut terdapat klep (epiglottis) yang berfungsi menutup tenggorokan sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan. 3. Lambung Lambung berbentuk seperti kantung. Pada dinding lambung terdapat otot-otot yang memanjang, melingkar, dan menyerong. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat

membunuh

kuman

yang

masuk

bersama makanan. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna. Sedangkan pepsinogen akan diaktifkan HCl menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton. 4. Usus Halus Usus halus terdiri usus dua belas jari (duodenum), jejunum dan ileum. Gerakan peristaltik pada usus berfungsi dalam proses pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus. Jejunum dan ileum

yang

bertanggungjawab

atas

6

penyerapan lemak dan zat gizi lainnya. 5. Pankreas Pankreas

menghasilkan

enzim-enzim

pencernaan dan menghasilkan hormone. Enzim

yang dihasilkan pankreas akan

mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Hormon yang dihasilkan oleh pankreas yaitu insuin, glukagon dan somatostatin. 6. Kandung dan Saluran Empedu Berfungsi

membantu

penyerapan

pencernaan

lemak,

berperan

dan dalam

pembuangan limbah tertentu pada tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol. 7. Usus Besar Usus

besar

menghasilkan

lendir

dan

berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. 8. Rektum dan Anus Rektum

adalah

sebuah

ruangan

yang

berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Anus merupakan

lubang

di

ujung

saluran

pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. (Budiyono, 2011)

Daftar pustaka: Budiyono, setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi: Laskar Aksara Sistem Sirkulasi (Peredaran)

Komponen utama: jantung, Pembuluh darah. 1 7 2

Fungsi utamanya adalah distribusi bahan-bahan internal (nutrient, oksigen, dan zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh). Organ-organ dari sistem sirkulasi (peredaran): 1. Jantung Jantung merupakan organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basis nya diatas dan puncaknya dibawah. Ukuran jantung kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220 sampai 260 gram. Jantun dibagi dalam dua ruang, yang diatas disebut atrium, dan yang bawah ventrikel.

Jantung

berfungsi

untuk

memompa darah ke seluruh tubuh. 2. Pembuluh Darah Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena, kapiler. Pembuluh arteri berfungsi untuk membawa darah dari jantung. Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah ke

jantung.

Pembuluh

darah

kapiler

menggabungkan arteri dan vena, terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan. Disini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan ekstraseluler atau interstisil. (Pearce, 2006)

Daftar Pustaka: Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk

Paramedis.

Jakarta:

Penerbit

PT

Gramedia Pustaka Utama. Sistem Respirasi

Komponen utama: paru-paru, trakea, dan

8

saluran pernafasan lainnya.

1 3

3

Fungsi 2

(pengambilan

4 5 9

utamanya

adalah

pertukaran

oksigen,

gas

pembuangan

karbondioksida, mengatur keseimbangan asam

6 7

basa pH). Organ-organ sistem respirasi:

8

1. Lubang Hidung Lubang hidung merupakan tempat pertama yang

dilalui

udara

pernafasan

pada

saatmemasuki tubuh. (Budiyono, 2011) 2. Rongga Hidung Rongga hidung merupakan tempat yang banyak

mengandung

Rongga hidung dilapisi

pembuluh

darah.

epitelium silinder

dan sel berambut yang mengandung sel cangkir dan sel lendir. Sekresi dari sel tersebut yang menyebabkan rongga hidung basah dan berlendir. Pada rongga hidung terdapat rambut yang berfungsi menyaring udara dan membuat udara menjadi hangat. (Pearce, 2006) 3. Faring Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut dan kerongkongan dengan rongga hidung. Pada faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi sebagai katup yang akan menutup faring ketika sedang menelan makanan sehingga makanan

masuk

ke

rongga

mulut.

(Budiyono, 2011) 4. Laring

9

Laring merupakan pangkal tenggorokan. Pada laring terdapat selaput suara yang akan bergetar

bila

ada

suara

yang

melaluinya.(Budiyono, 2011) 5. Trakea Trakea merupakan saluran seperti pipa yang tersusun atas tulang rawan yang berbentuk sepert huruf C. Trakea diselaputi oleh selaput lendir dan sel-sel yang memiliki rambut getar. Rambut getar ini debu dan butir-butir halus lainnya yang turut masuk bersama

dengan

pernapasan

dapat

dikeluarkan. Tulang rawan pada trakea berfungsi untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. (Pearce, 2006) 6. Bronkus Bronkus terbentuk dari belahan dua trakea. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar daripada bronkus kiri. Pada bronkus kanan terbagi menjadi tiga yaitu bronkus lobus atas, bronkus lobus bawah dan bronkus lobus tengah. Bronkus kiri lebih panjang dan langsing daripada yang kanan dan dibagi menjadi 2 yaitu bronkus lobus atas dan bawah. (Pearce, 2006) 7. Bronkiolus Bronkiolus merupakan cabang-cabang yang lebih kecil lagi dari bronkus yang menuju paru-paru.(Budiyono, 2011) 8. Paru-paru Paru-paru terdiri dari 2 bagian, kiri dan

10

kanan. Paru-paru kana tersusun atas 3 gelambir,

sedangkan

paru-paru

kiri

2

gelambir. Karena jantung terletak agak ke kiri, maka bagian paru-paru sebelah kana lebih kecil dari paru-paru kanan. (Pearce, 2006) 9. Alveolus Alveolus berperan penting dalam pertukaran gas.

Alveolus

dikelilingi

oleh

banyak

pembuluh darah yang disebut pembuluh kapiler alveoli. Pada alveolus inilah oksigen yang terdapat dalam udara pernapasan berpindah dari kantung alveoli ke aliran darah dan diikat oleh hemoglobin. Begitupun sebaliknya

karbondioksida

dalam

darah

berpindah ke alveolus. (Budiyono, 2011)

Daftar Pustaka Budiyono, setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi: Laskar Aksara

Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk

Paramedis.

Jakarta:

PT

Gramedia

Pustaka Utama Sistem Kekebalan dan Limfatik

Komponen utama: sumsum tulang, nodus limfa, sel darah putih. Fungsi utamanya adalah pertahanan tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan kanker). Organ-organ limfatik: 1. Saluran limfa Terdapat dua batang saluran limfa yang

11

utama, duktus torasikus dan batang saluran 2 1

kanan. Duktus toraksikus mengumpulkan limfa dari semua bagian tubuh, kecuali dari

3

bagian yang menyalurkan limfanya ke 4

duktus limfa kanan (batang saluran kanan). Sedangkan duktus limfa kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengggunakan limfa dari sebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena yang berada di sebelah bawah kanan leher. 2. Kelenjar limfa Kelenjar limfa berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya limfosit. 3. Limpa (Lien) Limpa merupakan sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen, di daerah hipogasrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh dan sebelas. Limpa

berdekatan

pada

fundus

dan

permukaan luarnya menyentuh diafragma. Limpa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor pancreas. 4. Pembuluh Darah Limfa Pembuluh darah itu langsung masuk ke dalam pulpa sehingga darahnya bercampur dengan unsur limfa. Darah yang mengalir dalam limfa dikumpulkan lagi oleh sebuah

12

system sinus yang bekerja seperti vena dan yang

menghantarkan

darah

ke

dalam

cabang-cabang vena. Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lienalis). Vena ini membawa darahnya dari limpa masuk peredaran gerbang (peredaran portal) dan diantarkan ke hati. 5. Sumsum Tulang Belakang Sumsum tulang belakang itu bekerja sama dengan kelenjar limfa dan hati yang bertugas untuk melindungi tubuh terhadap infeksi dengan memakan benda asing dan bakteri. (Pearce, 2013)

Daftar Pustaka: Pearce, Evelyn C. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk

Paramedis.

Jakarta:

PT

Gramedia

Pustaka Utama Sistem Ekskresi

Komponen utama: Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. Fungsi utamanya adalah pembuangan sisa

1

metabolisme, 2

pengaturan

keseimbangan

osmotik darah.

3

Organ-organ pada sistem ekskresi: 4

1. Ginjal Berfungsi

mengatur

konsentrasi keseimbangan

garam

keseimbangan dalam

adam-basa

darah,

air,

darah, serta

ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam. 2. Ureter

13

Terdapat dua ureter membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara 3. Kandung kemih Kandung kemih bekerja sebagai penampung urine. 4. Uretra Uretra

mengalirkan

urin

keluar

tubuh

memlalui orifisium uretra eksterna. (Pearce, 2013)

Daftar Pustaka: Pearce, Evelyn C. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Sistem Endokrin

Komponen utama : hipotalamus, pancreas, gonad,

1 5

3

4 7

hipofise,

tyroid,

dan

parathyroid.

2

6

adrenal,

Fungsi utamanya koordinasi aktivitas tubuh (pencernaan, metabolisme). Organ-organ pada sistem endokrin: 1. Hipotalamus Hipotalamus adalah bagian dari otak yang yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa dan suhu. 2. Hipofisis Hipofisis

menghasilkan

hormone

yang

mampu merangsang hormone yang dapat merangsang

kelenjar

lain

untuk

14

menghasilkan hormone lain. 3. Adrenal Adrenal berfungsi sebagai pengaturan dan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin. 4. Pankreas Pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan hormone seperti insulin. 5. Tyroid Tyroid menghasilkan tiga jenis hormone yaitu T3, T4, dan sedikit kalsitonin. Fungsi dari hormone – hormone tiroid yaitu mengatur

laju

memegang

metabolism

peranan

tubuhdan

penting

dalam

pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang. 6. Parathyroid Parathyroid

berfungsi

untuk

mengatur

metabolisme kalsium dan fosfat tubuh. 7. Gonad (kelenjar seks) Gonad plaki-laki disebut testis, sedangkan pada perempuan disebut ovarium. Testis dan ovarium menskresikan hormon seks yang berperan dalam produksi sel-sel kelamin. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa pubertas. (manurung dkk, 2017)

Daftar Pustaka: Manurung,

Rostinah

dkk.

2017.

Sistem

Endokrin. Yogyakarta: Penerbit Deepublish Sistem Reproduksi

Komponen utama: Ovarium, testes, dan organ

15

1 2 3 4

terkait. Fungsi utamanya adalah reproduksi. Organ reproduksi wanita: 1. Uterus Uteerus untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan.

5

2. Ovarium

4 2

Ovarium merupakan tempat ovum yang belum matang disimpan di ovarium.

3 1

3. Tuba falopi Tuba falopi berfungsi menghantarkan ovum dari

6

ovarium

ke

uterus

dan

juga

menyediakan tempat untuk pembuahan.

4. Rahim Rahim memiliki dua bagian utama. Fungsi dari Rahim sendiri adalah rumah bagi janin, setelah dibuahi.

Organ reproduksi pria: 1. Testis Testis berfungsi untuk pengembangbiakan dan tempat spermatozoa dibentuk. 2. Vesikula seminalis Vesikula

seminalis

untuk

membentuk

saluran ejakulator. 3. Epididimis Epididimis merupakan tempat tabung untuk sperma berjalan dari testis ke vas deferens. 4. Vas deferens Vas deferens merupakan saluran yang

16

berjalan dari bagian bawah epididimis dan masuk ke pelvis. 5. Kelenjar prostat Kelenjar

prostat

berfungsi

menjalankan

pengaturan dari hormon seks. 6. Penis Penis

berfungsi

sebagai

alat

kopilasi

(penyatuan). (wibowo,2013)

Daftar Pustaka: Wibowo, Daniel S. 2013. Anatomi Fungsional Elementer dan Penyakit yang Menyertainya. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Sistem Saraf

Komponen : Otak,sumsum tulang belakang,sel saraf,organ sensorik. Fungsi utamanya adalah koordinasi aktivitas

1 2

tubuh seperti deteksi stimulus dan formulasi atau penentuan respon terhadap stimulus, mengatur

aktivitas

muskuler

dan

sekresi

kelenjar. Organ-organ pada sistem saraf: 4

1. Otak Otak berfungsi mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan,perilaku dan fungsi tubuh. Otak sendiri dibagi menjadi 4 yaitu : a. Otak besar, berfungsi sebagai pengatur semua

aktivitas

tubuh,

khususnya

17

berkaitan

dengan

kepandaian

(inteligensi),ingatan(memori),kesadaran, 3

dan pertimbangan. Otak besar dibagi menjadi dua otak kanan dan otak kiri Otak kiri berfungsi untuk pemikiran analistik,logika,bahasa,sains

dan

matematik.Otak kanan berfungsi untuk pemikiran holistic,intuisi,kreatifitas seni dan music. b. Otak tengah, berperan dalam pusat pergerakan mata misalnya mengangkat otak

Sumsum tulang belakang

kelopak mata, reflex penyempitan pupil mata. c. Otak belakang berfungsi sebagai pusat pengatur

reflex

udara,suhu

fisiologi,tekanan

tubuh,pelebaran

atau

penyempitan pmbuluh darah,gerak alat pencernaan

dan

sekresi

,kelenjar

pencernaan. d. Otak kecil terletak di bawah lobus oksipital serebrum.Fungsi otak kecil adalah untuk mngatur sikapatau posisi tubuh,kesimbangan,dan

koordinasi

gerakan otot yang terjadi secara sadar. 2. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga

ruas-ruas

Berfungsi

sebagai

tulang

belakang.

pusat

gerak

reflex,pengantar implus sensorik,dari kulit atau otot ke otak, dan membawa implus motoric

dari

otak

ke

efektor.

(

18

Budiyono,2011)

3. Saraf Otonom Saraf Otonom adalah saraf yang melakukan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke jaringan otot polos (seperti otot polos dari usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan), ke jaringan otot jantung dari jantung, dan ke kelenjar (seperti kelenjar endokrin). SSO dianggap saraf

tak

sadar

(involunter).

(Raimundus,2016)

Daftar Pustaka: Budiyono, Setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Jawa Barat: Laskar Aksaraem

Chalik, Raimundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Komponen Utama: kulit (termasuk rambut,

Sistem Integumen

kuku, kelenjar kulit). Fungsi utamanya adalah penyokong tubuh,

1

perlindungan terhadap cidera mekanis, infeksi dan kekeringan. 2

Organ-organ pada sistem integumen: 1. Kulit Lapisan kulit terdiri dari epidermis, dermis dan

3

lapisan

subkutan

(hipodermis).

Epidermis

merupakan bagian terluar kulit yang tersusun dari jaringan epitel skuamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi. Dermi dipisahkan dari

19

lapisan epidermis dengan adanya membran dasar atau lamina. Sedangkan lapisan subkutan atau hypodermis mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya. Pada bagian ini menandung sel lemak serta pembuluh darah dan ujung saraf.

2. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah lempeng

pelindung

yang

berasal

dari

perpanjangan epidermis kedalam dermis. 1. Kuku adalah lempeng keratin keras berlekuk yang terletak diatas dasar kuku yang nutrisinya disuplai dari pembuluh darah. 2. Badan kuku dari akar kuku yang tertanam dikulit. 3. Kutikel adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. 4. Lunula(bulan sabit) adalah area keputihan berbentuk melengkung dekat kutikel.

3. Rambut Rambut berasal dari folikel rambut yang terbentuk

melalui

pertumbuhan

epidermis

kedalam dermis. Rambut terdiri dari akar dan batang yang tersusun dari 3 lapisan epitelium. 1. Kutikel adalah lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang bersisik. 2.

Korteks

terkeratinisasi,

yaitu

lapisan

membentuk

tengah bagian

yang utama

batang rambut.

20

3. Sebuah medulayang tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel. 4. Kelenjar kulit a. Kelenjar sebasea Kelenjar

sebasea

mengeluarkan

sebum

(campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan sel) yang biasanya terbentuk pada daerah tertentu. b. Kelenjar keringat - Kelenjar keringat ekrin berfungsi untuk membantu pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh. - Kelenjar keringat apokrin terspesialisasi dengan penyebaran yang terbatas. (Ethel.1995)

Sloane, Ethel . 1995. Anatomi dan Fisiologi untuk

pemula.

Jakarta:

Penerbit

Buku

Kedokteran EGC

21

Gambar 1. Sistem Intergumen

Gambar 3. Sistem otot

Gambar 2. Sistem rangka

Gambar 4. Sistem Sirkulasi

22

Gambar 5. Sistem Endokrin

Gambar 7. Sistem reproduksi

Gambar 6. Sistem Saraf

Gambar 8. Sistem Respirasi

23

Gambar 9. Sistem Pencernaan

Gambar 10. Sistem Ekskresi

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT 1.

Jelaskan organ, fungsi dan mekanisme kerja dalam sistem pencernaan Jawab: 1. Mulut dan Lidah Mulut berfungsi untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Gigi berfungsi menghancurkan makanan. Sedangkan lidah berfungsi untuk membolakbalikan makanan sehingga semua makanan dihancurkan secara merata dan juga membantu menelan makanan. 2. Kerongkongan Kerongkongan (esofagus) berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. 3. Lambung Lambung merupakan alat penceranaan berbentuk kantung. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna. Pepsinogen akan diaktifkan HCl menjadi peepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton. 4. Usus Halus Gerakan peristaltik pada usus berfungsi dalam proses pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang

24

dihasilkan oleh usus. Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum yang bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya. 5. Pankreas Pankreas menghasilkan enzim enzim pencernaan dan hormone. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. 6. Kandung dan saluran empedu Kandung dan saluran empedu berfungsi membantu pencernaan dan penyerapan lemak, berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol. 7. Usus Besar usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. 8. Rektum dan Anus Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. (Budiyono, 2011)

Mekanisme Sistem Pencernaan : 1. Menguyah, adalah pemecahan partikel besar menjadi partikel kecil. Kerjasama otot penguyah dengan otot lidah dan pipih penting selama proses menguyah yang efisien. 2. Menelan (Deglusi), adalah refleks passage dari cairan mulut ke lambung. 3. Pergerakan Makanan, mendorong kedepan dengan kecepatan yang tidak sama, mencampur makanan dengan liur, sampai berubah tekstur menuju lambung. 4. Pencernaan, yaitu proses pemecahan secara mekanik dan kimia, molrkul besar menjadi molekul kecil, proses terjadi di lambung. 5. Adsorpsi (penyerapan), yaitu proses adsorpsi terjadi melalui mekanisme difusi, difusi terfasilitasi, osmosis dan transport aktif. Sekitar 90% adsorpsi nutrien terjadi di usus halus dan 10% terjadi di lambung dan usus besar 6. Defekasi (buang air besar) yaitu hasil refleks sebagai upaya pengosongan rectum. (Niman, 2013) 2.

Jelaskan organ, fungsi dan mekanisme kerja dalam sistem Respirasi Jawab:

25

1. 2.

Lubang Hidung merupakan tempat pertama yang dilalui udara pernafasan pada saat memasuki tubuh. (Budiyono, 2011) Rongga Hidung merupakan tempat yang banyak mengandung pembuluh darah.Pada rongga hidung terdapat rambut yang berfungsi menyaring udara dan membuat udara menjadi hangat.(Pearce, 2006)

3.

Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut dan kerongkongan dengan rongga hidung. Pada faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi sebagai katup yang akan menutup faring ketika sedang menelan makanan sehingga makanan masuk ke ronngga mulut. (Budiyono, 2011)

4.

5.

Laring merupakan pangkal tenggorokan. Pada laring terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada suara yang melaluinya. (Budiyono, 2011) Trakea atau batang tenggorokan merupakan saluran seperti pipa yang tersusun atas tulang rawan yang berbentuk sepert huruf C. Trakea diselaputi oleh selaput lendir dan sel-sel yang memiliki rambut getar. Rambut getar ini debu dan butir-butir halus lainnya yang turut masuk bersama dengan pernapasan dapat dikeluarkan. Tulang rawan pada trakea berfungsi untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.(Pearce, 2006)

6.

Bronkhus terbentuk dari belahan dua trakea. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar daripada bronkus kiri. Pada bronkus kanan terbagi menjadi tiga yaitu bronkus lobus atas, bronkus lobus bawah dan bronkus lobus tengah. Bronkus kiri lebih panjang dan langsing daripada yang kanan dan dibagi menjadi 2 yaitu bronkus lobus atas dan bawah. (Pearce, 2006)

7.

Bronkiolus merupakan cabang-cabang yang lebih kecil lagi dari bronkus yang menuju paru-paru.(Budiyono, 2011)

8.

Paru-paru merupakan organ yang berbentuk kerucut dengan apex (puncak) di atas dan mucul sedikit lebih tinggi dari klavikula di dalam leher. paru-paru terdiri dari 2 bagian, kiri dan kanan. Paru-paru kana tersusun atas 3 gelambir, sedangkan paru-paru kiri 2 gelambir. Karena

26

jantung terletak agak ke kiri, maka bagian paru-paru sebelah kana lebih kecil dari paru-paru kanan.(Pearce, 2006) 9.

Alveolus berperan penting dalam pertukaran gas. Alveolus dikelilingi oleh banyak pembuluh darah yang disebut pembuluh kapiler alveoli. Pada alveolus inilah oksigen yang terdapat dalam udara pernapasan berpindah dari kantung alveoli ke aliran darah dan diikat oleh hemoglobin.

Begitupun

sebaliknya

karbondioksida

dalam

darah

berpindah ke alveolus. (Budiyono, 2011)

Mekanisme pernapasan Mekanisme pernapasan dimulai dari otot-otot antar tulang rusuk menegang (kontraksi) sehingga tulang rusuk tertarik ke atas pada saat yang bersamaan otot diafragma menegang sehingga diafragma datar. Akibatnya, rongga dada membesar, paru-paru mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung paru-paru turun lebih rendah daripada tekanan udara di luar. Kemudian udara masuk ke paru-paru. Proses ini disebut inspirasi. Setelah inspirasi, otot-otot antar tulang rusuk berelaksasi sehingga tulang rusuk kembali pada posisi semula dan pada saat yang bersamaan otot diafragma mengendor sehingga diafragma melengkung ke rongga dada. Akibatnya, rongga dada menyempit, paru-paru mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru lebuh besar dibandingkan tekanan udara di luar tubuh. Sehingga udara mengalir keluar dari paru-paru. Proses ini disebut dengan ekspirasi. (Budiyono, 2011) 3.

Jelaskan organ, fungsi dan mekanisme kerja dalam sistem Sirkulasi Jawab: 1. Jantung merupakan organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basis nya diatas dan puncaknya dibawah. Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 2. Pembuluh Darah terdiri dari arteri, vena, kapiler. Pembuluh arteri berfungsi untuk membawa darah dari jantung. Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah ke jantung. Pembuluh darah kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang diantaranya dan merupakan

27

jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan. Disini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan ekstraseluler atau interstisiil. (Pearce, 2006) Mekanisme sirkulasi: 1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik Peredaran darah panjang mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung. 2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal Peredaran darah pendek mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya dialirkan ke serambi kiri jantung melalui venaa pulmonalis. (Budiyono, 2011) 4.

Sebut dan jelaskan sistem kontrol dalam proses homeostatis Jawab: Sistem kontrol homeostatik dikelompokkan menjadi 2 kelas-kontrol yaitu: 1. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam dan inherent bagi organ tersebut. Contohnya ketika otot sedang beraktivitas yang tinggi dan menggunakan oksigen yang tinggi pula, maka kadar oksigen akan turun. Perubahan kimia lokal pada otot akan menyebakan pembuluh darah bervasodilatasi dan meningkatkan aliran darah ke otot sehingga kadar oksigen meningkat pula. 2. Kontrol ekstrinsik, sebagian besar kontrol homeostatik dipertahankan dengan control ini, mekanisme regulasi dimulai di luar suatu organ untuk menggubah aktivitas organ tersebut, mekanisme ini dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin. Contohnya mekanisme untuk memulihkan tekanan darah ke tingkat yang sesuai. Dimana organ yang bekerja adalah sistem saraf jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh. Mekanisme kontrol homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua jenis umpan balik yaitu: a. Umpan balik negatif (negative feedback), pada umpan balik negatif perubahan suatu faktor dikontrol secara homeostatis akan memicu respon yang berupaya untuk memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah yang berlawanan dari perubahan awalnya.

28

b.

Umpan balik positif (positive feedback), pada umpan balik positif perubahan pada variabel terkontrol memicu respon yang mendorong ke arah yang sama seperti awan perubahan sehingga perubahan semakin kuat. Umpan balik positif lebih jarang terjadi, namun umpan balik ini juga berperan penting dalam keadaan tertentu, misalnya pelepasan oksitosin yang semakin banyak dengan semakin besarnya tekanan pada serviks. (Raimundus, 2016)

Daftar Pustaka Budiyono, setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi: Laskar Aksara

Chalik, Raimundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

Niman, Susanti. 2013. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan. Jakarta: Trans Info Media

Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

29

LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM

:

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN :

NILAI AKTIVITAS

NILAI LAPORAN

CATATAN :

TANDA TANGAN MAHASISWA

ASISTEN

DOSEN

30

PERCOBAAN II SEL DAN JARINGAN

I.

Uraian Umum Percobaan

I.1. Sel Tubuh manusia tersusun dari triliunan sel. Sel-sel tersebut membentuk organ pada tubuh manusia dan bertanggungjawab terhadap fungsi organ. Sel mengambil nutrisi yang dibawa oleh darah dan menggunakannya untuk membentuk karbohidrat, lemak, protein serta asam nukleat. Sel menggunakan makromolekul tersebut untuk membentuk struktur ektraseluler, perbaikan diri dan melakukan tugas yang dibutuhkan untuk fungsi organ. I.2. Jaringan Tubuh manusia memiliki empat tipe jaringan, yaitu jaringan epitel, ikat, otot dan saraf. Jaringan epitel berada dipermukaan, gurat rongga tubuh, membentuk kelenjar. Jaringan ikat, merupakan jaringan yang paling umum ditemukan dalam tubuh manusia, berfungsi sebagai menghubungkan dan melindungi jaringan lain, menyusun kerangka dan menahan gaya tarik. Jaringan otot menyebabkan terjadinya gerakan dan jaringan saraf menerima serta membangkitkan impuls. Organ-organ umumnya terbentuk dari dua atau lebih jaringan yang berbeda dan bekerjasama untuk melaksanakan fungsi-fungsi spesifik.

II.

Daftar Pustaka

Sherwood, 2008, Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. EGC : Jakarta Ganong, W. F., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. EGC : Jakarta Allen, C and Harper V., 2009, Laboratory Manual for Anatomy and Physiology, John Wiley & Sons., Inc : USA Martini, F. H. and Nath, J. L., 2012, Fundamentals of Anatomy and Physiology Ninth Edition, Pearson Education : USA

31

III. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen sel pada model atau diagram. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi membran plasma beserta organel. 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengobservasi struktur sel pada preparat. 4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tipe-tipe jaringan, struktur beserta fungsinya.

IV.

Alat dan Bahan

1. Mikroskop

7. Tusuk gigi

2. Preparat sel darah & hati

8. Object dan cover glass

3. Preparat jaringan

9. Kertas gambar

4. Preparat sel hati dan darah

10. Pensil warna / spidol warna /

5. NaCl 0.9%

krayon.

6. Biru metilen

V.

Cara Kerja

1. Pembuatan Preparat Sel a. Disiapkan mikroskop, tusuk gigi dan object dan cover glass. b. Sebanyak 1 tetes larutan NaCl 0.9% diteteskan pada object glass c. Digoreskan ujung datar tusuk gigi pada lapisan dalam pipi anda dengan lembut sebanyak satu kali. d. Diletakkan sel ke object glass dengan cara memutar tusuk gigi diantara ibu jari dan telunjuk untuk mencampurkan sel ke dalam larutan NaCl. e. Ditambahkan satu tetes biru metilen pada sel yang terdapat di object glass kemudian ditutup dengan cover glass. f. Diamati bentuk sel g. Dibandingkan preparat dengan preparat sel darah dan sel hati h. Digambar sel dan diberi keterangan bagian-bagian tersebut.

32

2. Pengamatan Preparat a. Disiapkan preparat sel dan jaringan b. Digambar bagian-bagian pada preparat sel dan jaringan c. Diberi keterangan nama bagian sel dan jaringan beserta fungsinya

VI.

Hasil Percobaan & Pembahasan

VII. Pertanyaan 1. Sel yang menyusun tubuh manusia merupakan sel? 2. Sebut dan jelaskan bagian-bagian penyusun sel beserta fungsinya! 3. Sebut dan jelaskan spesialisasi sel! 4. Sebut dan jelaskan tipe-tipe jaringan epitel! 5. Sebut dan jelaskan tipe-tipe jaringan ikat! 6. Sebut dan jelaskan tipe-tipe jaringan otot!

33

LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM

:

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : TOTAL NILAI

NILAI RESPONSI

NILAI KEHADIRAN

NILAI AKTIVITAS

NILAI HJSP

CATATAN :

TANDA TANGAN MAHASISWA

ASISTEN

DOSEN

34

PERCOBAAN III TRANSPOR MEMBRAN I.

Uraian Umum Percobaan Membran sel/membran plasma merupakan bagian dari organel sel yang memisahkan isi sel dengan lingkungan sekitarnya. Struktur membran sel yang tersusun atas lapisan protein dan fosfolipid membuatnya memiliki sifat selektif permiabel. Oleh karena sifatnya yang selektif, membran sel memiliki fungsi utama secara selektif memilih zat kimia atau partikel kecil yang dapat masuk atau keluar dari dalam dan luar sel. Substansi-subtansi tersebut dapat masuk dan keluar dengan dengan beberapa mekanisme yaitu dengan mekanisme transport aktif dan pasif. Transport aktif memerlukan energi (ATP) untuk mengangkut suatu zat/substansi melalui membran sel. Sedangkan transpor pasif merupakan sistem pengangkutan yang tidak memerlukan energi (ATP) karena eneri kinetik dari partikel dapat menyebabkan partikel tersebut bergerak dari gradient konsentrasi tinggi ke daerah dengan gradient konsentrasi lebih rendah. Adapun macammacam proses transpor meliputi difusi, osmosis, filtrasi, eksositosi dan endositosis. Difusi dapat berlaku pada padatan, cairan dan gas di seluruh membran plasma. Mekanisme perpindahan zat/partikel pada proses ini yaitu zat/partikel bergerak dari gradient konsentrasi tinggi ke daerah dengan gradient konsentrasi lebih rendah. Gradient konsentrasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

35

konsentrasi dari molekul/ion didalam sel (intraseluler) dibandingkan diluar sel (ekstraseluler). Osmosis adalah difusi pelarut melintasi membrane semipermiabel yang terjadi untuk menanggapi perbedaan konsentrasi. Air berdifusi dari daerah yang konsentrasi airnya lebih tinggi (konsentrasi zat terlarut rendah) ke daerah dengan konsentrasi air lebih rendah (konsentrasi zat terlarut lebih tinggi). Osmosis merupakan akibat dari gerakan/perpindahan air dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi (hipertonik). Penggunaan istilah hipotonik dan hipertonik hanya ketika dua larutan dibandingkan. Air akan berpindah ke larutan hipertonik hingga konsentrasi kedua larutan memiliki konsentrasi yang sama (isotonik).

II.

Tujuan Percobaan 1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan difusi dan osmosis serta mengidentifikasi contoh dari difusi dan osmosis. 2. Mahasiswa mampu medefinisikan dan membedakan antara difusi dan osmosis.

III.

Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1.

Eksperimen “DIFUSI”

Alat : 1.

Gelas ukur

2.

Eksperimen “OSMOSIS”

Alat :

Bahan : 1. Tinta

Bahan :

1.

Timbangan

1. Irisan kentang

2.

Gelas ukur

2. Larutan gula 0,25M; 0,5M; 1M

3.

Cawan petri

3. Air

4.

Pisau

5.

Pinset

36

IV.

Cara Kerja Percobaan 1.

DIFUSI a. Siapkan air ke dalam gelas ukur b. Masukkan setetes tinta ke dalam air tersebut c. Amati pergerakan yang terjadi dengan seksama

2.

OSMOSIS a. Buatlah irisan kentang dengan potongan dadu ( 1x1x1x1 cm ) sebanyak 4 buah b. Timbanglah masing – masing irisan kentang dan beri tanda atau dicatat jangan sampai keliru c. Masukkan masing – masing 20 ml larutan aquadest, gula 0,25M; 0,5M dan 1M pada gelas I, II, III, dan IV d. Masukkan 1 potongan kentang ke dalam gelas I, II, III, dan IV e. Diamkan kira – kira 20 – 30 menit, kemudian ambil dengan pinset lalu ditimbang f. Catat perubahan berat kentang dal

V.

Pembahasan

VI.

Kesimpulan

37

LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM

:

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : TOTAL NILAI

NILAI RESPONSI

NILAI KEHADIRAN

NILAI AKTIVITAS

NILAI HJSP

CATATAN :

TANDA TANGAN MAHASISWA

ASISTEN

DOSEN

38

PERCOBAAN IV SISTEM OTOT I.

Uraian Umum Percobaan Otot rangka adalah organ yang terdiri dari jaringan otot rangka dan jaringan

ikat. Organ ini juga mengandung saraf dan pembuluh darah. Serabut otot rangka di dalam otot rangka berkontraksi (memendek) dan menyebabkan pergerakan kerangka atau kulit kita. Sinyal untuk kontraksi dibawa oleh neuron yang berada di masing-masing serabut otot rangka. Kita secara sadar mengendalikan kontraksi dari otot rangka, jadi kontraksi disebut sukarela.

II.

Daftar Pustaka

Pearce, E.C., 2011, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta. Allen, C. and Harper, V., 2009, Laboratory Manual for Anatomy and Physiology Third Edition, Wiley, Inc; USA. Kelly, Laurie, 2005, Essential of Human Physiology for Pharmacy, CRC Press; USA. Martini, F. H. and Nath, J. L., 2012, Fundamentals of Anatomy and Physiology Ninth Edition, Pearson Education : USA

39

III. Tujuan 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jaringan otot rangka 2. Mahasiswa mampu menjelaskan jaringan dan serabut otot rangka 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kontraksi otot rangka.

IV. Alat dan Bahan 1. Katak 2. Larutan NaCl 3. Kloroform 4. Kapas 5. Statif dan Klep 6. Perangkat alat bedah 7. Papan bedah 8. Tali 9. Kabel listrik 10. Batu baterai 9 volt 11. Paku panas 12. Es batu 13. Stopwatch 14. Cawan petri 15. Gelas kimia 16. Toples bius 17. Pipet 18. Penggaris

40

V.

Cara Kerja

1. Disiapkan toples bius yang sudah berisi kapas yang telah dilumuri kloroform secukupnya. 2. Katak dibius dengan memasukkannya toples bius dan ditunggu hingga tak sadarkan diri 3. Katak lalu diletakkan di papan bedah dan ditancapkan kaki katak dengan paku bedah. 4. Katak dikuliti dari bagian perut hingga ke bagian pangkal paha hingga terlihat garis selangkangannya. 5. Tungkai katak lalu dipotong di mulai dari persambungan pada pangkal pahanya. 6. Dikuliti tungkai kaki katak. 7. Pada bagian betis kedua ujung tendon diambil tanpa memotong bagian tendon. 8. Otot katak selama percobaan berlangsung secara berkesinambungan harus ditetesi larutan NaCl agar otot katak beserta jaringannya selalu dalam keadaan isotonis. 9. Katak diikat dengan tali dan digantungkan pada statif. 10. Diberikan rangsangan listrik dengan kabel yang telah dihubungkan ke baterai, dengan interval waktu 1 menit dan 30 detik secara kontinu, masing masing sebanyak 3 kali. Hal yang sama dilakukan menggunakan paku panas dan es batu. 11. Diperhatikan respon yang timbul dan dicatat panjang otot saat relaksasi dan kontraksi.

25

VI. Hasil Percobaan & Pembahasan No

Macam Stimulus

1

Listrik (30 detik)

2

Listrik (60 detik)

3

Paku panas

4

Es batu

Panjang Otot (cm) Relaksasi Kontraksi

Kondisi Otot Saat Kontraksi

26

VII. Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan otot rangka? 2. Jelaskan fungsi dari otot rangka! 3. Jelaskan perbedaan atau persamaan otot rangka dengan otot yang lain! 4. Jelaskan bagaimana mekanisme kontraksi otot rangka! 5. Jodohkanlah istilah-istilah di bawah ini dengan bagian yang ditunjukkan pada gambar di halaman selanjutnya!

27

28

LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM

:

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : TOTAL NILAI

NILAI RESPONSI

NILAI KEHADIRAN

NILAI AKTIVITAS

NILAI HJSP

CATATAN :

TANDA TANGAN MAHASISWA

ASISTEN

DOSEN

29

PERCOBAAN VI SISTEM SKELETON I.

Uraian Umum Percobaan

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya (Mubin, 2013). Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Fungsinya diantaranya adalah untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, dan untuk bergerak ketika dikehendaki otot serta menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Jenis-jenis tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi : tulang pipa (Contohnya tulang paha), tulang pendek (Contohnya tulang pergelangan), tulang pipih (Contohnya tulang bahu), tulang tak beraturan (Contohnya tulang rahang) (Setiadi, 2007). Menrut Umadevi (2011) kerangka manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu, tulang, tulang rawan terkait dan sendi. 

Tulang: Tulang merupakan bentuk yang sulit dan kaku jaringan ikat. Ini adalah beruang-ing berat organ tubuh manusia dan bertanggung jawab untuk hampir semua kekuatan kerangka manusia. Karena ini adalah daerah penelitian utama, dibahas secara terpisah.



Kartilago: Cartilage adalah jenis jaringan ikat terdiri dari sel-sel khusus yang dikenal sebagai kondrosit bersama dengan kolagen atau serat elastis kuning. Serat dan sel-sel yang tertanam dalam gel perusahaan seperti matriks kaya mucopolysaccharides. Tulang rawan tidak sesulit dan kaku seperti tulang. Hal ini jauh lebih fleksibel dan elastis. 30

Menurut Syarifuddin (2006) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya terbagi atas: 1) Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan. 2) Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. 3) Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan. 4) Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. 5) Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya. Menurut Adhitama (2015) rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: a. Skeleton aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. b. Skeleton apendikular Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton aksial. Menurut Irawan (2013) secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). A. Rangka Aksial 1. Tengkorak. Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan

31

2. Tulang Belakang. Pada tulang belakang terjadi pelengkungan



pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari. 3. Hioid. Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah. 4. Tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang. B. Rangka Apendikuler 1. Tulang Selangka. Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu. 2. Tulang Belikat. Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu. 3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta. Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan. 4. Tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas. 5. Kaki. Tulang apendikuler bagian bawah merupakan alat gerak bagian bawah). Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.

II. Tujuan Percobaan Tujuan dari praktikum ini adalah mengidentifikasi sistem rangka penyusun tubuh manusia.

32

III. Alat dan bahan 1. Alat a. Pulpen 2. Bahan a. Probandus b. Kertas c. Torso

IV. Prosedur Kerja 1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Mengamati torso 3. Menunjukkan bagian-bagian tulang pada torso 4. Menggambar rangka tersebut paada lembar pengamatan

1. Tengkorak Manusia Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

Sumber: www.pinterest.com Keterangan

:

33

1

a

2

b

3

c

4

d

5 6 7 8 9

2. Tulang Tengkorak Tampak Samping Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

Sumber: www.pinterest.com

34

Keterangan

:

A

L

B

M

C

N

D

O

E

P

F

Q

G

R

H

S

I

T

J

U

K

3. Tulang Badan Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

Sumber:www.pinterest.com

35

Keterangan

:

1

9

2

10

3

11

4

12

5

13

6

14

7

15

8

16

4. Tulang Anggota Gerak Atas Gambar Hasil Pengamatan

Gambar Pembanding

Sumber:www.pinterest.com

36

Keterangan

:

1 2 3 4 5 6

5. Tulang Anggota Gerak Bawah Gambar Hasil

Gambar Pembanding

Pengamatan

Sumber:www.pinterest.com

37

Keterangan

:

1 2 3 4 5 6 7

38

LEMBAR PENILAIAN TANGGAL PRAKTIKUM

:

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN :

NILAI AKTIVITAS

NILAI LAPORAN

CATATAN :

TANDA TANGAN MAHASISWA

ASISTEN

DOSEN

39

FORM NILAI AKHIR Bersama dengan ini, kami dosen pengampu mata praktikum biomedis menyatakan, bahwa mahasiswa bersangkutan dengan Nama

:

NIM

:

Telah mengikuti semua praktikum dengan penilaian yang lengkap, sehingga kepadanya DIPERKENANKAN MENGIKUTI UJIAN

Samarinda, ……, …………….., 2019 Dosen Penanggung jawab

_________________________

Nilai Total Aktivitas

Nilai Total Laporan

_________________________

Nilai Ujian

Nilai Akhir

40

More Documents from "Noval Abdul Rohiem"

Makalah Blk Bbaru.docx
November 2019 17
Aaaa.pdf
November 2019 13
Transkrip Mahasiswa.pdf
November 2019 20