a) Abu Bakar Sidiq (51 SH-13 H/537-634) Abu Bakar Al-shiddiq bernama lengkap Abdullah ibn Al-Tamimi ia dilahirkan di Mekah tahun 573 M dari pasangan Abu Quhafah dan Ummu Khair. Abu Bakar terkenal sebagai saudagar kaya yang berderma. Beliau terpilih sebagai khalifah Islam pertama. Ia merupakan pemimpin agama sekaligus kepala negara kaum muslimin. Pada masa pemerintahan Abu Bakar banyak menemui permasalahan-pemasalahan dalam menghadapi kelompok murtad, nabi palsu, pengumpulan zakat, sebab pada masa itu mulai muncul orangorang yang enggan membayar zakat. Berdasarkan hasil musyawarah dengan para sahabat yang lain, ia memutuskan untuk memerangi kelompok tersebut melalui apa yang di sebut perang riddah (perang melawan kemurtadan). Setelah berhasil menyelesaikan urusan dalam negeri, Abu Bakar mulai melakukan ekspansi ke wilayah utara untuk menghadapi pasukan Romawi dan persia yang selalu mengancam umat Islam. Namun, ia meninggal dunia sebelum usaha itu selesai di lakukan. Sejak menjadi khalifah kebutuhan keluarga Abu Bakar di urus dengan harta Baitul Maal, dua setengah dirham setiap hari di tambah daging domba dan pakaian biasa. Karena kurang mencukupi kebutuhan kemudian di naikan menjadi 2000 atau 2500 dirham, pada riwayat lain 6000 dirham per tahun.1[1] Beliau juga.membangun lagi Baitul Maal dan meneruskan sistem perindustrian harta untuk rakyat sebagaimana pada masa Rasulullah Saw. Beliau juga mulai mempelopori sistem penggajian bagi aparat ngara, misalnya untuk khalifah sendiri di gaji amat sedikit, yaitu 2,5 atau 2,75 dirham setiap hari hanya dari Baitul Maal. Dalam pemerintahan Abu Bakar, ciri-ciri ekonominya adalah: 1. Menerapkan praktek akad-akad perdagangan yang sesuai dengan prinsip syariah. 2. Menegakkan hukum dengan memerangi mereka yang tidak mau membayar zakat. 3. Tidak menjadikan akhli badar sebagai pejabat negara, tidak mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan negara 4. Mengelola barang tambang (rikaz) yang terdiri dari emas, perak, perunggu, besi dan baja sehingga menjadi sumber pendapatan negara. 5. Menetapkan gaji pegawai berdasarkan karakteristik daerah kekuasaan masing-masing
1[1] Adi warman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Islam, Jakarta, PT RajaGrafindo persada, februari 2010, Cet.ke-4, hlm.54-58
6. Tidak mengubah kebijakan Rasulullah Saw dalam masalah jizyah, sebagaimana Rasulullah Saw Abu Bakar, tidak membuat kemampuan khusus tentang jenis dan kadar jizyah, maka pada masa nya, jizyah tidak berupa emas, perhiasan, pakaian, kambing, onta, atau bendabenda lainnya. 7. Penerapan prinsip persamaan dalam distribusi kekayaan negara. 8. Beliau memerhatikan akurasi perhitungan zakat. Hasil perhitungan zakat di jadikan sebagai pendapatan negara yang di simpan dalam Baitul Maal dan langsung di distribusikan seluruh kaum Muslimin.2[2] Namun demikian beberapa waktu menjelang ajanya Abu Bakarbanyak menemui kesulitan dalam mengumpulkan pendapatan negara sehingga beliau menanyakan berapa banyak upah atau gaji yang telah di terimanya. Ketika di beritahukan bahwa jumlah tunjangan sebesar 8000 dirham, beliau langsung memerintahkan untuk menjual sebagian besar tanah yang di milikinya dan seluruh hasil penjualannya di berikan kepada negara. Dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan umat Islam, khalifah Abu Bakar melaksanakan berbagaikebijakan ekonomi seperti yang telah di praktekkan Rasulullah Saw. Ia sangat memerhatikan keakuratan penghitungan zakat sehingga tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan dalam pembayarannya. Seperti halnya Rasulullah, Abu Bakar sidiq juga melaksanakan kebijakan pembagian tanah hasil takhlukan,, sebagian di berikan kepada kaum Muslimin dan sebagian yang lain tetap menjadi tanggungan negara. Di samping itu ia juga mengambil alih tanahtanah dari orang-orang murtad untuk kemudian di manfaatkan demi kepentan uma Islam. Demi mendistribusikan harta Baitul Mal tersebut Abu Bakar menerapkan prinsip kesamarataan, yaitu memberikan jumlah yang sama kepada semua sahabat Rasulullah Saw, dan tidak membeda-bedakan antara sahabat yang terlebih dahulu memeluk agama Islam dengan sahabat yang baru masuk Islam, antara hamba dengan orang yang merdeka, pria atau wanita. Sedangkan dalam masalah kebutuhan hidup, prinsip kesamaan lebih baik daripada prinsip keutamaan. Dengan demikian pada masa pemerintahan Abu Bakar sidiq, harta Baitul Mal tidak menumpuk dalam jangka waktu yang lama karena langsung didistribusikan kepada seluruh kaum Muslimin, bahkan ketika Abu Bakar sidiq wafat, hanya di temukan satu dirham dalam pemeliharaan negara. Seluruh kaum muslimin di berikan bagian yang sama dari hasil
2[2] Hanbook Sharia Ekonomic school, Bastiling fak. Ekonomi, Jember, 2011
pendapatan negara. Apabila pendapatan meningkat seluruh kaum muslimin di berikan hasil yang sama dan tidak seorang pun di biarkan dalam kemiskinan.
b) Umar Bin Khatab ( 40 SH-23 H/584-644 M)
Umar di pandang paling banyak melakukan inovasi dalam perekonomian. Umar menyadari sektor pertanian bagi perekonomian, karenanya beliau mengambil langkahlangkah besar pengembangan bidang ini misalnya, ia menghadiahkan tanah pertanian kepada masyarakat yang bersedia menggarapnya, maka siapa saja yang gagal mengelolanya selama 3 tahun ia akan kehilangan hak kepemilikannya atas tanah tersebut. Saluran irigasi terbentang hingga di daerah-daerah takhlukan, dan sebuah departemen besar, didirikan untuk membangun waduk-waduk, tangki-tangki, kanal-kanal dan pintu-pintu air serbaguna kelancaran dan distribusi air. Menurut mazraqi, di Mesir saja ada sekitar 120.000 buruh yang bekerja setiap hari di sepanjang tahun. Mereka di gaji dari kekayaan umat. Juza bin Muawiyah dengan seizin umar, banyak mengandung kanal-kanal di distrik Khuziztan dan Ahwaz, yang memungkinkan pembukaan dan pengolahan banyak sekali pertanian. Pada masa umar, hukum perdagangan mengalami peyempurnaan guna menciptakan perekonimian secara sehat. Umar mengurangi beban pajak terhadap beberapa barang, pajak perdagangan nabati dan kurma syria sebesar 50%. Hal ini untuk memperlancar arus pemasukan bahan di kota-kota. Pada saat yang sama juga di bangun pasar-pasar, termasuk di daerah pedalaman seperti di Ubullah, Yaman, Damaskus, Makkah, dan Bahrain. Pekan-pekan dagang berkedudukan penting dlam menggerakkan roda perekonomian. Beberapa pkan dagang yang menonol adalah pekan dagang ‘Ukaz yang berada di Hijaz yang berdekatan dengan Sukar dan yang lainnya. ‘Ukaz adalah sebuah Oasis di antara ta’if dan Nuklah. Pekan dagang itu berlangsung pada 1-20 Dzulkaidah. Umar membangun Baitul Maal yang reguler dan permanen di ibukota, kemudian di bangun cabang-cabang dan di ibu kota provinsi. Selain sebagai bendahara negara, Baitul Maal juga bertugas sebagai pelaksana kebijakan fiskal dan khalifah adalah yang berkuasa atas dana tersebut. Bersamaan dengan reorganisasi Baitul Maal , Umar mendirikan diwan yang pertama yang di sebut al-diwan. Sebenenya al-diwan adalah sebuah kantor yang didirikan untuk membayar tunjangan-tunjangan angkatan perang dan pensiunan serta tunjngan lainnya dalam basis yang reguler dan tepat. Khalifah juga menunjukkan sebuah komite yang terdiri dari nissab ternama untuk mrmbuat laporan khusus penduduk madinah sesuai dengan tingkat kepentingan dan kelas nya.s
Sebelum kematiannya, Abu bakar menominasikan hazrat Umar sebagai penerusnya danpencalonan pun di terima secara aklamasi. “Masuk nya Umar dalam kekhalifahan”, tulis Amir Ali, “adalah nilai yang tinggi dalam Islam. Beliau adalah orang yang memiliki moral kuat, adil, memiliki energi yang besar, dan karakter yang kuat” ( dan kemampuan administratif). Seorang penulis dari Amerika Michael H. Hart dalam buku nya yang berjudul The Hundred, buku yang merangking orang-orang yang berpengaruh sepanjang sejarah dunia. Ia menempatkan Umar pada posisi ke-51 dalam urutan tersebut. Ia menulis, “keberhasilan umar sangat mengagumkan setelah Muhammad Saw yang di tempatkan pada posisi pertama. Umar adalah figur uama dalam penyebaran Islam. Tanpa jasanya dalam menaklukkan daerahdaerah kekuasaan, islam di ragukan dapat tersebar luas seperti sekarang ini. Bahkan sebagian besar wilayah yang berhasil di kuasainya tetap bertahan sebagai daerah Arab hingga sekarang”.3[3]
1. Banyak melakukan ekspansi hingga wilayah Islam meliputi Jazirah Arab, sebagian wilayah kekuasaan Romawi (Syria, Palestina, dan Mesir), serta seluruh wilayah kerajaan Persia, termasuk Irak. 2. Umar ibn Al-Khattab segera mengatur administrasi negara dengan mencontoh Persia. 3. Administrasi pemerintah diatur menjadi delapan wilayah provinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. 4. la juga membentuk jawatan kepolisian dan jawatan tenaga kerja
Pendirian Lembaga Baitul Mal pada masa Umar bin Khottab adalah:
1. Pembangunan institusi Baitul Mal dilatarbelakangi oleh kedatangan Abu Hurairah (Gubernur Bahrain) dengan membawa harta hasil pengumpulan pajak al-kharaj sebesar 500.000 dirham. 2. Khalifah Umar mengambil inisiatif tentang penggunaan dana Baitul Mal tersebut untuk tidak mendistribusikan harta Baitul Mal, tetapi disimpan sebagai cadangan, baik untuk keperluan darurat, pembayaran gaji para tentara maupun berbagai kebutuhan umat lainnya. 3. Membuat ketentuan bahwa pihak eksekutif tidak boleh turut campur dalam mengelola harta Baitul Ma. 3[3] 3[3] Adiwarman Azhar Karim, sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, jakarta, Januari, 2006, Hal, 102-104
4.
Pejabat Propinsi yang bertanggung jawab terhadap harta umat tidak bergantung kepada gubernur dan mereka mempunyai otoritas penuh dalam melaksanakan tugasnya serta bertanggung jawab langsung kepada pemerintah pusat.
5.
Untuk mendistribusikan harta Baitul Mal, Khalifah Umar ibn Al-Khattab mendirikan beberapa departemen yang dianggap perlu, seperti :
a.
Departemen Pelayanan Militer. Departemen ini berfungsi untuk mendistribusikan dana bantuan kepada orang-orang yang terlibat dalam peperangan.
b. Departemen Kehakiman dan Eksekutif. Bertanggung jawab atas pembayaran gaji para hakim dan pejabat eksekutif. c.
Departemen Pendidikan dan Pengembangan Islam.
d. Departemen ini mendistribusikan bantuan dana bagi penyebar dan pengembang ajaran Islam beserta keluarganya, seperti guru dan juru dakwah. e.
Departemen Jaminan Sosial. Berfungsi untuk mendistribusikan dana bantuan kepada seluruh fakir miskin dan orang-orang yang menderita. Kinerja yang ia tempuh :
a.
Baitul maal Beliau mendirikan institusi administratif yang hampir tidak mungkin dilakukan pada abad ke-7 sesudah masehi dan selain itu pula banyak sekali misalnya beliau mendirikan baitul maal yang reguler dan permanen yang pertama kalinya di ibu kota dan di bangun cabangcabangnya pula di ibu kota propinsi. Baitul Maal secara tidak langsung bertugas sebagai pelaksana kebijakan fiskal negara islam dan khalifah adalah yang berkuasa penuh atas dana tersebut.
b. Kepemilikan tanah Sepanjang kepemerintahan umar banyak daerah yang di taklukan melalui perjanjian damai sikap umar sesuai dengan saran. Dalam perjalanan kepalestina dan syiria beliau mengadakan pertemuan dengan komandan-komandan militer dan pemimpin-pemimpi pasukannya untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Setelah melalui debat yang panjang umar memutuskan untuk memperlakukan tanah-tanah tersebut sebagai fai. Dan prinsip yang sama di adopsi untuk kasus-kasus yang akan datang. Berikut aturan-aturan yang di terapkan oleh umar : 1. Wilayah Irak yang di taklukan dengan kekuatan, menjadi milik muslim dan kepemilikannya tidak dapat di ganggu gugat. Sedangkan yang berada di babah perjanjian damai tetap di miliki oleh pemiik sebelumnya.
2.
Kharaj di bebankan pada semua tanah yang berada di bawah kategori pertama, meskipun pemilik tersebut kemudian memeluk islam.
3. Bekas kepemilikan tanah di beri hak kepemilikan. 4.
Sisa tanah yang di tanami atau ditempati oleh muslim diperlakukan sebagai tanah ushr (pembayaran pajak).
5. Kharaj di bebankan sebesar satu dirham. 6. Di Mesir, Umar dibebankan dua Dinar, bahkan hingga tiga Irbdabb gandum, dua qisr untuk setiap minyak, cuka, dan madu, dan rancangan ini 7.
telah di setujui khalifah
Perjanjian damaskus (syirya) menetapkan pembayaran tunai, pembagian tanah dengan muslim. Jumlah pengeluaran stiap tahunnya berbeda-beda, tetapi jumlah yang berikut ini yang biasa di laporkan:
1.
Hazrat Aisyah dan Abbas ( Paman Nabi ) Masing-masing 12.000 dirham.
2. Istri-istri Nabi selain Aisyah masing-masing 10.000 dirham. 3. Hazrat Ali, Hasan, Husain, dan para pejuang Badar masing-masing 5000 dirham. 4. Mantan pejuang Uhud dan para migran ke Abyssina masing-masing 4000 dirham. 5. Muhajir dan Muhajirat sebelum kemenangan Makkah masing-masing 3000 dirham. 6. Anak mantan pejuang Badar ( yang memeluk Islam saat Mekkah di taklukan) anak Muhajirin dan Ansha, yang ikut dalam perang Qadisiyya, Ubullah dan yang hadir dalam sumpah Hubaybiyah masing-masing 2000 dirham.
c.
Zakat Periode pada masa nabi kegiatan berternak dan memperdagangkan kuda dilakukan secara besar-besaran beberapa mempunyai nilai yang tinggi. Karena maraknya perdagangan kuda mereka bertanya kepada Abu Ubaedah gubernur syiria tentang pembagian pembayaran zakat. Kemudian mereka mengusulkan dan mengumumkan ketetapan kewajiban zakat.
d. Ushr (pembayaran zakat)
Sebelum islam kelompok suku yang tinggal di pedesaan biasa membayar pajak sebesar 10% dari nilai barang atau satu dirham setiap transaksi. Tetapi setelah negara islam berdiri di arabiah, nabipun mengambil inisiatif untuk mendorong usaha perdagangan dengan menghapuskan bea masuk yang tersebut masuk dalam perjanjian yang di tandatangani oleh beliau berasama dengan suku-suku yang tunduk kepada kekuasaannya. Secara jelas di
katakan bahwa pembebanan sepersepuluh hasil pertanian kepada pedagang di katakan sebagai yang pertama pada masa umar.
e.
Mata uang Pada masa nabi dan sepanjang masa khulafaurrasyiddin khusus nya koin mata uang asing dengan berbagai bobot sudah di kenal di arabiah. seperti dinar, sebuah koin emas dan dirham, sebuah koin perak. itu di tetapkan secara rincian sama dengan satu mitsqal atau 20 qirat atau 100 gram barley dan begitu juga bobot dirham beliau juga punya nilai tersendiri. Oleh karena itu, rasio antara satu dirham dan satu mitsqal adalah tujuh per sepuluh.4[4]
f.
Sedekah dari Non-Muslim Membayar sedekah atas ternaknya kecuali orang kristen Bani Taghlib yang seluruh kekayaannya terdiri dari hewan ternak. Mereka membayar dua kali lipat dari yang di bayar kaum muslimin. Bani Taghlibmerupakan suku Arab kristen yang gigih dalam peprangan Umar mengenakan jizyahkepada mereka, tetapi mereka terlalu gengsi sehingga menolak membayar jizyah dan malah membayar sedekah. Nu’man ibn zuhramemberikan alasan dengan kasus mereka dengan mengatakan bahwa pada dasarnya tidak bijaksana memperlakukan mereka seperti musuh dan seharusnya keberanian mereka menjadi aset negara. Umar menerima sedekah 2 kali lipat dengan syarat mereka tidak boleh membastis seorang anak atau memaksanya menerima kepercayaan mereka. Mereka setuju dan menerimauntuk membayar sedekah ganda.
g. Klasifikasi dan Alokasi pendapatan negara Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendapatan negara adalah mendistribusikan seluruh pendapatan yang di terima. Pada masa pemerintahannya, khalifah Umar bin khatab mengklasifikasikan pendapat negara menjadi 4 bagian, yaitu: 1. Pendapatan zakat dan ushr, pendapatan ini di distribusikan di tingkat lokal dan jika terdapat surplus, sisa pendapatan tersebut di simpan di Baitul Mal pusat dan di bagikan kepada 8 ashnaf, seperti yang telah di tentukan dalam Al-qur’an. 2. Pendapatan khums dan sedekah, pendapatan ini didistribusikan kepada para fakir miskin atau untuk membiayai kesejahteraan mereka tanpa membedakan apakah ia seorang muslim atau 4[4] Adiwarman Azhar Karim, sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, jakarta, Januari, 2002, Hal,43-61
bukan. Dalam sebuah riwayat, di perjalanan menuju Damaskus, khalifah Umar bertemu dengan seorang Nasrani yang menderita penyakit kaki gajah. Melihat hal tersebut, khalifah Umar segera memerintahkan pegawainya agar memberikan dana kepada orang tersebut yang di ambilnya dari dana hasil pendapatan sedekah dan makanan yang di ambilkan dari persediaan untuk para petugas. 3. Pendapatan kharaj, fai, jizyah, ‘ushr (pajak perdagangan), sewa tanah. Pendapatan ini di gunakan untuk membayar dana pensiun dan dana bantuan serta untuk menutupi biaya operasional administrasi, kebutuhan militer, dan sebagainya. 4. Pendapatan lain-lain, pendapatan ini di gunakan untuk membayar para pekerja, pemeliharaan anak-anak terlantar dan dana sosial lainnya. Di antara alokasi pengeluaran dari harta Baitul Mal tersebut, dana pensiun merupakan pengeluaran negara yang paling penting.perioritas berikutnya adalah dana pertahanan negara dan dana pembangunan.
h. Pengeluaran Dana pensiunanan merupakan dana yang paling penting. Perioritas berikutnya adalah dana pertahanan negara dan dana pembangunan.Khalifah Umar menempatkan dana pensiunan di tempat pertama dalam bentuk rangsum bulanan (arzaq) pada tahun 18 H, dan selanjunya pada tahun 20 H, dalam bentu rangsum tahunan (atya). Dana pensiun di tetapkan untuk mereka yang akan pernah bergabung dalam kemiliteran. Dana pensiun ini sama halnya dengan gaji reguler, angkatan bersenjata dan pasukan cadangan serta penghargaan bagi orang-orang yang telah berjasa. Pensiun kehormatan misalnya istri Nabi, para janda, dan anak-anak pejuang serta non-muslim yang ikut dalam kemiliteran. Dana ini juga meliputi upah yang di bayarkan kepada para pegawai sipi. Sejumlah dana pensiun ini juga di tugaskan untuk melaksanakan kewajiban sipil, tetapi mereka di bayar bukan untuk itu. Khalifah umar menetapkan bahwa negara bertanggung jawab membayarkan atau melunasi hutang orang-orang yang menderita palilit atau jatuh miskin, membayar tebusan para tahanan Muslim, membayar diyat orang-orang tertentu, serta membayar biaya perjalanan para delegasi dan tukar menukar hadiah dengan negara lain. Dalam perkembangan berikutnya, setelah kondisi Baitul Maal di anggap cukup kuat, ia menambahkan beberapa pengeluaran lain dan memasukannya ke dalam daftar kewajiban negara, seperti memberi pinjaman untuk perdagangan dan konsumsi. Pemimpin pertama dalam islam menetapkan gaji untuk para hakim dan membangun kantornya terpisah dengan kantor eksekutif. Menetapkan perbaikan ekonomi di
bidang pertanian dan perdagangan sebagai prioritas utama dengan melakukan pengukuran tanah-tanah sehingga membentuk katalog dan membangun jaringan kanal-kanal, mensubsidi masjid dan sekolah, membangun fasilitas air, tempat peristirahatan, depot makanan dan gudang persediaan bagi perjalanan haji.
A. Usman bin Affan (47 SH-35H/577-656) Usman bin Affan di lahirkan pada tahun 576 M di thaif, kota paling subur di antara kota lainnya di negeri Hiraj ( Saudi Arabiah). Ia termasuk kabilah Bani Umayyah dari suku quraisy, usia nya 5 tahun lebih muda dari Rasulullah, kepribadian Usman lebih halus dan lebih mengutamakan hubungan kekerabatan dalam menentukan pembantu-pembantu dalam pemerintahannya. Pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama 12 tahun, khalifah usman bin affan berhasil melakukan ekspansi ke wilayah Armenia, Tunesia, Cyprus, Rhodes, dan bagian tersisa dari persia, Transoxania dan Tabrisan. Awalnya, beliau hanya melanjutkan dan mengembangkan kebijakan yang sudah di terapkan khalifah k-2.tetapi ketika menemui kesulitan-kesulitan sangat terlihat jelas bahwa bakat mereka berbada beliau mulai menyimpang dari kebijakan yang telah di terapkan,hal ini lebih fatal baginya dan juga bagi islam tersendiri. Pada masa Usman bin Affan malah semakin rumit, sejalan dengan semakin luas nya negara islam. Pemasukan negara dari zakat, jizyah, dan juga rampasan parang semakin besar. Pada enam tahun pertama masa kepemimpinannya, Balkh, Kabul, Ghazni Kerman, Sistan di taklukkan. Untuk menata pendapatan baru, kebijakan umar di ikuti. Tidak lama, Islam mengakui empat kontrak dagang setelah negara-negara tersebut di taklukkan, kemudian tindakan efektif di terapkan dalam rangka pengembangan sumber daya alam. Aliran air di galih, jalan di bangun, pohon-pohon, buah-buahan d tanam dan keamanan perdagangan di berikan dengan cara pembentukkan organisasi kepolisian tetap. Di Mesir, ketika angkatan laut Byzantium memasuki Mesir, kaum muslim di awal pemerintahan Usman mampu mengerahkan 200 kapal dan memenangkan peperangan laut yang hebat, demikian, kaum muslimin membangun supremasi kelautan di wilayah Mediterlania, Laodicea dan wilayah semenanjung syria, Tripoli, dan Barca di Afrika Utara menjadi pelabuhan pertama negara Islam. Sementara itu biaya pemeliharaan angkatan laut sangat tinggi dan semua nya menjadi bagian dari beban pertahanan di periode ini. Dalam pemerintahan Usman komposisi kelas sosial di dalam masyarakat berubah sedemikian cepat, yang kemudian juga menimbulkan berbagai permasalahan sosial
politik yang berbuah konflik. Tidak mudah pula mengakomodasi orang kota yang cepat kaya karena adanya peluang-peluang baru yang terbuka menyusul di takhlukannya provinsiprovinsi baru. Khalifah usman bin affan melakukan penataan baru dengan mengikuti kebijakan umar bin khatab, dalam rangka membangun sumber daya alam ia melakukan prmbuatan saluran air, pembangunan jalan-jalan, pembentukan organisasi kepolisian secara permanen untuk mengamankan jalur perdagangan, dan pembentukan armada laut. Khalifah Usman tidak mengambil upah dari kantornya, sebaliknya bahkan menyimpan uang nya di bendahara negara sehingga terjadi kesalahpahaman dengan Abdullah Ibn Irqam, bendahara Baitul Mal, konflik ini tidak hanya membuat Abdullah menolak upah dari pekerjaannya, tetapi juga menolak hadir di setiap pertemuan pablik yang di hadiri khalifah. Permasalahan tersebut semakin rumit ketika muncul berbagai pernyataan kontroversi mengenai pembelanjaan harta Baitul Mal yang tidak hati-hati. Dalam hal pengelolaan zakat Khalifah Usman bin Affan mendelegasikan keuangan menaksir harta yang di zakati kepada pemilik nya masing-masing. Di samping itu khalifah Usman bin Affan berpendapat bahwa zakat di kenakan terhadap harta seseorang setelah di potong seluruh hutang-hutang yang bersangkutan. Menaikkan dana pensiun sebesar 100 dirham, memberi rangsum tambahan berupa pakaian serta memperkenalkan tradisi mendistribusikan makanan dimasjid untuk fakir miskin dan musafir. Meningkatkan jumlah pemasukan kharaj dan jizyah dari Mesir dari 2 juta dinar menjadi 4 juta dinar. Kebijakan membagi-bagikan tanah negara kepada individu-individu sehingga memperoleh pendapatan sebesar 50 juta dirham atau naik 41 juta dirham di bandingkan masa khalifah umar yang tidak membagikan tanah tersebut. Khalifah usman selalu mendiskusikan tingkat harta yang sedang berlaku di pasaran dengan seluruh muslimin di setiap selesai melaksanakan shalat berjamaah.. Jasa-jasa besar yang di berikan atau di bangun Usman bin Affan semasa kepemerintahannya yang di antara nya : 1.
Merenofasi masjid Nabawi di madinah yaitu,dengan memperluas dan memperindah bangunannya
2.
Mengumpulkan dan membukukan al-qur’an sebagai usaha lanjutan sebagai usaha lanjutan dari Abu Bakar As-syidiq dan Umar Bin Khatab
3. Membentuk angkatan laut 4. Mendirikan gedumg-gedung pengadilan
5. Usman bin Affan wafat pada tanggal 18 dzulhijah 35 hijriyah,berteptan dengan 30 juni 656M setelah menjabat khalifah selama 12 tahun.
Memasuki 6 tahun masa pemerintahannya, tidak terdapat situasi ekonomi yang cukup signifikan, berbagai kebijakan khalifah usman bin affan yang banyak menguntungkan keluarganya telah menimbulkan benih kekecewaan yang mendalam pada sebagian besar kaum muslimin. Akibatnya pada masa ini, pemerintahannya lebih banyak di warnai kekacauan politik yang berakhir dengan terbunuhnya sang khalifah.
c) Ali bin Abi Thalib (23 SH-40 H/600-661 M)
Ali Bin Abi Thalib di lahirkan tahun 583 M di Mekkah. Ia masih saudara misan Rasulullah dan termasuk keluarga Bani Hasyim, keluarga terhormat dan mulai dikalangan bangsa Arab. Keluarga ini merupakan keluarga bangsawan yang sangat di segani di kota Mekkah karena dalam keluarga tersebut mengalir darah keturunan oang mulia. Leluhur Bani Hasyim adalah nabi Ibrahim alaihi salam, bapak para nabi dan Rasulullah. Ali bin Abi Thalib adalah orang yang membenarkan dan mengimani kerasulan nabi Muhammad SAW dari golongan anak-anak. Setelah di angkat menjadi khalifah Islam keempat oleh segenap kaum muslimin, Ali bin Abi Thalib langsung mengambil beberapa tindakan , seperti memberhentikan para pejabat yang korup, membuka kembali lahan perkebunan yang telah di berikan kepada orang-orang kesayangan Usman, dan mendistribusikan pendapatan pajak tahunan sesuai dengann yang telah di tetapkan Umar bin Khatab. Ia secara sukarela menarik diri dari dftar penerima bantuan baitul mal bahkan Ali memberikan sumbangan sebesar 5000 dirham setiap tahunnya. Menetapkan pajak terhadap pemilik hutan sebesar 4000 dirham dan memungut pajak terhadap pemilik sayuran segar yang akan di buat bumbu makanan. Apapun faktanya, kehidupan Ali sangat sederhana dan sangat ketat dalam membelanjakan keuangan negara. Dalam sebuah riwayat.saudaranya yang bernama Aqil pernah mendatangi khalifah Ali bin Abi Thalib untuk meminta bantuan dari dana Baitul mal. Namun, Ali menolaknya, dalam riwayat lain Ali juga pernah memenjarakan Gubernur Ray yang di anggapnya telah melakukan tindakan korupsi Ali menginginkan mendistribusikan seluruh pendapatan yang ada di Baitul Mal berbeda dengan khalifah Umar dengan kebijakan menyimpan sebagian cadangan. Prinsip utama dari pemerataan distribusi uang rakyat telah di perkenalkan hari kamis
mendistribusikan dan hari sabtu di mulai penghitungan baru. Ungkin ini solusi yang terbaik dari sudut pandang hukum dan kondisi negara yang sedang pada masa transisi. Khalifah Ali meingkatkan tunjangan bagi para pengikutnya di Irak. Ali memiliki konsep yang jelas tentang pemerintahan, administrasi umum, dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya. Konsep ini seperti yang di tulis dalam sebuah surat yang isinya tentang bagaimana berhubungan dengan masyarakat sipil, lembaga peradilan dan angkatan perang. Ali menekankan perhatian kesejahteran para prajurit dan keluarganya. Berkomunikasi langsung dengan masyarakat melalui pertemuan terbuka orang-orang miskin, teraniaya dan penyandang cacat. Melawan korupsi dan penindasan, mengontrol pasar, memberantas para tukang catut laba, penimbun barang dan pasar gelap. 1. Para pemegang tidak memperdagangkan barang dagangan yang di butuhkan masyarakat sehingga dapat mencetak mekanisme pasar 2. Para pedagang melakukanpraktik siyasah al-ighraq atau banting harga (dumping) yang dapat menimbulkan persaingan tidak sehat dan dapat mengacaukan stabilitas harga. Kebijakan Ali bin Abi Thalib : 1. Mengedepankan prinsip pemerataan dalam pendistribusian kekayaan negara pada masyarakat 2. Menetapkan pajak terhadap para pemilik kebun dan mengijinkan pemungutan zakat terhadap sayuran segar 3. Pembayaran gaji pegawai dengan system mingguan 4.
Melakukan kontrol pasar dan memberantas pedagang licik, penimbunan barang, dan pasar gelap
5. Aturan konpensai bagi para pekerja jika mereka merusak barang-barang pekerjaannya.
Jasa-jasa Ali bin Abi Thalib 1. Dibidang pemerintahan,ia berupaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 2. Dibidang penyebaran islam. 3. Dibidang bahasa 4. Dibidang pembangunan.
Sumber : Sudarsono,Heri 2004.Konsep Ekonomi Islam:Suatu Pengantar.Yogya Karta:Ekonisia Karim,Adi Warman Azwar,S.E,M.B.A,M.A.E.P.2006.Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Karim,Adiwarman Azwar Karim,Januari 2002.Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.Karim,Adi Warman Azwar,S.E,M.B.A,M.A.E.P.Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.Jakarta. Pers,Rajawali.2008.Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam.Jakarta. Hoeve,Ichtiar Baru Van,2002.Ensiklopedia Tematis Dunia.Jakarta. Hanbook Sharia Economic School UKM Bastililng Fak. Ekonomi Unv. Jember, 2011.