Anak usia 3,5 tahun dibawa ke rumah sakit provinsi NTB oleh ibunya dengan keluhan demam tinggi mendadak, nyeri tenggorokan, disfagia dan juga sesak nafas. Dari hasil pemeriksaan ditemukan epiglotis membesar, bengkak dan berwarna merah seperti ceri. Tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien tersebut adalah ? a. Intubasi dan antiviral b. Trakeostomi dan antiviral c. Trakeostomi dan antibiotik d. Intubasi dan cairan intravena
Jawaban : C (trakeostomi dan antibiotik) Diagnosis : epiglotitis akut Eiglotitis biasa terjadi pada anak usia 2-7 tahun, dan puncaknya pada usia 3,5 tahun. Epiglositis hampir selalu disebabkan oleh haemophilus influenza tipe b Epiglotitis ditandai dengan demam tinggi mendadak dan berat, nyeri tenggorokan, disfagia, sesak nafas Diagnosis epiglotitis ditegakkan atas dasar ditemukannya epiglotis yang membesar, bengkar dan berwarana merah ceri dengan pemeriksaan laringoskopi.
Intubasi atau trakeostomi Intubasi diberikan selama 2-3 hari yaitu hingga tampak perbaikan inflamasi. Data menunjukkan bahwa intubasi atau trakeostomi dapat menurunkan angka mortalitas pada pasien epiglotitis. Antibiotik Antibiotik diberikan secara intravena berupa sefalosporin generasi ketiga seperti sefotaksim atau seftriakson.Sefotaksim diberikan selama 7-10 hari dan untuk anak bebas demam diberika selama 2 hari. Sedangkan seftriakson diberikan dengan dosis tunggal sehari selama 5 hari.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2018. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.