9 Teladan Bagi Kaum Bapak

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 9 Teladan Bagi Kaum Bapak as PDF for free.

More details

  • Words: 442
  • Pages: 3
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2005 biasawae.com

9 Teladan Bagi Kaum Bapak Sumber : Charity & Children



!

"

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2005 biasawae.com

Ray Higgins membuat 9 teladan atau contoh bagi kaum bapak, dengan catatan bahwa tidak semua orang dapat menjalankan setiap peran dan bahwa beberapa orang menjalankan perannya dalam cara-cara berbahaya: 1. Ayah Sebagai Pemimpin Seorang ayah yang pasif gagal untuk membantu anak-anak belajar menanggung risiko dan membuat janji-janji. Seorang ayah yang otoriter akan menunjukkan kepada anak-anak penggunaan kekuasaan yang salah untuk alasan-alasan pribadi. 2. Ayah Sebagai Laki-laki Anak-anak kita berpikir tentang sesuatu yang berbeda ketika mereka berbicara kepada ayah dibanding kepada ibu, dan mereka membutuhkan keduanya. 3. Ayah Sebagai Pencari Nafkah Higgins memuji nasihat Rasul Paulus kepada para ayah untuk bekerja demi mendukung keluarga mereka, tetapi menambahkan, "Banyak bapak yang memiliki pemikiran sempit ... membawa hadiah tetapi tidak mengasuh anak-anaknya." Ia berkata bahwa terlalu banyak kaum lelaki tinggal lebih lama di kantor untuk memenuhi kebutuhan uang bagi keluarga ketika mereka seharusnya tiba di rumah lebih awal untuk memenuhi kebutuhan emosional keluarga. 4. Ayah Sebagai Pengasuh "Anak-anak butuh pengasuhan" dan hal itu tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan yang tidak menunjukkan kejantanan (anti maskulin). 5. Ayah Sebagai Pengajar "Cara paling berpengaruh bagi ayah mengajar anak-anaknya adalah melalui diri sendiri." 6. Ayah Sebagai Orang yang Disiplin "Anak-anak membutuhkan batasan. Mereka tidak cukup bijaksana untuk menetapkan semua aturan bagi diri mereka sendiri," demikian kata Higgins. Dua perbedaan besar yang harus dihindari yaitu melimpahkan semua disiplin kepada para ibu dan mengkaitkannya kepada anakanak hanya sebagai seorang yang berpegang pada disiplin. Tidak seharusnya ayah menjadi begitu lemah oleh karena anak-anaknya dapat tumbuh tanpa mengetahui cara untuk menetapkan batas-batas dan menjaga diri mereka sendiri dari masalah-masalah. Juga, mereka dapat menjadi marah jika mereka terlambat mencoba, tidak berhasil untuk melaksanakan aturan-aturan.

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2005 biasawae.com

7. Ayah Sebagai Pelindung Bantulah anak-anak mengantisipasi bahaya. Tanpa perlindungan nyata, anak-anak dapat melewati hidup tanpa suatu perasaan kasih dari Allah, demikian kata Higgins. Akan tetapi jika orangtua terlalu melindungi, anak-anaknya dapat menjadi terlalu tergantung dan tidak dapat mengambil risiko. 8. Ayah Sebagai Pelatih Ajarkan anak-anak "cara untuk bersaing dan bekerja sama," tetapi hindari setiap tekanan untuk menjadi yang "menang-kalah." 9. Ayah Sebagai Sahabat "Ayah yang akan menerima anak-anaknya sebagaimana adanya mereka, yang menikmati kehidupan bersama dengan mereka .... Terlalu banyak anak-anak mengenal ayahnya sebagai seorang musuh dan bukan sebagai seorang sahabat," tetapi mereka yang sering meninggalkan anak-anak tidak dapat memahami Allah sebagai seorang orangtua yang bersahabat. Akan tetapi, Higgins memperingatkan bahwa terlalu banyak menjadi "seorang kawan" atau "teman baik" dapat menjadi suatu "beban yang tidak adil" bagi anak-anak mereka.

Related Documents

Pakaian Bagi Kaum Lelaki
November 2019 37
Teladan Agung
November 2019 31
Sebuah Teladan
October 2019 22
Cerita Teladan
April 2020 15