89453_naskah Drama Senbud.docx

  • Uploaded by: evita
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 89453_naskah Drama Senbud.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,145
  • Pages: 15
Naskah Drama : “Asal mula Kota Cirebon dan Masuknya Islam di Kota Cirebon”

ASAL MULA KOTA CIREBON DAN MASUKNYA ISLAM DI KOTA CIREBON Babak I Kali ini kelas 1 b akan menceritakan asal mulanya masuknya Islam di kota Cirebon dan cerita dariSunan Gunung Jati, tetapi kelas 1 b akan menceritakanya ke dalam sebuah naskah drama babad Cirebon. Dalam babad cirebon penyebaran islam disebut dengan nama Syehk Nurjati. Jauh sebelum itu tanjungpura, karawang juga telah berdiri pesantren Quro. Salah seorang santrinya adalah Nyai Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa dari kerajaan Singapura Muara Jati yang ,masih keturunan raja Sunda, Prabu Niskala Wastu Kancana. Nyai Subang Larang kemudian di jodohkan dengan Raden Pemanah Rasa, putra mahkota kerajaan Pajajaran. Raden Pemanah Rasa menikahi Nyai Subang Larang bukan karena memenangkan saimbara, memang pada awal nya Raden Pemanah Rasa memenangkan saimbara, tetapi pada akhirnya Raden Pemanah Rasa jatuh cinta kepada Nyai Subang Larang setelah ia mendengar suara mengaji Nyai Subang Larang dipesantren Quro. Dari rahim Nyai subang Larang ini kemudian lahir pangeran Walasungsang dan Nyimas Rarasantang. Dan pada saat itu Santri generasi-generasi pertama Syekh Datuk Khafi tak lain putra – putri Raden Pemanah Rasadan permaisuri Nyai Subang Larang yaitu Nyimas Rara Santang , pangeran Walasungsang dan Prabu Kian Santang.

Narator : AlkisahSebelum berkenan di persunting, Nyai Subang Larang mengajukan tiga syarat harus di penuhi kepada Raden Pemanah Rasa yaitu disediakannya bintang saketi, melaksanakan wirid dan ritual islam lainnya.

(Musik Tradisional dari menit 00.00-03.00)

Prabu Siliwangi

: Wahai Nyai Subang Larang bersediakan kau menjadi permaisuriku dan menjadi ibu dari anak-anak ku.

Nyai Subang Larang

: Wahai Prabu Siliwangisebelum kau mempersuntingku aku akan mengajukan tiga syarat untuk mu yang harus kau penuhi. Apakah kau bersedia?

Prabu Siliwangi

: Apakah tiga syarat itu Nyai Subang Larang?

Nyai Subang Larang

: Tiga syarat yang harus kau penuhi pertama kau harus sediakan bintang saketi, kedua kau harus melaksanakan wirid, dan yang ketiga kau harus melakukan ritual Isam lainnya. Apakh kau bersedia melakukan semua itu wahai Prabu Siliwangi?

Prabu Siliwangi

: Wahai Nyai Subang Larang mengapa kau meminta tiga syarat itu. Kenapa kau tidak meminta kerajaan ataupun lainnya?

Nyai Subang Larang

: Aku memintamu untuk memenuhi tiga syarat itu, karena aku ingin anak-anak kelak harus jadi muslim dan muslimah. Apakah kau sanggup untuk memenuhi tiga syarat itu wahai Prabu Siliwangi?

(Prabu Siliwangi pun berfikir) Nyai Subang Larang

: Sudah ku duga kau tidak akan bisa melakukan ini semua Prabu Siliwangi.

(Musik akad ayung teduh dari menit 01.14-02.04 Prabu Siliwangi

: Baiklah aku bersedia wahai Nyai Subang Larang.

Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang pun menikah di pesantern Quro ,setelah menikah Prabu Siliwangi ini diangkat menjadi putra mahkota oleh Susuk Tunggal. Prabu Siliwangi kemudian

memboyong Nyai Subang Larang untuk tinggal di keraton Pakuan Pajajaran (Bogor) bersama istri yang lain. Lalu Prabu Siliwangi pun di angkat menjadi raja. Setelah menikah Nyai Subang Larang pun memiliki seorang anak yaitu pangeran Walasungsang, Nyimas Rara Santang, dan Prabu Kian Santang Nyai Subang Larang pun wafat di keraton Pakuan, kemudian jenazahnya dibawa oleh abdi dalemnya untuk dimakamkan di Muara Jati.

Babak 2 Narator: Seorang ulama besar dari baghdad telah datang ke sebuah kerajaan, yaitu kerajaan padjadjaran bersama 20 orang muridnya. Ulama tersebut bernama Syehk Datuk Kahfi, beliau akan menyiarkan agama Islam di sana. Suatu saat, ketika Syekh Datuk Kahfi sedang berdakwah kepada murid-muridnya, sang pangeran Walangsungsang dan putri Nyimas Rara Santang tidak sengaja melihat Syekh Datuk kahfi yang sedang berdakwah.

(Syekh Datuk Kahfi datang dan menghampiri para penduduk yang sudah siap untuk mendengarkan dakwah Syekh Datuk Kahfi)

(Musik Tradisional dari menit 00.00-06.00) Syekh Datuk Kahfi

: Assalamuailkum.

Semua Penduduk

: Waalikumsalam

Penduduk

:Guru bisakah kita memulai dakwah nya.

1

Karena kami sudah siap untuk mendengarkan dakwahanmu guru? Syekh Datuk Kahfi

: Baiklah silahkan kalian duduklah wahai murid-muridku.

(penduduk pun duduk) Syekh Datuk Kahfi

: Saya akan menyampaikan dakwah mengenai apa itu Islam? SesungguhnyaIslam memandang satu kesatuan yang utuh. Sedikitpun Islam tidak pernah mengotak ngotakkan sisi-sisi manusia, siapapun ia. Sisi negatif manusia, Islam dekati dengan cara memberi larangan dan ancaman, sementara sisi positif Islam dorong dengan beragam anjuran dorongan. Islam

juga mengajarkan konsep surga (sebagai balasan apabila manusia mau melakukan setiap anjuran ajaran Islam) dan neraka (sebagai balasan apabila manusia terjerumus kepada setiap larangan ajaran Islam). Penduduk

2

: Guru apakah jika kita mematuhi semua perintah dan ajaran Allah Swt kita semua akan masuk kedalam surganya Allah guru?

Syekh Datuk Kahfi

: Ya karena sesungguhnya agama Islam ialah agama yang paling murni dan suci di mata Allah Swt. Jika kalian mematuhi semua ajaran aturan Allah Swt niscya kalian akan masuk surga yang keindahannya subhanaalh. Dan jika kalian menjalankan hal-hal yang di larang oleh Allah Swt maka Allah Swt akan langsung memasukkan kalian ke dalam neraka yang hukumannya sangat pedih yang tidak akan bisa kita bayangkan nauzubilahminzalik

Semua Penduduk

: Nauzubilahminzalik.

(pangeran Walangsungsang dan putri Nyimas Rara Santang tidak sengaja lewat dan mendengarkan cerita Syekh Datuk Kahfi. Lalu Syekh Datuk Kahfi dan para penduduk meninggalkan tempat dakwahan tersebut)

Nyimas Rara Santang

: kakanda, apa yang sedang dilakukan orang itu?.

Walangsungsang

: Entahlah, ayo kita dengarkan.

(merekapun mendengarkan)

Penduduk

3

:Baiklah guru kami mengerti apa yang kau ajarkan kepada kami maka kami akan menjalankan anjuran aturan yang di perintahkan Allah Swt agar kami mendapkatkan keindahan yang mutlak yang di berikan Allh Swt.

Syekh Datuk Kahfi

: Baiklah murid-muridku mungkin sekian dakwah yang dapat saya sampaikan. Wabillahitaufik walhidayah

Wasaalamualaikum Wr. Wb Semua Penduduk

: Walaikumsalam Wr. Wb

(Mereka semuapun pergi dari Pendopo)

Babak 3 Narator : pada suatu malam, pangeran Walangsungsang dan adiknya Nyimas Rara Santang mendapat mimpi yang sama, yaitu bertemu dengan seseorang yang wajahnya sangat agung dan di penuhi oleh cahaya, dan caranya menerangkan islam sangat mempesona. Dan mimpi itu terulang hingga 3 kai berturut-turut.

(Musik Tradisional dari menit 00.00-06.00) Walangsungsang

: Adinda, aku bermimpi bertemu seseorang yang sangat agung dia mengajarkan Islam padaku.

Nyimas Rara Santang

: Benarkah kakanda? Akupun bermimpi sama sepertimu.

Walangsungsang

: Apa arti mimpi ini? Aku sangat ingin bertemu dengan orang itu.

Nyimas Rara Santang

: Kakanda, bagaimana jika kita tanyakan pada orang yang waktu itu kita lihat di pendopo.

Walangsungsang

: ayo, kita cari tahu.

Narator : setelah mereka bermimpi seperti itu, mereka ingin memperdalam ajaran agama Islam pada Syekh Datuk Kahfi. Tetapi saat mereka meminta ijin pada sang ayah yaitu Prabu Siliwangi, beliau menolak keinginan mereka. (pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang menghampiri sang raja yang sedang duduk di kursi tahtanya)

(Musik Tradisional dari menit 00.00-06.00) Walangsungsang

: Ayahanda bisakah kami berbicara denganmu mengenai suatu hal?.

Prabu siliwangi

: Bicaralah anak-anakku.

Walangsungsang

: Ayahanda, ijinkan kami berguru pada Syekh Datuk Kahfi.

Prabu Siliwangi

: Apa yang akan kalian pelajari di sana?

Nyimas Rara Santang

: Kami akan memperdalam ajaran agama Islam di sana.

(Musik menegangkan 00.00-00.17) Prabu Siliwangi

: TIDAK! Aku tidak mengijinkan kalian berguru padanya.

Nyimas Rara Santang

: Tapi ayahanda kami.....

Prabu Siliwangi

: Jangan membantah perkataanku, sudah kukatakan tidak. Pergilah dan masuk kamar kalian!

Walangsungsang

: Baiklah ayahanda, maafkan kami.

(mereka pergi meninggalkan Prabu siliwangi dan masuk ke kamar mereka dan Prabu Siliwangipun meninggalkan tkursi tahtanya )

Narator: Prabu siliwangi tidak mengijinkan mereka berguru pada Syekh Datuk Kahfi, tetapi mereka bersikukuh untuk tetap berguru pada Syekh Datuk Kahfi. Dan akhirnya merekapun melarikan diri dari istana.

(pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang keluar dari kamar mereka dan sedang mengendap-ngedap kabur dari istana, dan pergi menemui Syekh Datuk Kahfi) (Musik tegang dua 00.00-00.20) Walangsungsang

: Adinda mari kita pergi diam-diam dari istana ini dan menemui guru Syekh Datuk Kahfi.

Nyimas Rara Santang

:Tapi Kakanda.....

Walangsungsang

: Ayo adinda mari kita pergi dari sini menemui guru itu dan kita belajar agama Islam di pendopo itu adinda.

Nyimas Rara Santang

: Iya kakanda baiklah.

(mereka berduapun berhasil pergi dari istana dan menemuiSyekh Datuk Kahfiyang sedang membaca buku ajaran agama Islam)

(Musik Tradisional dari menit 00.00-06.00) Walangsungsang

Syekh Datuk Kahfi

: Sampurasun.

: Rampes Ucapkanlah assalammualaikum, jika kau bertamu ke rumah seseorang wahai anak muda.

Walangsungsang dan rara santang : Assalammualaikum

Syekh Datuk Kahfi

: Waalaikumsalam, masuklah dan duduklah wahai anak muda

(pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rara Santangpun duduk bersama Syekh Datuk Kahfi) Syekh Datuk Kahfi Walangsungsang Syekh Datuk Kahfi

:Ada apa kalian datang padaku? : Guru, ijinkan kami berguru padamu : Tentu, sebelum itu kalian harus memenuhi sebuah syarat dariku.

Walangsungsang Syekh Datuk Kahfi

: Syarat apakah yang akan guru berikan? : Bukalah bagian selatan gunung jati, lalu buatlah pendukuhan di sana.

Walangsungsang Syekh Datuk Kahfi

: Baiklah guru, kami akan penuhi perintahmu sekarang. : Tunggu, sebelumnya kalian harus membacakan syahadat, sebagai tanda kalian adalah seorang muslim. Ikuti ucapanku asyhaduallailahailallah wa asyhaduanna muhammadarosulullah.

Walangsungsang dan rara santang : asyhaduallailahailallah wa asyhaduanna muhammadarosulullah. Syekh Datuk Kahfi

: Kau NyimasRara Santang, pakailah ini dan tutup auratmu.

(Syekh Datuk Kahfi memberikan selendang pada Nyimas Rara Santang mereka semua pun pergi dari rumahSyekh Datuk Kahfi)

Narator: pangeran walangsungsang adalah seorang pemuda yang sakti. Tugas yang di berikan Syekh Datuk Kahfi dapat di selesaikannya hanya dalam beberapa hari.

(pangeran walangsungsang sedang membuat pendukuhan)

Narator: Setelah pendukuhan selesai di buat, merekapun tinggal di sana, dan belajar agama Islam di sana.Syekh Datuk Kahfi sedang berdakwah di hadapan muridnya dan pangerang walangsungsang serta nyimas rara santang. Cerita pun mulai tersebar dari mulut ke mulut, setiap hari banyak berdatangan penduduk untuk berguru dan menetap di pendukuhan yang pangeran dirikan. (para penduduk, pangeran Walasungsan, dan Nyimas Rara Santangtelah duduk dan bersiap mendengarkan dakwah Syekh Datuk Kahfi)

(Musik Tradisional dari menit 00.00-06.00)

Syekh Datuk Kahfi

: Assalamualikum Wr.Wb

Semua para penduduk, Nyimas Rara Santang dan Pangeran Walasungsang : Waalikumsalam Wr. Wb Syekh Datuk Kahfi

: Saya akan menyampaikan dakwah tentang ajaran Islam. Sesungguhnya dalam kehidupan ini, adakalanya manusia terjatuh sampai pada tingkat yang rendah, disebabkan ketidak maunnya dan ketidak mampuannya mengoptimalkan segala potensi yang telah dianugerahkan Allah Swt.

(di saat Syekh Datuk Khafi sedang berdakwah beberapa penduduk datang kepada pangeran walangsungsang)

(Musik Tradisional dari menit 00.00-06.00) Penduduk Lainnya

:Pangeran ijinkanlah kami berguru dan menetap disini.

Walangsungsang

: Baiklah, marilah kita belajar Islam bersama.

(para penduduk lainnya duduk dan mendengarkan dakwah Syekh Datuk Kahfi) Syekh Datuk Kahfi

: Silahkanlah kalian duduk wahai murid-muridku.

(para penduduk lainnya yang baru datangpun duduk) Syekh Datuk Kahfi

: Baiklah saya akan melanjutkannya. Sesungguhnya Allah Swt membuat konsep manusia yaitu yang merupakan salah stu di antara tema sentral yang tertulis di dalam Al- Quran. Hal ini terindikasi dari beberapa kata yang terdapat di dalam Alquran yang itu semua berpulang pada makna dan tema yang satu, yaitu membicarakan manusia. Setidaknya ada empat kata di dalam Alquran yang mewakii makna manusia: pertama, AlBasyar, kedua An-Nas, ketiga Al-Ins, dan keempat Al-Insan. Mungkin sekian dakwah yang dapat saya sampaikan Wabillahi taufik Walhidayah Wassalamualaikum Wr.Wb

(para penduduk, pangeran Walasungsang dan Nyimas Rara Santang Meninggalkan Pendopo) Narator : suatu ketika Syekh Datuk Kahfi mengajak pangeran Walangsungsang dan NyimasRara Santang berbicara.

Syekh Datuk Kahfi

: Wahai Nyimas Rara Santang dan Pangeran Walasungsang bisakan kita berbicara sebentar?

Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang : Iya guru bicara lah. Syekh Datuk Kahfi

: Syarat sudah kalian penuhi, untuk memperdalam agamamu. Kalian pergilah ke tanah suci di mekah. Disana kalian akan bertemu dengan Syekh Bayanilah dan bergurulah padanya.

Walangsungsang

: Baik guru.

Nyimas Rara Santang

: Ayo kakanda mari kita pergi dan temui Syekh Bayanilah

Walangsungsang

: Iya Adinda.

(mereka semua pun pergi dan Nyimas Rara Santang dan Pangeran Walasungsang pun berngkat ke Mekkah)

Narator: sesampainya mereka di mekah mereka bertemu dengan Syekh Bayanillah dan tinggal di sana.

(Musik Tradisional dari menit 03.07-06.00) Walasungsang dan Nyimas Rara Santang : Assalamualaikum guru. Syekh Bayanillah

: waalikumsalam.

Walangsungsang

: Guru, kami adalah salah satu murid Syekh Datuk Kahfi, kami di perintahkan oleh beliau untuk berguru padamu.

Syekh Bayanillah

: Siapakah nama kalian wahai anak-anak muda?

Walangsungsang

: Perkenalkan guru saya walasungsang dan ini adik saya nyimas rara santang

Syekh Bayanillah

: Baiklah, sebelum kalian melakukan ibadah haji kalian harus memenuhi beberapa syarat haji, dan rukun haji. Apakah kalian bersedia melakukannya.

Nyimas Rara Santang

: Kami bersedia guru apakah syarat dan rukun haji itu guru?

Syekh Bayanillah

: Adapun Syarat-syarat haji yang harus kalian penuhi yaitu: 1. Harus beragama Islam, 2. Harus sehat jasmani dan rohani, 3. Baligh, 4. Merdeka, dan ke 5. Mampu .Dan rukun-rukun nya yaitu: 1. Ada ihram yaitu niat haji dan menggunakan pakain putih tanpa jahitan, 2. Wukuf, 3. Tawaf yaitu mengelilingi

kabah, 4. Sa’i, 5. Menggunting dan mencukur rambut, dan 6. Tertib. Syekh Bayanillah

: apakah kalian mampu melakukan semua itu?

Nyimas Rara Santang

: Baiklah kami mampu melakukan semua itu guru.

Syekh Bayanillah

: Baiklah, besok kalian laksanakanlah haji.

Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang : Baik guru

Babak 4 Narator : keesokan harinya merekapun melaksanakan ibadah haji di mekah. Saat pangerang Walangsngsang dan Nyimas Rara Santang sedang melakukan tawaf, mereka tidak sengaja bertemu dengan seorang raja mesir yaitu Sultan Syarif Abdullah.

(sultan syarif abdulah sedang memandangi rara santang dari ke jauhan bersama syekh bayanillah) (Musik Haji 00.00-07.00) Syekh Bayanillah

: Wahai Sultan aku memiliki murid dari pulau jawa yang sangat cantik jelita apakah kau bersedia aku kenalkan dengan muridku itu ?

Sultan

: baiklah Syekh aku bersedia.

walangsungsang dan Nyimas Rara Santang:Assalamualaikum. Wr. Wb Syekh Bayanillah

: Waalikumsalam. Wr. Wb. Sultan inilah muridku yang aku ceritakan tadi kepadamu ini adalah nyimas rara santang dan ini adalah kakaknya walasungsang.

Sultan

: Syekh bisakahaku mempersunting muridmu?

Syekh Bayanillah

: Baiklah. Walasungsang apakah kau bersedia menjadi wali nikah untuk adikmu?.

Walangsungsang

: iya Syekh aku bersedia tapi sebelum itu biarkan adikku yang memutuskan semuanya.

Nyimas Rara Santang

: Baiklah aku bersedia kakanda jika itu yang terbaik untukku maka aku bersedia.

Syekh Bayanillah

: Baiklah jika nyimas rara santang bersedia mari kita lakukan akad sekarang.

Walangsungsang

: Baiklah guru. Saya nikahkan adik saya nyimas rara santang dengan sultan syarif abdullah dengan mas kawin sebongkah emas dan seprangkat alat sholat di bayar tunai.

Sultan

: Saya terima nikahnya nyimas rara santang dengan mas kawin tersebut di bayar tunai.

Syekh Bayanillah Penonton Syekh Bayanillah

: Bagaimana sah. : Sah : alhamdulilah sekarang kalian sah menjadi suami istri. Semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warahmah.

Semua

: amin.

Babak 5 Narator : Sultan Syarif Abdullah dan Nyimas Rara santangpun menikah. Dan sesuai kebiasaan orang mesir, setelah menjadi istri Syarif Abdullah, nama Nyimas Rarar Santang kemudian diubah menjadi Syarifah Muda’im.Pernikahan NyimasRara Santang dan Sultan Syarif Abdullah dikaruniai 2 orang anak, yaitu Syarif Hidayatullah dan adiknya Syarif Nurullah. Tiga tahun berlalu, pangeran Walangsungsang sempat tinggal di mesir dan akhirnya pulang kembali ke tanah padjadjaran.

(musik sedih 00.00-00.35) Walangsungsang

: Ananda, sudah tiga tahun kakanda tinggal di negri orang, saatnya kakanda pulang ke negri kita yaitu negri Padjajaran.

Nyimas Rara santang

: Kakanda, maafkan ananda, karena ananda tidak bisa ikut denganmu, ananda sudah mempunya keluarga disini, ananda harus memenuhi kewajiban ananda sebagai seorang istri.

Walangsungsang

: Iya ananda tidak apa-apa jaga dirimu baik-baik.

(Nyimas Rara Santang pun sedih dan menangis melihat pangeran Walasungsang meninggalkan istananya)

Narator : Pangeranpun pergi dari istana lalu pulang kembali ke pulau Jawa, lalu mendirikan atau memproklamasikan negri Caruban Larang yang sekarang disebut dengan kota Cirebon. Beberap tahun lamanya setelah kepergian pangerang walangsungsang, di mesir sang raja meninggal dunia. Ketika Syarif Hidayatullah berumur 21 tahun, tahta kerajaanpun di turunkan kepada anak

pertamanya yaitu Syarif Hidayatullah, tetapi tahta kerajaan di berikan pada adiknya yaitu Syarif Nurullah. Karena Syarif Hidayatullah terlalu cinta kepada tanah kelahiran ibunya yaitu pulau Jawa.

(Musik Sedih 00.35-01.35) Nyimas Rara Santang

: (duduk menangis akan kepergian sultan dan dan kerinduannya terhadap sultan)

Syarif Hidayatullah

: Ibunda mengapa Ibunda bersedih.

Nyimas Rara Santang

: Ibu merindukan mendiang ayahmu yang sudah bertahun-tahun meninggalkan kita semua.

Syarif Hidayatullah

: (Syarif pun duduk dan menghampiri ibunya yang sedang menangis)Sudahlah ibunda, iklaskan kepergian ayahanda.

Nyimas Rara Santang

: Iya anakku, ibu akan mengikhlaskan kepergian ayahmu, teteapi kamu harus siap menjadi raja dan pengganti ayahmu untuk menjaga negri Mesir ini.

Syarif Hidayatullah

: Tidak ibunda, aku tidak siap untuk menerima tahta ini!

Nyimas Rara Santang

: Mengapa anak ku? Kau harus siap karena kau adalah putra mahkota dari negri Mesir ini?

Syarif Hidayatullah

: Tidak ibunda aku akan kembali ke tanah leluhur ku yaitu negri Padjajaran dan tahta ini akan ku berikan kepada adikku Syarif Nurullah.

Nyimas Rara Santang

: Baiklah anakku jika itu yang kau inginkan. Mari kita Pergi ketanah leluhurmu yaitu negri padjajaran.

Syarif Nurullah

: Baik ibunda.

Babak 6 Narator:Syarif Hidayatullah dan Nyimas Rara santang pun pulang ketanah leluhurnya di pulau Jawa.Setelah sampai di tanah padjadjaran, mereka kembali ke Pendukuhan Carubang Larang atau yang di kenal sekarang kota Cirebon, kedatangan mereka di sambut gembira oleh pangerang Walangsungsang.

(Musik Tradisional dari menit 01.05-03.00) (mereka sampai ke pendukuhan) Syarif Hidayatullah dan Nyimas Rara Santang : Assalammualaikum. Walangsungsang

: Waalaikumsalam. Selamat datang di Carubang Larang Keponakanku dan adikku.

Nyimas Rara Santang

: Kakanda bagaimana kabarmu, perkenalkan ini adalah anakku Syarif Hidayatullah?.

Walangsungsang

: Alhamdulilah, kakanda baik-baik saja adinda. Oh ini adalah anakmu perkenalkan aku adalah paman mu nak. Bagaimana keadaan ayahmu apakah di baikbaik saja?

Nyimas Rara Santang

: Sudahlah kakanda jangan membicarakan itu, sultan sudah meninggalkan kita semua kakanda.

Walangsungsang

: lalu bagaimana dengan negri mesir siapa yang menggantikan tahta selanjutnya?

Nyimas Rara Santang

: Yang menggantikan tahta selanjutnya yaitu ankku sultan nurullah.

Walangsungsang

: Baiklah silahkan masuk.

(Mereka pun masuk kedalam istana Caruban Larang)

Narator: syarif hidayatullah sangat senang tinggal disana, ia berguru pada Syekh Datuk Kahfi.Tahun demi Tahun Syarif Hidayatullah berguru pada Syekh Datuk Kahfi, pengetahuan tentang ajaran Islampun telah ia kuasai dengan baik. Syekh Datuk Kahfi pun semakin tua, karna melihat Syarif Hidayatullah begitu sangat pintar, Syekh Datuk Kahfi pun memerintahkan syarif hidayatullah untuk melanjutkan tugasnya untuk menyebarkan agama islam.

(Syekh Datuk Kahfi memberi perintah pada Syarif Hidayatullah, yang pada saat itu Syekh Datuk Kahfi sedang duduk dan Syarif Hidayatullah pun ingin menemui Syekh Datuk Kahfi)

(Musik Tradisional dari menit 00.00-03.00) Syarif Hidayatullah Syekh Datuk Kahfi

: Assalamualaikum guru. : (batuk, batuk)Walaikumsalam masuklah dan duduklah nak.(Syarif Hidayatullah pun duduk)

Syekh Datuk Kahfi

: Nak bisakah aku membicarakan suatu hal denganmu?

Syarif Hidayatullah

: Iya guru, bicaralah!

Syekh Datuk Kahfi

: Nak syarif hidayatullah, bisakah kau gantikan aku untuk melanjutkan penyebaran Islam, karena aku percaya padamu dan pasti kau mampu melakukan ini semua.

Syarif Hidayatullah

: Baiklah guru, akan aku kerjakan perintah mu untuk menyebarkan ajaran agama Islam di negri Carubang Larang ini.

Narator: syarif hidayatullah tiap hari berdakwah menyebarkan ajaran agama islam di Carubang Larang atau yang sekarang terkenal kota Cirebon, penduduk pun semakin hari semakin berdatangan untuk mendengarkan dakwah Syarif Hidayatullah. Sejak saat itulah Sayarif Hidayatullah dipanggil dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Dan Prabu Siliwagi pun sudah menyetujui anak-anaknya untuk memeluk agama Islam.

“T A M A T”

Para Tokoh :

1. Prabu Siliwangi Nyai Subang Larang Syekh Datuk Kahfi

: Raynaldi Nur fakhruroji : Anggun Sri Handriani : Ibnu Ahmad Nurdin

Nyimas Rara Santang

: Lugina

Sultan Syarif Abdullah

:MSyam Haris

Syarif Hidayatullah

: Adhitya Kurniawan

Pangeran Walasungsang

: Dodi Hidayat

Syekh Bayanillah

: Putri Sifa Qolbiah

Penduduk 1

: Oki Hardianti

Penduduk 2

: Ghian Natasya

Penduduk 3

: Tuti Aliyah

Penduduk lainnya

: Sekar Suti Miraningtiyas

Related Documents

Drama
April 2020 41
Drama
June 2020 27
Drama
November 2019 49
Drama
October 2019 47
Drama
November 2019 55
Drama
July 2020 22

More Documents from "rizkinugraha"