82-101-persepsi-bidan-tentang-pelaksanaan-program-asuhan-persalinan-normal-final.pdf

  • Uploaded by: Dahnia afris
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 82-101-persepsi-bidan-tentang-pelaksanaan-program-asuhan-persalinan-normal-final.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 4,600
  • Pages: 24
Vol. 7, No. 1

ISSN : 2088-4109

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH) Januari 2017 HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB DI KLINIK PRATAMA LESTARI WEDARIJAKSA PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANC DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG ANC DI BIDAN PRAKTEK SWASTA PARJIAH JUWANGI BOYOLALI Dwi Astuti NYERI PERSALINAN DAPAT DIKURANGI DENGAN MENGGUNAKAN ENDORPHIN MASSAGE Titik Ariyanti, Theresia Catur Wulan S EVALUASI CAKUPAN IMUNISASI BCG DI PSKESMAS JEKULO KUDUS TAHUN 2009 Diah Ayu Fatmawati, Rifa Caturiningsih, Heni Febriana HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RB SAYANG IBU UNDAAN KUDUS Kuneng Umbarwati, Rifa Caturiningsih, Heni Febriana TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI KUDUS Antika Noviani Lestari, Rifa Caturiningsih, Ratna Widhayanti TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER 2 DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI BPS SRI WANITORAHAYU KUDUS Indriyaningsih, Umi Widayati, Ni Ketut Kasmini GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI IUD BPM LENY MULYANI DI KUDUS Maria Christiana, Kudarti, Th. Catur Wulan S PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRE DAN POST PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM MARYATI, LORAM WETAN - KUDUS Ni Made Silvy Krisna Pratiwi, Dini Enggar Wijayanti, Nur Sri Atik PERSEPSI BIDAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI KECAMATAN KOTA KUDUS Suciyati, Magdalena Dyah P, Dewi Endah Kusumaningtyas

Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Mardi Rahayu Kudus

Vol. 7, No. 1

Hal. 1-101

Kudus Januari 2017

ISSN 2088-4109

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH) Vol. 7, No. 1

Januari 2017 SK. Direktur AKBID Mardi Rahayu No. 004/AKMR-SK/II/2016

Susunan Dewan Redaksi (Editorial Team) Ketua Dewan Redaksi (Editor in Chief) : Kudarti, S.SiT, M.Kes

Dewan Redaksi (Editorial Board) : Kudarti, S.SiT, M.Kes Dewi Endah Kusumaningtyas, SST; Ratna Widhayanti, SST;

Administrasi Redaksi (Administration) : Agus Supriyanto

Penerbit (Publisher): AKBID Mardi Rahayu

Alamat Redaksi Jl. KH. Wahid Hasyim 89 Kudus Telp./Fax. : (0291) 445979 Email : [email protected] Website : http://akbidmr.ac.id/layanan/e-jurnal

Jurnal Kebidanan dan Kesehatan terbit satu kali dalam setahun

Jurnal Kebidanan dan Kesehatan (Journal Of Midwifery And Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun non hasil penelitian di bidang kebidanan dan kesehatan yang belum pernah diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya,kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan

Jurnal Kebidanan dan Kesehatan

Vol. 7, No. 1

Hal. 1 – 101

Kudus Januari 2017

ISSN 2088-4109

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH) Vol. 7, No. 1

Januari 2017

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB DI KLINIK PRATAMA LESTARI WEDARIJAKSA PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANC DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG ANC DI BIDAN PRAKTEK SWASTA PARJIAH JUWANGI BOYOLALI Dwi Astuti

NYERI PERSALINAN DAPAT DIKURANGI DENGAN MENGGUNAKAN ENDORPHIN MASSAGE Titik Ariyanti, Theresia Catur Wulan S

EVALUASI CAKUPAN IMUNISASI BCG DI PUSKESMAS JEKULO KUDUS TAHUN 2009 Diah Ayu Fatmawati, Rifa Caturiningsih, Heni Febriana

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RB SAYANG IBU UNDAAN KUDUS Kuneng Umbarwati, Rifa Caturiningsih, Heni Febriana

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI KUDUS Antika Noviani Lestari, Rifa Caturiningsih, Ratna Widhayanti

TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER 2 DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI BPS SRI WANITORAHAYU KUDUS Indriyaningsih, Umi Widayati, Ni Ketut Kasmini

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI IUD BPM LENY MULYANI DI KUDUS Maria Christiana, Kudarti, Th. Catur Wulan S

PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRE DAN POST PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM MARYATI, LORAM WETAN - KUDUS Ni Made Silvy Krisna Pratiwi, Dini Enggar Wijayanti, Nur Sri Atik

PERSEPSI BIDAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI KECAMATAN KOTA KUDUS Suciyati, Magdalena Dyah P, Dewi Endah Kusumaningtyas

Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Mardi Rahayu Kudus Jurnal Kebidanan dan Kesehatan

Vol. 7, No. 1

Hal. 1 – 101

Kudus Januari 2017

ISSN 2088-4109

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH) Vol. 7, No. 1

Januari 2017

DAFTAR ISI HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB DI KLINIK PRATAMA LESTARI WEDARIJAKSA PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih .................................................................................................................................................. 1 - 12 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANC DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG ANC DI BIDAN PRAKTEK SWASTA PARJIAH JUWANGI BOYOLALI Dwi Astuti......................................................................................................................................................................... 13-20 NYERI PERSALINAN DAPAT DIKURANGI DENGAN MENGGUNAKAN ENDORPHIN MASSAGE Titik Ariyanti, Theresia Catur Wulan S ............................................................................................................................ 21 - 28 EVALUASI CAKUPAN IMUNISASI BCG DI PUSKESMAS JEKULO KUDUS TAHUN 2009 Diah Ayu Fatmawati, Rifa Caturiningsih, Heni Febriana .................................................................................................29 - 31 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RB SAYANG IBU UNDAAN KUDUS Kuneng Umbarwati, Rifa Caturiningsih, Heni Febriana ................................................................................................... 32 - 40 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI KUDUS Antika Noviani Lestari, Rifa Caturiningsih, Ratna Widhayanti ........................................................................................ 41 - 48 TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER 2 DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI BPS SRI WANITORAHAYU KUDUS Indriyaningsih, Umi Widayati, Ni Ketut Kasmini ............................................................................................................ 49 - 56 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI IUD BPM LENY MULYANI DI KUDUS Maria Christiana, Kudarti, Th. Catur Wulan S.................................................................................................................57 - 69 PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRE DAN POST PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM MARYATI, LORAM WETAN - KUDUS Ni Made Silvy Krisna Pratiwi, Dini Enggar Wijayanti, Nur Sri Atik ..............................................................................70 -81 PERSEPSI BIDAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI KECAMATAN KOTA KUDUS Suciyati, Magdalena Dyah P, Dewi Endah Kusumaningtyas ..................................................................................... ... 82 - 101

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH) PERSEPSI BIDAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI KECAMATAN KOTA KUDUS Suciyati 1, Magdalena Dyah P 2, Dewi Endah Kusumaningtyas 3 [email protected] 1,2,3 Akbid Mardi Rahayu Kudus ABSTRACT Indonesia is a country that is a poor second to 107 of 177 countries on the issue of high maternal mortality rate (MMR) and IMR (Infant Mortality Rate). MMR in 2009 amounted to 266 / 100,000 live births and IMR in 2007 amounted to 26.9 / 1,000 live births. Government efforts have been made one with the standardization of delivery assistance with care Normal Delivery. However, the reality of data Public Health Offices Kudus District MMR and IMR in the sanctuary still quite high in 2010 reached 98, 95 / 100,000 live births and neonatal reach 6 , 25 per 1,000 live births, whereas most are already doing deliveries in health personnel certified Normal Delivery Care so, the question becomes whether the perception and implementation of health care workers APN is optimal ? The purpose of this research is to determine the perception of midwives on the implementation of a normal delivery care program in the district of the Kudus. The research method used is descriptive qualitative method. Measuring tool used as interview guides were distributed to five midwives from a total of 76 midwives tersertifikat Normal Delivery Care in the district town, Kudus district. The result showed the perception of midwife care normal delivery of all respondents agreed but the implementation is not in accordance with the existing standardization so, it is advisable to carry out care should standardize the Normal Delivery Care by the rules. Keywords: Perception, midwife, Implementation Normal Delivery Care ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang menjadi urutan ke 107 dari 177 negara lainnya dalam masalah tingginya AKI(Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi). Tahun 2009 AKI sebesar 266/ 100.000 kelahiran hidup dan AKB tahun 2007 sebesar 26,9/ 1.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan salah satunya dengan standarisasi pertolongan persalinan dengan Asuhan Persalinan Normal (APN) akan tetapi, kenyataan data Dinkes Kabupaten Kudus AKI dan AKB di Kudus masih cukup tinggi pada tahun 2010 AKI mencapai 98, 95/ 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai 6,25 per 1.000 kelahiran hidup padahal sebagian besar sudah melakukan persalinan di tenaga kesehatan yang sudah bersertifikasi APN sehingga, yang menjadi pertanyaan apakah persepsi dan pelaksanaan APN pada tenaga kesehatan sudah optimal?. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi bidan tentang 82

pelaksanaan program asuhan persalinan normal di kecamatan kota kudus. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Alat ukur yang digunakan adalah pedoman wawancara yang dibagikan pada 5 bidan dari total 76 bidan yang tersertifikat APN di kecamatan Kota, kabupaten Kudus. Hasil penelitian didapatkan data persepsi bidan tentang Asuhan persalinan normal semua responden setuju tetapi pada pelaksanaan tidak sesuai dengan standarisasi yang ada sehingga, disarankan dalam melaksanakan asuhan sebaiknya melakukan standarisasi APN sesuai aturan yang ada. Kata kunci : Persepsi, Bidan, Pelaksanaan Program APN PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang

kelahiran hidup. Hal tersebut juga

menjadi urutan ke 107 dari 177

tidak jauh berbeda dengan Angka

negara

masalah

Kematian Bayi (AKB) ditahun yang

tingginya AKI dan AKB. Angka

sama yaitu mencapai 26,9 per 1.000

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

kelahiran hidup, sedangkan ditahun

paling

2008

lainnya

besar

dalam

jumlahnya

bila

AKI

sebesar

228/100.000

dibandingkan dengan negara-negara

kelahiran hidup, hingga pada tahun

ASEAN lainnya. Pada tahun 2003,

2009 masih mencapai 226/100.000

AKI di Vietnam tercatat 95 per

kelahiran

100.000 kelahiran hidup, di Malaysia

Miliennium

30 per 100.000 kelahiran hidup

(MDGs) ditargetkan tahun 2015 AKI

sedangkan 100.000

di

Singapura

kelahiran

hidup.

Padahal

dalam

Development

Goals

9

per

tidak lebih dari 104 per 100.000

hidup.

Di

kelahiran hidup. (Ivan Hadar, 2010).

Indonesia pada tahun 2003 AKI

Berbagai upaya telah pemerintah

sebesar 307 per 100.000 kelahiran

lakukan untuk menurunkan AKI dan

hidup, pada tahun 2007 yang lalu

AKB di Indonesia, termasuk salah

tercatat

satunya

247

per

100.000

per

83

dengan

kebijakan

pemerintah meningkatkan

untuk

lebih

kualitas

pelayanan

baru

ini

bahwa

melakukan

pemerintah

standarisasi

dari

kesehatan ibu dan bayi baru lahir,

pertolongan persalinan yang harus

seperti

menggunakan

pelatihan

dukun

bayi,

Asuhan

pengembangan klinik Kesehatan Ibu

Normal,

dan

rumah

untuk menurunkan angka kematian

puskesmas,

ibu yaitu melalui pendekatan kepada

pondok bersalin desa, dan posyandu,

dukun bayi dengan membicarakan

pendidikan dan penempatan bidan di

bimbingan

desa, dan penggerakan masyarakat

memerlukan

untuk penyelamatan ibu hamil dan

dengan posyandu serta penapisan

bersalin . Hal tersebut dapat dilihat

kehamilan resiko tinggi. (JNPK-KR,

pada

pemerintah

2008; h. 1-5)

pertolongan

Pergeseran paradigma tersebut untuk

persalinan dengan Asuhan Persalinan

menjadikan persalinan yang bersih

Normal (APN). Asuhan Persalinan

dan aman serta mencegah komplikasi

Normal ini adalah persalinan bersih

selama dan pasca persalinan serta

dan aman serta untuk mencegah

mengurangi kesakitan atau kematian

terjadinya komplikasi. Bagi para

ibu dan bayi baru lahir. Tetapi pada

bidan yang belum mengenal Asuhan

kenyataannya AKI dan AKB di

Persalinan Normal dilakukan adanya

Indonesia masih tergolong tinggi

pengenalan

meskipun

Anak,

sakit,

dengan

pembangunan

pengembangan

program

baru

standarisasi

dan

pelatihan

APN.

Adanya program pemerintah yang

sedangkan

Persalinan

pada

peran

kasus

rujukan.

pertolongan

bidan

yang

Kerjasama

persalinan

sudah banyak yang ditolong oleh

84

tenaga kesehatan yang profesional.

Bayi ( AKB) di Kudus mencapai

Selain

banyak

6,25 per 1.000 kelahiran hidup.

komplikasi yang terjadi baik selama

Padahal pertolongan persalinan di

dan pasca persalinan, misalnya angka

Kudus sudah banyak yang dilakukan

kejadian perdarahan pada tahun 2001

oleh tenaga kesehatan, meskipun

adalah 40-60 % sedangkan menurut

berdasarkan

DepKes RI di tahun 2004 angka

bahwa masih banyak juga para bidan

kejadian partus tak maju adalah

yang menolong persalinan tidak

sebanyak 4,3 %. (Saifudin, 2001).

sesuai dengan standarisasi program

Asuhan

pemerintah

itu

juga

persalinan

masih

Normal

ini

pengalaman

yaitu

praktek

menggunakan

dilaksanakan sejak tahun 1997 oleh

APN. (Dinkes Kab. Kudus, 2010)

Departemen

Kesehatan

Berdasarkan latar belakang diatas

bekerjasama

dengan

RI

yang

jaringan

maka

penulis

tertarik

untuk

Nasional pelatihan klinik/kesehatan

melakukan penelitian tentang bidan

reproduksi di Jawa Timur dan Jawa

terhadap

Tengah.

asuhan

Menurut Dinkes Kabupaten Kudus

dituangkan dalam judul “Persepsi

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kudus

Bidan Tentang Pelaksanaan Program

pada tahun 2010 mencapai 98, 95 per

Asuhan

100.000 kelahiran hidup. Di tahun

Kecamatan

yang sama juga Angka Kematian

85

pelaksanaan persalinan

Persalinan Kota

program

normal

Normal

yang

di

Kudus”.

METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan

perineum, Peregangan tali pusat

adalah deskriptif kualitatif. Tenik

terkendali, Inisiasi menyusu dini,

pengumpulan data ini adalah data

Memandikan setelah 6 jam dari bayi

primer

lahir, Perawatan BBL setelah 1 jam

menggunakan

pedoman

wawancara yang terdiri dari 11

dari

pokok pikiran yaitu: Pelaksanaan

penelitian diambil adalah 5 dari 76

program asuhan persalinan normal,

bidan di kecamatan kota kabupaten

Pencegahan komplikasi, Pemantauan

kudus. Teknik analisa data yang

persalinan

digunakan adalah analisis domain,

Pemakaian

dengan alat

partograf,

pelindung

diri,

kelahiran

taksonomi

dan

bayi.

Subyek

komponesial.

Episiotomi, Sangga susur, Menahan

HASIL DAN BAHASAN A. HASIL 1. Karakteristik Responden a. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendidikan Kategori

Frekuensi

Prosentase

D3 D4 Jumlah

4 1 5

80% 20% 100%

86

b. Responden berdasarkan Umur. Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Menurut Umur Kategori

Frekuensi

25 – 35 tahun 2 36 – 45 tahun 1 46 – 55 tahun 1 56 – 65 tahun 66 – 75 tahun 1 Jumlah 5 c. Responden menurut lama bekerja.

Prosentase 40 % 20 % 20 % 20 % 100%

Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Menurut Lama Bekerja Kategori 4 tahun 15 tahun 32 tahun 50 tahun Jumlah

Frekuensi 2 1 1 1 5

Prosentase 40 % 20 % 20 % 20 % 100 %

2. Persepsi Bidan Tentang Pelaksanaan Program Asuhan Persalinan Normal di Kecamatan Kota Kudus a. Pertanyaan no 1 : bagaimana pendapat ibu mengenai pelaksanaan program asuhan persalinan normal? Dari pertanyaan no 1 didapat 3 Pokok pikiran. Pokok pikiran pertama yang diungkapkan yaitu:” Asuhan persalinan normal sesuai standart sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Pokok pikiran ke-2 mengatakan: Asuhan persalinan normal dapat mengurangi kesulitan persalinan kala II. Pokok pikiran yang ke 3 mengatakan : Asuhan persalinan normal ada 58 langkah sehingga sudah sesuai dengan kebutuhan ibu.

87

b. Pertanyaan no 2 apakah dengan asuhan persalinan normal ini dapat mencegah terjadinya komplikasi misalnya perdarahan, retensio plasenta, laserasi jalan lahir? Dari pertanyaan tersebut didapat 2 pokok pikiran. Pokok pikiran yang pertama diungkapkan asuhan persalinan normal memang dapat mencegah terjadinya komplikasi. Pokok pikiran yang kedua: kecil kemungkinan untuk terjadi perdarahan dan laserasi. c. Pertanyaan no 3 bagaimana pendapat ibu tentang asuhan persalinan normal pada kala I, misalnya pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf? Dari pertanyaan tentang pemantauan persalinan menggunakan partograf dapat disimpulkan 4 pokok pikiran. Pokok pikiran yang pertama menyatakan bahwa partograf sangat menolong sekali jika terjadi patologi. Pokok pikiran yang ke dua diungkapkan bahwa partograf dapat mengetahui proses persalinan itu normal atau sudah harus melewati garis waspada. Sedangkan pokok pikiran ke tiga mengungkapkan bahwa partograf untuk pemantauan persalinan. Sedangkan ada juga pokok pikiran lain yang mengungkapkan berbeda yaitu dengan adanya pertograf kita lebih tahu sebatas mana kewenangan kita. d. Pertanyaan no 4 menurut ibu pemakaian alat pelindungan diri seperti kacamata, tutup kepala, dan masker sudah efektif atau tidak dan apa alasannya?

88

Dari pertanyaan keefektifan pemakaian alat pelindungan diri selama proses persalinan ada 2 pokok pikiran. Pokok pikiran yang pertama diungkapkan bahwa APD dapat mencegah terjadinya infeksi. Sedangkan pokok pikiran lain bahwa dengan pemakaian alat pelindungan diri dapat membuat penolong lebih tidak nyaman. e. Pertanyaan no 5 bagaimanakah pendapat ibu tentang tindakan meminimalkan episiotomi pada proses persalinan di kala II? Dari pertanyaan tentang meminimalkan tindakan episiotomi ada 1 pokok pikiran yang diungkapkan semua responden yaitu episiotomi boleh dilakukan jika sesuai indikasi. f. Pertanyaan no 6 bagaimana pendapat ibu mengenai tindakan menahan perineum pada persalinan kala II? Dari pertanyaan tentang menahan perineum ada 2 pokok pikiran. Pokok pikiran yang pertama diungkapkan bahwa dengan menahan perineum dapat mencegah terjadinya defleksi maksimal. Sedangkan pokok pikiran yang ke dua bahwa nafas pendek-pendek harus kita tekankan pada pasien. g. Pertanyaan no 7 bagaimana pendapat ibu tentang dilakukannya sangga susur pada proses persalinan? Dari pertanyaan tentang tindakan sangga ada 3 pokok pikiran. Pokok pikiran yang pertama diungkapkan bahwa sangga susur dapat mengurangi

rupture perineum. Pokok pikiran yang ke dua yaitu

89

menghindari agar tidak terjadi kedinginan yang sesuai. Pokok pikiran yang ketiga yaitu dapat mencegah distosia bahu. h. Pertanyaan no 8 Apakah dengan tindakan peregangan tali pusat terkendali dapat mengurangi proses terjadinya perdarahan pada persalinan kala III? Dari pertanyaan tentang peregangan tali pusat terkendali ada 1 pokok pikiran yaitu semua respon setuju dengan manajemen aktif kala III karena dapat mengurangi angka perdarahan. i. Pertanyaan no 9 bagaimanakah pendapat ibu tentang tindakan inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir? Dari pertanyaan tentang inisiasi menyusu dini ada 3 pokok pikiran. Pokok pikiran yang pertama yaitu memperbaiki kontraksi diungkapkan bahwa Inisiasi menyusu dini memang baik dilakukan dan juga dapat memperbaiki kontraksi. Pokok pikiran yang kedua diungkapkan bahwa kontak kulit bayi biar adaptasi dengan puting susu. Sedangkan pokok pikiran yang ketiga bahwa inisiasi menyusu dini kurang efektif. j. Pertanyaan no 10 Bagaimanakah pendapat ibu tentang perawatan bayi baru lahir, misalnya bayi dimandikan minimal 6 jam dari kelahiran bayi? Dari pertanyaan diatas ada 2 pokok pikiran. Pokok pikiran pertama bahwa semua responden setuju bahwa dengan tindakan tersebut dapat mengurangi terjadinya hipotermia. Pokok pikiran yang kedua yaitu

90

menjaga kehangatan tubuh bayi yaitu lebih efektif memang karena dapat menjaga kehangatan tubuh bayi. k. Pertanyaan no 11 bagaimanakah pendapat ibu tentang pengukuran antropometri yang dilakukan 1 jam setelah kelahiran bayi?. Dari pertanyaan di atas dapat disimpulkan 3 pokok pikiran. Pokok pikiran yang pertama megungkapkan setuju bahwa hal ini dipakai sebagai kesempatan untuk observasi ibunya. Pokok pikiran yang kedua mengungkapkan tidak efektif karena jika tidak dilakukan secara langsung akan membuat lupa penolong. Serta ada pokok pikiran lain yang mengungkapkan bahwa lebih efektif karena bayi mudah kehilangan panas. B. BAHASAN 1. Karakteristik Responden

bekerja

a. Tingkat Pendidikan

sesuai

stadarisasi

Dari hasil penelitian pendidikan

degan

Asuhan

program Persalinan

normal yang ada.

responden sebagian besar adalah

b. Umur

D3 Kebidanan. Tingkat pendidikan

Dari

mempengaruhi responden dimana

besar

pengetahuan itu sendiri berperan

antara 25 – 35 tahun. Menurut

dalam hal pembentukan sikap dan

Notoadmodjo (2003) perubahan

perilaku

perilaku disebabkan karena proses

responden

yang

hasil

penelitian

umur

responden

berhubungan dengan ketrampilan

pendewasaan,

serta

adaptasi

kemampuan

responden

91

sebagian adalah

akan

melakukan

perilaku

terhadap

lingkungan.

Umur

salah satu

merupakan

faktor

menggambarkan seseorang maupun

baik sosial

2. Persepsi

bidan

tentang

program

asuhan

yang dapat

pelaksanann

kematangan

persalinan normal antara lain :

fisik,

psikis

karena

adanya

a. Pelaksanaan program asuhan persalinan normal

pengalaman dari responden.

Dari

c. Lama Bekerja

5

responden

yang

menjawab pertanyaan dari hasil

Dari hasil penelitian responden

wawancara, dapat disimpulkan

dengan karakteristik lama bekerja

bahwa

yang tertinggi adalah sebanyak 1

persalinan normal ini salah satu

responden (20%) dimana lama

upaya

bekerja

menekan angka kematian ibu

seseorang

mempengaruhi seseorang

biasanya kebiasaan

karena

dan

adanya

program

yang

angka

Kesimpulan

bagus

kematian tersebut

asuhan

untuk

bayi. cukup

pengalaman yang didapat yaitu

sesuai dengan salah satu teori

sebelumnya

responden

belum

yang mengatakan bahwa asuhan

mengenal

adanya

program

persalinan normal yaitu asuhan

standarisasi

Asuhan

Persalinan

yang bersih, aman dan tepat

Normal dan sekarang ada program

waktu merupakan salah satu

standarisasi yang baru dengan

upaya efektif untuk mencegah

menggunakan Asuhan Persalinan

terjadinya angka kesakitan atau

Normal dapat mempengaruhi dari

kematian ibu dan bayi baru lahir

pelaksanaan standarisasi yang ada.

(JNPK-KR, 2008; h. 1).

92

b. Pencegahan komplikasi pada

mengatakan

asuhan persalinan normal Dari

5

responden

bahwa

asuhan

persalinan normal ini memang yang

lebih efektif untuk pencegahan

menjawab pertanyaan dari hasil

komplikasi yaitu pada upaya

wawancara dapat disimpulkan

pencegahan perdarahan pasca

bahwa

dalam

persalinan dimulai pada tahap

asuhan

persalinan

pelaksanaan normal

yang paling dini dengan cara

memang termasuk salah satu

manipulasi

antisipasi yang dapat mencegah

persalinan,

terjadinya komplikasi seperti

menejemen

perdarahan, retensio plasenta

(JNPK-KR, 2008; h. 1-2).

serta laserasi jalan lahir karena dengan

adanya

minimal

penatalaksanaan aktif

pemantauan,

III,

Dari

meminimalkan yang

III

menggunakan partograf pada kala I persalinan

manipulasi

kala

c. Pemantauan persalinan dengan

tindakan Menejemen aktif kala serta

proses

5

responden

yang

dapat

menjawab pertanyaan dari hasil

menimbulkan komplikasi yang

wawancara dapat disimpulkan

terjadi sehingga dengan Asuhan

bahwa responden menyetujui

persalinan normal ini memang

tentang

lebih efektif untuk mencegah

meskipun dari hasil wawancara

terjadinya komplikasi. Kesim-

itu sendiri masih ditemukan

pulan tersebut cukup sesuai

beberapa

dengan salah satu teori yang

persalinannya

93

adanya

responden belum

partograf

dalam meng-

gunakan

partograf,

karena

dapat mendeteksi secara dini

dengan

persalinan

yang

kemungkinan terjadinya partus

dipantau

menggunakan

partograf

penolong

lama

dapat

serta

sebagai

data

pelengkap yang terkait dengan

mengetahui kondisi ibu dan

pemantauan

janin serta dapat mendeteksi

kondisi bayi, grafik kemajuan

dini

proses persalinan, bahan dan

kemungkinan terjadinya

partus

lama.

Kesimpulan

kondisi

ibu,

medikamentosa yang diberikan

tersebut masih belum sesuai

pemeriksaaan

dengan

membuat keputusan klinik dan

teori

karena

masih

ditemukan bahwa salah satu

asuhan

responden

yang

diberikan dimana semua itu

belum menggunakan partograf

dicatatkan secara rinci pada

saat

status atau rekam medik ibu

masih

ada

memantau

sedangkan

persalinan

dijelaskan

bahwa

tindakan

yang

bersalin dan bayi baru lahir

tujuan utama partograf adalah

(JNPK-KR, 2008; h. 56-58).

untuk mencatat hasil observasi dan

atau

laboratorium,

d. Pemakaian alat pelindung diri

kemajuan

persalinan

pada kala II persalinan

dengan

menilai

pembukaaan

Dari

serviks

melalui

pemeriksaan

menjawab

dalam,

mendeteksi

apakah

proses

persalinan

berjalan

5

responden

yang

pertanyaan

hasil

wawancara dapat disimpulkan bahwa

normal dengan demikian juga

:

ada

beberapa

responden dalam pelaksanaan

94

pertolongan persalinan mema-

lahir,

kai Alat pelindung diri yang

persalinan dan tenaga kesehatan

lengkap

lainnya

seperti

kacamata,

keluarga,

dengan

penolong

mengurangi

masker, celemek, tutup kepala,

infeksi karena bakteri, virus dan

sarung tangan serta alas kaki)

jamur serta menurunkan resiko

karena dengan alasan bahwa

penularan

untuk

mengancam

pencegahan terjadinya

penyakit jiwa

seperti

infeksi yang karena percikan

hepatitis

darah atau air ketuban. Tetapi

(JNPK-KR, 2008; h. 15-22).

untuk beberapa responden yang lain

masih

belum

dan

yang

e. Episiotomi

dapat

HIV/AIDS

pada

kala

II

persalinan

menggunakan alat pelindung

Dari

diri tertentu yaitu kacamata,

menjawab pertanyaan dari hasil

masker dan tutup kepala saat

wawancara dapat disimpulkan

menolong persalinan dengan

bahwa para responden setuju

alasan bahwa akan membuat

akan tindakan meminimalkan

ribet penolong serta menjadikan

episiotomi

penolong

tidak

pada

indikasi

pasien.

Berdasarkan

teori

dilakukan episiotomi misalnya

bahwa

pemakaian

alat

gawat janin dan perineum kaku.

pelindung diri selama proses

Dari kesimpulan diatas sudah

persalinan merupakan asuhan

sesuai

untuk melindungi ibu, bayi baru

dimana

fokus

95

5

responden

kecuali

yang

dengan

yang

dengan

mengharuskan

teori

diartikan

yaitu bahwa

indikasi

untuk

episiotomi

melakukan

yang

mempercepat

spontan

bertujuan

kelahiran

pada

vagina

atau

perineum dapat terjadi saat

bayi

kepala dan bahu dilahirkan

bila didapatkan gawat janin

kejadian

pada bayi, penyulit kelahiran,

meningkat jika bayi dilahirkan

jaringan parut pada perineum

terlalu

yang

terkendali.

dapat

memperlambat

laserasi

cepat

kemajuan persalinan (JNPK-

Pengendalian

KR, 2008; h. 85-86).

pengaturan

f. Menahan Perineum Pada Kala

5

dan

tidak

kecepatan

dan

diameter

kepala

bayi secara bertahap dan hati–

II Persalinan Dari

akan

hati saat melewati introitus dan responden

yang

perineum

menjawab

pertanyaan

hasil

kemungkinan

wawancara

bahwa

dapat

robekan vagina dan perineum

disimpulkan

yaitu

perineum

sangat

perlu

dilakukan

pada

proses

persalinan

karena

dapat

menahan

dapat

mengurangi terjadinya

(JNPK-KR, 2008; h. 87). g. Sangga Susur Pada Kala II Persalinan Dari

5

responden

yang

mencegah terjadinya laserasi

menjawab

pertanyaan

hasil

yang

wawancara

bahwa

dapat

disimpulkan

yaitu

diakibatkan

kecepatan

kontraksi.

karena Hal

dengan

tersebut sama dengan teori yang

adanya tindakan sangga susur

menyatakan

saat melahirkan bayi memeng

bahwa

laserasi

96

baik

sekali

mengurangi karena

karena

dapat

kan

ruptur perineum kelurnya

penelusuran

memegang

dan

tubuh

dan

bayi

ke

bayi

bagian punggung, bokong dan

disesuakan oleh poros jalan

kaki sehingga setelah penilian

lahir

terjadi

bayi baru lahir, bayi dapat

penyulit dalam proses kelahiran

segera diletakkan pada handuk

bahu juga dapat teratasi secara

yang terdapat di atas perut ibu

dini serta mencegah terjadinya

(JNPK-KR, 2008; h. 88-90).

sehingga

jika

hipotermi karena bayi langsung

h. Peregangan

diletakkan di handuk perut ibu

Terkendali

sehingga bayi terhindar dari

Persalinan

darah yang keluar di tempat

Dari

tidur.

menjawab

Kesimpulan

tersebut

5

Tali Pada

Pusat Kala

III

responden

yang

pertanyaan

hasil

sudah sesuai dengan teori yang

wawancara dapat disimpulkan

ada

teori

bahwa dengan adanya pere-

dengan

gangan tali pusat terkendali kita

dimana

disebutkan tangan

dalam bahwa

bawah

menompang

(posterior)

mengurangi

terjadinya

lateral

perdarahan karena pemberian

tubuh bayi saat lahir dan secara

oksitosin serta dapat mengenali

simultan tangan atas (anterior)

tanda

untuk

dan

plasenta. Kesimpulan tersebut

dan

sudah

memegang

samping

dapat

menelusuri bahu,

siku

lengan bagian anterior dilanjut-

dimana

97



tanda

sesuai dalam

pelepasan

dengan

teori

keuntungan

manajemen aktif kala III yaitu

hipotermi,

dapat mempersingkat persalinan

kontak batin antara bayi dan ibu

kala III, mengurangi jumlah

sedangkan untuk ibu yaitu dapat

kehilangan darah, serta dapat

menjadikan kontraksi lebih baik

mengurangi kejadian retensio

sehingga mencegah terjadinya

plasenta (JNPK-KR, 2008; 95-

perdarahan,

99).

produksi

i. Inisiasi Menyusu Dini Pada

5

meningkatkan ASI.

Kesimpulan

tersebut sudah sesuai dengan

Kala III Persalinan Dari

meningkatkan

teori dimana dalam inisiasi

responden

yang

menyusu

pertanyaan

hasil

menguntungkan untuk ibu serta

ada

bayi. Keuntungan untuk bayi :

persepsinya

Optimalisasi fungsi hormonal

lain bahwa inisiasi menyusu

ibu dan bayi, menstabilkan

dini kurang efektif. Kesimpulan

pernapasan,

tersebut tidak sesuai teori yang

temperatur

ada. Tetapi ada juga responden

mempunyai pola tidur lebih

yang berpendapat lain bahwa

baik, mendorong ketrampilan

dengan adanya asuhan inisiasi

bayi

menyusu

lebih

efektif, meningkatkan hubungan

menguntungkan baik dari faktor

psikologis antara ibu dan bayi.

ibu maupun bayi yaitu untuk

Keuntungan

bayi dapat mengurangi kejadian

stimulasi kontraksi uterus dan

menjawab wawancara responden

bahwa yang

dini

dapat

98

untuk

dini

lebih

mengendalikan tubuh

menyusu

untuk

bayi,

lebih

ibu

:

menurunkan resiko perdarahan

penolong tidak hanya fokus

pasca persalinan, merangsang

pada perawatan bayi baru lahir,

pengeluaran

akan

kolustrum

dan

tetapi

penolong

bisa

meningkatkan produksi ASI,

observasi pada ibu. Kesimpulan

Ibu

tenang,

tersebut sudah berdasarkan teori

meningkatkan produksi ASI,

yang ada dimana dalam teori

membantu ibu mengatasi stres

dijelaskan bahwa praktik dalam

terhadap berbagai rasa kurang

memandikan

bayi

tunggu

nyaman, memberi efek relaksasi

minimal

jam

setelah

pada ibu setelah bayi selesai

lahir,karena jika memandikan

menyusu,

bayi

menjadi

lebih

menunda

ovulasi

(JNPK-KR, 2008; h. 127-130).

dalam

sangat

Persalinan

kesehatan

menjawab

responden

yang

pertanyaan

hasil

dapat

membahayakan bayi

baru

lahir

(JNPK-KR, 2008; h. 125). k. Antropometri Pada Kala IV

wawancara dapat disimpulkan

Persalinan

bahwa

Dari

memandikan

jam

menyebabkan hipotermia yang

kelahiran bayi Pada Kala IV

5

beberapa

pertama setelah lahir

j. Memandikan setelah 6 jam

Dari

6

bayi

5

responden

ada

2

setelah 6 jam kelahiran akan

responden yang tidak setuju

lebih

dapat

untuk pengukuran antropometri

terjadinya

yang dilakukan setelah 1 jam

hipotermi dan asfiksia, serta

kelahiran bayi dengan alasan

efektif

mengurangi

karena

99

akan

terjadi

kelupaan

dilakukan

1

kelahiran

bayi,

dilihat

bahwa

pada

teori

setelah

penimbangan berat badan atau

Sedangkan

pengukuran antropometri yang

berdasarkan 3 responden yang

lainnya dilakukan setelah 1 jam

lain menyetujui dengan hal

kontak kulit ibu ke bayi (inisiasi

tersebut dengan alasan untuk

menyusu dini), karena BBL

mengurangi

terjadinya

cepat dan mudah kehilangan

jika

bayi

panas tubuhnya terutama jika

langsung dilakukan penimba-

tidak berpakaian (JNPK-KR,

ngan

2008; h. 124-125).

kehilangan

jam

jika

panas

atau

Kesimpulan

yang tersebut

lainnya. dapat

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Persepsi bidan tentang Asuhan

kepala

persalinan

pelaksanaan

normal

semua

dan IMD,

bayi

kenyataannya

sesuai

pengukuran antropometri yang

dengan standarisasi yang ada

dilakukan setelah 1 jam dari

yaitu

kelahiran bayi.

penggunaan

partograf,

penggunaan APD (masker, tutup

100

lahir

perawatan

responden setuju tetapi pada tidak

baru

kacamata,

dengan

B. SARAN Diharapkan kesehatan dalam

bagi

tenaga

khususnya

bidan

melaksanakan

sebaiknya melakukan standarisasi APN sesuai aturan yang ada.

asuhan

DAFTAR PUSTAKA Alimul, aziz.2007.Metodologi Penelitian Kebidanan . Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Yogyakarta : Rineka Cipta JNPK-KR. 2008. Asuhan persalinan normal asuhan essensial pencegahan dan komplikasi persalinan dan bayi baru lahir. Jakarta Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC Notoadmodjo, Soekijo.2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam.2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Oxorn, Harry. 2010. Ilmu Kebidanan Patologis dan Fisiologis. Jakarta : Rineka Cipta Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan . Jakarta : YBP-SP Saifuddin,dkk. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP Sofyan, Mustika. 2008. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP-IBI Sugiyono.2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabetha Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP

101

More Documents from "Dahnia afris"