7719_skripsi Fix (rani Sintia Dewi).docx

  • Uploaded by: Defnissa Zumara
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 7719_skripsi Fix (rani Sintia Dewi).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 21,080
  • Pages: 146
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH AL-ANSHARI DI KOTA BUKITTINGGI (Didasarkan atas Persepsi Anggota Koperasi)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana pada Program Studi S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

Diajukan Oleh: RANI SINTIA DEWI 1310521044

PROGRAM STUDI S1 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG APRIL 2017

PROGRAM STUDI S1 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa : Nama

: Rani Sintia Dewi

No. BP

: 1310521044

Jenjang Pendidikan

: Strata 1

Jurusan

: Manajemen

Konsentrasi

: Manajemen Keuangan

Judul Skripsi

: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi (Didasarkan atas Persepsi Anggota Koperasi)

Telah diuji dan disetujui skripsinya melalui seminar hasil skripsi pada 04 April 2017 Padang, 20 April 2017 Pembimbing

Laela Susdiani, SE, M.Com NIP. 19790702 200501 2004 Mengetahui :

Ketua Jurusan Manajemen

Kepala Program Studi S1 Manajemen

Dr. Verinita, SE, M.Si

Dr. Donard Games, SE, M.Bus (Adv)

NIP. 19720826 200312 2004

NIP. 19801112 200501 1003

No. Alumni Universitas

No. Alumni Fakultas

RANI SINTIA DEWI

a) Tempat/Tgl Lahir : Tanjung Alam/08 Juni 1995 b) Nama Orang Tua : Ramli c) Fakultas : Ekonomi d) Jurusan : Manajemen e) No Bp : 1310521044 f) Tanggal Lulus : 04 April 2017 g) Predikat Lulus: Sangat Memuaskan h) IPK : 3,42 i) Lama Studi : 3 Tahun 8 Bulan j) Alamat Orang Tua : Jalan Kampuang Dalam No. 22 Jorong Parik Putuih, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi (Didasarkan atas Persepsi Anggota Koperasi) Skripsi oleh Rani Sintia Dewi Pembimbing : Laela Susdiani, SE, M.Com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Sampel penelitian ini sebanyak 105 anggota koperasi yang mengalami masalah kredit macet di Koperasi Al-Anshari. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota koperasi secara simultan berpengaruh terhadap kredit macet di koperasi AlAnshari. Pada pengujian secara parsial, variabel jangka waktu pinjaman dan stabilitas penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kredit macet di koperasi Al-Anshari, sedangkan variabel margin dan komitmen anggota koperasi berpengaruh secara signifikan terhadap kredit macet di koperasi Al-Anshari. Kata Kunci: Margin, Jangka Waktu Pinjaman, Stabilitas Penjualan, Komitmen Anggota Koperasi, Kredit Macet

Skripsi telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 04 April 2017 Abstrak telah di setujui oleh : Tanda Tangan

1.

Nama Laela Susdiani, SE, M.Com Terang Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen

2.

3.

Idamiharti, SE, M.Sc

Venny Darlis, SE, MRM

Dr. Verinita, SE, M.Si NIP. 197208262003122004

Tanda Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Fakultas/Universitas dan Mendapat Nomor Alumnus : Petugas Fakultas/Universitas No. Alumni Fakultas

Nama

Tanda Tangan

No. Alumni Uiversitas

Nama

Tanda Tangan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi (Didasarkan atas Persepsi Anggota Koperasi)”.

Merupakan hasil karya saya sendiri, dan tidak terdapat sebagian atau keseluruhan dari tulisan yang memuat kalimat, ide, gagasan, atau pendapat yang berasal dari sumber lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Adapun bagian-bagian yang bersumber dari karya orang lain dalam skripsi ini telah mencantumkan sumbernya sesuai dengan norma, etika dan kaidah penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang telah saya peroleh.

Padang, 20 April 2017 Yang memberikan pernyataan,

Rani Sintia Dewi Bp.1310521044

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi (Didasarkan atas Persepsi Anggota Koperasi)”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari tahap awal sampai pada tahap akhir penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi: 1. Bapak Dr. Harif Amali Rivai, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas; 2. Ibu Dr. Verinita, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen, Bapak Hendra Lukito, SE, MM.Phd selaku Sekretaris Jurusan Manajemen yang telah memfasilitasi dari tahap penulisan proposal hingga pelaksanaan seminar hasil; 3. Bapak Donard Games, SE, M.Bus (Adv), selaku Kepala Program Studi S1 Manajemen yang telah memfasilitasi dari tahap penulisan proposal hingga pelaksanaan seminar hasil; 4. Ibu Laela Susdiani, SE, M.Com, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi; 5. Ibu Idamiharti, SE, M.Sc dan Ibu Venny Darlis, SE, MRM, selaku tim penguji yang telah memberikan kritik dan masukan demi penyempurnaan skripsi;

6. Ibu Yanti, SE, MM, selaku pembimbing akademik yang selalu memberi nasihat dan kemudahan selama bimbingan akademik; 7. Bapak/Ibu di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari Kota Bukittinggi yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan; 8. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral; dan 9. Rekan-rekan seangkatan, sahabat, dan semua pihak yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini; Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu. Aamiin.

Padang, 20 April 2017 Penulis,

Rani Sintia Dewi

DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................................................

i

DAFTAR TABEL .......................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................

7

1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................

8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................

8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................

9

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................

10

BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kredit Macet ...............................................................................

12

2.1.2 Margin .........................................................................................

28

2.1.3 Jangka Waktu Pinjaman ..............................................................

30

2.1.4 Stabilitas Penjualan .....................................................................

31

2.1.5 Komitmen Anggota Koperasi .....................................................

32

2.2 Penelitian Terdahulu .........................................................................

33

2.3 Pengembangan Hipotesis 2.3.1 Keterkaitan Margin terhadap Kredit Macet ................................

i

40

2.3.2 Keterkaitan Jangka Waktu Pinjaman terhadap Kredit Macet .....

41

2.3.3 Keterkaitan Stabilitas Penjualan terhadap Kredit Macet ............

42

2.3.4 Keterkaitan Komitmen Anggota Koperasi terhadap Kredit Macet 43 2.4 Kerangka Pemikiran ..........................................................................

44

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ..............................................................................

46

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi .......................................................................................

46

3.2.2 Sampel.........................................................................................

47

3.3 Sumber Data ......................................................................................

48

3.4 Metode Pengumpulan Data ...............................................................

48

3.5 Definisi Operasional Variabel 3.5.1 Variabel Dependen ......................................................................

49

3.5.2 Variabel Independen ...................................................................

49

3.6 Instrumen Penelitian .........................................................................

52

3.7 Teknis Analisis Data 3.7.1 Analisis Data Responden ............................................................

52

3.7.2 Uji Validitas ................................................................................

53

3.7.3 Uji Reliabilitas ............................................................................

53

3.7.4 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas ...............................................................................

ii

53

b. Uji Multikolinearitas .....................................................................

54

c. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................

55

3.7.5 Analisis Regresi Linear Berganda...............................................

56

3.7.6 Analisis Pengujian Hipotesis a. Uji T ..............................................................................................

56

b. Uji F ..............................................................................................

57

c. Analisis Koefisien Determinasi (R2) .............................................

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden ...............................................................................

59

4.2 Analisis Deskriptif ............................................................................

64

4.3 Distribusi Deskriptif Hasil Penelitian ...............................................

66

4.4 Uji Validitas ......................................................................................

71

4.5 Uji Reliabilitas ..................................................................................

76

4.6 Uji Asumsi Klasik 4.6.1 Uji Normalitas .............................................................................

77

4.6.2 Uji Multikolinearitas ...................................................................

79

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas................................................................

81

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda ....................................................

82

4.8 Uji Hipotesis 4.8.1 Uji T ............................................................................................

84

4.8.2 Uji F ............................................................................................

86

iii

4.8.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ...........................................

87

4.9 Pembahasan Pengaruh Margin, Jangka Waktu Pinjaman, Stabilitas Penjualan dan Komitmen Anggota Koperasi terhadap Kredit Macet 4.9.1 Pengaruh Margin terhadap Kredit Macet ....................................

89

4.9.2 Pengaruh Jangka Waktu Pinjaman terhadap Kredit Macet .........

90

4.9.3 Pengaruh Stabilitas Penjualan terhadap Kredit Macet ................

91

4.9.4 Pengaruh Komitmen Anggota Koperasi terhadap Kredit Macet

92

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .......................................................................................

94

5.2 Keterbatasan Penelitian .....................................................................

95

5.3 Implikasi Hasil Penelitian .................................................................

96

5.4 Saran .................................................................................................

97

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

iv

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...................................................

37

Tabel 2.2 Ringkasan Hipotesis .....................................................................

44

Tabel 3.1 Ringkasan Definisi dan Operasional Variabel ..............................

50

Tabel 4.1 Responden berdasarkan Usia ........................................................

59

Tabel 4.2 Responden berdasarkan Jenis Kelamin .........................................

60

Tabel 4.3 Responden berdasarkan Status Perkawinan ..................................

61

Tabel 4.4 Responden berdasarkan Jumlah Tanggungan ...............................

61

Tabel 4.5 Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ...............................

62

Tabel 4.6 Responden berdasarkan Pendapatan Bersih per Bulan .................

63

Tabel 4.7 Responden berdasarkan Rata-Rata Pengambilan Kredit ..............

63

Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif ...............................................................

65

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Margin .........................................................

66

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Jangka Waktu Pinjaman ...........................

67

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Stabilitas Penjualan ..................................

68

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Komitmen Anggota ...................................

69

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Kredit Macet ..............................................

70

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Margin ...........................................

72

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Variabel Jangka Waktu Pinjaman ................

72

Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Variabel Stabilitas Penjualan ......................

73

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Anggota .......................

74

v

Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Variabel Kredit Macet .................................

75

Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................

76

Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas ...................................................................

79

Tabel 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas .........................................................

80

Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .....................................

82

Tabel 4.23 Hasil Uji T ..................................................................................

85

Tabel 4.24 Hasil Uji F ...................................................................................

86

Tabel 4.25 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ...............................................

88

vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................

45

Gambar 4.1 Grafik Histogram ......................................................................

77

Gambar 4.2 Grafik Nornal Plot .....................................................................

78

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................

81

vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Tabulasi Data Kuesioner Lampiran C Hasil Output SPSS

viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan badan usaha atau lembaga keuangan yang

beranggotakan orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal 3 menyebutkan “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar semakin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam masyarakat. Berkaitan dengan hakikat koperasi, koperasi berupaya secara optimal untuk memperjuangkan serta mencapai pemenuhan segala kepentingan anggota secara bersama-sama. Pembangunan koperasi juga diarahkan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang didukung oleh jiwa dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Dalam menjalankan kegiatan koperasi simpan pinjam memungut sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang dikumpulkan para anggota tersebut kemudian dijadikan modal untuk dikelola oleh pengurus koperasi, dipinjamkan

1

kembali bagi anggota atau para nasabah yang membutuhkannya (Kasmir, 2011). Keuntungan yang diperoleh oleh pihak koperasi adalah dari usaha komersial yaitu usaha simpan pinjam, yang mampu menghasilkan laba atau keuntungan bagi koperasi. Tapi dalam pencarian laba harus tetap berpegang pada watak sosial agar tidak keluar dari jiwa koperasi. Dalam perjalanannya, koperasi sangat membantu perekonomian. Begitu banyak kemudahan yang diperoleh dari koperasi ini melalui fasilitas, walaupun tidak dapat mengubah kehidupan dari koperasi itu sendiri (Kasmir, 2011). Dini (2011) menyatakan bahwa “perkreditan selalu dibutuhkan bagi pengembangan usaha baik oleh pengusaha yang tengah mengembangkan usaha maupun pengusaha yang baru akan memulai usaha”. Dapat diartikan bahwa kredit memegang peran yang sangat penting bagi suksesnya pembangunan. Pada industri perbankan dan lembaga keuangan lainnya terjadi kinerja buruk selama tahun 2015 dan terus berlanjut hingga saat ini. Terlihat kinerja lembaga keuangan yang masih lemah. Dan penurunan laba yang dipicu secara tidak langsung oleh membengkaknya kredit bermasalah atau yang disebut juga dengan kredit macet. Menurut Ahira (2010), kredit macet merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh lembaga pembiayaan, setiap lembaga pembiayaan yang memberikan layanan kredit tidak bisa menolak terjadinya masalah ini dan harus selalu siap menghadapinya. Manurung et., al (2004) menyatakan bahwa Non Performing Loan adalah semua jenis kredit yang memiliki risiko tinggi, dimana dalam pengembalian kreditnya terlambat dibanding dengan waktu yang telah direncanakan. Jadi, kredit macet merupakan

2

pengembalian kredit yang tidak lancar dan adanya kendala yang dihadapi oleh para anggota dalam membayar kewajiban mereka. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Statistic Perbankan Indonesia April 2015, menunjukkan kredit bermasalah sektor UMKM sudah mencapai 4,4 persen dari kredit yang disalurkan ke UMKM, per April 2015 mencapai Rp 688.297 triliun. Di sektor perbankan pada akhir triwulan I 2016, total nominal NPL mencapai 113,08 triliun atau 2,8 persen dari total kredit yang sebesar Rp 4.000 triliun. Sementara, pada akhir triwulan I 2015, nominal NPL sebesar Rp 88,4 triliun atau 2,4 persen dari total kredit senilai Rp 3.679,87 triliun. Artinya, selama periode Maret 2015–Maret 2016, nominal NPL bertambah Rp 24,6 triliun. Penambahan NPL tersebut lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Risiko kredit lembaga jasa keungan (LJK) per Oktober 2016

terpantau masih relatif tinggi. Rasio Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 3,22 persen, meningkat dibanding Non Performing Financing (NPF) atau kredit bermasalah tercatat relatif stabil pada level 2,22 persen. Bank Indonesia menetapkan tingkat NPF maksimal 5 persen. Jika melebihi 5 persen akan mengurangi score penilaian tingkat kesehatan bank, sehingga tingkat kesehatan akan menurun. OJK akan terus menyiapkan berbagai langkah yang diperlukan untuk memitigasi kemungkinan peningkatan risiko di sektor jasa keuangan, khususnya risiko kredit. Peningkatan NPL juga terjadi di semua sektor ekonomi. Kenaikan yang signifikan terjadi pada sektor perdagangan, industri pengolahan, pertambangan, dan transportasi. Kondisi ekonomi Indonesia yang lesu ini tidak hanya 3

menyebabkan NPL melonjak, tetapi juga membuat penyaluran kredit menjadi seret. Pelaku usaha dan korporasi mengurangi aktivitasnya sehingga permintaan kredit investasi dan modal kerja pun menurun. Lambatnya penyaluran kredit akan berpotensi menurunkan pendapatan dan laba bank atau lembaga keuangan lainnya. Dalam suatu lembaga keuangan bukan bank atau koperasi sering kali terjadi timbul suatu masalah seperti kredit bermasalah. Bagi koperasi permasalahan ini berupa tidak tertagihnya kredit yang telah diberikan kepada debitur bahkan terjadi kredit bermasalah. Dan bagi pihak debitur, permasalahan ini berupa ketidakmampuan melunasi kredit yang telah diberikan oleh koperasi. Kredit macet dan permasalahannya merupakan suatu risiko dari sebuah usaha untuk mendapatkan kredit. Syeda (2006) menyatakan bahwa “NPL menciptakan masalah bagi sektor neraca sisi aktiva, NPL juga memberi dampak negatif laporan laba rugi sebagai hasil pengadaan untuk kerugian pinjaman”. Kredit macet mengggambarkan suatu situasi di mana persetujuan pengembalian kredit mengalami risiko kegagalan bahkan cenderung menuju ke arah dimana koperasi memperoleh rugi yang potensial. Apabila kredit macet ini tidak ditangani dengan baik, maka akan terjadi kerugian materi berupa, melambatnya perputaran portfolio, menurunkan produktivitas aktiva, mengurangi pendapatan provisi, kesempatan bisnis yang hilang, berkurangnya alokasi sumber daya, tingkat profitabilitas menjadi tidak berkembang atau kurang optimal, kelangsungan hidup perusahaan akan terhambat dan aliran kas yang terganggu yang akan berdampak pada manajemen likuiditas 4

serta citra dari program menjadi lebih buruk sehingga kepercayaan dari nasabah berkurang. Secara umum, masyarakat menilai kondisi suatu bank dari NPLnya. Semakin besar jumlah kredit macet pada koperasi, menandakan semakin buruknya program kerja yang telah diterapkan. Sebagai dampaknya, masyarakat akan memberikan penilaian yang buruk pula. Lambat laun kepercayaan masyarakat akan berkurang dan bukan tidak mungkin nasabah akan melakukan penarikan besar-besaran terhadap simpanannya di koperasi. “Meminimalisasi NPL adalah kondisi yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi” (Hou, 2007). Menurut Boudriga et al., (2009) “semakin ketatnya syarat peminjaman kredit dapat mengurangi terjadinya kredit bermasalah”. Timbulnya kredit macet disebabkan oleh para nasabah yang tidak mau membayar

kewajibannya

dikarenakan

adanya

faktor-faktor

yang

mempengaruhinya. Kasus kredit macet ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor eksternal dan faktor internal dari koperasi itu sendiri. Faktor eksternal yang mengakibatkan terjadinya kredit macet adalah kondisi ekonomi secara makro baik itu pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi, itikad tidak baik dari nasabah, dan akibat adanya bencana alam. Sedangkan faktor internal yang mengakibatkan terjadinya kredit macet adalah prosedur pemberian kredit yang tidak jelas atau kurang selektif, itikad tidak baik dari petugas koperasi, dan lemahnya sistem pengawasan kredit.

5

Untuk mencegah terjadinya peningkatan dari kredit macet ini maka peneliti akan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kredit macet ini. Selain dari faktor eksternal dan internal, ada faktor lain dari nasabah sehingga terjadinya kredit macet diantaranya margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota koperasi. Margin merupakan suatu beban biaya yang dikenakan kepada nasabah atau debitur dalam meminjam uang, jika margin yang dikenakan sangat tinggi maka nasabah akan sulit mengembalikan pinjamannya. Jangka waktu pinjaman merupakan suatu rentang waktu yang diberikan kreditur kepada debitur dalam mengembalikan pinjaman, jika waktu yang diberikan singkat maka debitur akan sulit mengembalikan pinjamannya dikarenakan tingginya angsuran yang harus dibayar setiap bulan. Stabilitas penjualan merupakan tingkat kelancaran penjualan atau usaha dari para anggota koperasi, jika tingkat penjualan para nasabah lancar dan meningkat maka pengembalian pinjaman ke koperasi akan lancar. Komitmen anggota koperasi merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana para anggota bersedia melakukan apapun demi kemajuan koperasi, jika anggota koperasi tidak komitmen kepada koperasi maka pengembalian pinjaman akan terhambat, dan juga sebaliknya. Peneliti disini mengambil objek yang akan menjadi penelitian yaitu Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Al-Anshari yang berlokasi di Kota Bukittinggi. Koperasi Al-Anshari ini merupakan salah satu koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam yang menyediakan dana pinjaman kepada masyarakat dan bergerak dalam bidang penyediaan jasa layanan keuangan secara syariah. Koperasi Al-Anshari menyalurkan dananya dan

6

membantu para anggotanya dengan sistem dan prosedur yang mudah, cepat, dan aman. Koperasi Al-Anshari ini menyalurkan kredit dengan menggunakan jaminan pinjaman baik itu berupa emas, BPKB mobil, BPKB motor, tabungan, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain sesuai dengan taksiran harga jaminan sehingga dana bisa dicairkan dengan prosedur yang berlandaskan syariah. Dengan adanya permasalahan pada kredit macet ini maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi”. 1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan dari masalah

dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimanakah pengaruh margin terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi? 2. Bagaimanakah pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi? 3. Bagaimanakah pengaruh stabilitas penjualan anggota terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi?

7

4. Bagaimanakah pengaruh komitmen anggota koperasi terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi? 1.3

Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

antara lain: 1. Untuk mengetahui pengaruh margin terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. 2. Untuk mengetahui pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. 3. Untuk mengetahui pengaruh stabilitas penjualan anggota terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. 4. Untuk mengetahui pengaruh komitmen anggota koperasi terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. 1.4

Manfaat Penelitian Beberapa manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet

8

pada koperasi simpan pinjam, serta dapat menambah pemahaman dan wawasan mengenai aspek kehidupan manusia dalam dunia bisnis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari Bagi KSPPS Al-Anshari sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemberian kredit kepada calon nasabah dan sebagai masukan

dalam

mengembangkan

langkah-langkah

strategis

dalam

pengelolaan risiko kredit serta pemecahan masalah kredit macet. b. Bagi Nasabah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan pertimbangan nasabah dalam keputusan mengambil kredit atau pembiayaan. 1.5

Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi oleh sampel yang digunakan yaitu hanya pada

jumlah anggota koperasi yang mengalami kredit macet di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Selanjutnya penelitian ini hanya menguji pengaruh margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan dan komitmen angggota koperasi terhadap kredit macet.

9

1.6

Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian ini, sistematika penulisan disusun berdasarkan

bab demi bab yang akan diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang peneliti dalam menyusun penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN LITERATUR Bab ini menjelaskan mengenai topik-topik yang akan dibahas dan digunakan pada penelitiaan ini. Berisikan materi-materi yang menjadi landasan teori bagi penulis dalam menjawab masalah yang telah dikemukakan, penelitian terdahulu, hipotesis penelitian, dan kerangka pemikiran. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, desain penelitian, definisi variabel dan operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data penelitian. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil penelitian secara sistematis yang akan dianalisis dan dilakukan pembahasan terhadap hasil tersebut.

10

BAB V: PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, implikasi penelitian. dan saran untuk peneliti lain yang ingin mengangkat topik ini.

11

BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kredit Macet 2.1.1.1 Pengertian Kredit Kredit berasal dari kata Yunani yaitu ”Credere” yang artinya kepercayaan. Dalam Bahasa lain “Creditum” yang artinya kebenaran. Pengertian kredit menurut Pasal 1 sub 12 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah: “Penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga”. Kredit merupakan sebuah jaminan seseorang untuk menyerahkan sesuatu pada orang lain dengan tujuan bisa memperoleh kembali apa yang telah diserahkannya. Dan juga sebagai dasar dimana seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu dari orang lain. Jaminan atau agunan dapat digunakan sebagai pengganti pelunasan hutang bilamana dikemudian hari debitur cidera janji atau wanprestasi. Jaminan kredit merupakan jaminan akan pelunasan kredit yang diberikan kepada debitur dengan cara mengeksekusi objek jaminan kredit (Nandasari, 2009).

12

Dini (2011) menyimpulkan bahwa “Perkreditan selalu dibutuhkan bagi pengembangan usaha, baik oleh pengusaha yang akan mengembangkan usaha maupun pengusaha yang baru akan memulai usahanya”. Dapat diartikan bahwa kredit memegang peran yang sangat penting bagi suksesnya pembangunan. Dapat disimpulkan bahwa kredit merupakan sejumlah pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur baik itu bank, koperasi atau lembaga keuangan lainnya kepada pihak debitur yaitu masyarakat dengan pengembalian pinjaman sesuai tangguhan waktu yang disepakati saat perjanjian awal antara pihak kreditur dengan debitur. Dimana pihak pemberi pinjaman harus berhati-hati dalam menyalurkan kredit karena harus

mengetahui

kemampuan debitur dalam

mengembalikan pinjamannya. Adapun dalam kredit akan ada yang namanya jaminan kredit yang berarti segala sesuatu yang mempunyai nilai mudah untuk diuangkan yang diikat dengan janji sebagai jaminan untuk pembayaran dari hutang debitur berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat kreditur dan debitur (Sutarno, 2003). Jika debitur tidak mampu melunasi hutangnya karena sesuatu hal, maka kreditur dengan bebas dapat menjual dan menutup hutang dari hasil penjualan jaminan kredit. Adapun barang yang dapat dijadikan jaminan yaitu berupa jaminan materiil berwujud seperti tanah dan bangunan, kendaraan beroda dua maupun beroda empat, perhiasan, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain. Sedangkan jaminan inmateriil tidak berwujud misalnya tagihan piutang, sertifikat deposito, saham, wesel, tabungan, obligasi dan lain-lain.

13

2.1.1.2 Unsur-unsur Pemberian Kredit Unsur-unsur dalam pemberian kredit sebagai berikut (Kasmir, 2011): a. Kepercayaan Adanya keyakinan dari pihak pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan diterima kembali pada waktu yang telah disepakati. Kepercayaan ini sangat penting agar terciptanya kerjasama anatara kedua belah pihak dengan baik. b. Kesepakatan Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajbannya masing-masing. c. Jangka waktu Jangka waktu mencakup masa yang memisahkan antara pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. d. Risiko/ Degree of risk Tingkat resiko disebabkan karena panjangnya waktu pengembalian kredit. Semakin panjang suatu kredit maka semakin besar risikonya. Risiko ini menjadi tanggungan bank atau koperasi. e. Balas jasa Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit yang biasanya lebih dikenal dengan bunga/margin. Biasanya margin disini dalam bentuk persentase sesuai kesepakatan peminjaman. 14

2.1.1.3 Tujuan Kredit Terdapat dua tujuan yang saling berkaitan dari kredit yaitu sebagai berikut (Rivai et al., 2007): a. Profitability Profitability merupakan tujuan untuk memperoleh hasil kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga atau margin yang harus dibayar oleh debitur. Keuntungan tersebut merupakan tujuan dari pemberi kredit dalam bentuk bunga atau margin yang diterima. b. Safety Safety merupakan keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa yang benar-benar terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan tersebut menjadi kenyataan. 2.1.1.4 Fungsi Kredit Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dijelaskan sebagai berikut (Rivai et al., 2007): a. Meningkatkan utility (daya guna) dari uang/modal b. Meningkatkan daya guna barang c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang d. Meningkatkan kegairahan berusaha e. Sebagai alat stabilitas ekonomi f. Meningkatkan peredaran barang 15

g. Meningkatkan pendapatan nasional h. Meningkatkan hubungan internasional 2.1.1.5 Penilaian Permohonan Kredit Dalam penilaian permohonan kredit terdapat 5 prinsip yang diperhatikan oleh koperasi 5C (Character, Capacity,

Capital, Collateral,

Conditionof

Economy) antara lain (Kasmir, 2012): a. Character Karakter ini sangat penting dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Dimana pihak koperasi akan melihat karakter calon debitur tersebut, hal yang dilihat ialah watak, sifat dan kebiasaan. Kelancaran pengembalian kredit sebagian besar sangat dipengaruhi oleh unsur character, koperasi harus mengadakan pengamatan yang teliti menganai sifat yang dimiliki seperti kemauan dan tanggung jawab terhadap kewajiban, keterbukaan, kejujuran, ketekunan, kepribadian, hemat, kesukaan, dan lain-lain. b. Capacity Kemampuan yang sangat penting artinya mengingat bahwa kemampuan inilah yang menentukan besar kecilnya pendapatan suatu perusahaan dimasa sekarang maupun dimasa yang akan mendatang. Orang-orang yang mampu dan kompeten, maka pendapatan perusahaan diharapkan meningkat sehingga pembayaran kredit pun terjamin. Kemampuan inilah yang dilihat dari maju mundurnya usaha dan serta manajemennya.

16

c. Capital Capital atau modal adalah jumlah dana sendiri yang dimiliki oleh calon debitur, yang diikutsertakan

dalam kegiatan usahanya. Analisis capital

bertujuan untuk memastikan kemampuan calon debitur menyediakan dana sendiri untuk mendampingi kredit yang akan diberikan oleh koperasi. Penilaian terhadap capital juga bermaksud untuk meningkatkan tanggung jawab calon debitur dalam menjalankan usahanya karena ikut menanggung risiko terhadap kegagalan usahanya. Semakin besar modal yang disediakan oleh calon debitur semakin baik bagi koperasi, mengingat kredit yang diberikan akan semakin berkurang dan risiko kredit akan semakin kecil. d. Collateral Collateral adalah barang jaminan yang diserahkan oleh calon debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Jaminan yang dimaksud meliputi jaminan yang berupa benda (bergerak atau tidak bergerak). e. Condition of Economy Condition of Economy adalah kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya yang dapat mempengaruhi perekonomian pada kurun waktu tertentu yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha. 2.1.1.6 Penggolongan Kulitas Kredit Kolektibilitas atau kualitas kredit yaitu kemampuan debitur untuk mengembalikan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, baik pinjaman pokok maupun bunga kreditnya pada waktu yang telah ditentukan sesuai

17

dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Penggolongan kualitas kredit ini berfungsi untuk memantau kelancaran pengembalian angsuran kredit. Berdasarkan

Surat

Keputusan

Direksi

Bank

Indonesia

No.

31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998, membagi tingkat kolektibilitas kredit menjadi: a. Lancar Kredit lancar yaitu kredit yang pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. b. Dalam perhatian khusus Kredit dikatakan dalam perhatian khusus apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga sampai dengan 90 hari, dokumentasi kredit lengkap, dan pengikatan agunan kuat. c. Kurang Lancar Kredit kurang lancar yaitu kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga sampai dengan 180 hari, dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan lemah, serta perpanjangan kredit untuk menyembunyikan kesulitan keuangan. d. Diragukan Kredit diragukan merupakan kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari, dokumentasi kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan lemah.

18

e. Macet Kredit digolongkan macet apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga yang telah melampaui 270 hari, serta dokumentasi kredit dan pengikatan agunan tidak ada. Kredit yang diberikan lembaga keuangan perlu adanya pembinaan dan pengawasan secara tertib kepada nasabahnya atau debiturnya, hal ini untuk menghindari adanya salah penggunaan kredit oleh debitur. Pemantauan terhadap usaha nasabahnya secara dini akan mempunyai dampak untuk menghindari adanya kredit macet. 2.1.1.7 Pengertian Kredit Macet Manurung et al,. (2004) menyatakan bahwa “Non Performing Loan adalah semua jenis kredit yang memiliki risiko tinggi, dimana dalam pengembalian kreditnya terlambat dibanding dengan waktu yang telah direncanakan”. Menurut Ahira (2010) “kredit macet merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh lembaga pembiayaan, setiap lembaga pembiayaan yang memberikan layanan kredit tidak bisa menolak terjadinya masalah ini dan harus selalu siap menghadapinya”. Kredit bermasalah adalah kredit yang tergolong kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Dan Non Performing Loan adalah nama lain dari kredit bermasalah yang mencakup kredit kurang lancar, kredit dalam perhatian khusus, kredit diragukan, dan kredit macet (Hariyani, 2010). Menurut Susilo (2010) “kredit macet adalah kredit yang tidak lancar sampai jatuh tempo belum dapat juga diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan”.

19

Kredit bermasalah adalah kredit yang pembayarannya, mengalami ketidaklancaran yang dibagi menjadi, kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet (Firdaus, 2016). Cara perhitungan suatu kredit bermasalah, atau biasa disebut dengan NPL (Non Performing Loan). Bank Indonesia telah menentukan NPL sebesar 5%. Jadi, semakin tinggi NPL (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut: Rasio NPL = Total Kredit Bermasalah / Total Kredit yang Diberikan x 100% Sumber: Yasin (2014) Dapat disimpulkan bahwa kredit macet atau kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) adalah kredit yang mengalami ketidaklancaran pada pembayaran selama jatuh tempo yang telah disepakatai atau rasio antara jumlah kredit bermasalah dengan jumlah kredit yang disalurkan baik yang dikarenakan oleh jangka waktu yang terlalu singkat dan pinjaman yang terlalu besar sehingga berakibat timbulnya kredit macet. Semakin besarnya pinjaman yang diberikan maka cenderung akan semakin tinggi peluang untuk terjadinya kredit bermasalah. Jika risiko kredit ini terjadi akan berdampak pada kerugian bank atau lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian, pengelolaan kredit harus dilakukan dengan baik, dimulai dari perencanaan jumlah kredit, penetapan suku bunga atau margin dasar kredit, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit sampai pada pengembalian kredit macet.

20

Kemacetan suatu fasilitas kredit disebabkan

oleh 2 faktor antara lain

(Widodo, 2003): a. Dari pihak koperasi Dalam hal ini analisis kredit kurang teliti menganalisis kelayakan suatu pengajuan kredit. Kemacetan suatu kredit dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analisis kredit dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara tidak objektif. b. Dari pihak nasabah Kemacetan kredit yang disebabkan oleh nasabah diakibatkan 2 hal yaitu: 1. Unsur sengaja yaitu nasabah sengaja tidak mau membayar kewajibannya kepada kreditur sehingga kredit yang diberikan dengan sendirinya macet. 2. Unsur tidak sengaja yaitu nasabah memiliki kemauan untuk membayar akan tetapi tidak mampu dikarenakan usaha yang dibiayai terkena musibah, misalnya kebanjiran atau kebakaran.

2.1.1.8 Penyebab timbulnya Kredit Macet

Hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kredit bermasalah adalah sebagai berikut (Rivai et al., 2007):

a. Karena kesalahan bank atau lembaga keuangan lainnya 1. Kurang pengecekan terhadap latar belakang nasabah 2. Kurang tajam dalam menganalisa terhadap maksud dan tujuan penggunaan kredit dan sumber pembayaran kembali

21

3. Kurang pemahaman terhadap kebutuhan keungan yang sebenarnya dari calon nasabah dan apa manfaat kredit yang diberikan 4. Kurang mahir dalam menganalisis laporan keuangan calon nasabah 5. Kurang lengkap mencantumkan syarat-syarat 6. Terlalu agresif 7. Pemberian kelonggaran terlalu banyak 8. Kurang pengalaman dari pejabat kredit atau account officer 9. Pejabat kredit mudah dipengaruhi, diintimidasi, atau dipaksa oleh calon nasabah 10. Keyakinan yang berlebihan 11. Kurang mengadakan kunjungan on the spot pada lokasi perubahan nasabah 12. Kurang mengadakan review, minta laporan, dan menganalisa laporan keungan serta informasi keuangan serta informasi-informasi kredit lainnya. 13. Pemberian kredit terlalu banyak tanpa disadari 14. Kurang mengadakan kontak dengan nasabah 15. Pengikatan agunan kurang sempurna 16. Tidak punya kebijakan perkreditan yang sehat b. Karena kesalahan nasabah 1. Nasabah tidak kompeten 2. Nasabah tidak atau kurang pengalaman 3. Nasabah kurang memberikan waktu untuk usahanya

22

4. Nasabah tidak jujur 5. Nasabah serakah c. Faktor Eksternal 1. Kondisi perekonomian 2. Perubahan-perubahan peraturan 3. Bencana alam

Adapun sumber-sumber penyebab kegagalan pengembalian kredit oleh nasabah atau penyebab terjadinya kredit bermasalah pada bank atau lembaga keuangan lainnya sebagai berikut (Arsasi, 2008):

a. Self Dealing Self dealing terjadi karena adanya interest tertentu dari pejabat pemberi kredit terhadap permohonan yang diajukan nasabah, berupa pemberian kredit yang tidak layak atas dasar yang kurang sehat terhadap nasabahnya dengan harapan mendapatkan kompensasi berupa pemberian imbalan dari nasabah. b. Anxiety for Income Pendapatan yang diperoleh melalui kegiatan perkreditan merupakan sumber pendapatan utama sebagian besar bank sehingga ambisi ataupun nafsu yang berlebihan untuk memperoleh laba bank melalui penerimaan bunga kredit sering menimbulkan pertimbangan yang tidak sehat dalam pemberian kredit.

23

c. Compromise of Credit Principles Pelanggaran prinsip-prinsip kredit oleh pimpinan bank yang menyetujui pemberian kredit yang mengandung risiko yang potensial menjadi kredit yang bermasalah. d. Incomplete Credit Information Terbatasnya informasi seperti data keuangan dan laporan usaha, disamping informasi lainnya seperti penggunaan kredit, perencanaan, ataupun keterangan mengenai sumber pelunasan kembali kredit. e. Failure to Obtain or Enforce Liquidation Agreements Sikap ragu-ragu dalam menentukan tindakan terhadap suatu kewajiban yang telah diperjanjikan, meskipun nasabah mampu dan wajib membayarnya, juga merupakan penyebab timbulnya kredit-kredit yang tidak sehat dan mengakibatkan kredit bermasalah bagi bank. f. Complacency Sikap memudahkan suatu masalah dalam proses kredit akan mengakibatkan terjadinya kegagalan atas pelunasan kembali kredit yang diberikan. g. Lack of Supervising Karena kurangnya pengawasan yang efektif dan berkesinambungan setelah pemberian kredit, kondisi kredit berkembang menjadi kerugian karena nasabah tidak memenuhi kewajibannya dengan baik. h. Technical Incompetence Tidak adanya kemampuan teknis dalam menganalisis permohonan kredit dari aspek keuangan meupun aspek lainnya akan berakibat kegagalan dalam

24

operasi perkreditan suatu bank. Para pejabat kredit harus senantiasan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan tugasnya dan jangan memberikan kredit kepada usaha atau sektor yang tidak dikenal dengan baik. i. Poor Selection of Risks

Risiko tersebut dapat dijelaskan dibawah ini:

1. Pejabat kredit mampu mendeteksi kemampuan nasabah dalam membiayai usahanya, selain yang diperoleh dari bank. 2. Pejabat kredit harus mampu menghitung berapa kebutuhan nasabah yang sesungguhnya. 3. Pejabat kredit harus mampu menghitung nilai taksasi jaminan yang mengcover kredit yang diberikan. 4. Pejabat kredit harus mampu memperhitungkan kemungkinan risiko yang dihadapi dengan pemberian kredit dan mengetahui sumber pelunasan. 5. Pejabat kredit harus mampu mendeteksi risiko pemberian kredit yang mungkin secara kemampuan cukup baik, tetapi dari sisi moral kurang menguntungkan bagi bank. 6. Pejabat kredit harus mampu mendeteksi kualitas jaminan yang akan menimbulkan masalah di kemudian hari. j. Overlending Overlending adalah pemberian kredit yang besarnya melampaui batas kemampuan pelunasan kredit oleh nasabah.

25

k. Competition Competition merupakan risiko persaingan yang kurang sehat antar bank yang memperebutkan nasabah yang berakibat pemberian kredit yang tidak sehat.

2.1.1.9 Akibat timbulnya Kredit Macet Akibat yang akan muncul jika timbulnya kredit macet di lembaga keuangan atau koperasi adalah sebagai berikut: a.

Menangguhkan pendapatan bunga sementara besar biaya tetap sehingga

akan mengurangi kelangsungan hidup. Tujuan dari pemberian kredit atau pinjaman adalah untuk mendapatkan penghasilan (bunga/margin) yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup koperasi. Kredit bermasalah atau NPL (Non Performing Loan) akan memperlambat bahkan yang lebih parah lagi akan menghambat masuknya pendapatan bunga. Hal ini tidak sejalan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan bagi kegiatan operasional koperasi. Akibat dari hal tersebut adalah kelangsungan hidup perusahaan akan ikut terhambat. Dampak yang lebih buruk dapat membuat bank/BPR/koperasi menjadi rugi. b.

Memperlambat perputaran portofolio, menurunkan produktivitas aktiva

dan mengurangi pendapatan provisi Kredit adalah salah satu aktiva produktif selain dari penempatan pada bank lain. Kredit merupakan aktiva paling produktif di antara aktiva produktif lainnya. Apabila perputaran portofolio kredit terhambat, produktivitas koperasi akan terhambat pula. Dengan adanya kredit bermasalah (NPL), perputaran dana

26

khususnya penyaluran kredit baru menjadi lambat. Pendapatan dari pencairan kredit baru berupa provisi, biaya administrasi dan pendapatan lainnya sehubungan dengan kredit tersebut tentu akan sulit untuk didapatkan. c. Memerangi kredit bermasalah membutuhkan biaya yang relatif tinggi Memiliki jumlah NPL yang besar, tentu membutuhkan langkah penanganan khusus. Mulai dari proses penagihan langsung maupun penagihan melalui pihak ketiga. Kadangkala besarnya biaya penagihan terhadap debitur bermasalah tidak sebanding dengan jumlah kredit yang masuk. Biaya sehubungan dengan kredit bermasalah tersebut dapat berupa biaya transportasi/BBM untuk kolektor (collector), biaya pengajuan ke pengadilan (perdata) maupun ke kepolisian (pidana), biaya pendaftaran hingga penyelesaiaannya di kantor lelang dan sebagainya. d.

Arus kas menjadi tersendat/ tidak menentu dan berdampak pada

manajemen likuiditas sehingga menyulitkan perencanaan. Tidak kembalinya pokok ataupun bunga dari kredit bermasalah tentu akan mengurangi jumlah perputaran arus kas pada bank atau koperasi sehingga kebutukan likuiditas menjadi buruk. Akan sulit untuk melakukan perencanaan yang membutuhkan dana yang lebih besar. e.

Citra dari program menjadi lebih buruk dan kepercayaan dari nasabah

berkurang. Secara umum, masyarakat menilai kondisi suatu bank dari NPLnya. Semakin besar jumlah kredit macet pada bank, menandakan semakin buruknya program kerja yang telah diterapkan. Sebagai dampaknya, masyarakat akan

27

memberikan penilaian yang buruk pula. Lambat laun kepercayaan masyarakat akan berkurang dan bukan tidak mungkin nasabah akan melakukan penarikan besar-besaran terhadap simpanannya di koperasi. 2.1.2 Margin Harga merupakan peranan penting dalam menetapkan profit margin pembiayaan murabahah pada perbankan syari’ah. Dalam dunia perbankan, profit margin adalah selisih antara harga jual bank dan harga beli yang telah disepakati bersama antara bank dengan nasabah pada pembiayaan murabahah. Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli amanah (kepercayaan). Menurut Karim (2007) pembiayaan murabahah adalah transaksi jual beli yaitu pihak bank syariah bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli dengan harga jual dari bank adalah harga beli dari pemasok ditambah keuntungan (margin). Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual sedangkan harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapat potongan dari pemasok maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad. Perlu diketahui, bahwa harga jual produk pembiayaan murabahah ini tidak tetap, tetapi bisa dinegosiasikan dengan debitur yaitu dengan melihat kemampuan dari debitur itu sendiri. Harga jual pada pembiayaan murabahah dapat ditetapkan dengan memperhatikan harga beli bank, cost recovery, dan persentase keuntungan yang diinginkan. Cost Recovery (biaya yang telah dikeluarkan) bisa didekati dengan membagi nilai pembiayaan yang dikeluarkan bank dengan estimasi total 28

pembiayaan dikalikan dengan jumlah biaya operasional. Sedangkan persentase keuntungan yang diinginkan bisa dirasionalkan yaitu keuntungan ditambah dengan cost recovery dibagi dengan beli bank dan dikalikan 100 persen. Menurut Faturrahman dalam Khan & Ahmad (2001). mengatakan bahwa bank dalam penetapan margin/keuntungan dari harga jual sejumlah tertentu dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan diambil, biaya-biaya yang ditanggung termasuk antisipasi timbulnya kemacetan dan jangka waktu pengembalian. Margin dalam pembiayaan murabahah merupakan mark up terhadap harga pokok yang apabila dalam penetapannya mark up terlalu tinggi akan menyebabkan tingginya risiko pembiayaan. Tingginya risiko yang biasa dihadapi bank syariah atau lembaga keuangan lainnya, risiko mark up menempati peringkat paling tinggi, kemudian diiukuti oleh risiko operasionalnya. Sudarsono (2009) menyatakan tingginya tingkat margin dan bagi hasil pada bank syariah lebih dikarenakan adanya sejumlah faktor. Faktor yang pertama adalah sebagai lembaga keuangan yang keberadaannya relatif baru membutuhkan biaya (overhead cost) yang cukup tinggi. Biaya-biaya itu dikeluarkan untuk membangun kantor, fasilitas kantor, penataan sistem, dan pelatihan tenaga kerja. Faktor kedua adalah tingginya inflasi yang menjadi faktor dalam menentukan tingkat imbalan/fee/bonus/ bagi hasil. Faktor ketiga adalah tingkat bunga yang mempengaruhi tingkat imbalan/fee/bonus/bagi hasil sebagai konsekuensi supaya tidak kehilangan nasabah. Dan faktor keempat adalah secondary market berprinsip syariah sebagai sumber pendapatan alternatif bank syariah yang juga mempengaruhi nilai imbalan/fee/bonus/bagi hasil. 29

Margin hampir sama dengan bunga, bunga adalah penambahan yang diterima pemberi pinjaman dari peminjam dari jumlah pinjaman pokok sebagai imbalan karena menangguhkan dari sebagian modalnya selama periode waktu tertentu. Suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh oleh orang-orang yang memberikan kelebihan uangnya untuk digunakan sementara waktu oleh orangorang yang membutuhkan dan menggunakan uang tersebut untuk menutupi kekurangannya. 2.1.3 Jangka Waktu Pinjaman Jangka waktu pinjaman merupakan waktu jatuh tempo debitur untuk melunasi angsuran pokok beserta bunga/margin. Jangka waktu pinjaman ini akan mempengaruhi jumlah angsuran dan bunga yang akan dibayarkan setiap bulan (Sandy, 2012). Sutojo (2008) menyatakan bahwa “jangka waktu kredit adalah jangka waktu pengembalian pinjaman (berikut bunga) berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan debitur”. Gustifa (2012) menyatakan bahwa “jangka waktu pinjaman adalah waktu yang diberikan oleh pihak koperasi kepada debitur untuk mengembalikan pokok dan bunga pinjaman”. Adapun jangka waktunya sendiri untuk kredit mikro yaitu maksimal 3 tahun dan maksimal 5 tahun untuk kredit investasi. Semakin panjang jangka waktu kredit, makin tinggi risiko yang mungkin muncul, maka koperasi akan membebankan bunga atau margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan kredit jangka pendek. Namun semakin panjang jangka waktu kredit jumlah

30

angsuran yang disetor nasabah ke koperasi semakin kecil, sehingga hal ini tidak memberatkan bagi nasabah. Semakin lama jangka waktu pinjaman akan meringankan angsuran dan bunga yang dibayarkan setiap bulannya. Disisi lain, semakin lama jangka waktu pengembalian kredit akan menurunkan perputaran dana dan likuiditas bank, sehingga bank akan lebih mempertimbangkan kredit dengan jangka waktu pinjaman yang lama (Luh, 2013). Selain itu, jangka waktu pinjaman yang lama akan meningkatkan risiko kredit itu sendiri. Disimpulkan bahwa jangka waktu pinjaman ini berarti rentang waktu yang diberikan pihak kreditur yaitu bank, koperasi dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak debitur dalam mengembalikan pinjamannya. 2.1.4 Stabilitas Penjualan Nasabah yang berprofesi sebagai karyawan memiliki penghasilan tetap dibanding nasabah yang berprofesi sebagai wirausaha. Stabilitas penjualan (berprofesi sebagai wirausaha) adalah tingkat penjualan usaha dari para nasabah. Jika barang dagangan atau tingkat penjualan para nasabah lancar (stabil) dan meningkat, maka pengembalian pinjaman ke koperasi akan lancar pula dan koperasi akan berusaha memberikan kredit dimasa berikutnya. Sebaliknya apabila penjualan para nasabah tidak lancar (tidak stabil), maka pengembalian pinjaman ke koperasi akan mengalami keterlambatan yang akan menimbulkan kemacetan. Bloem & Gloter (2001) menyatakan bahwa “kurang lebih tingkat NPL disebabkan

31

oleh kemampuan individu peminjaman kredit, hal ini dipengaruhi oleh faktor perubahan harga yang tak terduga”. Stabilitas penjualan adalah perubahan tingkat total penjualan tiap satu periode siklus akuntansi. Stabilitas penjualan menunjukkan stabilitas dari pendapatan yang diperoleh perusahaan. Pengukuran dalam stabilitas penjualan ini dilihat dalam perbandingan antara jumlah penjualan bersih tahun yang bersangkutan (tahun ke-t) dikurangi jumlah penjualan bersih tahun sebelumnya (tahun ket-1) kemudian dibagi dengan jumlah penjualan bersih tahun sebelumnya (tahun ke t-1) Sales = Net Sales t – Net Sales t-1 / Net Sales t-1 * 100% Sumber: Sartono (2001) Jadi, stabilitas penjualan ini merupakan tingkat kelancaran penjualan atau usaha dari para anggota atau debitur. Semakin lancar tingkat usaha anggota maka akan lancar pula pengembalian pinjaman ke kreditur dan juga sebaliknya. 2.1.5 Komitmen Anggota Koperasi Komitmen organisasi merupakan tingkat kepercayaan terhadap tujuan organisasi yang mempunyai keinginan untuk tetap ada dalam organisasi tersebut yang didalamnya ada unsur loyalitas, keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi (Rusyana, 2016). Komitmen anggota koperasi merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana para anggota bersedia melakukan apapun demi kemajuan koperasi. Komitmen anggota koperasi

32

menjadi hal penting bagi sebuah organisasi dalan menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya. Bagitu juga pada koperasi, komitmen anggota kepada koperasi merupakan suatu hal sangat penting bagi perkembangan koperasi itu sendiri (Luthans,2011). Komitmen anggota koperasi merupakan suatu tingkat kepercayaan atau loyalitas anggota untuk tetap menjadi anggota atas kepuasan yang diberikan oleh koperasi. Banyak hal yang mendorong terciptanya komitmen ini, diantaranya kepuasan-kepuasan yang diperoleh di dalam koperasi atau selama menjadi anggota. Kepuasan akan pinjaman atau kredit yang diberikan koperasi, adanya kepercayaan yang diberikan, mutu dan layanan yang diberikan oleh pengurus koperasi yang memuaskan, sistem kerja koperasi yang professional merupakan faktor yang mendorong terciptanya komitmen anggota kepada koperasi. Komitmen anggota kepada koperasi bisa menjadi salah satu faktor penyebab kredit macet. Karena jika anggota tidak komitmen kepada koperasi maka pengembalian pinjaman akan terhambat. Tetapi jika anggota memegang komitmennya terhadap koperasi maka masalah kredit macet akan teratasi. 2.2 Penelitian Terdahulu Pertama, penelitian dilakukan oleh Priyo Widodo (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Persepsi Nasabah terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada PT. BPR Karticentra Artha Mranggen Kabupaten Demak”. Mengemukakan bahwa suku bunga, kolektibilitas, jangka

33

waktu pinjaman dan stabilitas penjualan berpengaruh signifikan terhadap kredit macet. Kedua, penelitian dilakukan oleh Rini Gustifa (2012), yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam di Kota Padang”. Mengemukakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap kredit macet, jangka waktu pinjaman dan komitmen anggota tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kredit macet, sedangkan stabilitas penjualan dan kolektibilitas tidak berpengaruh tetapi signifikan terhadap kredit macet. Ketiga, penelitian dilakukan oleh Ach. Yasin (2014) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Financing di Industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia”. Mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi, inflasi, rasio pembiayaan bagi hasil dan margin murabahah berpengaruh positif terhadap Non Performing Financing. Sedangkan financing to deposit ratio terhadap total pembiayaan gross domestic product dan rasio pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan berpengaruh negatif terhadap Non Performing Financing. Keempat, penelitian dilakukan oleh Rai Artini, Nyoman Djinar Setiawina, dan Ketut Djayastra (2015) yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Jumlah Kredit dan Dampaknya terhadap Non Performing Loan (NPL) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat di Kabupaten Gianyar”. Mengemukakan tentang Kondisi internal dimana didalamnya terdapat jangka

34

waktu kredit bersifat positif terhadap pemberian kredit yang akan berpengaruh kepada NPL. Kondisi calon debitur dimana peningkatan pendapatan usaha atau stabilitas penjualan dan komitmen anggota bersifat positif dan paling berpengaruh terhadap NPL. Kondisi eksternal bersifat positif terhadap NPL. Dan pengaruh pemberian kredit bersifat negatif terhadap NPL. Kelima, penelitian dilakukan oleh Made Diah Krisna Dewi dan I Ketut Suryanawa (2015) yang berjudul

“Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Profesi

Nasabah Kredit, Efektivitas Badan Pengawas pada Non Performing Loan”. Mengemukakan bahwa tingkat suku bunga dan profesi nasabah yang didalamnya dibahas jangka waktu dan stabilitas penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap NPL. Sedangkan efektivitas badan pengawas berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL. Keenam, penelitian dilakukan oleh Astutik dan Teguh Suripto (2015) yang berjudul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah (Studi

Kasus di BMT Artha Barokah Yogyakarta 2013)”. Mengemukakan bahwa faktor dari nasabah berupa umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, penghasilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiyaan bermasalah dan faktor ekternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. Ketujuh, penelitian dilakukan oleh Ricardas Mileris (2015) yang berjudul “The Impact of Economic Downturn on Banks’ Loan Portfolio Profitability”. Mengemukakan bahwa tingkat suku bunga, margin, pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi makro berpengaruh terhadap Non Performing Loan dan akan

35

memberikan

dampak

yang signifikan

terhadap

Bank’s

Loan

Portfolio

Profitability. Kedelapan, penelitian dilakukan oleh Konstantinos N. Konstantakis, Panayotis G. Michaelides and Angelos T. Vouldis (2016) yang berjudul “Non Performing Loans in a Crisis Economy: Long-run Equilibrium Analysis with a Real Time VEC Model for Greece (2001-2015)”. Mengemukakan bahwa Ekonomi makro seperti utang publik dan pengangguran memiliki pengaruh positif terhadap Non Performing Loan. Faktor keuangan seperti kredit domestic dalam jangka waktu tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Non Performing Loan. Kesembilan, penelitian dilakukan oleh B M Misra and Sarat Dhal yang berjudul “Pro-cyclical Management of Banks’ Non Performing Loans by the Indian Public Sector Banks”. Mengemukakan bahwa variabel kredit seperti suku bunga, jangka waktu kredit ukuran bank, pendapatan, menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap NPA.

36

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang telah dijelaskan di atas dapat diringkas dalam tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti 1 Priyo Widodo (2003)

2

Rini Gustifa (2012)

Judul Penelitian Analisis Persepsi Nasabah terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada PT. BPR Karticentra Artha Mranggen Kabupaten Demak

Variabel X:Tingkat Suku Bunga, Kolektibilitas,Jangka Waktu Pinjaman, Stabilitas Penjualan Y:Kredit Macet

Metode Regresi Linier Berganda

Hasil Tingkat Suku Bunga, Kolektibilitas, Jangka Waktu Pinjaman dan Stabilitas Penjualan berpengaruh signifikan terhadap Kredit Macet

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam di Kota Padang

X:Tingkat Regresi Suku Linier Bunga, Berganda Jangka Waktu Pinjaman, Komitmen Anggota, Kolektibilitas,Stabilitas Penjualan Y:Kredit Macet

Tingkat Suku Bunga, berpengaruh signifikan terhadap Kredit Macet. Jangka Waktu Pinjaman dan Komitmen Anggota tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kredit Macet Stabilitas Penjualan dan Kolektibilitas tidak berpengaruh tetapi signifikan terhadap Kredit Macet

37

No Peneliti 3 Ach. Yasin (2014)

4

Rai Artini, Nyoman Djinar Setiawina dan Ketut Djayastra (2015)

Judul Penelitian Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Non Performing Financing di Industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia

Variabel Metode X:PertumRegresi buhan Berganda Ekonomi, Inflasi, Rasio Pembiayaan Bagi Hasil, Margin Murabahah, Financing to Deposit Ratio Y:Total Pembiayaan Non Performing Financing

Hasil Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Rasio Pembiayaan Bagi Hasil dan Margin Murabahah berpengaruh positif terhadap Non Performing Financing. Financing to Deposit Ratio, terhadap Total Pembiayaan Gross Domestic Product dan Rasio Pembiayaan Bagi hasil terhadap Total Pembiayaan berpengaruh negatif terhadap Non Performing Financing

Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Jumlah Kredit dan Dampaknya terhadap Non Performing Loan (NPL) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat di Kabupaten Gianyar

X:Kondisi Internal, Kondisi Calon Debitur, Kondisi Eksternal Y:Non Performing Loans, Pemberian Kredit

Kondisi Internal seperti Jangka Waktu Kredit bersifat positif terhadap pemberian kredit yang akan berpengaruh kepada NPL. Kondisi Calon Debitur seperti pendapatan usaha atau stabilitas penjualan dan komitmen anggota bersifat positif dan paling berpengaruh terhadap NPL. Kondisi Eksternal bersifat positif terhadap NPL. Dan Pengaruh Pemberian Kredit bersifat negatif terhadap NPL

Structural Equation Modeling (SEM)

38

No Peneliti 5 Made Diah Krisna Dewi dan I Ketut Suryana wa (2015)

Judul Penelitian Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Profesi Nasabah Kredit, Efektivitas Badan Pengawas pada Non Performing Loan

Variabel X:Tingkat Suku Bunga, Profesi Nasabah, Efektivitas Badan Pengawas Y:Non Performing Loans

Metode Regresi Linier Berganda

Hasil Tingkat Suku Bunga dan Profesi Nasabah yang didalamnya dibahas jangka waktu dan stabilitas penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap NPL. Efektivitas Badan Pengawas berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL

6

Widya Astutik dan Teguh Suripto (2015)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah (Studi Kasus di BMT Artha Barokah Yogyakarta 2013)

X:Faktor nasabah, Faktor Eksternal Y:Pembiayaan Bermasalah

Regresi Linier Berganda

Faktor dari Nasabah berupa umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, penghasilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiyaan bermasalah Faktor Ekternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah

7

Ricardas Mileris (2015)

The Impact of Economic Downturn on Banks’ Loan Portfolio Profitability

X:Tingkat Suku Bunga, Margin, Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi Makro Y: Non Performing Loans

Analisis cluster, regresi polynomi al dan metode regresi

Tingkat suku bunga, Margin, Pendapatan, dan Pertumbuhan ekonomi makro berpengaruh terhadap Non Performing Loan dan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap Bank’s Loan Portfolio Profitability

39

No Peneliti 8 Konstan tinos N. Konstan takis, Panayotis G. Michaeli des and Angelos T. Vouldis (2016) 9

Judul Penelitian Non Performing Loans in a Crisis Economy: Longrun Equilibrium Analysis with a Real Time VEC Model for Greece (2001-2015)

Variabel X:Ekonomi Makro, Faktor Keuangan Y:Non Performing Loans

B M Pro-cyclical X:Suku Misra Management of Bunga, and Banks’ Non Jangka Sarat Performing Loans Waktu Dhal by the Indian Kredit, Public Sector Ukuran Banks Bank, Pendapatan Y: NPA

Metode Model VAR (Vector Autoregressive) dan VEC (Vector Error Correction)

Hasil Ekonomi makro seperti utang publik dan pengangguran memiliki pengaruh positif terhadap Non Performing Loan Faktor keuangan seperti kredit domestic dalam jangka waktu tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Non Performing Loan

Panel Regression

Variabel kredit seperti suku bunga, jangka waktu kredit ukuran bank, pendapatan, menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap NPA

Sumber: Berbagai literatur dan penelitian terdahulu. 2.3 Pengembangan Hipotesis 2.3.1 Keterkaitan Margin terhadap Kredit Macet Bank dalam penetapan margin dari harga jual sejumlah tertentu dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan diambil, biaya-biaya yang ditanggung termasuk antisipasi timbulnya kemacetan dan jangka waktu pengembalian. Menurut Yasin (2014) penentuan tingkat margin akan mempengaruhi besaran murabahah dikarenakan risikonya dianggap kecil karena tingkat margin dalam pembiayaan murabahah bersifat pasti. Tingkat margin akan mempengaruhi besaran penyaluran atau permintaan pembiayaan, dimana semakin rendah margin, pembiayaan akan semakin tinggi. Dengan tingginya pembiayaan maka akan 40

menyebabkan rasio Non Performing Financing (NPF) akan tinggi. Sehingga membuktikan bahwa hubungan margin murabahah dengan non performing financing berpengaruh positif. Mileris (2015) menyatakan bahwa dalam risiko kredit yang biasa dihadapi bank akan memberikan peringkat paling tinggi dimana penetapan tingginya margin memberikan pengaruh pada portfolio pinjaman kredit dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Ini membuktikan bahwa margin berpengaruh terhadap non performing loan yang akan memberikan dampak terhadap portfolio kredit bank. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Diduga margin berpengaruh terhadap kredit macet 2.3.2 Keterkaitan Jangka Waktu Pinjaman terhadap Kredit Macet Menurut Widodo (2003) penentuan jangka waktu pinjaman akan mempengaruhi kredit macet dimana semakin pendek jangka waktu yang diberikan maka akan meningkatnya kredit macet dan semakin lama jangka waktu yang diberikan akan meringankan angsuran bagi nasabah tetapi juga akan menurunkan perputaran dana dan likuiditas. Sehingga menjelaskan bahwa jangka waktu pinjaman berpengaruh signifikan terhadap kredit macet. Artini (2015) menjelaskan bahwa jangka waktu kredit merupakan suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang diukur dalam satuan tahun. Dimana dalam faktor kondisi internal yang menjelaskan penetapan jangka waktu bersifat

41

positif terhadap pemberian kredit yang akan memberikan dampak terhadap NPL. Seperti penelitian Misra and Sarat Dhal membuktikan bahwa jangka waktu kredit menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap NPA. Dan Konstantinos et,.al membuktikan bahwa jangka waktu kredit tidak memberikan pengaruh terhadap Non Performing Loan. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2 : Diduga jangka waktu pinjaman berpengaruh terhadap kredit macet 2.3.3 Keterkaitan Stabilitas Penjualan terhadap Kredit Macet Stabilitas penjualan merupakan tingkat penjualan usaha dari nasabah, disebut juga dengan pendapatan dari usaha nasabah tersebut. Dengan stabilnya penjualan atau pendapatan yang diterima dari nasabah akan mempengaruhi pengembalian pinjaman kepada koperasi. Gustifa (2012) menyatakan stabilitas penjualan yang dihadapi tersebut stabil maupun tidak stabil maka tidak menjadi jaminan kredit macet akan meningkat, sehingga stabilitas penjualan tidak berpengaruh tetapi signifikan terhadap kredit macet. Menurut Dewi et., al (2015) penentuan stabilitas penjualan dipengaruhi oleh bagaimana tingkat penjualan usaha dari para nasabah lancar dan meningkat, maka pengembalian pinjaman ke koperasi akan lancar dan juga sebaliknya. Disini hampir sama dengan profesi nasabah yang lebih banyak menganalisa tentang wirausaha. Dimana profesi sebagai wirausaha yang semakin banyak maka akan semakin tinggi pula NPL. Astutik et,. al (2015) menjelaskan faktor dari nasabah berupa penghasilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiyaan

42

bermasalah. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : Diduga stabilitas penjualan berpengaruh terhadap kredit macet 2.3.4 Keterkaitan Komitmen Anggota Koperasi terhadap Kredit Macet Komitmen anggota merupakan suatu tingkat kepercayaan atau loyalitas angggota untuk tetap menjadi anggota atas kepuasan yang diberikan oleh koperasi. Jika anggota tidak komitmen kepada koperasi maka pengembalian pinjaman akan terhambat dan jika anggota memegang komitmennya terhadap koperasi maka masalah kredit macet akan teratasi. Semakin lama menjadi anggota koperasi maka akan mempengaruhi juga bagi pihak koperasi untuk meminjamkan pinjaman kepada anggotanya. Menurut

Gustifa

(2012)

penentuan

komitmen

anggota

koperasi

dikarenakan keinginan mereka melakukan kredit macet dan tidak ada pengaruh dari komitmennya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H4 : Diduga komitmen anggota koperasi berpengaruh terhadap kredit macet

43

Adapun pengembangan hipotesis yang telah dijelaskan di atas dapat diringkas dalam tabel dibawah ini: Tabel 2.2 Ringkasan Hipotesis H1 : Diduga margin berpengaruh terhadap kredit macet H2 : Diduga jangka waktu pinjaman berpengaruh terhadap kredit macet H3 : Diduga stabilitas penjualan berpengaruh terhadap kredit macet H4 : Diduga komitmen anggota koperasi berpengaruh terhadap kredit macet

2.4 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis dari berbagai penelitian, maka faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet adalah margin (X1), jangka waktu pinjaman (X2), stabilitas penjualan (X3), dan komitmen anggota koperasi (X4).

44

Dapat dirumuskan pada kerangka teoritis sebagai berikut: Variabel Independen (X) Margin (X1) H1 Jangka Waktu Pinjaman (X2)

H2

Stabilitas Penjualan (X3)

H3

Variabel Dependen (Y)

Kredit Macet (Y)

H4

Komitmen Anggota Koperasi (X4)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian diartikan sebagai suatu investigasi atau penyelidikan yang sistematis, bersifat kritis, berdasarkan fakta, terkelola, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi dari masalah yang sedang diteliti (Sekaran, 2006). Penelitian ini membahas “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi”. Berdasarkan pola hubungannya, desain penelitian ini adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis adalah menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi

(Sekaran, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh variabel independen yaitu margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan dan komitmen anggota koperasi terhadap variabel dependen yaitu kredit macet. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah para anggota Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

46

Syariah Al-Anshari yang mengalami kredit macet sebanyak ± 248 anggota. Dimana jumlah anggota yang mengalami kredit macet didapat dari data hasil wawancara dengan kepala bagian kredit di koperasi tersebut. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Jadi, sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2006). Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling dimana tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Menurut Hair (2010) suatu penelitian dianggap representatif apabila jumlah sampel yang digunakan sebanyak jumlah indikator di kalikan 5-10 atau minimal 100 sampel. Peneliti menetapkan sampel sebagai berikut: n = Jumlah indikator * 5 n=

21 * 5

n = 105 sampel atau responden

47

3.3 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lembaga yang diteliti dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan atau lembaga yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi data tersebut dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada anggota koperasi Al-Anshari yang mengalami kredit macet. Data primer yang diperoleh dari responden yaitu: identitas responden, tingkat pendapatan responden, jumlah kredit yang diambil responden, jumlah kredit macet dan persepsi responden terhadap variabel-variabel yang diteliti. Dan juga data kuantitatif berupa hasil jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan, kemudian dikuantitatifkan sehingga dapat dihitung secara statistik. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: a. Wawancara Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan masalah kredit dari pihak koperasi yaitu kepala bagian kredit. b. Kuesioner Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada anggota koperasi yang melakukan kredit macet tersebut, dimana dibuat daftar pertanyaan tertulis.

48

c. Dokumentasi Pengumpalan data yang diperoleh dengan cara mencatat data yang sudah ada pada perusahaan. 3.5 Definisi Operasional Variabel 3.5.1

Variabel Dependen/Variabel Terikat (Y) Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi atau variabel

yang diterangkan atau mendapat pengaruh dari variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kredit macet. Menurut Susilo (2010) “kredit macet adalah kredit yang tidak lancar sampai jatuh tempo belum dapat juga diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan”. 3.5.2

Variabel Independen/Variabel Bebas (X) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain,

variabel yang dapat diukur, dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah margin (X1), jangka waktu pinjaman (X2), stabilitas penjualan anggota (X3), komitmen anggota koperasi (X4).

49

Berikut ringkasan variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Ringkasan Definisi dan Operasional Variabel No

Variabel

Konsep Variabel

Indikator

Skala Pengukuran Ordinal

1

Kredit Macet (Y)

Kredit yang mengalami kesulitan dalam pelunasan dimana pengembalian kreditnya terlambat dibanding waktu yang telah direncanakan

a. Kelancaran pengembalian pinjaman beserta marginnya b. Besarnya kredit macet c. Kesulitan dalam pengembalian pinjaman kredit d. Kemampuan melunasi kredit

2

Margin (X1)

Persentase a. Penilaian nasabah Ordinal margin yang terhadap tingkat ditetapkan oleh margin yang ada pihak koperasi dikoperasi b. Penilaian nasabah terhadap margin yang ditetapkan koperasi dibandingkan koperasi lain c. Tingkat margin yang ditetapkan sering mengalami perubahan d. Pengaruh tingkat margin yang ditetapkan bagi anggota

Sumber

Priyo Widodo (2003)

Ach. Yasin (2014)

50

No

Variabel

3

Jangka Waktu Pinjaman (X2)

Konsep Variabel

Indikator

Skala Pengukuran Ordinal

Waktu yang a. Lamanya pinjaman diberikan oleh b. Perbandingan pihak koperasi besarnya pinjaman kepada dengan lamanya anggota waktu pinjaman koperasi untuk c. Pengaruh terhadap mengembalika minat meminjam n pinjaman dari anggota d. Lamanya jangka waktu pinjaman yang meringankan anggota 4 Stabilitas Tingkat a. Kelancaran dalam Ordinal Penjualan kelancaran menjual barang (X3) penjualan dari dagangan usaha anggota b. Waktu yang diperlukan untuk memutarkan barang dagangan c. Sistem yang memudahkan pembeli dalam melakukan pembayaran d. Sistem penjualan yang diterapkan anggota untuk menjalankan usaha 5 Komitmen Hubungan erat a. Penilaian dari Ordinal Anggota antara pihak anggota terhadap Koperasi koperasi koperasi (X4) dengan b. Koperasi tempat anggota meminjam terbaik koperasi c. Kepedulian terhadap koperasi d. Kesediaan terhadap aturan yang diterapkan oleh koperasi e. Tingkat loyalitas kepada koperasi Sumber: Berbagai literatur dan penelitian terdahulu.

Sumber

Rai Artini, et al,. (2015)

Priyo Widodo (2003)

Rini Gustifa (2012)

51

3.6 Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner

yang

disusun

menurut

variabel-variabel

penelitian

dengan

menggunakan ukuran sesuai dengan maksud dari variabel tersebut. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala ordinal, dimana skala ini untuk mengubah data yang bersifat kualititif menjadi kuantitatif sehingga bisa dimasukkan

dalam

perhitungan

kuantitatif

nantinya.

Skala

ordinal

menggolongkan setiap jawaban menjadi lima tingkatan sebagai berikut: SS

Sangat setuju

= nilai 5

S

Setuju

= nilai 4

KS

Kurang setuju

= nilai 3

TS S STS S

Tidak setuju

= nilai 2

Sangat tidak setuju

= nilai 1

S

Responden cukup memberikan tanda () ceklis atau centang pada kotak S pilihan pernyataan yang dianggap paling sesuai. 3.7 Teknis Analisis Data 3.7.1 Analisis Data Responden Data responden akan di input ke komputer dengan menggunakan software Microsoft Excel dan Statistical Product and Service Solutions (SPSS 16.0). Dari data SPSS akan diperoleh persentase dan frekuensi data responden.

52

3.7.2 Uji Validitas Uji validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sugiyono, 2009). Validitas yaitu bukti bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan (Sekaran, 2006). 3.7.3 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. 3.7.4 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Modal regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

53

atau mendekati normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal sehingga menghindari bias dalam analisis data. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak digunakan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov Test. Uji ini dipilih karena uji ini dapat secara langsung menyimpulkan apakah data yang ada terdistribusi normal secara statistik atau tidak. Apabila nilai Kolmogorof-Smirnov Test mendekati 1 dengan signifikansi asimetris 2 ekor lebih besar dari signifikansi 0,05 berarti data terdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai Kolmogorof-Smirnov Test mendekati 0 dengan signifikansi asimetris 2 ekor lebih kecil dari 0,05 berarti distribusi data tidak normal, dan melihat grafik normal P-P of regression residual. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti ada hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya, serta variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Setiap variabel bebas menjadi variabel

54

terikat dan diregresi terhadap variabel bebas lainnya, tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10. Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Cara untuk melihat adanya masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (SRESID) dengan variabel independen (ZPRED). Cara menganalisisnya adalah dengan melihat: 1. Jika

titik-titik

memiliki

pola

tertentu

yang

teratur

seperti

bergelombang, melebar kemudian menyempit. Jika terjadi maka mengindikasikan terdapat heteroskedastisitas. 2. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

55

3.7.5 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yaitu analisis untuk mengetahui pengaruh margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan dan komitmen anggota koperasi terhadap kredit macet. Nilai koefisien masing-masing variabel dapat dilihat dengan SPSS, pada tabel Coeeficient kolom Unstandardize Coeeficients. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana:

Y

= kredit macet

X1

= margin

X2

= jangka waktu pinjaman

X3

= stabilitas penjualan anggota

X4

= komitmen anggota koperasi

a

= konstanta

b1, b2, b3, b4 e 3.7.6

= koefisien regresi = faktor kesalahan/standard error

Analisis Pengujian Hipotesis

a. Uji T Uji T yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap

56

dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai T-tabel dengan nilai T-hitung. Apabila nilai T-hitung lebih besar dari pada T-tabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai T-hitung lebih kecil dari pada T-tabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan standard (α) 5%, dapat disimpulkan kriteria pengujian sebagai berikut: 1. Apabila nilai signifikansi > (0,05) maka H0 diterima Ha ditolak 2. Apabila nilai signifikansi < (0,05) maka H0 ditolak Ha diterima b. Uji F Uji F digunakan untuk membandingkan F-hitung dengan F-tabel dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%. Menurut Ghozali (2009) “Jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi”. Dapat disimpulkan kriteria pengujian sebagai berikut: 1. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (P) < 0,05 maka H0 ditolak (signifikan). 2. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (P) > 0,05 maka H0 diterima (tidak signifikan).

57

c. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011).

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini membahas analisis data dan hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota terhadap kredit macet. Secara lebih rinci bagian ini membahas mengenai tinjauan deskriptif responden, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis serta pembahasannya. 4.1 Profil Responden Kuesioner ini mulai disebarkan pada minggu ke-4 Januari 2017 selama 3 minggu kepada 105 responden yang merupakan anggota koperasi di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari yang mengalami kredit macet. Dari hasil kuesioner yang disebar terdapat karakteristik responden sebagai berikut: 4.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel mengenai karakteristik responden berdasarkan usia. Tabel 4.1 Responden berdasarkan Usia No

Kategori

Jumlah Persentase

1

< 30 tahun

6

5,7%

2

30-40 tahun

32

30,5%

59

No

Kategori

Jumlah Persentase

3

41-50 tahun

43

41,0%

4

51-60 tahun

22

21,0%

5

> 60 tahun

2

1,9%

105

100%

Total Sumber: Data Primer Olahan, 2017

Dari tabel 4.1 terlihat bahwa mayoritas anggota koperasi yang mengalami kredit macet yang berusia 41-50 tahun dengan jumlah 43 orang dengan persentase 41,0% sedangkan yang paling sedikit yang berusia > 60 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 1,9%. 4.1.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel mengenai karakteristik berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.2 Responden berdasarkan Jenis Kelamin No

Kategori

Jumlah Persentase

1

LAKI LAKI

36

34,3%

2

PEREMPUAN

69

65,7%

105

100%

Total Sumber: Data Primer Olahan, 2017

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa jumlah responden perempuan (65,7%) lebih banyak dibandingkan jumlah responden lakik-laki (34,3%).

60

4.1.3 Karakteristik Berdasarkan Status Perkawinan Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel mengenai karakteristik berdasarkan status perkawinan. Tabel 4.3 Responden berdasarkan Status Perkawinan No

Kategori

Jumlah Persentase

1

BELUM MENIKAH

0

0%

2

MENIKAH

105

100%

Total

105

100%

Sumber: Data Primer Olahan, 2017 Dari tabel 4.3 terlihat bahwa semua responden mayoritas telah menikah, persentase sebesar 100%. 4.1.4 Karakteristik Berdasarkan Jumlah Tanggungan Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel mengenai karakteristik berdasarkan jumlah tanggungan. Tabel 4.4 Responden berdasarkan Jumlah Tanggungan No

Kategori

Jumlah Persentase

1

1 orang

1

1,0%

2

2 orang

15

14,3%

3

3 orang

28

26,7%

4

4 orang

28

26,7%

5

5 orang

12

11,4%

6

6 orang

14

13,3%

61

No

Kategori

Jumlah Persentase

7

7 orang

5

4,8%

8

8 orang

1

1,0%

9

10 orang

1

1,0%

105

100%

Total

Sumber: Data Primer Olahan, 2017 Dari tabel 4.4 terlihat bahwa yang paling banyak jumlah tanggungan anggota yang mengalami kredit macet yaitu pada jumlah tanggungan 3 orang dan 4 orang dengan persentase sebesar 26,7%. 4.1.5 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel mengenai karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel 4.5 Reponden berdasarkan Pendidikan Terakhir No

Kategori

Jumlah Persentase

1

SD

19

18,1%

2

SMP

30

28,6%

3

SMA

52

49,5%

4

DIPLOMA

2

1,9%

5

S1,S2,S3

2

1,9%

105

100%

Total Sumber: Data Primer Olahan, 2017

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa mayoritas anggota koperasi yang mengalami kredit macet pada pendidikan terakhir SMA sebanyak 52 orang dan persentase sebesar 49,5%.

62

4.1.6 Karakteristik Berdasarkan Pendapatan Bersih per Bulan Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel mengenai karakteristik berdasarkan pendapatan bersih per bulan. Tabel 4.6 Responden berdasarkan Pendapatan Bersih per Bulan No

Kategori

Jumlah Persentase

1

< Rp 1.500.000

56

53,3%

2

Rp 1.500.000 s/d < Rp 3.000.000

41

39,0%

3

Rp 3.000.000 s/d Rp 5.000.000

8

7,6%

4

> Rp 5.000.000

0

0%

105

100%

Total Sumber: Data Primer Olahan, 2017

Dari tabel 4.6 terlihat bahwa anggota koperasi mayoritas memiliki pendapatan bersih per bulan itu < Rp 1.500.000 sebanyak 56 orang dan persentase sebesar 53,3%. 4.1.7 Karakteristik Berdasarkan Rata-Rata Pengambilan Kredit Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel mengenai karakteristik berdasarkan rata-rata pengambilan kredit. Tabel 4.7 Responden berdasarkan Rata-rata Pengambilan Kredit No

Kategori

Jumlah Persentase

1

Rp 2.000.000

7

6,7%

2

Rp 3.000.000

16

15,2%

63

No

Kategori

3

Rp 4.000.000

11

10,5%

4

Rp 5.000.000

14

13,3%

5

Rp 6.000.000

5

4,8%

6

Rp 7.000.000

15

14,3%

7

Rp 8.000.000

19

18,1%

8

Rp 9.000.000

6

5,7%

9

Rp 10.000.000

7

6,7%

10

Rp 12.000.000

2

1,9%

11

Rp 20.000.000

3

2,%

105

100%

Total

Jumlah Persentase

Sumber: Data Primer Olahan, 2017 Dari tabel 4.7 terlihat bahwa anggota koperasi mayoritas mengambil kredit itu sebesar Rp 8.000.000 sebanyak 19 orang dengan persentase sebesar 18,1%. Dan yang paling sedikit mengambil kredit sebesar Rp 12.000.000 dengan persentase sebesar 1,9%. 4.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat gambaran mengenai jawaban responden atas pertanyaan di dalam kuesioner yang diajukan dalam bentuk skala ordinal. Analisis deskriptif

terdapat informasi statistik data seperti nilai

minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Nilai minimum dan nilai maksimum menunjukkan nilai terkecil dan nilai terbesar pada data variabelvariabel penelitian. Nilai rata-rata merupakan jumlah keseluruhan total nilai dibagi dengan jumlah responden dan nilai standar deviasi menunjukkan ukuran

64

standar penyimpangan data. Analisis deskriptif ini secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa jumlah pengamatan pada penelitian ini terhadap 105 orang anggota koperasi yang mengalami kredit macet sebagai responden penelitian dengan standar deviasi terbesar pada variabel komitmen anggota sebesar 6,474. Standar deviasi ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dari variabel-variabel tersebut tidak terlalu mengelompok disekitar nilai rata-ratanya. Dan standar deviasi terendah pada variabel jangka waktu pinjaman yaitu sebesar 2,049. Variabel margin memiliki nilai minimum sebesar 8 dan nilai maksimum sebesar 16 serta nilai rata-rata sebesar 11,10 dengan standar deviasi sebesar 2,184. Variabel jangka waktu pinjaman memiliki nilai minimum sebesar 10 dan nilai maksimum sebesar 20 serta nilai rata-rata sebesar 15,72 dengan standar deviasi sebesar 2,036. Variabel stabilitas penjualan memiliki nilai minimum sebesar 10 dan nilai maksimum sebesar 21 serta nilai rata-rata sebesar 14,62 dengan standar

65

devaisi sebesar 2,049. Variabel komitmen anggota memiliki nilai minimum sebesar 24 dan nilai maksimum sebesar 49 serta nilai rata-rata sebesar 35,99 dengan standar deviasi sebesar 6,474. Dan variabel kredit macet memiliki nilai minimum sebesar 14 dan nilai maksimum sebesar 29 serta nilai rata-rata sebesar 20,90 dengan standar deviasi sebesar 2,835. Variabel-variabel diatas memiliki standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata. Hal ini menjelaskan bahwa variabel diatas memiliki sebaran data yang kecil dan rata-rata dapat mempresentasikan data sehingga data ini termasuk kategori data bagus. 4.3 Distribusi Deskriptif Hasil Penelitian 4.3.1 Distribusi Frekuensi Margin Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Margin No 1 2

3

4

5

Indikator Pernyataan

Margin

Tingkat margin yang ditetapkan oleh koperasi Al-Anshari itu tinggi Tingkat margin yang ditetapkan oleh koperasi Al-Anshari sebanding dengan koperasi lainnya Penerapan tingkat margin di koperasi Al-Anshari sering mengalami perubahan Tingkat margin yang ditetapkan koperasi Al-Anshari untuk pengambilan kredit sangat menarik Tingkat margin yang ditetapkan koperasi Al-Anshari memberatkan anggota dalam pengembalian pinjaman

Jawaban Responden SS S KS TS STS

Jumlah

Mean

3

22

17

58

5

105

2,62

3

44

36

22

0

105

3,27

0

12

26

60

7

105

2,41

6

69

13

17

0

105

3,61

5

25

23

49

3

105

2,81

Sumber: Data Olahan Primer, 2017

66

Bagian ini menunjukkan frekuensi alternatif jawaban yang dipilih oleh setiap responden pada setiap item pertanyaan untuk variabel margin (X1). 4.3.2 Distribusi Frekuensi Jangka Waktu Pinjaman Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Jangka Waktu Pinjaman No

1

2

3

4

5

6

Indikator Pernyataan Jangka Waktu Pinjaman Jangka waktu pinjaman yang diberikan koperasi Al-Anshari untuk mengembalikan pinjaman tersebut lama Jangka waktu pinjaman yang diberikan koperasi Al-Anshari untuk mengembalikan pinjaman tersebut terlalu singkat Besarnya pinjaman yang diberikan sebanding dengan lamanya waktu untuk mengembalikan pinjaman Lamanya waktu pinjaman mempengaruhi minat anggota untuk meminjam Dengan lamanya jangka waktu pinjaman yang diberikan akan meringankan anggota koperasi Dengan lamanya jangka waktu pinjaman yang diberikan akan mempengaruhi anggota untuk mengambil kredit dalam jumlah besar

Jawaban Responden SS S KS TS STS

Jumlah

Mean

9

25

29

42

0

105

3,01

0

30

22

47

6

105

2,72

8

64

23

10

0

105

3,67

31

60

4

9

1

105

4,06

59

45

1

0

0

105

4,55

40

45

11

9

0

105

4,10

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Bagian ini menunjukkan frekuensi alternatif jawaban yang dipilih oleh setiap responden pada setiap item pertanyaan untuk variabel jangka waktu pinjaman (X2).

67

4.3.3 Distribusi Frekuensi Stabilitas Penjualan Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Stabilitas Penjualan No 1 2

3

4

5

Indikator Pernyataan Stabilitas Penjualan Saya menjual arus barang dagangan dengan lancar Waktu yang saya butuhkan untuk memutarkan barang dagangan sangat cepat Sistem pembayaran yang diterapkan memudahkan pembeli dalam melakukan pembayaran Sistem yang digunakan dalam menjual barang dagangan sangat menarik konsumen Sistem yang digunakan dalam menjual barang dagangan sangat memaksa

Jawaban Responden SS S KS TS STS

Jumlah

Mean

4

21

31

45

4

105

2,77

3

13

19

66

4

105

2,48

4

68

30

2

1

105

3,69

1

66

36

2

0

105

3,63

0

6

13

67

19

105

2,06

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Bagian ini menunjukkan frekuensi alternatif jawaban yang dipilih oleh setiap responden pada setiap item pertanyaan untuk variabel stabilitas penjualan (X3).

68

4.3.4 Distribusi Frekuensi Komitmen Anggota Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Komitmen Anggota No

1

2

3 4 5 6

7

8

9 10

Indikator Pernyataan Komitmen Anggota Koperasi Saya membanggakan koperasi AlAnshari sebagai tempat meminjam yang tepat kepada teman-teman saya Saya bangga mangatakan kepada orang bahwa saya merupakan anggota dari koperasi Al-Anshari Saya sangat senang memilih koperasi Al-Anshari sebagai tempat meminjam dari pada koperasi lain Bagi saya koperasi Al-Anshari merupakan tempat meminjam terbaik Saya sungguh peduli mengenai nasib koperasi Al-Anshari ini Saya bersedia mematuhi aturan yang dibuat di koperasi Al-Anshari agar koperasi ini lebih maju Saya akan menerima sanksi yang diberikan oleh koperasi Al-Anshari jika saya melanggar aturan yang telah ditetapkan agar saya tetap menjadi anggota di koperasi ini Saya menemukan bahwa prinsipprinsip yang ditetapkan di koperasi Al-Anshari sama dengan prinsipprinsip saya Koperasi Al-Anshari memberikan aturan yang baik mengenai cara memberikan kredit Saya sangat loyal kepada koperasi AlAnshari

Jawaban Responden SS S KS TS STS

Jumlah

Mean

7

44

30

23

1

105

3,31

12

43

32

17

1

105

3,46

15

63

15

12

0

105

3,77

23

46

36

0

0

105

3,88

5

56

19

19

6

105

3,33

14

62

14

14

1

105

3,70

16

56

15

18

0

105

3,67

12

40

35

17

1

105

3,43

15

61

24

5

0

105

3,82

11

54

29

11

0

105

3,62

Sumber: Data Olahan Primer, 2017

69

Bagian ini menunjukkan frekuensi alternatif jawaban yang dipilih oleh setiap responden pada setiap item pertanyaan untuk variabel komitmen anggota koperasi (X4). 4.3.5 Distribusi Frekuensi Kredit Macet Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Kredit Macet No

1 2 3 4 5

6

7

Indikator Pernyataan Kredit Macet Saya merasa dalam mengembalikan pinjaman kredit beserta margin setiap bulan itu lancar Kredit macet yang tidak bisa saya lunasi sangat besar Saya sering mengalami kredit macet Saya merasa kesulitan dalam mengembalikan pinjaman kredit Saya merasa adanya kemungkinan perlunasan kredit macet di waktu yang akan dating Besarnya kredit macet bisa ditutup dengan agunan yang dijadikan jaminan pinjaman kredit Saya mengalami kredit macet karena pendapatan usaha yang saya terima kurang mencukupi

Jawaban Responden SS S KS TS STS

Jumlah

Mean

1

31

22

46

5

105

2,78

12 4

32 35

25 27

32 35

4 4

105 105

3,15 3,00

31

42

18

10

4

105

3,82

4

43

46

12

0

105

3,37

4

46

28

18

9

105

3,17

49

49

5

2

0

105

4,38

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Bagian ini menunjukkan frekuensi alternatif jawaban yang dipilih oleh setiap responden pada setiap item pertanyaan untuk variabel kredit macet (Y).

70

4.4 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak validnya suatu kuesioner. Menurut Sekaran (2006), validitas adalah suatu ukuran yang menguji seberapa baik suatu instrumen dibuat dengan menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menujukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran dari validitas yang dimaksud. Dalam mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan, digunakan uji validitas dengan menggunakan SPSS 16.0. Perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan cara melihat nilai pearson correlation yang merupakan r-hitung dari hasil perhitungan validitas instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid apabila r-hitung lebih besar dari r-tabel yang merupakan sebuah standar acuan (r-hitung > r-tabel). Data dikatakan valid bisa dilihat dari nilai pada r-hitung yang dibandingkan dengan nilai r-tabel. Pada penelitian ini di dapatkan nilai r-tabel senilai 0,1918. Didapat dari df = n-2 , df = 105-2= 103. Maka dilihatlah dari r-tabel dengan df sebesar 103, maka didapat r-tabel senilai 0,1918 tersebut. Data dikatakan valid apabila r-hitung > r-tabel, (r-hitung > 0,1918). Berikut adalah hasil uji validitas kepada 105 responden yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

71

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Margin Variabel

Margin

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keterangan

MA1

0,680

0,1918

Valid

MA2

0,309

0,1918

Valid

MA3

0,549

0,1918

Valid

MA4

(0,022)

0,1918

Tidak Valid

MA5

0,689

0,1918

Valid

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Dilihat pada tabel 4.14 berdasarkan uji validitas variabel independen margin dengan menggunakan SPSS 16.0, diperoleh r-hitung dari masing-masing pernyataan. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan item pada kuesioner variabel margin valid, namun ada satu buah pernyataan yang tidak valid. Item yang tidak valid akan dikeluarkan pada uji berikutnya. Dari keseluruhan item pernyataan yang mewakili validitas tertinggi adalah pernyataan yang ke-5 dengan koefisien korelasi sebesar 0,689. Sedangkan item pernyataan yang mewakili validitas terendah adalah pernyataan yang ke-2 dengan koefisien korelasi sebesar 0,309. Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Variabel Jangka Waktu Pinjaman Variabel

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keterangan

JW1

0,243

0,1918

Valid

Jangka Waktu

JW2

0,070

0,1918

Tidak Valid

Pinjaman

JW3

0,111

0,1918

Tidak Valid

JW4

0,686

0,1918

Valid

72

JW5

0,633

0,1918

Valid

JW6

0,685

0,1918

Valid

Sumber: Data Olahan Primer, 2017

Dilihat pada tabel 4.15 berdasarkan uji validitas variabel independen jangka waktu pinjaman dengan menggunakan SPSS 16.0, diperoleh r-hitung dari masing-masing pernyataan. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan item pada kuesioner variabel jangka waktu pinjaman valid, namun ada dua buah pernyataan yang tidak valid. Item yang tidak valid akan dikeluarkan pada uji berikutnya. Dari keseluruhan item pernyataan yang mewakili validitas tertinggi adalah pernyataan yang ke-4 dengan koefisien korelasi sebesar 0,686. Sedangkan item pernyataan yang mewakili validitas terendah adalah pernyataan yang ke-1 dengan koefisien korelasi sebesar 0,243. Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Variabel Stabilitas Penjualan Variabel

Stabilitas Penjualan

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keterangan

SP1

0,815

0,1918

Valid

SP2

0,715

0,1918

Valid

SP3

0,431

0,1918

Valid

SP4

0,348

0,1918

Valid

SP5

0,278

0,1918

Valid

Sumber: Data Olahan Primer, 2017

Dilihat pada tabel 4.16 berdasarkan uji validitas variabel independen stabilitas penjualan anggota dengan menggunakan SPSS 16.0, diperoleh r-hitung dari masing-masing pernyataan. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan 73

item pada kuesioner variabel stabilitas penjualan valid dan layak mendefinisikan variabel stabilitas penjualan. Dari keseluruhan item pernyataan yang mewakili validitas tertinggi adalah pernyataan yang ke-1 dengan koefisien korelasi sebesar 0,815. Sedangkan item pernyataan yang mewakili validitas terendah adalah pernyataan yang ke-5 dengan koefisien korelasi sebesar 0,278. Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Anggota Variabel

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keterangan

KA1

0,831

0,1918

Valid

KA2

0,863

0,1918

Valid

KA3

0,825

0,1918

Valid

KA4

0,606

0,1918

Valid

Komitmen

KA5

0,711

0,1918

Valid

Anggota

KA6

0,793

0,1918

Valid

KA7

0,733

0,1918

Valid

KA8

0,677

0,1918

Valid

KA9

0,595

0,1918

Valid

KA10

0,713

0,1918

Valid

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Dilihat pada tabel 4.17 berdasarkan uji validitas variabel independen komitmen anggota koperasi dengan menggunakan SPSS 16.0, diperoleh r-hitung dari masing-masing pernyataan. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan item pada kuesioner variabel komitmen anggota koperasi valid dan layak mendefinisikan variabel komitmen anggota koperasi. Dari keseluruhan item pernyataan yang mewakili validitas tertinggi adalah pernyataan yang ke-2 dengan

74

koefisien korelasi sebesar 0,863. Sedangkan item pernyataan yang mewakili validitas terendah adalah pernyataan yang ke-9 dengan koefisien korelasi sebesar 0,595. Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Variabel Kredit Macet Variabel

Kredit Macet

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keterangan

KM1

(0,115)

0,1918

Tidak Valid

KM2

0,626

0,1918

Valid

KM3

0,622

0,1918

Valid

KM4

0,601

0,1918

Valid

KM5

0,360

0,1918

Valid

KM6

0,216

0,1918

Valid

KM7

0,336

0,1918

Valid

Sumber: Data Olahan Primer, 2017

Dilihat pada tabel 4.18 berdasarkan uji validitas variabel dependen kredit macet dengan menggunakan SPSS 16.0, diperoleh r-hitung dari masing-masing pernyataan. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan item pada kuesioner variabel kredit macet valid, namun ada satu buah pernyataan yang tidak valid. Item yang tidak valid akan dikeluarkan pada uji berikutnya. Dari keseluruhan item pernyataan yang mewakili validitas tertinggi adalah pernyataan yang ke-2 dengan koefisien korelasi sebesar 0,626. Sedangkan item pernyataan yang mewakili validitas terendah adalah pernyataan yang ke-6 dengan koefisien korelasi sebesar 0,216.

75

4.5 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dalam suatu penelitian dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Perhitungan reliabilitas terhadap seluruh item dilakukan dengan cara melihat nilai cronbach’s alpha. Menurut Sekaran (2006) suatu konstruk dapat dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai cronbach’s alpha besar dari 0,60 (>0,60). Berdasarkan tingkat reliabilitas, hasil uji koefisien reliabilitas (cronbach’s alpha) terhadap kelima instrumen variabel yang diuji dapat dirangkum pada tabel dibawah ini: Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Cronbach's Alpha

Keterangan

Margin

0,728

Reliabel

Jangka Waktu Pinjaman

0,723

Reliabel

Stabilitas Penjualan

0,696

Reliabel

Komitmen Anggota

0,774

Reliabel

Kredit Macet

0,678

Reliabel

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 4.19, dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha seluruh variabel yang sudah di ujikan memiliki nilai di atas 0,60. Dengan demikian seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

76

4.6 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian terhadap asumsi klasik agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang benar. Adapun pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 4.6.1

Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2009). Model data yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak digunakan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov test dan melihat grafik normal P-P of regression residual.

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Gambar 4.1 Grafik Histogram

77

Berdasarkan gambar grafik histogram diatas maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal karena model grafik histogram berbentuk seperti lonceng.

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Gambar 4.2 Grafik Normal Plot Dilihat dari uji normalitas menggunakan tabel P-P Plot terlihat bahwa ada data tersebar disekitar garis diagonal dan menyebar disepanjang grafik histogramnya. Ini berarti dari hasil penelitian menunjukkan pola distribusi normal. Distribusi normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Selain melihat grafik normal P-P of regression standardized residual dan grafik histogram persebaran data diketahui berdistribusi normal dengan hasil uji One Sample Kolmogrov-Smirnov sebagai berikut.

78

Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N

105

Normal Parametersa

Mean Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000 2.22394720

Absolute

.104

Positive

.104

Negative

-.068

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

1.063 .208

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Berdasarkan tabel 4.20 diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,208, yang berarti nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka nilai residual berdistribusi normal. 4.6.2

Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas (Priyatno, 2012).

79

Multikolinearitas dapat dilihat dari: 1. Nilai tolerance yang rendah dan lawannya. 2. Melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini digunakan untuk menunjukkan setiap variabel independen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Nilai yang umum digunakan adalah nilai tolerance 0,10 dengan nilai VIF diatas 10 yang artinya nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari 10 (Ghozali, 2009). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel

Tolerance

VIF

Keterangan

Margin

0,701

1,426

Tidak terjadi multikolinearitas

Jangka Waktu Pinjaman

0,869

1,150

Tidak terjadi multikolinearitas

Stabilitas Penjualan

0,537

1,863

Tidak terjadi multikolinearitas

Komitmen Anggota

0,545

1,835

Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Dari tabel 4.21 diatas dapat diketahui bahwa syarat untuk lolos uji multikolinearitas sudah terpenuhi oleh seluruh variabel independen yang ada yaitu nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 dan nilai VIF yang tidak lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan dalam

80

penelitian ini tidak berkorelasi antara variabel independen satu dengan variabel independen lainnya, maka dengan demikian pada uji ini tidak terjadi multikolinearitas. 4.6.3

Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahuhi ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dan residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam tabel model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas (Priyatno, 2012).

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar 4.3 diatas menunjukkan data tersebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu, maka

81

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi tersebut. Sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kredit macet berdasarkan variabel independen yaitu margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota koperasi. 4.7 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, analisis regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh margin, jangka waktu, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota terhadap kredit macet pada anggota koperasi Al-Anshari yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber: Data Olahan Primer, 2017

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.22, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 9,492 + 0,764X1 + 0,174X2 – 0,220X3 + 0,094X4 + e

82

Y

: Kredit macet

X1

: Margin

X2

: Jangka Waktu Pinjaman

X3

: Stabilitas Penjualan

X4

: Komitmen Anggota Koperasi

e

: error

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa: a. Konstanta (a) bernilai positif sebesar 9,492 yang artinya jika margin (X1), jangka waktu pinjaman (X2),

stabilitas penjualan (X3), dan komitmen

anggota (X4) memiliki nilai nol, maka nilai kredit macet (Y) sebesar 9,492. b. Nilai koefisien regresi (X1) sebesar +0,764 yang artinya terjadi hubungan positif antara margin dengan kredit macet, semakin tinggi margin maka semakin tinggi kredit macet koperasi. Hal ini menunjukkan apabila margin meningkat satu satuan, maka kredit macet akan meningkat sebesar 0,764 dengan asumsi variabel yang lain tetap. c. Nilai koefisien regresi (X2) sebesar +0,174 yang artinya terjadi hubungan positif antara jangka waktu pinjaman dengan kredit macet, semakin tinggi jangka waktu pinjaman maka semakin tinggi kredit macet koperasi. Hal ini menunjukkan apabila jangka waktu pinjaman meningkat satu satuan, maka kredit macet akan meningkat sebesar 0,174 dengan asumsi variabel yang lain tetap.

83

d. Nilai koefisien regresi (X3) sebesar -0,220 yang artinya terjadi hubungan negatif antara stabilitas penjualan dengan kredit macet. Hal ini menunjukkan apabila stabilitas penjualan meningkat satu satuan, maka kredit macet akan menurun sebesar -0,220 dengan asumsi variabel yang lain tetap. e. Nilai koefisien regresi (X4) sebesar +0,094 yang terjadi hubungan positif antara komitmen anggota dengan kredit macet, semakin tinggi komitmen anggota maka semakin tinggi kredit macet koperasi. Hal ini menunjukkan apabila komitmen anggota meningkat satu satuan, maka kredit macet akan meningkat sebesar 0,094 dengan asumsi variabel yang lain tetap. 4.8 Pengujian Hipotesis 4.8.1

Uji T Uji T adalah uji yang menunjukkan pengaruh satu variabel independen

terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

84

Berikut hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen: Tabel 4.23 Hasil Uji T Variabel

T

Sig.

Keputusan

Margin

6,286

0,000 H1 Diterima

Jangka Waktu Pinjaman

1,487

0,140 H2 Ditolak

Stabilitas Penjualan

-1,484

0,141 H3 Ditolak

Komitmen Anggota

2,022

0,046 H4 Diterima

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Berdasarkan tabel 4.23 diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Berdasarkan tabel diketahui margin (X1) nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis H1 yang menyatakan diduga margin berpengaruh terhadap kredit macet dapat diterima. Hal ini berarti secara parsial margin (X1) memiliki pengaruh terhadap kredit macet (Y). b. Berdasarkan tabel diketahui jangka waktu pinjaman (X2) nilai signifikansi sebesar 0,140 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis H2 yang menyatakan diduga jangka waktu pinjaman berpengaruh terhadap kredit macet ditolak. Hal ini berarti secara parsial jangka waktu pinjaman (X2) tidak memiliki pengaruh terhadap kredit macet (Y). c. Berdasarkan tabel diketahui stabilitas penjualan (X3)

nilai signifikansi

sebesar 0,141 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hipotesis H3 yang

85

menyatakan diduga stabilitas penjualan berpengaruh terhadap kredit macet ditolak. Hal ini berarti secara parsial stabilitas penjualan (X3) tidak memiliki pengaruh terhadap kredit macet (Y). d. Berdasarkan tabel diketahui komitmen anggota (X4)

nilai signifikansi

sebesar 0,046 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis H4 yang menyatakan diduga komitmen anggota berpengaruh terhadap kredit macet dapat diterima. Hal ini berarti secara parsial komitmen anggota (X4) memiliki pengaruh terhadap kredit macet (Y). 4.8.2

Uji F Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen mempengaruhi variabel dependen serta menjelaskan apakah model persamaan regresi tersebut dapat menjadi predictor dari variabel yang diteliti. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (P) < 0,05, maka H0 ditolak (siginifikan). Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas (P) > 0,05, maka H0 diterima (tidak siginifikan). Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.24 Hasil Uji F

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 86

Pengujian hipotesis oleh peneliti sebagai berikut: Ha

=

margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan dan

komitmen anggota secara simultan berpengaruh terhadap kredit macet Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. H0

=

margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan dan

komitmen anggota secara simultan tidak berpengaruh terhadap kredit macet Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Berdasarkan tabel 4.24, tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 15,624 dengan signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 maka keputusan Ha diterima dan H0 ditolak artinya margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota koperasi secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kredit macet Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. 4.8.3

Analisis Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi (R2) berguna untuk melihat seberapa

besar proporsi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi (R2) nilainya adalah antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1). Jika R2 mendekati 1 berarti terdapat hubungan kuat antara variabel independen dengan

87

variabel dependen dan jika R2 mendekati 0 berarti terdapat hubungan lemah antara variabel independen dengan variabel dependen. Tabel 4.25 Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Data Olahan Primer, 2017 Tabel 4.25 menunjukkan hasil pengujian koefisien determinasi dimana nilai R (korelasi berganda) sebesar 0,620 yang menunjukkan hubungan antara kredit macet dengan margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan dan komitmen anggota sebesar 62% memiliki hubungan yang kuat, karena nilai R hampir mendekati 1. Nilai adjusted R square sebesar 0,360 artinya 36% variabel dependen (kredit macet) dapat dijelaskan oleh variabel independen (margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan dan komitmen anggota koperasi), sedangkan sisanya 64% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar variabel independen yang ada dalam penelitian ini.

88

4.9 Pembahasan Pengaruh Margin, Jangka Waktu Pinjaman, Stabilitas Penjualan, Komitmen Anggota Koperasi terhadap Kredit Macet. 4.9.1

Pengaruh Margin terhadap Kredit Macet Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa diduga margin

berpengaruh terhadap kredit macet. Secara parsial, uji t-statistik menunjukkan bahwa variabel margin berpengaruh secara signifikan terhadap kredit macet dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan atau penurunan margin memberikan pengaruh terhadap kredit macet. Tingkat margin akan mempengaruhi besaran penyaluran atau permintaan kredit, dimana semakin rendah margin maka kredit akan semakin tinggi. Dengan tingginya kredit maka akan menyebabkan rasio kredit macet juga akan tinggi. Penelitian Yasin (2014), menyatakan terdapat pengaruh margin murabahah terhadap kredit macet. Selain itu, penelitian Ricardas (2015) menyatakan bahwa margin mempunyai pengaruh terhadap Non Performing Loans atau kredit macet. Tingkat margin di koperasi Al-Anshari menjadi patokan dalam meminjam, dimana jika tingkat margin yang ditetapkan oleh koperasi Al-Anshari itu semakin rendah maka akan mempunyai daya tarik bagi anggota untuk melakukan pinjaman dan karena tingkat margin yang ditetapkan koperasi Al-Anshari itu rendah, anggota akan mampu membayar angsuran sehingga dapat mengurangi kredit macet. Dapat disimpulkan, bahwa margin memberikan pengaruh terhadap kredit macet.

89

4.9.2

Pengaruh Jangka Waktu Pinjaman terhadap Kredit Macet Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa diduga jangka

waktu pinjaman berpengaruh terhadap kredit macet. Secara parsial, uji t-statistik menunjukkan bahwa variabel jangka waktu pinjaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kredit macet dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,140 yang berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan lamanya jangka waktu pengembalian kredit yang diberikan. Jika jangka waktu yang diberikan lama maka akan menyebabkan anggota malas, lupa membayar angsuran kreditnya dan menunda-nunda waktu pembayaran. Tetapi jika jangka waktu yang diberikan oleh koperasi Al-Anshari itu singkat maka anggota koperasi Al-Anshari akan kesulitan membayar pinjaman dikarenakan waktu yang singkat dan juga membayar pinjaman yang tinggi. Menurut penelitian Gustifa (2012), tidak ada pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap kredit macet dikarenakan jangka waktu diberikan berdasarkan kesepakatan antara pihak koperasi dengan pihak nasabah. Berarti jika jangka waktu pinjaman yang diberikan semakin lama, tidak menjamin adanya pengaruh terhadap kredit macet. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Misra dan Sarat menyatakan bahwa jangka waktu kredit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Non Performing Loans atau kredit macet. Dan juga menurut Widodo (2003) yang menyatakan bahwa jangka waktu pinjaman mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kredit macet. Berarti jika jangka waktu pinjaman yang ditawarkan oleh koperasi semakin lama, maka akan menimbulkan kredit macet semakin kecil. 90

Anggota koperasi Al-Anshari seharusnya mampu mendisiplinkan diri untuk membayar kredit sesuai tanggal jatuh tempo yang telah disepakati antara kedua belah pihak. Jangka waktu pinjaman merupaka salah satu faktor yang tidak memberikan pengaruh terhadap kredit macet. Hal tersebut dikarenakan anggota koperasi Al-Anshari yang tidak disiplin dan malas membayar kewajibannya dalam membayar pinjaman dan juga anggota merasa keberatan membayar pinjaman dengan waktu yang lama. Dengan demikian, disimpulkan bahwa jangka waktu pinjaman tidak akan berpengaruh terhadap kredit macet. 4.9.3

Pengaruh Stabilitas Penjualan terhadap Kredit Macet Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa diduga stabilitas

penjualan berpengaruh terhadap kredit macet. Secara parsial, uji t-statistik menunjukkan bahwa variabel stabilitas penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kredit macet dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,141 yang berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa jika stabilitas penjualan dari setiap usaha anggota koperasi Al-Anshari yang dihadapi baik itu stabil maupun tidak stabil maka tidak menjadi patokan kredit macet akan meningkat. Dan juga penelitian yang sama oleh Gustifa (2012) yang menyatakan bahwa stabilitas penjualan tidak berpengaruh tetapi signifikan terhadap kredit macet. Namun hasil penelitian berbeda dengan penelitian Dewi dan Ketut (2015) menyatakan bahwa stabilitas penjualan yang merupakan profesi dari nasabah berpengaruh signifikan terhadap kredit macet atau NPL. Dan penelitian Widodo

91

(2003) yang menyatakan bahwa stabilitas penjualan nasabah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kredit macet. Berarti jika stabilitas penjualan nasabah yang dihadapi tidak stabil, maka akan meningkatkan kredit macet. Anggota koperasi Al-Anshari seharusnya mampu mengelola keuangan yang didapat dari hasil usaha tersebut agar kredit yang dipinjam dapat dibayar sesuai tanggal jatuh tempo yang diberikan. Stabilitas penjualan merupakan salah satu faktor yang tidak memberikan pengaruh terhadap kredit macet. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor lain yang lebih mempengaruhinya, seperti prinsip dan gaya hidup

seperti uang yang didapat dari hasil usaha yang stabil tersebut

dijadikan untuk membeli keperluan yang lain tanpa memutarkan uang tersebut untuk usaha yang dijalankan. Dengan demikian, disimpulkan bahwa keadaan usaha atau stabilitas penjualan dari usaha anggota koperasi Al-Anshari tidak akan berpengaruh terhadap kredit macet. 4.9.4

Pengaruh Komitmen Anggota Koperasi terhadap Kredit Macet Hipotesis keempat dalam penelitian ini menyatakan bahwa diduga

komitmen anggota berpengaruh terhadap kredit macet. Secara parsial, uji tstatistik menunjukkan bahwa variabel komitmen anggota berpengaruh secara signifikan terhadap kredit macet dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,046 yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat komitmen atau loyalitas anggota kepada koperasi Al-Anshari memberikan pengaruh terhadap kredit macet.

92

Dari penelitian Gustifa (2012) menyatakan bahwa komitmen anggota tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kredit macet. Menurut Rusyana et,. al (2016) menyatakan bahwa komitmen anggota berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kredit macet koperasi. Yang berarti anggota koperasi memang ingin melakukan hal tersebut dan tidak berpengaruh terhadap kredit macet. Komitmen anggota koperasi sangat berarti bagi koperasi Al-Anshari dimana dengan tingginya tingkat loyalitas terhadap koperasi dan anggota telah komit untuk tetap setia memilih koperasi Al-Anshari sebagai tempat meminjam terbaik maka tidak ada kemungkinan bagi anggota koperasi untuk mengalami masalah kredit macet lagi baik bagi anggota yang pernah mengalami kredit macet dan anggota yang tidak pernah mengalami kredit macet. Anggota yang komit akan merasa bahwa dirinya tidak boleh lagi mengalami kredit macet dan akan berusaha untuk membayar kewajiban dalam membayarkan kredit sesuai tanggal jatuh tempo yang diberikan. Hal ini juga menjadi ketakutan bagi anggota jika anggota mengalami kredit macet maka koperasi tidak akan

mau

lagi

untuk

meminjamkan kredit kepada anggota koperasi yang sering mengalami kredit macet. Anggota koperasi yang mengalami kredit macet akan tetap loyal dikarenakan memang dia butuh dengan koperasi tersebut dan juga tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk beralih ke koperasi lain dikarenakan sikap diri yang buruk itu akan berdampak juga ke koperasi lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa komitmen anggota memberikan pengaruh terhadap kredit macet.

93

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet dengan menggunakan empat variabel yaitu margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 105 anggota koperasi yang mengalami masalah kredit macet. Data dalam penelitian ini diolah menggunakan SPSS 16.0. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel margin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kredit macet. Hal ini berarti jika tingkat margin yang diberikan semakin rendah maka akan mempunyai daya tarik bagi anggota untuk melakukan pinjaman dan karena tingkat margin yang ditetapkan koperasi rendah, anggota akan mampu membayar angsuran sehingga dapat mengurangi kredit macet. Sebaliknya jika tingkat margin yang ditetapkan semakin tinggi maka akan meningkatkan kredit macet pada koperasi dikarenakan anggota tidak mampu membayar angsuran dengan tingkat margin yang tinggi. 2. Variabel jangka waktu pinjaman tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kredit macet. Hal ini dikarenakan anggota koperasi yang tidak disiplin dan malas membayar kewajibannya dalam membayar pinjaman dan

94

juga tidak menjadi patokan jika dengan lamanya jangka waktu pinjaman yang diberikan akan mengurangi kredit macet. 3. Variabel stabilitas penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kredit macet. Hal ini dikarenakan faktor lain yang lebih mempengaruhinya, seperti prinsip dan gaya hidup seperti uang yang didapat dari hasil usaha yang stabil tersebut dijadikan untuk membeli keperluan yang lain tanpa memutarkan uang tersebut untuk usaha yang dijalankan. 4. Variabel komitmen anggota memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kredit macet. Hal ini berarti jika anggota tidak berkomitmen kepada koperasi maka pengembalian pinjaman akan terhambat. Tetapi jika anggota memegang komitmennya terhadap koperasi maka tidak akan terjadi kredit macet. 5. Berdasarkan Uji F yang dilakukan didapatkan hasil bahwa margin (X1), jangka waktu pinjaman (X2), stabilitas penjualan (X3), dan komitmen anggota (X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi. 5.2 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa dari hasil penelitian ini masih jauh dari kemampuan dan memiliki keterbatasan yang mungkin akan mempengaruhi hasil yang diinginkan, oleh karena itu keterbatasan ini diharapkan lebih bisa diperhatikan untuk peneliti-peneliti di masa mendatang.

95

Keterbatasan dalam penelitian ini antara-lain: 1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel margin, jangka waktu pinjaman, stabilitas penjualan, dan komitmen anggota koperasi. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan beberapa variabel lain yang mungkin mempengaruhi kredit macet seperti karakter, pertumbuhan ekonomi, profesi nasabah, kondisi internal, kondisi calon debitur, kondisi eksternal, dan variabel lain yang dapat mempengaruhi kredit macet. 2. Penelitian ini dilakukan hanya fokus pada satu koperasi saja. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah objek koperasi lainnya. 3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 105, sebaiknya untuk peneliti selanjutnya menambah lebih banyak sampel agar data yang dihasilkan lebih bagus dan untuk melihat lebih jelas pengaruh dari kredit macet tersebut. 5.3 Implikasi Hasil Penelitian Temuan dalam penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting bagi anggota koperasi, khususnya anggota yang mengalami kredit macet diantaranya: 1. Diharapkan untuk kedepannya anggota koperasi bisa membuat perencanaan keuangan, baik itu pengeluaran dan penghasilan yang diperoleh agar anggota koperasi bisa lebih bertanggung jawab dalam membayar pinjaman kepada koperasi dengan tepat waktu sesuai tanggal jatuh tempo yang telah disepakati.

96

2. Pada anggota koperasi yang pernah mengalami kredit macet agar mampu membenah diri lagi untuk melakukan pinjaman, supaya ke depannya tidak terjadi lagi masalah kredit macet di koperasi. Dan juga kepada seluruh anggota koperasi jangan sampai terjadi masalah kredit macet karena kredit macet tidak hanya merugikan pihak koperasi saja tetapi juga merugikan pihak anggota dikarenakan adanya jaminan atau agunan dari anggota yang akan diambil oleh pihak koperasi nantinya sebagai pengganti pelunasan hutang. 5.4 Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka beberapa saran dapat ditemukan sebagai berikut: 1. Disarankan bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melibatkan faktor-faktor lain seperti faktor eksternal (pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kondisi calon debitur), faktor internal (bank size, sistem pemberian kredit bagi pihak koperasi, sistem pengawasan kredit, kondisi internal petugas koperasi) dan lain-lain. Pemilihan banyak faktor baik internal, maupun eksternal akan menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif dalam mengantisipasi munculnya pemasalahan kredit macet. 2. Cakupan jenis kredit yang tidak diteliti juga sebaiknya diperluas, tidak hanya meliputi satu jenis kredit saja. Penelitian yang mencakup seluruh jenis kredit yang disalurkan berpotensi mengungkapkan faktor-faktor apa saja

97

yang sebenarnya mendorong terjadinya kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam. 3. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah lebih banyak sampel agar data yang dihasilkan lebih bagus dan untuk melihat lebih jelas pengaruh dari kredit macet tersebut.

98

DAFTAR PUSTAKA Abidah, Mahjati. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Stabilitas Penjualan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Stuktur Modal Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Ahimsa. (2000). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kredit Macet pada BPR BKK Dawe, Kudus. Tesis. Universitas Diponegoro. Ahira,

Anne. (2010). UKM, Kredit Macet dan Permasalahannya. (http://www.anneahira.com/kredit-macet-dan-permasalahannya.htm). 26 Januari 2012 jam 20.16.

Antara, Gede Agus, Wayan Bagia, Wayan Cipta. (2014). Pengaruh Tabungan dan Kredit Bermasalah terhadap Laba pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Ejournal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen . Vol: 2. Artini, Rai, Nyoman Djinar Setiawina, Ketut Djayastra. (2015). Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Jumlah Kredit dan Dampaknya terhadap Non Performing Loan (NPL) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)- Desa Adat di Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.11:867:894. ISSN:2337-3067 Astutik Widya, Teguh Suripto. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah (Studi Kasus di BMT Artha Barokah Yogyakarta 2013). Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia (JESI). Vol. V NO. 1 Juni 2015/1436 H Bloem, Adrian M dan Cornelis N. Gorter. (2001). The Treatment of Non Performing Loans in Macroeconomic Statistic. Work Paper International Monetary Fund. Statistic Department. Boudriga, A; Boulila, N; Jellouli, S. (2009). Does Bank Supervision Impact Non Performing Loans: Cross-Ciuntry Determinants using Aggregate Data? MPRA Paper No. 18068. Brigham, Eugene F, Joel F. Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat. Claudia M. Buch, Michael Koetter, and Jana Ohls. (2016). Banks and Sovereign Risk : A Granular View. Journal of Financial Stability 25. ScienceDirect. www.elsevier.com/locate/jfstabil. Dewi, Made Diah Krisna, I Ketut Suryanawa. (2015). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Profesi Nasabah Kredit, Efektivitas Badan Pengawas pada Non

Performing Loan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 23031018. Vol. 13.3. Dewik, Ni Kadek Sumita, I Made Jember. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Bandung. E jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol: 5. No: 7. Dini, Olivia Prima, Hazmira Yozza, Dodi Devianto. (2011). Analisa Faktor Penyebab Kredit Macet dengan Metode Quest. Jurnal Matematika UNAND. 2 (2), pp: 76-85. Farid, Kholid. (2015). Upaya Manajer dalam Mengambil Keputusan Pemberian Pinjaman/LDR dan Mengatasi Permasalahan Kredit Macet/NPL. Jurnal Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Vol: 10 No: 2. Firdaus, Putri Parlistya, Topowijono, Zahroh Z.A. (2016). Analisis Pengendalian Manajemen Kredit Modal Kerja Guna Meminimalisir Kredit Bermasalah. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 33 No. 1 April 2016. administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id. Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. ----------.

(2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro. Gustifa, Rini. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam di Kota Padang. Jurnal Ekonomi Universitas Andalas. Hou , Y. (2007). The Non Performing Loans: Some Bank Level Evidence. The 4th Advances in Applied Financial Economics, the Quantitative and Qualitative Analysis in Social Sciences Conferences. https://arsasi.wordpress.com/2008/09/21/penyebab-kredit-bermasalah-npl/ Jayanti, Kurnia Dwi. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Loan. Jurnal Ekonomi. Universitas Diponegoro. Karim, Adiwarman A. (2007). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajegrafindo Prasada. Edisi Kedua. Kasmir. (2002). Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 46,55. --------. (2011). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

--------. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Grafindo Pustaka. Khairul, Isson. (2015). Zona Waspada: Kredit Bermasalah UMKM pada Maret dan April. Kompasiana.com. 16 Juli 2015, 04.28 WIB. Khan, Tariqulla dan Ahmad (2001). Risk Management on Analysis of Issues in Islamic Financial Industry. Islamic Research and Training Institute : Islamic Depelopment Bank. Konstantakis, Konstantinos N, Panayotis G. Michaelides and Angelos T. Vouldis. (2016). Loans in a Crisis Economy: Long-run Equilibrium Analysis with a Real Time VEC Model for Greece (2001-2015). Journal Physica A 451 (2016) 149-161. Elsevier. ScienceDirect. www.elsevier.com/locate/physa. Krisdiana. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Cabang XYZ. EBBANK. Vol 4 No. 1, Hal. 487-511. Luh, Ikka Widayanthi. (2013). Pengaruh Karakteristik Debitur UMKM Terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Pundi Bali Dwipa (Stdui Kasus Nasabah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang. Luthans, F. (2011). Organizational Behavior, An Evidence- Bassed Approach. 12th Ed. International Edition.Mc Graw Hill. New York. Manurung, Mandala, Prathama Rahardja. (2004). Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Marta, M Fajar. (2016). Kredit Macet dan Pertumbuhan Ekonomi. KOMPAS.com. 20 Mei 2016, 07.00 WIB. Mileris, Ricardas. (2015). The Impact of Economic Downturn on Banks’ Loan Portfolio Profitability. E-Journal Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics. Kannas University of Technology. 2015, 26(1), 12-22. http://dx.doi.org/10.5755/j01.ee.26.1.6486 Misra, B M and Sarat Dhal. Pro-cyclical Management of Banks’ Non Performing Loans by the Indian Public Sector Banks. Journal of Economic Analysis and Policy Reserve Bank of India. Nilsen Oivind A, Lars Sorgard, Kristin W. Heimdal and Kristoffer J. Solberg. (2016). Competition and the Riskiness of Banks’ Loan Portfolios. CESifo Area Conference on Applied Microeconomics. www.CESifo.org.

Pratiwi, Dian. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggota untuk Menabung di KSU Sumber Dana. Universitas Diponegoro. Putri, Dwi Narita. (2015). Manajemen Resiko kredit pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Lebu Sidemen Karangasem tahun 2015. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE). Universitas Pendidikan Ganesha. Vol: 5 No. 1 Tahun: 2015. Rahmawati, Fithria Aisyah, Wahibur Rokhman. (2015). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin pada Pembiayaan Murabahah di BMT Se Kabupaten Jepara. Equilibrium. Vol: 3 No: 2. Rajiv, Ranjan and Sarat Chandra Dhal. (2003). Non Performing Loans and Terms of Credit of Public Sector Banks in India: An Empirical Assesment. Reserve Bank of India Occasional Paper. 24 (3). Rivai, Veithzal, Andria Permata Veithzal, Ferry N. Idroes. (2007). Bank and Financial Institution Management. Conventional and Sharia System. Edisi 1. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Rochmawati, Miranda. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Universitas Brawijaya. Rusyana, Azis Fathoni, M Mukeri Warso. (2016). Pengaruh Partisipasi, Komitmen dan Kemampuan Inovasi Anggota terhadap Arah Pengembangan Koperasi (Studi Empiris pada Koperasi Primer S-22 Kodam IV Diponegoro Kota Semarang). Jurnal of Management. Vol. 2 No. 2. Maret 2016. Sandy, Hermawan. (2012). Analisis Karakteristik Debitur yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pundi Kencana. Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang. Sandy, Kunthi Fahmar. (2016). OJK Catat Kredit Bermasalah Meingkat. SINDOnews.com. Jakarta. 14 Oktober 2016, 14:36 WIB. http://ekbis.sindonews.com/read/1147181/178/ojk-catat-kreditbermasalah-meningkat-1476430570. Sari, Ni Gusti Ayu Putu Sicha Monika, dkk. Analisis Kredit Macet dalam Pemberian Kredit pada Lembaga Perkreditan Desa. E Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntasni Program S1. Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. (4th ed). Buku 1. Jakarta : Salemba empat. --------. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. (4th ed), Buku 2. Jakarta : Salemba empat.

Siamat, Dahlan. (2004). Buku Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. Suarjaya, Nyoman. (2015). Analisis Penyelesaian Kredit Macet pada Koperasi Pasar Srinadi Klungkung. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Vol: 5 No: 1. Sudarsono, Heri. (2009). Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia: Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Islam. Vol 3 No. 1. Sugiyono (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia. (1998). No.31/147/KEP/DIR. Sutarno, (2003). Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank,CV Alfabeta Bandung. Syeda, Zabeen Ahmed. (2006). Non Performing Loans, Macroeconomic Factors, and Financial Factors in Contest of Private Commercial Banks in Bangladesh.s W. Heynderickx, et al., ed. (2016). The Relationship Between Risk-Neutral and Actual Default Probabilities: The Credit Risk Premium. Journal Applied Economics. http://www.tandfonline.com/loi/raec20. Wahyuni, Dewi Tri. (2011). Standar Penanganan Pinjaman Bermasalah pada Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Weston, J. Fred, Thomas E. Copeland. (1999). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Widiyanti,Ninik. (2002). Manajemen Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Widodo, P. (2003). Analisis Persepsi Nasabah Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada PT. BPR Karticentra Artha Mranggen Kabupaten Dema. Tesis. Program Magister Universitas Diponegoro: Semarang. Yasa, I Dewa Putu Gede Sumerta, I Ketut Jati. (2013). Pengaruh Komponen Pengendalian Internal Kredit pada Kredit Bermasalah BPR di Kabupatan Buleleng. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2: 315-331. ISSN: 2302-8556. Yasin, Ach (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Financing di Industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi. eISSN: 2502-6380. http://fe.unesa.ac.id/ojs/index.php/akrl.

LAMPIRAN

Lampiran A. Kuesioner Penelitian No.Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Anshari di Kota Bukittinggi (Didasarkan Atas Persepsi Anggota Koperasi)” Yth. Bapak/Ibu Responden yang saya hormati, saya Rani Sintia Dewi, adalah mahasiswi Jurusan Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas Padang. Saat ini saya sedang melakukan penelitian skripsi. Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Seluruh data dan informasi yang diberikan semata-mata untuk kepentingan akademik dan dijamin kerahasiaannya. Untuk itu dimohonkan agar dapat menjawab dengan sebenar-benarnya. Partisipasi Bapak/Ibu sebagai responden sangat membantu kelancaran penelitian ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih. Bagian 1. Informasi Identitas Responden Lengkapi data dibawah ini dan berilah tanda ceklis () pada kotak yang tersedia sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya saat ini. 1. Nama Responden : 2. No HP

:

3. Alamat

:

4. Usia

:

< 30 thn

41-50 thn

30-40 thn

51-60 thn

> 60 thn

5. Jenis Kelamin

:

6. Status Perkawinan :

Laki-laki

Perempuan

Belum Menikah

Menikah

7. Jumlah Tanggungan: ………... orang 8. Pendidikan Terakhir : SD

Diploma

SMP

S1,S2,S3

SMA 9. Pendapatan bersih per bulan: < Rp 1.500.000,Rp 1.500.000,- s/d < Rp 3.000.000,Rp 3.000.000,- s/d Rp 5.000.000,> Rp 5.000.000,10. Berapa rata-rata anda mengambil kredit : Rp …………………

Bagian 2. Informasi mengenai Variabel-Variabel Penelitian Petunjuk: Berilah tanda ceklis [] pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu. SS = Sangat setuju

KS = Kurang setuju

S = Setuju

TS = Tidak setuju

STS = Sangat tidak setuju

A. Margin No

Pertanyaan

1.

Tingkat margin yang ditetapkan oleh koperasi Al-

SS

S

KS

TS

STS

SS

S

KS

TS

STS

Anshari itu tinggi 2.

Tingkat margin yang ditetapkan oleh koperasi AlAnshari sebanding dengan koperasi lainnya

3.

Penerapan tingkat margin di koperasi Al-Anshari sering mengalami perubahan

4.

Tingkat margin yang ditetapkan koperasi Al-Anshari untuk pengambilan kredit sangat menarik

5.

Tingkat margin yang ditetapkan koperasi Al-Anshari memberatkan

anggota

dalam

pengembalian

pinjaman B. Jangka Waktu Pinjaman No

Pertanyaan

1.

Jangka waktu pinjaman yang diberikan koperasi AlAnshari untuk mengembalikan pinjaman tersebut lama

2.

Jangka waktu pinjaman yang diberikan koperasi AlAnshari untuk mengembalikan pinjaman tersebut terlalu singkat

3.

Besarnya

pinjaman

yang diberikan

sebanding

dengan lamanya waktu untuk mengembalikan

pinjaman 4.

Lamanya waktu pinjaman mempengaruhi minat anggota untuk meminjam

5.

Dengan lamanya jangka waktu pinjaman yang diberikan akan meringankan anggota koperasi

6.

Dengan lamanya jangka waktu pinjaman yang diberikan

akan

mempengaruhi

anggota

untuk

mengambil kredit dalam jumlah besar C. Stabilitas Penjualan Anggota No

Pertanyaan

1.

Saya menjual arus barang dagangan dengan lancar

2.

Waktu yang saya butuhkan untuk memutarkan

SS

S

KS

TS

STS

SS

S

KS

TS

STS

barang dagangan sangat cepat 3.

Sistem pembayaran yang diterapkan memudahkan pembeli dalam melakukan pembayaran

4.

Sistem yang digunakan dalam menjual barang dagangan sangat menarik konsumen

5.

Sistem yang digunakan dalam menjual barang dagangan sangat memaksa

D. Komitmen Anggota pada Koperasi No

Pertanyaan

1.

Saya membanggakan koperasi Al-Anshari sebagai tempat meminjam yang tepat kepada teman-teman saya

2.

Saya bangga mangatakan kepada orang bahwa saya merupakan anggota dari koperasi Al-Anshari

3.

Saya sangat senang memilih koperasi Al-Anshari sebagai tempat meminjam dari pada koperasi lain

4.

Bagi saya koperasi Al-Anshari merupakan tempat meminjam terbaik

5.

Saya sungguh peduli mengenai nasib koperasi AlAnshari ini

6.

Saya bersedia mematuhi aturan yang dibuat di koperasi Al-Anshari agar koperasi ini lebih maju

7.

Saya akan menerima sanksi yang diberikan oleh koperasi Al-Anshari jika saya melanggar aturan yang telah ditetapkan agar saya tetap menjadi anggota di koperasi ini

8.

Saya menemukan bahwa prinsip-prinsip

yang

ditetapkan di koperasi Al-Anshari sama dengan prinsip-prinsip saya 9.

Koperasi Al-Anshari memberikan aturan yang baik mengenai cara memberikan kredit

10. Saya sangat loyal kepada koperasi Al-Anshari E. Kredit Macet No

Pertanyaan

SS

1.

Saya merasa dalam mengembalikan pinjaman kredit beserta margin setiap bulan itu lancar

2.

Kredit macet yang tidak bisa saya lunasi sangat besar

3.

Saya sering mengalami kredit macet

4.

Saya

merasa

kesulitan

dalam

mengembalikan

pinjaman kredit 5.

Saya merasa adanya kemungkinan perlunasan kredit macet di waktu yang akan dating

6.

Besarnya kredit macet bisa ditutup dengan agunan yang dijadikan jaminan pinjaman kredit

7.

Saya mengalami kredit macet karena pendapatan usaha yang saya terima kurang mencukupi  Terimakasih 

S

KS

TS

STS

Lampiran B. Tabulasi Data Kuesioner

Lampiran C. Hasil Output SPSS

Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Margin

105

8

16

11.10

2.184

Jangka Waktu Pinjaman

105

10

20

15.72

2.036

Stabilitas Penjualan

105

10

21

14.62

2.049

Komitmen Anggota

105

24

49

35.99

6.474

Kredit Macet

105

14

29

20.90

2.835

Valid N (listwise)

105

Uji Validitas Margin (X1) Correlations MA1 MA1

Pearson Correlation

MA2

MA2

MA3

Pearson Correlation

-.125

.680**

.204

.002

.000

.000

.000

105

105

105

105

105

105

-.125

1

-.082

-.015

-.008

.309**

.407

.879

.937

.001

1

N

105

105

105

105

105

105

.299**

-.082

1

-.093

.176

.549**

.002

.407

.348

.072

.000

Pearson Correlation

105

105

105

105

105

105

-.406**

-.015

-.093

1

-.397**

-.022

Sig. (2-tailed)

.000

.879

.348

.000

.827

N

105

105

105

105

105

105

1

.689**

Pearson Correlation

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Margin

Margin

.607**

.204

N

MA5

MA5

-.406**

Sig. (2-tailed)

Sig. (2-tailed)

MA4

MA4

.299**

Sig. (2-tailed) N

MA3

.607**

-.008

.176

-.397**

.000

.937

.072

.000

.000

105

105

105

105

105

105

.680**

.309**

.549**

-.022

.689**

1

Sig. (2-tailed)

.000

.001

.000

.827

.000

N

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

105

Jangka Waktu Pinjaman (X2) Correlations JW1 JW1

Pearson Correlation

JW2 1

Sig. (2-tailed) N JW2

JW3

JW4

Pearson Correlation

JW6

Jangka Waktu Pinjaman

JW6

.066

-.066

-.086

.243*

.000

.007

.506

.502

.382

.012

105

105

105

105

105

105

105

-.702**

1

-.359**

-.004

.098

.124

.070

.000

.968

.318

.209

.480

105

105

105

105

105

-.160

-.262**

-.201*

.111

.103

.007

.040

.258

105

105

105

105

1

.459**

.307**

.686**

.000

.001

.000

N

105

105

.260**

-.359**

Sig. (2-tailed)

.007

.000

N

105

105

1

105

Pearson Correlation

.066

-.004

-.160

Sig. (2-tailed)

.506

.968

.103

105

105

105

105

105

105

105

-.066

.098

-.262**

.459**

1

.529**

.633**

Sig. (2-tailed)

.502

.318

.007

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

-.086

.124

-.201*

.307**

.529**

1

.685**

.382

.209

.040

.001

.000

Pearson Correlation

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Jangka Waktu Pinjaman

JW5

.260**

.000

Pearson Correlation

JW4

-.702**

Sig. (2-tailed)

N JW5

JW3

.000

105

105

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

.243*

.070

.111

.686**

.633**

.685**

1

Sig. (2-tailed)

.012

.480

.258

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

Stabilitas Penjualan (X3) Correlations SP1 SP1

Pearson Correlation

SP2 1

Sig. (2-tailed) N SP2

SP3

SP4

Pearson Correlation

Stabilitas Penjualan

SP4

Stabilitas Penjualan

SP5

.522**

.252**

-.036

.186

.815**

.000

.009

.715

.057

.000

105

105

105

105

105

105

.522**

1

.208*

.155

-.149

.715**

.033

.114

.128

.000

105

105

105

105

.135

-.318**

.431**

.171

.001

.000

Sig. (2-tailed)

.000

N

105

105

.252**

.208*

Sig. (2-tailed)

.009

.033

N

105

105

105

105

105

105

-.036

.155

.135

1

-.019

.348**

.715

.114

.171

.850

.000

Pearson Correlation

Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

SP5

SP3

1

N

105

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

.186

-.149

-.318**

-.019

1

.278**

Sig. (2-tailed)

.057

.128

.001

.850

N

105

105

105

105

105

105

.815**

.715**

.431**

.348**

.278**

1

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.000

.004

N

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

.004

105

Komitmen Anggota (X4) Correlations KA1 KA1

Pearson Correlation

KA2 1

Sig. (2-tailed) N KA2

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

KA3

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

KA4

KA5

KA5

KA6

KA7

KA8

KA9

KA10

Komitmen Anggota

.816**

.643**

.562**

.636**

.519**

.456**

.559**

.384**

.494**

.831**

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

1

.754**

.583**

.570**

.577**

.485**

.572**

.434**

.537**

.863**

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000 105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.643**

.754**

1

.589**

.465**

.640**

.553**

.375**

.578**

.536**

.825**

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.583**

.589**

1

.221*

.348**

.258**

.203*

.507**

.351**

.606**

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.024

.000

.008

.038

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.636**

.570**

.465**

.221*

1

.552**

.431**

.571**

.173

.446**

.711**

.000

.000

.000

.024

.000

.000

.000

.078

.000

.000

Pearson Correlation

N

KA7

.816**

KA4

.562**

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

KA6

105

KA3

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.519**

.577**

.640**

.348**

.552**

1

.796**

.511**

.328**

.503**

.793**

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.001

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.456**

.485**

.553**

.258**

.431**

.796**

1

.541**

.374**

.437**

.733**

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.008

.000

.000

.000

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

Pearson Correlation

105

KA8

Pearson Correlation

.559**

.572**

.375**

.203*

.571**

.511**

.541**

.000

.000

.000

.038

.000

.000

.000

Sig. (2-tailed) N KA9

KA10

Komitmen Anggota

1

.144

.358**

.677**

.144

.000

.000

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.384**

.434**

.578**

.507**

.173

.328**

.374**

.144

1

.676**

.595**

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.000

.078

.001

.000

.144

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.494**

.537**

.536**

.351**

.446**

.503**

.437**

.358**

.676**

1

.713**

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

.831**

.863**

.825**

.606**

.711**

.793**

.733**

.677**

.595**

.713**

1

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

Pearson Correlation

Pearson Correlation

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

.000

105

Kredit Macet (Y) Correlations KM1 KM1

Pearson Correlation

KM2 1

Sig. (2-tailed) N KM2

KM3

Pearson Correlation

-.156

KM7

.537

**

Kredit Macet

-.496

**

-.115

.113

.000

.000

.242

105

105

105

105

105

105

105

1

.353**

.509**

.084

-.225*

.195*

.626**

.000

.000

.396

.021

.047

.000

105

105

105

105

105

105

1

.530**

-.079

-.047

.130

.622**

.000

.423

.637

.185

.000

105

-.354**

.353**

.000

.000

105

105

105

105

105

105

105

105

-.566**

.509**

.530**

1

.097

-.408**

.401**

.601**

Sig. (2-tailed)

.000

.000

.000

.324

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

-.034

.372**

.360**

.733

.000

.000

Pearson Correlation

Pearson Correlation

N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N KM7

-.566

KM6

.000

105

Sig. (2-tailed)

KM6

-.354

KM5 **

.000

N Pearson Correlation

KM4 **

.000

.000

N

KM5

-.369**

-.369

Sig. (2-tailed)

Sig. (2-tailed)

KM4

105

KM3 **

105

-.156

.084

-.079

.097

.113

.396

.423

.324

1

105

105

105

105

105

105

105

105

.537**

-.225*

-.047

-.408**

-.034

1

-.370**

.216*

.000

.021

.637

.000

.733

.000

.027

105

105

105

105

105

105

105

105

-.496**

.195*

.130

.401**

.372**

-.370**

1

.336**

Sig. (2-tailed)

.000

.047

.185

.000

.000

.000

N

105

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

.000 105

105

Kredit Macet

-.115

.626**

.622**

.601**

.360**

.216*

.336**

Sig. (2-tailed)

.242

.000

.000

.000

.000

.027

.000

N

105

105

105

105

105

105

105

Pearson Correlation

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

1

105

Uji Reliabilitas Margin (X1)

Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

% 105

100.0

0

.0

105

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items .728

5

Jangka Waktu Pinjaman (X2) Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

% 105

100.0

0

.0

105

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items .723

5

Stabilitas Penjualan (X3) Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

% 105

100.0

0

.0

105

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items .696

6

Komitmen Anggota (X4)

Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

% 105

100.0

0

.0

105

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items .774

11

Kredit Macet (Y) Case Processing Summary N Cases

Valid Excludeda Total

% 105

100.0

0

.0

105

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

N of Items .678

7

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa

105 Mean Std. Deviation

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

.0000000 2.22394720

Absolute

.104

Positive

.104

Negative

-.068 1.063 .208

Uji Multikolinearitas Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant)

Std. Error 9.492

3.621

Margin

.764

.122

Jangka Waktu Pinjaman

.174

Stabilitas Penjualan Komitmen Anggota a. Dependent Variable: Kredit Macet

Coefficients Beta

Collinearity Statistics t

Sig.

Tolerance

VIF

2.622

.010

.589

6.286

.000

.701

1.426

.117

.125

1.487

.140

.869

1.150

-.220

.148

-.159

-1.484

.141

.537

1.863

.094

.047

.215

2.022

.046

.545

1.835

Uji Heteroskedastisitas

Analisis Regresi Linear Berganda

Uji Hipotesis Uji T

Uji F

ANOVAb Model 1

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Regression

321.470

4

80.367

Residual

514.378

100

5.144

Total

835.848

104

15.624

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), Komitmen Anggota, Jangka Waktu Pinjaman, Margin, Stabilitas Penjualan b. Dependent Variable: Kredit Macet

Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model

R

a.

Predictors:

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square

.620a

1

Adjusted R

.385

(Constant), Komitmen

Pinjaman, Margin, Stabilitas Penjualan b. Dependent Variable: Kredit Macet

.360

2.268

Anggota,

Jangka Waktu

Related Documents

Rani
August 2019 36
Rani B.indo.docx
November 2019 32
Rani Ere
June 2020 18
Rani Ghat
May 2020 13
Nisha Rani
December 2019 37

More Documents from ""