ASUHAN KEBIDANAN PADA ABORTUS IMMINENS No. Kode : Terbitan
SOP
: 01
No. Revisi : 00 Halaman : 1 /3
DINKES KAB. MUSI RAWAS PUSKESMAS MEGANG SAKTI
Rudi Winarno,SKM NIP.197006111994031004
1. Tujuan
Mempertahankan kehamilan dan mencegah terjadinya abortus insipien.
2. Kebijakan
Sebagai pedoman dalam pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus imminens.
3. RuangLingkup
Ibu hamil dengan abortus imminens di Puskesmas, PKD, Posyandu sewilayah Puskesmas Megang Sakti
4. Definisi
Abortus Imminens adalah perdarahan bercak hingga sedang yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan dimana serviks masih tertutup dan tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan. Asuhan Kebidanan pada abortus imminens adalah asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh kepada ibu hamil dengan abortus imminens.
5. Prosedur
a. Petugas memberikan informasi kepada ibu tentang tindakan atau pemeriksaan yang akan dilakukan. b. Petugas mencuci tangan secara efektif. c. Petugas melakukan anamnesa atau pengkajian data subjektif secara lengkap, yang meliputi : 1) Identitas klien 2) Alasan kunjungan dan keluhan utama 3) Riwayat kesehatan yang lalu, sekarang dan riwayat kesehatan keluarga. 4) Riwayat Obstetri : riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu dan riwayat kehamilan sekarang. d. Petugas melakukan pemeriksaan umum meliputi 1) Keadaan umum. 2) kesadaran. 3) Mengukur tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan 4) Berat badan 5) Tinggi Badan 6) LILA e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, meliputi : 1) Rambut : kebersihan, mudah rontok/tidak. 2) Mata : edema, konjungtiva merah muda / pucat, sclera ikterik/tidak, pandangan kabur/tidak. 3) Hidung : polip, edema mukosa, secret. 4) Mulut : gigi (kebersihan, caries), stomatitis, gingivitis, lidah,
f.
g. h. i.
j.
k.
tonsil/faring. 5) Telinga :simetris/tidak, serumen, tanda-tanda infeksi termasuk pengeluaran secret. 6) Leher : pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran vena jugularis. 7) Dada dan mamae : sesak nafas, retraksi otot pernafasan, pembesaran kelenjar limfe di ketiak, benjolan pada mamae, nyeri tekan. 8) Abdomen : luka bekaso perasi, pembesaran hepar, limpa, nyeri daerah ginjal. 9) Ekstremitas a) Atas : oedema, sianosis dibawah kuku, bekas – bekas suntikan jarum. b) Bawah : oedem, varises, sianosis dibawah kuku, human sign. 10) Genetalia eksterna dan anus :ada tidaknya lecet, memar dan lesi lain ( herpes, kondiloma/kutil) pada kulit genetalia, edema vulva, abses kelenjar bartolini dan skene, anus hemoroid. Petugas melakukan pemeriksaan obstetri meliputi 1) Inspeksi a) Muka : cloasma gravidarum b) Mammae :tegang, hiperpigmentasi areola, papilla menonjol/ datar/masuk. c) Abdomen :membesar sesuai umur kehamilan / tidak, melintang/ memanjang, lineanigra, linea alba, striae livida, striae albicans. d) Genetalia : pengeluaran pervaginam , catat karakteristiknya ( warna,bau) 2) Palpasi a) Leopold I – IV b) TFU 3) Pemeriksaan Dalam : vulva/ uretra , porsio, pembukaan. 4) Perkusi : reflek patela Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan meliputi pemeriksaan USG dan laboratorium. Petugas melakukan identifikasi terhadap diagnosa yang benar berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan. Petugas memberikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan serta hasil identifikasi diagnose abortus imminens pada ibu. Petugas merencanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan abortus imminens: 1) Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan hubungan seksual. 2) Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan ini tidak diperlukan pengobatan khusus atau pun tirah baring total. 3) Menjelaskan pada ibu jika perdarahan berhenti lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, dan jika perdarahan berulang untuk segera control kefasilitas kesehatan. Petugas melakukan evaluasi apakah ibu dan keluarga sudah benar-benar mengetahui tentang apa yang telah disampaikan oleh petugas.
l. Petugas melengkapi dokumentasi kebidanan dan pencatatan . 6. Diagram Alir Memberikan informasi tentang tindakan/pemeriksaan yang akan dilakukan
Mencuci tangan secara efektif
Melakukan anamnesa / pengkajian data subjektif secara lengkap
Melakukan pemeriksaan umum meliputi keadaan umum, kesadaran, mengukur tanda vital
Melakukan pemeriksaan umum
Melakukan pemeriksaan obstertrik
Melakukan pemeriksaan penunjang (USG dan laboratorium )
Melakukan identifkasi terhadap diagnosa
Melakukan evaluasi apakah ibu dan keluarga sudah benar – benar mengerti tentang informasi yang diberikan
Merencanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan abortus iminens
Memberikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang diagnosa dan hasil pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan fisik
Melengkapi dokumentasi kebidanan dan pencatatan
7. Referensi
Prawirohardjo, Sarwono.2000.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:YBP-SP. Varney,H.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4.Jakarta:EGC.
8. DokumenTerkait RM pasien Buku register pasien KIA Buku KIA 9. Distribusi
Puskesmas Megang Sakti
10. Rekaman Historis Perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
(………………….)