BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
HASIL
Setelah ditemukan masalah yang terjadi, dibuat rencana intervensi dalam suatu rancangan POA, berikut tindakan-tindakan yang sudah tercantum dan terlaksana dalam program. NO POA 1. Material (M2): tentang Penataan ruang
D
DS
TD
perawat yang kurang maksimal serta masih minimnya media promosi kesehatan di ruangan :
Membuat Rak dokumen Untuk
√
penyimpanan berkas
√
Memasang beberapa poster untuk media promosi kesehatan bagi pasien, keluarga, dan pengunjung
2.
Metode (M3): tentang Kurangnya validasi ketika pemberian obat secara efektif: Membenahi kotak obat untuk pasien seperti meberikan identitas pasien.
√ √
Meroll playkan validasi cara pemberian obat 3. Metode (M3): tentang ronde keperawatan: √ Mengadakan diskusi (ronde keperawatan) dengan tenaga kesehatan lain (dokter dan ahli gizi). 4. Mutu (M5): tentang Jam dan pembatasan usia √ berkunjung belum berjalan secara efektif : Pengawasan serta memberikan penjelasan kepada keluarga pasien atau pasien baru. Keterangan:D : Dilakukan (25%) DS : Dilakukan Sebagian (62.5%) TD : Tidak Dilakukan (12,5%) Hasil: berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sudah 87.5% rencana tindakan sudah dilakukan.
93
5.2 PEMBAHASAN Setelah dilakukan tindakan, maka kami melakukan analisa swot kembali untuk melihat apakah status posisi ruangan sudah berubah. Berikut analisa swot pasca tindakan: ANALISA SWOT (POST-INTERVENSI) MAN (M1) NO
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Analisa SWOT Internal Factor (IFAS) (Strength) Sebagian besar staff Airlangga telah mengikuti pelatihan MPKP (6 orang) dan pelatihan pelayanan Prima ( 6 orang) Adanya struktur organisasi mengenai tugas dan kewajiban perawat
Rating BxR
0.4
4
1.6
0.2
3
0.6 (S-W) 3,4-3,8= -0,4
LOS dan TOI ruang Airlangga 0.2 syaraf telah memenuhi standar
3
0.6
TOTAL 1 (Weakness) Staff ruag Airlangga Syaraf 0,5 belum mendapatkan pelatihan mengenai unit stroke
4
2,0
0,3
4
1.2
0,2
3
0,6
Jumlah tenaga perawat pada tanggal 2 september yang tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien BOR padaruang Airlangga Syaraf terlalu tinggi pada tanggal 2 september TOTAL
1.
BOBOT
3.4
1
3.8
Eksternal Factor (EFAS) (Opportunity) Rumah Sakit memberikan 0.3
3 94
0.6
kebijakan untuk memberi pelatihan bagi perawat ruangan. 2.
Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan
3.
RSSA membuka stroke dasar Total
1.
2.
0.3
3
0.6
pelatihan 0.4
4
1.6
1
(O-T) 3,4-4 = - 0,6
3.4
(Threatened) Adanya RS Swasta yang 0.5 memiliki ruangan khusus stroke Adanya persaingan antar RS 0.5 yang semakin kuat dalam hal pengembangan Staff Pegawai TOTAL 1
4
2
4
2
4
Material (M2) No.
ANALISIS SWOT
BOBOT
RATING
0,3
3
BOBOT X RATING
Internal factor (IFAS) STRENGHT 1.
RSUD Kanjuruhan Kepanjen merupakan RS tipe B Non pendidikan
95
0,9
2
Mempunyai sarana
0,2
3
0,6
prasarana yang memadai seperti buku injeksi, buku laporan perawat serta formulir rawat inap, resep BPJS dan resep umum
3.
Fungsi Perencanaan,
0,2
3
0,6 S–W
Pengadaan logistic
2,8 – 2,3 =
dilakukan dengan baik
0,5
3 4.
Terdapat 1 lemari penyimpanan obat dan
0,1
0,3
cairan pasien
5.
Terdapat troli alat medis TOTAL
2
0,2 1
0,4 2,8
WEAKNESS 1
Masih minimnya media
3
0,9
0,2
2
0,4
promosi kesehatan di ruangan
Kurangnya instrument set 2.
0,3
rawat luka (misalnya : pinset anatomis, pinset cirurgis, gunting jaringan, gunting verban, gunting kasa, cucing)
96
3.
Tidak terdapat papan nama
0,5
2
1,0
pengenal ruangan
TOTAL
1
2,3
Eksternal faktor (EFAS) OPPORTUNITY Adanya pengadaan 1.
0,4
3
sarana dan prasarana
1.2
yang rusak dari bagian pengadaan
2.
Adanya progam
0,3
2
1
pelatihan/seminar tentang
3,1 – 3 =
pengoperasian alat
3.
Penyimpanan berkas –
0,1 3
0.3
0.9
berkas rekam medis serta dokumen kelengkapan pasien kurang tertata dengan rapi TOTAL
1
2,5
TREATHENED 1.
Kesenjangan antara
O–T
0,4
3
jumlah pasien dengan peralatan yang ada
97
1.2
2.
Makin tinggi kesadaran
0,3
3
0,9
0,3
3
0,9
masyarakan akan pentingnya kesehatan
3.
Adanya tuntutan akan pelayanan yang profesional dan alat yang memadai TOTAL
1
ANALISA SWOT Internal Faktor (IFAS) STRENGHT 1. Tarif pelayanan sesuai Perda 2. Retribusi yang terjangkau 3. Adanya Rencana Kerja, Rencana Bisnis anggaran, dan remunarasi. 4. Anggaran oprasional ruangan dukung oleh rumah sakit.
BOBOT
RATING
BXR
0.3
3
0,9
0.4
3
1,2
0.2
3
0,6
0,1
2
0,2
TOTAL WEAKNESS 1. Belum memperhitungkan efisiensi penggunaan dana 2. Kenaikan tarif tidak diimbangi dengan fasilitas rawat inap TOTAL Eksternal faktor (EFAS) OPPORTUNITY
1
3
M3 ( MONEY)
2,9
0,5
3
1,5
0,5 1
2
1 2,5
98
S–W = 2,9 – 2,5 = 0,4
1. Pendapatan pegawai sesuai dengan PERDA 2. Adanya anggaran dari pemerintah 3. Kerja sama dengan instansi pendidikan 4. Asuransi kesehatan, mulai bersaing dalam menyediakan fasilitas. TOTAL TREATHENED 1. Pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan 2. Pertumbuhan rumah sakit pesaing dan pelayanan kesehatan lainnya. TOTAL
0,3
2
0,6
0,2
3
0,6
0.3
2
0,6
0,2
2
0,4
1
O–T = 2,2 – 2 = 0,2
2,2
0,5
2
1
0,5
2
1
1
2
M4 (METHOD) ANALISIS SWOT
BOBOT
RATING BOBOT X RATING
1. METHOD (MAKP) Penerapan Model a. faktor internal STRENGTH
1. Model asuhan keperawatan yang digunakan yaitu model tim.
0,2
3
0,6
2. kepala ruangan, kepala tim, dan perawat pelaksana mengetahui peran dan fungsi masaing – masing dalam menjalankan metode tim
0,3
4
1,2
3. memiliki standart asuhan keperawatan
0,1
3
0,3
4. terlaksananya komunikasi yang cukup baik antar profesi
0,2
3
0,6
S–W= 2,7– 1 =
99
1,7
TOTAL
1
2,7
WEAKNESS 1. Pelaksanaan model MAKP sudah dilakukan tetapi belum diterpakan secara maksimal oleh tim karena kurangnya jumlah tenaga yang membantu optimalnya penerapan model MAKP. 2. Tidak adanya Katim pada shift siang dan malam Total
0,7
1
0,7
0,3
1
0,3
1
1
Faktor eksternal OPPORTUNITY 1. kepercayaan dari pasien dan masyarakat cukup baik
0,6
4
2,4
2. Menciptakan pelaksanaan proses keperawatan yang lebih maksimal
0,4
3
1,2
TOTAL
1
3,6
THREATENED 1. Rumah sakit lain memliliki rencana asuhan keperawatan yang lebih maksimal.
0,5
3
1,5
2. tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal
0,5
3
1,5
TOTAL
1
DOKUMENTASI KEPERAWATAN a. FAKTOR INTERNAL STRENGTH
100
3
O–T= 3,6 – 3 = 0,6
1. tersedianya sarana dan prasarana (administrasi penunjang)
0,2
3
0,6
2. ada dokumentasi SOR (source oriented resource) yaitu lembar penilaian berisi biodata, lembar dokter, lembar rwayat medis atau penyakit, catatan perawat, catatan perkembangan / evaluasi
0,3
3
0,9
3. Dokumentasi asuhan keperawatan dilaksanakan segera setelah pasien masuk atau saat terjadi masalah keperawatan
0,25
3
0,75
4. perawat mengerti cara pengisian format dokumentasi yang ada.
0,25
3
0,75
TOTAL
1
S–W=3 –2=1
3
WEAKNESS 1. diagnosa keperawatan yang muncul diprioritaskan tetapi hanya satu diagnosa diambil untuk dibuat renpra
0,5
2
1
2. SAK dan SOP belum maksimal digunakan
0,5
2
1
TOTAL
1
2
Faktor eksternal OPPORTUNITY 1. Adanya perawat yang sudah S1 sehingga dapat memberikan pengetahuan tentang Nanda NIC NOC kepada perawat lain.
0,5
2
1
2. adanya peluang untuk sharing pendokumentasian Nanda NIC NOC dengan perawat ruangan yang sudah
0,5
3
1,5
101
0–T= 2,5 – 2,4 = 0,1
pelatihan Nanda NIC NOC. TOTAL
1
2,5
TREATHENED 1. adanya kesadaran pasien dan keluarga akan tanggung jawab dan tanggung gugat
0,4
2
0,8
2.tingkat pendidikan pasien dan keluarga yang tinggi
0,2
2
0,4
3. persaingan rumah sakit dalam memberikan pelayanan asuhan keperawata.
0,4
3
1,2
TOTAL
1
2,4
Operan (Timbang Terima) Faktor Internal STRENGTH 1. adanya klarifikasi, Tanya jawab, dan validasi terhadap semua yang ditimbang terima.
0,2
3
1,2
2. 85,7% timbang terima sudah dilakukan dengan baik dan sesuai SOP.
0,3
3
0,9
3. semua perawat mengetahui prinsip – prinsip tentang teknik penyampaian timbang terima.
0,4
3
0,9
4. timbang terima jarang dilakukan dengan keliling ke bed pasien
0,1
2
0,2
TOTAL
1
WEAKNESS 102
3,2
S–W=3 – 2,2 = 0,8
1. perawat dan petugas medis masih belum memperkenalkan diri saat timbang terima
0,3
2
0,4
2. perawat jaga sebelumnya tidak memperkenalkan perawat jaga shift yang baru dengan rutin
0,4
2
0,4
3. pertemuan tidak diawalii doa oleh kepala ruangan saat dinas pagi
0,3
3
0,6
TOTAL
1
2,2
Faktor Eksternal OPPORTUNITY 1. Keluarga lebih tau dan mengerti perawat yang jaga shif selanjutnya
0,5
4
2,5
2. adanya kerjasama yang baik antara perawat ruangan dan mahasiswa
0,5
3
1,5
TOTAL
1
4
THREATENED 1. kurangnya hubungan kerja sama dan tanggung jawab antar perawat.
0,5
3
1,5
2. perawat tidak dapat mengikuti perkembangan pasien secara maksimal.
0,5
2
1
TOTAL
1
Discharge Planning Faktor Internal 103
2,5
O–T= 4 – 2,5 = 1,5
STRENGTH 1. adanya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan (discharge planning) kepada pasien dan keluarga pasien
0,3
4
1,2
2. perawat menggunakan bahasa yang mudah dipahami saat melakukan discharge planning
0,3
3
0,9
3. perawat sudah 92,8 % sudah melaukan Discharge pleaning saat pasien pulang.
0,2
3
0,6
S–W= 2,7 – 2 = 0,7
TOTAL
1
2,7
WEAKNESS 1. perawat kurang rinci dalam pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien
0,5
2
1
3 tidak tersedianya browsur atau leaflet untuk pasien saat melakukan perencanaan pulang
0,5
2
1
TOTAL
1
2
Faktor Eksternal OPPORTUNITY 1. pasien dan keluarga lebih siap saat kembali kerumah, mengurangi stress pasien dan keluarga.
0,2
3
0,6
2. keluarga akan melaksanakan perawtan dirumah seperti apa yang dijelaskan dirumah sakit secara optimal.
0,3
3
0,9
3. keluarga dan pasien akan bisa lebih mandiri melakuakan perawatan saat
0,5
3
1,5
O–T= 3 – 2,9 = 0,1
104
sudah dirumah. TOTAL
1
3
TREATHENED 1. adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional
0,4
2
0,8
2. makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,3
3
1,2
3. persaingan antar ruang yang semakin ketat
0,3
3
0,9
TOTAL
1
2,9
SENTRALISASI OBAT Faktor Internal STRENGTH 1. obat yang diberikan kepada perawat yaitu sepenuhnya perawat yang mengatur.
0,3
2. adanya SOP tentang pasien safety
0,2
3
0.6
3. Penyimpanan obat pasien disimpan diloker sesuai dengan nomer bad pasien.
0,2
4
0,8
0,3
4
1,2
4. perawat sudah memberikan identitas seperti nama,no RM, di tempat penyimpanan obat dan saat pemberian obat.
3
0,6
3,2 – 3 =
TOTAL
1
3,2
WEAKNESS 1. kurangnya validasi dalam pemberian
S–W=
0,5 105
3
1,5
0,2
obat 3. perawat tidak menjelaskan indikasi dan jenis obat yang diberikan kepada pasien
0,5
TOTAL
3
1
1,5
3
Faktor Eksternal OPPORTUNITY 1. saat pemberian obat, pasien mengerti obat apa yang didapatnya.
0,3
3
0,9
2. perawat lebih mudah mengelola obat secara efektif dan efisien.
0,3
3
0,9
O – T= 3,4– 3 = 0,4
3. meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga atas asuhan keperawatan
0,4
TOTAL
4
1
1,6
3,4
TREATHENED 1. adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional
0,5
3
1,5
2. meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawtan
0,5
3
1,5
TOTAL
1
PENERIMAAN PASIEN BARU 106
3
Faktor Internal STRENGTH 1. adanya SOP tentang orientasi pasien baru
0,2
4
0,8
2. perawat menyambut dan menerima kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik.
0,4
3
1,2
3. perawat melakukan anamnesa di bed pasien saat ada pasien baru
0,2
3
0,6
4. perawat sudah memberikan informasi secara rinci tentang sistem di ruangan, dan orientasi dengan baik
0,2
4
0,8
S–W= 3,4 – 2 =1,4
TOTAL
1
3
WEAKNESS 1. perawat saat menyambut pasien dan keluarga tidak memberi salam serta memperkenalkan diri katim pada klien dan keluarga
1
TOTAL
1
2
2
2
Faktor Eksternal OPPORTUNITY 1. keluaraga dapat mengerti tentang informasi peraturan ruangan dan pelayanan selama dirumah sakit.
0,5
3
1,5
2. keluarga dapat mengerti fasilitas yang ada di ruangan.
0,5
4
2
O–T= 3,5– 3 = 0,5
107
TOTAL
1
3,5
TREATHENED 1. Rumah sakit lain sudah memaksimalkan sistem pembatasan pengunjung
0,4
3
1,2
2. makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,3
3
0,9
3. persaingan antar ruang yang semakin ketat
0,3
3
0,9
TOTAL
1
3
Ronde Keperawatan Faktor Internal (IFAS) STRENGTH 1. Ruangan mendukung adanya
0,3
3
0,6
0,2
2
0,4
kegiatan ronde keperawatan. 2. Adanya kemauan perawat untuk berubah. 3. Adanya kasus yang memerlukan
2,5= -0,5 0,5
2
1
perhatian khusus oleh perawat ruangan. 1
TOTAL
2
WEAKNESS 1. Ronde keperawatan belum
S-W= 2 –
0,5
dilakukan secara rutin dan 108
3
1,5
maksimal. 2. Belum adanya kesadaran dalam
0,5
2
1
melakukan ronde keperawatan. 1
TOTAL
2,5
OPPORTUNITY 1. Dapat meningkatkan kemampuan
0,5
3
1,5
0,5
4
2
dalam melakukan rencanakan keperawatan yang lebih baik. 2. Terjadinya kerja sama antar tim kesehatan yang lain.
O–T= 3,5-3 = 0,5
1
TOTAL
3,5
TREATENED 1. Adanya tuntutan masyarakat untuk
0,5
3
1,5
0,5
3
1,5
mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional. 2. Makin tingginya kesadaran akan pentingnya kesehatan. 1
TOTAL
3
M5 (MUTU) NO ANALISA SWOT BOBOT 1. MUTU Internal factor (IFAS) STRENGTH 1. Keluarga pasien 0,3 mengatakan puas 109
RATING
4
BOBOT × RATING
1,2
terhadap pelayanan rumah sakit sebnyak 68% 0,4 2. Adanya SOP tentang pasien safety 0,3 3. Pasien merasa puas dengan Respon time perawat
Total 1 WEAKNESS 1. Perawat diruangan airlangga syaraf tidak 0,5 memiliki pelatihan khusus mengenai INOKS 2. Perawat diruangan 0.5 airlangga syaraf tidak memiliki pelatihan khusus mengenai pemasangan infus yang tepat
Total Eksternal factor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Tergambarnya persepsi pelanggan yang memuaskan terhadap pelayanan keperawatan yang telah diberikan di ruang Airlangga Syaraf 2. Adanya SPO yang baku dari RS dan ruanagan. 3. Ruang Airlangga telah menerapkan program hand hygine yang efektif Total TREATHENED 1. Adanya Persaingan Antara Rumah Sakit Daerah dengan Rumahsakit Swasta dalam peningkatan
3
1,2
4
1,2
S-W =3,6-2 =1,6
3,6
2
1.0
2
1,0
1
2
0,4
4
1,6 O-T =3.7 – 3 =0.7
0,3
3
0,9
0.3
4
1.2
1
3,7
0,5
3
110
1.5
Mutu pelayanan 2. Adanya pertanggungjawaban Legalitas bagi pasien
Total
0,5
3
1
1.5
3
111