PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA PADA PT. HADJI KALLA CABANG KENDARI Siti Nurjanna Razak Eka suaib Makmur Kambolong Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo (
[email protected])
ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek memiliki hubungan yang positif dengan keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Semakin baik citra merek yang dimiliki oleh produk, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian oleh pelanggan pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Hal ini disebabkan karena setiap dimensi yang digunakan untuk mengukur citra merek merupakan faktor yang dapat menentukan keputusan pembelian. Sehingga apabila pegawai menunjukkan citra merek yang baik, maka pelanggan akan menunjukkan meningkatkan pembelian. Kata Kunci: Citra Merek, Keputusan Pembelian. PENDAHULUAN Keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan yang melibatkan persepsi terhadap kualitas, nilai dan harga. Konsumen tidak hanya menggunakan harga sebagai indikator kualitas tetapi juga sebagai indicator biaya yang dikorbankan untuk ditukar dengan produk atau manfaat produk. Disinilah kita melihat sejauh mana merek dapat memengaruhi penilaian konsumen dengan Brand Image (Citra Merek)dari produk tersebut.Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan bertambah luasnya sarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat menempatkan mobil bukan lagi untuk golongan menengah keatas. Kenyataan ini merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh produsen mobil dengan mengeluarkan berbagai jenis dan merek yang dikeluarkan di Indonesia. dengan sendirinya kendaraan yang dipasarkan mampu menarik minat konsumen. (Supriyanto, 2000). Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk, Keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mepertahankan Brand Image (citra merek) produk yang mereka miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya, walaupun sejenis. (Keller, 2003). Disinilah kita melihat sejauh mana merek dapat memengaruhi penilaian konsumen dengan Citra Merek (Brand Image) dari produk tersebut. Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan bertambah luasnyasarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat menempatkan mobil bukan lagi untuk golongan menengah keatas. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industry otomotif, berupa penjualan dan service mobil merek Toyota yang telah terkenal diwilayah Indonesia Timur adalah PT. Hadji
Kalla cabang Kendari. Produk mobil merek Toyota yang dipasarkan oleh PT. Hadji Kalla cabang Kendari memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kendaraan jenis lain. Untuk itu, maka tujuan untuk meningkatkan produk terutama bentuk, tipe, sertadaya tahan, dan merek yang dipasarkan harus dapat meningkatkan kepuasan bagi konsumen. Kebijakan produk juga dilakukan dalam menghadapi kejenuhan dari suatu jenis maupun tipe produk dan olehnya itu diadakan pembaharuan model, maupun kapasitas yang dimiliki jenis produk tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pemasaran Pemasaran dipandang sebagai suatu fungsi kegiatan, dikerjakan oleh mereka yang bergerak disektor hubungan masyarakat dan organisasi masyarakat, oleh karena itu fungsi hubungan masyarakat dibebani tanggung jawab pemasaran. Ini terjadi karena pemasaran didefinisikan sebagai penjualan, periklanan dan promosi. Menurut Supriyanto (2000 ), konsep pemasaran adalah :Aktivitas dunia usaha yang berhubungan dengan benda, barang serta jasa dari saat produksi (penyampaian) sampai dikonsumsi, termasuk tindakan membeli,menjual, menyelenggarakan reklame, terstandarisasi, pemisahan menurut nilai, mengangkut, menyimpan benda serta fungsi informasi pasar. B. Konsep Brand Image(Citra Merek) Menurut Kotler (2007), citra/image, yaitu : “Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika, “ Brand Image” atau citra merek adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya.
Faktor-faktor pendukung terbentuknya Brand Imagedalam keterkaitannya dalam asosiasi merek (Keller,2003) : 1. Keunggulan asosiasi merek(Favorability of brand association) 2. Kekuatan asosiasi merek(Strength of brand association 3. Keunikan asosiasi merek(Uniqueness of brand association) C. Hubungan Brand Imagedengan “ Marketing Public relation” Menurut Palmer (2001), “Relationship Marketing”yaitu : Dimana organisasi mencari cara untuk mencapai,hubungan dengan masyarakat yang terjalin antara dirinya dan pelanggan, serta didasarkan pada bentuk pelayanan berkesinambungan dan tidak terisolasi pada suatu transaksi tertentu.Banyak perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran (marketingpublic relations) untuk mendukung secara langsung promosi perusahaan/produk dan pembentukan citra. D. Hubungan Brand Image dengan Keputusan Pembelian Wicaksono (2007), mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam keputusan pembelian. Brand image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi: a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. b. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk. c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing. E. Konsep Keputusan Pembelian Adapun indikator yang digunakan dalam mengukur variabel keputusan pembelian dalam penelitian ini mencakup pada model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. (Kotler, 2001) Teori keputusan pembelian dalam model AIDA dijelaskan dalam empat tahap sebagai berikut:
1. 2. 3. 4.
Tahap Menaruh Perhatian(Attention) Tahap Ketertarikan (Interest) Tahap Berhasrat/Berniat (Desire) Tahap Memutuskan untuk aksi beli (Action)
F. Penelitian Terdahulu Rizki Nurafdal Mustikarillah(2011) dengan judul “Pengaruh Brand Image Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Rush Pada PT. Hadji Kalla di Makassar”. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi sederhana untuk melihat pengaruh dari Brand Imageterhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush dan menggunakan koefisien korelasi untuk melihat seberapa besar pengaruh Brand Imageterhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush pada PT. Hadji Kalla di Makassar. G. Kerangka Pikir Skema 2.1 Kerangka pikir PT. Hadji E. Kalla cabang Kendari
Konsep Brand Image
1. Keunggulan asosiasi merek(Favorability of brand association)
2. Kekuatan
asosiasi
merek(Strength
of
brand
association)
3. Keunikan asosiasi merek(Uniqueness of brand association) (Menurut Keller: 2003)
Keputusan Pembelian 1. 2. 3. 4.
Attention(Menaruh Perhatian) Interest(Ketertarikan) Desire(Berhasarat/Berniat) Action (Melakukan Pembelian) (Kotler, 2001)
H. Hipotesis Berdasarkan permasalahan pokok yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan peneliti yaitu: 1. Citra Merek (Brand Image) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Avanza pada PT, Hadji Kalla Toyota Kendari. (H0) 2. Citra Merek (Brand Image) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Avanza pada PT, Hadji Kalla Toyota Kendari. (H1) METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilakukan pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari yang berada diJalan Ahmad Yani No. 4 Wua-Wua Kendari. B. Populasi dan Sampel populasi dalam penelitian ini adalah konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari dilihat dari tahun 2011 hingga 2015 yaitu sebanyak 573 orang. Oleh karena
jumlah populasi jumlahnya sangat besar ayitu 573, maka ditetapkan sampel yaitu berjumlah 37 orang dengan pertimbangan homogenitas populasi serta menurut kriteria sebagai berikut: 1. Merupakan masyarakat yang berdomisili di Kota Kendari 2. Merupakan pengguna mobil Toyota Avanza 5 Tahun Terakhir C. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis data
a. b.
Data Kualitatif Data kuantitatif
2.
Sumber Data a. Data Primer b. Data Sekunder D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian Pustaka 2. Penelitian lapang (Field Reseahrc), yaitu pengumpulan data lapang dengan cara sebagai berikut: a. Kuesioner b. Wawancara c. Dokumentasi E. Uji Validitas Penelitian Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan taraf kepercayaan (significance level) sebesar α=0,05. Uji validitas digunakan model analisis korelasi product moment person. Sedangkan untuk menghasilkan indeks atau angka koefisien validitas akan digunakan program SPSS versi 20,0. Uji validitas dengan menggunakan metode korelasi product moment pearson, dengan kriteria jika nilai r yang diperoleh sebesar ≥ 0,30 pada taraf kepercayaan 95%, maka instrumen yang diuji cobakan dinyatakan valid. F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner dideskripsikan ke dalam tabel-tabel frekuensi. Deskripsi variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan mengenai frekuensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan. Dalam memberikan makna penilaian secara empiris terhadap variabel penelitian ini mengadopsi prinsip dari pembobotan yang dikemukakan oleh Sugiono (2005). Tabel 2. Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Responden dan Makna Penilaian Secara Deskriptif No Nilai Rata-rata Makna Kategori/ Nilai Penentuan Skor Jawaban Interpretasi Skor Interval bk Maks −bk Min 1 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik 1 I= k 2
1,81 – 2,61
Tidak Baik
2
3
2,62 – 3,40
Kurang Baik
3
4
3,41 – 4,21
Baik
4
5
4,22 – 5,00
Sangat Baik
5
I=
5− 1 5
= 0,80
Keterangan: I = Interval bk = Batas Kelas k = Jumlah Kelas
Sumber Data: Sugiono, 2005 Tabel di atas menunjukkan makna kategori dalam melakukan interpretasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistika inferensial dengan model regresi linear sederhana, dengan rumus regresi sebagai berikut : Y = α + β (X)
(Supranto, 2001:236)
Dimana: Y
= Dependent varibel
X
= Independen varibel
α
= Konstanta
β
= Koefisien regresi variabel X Dari persamaan tersebut, maka model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β (X) Dimana : Y = Variabel Keputusan Pembelian β = Koefisien regresi α = Konstanta X = VariabelBrand Image G. Definisi Operasional Untuk memberikan pemahaman yang sama,maka peneliti memberikan batasan definisi terhadap variabel-variebel yang diteliti sebagai berikut : 1. Citra merekadalah bagaimana suatu merek produk dapat memengaruhi persepsi pandangan masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya yang nantinya akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian terhadap produk perusahaan yang ditawarkan. Adapun indikator pendukung Brand Imageyaitu: a. Keunggulan asosiasi merek b. Kekuatan asosiasi merek c. Keunikan asosiasi merek 2. Keputusan Pembelianadalah keputusan yang diambil konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk tertentu. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur keputusan pembelian yaitu: a. Attention(perhatian) b. Interest (ketertarikan) c. Desire(berniat) d. Action (tindakan) H. Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Keunggulan asosiasi merek Citra Merek (Keller,2003)
Keputusan Pembelian (Kotler, 2001)
- Model produk yang bervariatif - Kenyamanan dalam menggunakan produk
Kekuatan asosiasi merek
- Produk merupakan salah satu merk terkenal - Kemudahan dalam melakukan penjualan ulang oleh konsumen
Keunikan asosiasi merek
- Perawatan produk yang mudah - Banyanknya pilihan warna
Attention
- Mempromosikan dengan iklan diberbagai media - Mempromosikanproduk melalui sales - Memberikan potongan harga di bulan-bulan tertentu
Interest
- Kemudahan memperoleh informasi produk
Desire
- Berniat membeli produk setelah mengetahui keunggulan produk
Action
- Melakukan pembelian produk karena citra merk produk.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Penjualan Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Toyota Kendari Adapun Tipe/Varian mobil Avanza pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari meliputi: Tabel 3. Tipe Toyota AvanzaPadaPT. Hadji Kalla Toyota Kendari No.
Jenis Mobil
Daftar Harga
1 Avanza 1.3 E Manual Rp. 163.150.000 2 Avanza 1.3 G Manual Rp. 179.100.000 3 Avanza 1.3 GAutomatic Rp. 189.800.000 4 Avanza 1.5G Manual Rp. 186.100.000 5 Avanza Veloz 1.5G Manual Rp. 192.100.000 6 Avanza Veloz 1.5 G Automatic Rp. 203.700.000 Sumber Data: Data Sekunder, 2016 Tabel 4. Volume Penjualan Mobil Avanza pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari Tahun 2011-2015 No. Bulan Tahun penjualan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Januari 10 11 12 15 18 2 Februari 7 7 8 10 10 3 Maret 6 7 7 9 9 4 April 8 9 9 10 11 5 Mei 9 8 9 10 12 6 Juni 5 7 8 10 10 7 Juli 6 7 8 9 10 8 Agustus 12 12 13 14 14 9 September 5 6 6 8 9 10 Oktober 4 5 5 6 7 11 November 7 7 7 11 12 12 Desember 14 15 15 18 20 Jumlah 93 101 107 130 142 Sumber Data: Data Sekunder, 2016 Tabel 5. Keadaan RespondenPT. Hadji Kalla Toyota Kendari Menurut Jenis Kelamin, 2016 No 1 2
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-laki 30 81,08 Perempuan 7 18,92 Jumlah 37 100,00 Sumber: Data Primer, 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut jenis kelamin karyawan pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari yang terdiri dari laki-laki berjumlah 30 orang atau 81,08% dan perempuan berjumlah 7 orang atau 18,92%. Dengan demikian pelanggan yang dijadikan responden penelitian berjenis kelamin laki-laki yang lebih banyak membeli produk pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari daripada perempuan. Tabel 6. Keadaan Responden PT. Hadji Kalla Toyota KendariMenurut Tingkat Pendidikan, 2016 No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
1 2 3
Tidak Sekolah 7 18,91 SD/SMP/SMA 14 37,83 Sarjana/Magister 16 43,26 Jumlah 37 100,00 Sumber: Data Primer, 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut tingkat pendidikan responden pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari tingkat tidak sekolah sebanyak 7 orang atau 18,91%. Sedangkan responden pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendariyang mempunyai pendidikan SD/SMP/SMA yaitu sebanyak 14 orang atau 37,83% dan responden yang berpendidikan sarjana berjumlah 16 orang atau 43,26%. Tabel 7. Keadaan RespondenPT. Hadji Kalla Toyota Kendari Menurut Usia, 2016 No 1 2 3
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 21 – 30 tahun 5 13,52 31 – 40 tahun 20 54,05 41 – 50 tahun 12 32,43 Jumlah 37 100,00 Sumber data : Data Primer, 2016 Pada tabel di atas menunjukkan usia responden pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari terbanyak 21 – 30 tahun berjumlah 5 orang atau 13,52%, dan kelompok usia 31 – 40 tahun berjumlah 20 orang atau 54,05%. Sedangkan kelompok usia 41 – 50 tahun berjumlah 12 orang atau 32,43%. Tabel 8. Jenis Produk Yang Digunakan Responden PT. Hadji Kalla Toyota Kendari, 2016 No 1 2 3 4 5 6
Jenis Produk Jumlah Persentase (%) Avanza 1.3 E Manual 4 10,81 Avanza 1.3 G Manual 7 18,91 Avanza 1.3 G Automatic 3 8,11 Avanza 1.5 G Manual 8 21,62 Avanza Veloz 1.5 Manual 10 27,03 Avanza Veloz 1.5 Automatic 5 13,52 Jumlah 37 100,00 Sumber data : Data Sekunder, 2016 Pada tabel di atas menunjukkan jenis produk yang digunakan oleh responden PT. Hadji Kalla Toyota Kendari. Dimana pengguna Avanza 1.3 E Manual sebanyak 4 orang atau 10,81%. Kemudian pengguna Avanza 1.3 G Manual sebanyak 7 orang atau 18,91%, pengguna Avanza 1.3 G Automatic berjumlah 3 orang atau 8,11%, pengguna Avanza 1.5 G Manual sebanyak 8 orang atau 21,62%. Kemudian pengguna Avanza Veloz 1.5 Manual sebanyak 10 orang atau 27,03%.Sedangkan pengguna Avanza Veloz 1.5 Automatic sebanyak 5 orang atau 13,52%. Deskripsi Variabel Penelitian Gambaran data tanggapan responden dari hasil penelitian mengenai kedua variabel laten yang diteliti dengan menggunakan nilai rata-rata skor pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut: a. Citra Merk (Brand Image) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui kusioner, maka kondisi objektif untuk variabel citra merek dalam penelitian ini diukur dengan 3 dimensi, yakni keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, keunikan asosiasi merek. b. Keputusan Pembelian Berdasarkanhasil penelitian yang diperoleh melalui kusioner, maka kondisi objektif untuk variabel keputusan pembelian yang dimaksudkan dalam penelitian ini diukur dengan 4 dimensi, yakni Attention (Menaruh Perhatian), Interest (Ketertarikan), Desire (Berhasarat/Berniat) dan Action (Melakukan Pembelian).
Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis a. Hasil Analisis Untuk membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan metode regresi linear sederhana dengan hasil analisis sebagai berikut: Tabel 22. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Bebas Konstanta Koefisien Std. tHitung tSignifikan (X) (a) Regresi (b) Erorr Citra Merek 7,983 0,720 6,206 0,000 2,637 Sumber :Data Primer Di Olah Tahun 2016 Berdasarkan hasil-hasil perhitungan seperti pada tabel tersebut maka dapat dikemukakan penjelasan sebagai berikut : 1. Angka Konstantasebesar 7,983 dengan nilai signifikasi sebesar 3,028 yang berarti lebih besar dari nilai = 0,05 maka dapat di interpretasikan bahwa secara statistika nilai konstanta tersebut berbeda nyata dengan nol (konstanta ≠0). Karena itu, nilai konstanta tersebut dapat dimasukkan dalam model regresi. 2. Nilai thitung = 3,028 dengan nilai signifikasi sebesar tsig = 0,005 yang berarti bahwa nilai signifikasi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau (0,005< 0,05), maka secara statistika variabel citra merek (X) mempunyai hubungan yang positif dengankeputusan pembelian(Y) pada taraf kepercayaan 95%. 3. Nilai R2(R-Square) sebesar 0,524 menunjukkan besarnya hubungan variabel citra merek dengankeputusan pembelianadalah 52,4% sehingga pengaruh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model sebesar 47,6%. 4. Nilai R (angka koefisien korelasi) sebesar 0,724 menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan langsung antara citra merek dan keputusan pembelian adalah sebesar 0,724. Hubungan ini secara statistika tergolong kuat, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiono (1999:216) bahwa hubungan yang tergolong sangat kuat sebesar 0,700-1,000. Model regresi yang dihasilkan sebagai model penjelasan hubungan citra merek terhadap keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = 7,983+ 0,720 X Dimana: Y = Keputusan Pembelian X = Citra Merek b. Pengujian Hipotesis 1. Uji Parsial (Uji t) Tabel 23. Uji T Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error 7.983 2.637
Beta
t
Sig.
B Std. Error 3.028 .005
(Constant) CITRA .720 .116 .724 6.206 .002 MEREK Sumber:Data Primer Di Olah Tahun 2016 Hasil pengujian regresi untuk variabel citra merek terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai t hitung = 6,206 dengan nilai signifikansi 0,002. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis dapat diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel citra merek terhadap keputusan pembelian. 2. Uji Simultal (Uji F) Tabel 24. Uji F
Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 384.019 1 384.019 38.517 .001 (a) Residual 348.954 35 9.970 Total 732.973 36 Sumber:Data Primer Di Olah Tahun 2016 Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukkan nilai F hitung = 38,517 dengan signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan arah koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variabel citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. c. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil pengujian secara umum terhadap variabel brand image menunjukkan bahwa dari 3 variabel brand image yaitu keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek, semuanya mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Kendari. Dari ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang lebih dominan berpengaruh yaitu kekuatan asosiasi merek. Pada variabel ini menjelaskan bahwa bagaimanain formasi yang diperoleh oleh konsumen masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana proses bertahan sebagai bagian dari citra merek terhadap perusahaan. Hasil temuan ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing (AlmaBuchari,2004:205). Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa apabila konsumen merasa puas akan apa yang diterima dari apa yang diharapkan, maka konsumen tersebut akan memberikan reaksi positif terhadap produk yang dirasakan dengan memutuskan untuk memilih dan membeli produk mobil Toyota Avanza sebagai pilihan utama. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa citra merekmemiliki hubungan yang positif dengankeputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari. Semakin baik citra merek yang dimiliki oleh produk, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian oleh pelanggan pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran ataurekomendasi sebagai berikut: 1. Bagi pegawai pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari diharapkan agar selalu mempertahankan citra merek yang unggul sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan terhadap produk. 2. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih komprehensif tentang hubungan citra merek terhadap keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari, maka dalam penelitian berikutnya disarankan agar dapat mengembangkan dimensi variabel yang lain. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperluas lagi dari penelitian sebelumnya baik variabel maupun objek yang diteliti. DAFTAR PUSTAKA Aaker David A. 2000. Manajemen Ekuitas Merek, Terjemahan: Penerbit Utama Jakarta Aaker dan Joachimstahler. 2000.Marketing. EdisiKetiga. Erlangga, Jakarta. Alex S Nitisemito. 2003. Manajemen Personalia. Jakarta: Graha Indonesia. Basu Swasta. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberti, Yogyakarta. Faisal, Afif. 2002. Strategi Pemasaran.Bandung: Angkasa.
Keller, KL. 2003. Strategic Brand Management, Building Measurement and Managing Brand Equity,Upper Sadle River,NJ Pearson Education Internasional. Kotler, Gary Armstrong. 2000. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Keenam, Terjemahan Wilhelmus W Bakowaton, Jakarta: Intermedia. Kotler.2001.Keputusan Konsumen,Edisi 2 Millenium, PT. IkrarMandiri, Jakarta. Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran2, Edisi Millenium, Jakarta: PT. Ikrar Mandiri, Kotler, keller. 2007. Manajemen Pemasaran 1 Edisi kedua belas. Jakarta: PT Indeks. Palmer, Adrian. 2001. Principles Of Services Marketing, Third Edition McGraw-Hill Companies, UK (United Kingdom) Pride,Ferrel. 2005. Pemasaran : Teori dan Praktek Sehari-hari, Terjemahan Daniel Wijaya. Jakarta: Binarupa Aksara Rewoldt. 2001. Manajemen Strategik, Pengantar proses Berpikir Strategik. Erlangga, Jakarta Stanton, William. 2001. Prinsip Pemasaran, Terjemahan Sundaru Dadu. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2010.MetodePenelitianBisnis. Bandung: Alfabeta Supriyanto J. 2000. Kepuasan Tingkat Pelanggan ; Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Wicaksono.2007.Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Penerbit : PT. Gasindo, Jakarta Winardi. 2001. Marketing dan Perilaku Konsumen. Bandung: Mandar Maju.