6632_sap Dermatitis Bu Puja-1.docx

  • Uploaded by: sintya dewi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 6632_sap Dermatitis Bu Puja-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,331
  • Pages: 9
SAP DERMATITIS

I.

Identifikasi Penyebab Masalah

Di beberapa Negara yang sedang berkembang, prevalensi dermatitis sekitar 6%-27% populasi umum,sedangkan di Indonesia telah tercatat pada tahun 2002 sebesar 4.6012.95% dan menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering.Hasil Riskesdas (2007) Badan Litbangkes Kemenkes menunjukkan bahwa prevalensi nasional kasus Dermatitis adalah 6,8%. Berdasarkan angka prevalensi tersebut, dianggap perlu untuk dilakukan penanganan penyakit Dermatitis oleh masyarakat. Dari profil dinas kesehatan kota Bandung tahun 2011 angka kejadian dermatitis berada diurutan ke-12 dari 12 penyakit terbesar di kota Bandung yaitu 34.999 kasus (3.25%) dari 1.076.971 kasus (Dinkes Kota Bandung, 2011).Walaupun berada pada urutan ke-12,karena penyakit dermatitis menimbulkan dampak fisik seperti kerusakan kulit, menimbulkan infeksi, gatal, juga dapat mengganggu psikososial seperti gangguan body image karena estetika. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit dermatitis adalah iklim yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya jamur, kebersihan diri yang kurang baik dan faktor ekonomi yang kurang memadai (Harahap, 2000). Salah satu faktor yang menyebabkan dermatitis adalah kebersihan diri yang meliputi kebersihan kulit, kebersihan rambut ,kebersihan kuku, tangan, kaki dan berpakaian (Siregar, 2005). Kebersihan diri adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dari perilaku tersebut di dapatkan bahwa respon seseorang terhadap kebersihan diri akan berkaitan dengan sakit dan penyakit (Tarwoto Wartonah, 2006).

II.

Pengantar

Pokok bahasan

: Dermatitis

Aspek pendidikan kesehatan : Promotif Sasaran

: Masyarakat dewasa awal (26-35 tahun)

Metode

: Ceramah dan diskusi kelompok besar

Media

: Power point dan video

Waktu

: 10.00-11.15 WITA

Tempat

: Balai Banjar Desa Padang Jati

Hari/ tanggal

: Kamis, 29 November 2018

A. TIU (Tujuan Intruksional Umum) Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan memahami cara pencegahan penyakit Dermatitis. B. TIK (Tujuan Intruksional Khusus) Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 75 menit diharapkan 80% partisipan dari

total

populasi

masyarakat

dewasa

memahami/mengetahui/mampu melakukan: 1) Pengertian Dermatitis 2) Penyebab Dermatitis 3) Tanda dan gejala Dermatitis 4) Penatalaksanaan dan pengobatan Dermatitits 5) Pencegahan Dermatitits : -

Pengaruh personal hygiene.

C. Sasaran Masyarakat dewasa awal (26-35 tahun)

D. Metode 1) Ceramah 2) Diskusi kelompok besar

E. Media

awal

(26-35

tahun)

1) Power point 2) Video

F. Materi Disesuaikan

G. Kriteria Evaluasi a. Kriteria struktur Evaluasi pencapaian TIU b. Kriteria proses Evaluasi pencapaian TIK c. Kriteria hasil Evaluasi tangapan materi oleh partisipan

H. Kegiatan Penyuluhan No. 1

Waktu 5 menit

Kegiatan penyuluhan

Kegiatan audience

Pembukaan 1.Penyuluh memulai penyuluhan

1.Menjawab salam

dengan mengucapkan salam. 2.Memperkenalkan diri.

2.Memperhatikan

3.Menjelaskan tujuan penyuluhan.

3.Memperhatikan

4.Menyebutkan materi yang akan

4.Memperhatikan

diberikan.

2

30 menit

Pelaksanaan 1. Menjelaskan apa yang

1.Memperhatikan

dimaksud dengan dermatitis. 2. Menjelaskan penyebab penyakit dermatitis.

2.Memperhatikan

3. Menjelaskan tanda dan gejala

3.Memperhatikan

dermatitis.

4. Menjelaskan penatalaksanaan

4. Memperhatikan

dan pengobatan dermatitis.

5. Menjelaskan cara pencegahan

5. Memperhatikan

penyakit dermatitis.

3

7 menit

Sesi Tanya jawab

1. Betanya dan menjawab

3

10 menit

Evaluasi : 1. Meminta audience menjelaskan

1. Menjelaskan apa

apa yang dimaksud dengan

yang dimaksud dengan

dermatitis

dermatitis

2. Meminta audience menjelaskan

2. Menjelaskan

penyebab penyakit dermatitis

penyebab penyakit dermatitis

3. Meminta audience menjelaskan

3. Menjelaskan tanda

tanda dan gejala dermatitis.

dan gejala dermatitis.

4. Meminta audience menjelaskan

4. Menjelaskan

penatalaksanaan dan pengobatan

penatalaksanaan dan

dermatitis.

pengobatan dermatitis.

5. Meminta audience menjelaskan

5. Menjelaskan cara

cara pencegahan penyakit

pencegahan penyakit

dermatitis.

dermatitis khususnya pada pencegahan penyakit

4

5 menit

Terminasi 1.Mengucapkan terima kasih atas

1.Memperhatikan

perhatian yang diberikan

2.Mengucapkan salam penutup

2.Membalas salam

I. Daftar Pustaka

Ardhie, Ari Muhandari. 2004. Dermatitis Dan Peran Steroid Dalam Penanganannya.

(

http://ptik.unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/BIO-

MEDICAL/BAHAN-UMUM/ECHOCARDIOGRAPHY%20(%20SALEH%20%20D411%2002%20050%20)/REFERENSI/dermatitis.pdf ). Diakses tanggal 21 November 2018.

Anonim.(2018).Dermatitis.(http://repository.unimus.ac.id/1050/3/BAB%20II. pdfhttp://eprints.ung.ac.id/8578/2/2014-1-1-14201-841410023-bab1 10082014014629.pdf). Diakses tanggal 21 November 2018

Maulina Ririrn, Rahayu Sri Mulyati, Herawati Ade Tika.(2012) HUBUNGAN PERILAKU KEBERSIHAN DIRI DENGAN KEJADIAN DERMATITIS DI PUSKESMAS CIBIRU KOTA BANDUNG TAHUN 2012. Diakses tanggal 21 November 2018. Silvia, 2003. Patofisiologi : Konsep klinis proses – proses penyakit, Edisi 6 Vol. 1. Jakarta : EGC

J. Lampiran

a. Pengertian Dermatitis.

Menurut Djuanda (2007) bahwa penyakit infeksi dermatitis merupakan penyakit kulit yang umumnya dapat terjadi secara berulang-ulang terhadap seseorang dalam bentuk peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. b. Etiologi Dermatitits. Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa menyebabkan dermatitis. Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. Penyebab Dermatitis secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1.Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen,) 2.Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik, tidak diketahui pasti penyebabnya. Selain itu terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya dermatitis adalah Direct Causes (faktor langsung), yaitu berupa bahan kimia dan Indirect Causes (faktor tidak langsung) yang meliputi penyakit yang telah ada sebelumnya, usia, lingkungan, dan personal hygiene. Personal hygiene sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan atau penyakit pada kulit seperti dermatitis, oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa aspek kebersihan seperti kebersihan kulit, kebersihan kaki, tangan, dan kuku, serta kebersihan rambut. Usia juga salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari individu. Selain itu usia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memperparah terjadinya dermatitis (Suryani, 2011).

c. Patofisiologi Dermatitis.

Terjadinya dermatitis disebabkan oleh beberapa zat, dan zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan kulit atau dermatitis.

d. Manifestasi Dermatitis. Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tandatanda radang akut terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka ( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit. Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif ada tanda tanda radang akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa). Sedangkan secara Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul secara serentak atau beturut-turut. Dermatitis Kontak : gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit berwarna coklat dan menebal. Dermatitis Atopik : gatal-gatal , muncul pada beberapa bulan pertama setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan dan kaki. Dermatitis Perioral : Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak beruntus-beruntus kecil kemerahan.

Dermatitis Statis : Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa minggu, bulan , warna menjadi coklat.

e. Tanda dan Gejala Dermatitis Tanda : Adanya kelainan klinis berupa polimorfik (keragaman perubahan pada bentuk, seperti : eritema, edema, papul, vesikel, dll.) Serta keluhan gatal pada kulit. Gejala : Gejala klinis yang ditimbulkan akibat penyakit ini adalah reaksi iritasi, eritema (kemerahan), edema (bengkak), vesikel (penonjolan kulit/kuit seperti melepuh), disertai eksudasi (keluarnya cairan), gatal Pedih, Nyeri seperti terbakar, kulit kering¸ dan kulit lebih rentan terhadap terjadinya iritasi.

f. Komplikasi Dermatitis. Penyakit yang mungkin terjadi oleh bakteri Staphylococcus : a. Saluran pernapasan b. Gangguan ginjal c. Infeksi kulit

g. Penatalaksanaan Dan Pengobatan Dermatitis. Pengobatan dermatitis adalah sebagai berikut :

1. Mengoleskan krim kortikosteroid 2. Mengoleskan krim atau losion tertentu yang mempengaruhi sistem imun (calcineurin inhibitors) 3. Memaparkan area dengan jumlah cahaya alami atau buatan yang terkendali (phototherapy) Penatalaksanaan dermatitis adalah sebagai berikut : 1. Batasi waktu mandi

Batasi mandi hingga 5-10 menit. Gunakan air hangat dibandingkan air panas. Bath oil juga dapat membantu. 2. Gunakan pembersih tanpa sabun, atau pakai sabun yang lembut Pilihlah pembersih tanpa pewangi dan sabun, atau kalau harus pakai sabun gunakanlah yang ringan. Beberapa sabun dapat mengeringkan kulit. 3. Keringkan tubuh Anda dengan hati-hati Setelah mandi, gosok kulit dengan cepat dengan telapak tangan, atau tepuk-tepuk kulit dengan handuk yang halus. 4. Lembapkan kulit Saat kulit masih basah, kunci kelembapan kulit dengan minyak atau krim.

h. Cara mencegah dermatitis. 1. Memperhatikan personal hygiene 3. Penggunaan air bersih untuk mandi 4. Mengeringkan badan dengan baik 5. Menggunakan pelembab

Related Documents

Dermatitis
May 2020 42
Dermatitis
October 2019 77
Dermatitis Atopica
November 2019 53
Dermatitis 1
May 2020 33
Dermatitis Referat.docx
December 2019 51

More Documents from "Vivian Saputra"