4.spo Penyimpanan Obat High Alert Fix.docx

  • Uploaded by: EryAl-Ridho
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4.spo Penyimpanan Obat High Alert Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 474
  • Pages: 3
PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT

RSUD SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

01/UMUM-SPO/2018

00

1/2

Tanggal terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

1. Pengertian

7 Mei 2018

Ditetapkan oleh : Kepala RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I

dr. Maria Fransisca A.Sch. MARS NIP.19840402 201001 2 013 Kegiatan penyimpanan obat High Alert yang telah di beri label pada tempat yang terpisah dari obat lain.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyimpanan obat High Alert.

3. Kebijakan

SK Kepala Rumah Sakit Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Penyimpanan Obat High Alert di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I.

4. Prosedur

1. Petugas farmasi yang menerima perbekalan farmasi akan segera memisahkan obat – obat high alert dari obat yang lain sesuai daftar obat HIGH ALERT. 2. Petugas farmasi menyimpan obat golongan high alert dengan ketentuan sebagai berikut: a. Obat high alert yang penyimpanannya pada suhu kamar, ditempatkan pada ruangan dengan suhu yang selalu terkontrol (25° C). b. Obat high alert yang penyimpannya pada suhu 0-8°C ditempatkan pada lemari pendingin yang selalu terkontrol suhunya dan ditempatkan terpisah dengan obat lain c. Obat high alert kategori elektrolit konsentrate dan kategori obat yang sering menyebabkan kesalahan serius (sentinel event) disimpan lemari atau rak yang terpisah dari obat non high alert d. Obat high alert kategori LASA tetap ditempatkan pada kotak obat seperti obat lainnya (non high alert)

e. Obat narkotika disimpan terpisah dari obat high alert kategori lain maupun obat non high alert. Diletakkan dalam lemari terkunci double, double pintu. Setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat dalam kartu stok. Setiap pergantian shif dilakukan pengecekan kartu stok, jumlah fisik dan yang tertera dalam kartu stok harus sama. 3. Petugas farmasi memberi label atau stiker “HIGH ALERT” warna merah pada setiap kemasan obat high alert dan disimpan di lemari penyimpanan khusus. 4. Petugas farmasi memberi label stiker “HIGH ALERT” warna merah pada setiap ampul obat yang akan diserahkan ke perawat. 5. Petugas farmasi menandai obat LASA dengan memberi label stiker “ LASA “ warna biru yang berkekuatan tinggi, warna kuning untuk berkekuatan sedang,warna hijau untuk kekuatan rendah pada tempat penyimpanan baik di logistik maupun di unit layanan farmasi yang penempatannya diberi jarak dengan obat yang bukan LASA. Penyimpanan Obat High Alert di Troli Emergensi a. Perawat ruangan akan melapor obat – obat high alert yang terpakai di troli emergensi beserta jumlah pemakaiaan obat tersebut. b. Dokter yang menggunakan akan menulis resep obat – obat yang terpakai di troli emergensi. c. Petugas farmasi akan memberikan obat sesuai resep. d. Petugas farmasi akan memasukkan kembali semua obat – obat yang telah terpakai. e. Petugas farmasi akan melakukan pengawasan 1 minggu sekali terhadap sediaan farmasi di troli emergensi. 5. Bagan Alur (jika diperlukan) 6. Unit Terkait

1. Instalasi Farmasi 2. VK 3. Instalasi Gawat Darurat

4. Instalasi Bedah Sentral 5 HCU

Rekaman Historis Perubahan No

Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

Related Documents