SISTEM SOSIAL Sistem Sosial : sebagai suatu sistem yg hidup dan sistem kehidupan. Dapat juga ditinjau sebagai sistem buatan manusia dl aktivitas berabtraksi yg menggambarkan sesuai yg sifatnya organik. Dilihat dari sudut eksistensinya, sistem-sistem sosial itu hidup karena adanya tranfer energi maupun adanya pertukaran informasi antar unsur (komponen) dan merupakan sistem terbuka Keseluruhan isi sistem-sistem sosial yg bersifar kongkrit atau abstrak (kesadaran, persepsi, dll.) merupakan karya Maha Pencipta, kemudian oleh manusia digubah, dikelola, diabstraksikan kembali dlm konsep-konsep menurut kebutuhannya sendiri.
Pengaruh luar
Masyarakat secara umum
Sistem Sosial
Terbuka atau relatif terbuka Mempunyai daya resistensi untuk menolak sesuatu yg asing dan membahayakan eksistensinya. Tidak ada sistem yg sepenuhnya terisolasi, selalu dpt dirembesi, yg bersifat fisis atau non fisis (material atau non material)
Sampai pada batas tertentu, sistem sosial selalu dihadapkan dan terbuka thd pengaruh luar (lingkungan). Hal ini berlangsung secara disadari/tidak, bahkan mau tidak mau; namun jelas faktor lingkungan turut memberi corak. Berarti sistem sosial menerima masukan (input) atau pengaruh berupa aspirasi, kepentingan atau tuntutan (demands) maupun dukungan (support) dari luar sistem /subsistem
Sistem Sosial
Mempehitungkan dan Tanggap thd lingkungan
Berjuang mempertahankan eksistensinya dari segala tekanan
Keseimbangan Sistem Keseimbangan ini selalu dalam konteks adanya dinamika untuk terpeliharanya stabilitas dan pertumbuhan Keseimbangan sistem : suatu kondisi di mana diperoleh penyesuaian atau adaptasi optimal sistem thd lingkungan Dinamic homeostasis
Keadaan sistem bergerak dari satu kondisi ke kondisi lain. Setiap kondisi yg dicapai mengandung keseimbangan tertentu, namun tidak pernah diperoleh suatu titik stabilitas yg pasti.
Istilah-istilah dalam Sistem Input : Setiap pengaruh thd berfungsinya suatu sistem. Tuntutan dan Dukungan
Withinputs : masukan datangnya bukan dari luar sistem tetapi dari dalam sistem itu sendiri. Input terdiri Input Intrumental dan input lingkungan Input Intrumental : berwujud tuntutan/regulasi yg bersifat normatif, ideologis dan berkenaan dg transendental serta menyangkut nilai. Input ini bermula dari kepercayaan, keyakinan, kemudian diikuti nilai, wawasan, pandangan, doktrin, dan norma.
Input Lingkungan : berwujud sbg pengaruh dari segala hal yg berada di luar suatu sistem.
Lingkungan dalam masyarakat
Lingkungan Luar masyarakat
Fungsi Konversi oleh struktur Seluruh input berupa hambatan, bahan mentah, dan informasi yg dapat dipilah-pilah, lalu diproses dalam struktur konversi, atau disebut sebagai struktur atau konvertor. Adanya proses pengubahan atau pengkonversian dan tranfer dari input menjadi output (outcome). Input
Konversi
Output
Proses yg berlangsung dalam struktur ini sering pula disebut sebagai throughtput. Struktur yg terdapat dlm proses konversi ini merupakan perwujudan fungsi suatu sistem
Fungsi Output Output : aktivitas yg dijalankan oleh sistem sebagai respon thd tuntutan. Fungsi Output : sebagai penetapan aturan, pelaksanaan aturan, atau penerapan aturan dalam peradilan. Penetapan aturan,, penafsiran aturan, penataan dan pemaksaan aturan yg keselurhan dialokasikan ke masyarakat. Masyarakat sbg penerima output (hasil/outcome), mulai dari alokasi nilai-nilai sampai hal yg kongkrit seperti alokasi sumberdaya, pengaturan, pengelolaan dan penciptaan keadilan, kemakmuran, keamanan , kesejahteraan, ketertiban dan ketenangan.
Umpan balik (feedback) Feedback : 1) merupakan proses di mana informasi ttg berjalannya sistem dikomunikasikan kembali melalui penyesuaian dan koreksi. 2) Mekanisme kontrol ke arah pencapaian tujuan yg telah ditetapkan. 3) Kemampuan sistem untuk melawan tekanan, menyesuaikan diri dg lingkungan dan menyelesaikan masalahnya Feedback positif : cenderung memperbesar daya ketahanan sistem. Feedback negatif : melawan arus, tetapi diperlukan sbg wahana pencegahan dini thd penyimpangan-penyimpangan, bahaya, dan hal yg bertentangan dg yg ditetapkan sbg tujuan.
Proses Proses : Untaian, urutan dan tahap perkembangan seperangkat tindakan dan operasi. Pendekatan atas dasar proses thd studi tentang masyarakat mengandung arti meninjau kehidupan sosial, sbg aliran sejumlah kejadian sepanjang waktu. Keseluruhan proses kemasyarakatan harus dipandang sebagai kombinasi dari proses politik, ekonomi, sosial, budaya, dll.
Peranan (role) 1) Peranan dpt dianggap sbg fungsi baru dlm rangka pengejaran tujuan-tujuan kemasyarakatan. 2) Peranan juga merupakan seperangkat perilaku yg diharapkan dari seseorang atau dari suatu struktur yg menduduki posisi di dlm suatu sistem. 3) Peranan merupakan aspek dinamis dari status; peranan merupakan totalitas pola budaya yg dihubungkan dg status khusus. 4) Suatu struktur dalam sistem sosial dpt mempunyai berbagai peran secara sekaligus yg semuanya disusun atas dasar prioritas peranan yg bersifat hiearkhis. Penetapan peran mana yg utama, bergantung pada anggapan ybs akan sifat penting atau sentralnya suatu peran.
Himpunan peran yg dibebankan kepada seseorang disebut perangkat peran (role set). Sebagian dari peran yg bertentangan dengan pelaku peran melahirkan konflik peran (role conflict). Pelaku yang memiliki peran tertentu disebut ego. Sedangkan mitranya (patnernya) yaitu pelaku lain yg berkenaan dengan peran tersebut disebut alter.
Tujuan-tujuan kemasyarakatan Tujuan
Mewujudkan kenyataan
Memerlukan penyesuaian, dan perumusan kembali,
Maksimal
Sebagian tdk dapat diraih
Diabaikan, ditinggalkan, dan dilupakan
Tujuan
Tidak sesuai dg sasaran
masalah Pengambilan keputusan Memerlukan rekayasa sosial
Yg dapat menghubungkan tujuan dan sarana pencapaian tujuan yg efektif