INSTRUKSI KERJA PERALATAN LABORATORIUM
WORK INSTRUCTION (INSTRUKSI KERJA) PERALATAN LABORATORIUM Instruksi Kerja (Work Instruction) merupakan tata cara pelaksanaan pekerjaan atau operasional peralatan yang hanya melibatkan satu fungsi saja. Instruksi kerja ini mengatur secara rinci dan jelas suatu aktifitas, Instruksi kerja merupakan bagian dari suatu dokumen yang terkandung dalam dokumen ISO. Instruksi kerja disediakan untuk membantu seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan benar
Fungsi Instruksi kerja 1. 2. 3. 4. 5.
Menghindari kesalahan mekanisme kerja Menghindari kesalahan operasional peralatan Menghindari kerusakan peralatan Menghindari kesalahan pengujian/pengukuran Meningkatkan kualita pengujian dan pengukuran
Instruksi kerja untuk operasional peralatan dapat disusun dengan mempergunakan bantuan buku pedoman (manual book) yang terdapat pada peralatan, tetapi beberapa buku panduan terkadang sulit untuk diterjemahkan bahkan terkadang sudah tidak tersedia sehingga dibutuhkan penyusunan instruksi kerja baru. Dalam penyusunan Instruksi Kerja, terdapat empat (4) hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu : a. Credible (dipercaya), Instruksi kerja harus dapat dipercaya oleh pelaksana. b. Clear (dipahami), Instruksi kerja harus dapat dimengerti oleh pelaksana c. Accessible (dapat diakses), Instruksi kerja dapat ditemukan dengan cepat dan mudah oleh pelaksana
d. Consistent, Instruksi kerja harus memiliki konsistensi terminology yang baku sehingga kata yang sama mempunyai arti yang sama, tidak mengandung singkatan terdefinisi dan istilah yang membingungkan
Dalam kesempatan ini, saya menuliskan beberapa instruksi kerja peralatan laboratorium seperti berikut :
1. PERALATAN PENGERING (OVEN)
LABORATORIUM LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA PERALATAN PENGERING (OVEN)
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Peralatan pengering (oven) berfungsi untuk mengeringkan suatu bahan atau menghilangkan kadar air suatu bahan b. Tata cara kerja 1. Pastikan kabel listrik terhubung dengan sumber listrik 2. Buka pintu oven 3. Masukkan bahan yang akan dioven kedalam oven dan tutup pintu oven 4. Set (atur) temperatur oven sesuai yang diinginkan 5. Setelah proses, matikan oven dan biarkan sementara hingga suhu kamar 6. Buka pintu oven dan keluarkan bahan dari dalam oven 7. Pastikan kabel listrik tidak terhubung lagi dengan sumber listrik
DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
2. PERALATAN NERACA ANALITIK LABORATORIUM LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA PERALATAN NERACA ANALITIK
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Peralatan neraca analitik dipergunakan untuk pengukuran berat suatu bahan b. Tata cara kerja 1. Pastikan peralatan neraca analitik terhubung dengan sumber listrik 2. Persiapkan bahan yang akan ditimbang dan juga alat untuk menimbangnya yaitu kaca arloji. 3. Normalkan neraca dengan menekan tombol O. Sampai dilayar tertera tulisan 0000, dan neraca siap dipergunakan. 4. Buka pintu neraca, masukkan kaca arloji. Timbang, lalu normalkan lagi neracanya dengan menekan tombol O. 5. Masukkan sedikit demi sedikit bahan yang akan ditimbang. Timbang bahan tersebut sampai batas yang diinginkan. 6. Tutup pintu neraca, tunggu hingga hasil yang tertera pada layer menunjukkan angka perhitungan yang akurat tidak berubah lagi. Lalu catat hasil penimbangan. 7. Buka pintu neraca, keluarkan kaca arloji beserta hasil timbangannya. 8. Tutup kembali pintu neraca. Normalkan kembali neraca dengan menekan tombol O DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
3. PERALATAN SPEKTROFOTOMETER
LABORATORIUM LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA PERALATAN SPEKTROFOTOMETER
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Peralatan spektrofotometer dipergunakan untuk pengujian konsentrasi suatu komponen (parameter) bahan dengan menentukan panjang gelombangnya b. Tata cara kerja 1. Pastikan spektrofotometer, computer, dan printer terhubung ke sumber listrik 2. Nyalakan computer dan printer terlebih dahulu, setelah itu nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON OFF pada main spektrofotometer. 3. Klik tombol start, pilih program Hitachi Aplication “UV SOLUTION 2.1” 4.Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses INISIALISASI sedang berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan munculnya warna hijau dan tertulis status ready. 5. Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrofotometer siap digunakan. 6. Lakukan pengaturan panjang gelombangnya. 7. Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran serapan sample pada panjang gelombang tertentu. 8. Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya kemudian dikeringkan. Spektrofotometer dimatikan dengan mengklik tanda silang pada bagian
kanan atas kemudian pilih cole the lamps and cole the windows kemudian tekan tombol ON OFF pada main unit spektrofotometer DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
4. PERALATAN ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER (AAS)
LABORATORIUM LOGO LEMBAGA
INSTRUKSI KERJA PERALATAN ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER (AAS)
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Peralatan atomic absorption spectrophotometer (AAS) dipergunakan untuk pengujian konsentrasi suatu komponen (parameter) bahan dengan menentukan panjang geloombangnya b. Tata cara kerja 1. Pastikan bahwa power switch dalam posisi off 2. Hubungkan steker voltage regulator dan compressor ke sumber listrik 3. Hidupkan voltage regulator, computer dan exhaust system 4. Buka kran gas asetilen/nitrous oxide (sesuai keperluan) dan hidupkan alat AAS (spectrometer serapan atom) 5.Klik program kerja AAS GBC pada layar monitor sehingga terbuka lembaran kerja 6.Setelah itu klik “metode” dan pilih unsur yang akan dianalisis, catat deretan larutan standard yang dipergunakan sesuai dengan unsur yang dipilih 7.Klik “sampel” dan tuliskan sampel yang akan dianalisis pada label sampel 8.Klik “analysis” untuk menentukan pilihan metode dan sampel yang sesuai
9.Klik “instrument”, klik “properti”, pastikan posisis lampu sudah benar, kemudian klik “hardware set-up”, sesuaikan model, asesories, setting dan communication, kembali close 10.10. Klik “report”, pilih apa saja yang diperlukan untuk pelaporan, misalnya grafik dan sebagainya 11. Klik “result”, dan “gas flow optimatisation” pada sudut kanan atas layar monitor 12.Pastikan alat sudah dalam keadaan “instrument ready” pada sebelah bawah layar monitor 13. Hidupkan flame dengan mengklik “ignite flame”, pada gas flow optimatitation atau menekan tombol warna kuning pada alat 14. Lakukan optimatisasi pada absorbent dari salah satu larutan standar, dengan manaikan atau menurunkan “fuel flow” pada gas flow optimatitation, setelah itu klik “perform instrument zero”. 15. Buka lembaran “result”, Lakukan analisis dengan mengklik “start” pada layar monitor, maka alat akan bekerja secara otomatis dan yang pertama dilakukan adalah mengkalibrasi larutan standart, kemudian analisis sampel 16. Hasil kalibrasi larutan standar serta hasil analisis sampel dapat dibaca pada layar monitor 17. Setelah analisis berakhir matikan flame dengan menekan tombol kuning pada alat, tutup kran gas asetilen/nitrous oxide 18. Klik kembali “gas flow optimatitation” , keluarkan sisa gas yang masih ada pada alat dengan meng klik “bleed lines” berulang kali sehingga sisa gas habis 19. Hidupkan printer dan cetak laporan hasil analisis sesuai keperluan 20. Matikan alat, computer dan compressor serta voltage regulator dan pastikan kabel tidak terhubung dengan sumber listrik
DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
5. PERALATAN pH METER
LABORATORIUM LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA PERALATAN pH METER
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Peralatan pH meter dipergunakan untuk pengujian derajat keasaman (pH) sutau bahan b. Tata cara kerja 1. Siapkan larutan buffer pH 4.0 , 7.0 , dan 10.0 2. Nyalakan pH meter dengan menggeser tombol yang berada di bagian atas alat dan alat akan hidup dan memunculkan nilai pH pada layer 3. Cuci elektroda dengan aquades kemudian keringkan dengan tisu. 4. Celupkan elektroda tersebut pada larutan bauffer pH 7.0, maka pH meter akan mengukur buffer dan hasilnya akan tertera pada layer. Jika pH yang terukur tidak menunjukkan pH 7.0. maka atur pHnya sampai nilainya menjadi 7.0 dengan cara menekan lubang dibagian belakan dengan obeng yang telah disediakan. 5. Keluarkan elektroda dari larutan buffer pH 7.0 kemudian cuci dengan aquades dan keringkan dengan tisu. 6. Lakukan hal yang sama dengan larutan buffer pH 4.0 7. pH meter siap dipergunakan untuk pengukuran 8. Celupkan elektroda pada larutan contoh yang akan diukur pHnya. Catat nilai pH yang tertera dilayar. 9. Keluarkan elektroda dari larutan contoh kemudian cuci dengan aquades dan keringkan dengan tisu. 10. Apabila telah selesai cuci elektroda sampai bersih kemudian rendam dalam larutan KCl. DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
6. PERALATAN DESIKATOR
LABORATORIUM LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA PERALATAN DESIKATOR
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Tempat m e n yi m p a n s a m p e l yang harus bebas air dan mengeringkan padatan
b. Tata cara kerja 1. Pastikan silica gel yang terdapat dalam desikator masih berfungsi (warna biru) 2. Buka tutup desikator dengan cara menggeser kesamping 3. Letakkan sampel, dan tutup kembali dengan cara yang sama 4. Setelah penyimpanan/pengeringan buka tutup desikator 5. Ambil sampel dan tutup kembali desikatornya
Keterangan : Jika silika gel berwarna merah muda, aktifkan dengan memanaskan silica gel dalam oven pada suhu 105OC sampai berwarna biru
DIBUAT OLEH :
7. PERALATAN WATER BATCH
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
LABORATORIUM LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA PERALATAN WATER BATCH (PENANGAS AIR)
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Pemanasan dengan mempergunakan media air (steam)
b. Tata cara kerja 1. Pastikan water batch telah terisi air pada ketinggian tertentu 2. Letakkan cincin-cincin penahan sesuai dengan ukuran tempat (wadah) yang akan dipanasi 3. Letakkan tempat (wadah) bahan diatas cincin-cincin 4. Pastikan kabel listrik water batch telah terhubung dengan sumber listrik 5. Hidupkan water batch dengan menekan tombol power “ON” 6. Atur suhu pemanasan yang diinginkan dengan mengatur tombol “SET” hingga suhu yang diinginkan 7. Setelah selesai, matikan water batch dengan menekan tombol “OFF” 8. Kabel listrik dikeluarkan dari sumber listrik
DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
8. PERALATAN MUFFLE FURNACE LABORATORIUM LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA
No. Dok :
PERALATAN TANUR PENGABUAN (MUFFLE FURNACE)
No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Merubah suatu bahan menjadi Abu
b. Tata cara kerja 1. Pastikan cawan pengabuan tidak meleleh pada saat dipanasi 2. Masukan bahan kedalam cawan pengabuan 3. Buka pintu tanur dengan menarik tuas tanur 4. Masukkan cawan pengabuan yang terisi bahan kedalam tanur 5. Tutup pintu tanur 6. Pastikan kabel listrik tanur terhubung dengan sumber listrik 7. Hidupkan tanur dengan menekan tombol power “ON” 8. Atur (set) temperatur pengabuan yang diinginkan dengan menekan tombol “SET” 9. Setelah selesai pengabuan, matikan tanur dengan menekan tombol “OFF” 10. Biarkan beberapa waktu hingga temperatur tanur sama dengan temperatur lingkungan 11. Keluarkan bahan dari dalam tanur 12. Pastikan kabel listrik tanur tidak terhubung dengan sumber listrik
DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :
9. PERALATAN ALMARI ASAM
LABORATORIUM
LOGO LEMBAGA INSTRUKSI KERJA PERALATAN ALMARI ASAM (FUME HOOD)
No. Dok : No. Rev : Tgl Terbit : Halaman :
a. Fungsi Peralatan Tempat mereaksikan berbagai jenis reaksi kimia yang melibatkan pemakaian bahan kimia dengan hasil reaksi yang berbahaya, dan mengeluarkan gas berbahaya
b. Tata cara kerja 1. Pastikan didalam almari asam tidak terdapat bahan-bahan kimia lain 2. Pastikan blower penghisap asam bekerja dengan baik 3. Nyalakan blower penghisap asam 4. Buka pintu almari asam 5. Lakukan proses reaksi 6. Setelah selesai, tutup pintu almari asam, biarkan dalam waktu tertentu agar gas dalam almari asam tidak tersisa 7. Matikan blower penghisap asam
DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH :
DISETUJUI OLEH :