PROSEDUR PENGGUNAAN HYDRANT RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
NoDokumen B.12.0 /PARS.RSDS/I/ SPO/2013
Tanggal Terbit 13 Januari 2013
No Revisi 0
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR dr. DODO ANONDO, MPH NIP. 19550613 19830 013
PENGERTIAN
Hydrant merupakan alat pemadam api yang berupa air yang terinstalasi denga menggunakan mesin pompa bertekanan dengan jarak dan ketinggian yang cukup apabila terjadi kebakaran gedung bertingkat.
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk 1. Untuk menjangkau titik api dengan jarak dan ketinggian yang cukup jauh 2. Sebagai pemadam api yang bisa melokalisir gedung bila terjadi bahaya kebakaran
KEBIJAKAN
1. Undang - Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Peraturan Daerah propinsi jawa Timur No. 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tat Kerja RSUD propinsi Jawa Timur 4. Peraturan gubernur Jawa Timur No. 112 tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dire Bidang, Bagian, dan Sub Bagian
NAAN HYDRANT
Halaman 1/2
TETAPKAN OLEH DIREKTUR ANONDO, MPH NIP. 19550613 198303 1 013
g berupa air yang terinstalasi dengan n jarak dan ketinggian yang cukup
k
dan ketinggian yang cukup jauh sir gedung bila terjadi
Kesehatan g Rumah Sakit 1 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
tahun 2008 tentang Uraian Tugas Direktur,
PROSEDUR PENGGUNAAN HYDRANT No Dokumen B.12.0 /PARS.RSDS/I/ SPO/2013 RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT
No Revisi 0
1. Pemasangan hydrant harus sesuai letak diantara gedung bertingkat dan jangkauan pancara
air hydrant tersebut 2. Apabila terjadi kebakaran, hydrant bisa digunakan dengan cara pemusatan air pa titik yang terjadi kebakaran 3. Pilar hydrant bisa digunakan pemadaman api dengan dua sisi 4. Setiap hydrant dilengkapi box hydrant yang berisi selang hydrant dan nose sebagai alat pemancar air.
Sub Bagian Lingkungan
Rumah
Tangga,
Satpol
PP,
IPSM,
Instalasi
HYDRANT
Halaman 2/2
bertingkat dan jangkauan pancaran dengan cara pemusatan air pada sisi hydrant dan nose sebagai alat
Instalasi
Sanitasi
PROSEDUR PEMELIHARAAN HYDRANT RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
No Dokumen B.12.040/PARS. RSDS/I/SPO/2013
No Revisi 0
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR dr. DODO ANONDO, MPH NIP. 19550613 198303 1 0 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit 15 Januari 2013
PENGERTIAN
Standar Prosedur Operasional Pemeliharaan Hydrant adalah upaya mencoba perangk hydrant beserta jaringan perpipaannya dan bila ada material yang rusak dapat seger diganti sehingga bila terjadi kebakaran sewaktu-waktu hydrant dapat berfungsi dengan baik.
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk 1. Hydrant dapat berfungsi dengan baik saat terjadi kebakaran 2. Hydrant pada lokasi terlihat dan mudah digunakan sewaktu- waktu
KEBIJAKAN
1. Undang - Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang- Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Tekn Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
ARAAN HYDRANT
Halaman 1/2
ETAPKAN OLEH DIREKTUR ONDO, MPH NIP. 19550613 198303 1 013
Hydrant adalah upaya mencoba perangkat ila ada material yang rusak dapat segera ktu-waktu hydrant dapat berfungsi dengan
uk terjadi kebakaran h digunakan sewaktu- waktu
ng Kesehatan ng Rumah Sakit Keselamatan Kerja /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar
Men/1999 tentang Unit Penanggulangan
. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis a Bangunan Gedung dan Lingkungan
PROSEDUR PEMELIHARAAN HYDRANT No Dokumen B.12.040/PARSRSDS/I/ SPO/2013
No Revisi 0 RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA PROSEDUR A. Pengecekan kemampuan hydrant, meliputi : 1. Tekanan hydrant 2. Utilitas hydrant, antara lain : a. Kondisi hose/slang b. Kondisi coupling machine c. Kondisi kotak hydrant d. Kondisi mur hydrant 3. Pengecekan kondisi pipa hydrant 4. Dilakukan perbaikan jika ditemukan kerusakan, baik pada instalasi maupun utilitas hydrant B. Pemeriksaan dan pengecekan kondisi fisik hydrant box dan hydrant pilar setiap sebulan sekali C. Pemeriksaan dan pengecekan kondisi pipa jalur dan valve hydrant setiap sebulan sekali. D. Melakukan uji fungsi debit air pada hydrant box dan hydrant pilar dengan debit minimal 945 lt/menit dengan pelaksanaan uji fungsi dilakukan minimal setiap setahun sekali.
UNIT TERKAIT
Satpol PP, Sub Bagian Rumah Tangga dan IPSM
DOKUMEN TERKAIT
SPO Penggunaan Hydrant
HYDRANT
Halaman 2/2
baik pada instalasi maupun
hydrant pilar setiap sebulan sekali. ydrant setiap sebulan sekali. nt pilar dengan dilakukan minimal setiap setahun
HIDRAN KEBAKARAN Inspeksi Tahunan Tanggal
Lokasi
No Hidran
Tanda ( √ ) Untuk hasil pemeriksaan yang di temui di lokasi
Hidran berfungsi dengan baik setelah diuji Koneksi ujung hidran dapat dibuka dan dipasang dengan kekuatan tangan Tidak ada kebocoran pada bagian atas hidran Tidak ada kebocoran gasket pada bagian penutup Tidak ada keretakan pada body hidran Tidak ada kerusakan mur tungkai katup dan tidak berubah menjadi bundat Tidak ada kerusakan ulir (drat) pada nozzle Rantai penggantung tutup hidran ada dan dapat dipakai Komentar
Diperiksa oleh
Tanda Tangan
Tangan
Baik
Rusak