untuk dilihat, sehingga logamnya akan tetap
A. STAINLESS STEEL Baja tahan karat atau lebih dikenal
berkilau. Logam ini menjadi tahan air dan
dengan Stainless Steel adalah senyawa besi
udara, melindungi logam yang ada di bawah
yang
10,5%
lapisan tersebut. Fenomena ini disebut
Kromium untuk mencegah proses korosi
Passivation dan dapat dilihat pada logam
(pengkaratan
logam).
ini
yang lain, seperti pada Alumunium dan
membentuk
protective
(lapisan
Titanium. Pada dasarnya untuk membuat
pelindung anti korosi) yang merupakan hasil
besi yang tahan terhadap karat, Krom
oksidasi oksigen terhadap Krom yang terjadi
merupakan salah satu bahan paduan yang
secara spontan. Kemampuan tahan karat
paling penting. Untuk mendapatkan besi
diperoleh dari terbentuknya lapisan film
yang lebih baik lagi, diantaranya dilakukan
oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini
penambahan beberapa zat- zat berikut;
menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).
Penambahan Molibdenum (Mo) bertujuan
Tentunya
mekanisme
untuk memperbaiki ketahanan korosi pitting
protective layer ini dibandingkan baja yang
di lingkungan Klorida dan korosi celah
dilindungi dengan coating (misal Seng dan
unsur karbon rendah dan penambahan unsur
Cadmium) ataupun cat.
penstabil Karbida (Titanium atau Niobium)
mengandung
harus
setidaknya
Komposisi layer
dibedakan
bertujuan menekan korosi batas butir pada KANDUNGAN
ATOM/UNSUR
DAN
material
yang
mengalami
sensitasi.Penambahan
IKATANNYA
Kromium
proses (Cr)
baja
bertujuan meningkatkan ketahanan korosi
paduan yang mengandung minimal 10,5%
dengan membentuk lapisan oksida (Cr2O3)
Cr. Sedikit baja stainless mengandung lebih
dan ketahanan terhadap oksidasi temperatur
dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Daya
tinggi. Penambahan Nikel (Ni) bertujuan
tahan Stainless Steel terhadap oksidasi yang
untuk meningkatkan ketahanan korosi dalam
tinggi di udara dalam suhu lingkungan
media pengkorosi netral atau lemah. Nikel
biasanya dicapai karena adanya tambahan
juga meningkatkan keuletan dan mampu
minimal 13% (dari berat) Krom. Krom
meningkatkan ketahanan korosi tegangan.
membentuk sebuah lapisan tidak aktif ,
Unsur
Kromium(III)
pembentukan
Baja
stainless
Oksida
merupakan
(Cr2O3)
ketika
bertemu Oksigen. Lapisan ini terlalu tipis
Aluminium
(Al)
lapisan
temperatur tinggi.
meningkatkan oksida
pada
dari serangkaian proses. Bahan baku yang pertama mencair dalam tungku listrik .
PROSES MEMBUAT STAINLESS
Mereka dikenakan setidaknya 12 jam panas
STEEL
intens. Selanjutnya campuran dilemparkan
Stainless steel atau baja paduan. Kandungan Kromium membuat logam nonkorosif dan mengkilap. Logam anti karat dan logam bebas noda ini digunakan secara luas
dalam
industri
penerbangan
dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari
kita
melalui
penggunaannya dalam alat-alat makan dan barang
rumah
tangga
lainnya.
Baja stainless metallurgically didefinisikan sebagai paduan dengan kromium 11%. Logam ini populer digunakan di peralatan rumah tangga dan industri, karena tidak menimbulkan
korosi,
karat
noda
atau
semudah baja biasa. Paduan ini juga disebut sebagai CRES atau baja tahan korosi, terutama ketika paduan tidak dinilai. Nilai yang berbeda dari baja stainless mempunyai jumlah yang berbeda dari Kromium untuk menghasilkan
film
yang
diinginkan
Kromium oksida. Ini adalah reaksi kimia antara Kromium dan Oksigen atmosfer yang mencegah korosi permukaan, dan sepanjang struktur internal. Stainless steel terbuat dari bijih besi, silikon, krom, karbon, nikel, mangan dan nitrogen. Pembuatan baja stainless terdiri
ke balik lempeng mekar atau billet, sebelum mengambil suatu bentuk semi-padat. Bentuk awal dari baja ini kemudian diproses melalui 'membentuk' operasi yang mencakup hotrolling
ke
bar,
kabel,
lembaran
dan
lempengan. Dari sini, baja dikenakan anil. Sehingga logam ini dirawat karena tekanan internal
dan
sepatutnya
melunak
dan
diperkuat. Segmen dari stainless steel pengolahan juga disebut 'pengerasan usia' sebagai. Hal ini membutuhkan pemantauan hati-hati dan pemanas suhu dan waktu pendinginan.
Suhu
penuaan
serius
mempengaruhi sifat logam, sedangkan suhu yang lebih rendah menghasilkan kekuatan tinggi dan ketangguhan patah rendah, sedangkan
suhu
tinggi
menghasilkan
kekuatan yang lebih rendah, tetapi bahan yang lebih keras. Perlakuan panas yang terlibat dalam pembuatan stainless steel tergantung pada jenis dan grade baja yang dihasilkan. Annealing atau perlakuan panas mengarah ke pengembangan skala. Skala dapat dihapus melalui beberapa proses seperti: 1. Acar atau penggunaan mandi asam Nitrat-hydrofluoric.
2. Elektro-membersihkan
atau
industri manufaktur yang spesifik, sesuai
penerapan arus listrik, menggunakan
kebutuhan. Pembuatan produk akhir lebih
asam Fosfat dan katoda.
lanjut
dibentuk
melalui
panas-rolling,
De-scaling material diperkenalkan ke dalam
menekan, penempaan dan ekstrusi. Materi
proses produksi pada waktu yang berbeda,
tersebut
tergantung pada jenis baja yang dihasilkan.
pengelasan (fusi dan resistensi) dan diberi
Sementara bentuk bar dan kawat harus
bentuk yang diinginkan. Dalam proses
diperlakukan
rolling
pengendalian kualitas dimonitor seluruh
panas, penempaan dan mengekstrusi, lembar
pembuatan dan pabrikasi baja stainless.
dan bentuk strip melalui proses anil setelah
Materi terus diperiksa untuk sifat mekanik
pencapaian panas. Cutting operasi, dalam
yang optimal, untuk bertahan hidup kuno.
pembuatan stainless steel, sangat penting
SIFAT FISIK STAINLESS STEEL
dengan
tambahan
kemudian
bergabung
melalui
untuk memperoleh bentuk yang diinginkan
Stainless steel juga dikenal dengan
dan ukuran produk akhir. Teknik memotong
nama lain seperti CRES atau baja tahan
melibatkan penggunaan pisau guillotine dan
korosi, baja Inox. Komponen stainless steel
bilah baja kecepatan tinggi untuk blanking
adalah
(meninju keluar bentuk oleh shearing) dan
Molibdenum dan sejumlah kecil logam
menggigit (memotong serangkaian lubang
lainnya. Komponen ini hadir dalam proporsi
tumpang
yang
tindih).
Stainless
steel
juga
Besi,
Krom,
bervariasi
Karbon,
dalam
Nikel,
varietas
yang
dipotong melalui pemotongan api, sebuah
berbeda. Dalam stainless steel, kandungan
proses yang melibatkan penggunaan api
Krom tidak boleh kurang dari 11%.
yang dihasilkan oleh Oksigen, Propana dan
Beberapa sifat fisik penting dari stainless
bubuk besi. Jet pemotong plasma metode
steel tercantum di bawah ini:
menggunakan kolom gas terionisasi mencair dan memotong logam. Permukaan selesai, langkah terakhir dalam pembuatan stainless
1. Stainless steel adalah zat keras dan kuat. 2. Stainless
steel
bukan
steel, sangat penting untuk mendapatkan
konduktor yang baik (panas
permukaan halus dan reflektif . Tahap
dan listrik).
terakhir menawarkan produk ketahanan
3. Stainless
korosi yang diinginkan dan mendapatkan
kekuatan
logam siap untuk langkah lebih lanjut
berarti dapat dengan mudah
steel ulet
memiliki tinggi.
Ini
dibentuk atau bengkok atau
stainless steel juga berkontribusi terhadap
digambar
popularitas mereka. Stainless steel adalah
dalam
bentuk
kabel.
nama universal untuk paduan logam, yang
4. Sebagian stainless
varietas
terdiri dari Kromium dan Besi. Sering
memiliki
disebut juga dengan baja tahan karat karena
magnetis.
sangat tahan terhadap noda (berkarat).
steel
permeabilitas Mereka
dari
sangat
tertarik
terhadap magnet.
Besi murni adalah unsur utama dari stainless steel. Besi murni adalah rentan
5. Tahan terhadap korosi.
terhadap karat dan sangat tidak stabil,
6. Tidak bisa teroksidasi dengan
seperti yang diekstraksi dari bijih besi. Karat
mudah. 7. Stainless
besi adalah karena reaksi dengan oksigen , steel
dapat
di hadapan air. Kromium membentuk
ujung
lapisan transparan dan pasif kromium
tombak untuk suatu jangka
oksida, yang mencegah kerusakan mekanik
waktu yang panjang.
dan kimia. Konstituen kecil lainnya dari baja
mempertahankan
8. Bahkan
pada
suhu
yang
adalah Nikel, Nitrogen dan Molibdenum.
sangat tinggi, stainless steel
Kandungan
kecil
Nikel
mampu
ketahanan
korosi
lebih
kekuatan
mempertahankan dan
tahanan
terhadap oksidasi dan korosi. 9. Pada temperatur cryogenic, stainless
bisa
tetap
sulit
berubah.
meningkatkan lanjut,
dan
melindungi stainless steel dari penggunaan kasar dan kondisi lingkungan yang keras. Pitting atau jaringan parut dihindari dengan menambahkan Molybdenum untuk baja. Sifat kimia dan struktur baja stainless ditingkatkan menggunakan paduan lainnya.
SIFAT KIMIA STAINLESS STEEL
Titanium, Vanadium dan Tembaga adalah
Stainless steel adalah paduan logam
paduan yang membuat stainless steel lebih
yang lebih disukai untuk membuat peralatan
cocok untuk keperluan tertentu. Tidak hanya
dapur, karena tidak mempengaruhi rasa
logam,
makanan. Permukaan peralatan stainless
Nitrogen,
steel yang mudah dibersihkan. Minimal
digunakan untuk membuat stainless steel.
pemeliharaan dan daur ulang total peralatan
tetapi
juga
Karbon
non-logam dan
Silikon
seperti yang
Sifat kimia bertanggung jawab atas
penskalaan dan pengaturan daya yang
ketahanan korosi dan struktur mekanik dari
tinggi pada suhu-suhu yang sangat tinggi,
baja stainless yang penting untuk memilih
sementara
nilai
pengecualian kekerasan pada suhu-suhu
sempurna
untuk
aplikasi
yang
diperlukan. Baja stainless memiliki properti dasar perlawanan-korosi. Faktor-faktor yang
yang
lain
menunjukkan
cryogenic. 3.
Kesenangan
Pembuatan
(Ease
of
mempengaruhi properti ini adalah komposisi
Fabrication) Mayoritas baja-baja stainless
kimia dari media korosif, komposisi kimia
dapat
logam yang digunakan, variasi suhu dan
dimesinkan, dan dibuat dengan mudah.
kandungan oksigen dan aerasi medium.
4. Daya Sifat-sifat kekerasan yang dibentuk
Dengan
demikian,
variasi-variasi
dipotong,
dilas,
dibentuk,
kecil
profil logam dengan temperature indin
dalam komposisi kimia dapat digunakan
dari kebanyakan baja-baja stainless dapat
untuk membuat berbagai stainless steel.
digunakan dalam merancang mengurangi ketebalan bahan dan mengurangi berat dan beaya. Baja-baja stainless mungkin diperlakukan
KEUNTUNGAN
BAJA-BAJA
panas
untuk
membuat
komponen-komponen daya yang sangat
STAINLESS
tinggi.
1. Daya Tahan Korosi Semua baja stainless
5. Pertimbangan Estetika Baja-baja stainless
mempunyai daya tahan yang tinggi
tersedia pada kebanyakan lapisan-lapisan
terhadap korosi. Angka-angka logam
penutup permukaan. Baja stainless ini
campuran yang rendah menahan korosi
diatur dengan mudah dan sederhana
pada
menghasilkan
kondisi-kondisi
ruang
hampa,
angka-angka campuran logam yang tinggi dapat menahan korosi pada kebanyakan
kualitas
yang
tinggi,
penampilannnya menyenangkan. 6.
Sifat-sifat
Higienis
Kemampuan
asam, larutan alkalin, dan lingkungan-
membersihkan dari baja-baja stainless
lingkungan yang menghasilkan klorida ,
menjadikan
bahkan pada suhu dan tekanan yang
rumah sakit- rumah sakit, dapur- dapur,
dinaikkan.
fasilitas proses farmasi dan makanan.
2. Daya Tahan Suhu Rendah dan Tinggi Beberapa
angka
akan
menahan
pilihan-pilihan
utama
di
7. Karakteristik Jalan Kehidupan Baja stainless adalah sebuah bahan yang
pemeliharaannya rendah dan tahan lama
Sifat-sifat Dasar Baja Austenitic:
dan sering merupakan pilihan paling
1. Daya tahan korosi yang sangat bagus
sedikit mahal dalam perbandingan beaya
dalam asam organik, industri, dan
jalan kehidupan.
lingkungan laut. 2. Kemampuan mengelas yang sangat
JENIS STAINLESS STEEL
bagus (semua proses)
Meskipun seluruh kategori SS didasarkan
3. Kemampuan
membentuk,
pada kandungan krom (Cr), namun unsur
kemampuan pembuatan dan sifat
paduan
kenyal yang sangat bagus
lainnya
ditambahkan
untuk
memperbaiki sifat-sifat SS sesuai aplikasi-
4. Sifat-sifat suhu tingginya bagus dan
nya. Kategori SS tidak halnya seperti baja
suhu
lain yang didasarkan pada persentase karbon
(kekerasan tinggi pada semua suhu)
tetapi
didasarkan
pada
struktur
5. Tidak
metalurginya. Menurut sifat kimia dari stainless steel lima golongan utama SS adalah
Austenitic,
Ferritic,
rendahnya
sangat
mengandung
bagus
magnit
(jika
dikuatkan) 6. Dapat
Martensitic,
dikeraskan
dibentuk
Duplex dan Precipitation Hardening SS.
profil
temperatur
hanya
dengan
logam
dengan
dingin
(logam-logam
campuran ini tidak dapat dikeraskan 1. Austenitic Stainless Steel
dengan perlakuan panas)
Austenitic SS mengandung sedikitnya 16% Krom dan 6% Nikel (grade standar
2. Ferritic Stainless Steel Kelompok logam campuran ini biasanya
untuk 304), sampai ke grade Super Autenitic
hanya
SS seperti 904L (dengan kadar Krom dan
keseimbangan
Nikel lebih tinggi serta unsur tambahan Mo
logam campuran ini merupakan baja-baja
sampai 6%). Molybdenum (Mo), Titanium
stainless Kromium yang sederhana dengan
(Ti) atau Copper (Co) berfungsi untuk
kandungan Kromium 10,5 - 18 % seperti
meningkatkan
terhadap
grade 430 dan 409. Jenis Ferritic agak
temperatur serta korosi. Austenitic cocok
sedikit kurang mempunyai sifat kenyal
juga untuk aplikasi temperature rendah
daripada jenis austenitic. Ketahanan korosi
disebabkan unsur Nikel membuat SS tidak
tidak begitu istimewa dan relatif lebih sulit
menjadi rapuh pada temperatur rendah.
di fabrikasi / machining. Tetapi kekurangan
ketahanan
mengandung
Kromium,
kebanyakan
Fe.
dengan Logam-
ini telah diperbaiki pada grade 434 dan 444
itu tingkat kekerasan dan daya
dan secara khusus pada grade 3Cr12.
tahannya tinggi.
Sifat-sifat Dasar Baja Ferritic:
3. Kemampuan mengelasnya kurang.
1. Cukup untuk peningkatan daya
4. Bersifat magnetic
tahan korosi yang bagus dengan kandungan Chromium.
4. Duplex Stainless Steel
2. Tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan
panas
dan
Disebut Duplex dikarenakan kandungan
selalu
Nikel tidak cukup untuk menghasilkan
digunakan dalam magnet yang
susunan austenitic secara penuh dan hasil
dikuatkan.
kombinasi susunan ferritic dan austenitic.
3. Kemampuan mengelasnya sedikit.
Duplex SS seperti 2304 dan 2205 (dua
4. Kemampuan membentuknya tidak
angka pertama menyatakan persentase Krom
sebagus austenitic.
dan
dua
angka
persentase
Nikel)
mikrostruktur 3. Martensitic Stainless Steel
terakhir
menyatakan
memiliki
campuran
bentuk
austenitic
dan
ferritic. Duplex ferritic-austenitic memiliki
SS jenis ini memiliki unsur utama Krom
kombinasi sifat tahan korosi dan temperatur
(masih lebih sedikit jika dibanding Ferritic
relatif tinggi atau secara khusus tahan
SS) dan kadar karbon relatif tinggi (0,1 -
terhadap
1,2%) misal grade 410 dan 416. Grade 431
Meskipun kemampuan Stress Corrosion
memiliki
Cracking-nya tidak sebaik ferritic SS tetapi
Krom
mikrostrukturnya
sampai
16%
masih
tetapi
martensitic
Stress
ketangguhannya
Corrosion
jauh
lebih
Cracking.
baik
jika
disebabkan hanya memiliki Nikel 2%.
dibandingkan dengan ferritic SS dan lebih
Merupakan
yang
buruk dibanding austenitic SS. Sementara
dikembangkan secara komersial (sebagai
kekuatannya lebih baik dibanding austenitic
cutlery).
SS (yang di annealing) kira-kira 2 kali lipat.
Sifat-sifat Dasar Baja Martensitic:
Sebagai tambahan, Duplex SS ketahanan
baja
pertama
1. Daya tahan korosinya sedang.
korosinya sedikit lebih baik dibanding 304
2. Dapat
dengan
dan 316 tetapi ketahanan terhadap pitting
perlakuan panas dan oleh karena
corrosion jauh lebih baik dibanding 316.
dikeraskan
Ketangguhannya Duplex SS akan menurun
pada temperatur dibawah - 50 oC dan diatas
Bersifat magnetic
300
Dapat dikeraskan
oC.
Kebanyakan
baja
Duplex
mengandung Mo dalam jarak 2,5-4%. Sifat-sifat Dasar Baja Duplex:
Mengapa Properti dari Stainless Steel
Daya tahan yang tinggi untuk menekan
keretakan korosi.
begitu berbeda? Sifat dari baja stainless sangat
Daya tahan yang dinaikkan pada
serangan ion Klorida.
berbeda
Tingginya
karena
kandungan
konstituennya.
Kromium
dalam
stainless steel bertanggung jawab untuk
Perenggangan dan kuat luluh yang
tahan korosi propertinya. Oleh karena itu,
lebih tinggi dari baja-baja austenitic dan
stainless steel digunakan untuk keperluan
ferritic.
pembuatan alat-alat
Kemampuan peleburan, kemampuan
membentuk yang baik.
makan dapur
dan
peralatan masak harus memiliki jumlah yang lebih
tinggi
Kromium.
Dalam
rangka
meningkatkan tingkat resistensi lebih lanjut, 5. Precipitation Hardening Steel
Nikel digunakan. Molibdenum (Mo) hadir
Precipitation hardening stainless steel
dalam stainless steel membantu dalam
adalah SS yang keras dan kuat akibat dari
mencegah jenis tertentu korosi lokal seperti
dibentuknya
pitting.
suatu
presipitat
(endapan)
Besi
yang
digunakan
untuk
dalam struktur mikro logam. Sehingga
pembuatan baja stainless diekstraksi dari
gerakan deformasi menjadi terhambat dan
bijih mineralnya. Besi dalam bentuk paling
memperkuat material SS. Pembentukan ini
murni, memiliki kecenderungan alami untuk
disebabkan oleh penambahan unsur tembaga
bereaksi dengan udara atmosfer dan air yang
(Cu), Titanium (Ti), Niobium (Nb) dan
mengarah
Alumunium. Proses penguatan umumnya
Meskipun komponen utama stainless steel
terjadi pada saat dilakukan pengerjaan
adalah besi, namun dapat melawan oksidasi.
dingin (cold work).
Hal ini karena, sekarang Kromium dalam
Sifat-sifat
Dasar
Baja
Precipitation
Hardening Hambatan korosi yang sedang sampai
baik Kemampuan mengelas yang baik
pada
pembentukan
karat.
stainless steel bereaksi dengan oksigen di udara, untuk membentuk Kromium oksida. Hal ini melekat pada permukaan stainless steel dalam bentuk lapisan, sulit pasif. Dalam hal permukaan lapisan ini rusak
karena beberapa efek kimia atau mekanis,
mengalami korosi karena pengaruh kondisi
kromium
mampu
lingkungan, sementara SS masih mengalami
memperbaiki kerusakan. Namun, proses
korosi. Daya tahan korosi SS disebabkan
penyembuhan diri dari oksida Kromium
lapisan yang tidak terlihat (invisible layer)
akan bekerja hanya jika ada oksigen dalam
yang terjadi akibat oksidasi SS dengan
jumlah
cukup.
oksigen yang akhirnya membentuk lapisan
Ketangguhan dari stainless steel ada di
pelindung anti korosi (protective layer).
rekening kehadiran karbon di dalamnya. Jika
Sumber oksigen bisa berasal dari udara
kadar karbon dari baja stainless meningkat,
maupun air. Material lain yang memiliki
itu membantu membuat baja lebih tangguh.
sifat sejenis antara lain Titanium (Ti) dan
Karbon memungkinkan stainless steel untuk
juga
mendapatkan ujung yang tajam dan juga
Secara umum protective layer terbentuk dari
memfasilitasi
reaksi Kromium + oksigen secara spontan
oksida
terbentuk,
yang
dalam
mempertahankan
Aluminium
ketajaman tepi untuk jangka waktu yang
membentuk
panjang. Biasanya, stainless steel tidak
oksida
berkarat
dan
protective layer akan segera terbentuk secara
kelembaban. Namun, ketika beberapa zat
spontan, tentunya jika kondisi lingkungan
cair disimpan dalam wadah stainless steel
cukup mengandung oksigen. Walaupun
untuk jangka waktu yang panjang, kami
demikian kondisi lingkungan tetap menjadi
mungkin melihat bagian dalam wadah akan
penyebab
berkarat. Hal ini terjadi karena cairan
tersebut. Pada keadaan dimana protective
mencegah
dengan
layer tidak dapat lagi terbentuk, maka korosi
yang
akan terjadi. Banyak media yang dapat
ditimbulkan pada lapisan Kromium oksida
menjadi penyebab korosi, seperti halnya
oleh
udara,
oksigen.
karena
baja
terkena
untuk
Akibatnya,
efek
kimia
udara
kontak kerusakan
cairan
tidak
dapat
disembuhkan.
Krom-oksida.
(Al).
SS
Jika
lapisan
digores/terkelupas,
maka
kerusakan
cairan/
larutan
protective
yang
layer
bersifat
asam/basa, gas-gas proses (misal gas asap hasil buangan ruang bakar atau reaksi kimia
Korosi Secara Umum Stainless Steel (SS) secara mendasar
lainnya), logam yang berlainan jenis dan saling berhubungan dan sebagainya.
bukanlah logam mulia seperti halnya Emas (Au) & Platina (Pt) yang hampir tidak
Jenis-Jenis Korosi Pada Stainless Steel
Meskipun alasan utama penggunaan
elemen
lainnya,
Kandungan
tetapi pemilihan stainless steel yang tepat
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
mesti disesuaikan dengan aplikasi yang tepat
sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu
pula. Pada umumnya, korosi menyebabkan
ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor,
beberapa masalah seperti :
sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen,
Terbentuknya
lubang-lubang
karbon
karbon.
stainless steel adalah ketahanan korosinya,
1.
unsur
termasuk
dalam
baja
nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada
kecil/ halus pada tangki dan pipa-
elemen
pipa
membedakan karakteristik antara beberapa
sehingga
menyebabkan
lain
yang
ditambahkan
untuk
kebocoran cairan ataupun gas.
jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom,
2. Menurunnya kekuatan material
molybdenum, boron, titanium, vanadium
disebabkan
penyusutan/
dan niobium.[1] Dengan memvariasikan
pengurangan ketebalan/ volume
kandungan
material sehingga ‘strength‘ juga
lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa
menurun, akibatnya dapat terjadi
didapatkan. Fungsi karbon dalam baja
retak,
adalah sebagai unsur pengeras dengan
bengkok,
patah
dan
sebagainya. 3. Dekorasi
karbon
dan
unsur
paduan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi permukaan
material
kristal (crystal lattice) atom besi. Baja
tidak
menarik
karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena
disebabkan kerak karat ataupun
berwarna hitam, banyak digunakan untuk
lubang-lubang
peralatan pertanian misalnya sabit dan
menjadi
4. Terbentuknya karat-karat yang
cangkul.
mungkin mengkontaminasi zat Penambahan kandungan karbon pada
atau material lainnya, hal ini sangat dihindari khususnya pada proses produksi makanan.
baja
dapat
meningkatkan
kekerasan
(hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya
B. BAJA
menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility). Menurut komposisi
Baja adalah logam paduan, logam
kimianya baja karbon dapat klasifikasikan
besi sebagai unsur dasar dengan beberapa
menjadi tiga, yaitu Baja karbon rendah
dengan kadar karbon 0,05% - 0,30% C,
ferrit dan perlit (bawah perlitis), baja dengan
sifatnya mudah ditempa dan mudah di
kandungan 0,8% C (baja eutectoid atau
kerjakan
permesinan.
perlitis), terdiri atas perlit murni, dan baja
Penggunaannya untuk komposisi 0,05% -
dengan kandungan lebih dari 0,8% C (baja
0,20% C biasanya untuk bodi mobil,
hypereutectoid),
bangunan, pipa, rantai, paku keeling, sekrup,
sementit (atas perlitis) (Mulyadi, 2010).
pada
proses
paku dan komposisi karbon 0,20% - 0,30% C digunakan untuk roda gigi, poros, baut, jembatan, bangunan. Baja karbon menengah
himpunan
perlit
dan
PENGARUH UNSUR PADUAN PADA BAJA
dengan kadar karbon 0,30% - 0,60%,
Pengaruh unsur-unsur paduan dalam baja
kekuatannya lebih tinggi dari pada baja
adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2010).
karbon
untuk
1. Silisium (Si), terkandung dalam jumlah
dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan
kecil di dalam semua bahan besi dan
untuk kadar karbon 0,30% - 0,40% untuk
dibubuhkan dalam jumlah yang lebih
batang penghubung pada bagian automotif.
besar
pada
jenis-jenis
istimewa.
Untuk kadar karbon
Meningkatkan
kekuatan,
kekerasan,
rendah.
Sifatnya
sulit
0,40% - 0,50%
digunakan untuk rangka mobil, crankshafts,
kekenyalan, ketahanan aus, ketahanan
rails, ketel dan obeng. Untuk kadar karbon
terhadap panas dan karat, dan ketahanan
0,50% - 0,60% digunakan untuk palu dan
terhadap
eretan pada mesin. Baja karbon tinggi
regangan,
dengan kandungan 0,60% - 1,50% C,
ditempa dan dilas.
keras.
Tetapi
kemampuan
menurunkan untuk
dapat
kegunaannya yaitu untuk pembuatan obeng,
2. Mangan (Mn), meningkatkan kekuatan,
palu tempa, meja pisau, rahang ragum, mata
kekerasan, kemampuan untuk dapat di
bor, alat potong, dan mata gergaji, baja ini
temper
untuk pembuatan baja perkakas. Sifatnya
penguatan pada pembentukan dingin,
sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong
tetapi menurunkan kemampuan serpih.
(Arifin dkk, 2008). Sedangkan menurut
3. Nikel (Ni), meningkatkan keuletan,
menyeluruh,
ketahanan
pengerasan
aus,
kadar zat arangnya, baja dibedakan menjadi
kekuatan,
menyeluruh,
tiga kelompok utama baja bukan paduan
ketahanan karat, tahanan listrik (kawat
yaitu baja dengan kandungan kurang dari
pemanas), tetapi menurunkan kecepatan
0,8% C (baja hypoeutectoid), himpunan
pendinginan regangan panas.
4. Krom (Cr), meningkatkan kekerasan,
9. Titanium (Ti), memiliki kekuatan yang
kekuatan, batas rentang ketahanan aus,
sama seperti baja,
kemampuan untuk
dapat
mempertahankan
diperkeras,
kemampuan
sifatnya hingga 400 C, karena itu
ditemper
menyeluruh,
merupakan kawat las.
ketahanan panas, kerak, karat dan asam, pemudahan
pemolesan,
tetapi
menurunkan regangan (dalam tingkat kecil). 5. Molibdenum kekuatan
(Mo), tarik,
meningkatkan
selain karbon lebih kecil dari 8% (menurut Degarmo.
batas
rentang, ditemper
Sumber lain, misalnya Smith dan
panas,
Hashemi menyebutkan 4%), misalnya :
untuk
dapat
menyeluruh,
batas
rentang
ketahanan panas dan batas kelelahan, suhu pijar pada perlakuan panas, tetapi regangan,
kerapuhan
suatu baja terdiri atas 1,35%C; 0,35%Si; 0,5%Mn; 0,03%P; 0,03%S; 0,75%Cr; 4,5%W
pelunakan. 6. Kobalt (Co), meningkatkan kekerasan, ketahanan aus, ketahanan karat dan panas, daya hantar listrik dan kejenuhan
[Dalam hal ini 6,06%<8%]> b. Baja paduan tinggi Bila jumlah unsur tambahan selain karban lebih dari atau sama
magnetis. 7. Vanadium (V), meningkatkan kekuatan, batas rentang, kekuatan panas, dan ketahanan
a. Baja paduan rendah Bila jumlah unsur tambahan
kemampuan
menurunkan
1. Berdasarkan persentase paduannya
lelah,
suhu
pijar
pada
perlakuan panas, tetapi menurunkan kepekaan terhadap sengatan panas yang melewati batas pada perlakuan panas. 8. Wolfram (W), meningkatkan kekerasan,
dengan 8% (atau 4%
menurut
Smith
Hashemi), misalnya : baja HSS (High Speed Steel) atau SKH 53 (JIS) atau M3-1 (AISI) mempunyai kandungan unsur : 1,25%C; 4,5%Cr;
kekuatan, batas rentang, kekuatan panas, ketahanan terhadap normalisasi dan daya sayat, tetapi menurunkan regangan.
dan
2. Berdasarkan jumlah komponennya: a. Baja tiga komponen
Terdiri satu unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C.
Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbid (Cr, W, Mn,
b. Baja empat komponen atau lebih
Ti, Zr).
Terdiri dua unsur atau lebih pemadu dalam penambahan Fe dan C.
4. Berdasarkan penggunaan dan sifat-
Sebagai contoh
sifatnya
baja paduan yang terdiri: 0,35%
a. Baja konstruksi (structural steel)
C, 1% Cr,3% Ni dan 1% Mo.
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan
3. Berdasarkan strukturnya:
tergantung
persentase
unsur
pemadunya, yaitu
a. Baja pearlit (sorbit dan troostit) Unsur-unsur paduan relatif kecil maximum 5% Baja ini mampu dimesin, sifat
baja paduan rendah (maksimum 2 %), baja paduan menengah (2- 5 %), baja paduan
mekaniknya meningkat oleh heat treatment (hardening &tempering)
tinggi (lebih dari 5 %). Sesudah di-heat treatment baja jenis ini sifat-sifat
b. Baja martensit
mekaniknya
Unsur pemadunya lebih dari 5 %, sangat keras dan sukar dimesin
lebih baik dari pada baja karbon biasa.
c. Baja austenit
b. Baja perkakas (tool steel)
Terdiri dari 10 – 30% unsur
Dipakai untuk alat-alat potong,
pemadu tertentu (Ni, Mn atau CO) Misalnya
komposisinya tergantung bahan dan tebal
: Baja tahan
benda yang
karat
(Stainless
steel),
dipotong/disayat,kecepatan
nonmagnetic dan baja tahan panas (heat
potong, suhu kerja. Baja paduan jenis ini
resistant steel).
dibedakan lagi
d. Baja ferrit Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah.
menjadi dua golongan, yaitu baja perkakas paduan rendah (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 250 °C) dan
Tidak dapat dikeraskan. e. Karbid atau ledeburit
baja perkakas paduan tinggi (kekerasannya tak berubah
hingga
pada
suhu
• Platinite : memiliki koefisien
600°C).
Biasanya terdiri dari 0,8% C, 18% W, 4%
muai
Cr, dan 1% V,
platina.
seperti
sampai 100°C.
Dibedakan lagi menjadi tiga yaitu
pengganti
elastisitet tak berubah pada suhu 50°C
c. Baja dengan sifat fisik khusus
golongan,
sebagai
• Elinvar : memiliki modulus
atau terdiri dari 0,9% C, 9 W, 4% Cr dan 2-2,5% V.
glass,
baja
tahan
karat
(mengandung 0,10,45%
Digunakanuntuk pegas arloji dan berbagai alat ukur fisika. e.
• Baja Tahan Karat (Stainless
C dan 12-14% Cr), baja tahan panas (yang mengandung 12-
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
Steel)
14% Cr tahan hingga suhu 750-
Sifatnya antara lain:
800oC,
– Memiliki daya tahan yang
sementara
yang
mengandung 15-17% Cr tahan
baik
terhadap
hingga suhu 850-1000oC),dan
goresan/gesekan
– Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil – Keras, liat, densitasnya
Ni, yang lainnya terdiri dari 22,7%W, 0,25-0,4% Mo, 0,4-0,5%
besar dan permukaannya tahan aus. – Tahan terhadap oksidasi
C).
– Kuat dan dapat ditempa
d. Baja paduan istimewa Baja paduan istimewa lainnya
– Mudah dibersihkan
terdiri 35-44% Ni dan 0,35%
–
C,memiliki koefisien muai yang
Mengkilat
• High Strength Low Alloy Steel (HSLA)
sama dengan nol pada suhu 0 – 100 °C,
Sifat
digunakan
memiliki untuk alat ukur presisi.
dan tampak
menarik
rendah yaitu : • Invar : memiliki koefisien muai
dan
maupun tinggi
18-21% Ni, 23% Si, ada yang terdiri dari 13-15% Cr, 13-15%
karat
– Tahan temperature rendah
baja tahan pakai pada suhu tinggi (ada yang terdiri dari 23-27% Cr,
panas,
dari
HSLA tensile
adalah strength
yang tinggi, anti bocor, tahan
terhadap
abrasi,
dibentuk,
tahan
mudah terhadap
repeat
loading.Banyak
dipakai untuk pahat, palu dan
korosi, ulet, sifat mampu
pisau.
mesin yang baik dan sifat
– Cool work tool steel,
mampu
tinggi
diperoleh
Untuk
hardening
las
yang
(weldability). mendapatkan
sifat-sifat
di
dengan
proses dengan
pendinginan yang berbeda-
atas maka baja ini diproses
beda.
secara
dengan
dengan mendinginkan pada
unsur-unsur
minyak sedangkan tipe Adan
seperti: tembaga (Cu), nikel
D didinginkan di udara. – Hot
(Ni),
(Cr),
Work Steel (tipe H), mula-
(Mo),
mula dipanaskan hingga(300
dan
– 500) ºC dan didinginkan
khusus
menambahkan
Chromium
Molybdenum Vanadium
(Va)
Columbium.
Tipe
O
dijelaskan
perlahan-lahan, karena baja
• Baja Perkakas (Tool Steel)
ini
banyak
Sifat-sifat yang harus dimiliki
mengandungtungsten
oleh baja perkakas adalah
molybdenum
tahan
sifatnya keras.
pakai,
tajam
atau
dan
sehingga
mudah diasah, tahan panas,
– High speed steel (tipe T dan
kuat dan ulet. Kelompok dari
M), merupakan hasil paduan
tool steel berdasarkan unsur
baja dengan tungsten dan
paduan
molybdenum
pengerjaan
dan panas
proses yang
tanpa
dilunakkan. Dengan sifatnya
diberikan antara lain:
yang tidak mudah tumpul dan
– Later hardening atau carbon
tahanpanas tetapi tidak tahan
tool steel (ditandai dengan
kejut.
tipe W oleh AISI), Shock
– Campuran carbon-tungsten
resisting (Tipe S), memiliki
(tipe F), sifatnya adalah keras
sifat kuat dan ulet dan tahan
tapi tidak tahan aus dan
terhadap beban kejut dan
tidakcocok
untuk
beban
dinamis
serta
• Baja karbon konstruksi (carbon
untuk
pemakaian pada temperatur
structural steel) • Baja karbon perkakas (carbon
tinggi. tool steel)
•
5. Klasifikasi lain antara lain : a. Menurut penggunaannya: •
Baja
konstruksi
Baja
paduan
konstruksi
(Alloyed structural steel)
(structural
steel), mengandung karbon kurang dari 0,7
• Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel) • Baja konstruksi paduan tinggi
% C. • Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
(Highly alloy structural steel) d. Selain itu baja juga diklasifisikan
b. Baja dengan sifat fisik dan kimia
menurut kualitas: • Baja kualitas biasa
khusus: •
Baja
tahan
garam
(acid-
• Baja kualitas baik • Baja kualitas tinggi
resisting steel) • Baja tahan panas (heat resistant steel) • Baja tanpa sisik (non scaling steel)
STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON Baja karbon rendah atau sangat
• Electric steel
rendah, banyak digunakan untuk proses
• Magnetic steel
pembentukan logam lembaran, misalnya
• Non magnetic steel
untuk badan dan rangka kendaraan serta
• Baja tahan pakai (wear resisting
komponen-komponen otomotif lainnya. Baja
steel)
jenis ini dibuat dan diaplikasikan dengan • Baja tahan karat/korosi
mengeksploitasi sifat-sifat ferrite. Ferrite
c. Dengan mengkombinasikan dua
adalah salah satu fasa penting di dalam baja
klasifikasi baja menurut kegunaan dan
yang bersifat lunak dan ulet. Baja karbon
komposisi
rendah umumnya memiliki kadar karbon di kimia
maka
kelompok baja yaitu:
diperoleh
lima
bawah komposisi eutectoid dan memiliki struktur mikro hampir seluruhnya ferrite. Pada lembaran baja kadar karbon sangat
rendah atau ultra rendah, jumlah atom
temperature 910oC. Pada temperatur yang
karbon-nya bahkan masih berada dalam
lebih tinggi, mendekati 1400oC gamma-
batas kelarutannya pada larutan padat
austenite akan kembali berubah menjadi
sehingga struktur mikronya adalah ferrite
delta-ferrite. (Alpha dan Delta) Ferrite
seluruhnya
dalam hal ini memiliki struktur kristal BCC sedangkan (Gamma) Austenite memiliki struktur kristal FCC. Pada kadar karbon lebih tinggi akan mulai terbentuk endapan cementite atau fase pearlite pada batas butirnya
Struktur Mikro Baja Karbon Ultra Rendah. Seluruhnya Ferrite.
Pada kadar karbon lebih dari 0,05% akan terbentuk endapan karbon dalam
Struktur Mikro Baja Karbon Rendah
bentuk hard intermetallic stoichiometric
Sifat cementite atau carbide yang keras
compound (Fe3C) yang dikenal sebagai
dan getas berperan penting di dalam
cementite atau carbide. Selain larutan padat
meningkatkan
sifat-sifat
mekanik
baja.
alpha-ferrite yang dalam kesetimbangan
Salah
parameter
penting
yang
dapat ditemukan pada temperatur ruang
menunjukkan hal tersebut, sebagaimana
terdapat fase-fase penting lainnya, yaitu
telah dijelaskan sebelumnya adalah a mean
delta-ferrite dan gamma-austenite. Logam
ferrite
Fe bersifat polymorphism yaitu memiliki
menunjukkan jarak antar cementite, baik
struktur kristal berbeda pada temperatur
pada pearlite maupun sphreodite. Jarak antar
berbeda. Pada Fe murni, misalnya, alpha-
carbide di dalam pearlite secara khusus
ferrite akan berubah menjadi gamma-
dikenal sebagai interlamellar spacing atau
austenite
spasi antar lamel atau lembaran.
saat
dipanaskan
melewati
satu
path.
A
mean
ferrite
path
tanduk,
dan
French
horn.
Meskipun
saksofon diklasifikasikan sebagai instrumen
C. KUNINGAN Kuningan adalah paduan tembaga (Cu)
Eropa dan harmonika adalah telepon udara
dan seng (Zn); komposisi seng dan tembaga
buluh gratis, keduanya juga sering dibuat
dapat bervariasi untuk menciptakan berbagai
dari kuningan. Dalam pipa organ keluarga
kuningan dengan sifat yang berbeda-beda.
buluh, kuningan strip (disebut bahasa)
Sebagai
digunakan
perbandingan,
perunggu
pada
sebagai
alang-alang,
yang
prinsipnya paduan tembaga dan timah.
mengalahkan terhadap bawang merah (atau
Perunggu tidak selalu mengandung timah,
mengalahkan
dan berbagai paduan tembaga, termasuk
dalam kasus "bebas" buluh).
"melalui"
bawang
merah
paduan dengan arsenik, fosfor, aluminium,
Kuningan memiliki kelenturan yang
mangan, dan silikon. Biasanya disebut
lebih tinggi dari perunggu atau seng. Titik
"perunggu ".
leleh yang relatif rendah dari kuningan (900-
Kuningan adalah paduan substitusi. Hal
940 ° C, tergantung pada komposisi) dan
ini digunakan untuk dekorasi untuk tampilan
karakteristik aliran yang membuatnya bahan
terang seperti emas; untuk aplikasi di mana
relatif
gesekan rendah diperlukan seperti kunci,
memvariasikan proporsi dari tembaga dan
roda gigi, bantalan, gagang pintu, amunisi,
seng, sifat-sifat kuningan dapat diubah,
dan katup, juga digunakan dalam ritsleting.
memungkinkan kuningan keras dan lembut.
mudah
untuk
cor.
Dengan
Kepadatan dari kuningan adalah sekitar £ 0,303 / inci kubik, 8400-8730 kilogram per
SIFAT-SIFAT KUNINGAN Kuningan
memiliki
warna
kuning
diredam yang agak mirip dengan emas. Hal
meter kubik (setara dengan 8,4-8,73 gram per sentimeter kubik).
ini relatif tahan terhadap noda dan sering
Saat ini hampir 90% dari semua paduan
digunakan sebagai hiasan dan untuk koin.
kuningan daur ulang. Karena kuningan tidak
Pada jaman dahulu, kuningan dipoles sering
feromagnetik, dapat dipisahkan dari skrap
digunakan sebagai cermin.
besi dengan melewati memo dekat magnet
Kelenturan dan sifat akustik dari
yang kuat. Memo kuningan dikumpulkan
kuningan telah menjadi logam pilihan untuk
dan diangkut ke pengecoran di mana ia
instrumen musik kuningan seperti trombon,
mencair dan menampilkannya kembali ke
tuba, terompet, cornet, euphonium, tenor
billet. Billet yang dipanaskan dan diekstrusi
7. Kuningan Cartridge, mengandung
menjadi bentuk yang diinginkan dan ukuran.
30% seng, memiliki sifat kerja yang baik pada suhu dingin. 8. Kuningan umum atau kuningan paku keling,
mengandung
37%
seng,
murah dan standar sifat kerja baik pada suhu dingin. JENIS-JENIS KUNINGAN
9. Kuningan DZR atau dezincification,
1. Kuningan Admiralty, Mengandung 30% seng, dan 1% timah. 2. Kuningan 60,66%
Aich, tembaga,
adalah kuningan dengan persentase kecil arsenik.
Mengandung 36,58%
seng,
10. Kuningan Tinggi, mengandung 65% tembaga dan 35% seng, memiliki
1,02% timah, dan 1,74% besi.
kekuatan
Dirancang untuk digunakan dalam
digunakan untuk pegas, sekrup, dan
pelayanan laut karena sifatnya yang
paku keling.
tahan korosi, keras, dan tangguh. 3. Kuningan
tinggi,
Bertimbal.
banyak
Kuningan
Memiliki
Bebas Timbal. Kuningan Rendah,
kandungan seng kurang dari 35%.
paduan tembaga-seng mengandung
Bekerja dengan baik pada suhu
20% seng, memiliki sifat warna
dingin.
keemasan.
4. Kuningan
Alpha,
11. Kuningan
tarik
Alpha-beta
(Muntz),
12. Kuningan Mangan, kuningan yang
sering juga disebut sebagai kuningan
digunakan dalam pembuatan koin
dupleks, mengandung 35-45% seng,
dolar emas di Amerika Serikat.
Bekerja baik pada pada suhu panas.
Mengandung 70% tembaga, 29%
5. Kuningan Aluminium, Mengandung aluminium yang menghasilkan sifat peningkatan ketahanan korosi. 6. Kuningan
dr
arsenikum,
seng, dan 1,3% mangan. 13. Kuningan nikel, terdiri dari 70% tembaga, 24,5% seng, dan 5,5%
Berisi
penambahan arsenik dan aluminium.
nikel. digunakan untuk membuat koin mata uang Poundsterling. 14. Kuningan Angkatan Laut, mirip dengan
kuningan
admiralty,
mengandung 40% seng dan 1%
batang, bar, kawat, dan billet tergantung
timah.
pada aplikasi akhir. Perbedaan antara pelat,
15. Kuningan Merah, mengandung 85%
lembaran, strip, dan foil adalah ukuran
tembaga, 5% timah, 5% timbal, dan
keseluruhan dan ketebalan bahan. Plate
5%
Tombac,
bersifat besar, datar, potongan persegi
Sering
panjang dari kuningan dengan ketebalan
digunakan dalam aplikasi produk
lebih besar dari sekitar 5 mm. Seperti
perhiasan.
sepotong
seng.
Kuningan
mengandung
16. Kuningan
15%
seng.
Tonval
(Juga
disebut
kayu
konstruksi
yang
digunakan
bangunan. Lembar
pada
biasanya
dengan CW617N atau CZ122 atau
memiliki ukuran keseluruhan yang sama
OT58), paduan tembaga-timbal-seng.
seperti piring tetapi tipis. Strip terbuat dari
17. Kuningan Putih, mengandung seng
lembaran
yang
telah
dipotong-potong
lebih dari 50%. Sifatnya sangat
menjadi panjang. Foil seperti strip, hanya
rapuh untuk penggunaan umum.
jauh lebih tipis. Beberapa foil kuningan bisa
18. Kuningan Kuning, adalah istilah
Amerika
untuk
kuningan
yang
mengandung 33% seng.
setipis 0,013 mm. Proses
manufaktur
yang
sebenarnya
tergantung pada bentuk dan sifat kuningan yang diinginkan. Berikut ini adalah proses
Proses
Manufaktur
Pembuatan
Kuningan
manufaktur yang biasa digunakan untuk memproduksi kuningan foil dan strip.
Proses
atau
1. Sejumlah bahan tembaga yang tepat
Proses Produksi yang digunakan untuk
sesuai takaran paduan ditimbang
memproduksi
melibatkan
dan dipindahkan ke dalam tungku
kombinasi bahan baku yang sesuai ke dalam
peleburan dalam suhu sekitar 1920°
logam
untuk
F (1050° C). Sejumlah seng yang
memperkuat. Bentuk dan sifat dari logam ini
sudah ditimbang agar sesuai paduan
kemudian
serangkaian
disiapkan, seng ditambahkan setelah
operasi dengan hati-hati, dikendalikan untuk
tembaga mencair. Sekitar 50% dari
menghasilkan kuningan yang diinginkan.
total seng dapat ditambahkan untuk
cair
Manufaktur
kuningan
yang
diubah
diperbolehkan
melalui
Kuningan tersedia dalam berbagai bentuk termasuk pelat, lembaran, strip, foil,
mengkompensasi
seng
yang
menguap selama operasi peleburan
antara tembaga dan seng. Jika ada
permukaan luar kuningan
bahan lain yang diperlukan untuk
menghapus oksida yang mungkin
perumusan
telah terbentuk pada permukaan
kuningan
tertentu
mereka juga dapat di tambahkan. 2. Logam cair paduan tembaga dan
untuk
sebagai akibat dari paparan logam panas ke udara.
seng dituang ke dalam cetakan. Diperbolehkan untuk memperkuat ke
dalam
lembaran.
beberapa
operasi
dilakukan
terus-menerus
menghasilkan
Dalam
penuangan
lembaran
Anealling and Cold Rolling 1. Pada proses hot rolling kuningan kehilangan
kemampuan
untuk
untuk
diperpanjang lebih lanjut. Sebelum
yang
kuningan dapat diperpanjang lebih
panjang.
lanjut, terlebih dahulu kuningan
3. Bila logam cair paduan tembaga
harus dipanaskan untuk meringankan
dan seng sudah cukup dingin untuk
kekerasan dan membuatnya lebih
dipindahkan, mereka dikeluarkan
ulet. Proses ini disebut annealing.
dari cetakan dan dipindah ke tempat
Suhu annealing berbeda-beda sesuai
penyimpanan.
dengan komposisi kuningan dan properti yang diinginkan. Dalam
Hot Rolling
metode tersebut, suasana di dalam
1. Logam ditempatkan dalam tungku
tungku diisi dengan gas netral seperti
dan dipanaskan hingga mencapai
nitrogen untuk mencegah kuningan
suhu
bereaksi
yang
diinginkan.
Suhu
dengan
dan
yang
tidak
tergantung pada bentuk akhir dan
membentuk
sifat kuningan.
diinginkan pada permukaannya.
2. Logam yang dipanaskan tersebut
2. Hasil
dari
oksida
oksigen
proses
sebelumnya
kemudian di teruskan menuju mesin
kemudian melalui serangkaian rol
penggilingan.
lain untuk mengurangi ketebalan
3. kuningan,
yang
sekarang
sudah
mereka menjadi sekitar 2,5 mm.
dingin melewati mesin penggilingan
Proses ini disebut rolling dingin
yang disebut calo. Mesin ini akan
karena suhu kuningan jauh lebih
memotong
rendah dari suhu selama rolling
lapisan
tipis
dari
panas. Rolling dingin mengakibatkan deformasi
struktur
kuningan,
dan
internal
dari
meningkatkan
kekuatan dan kekerasan. Semakin
DIAGRAM FASE KUNINGAN Berikut ini adalah gambar diagram phasa kuningan ;
ketebalan berkurang, semakin kuat kuningan yang tercipta. 3. Langkah 1 dan 2 dari anealling and cold rolling dapat diulangi berkalikali
untuk
mencapai
ketebalan
kuningan yang diinginkan, kekuatan, dan derajat kekerasan. 4. Pada
titik
ini,
proses
diatas
menghasilkan strip kuningan. Strip kuningan tersebut kemudian dapat diberi asam untuk membersihkannya. Kuningan dengan paduan seng 39% akan menghasilkan jenis kuningan α (α Finish Rolling
brass). Kuningan ini memiliki kekuatan tarik
1. Strip kuningan mungkin akan diberi rolling
dingin
sebesar 350 N/mm2. Dan elongation atau
akhir
untuk
regangan sebesar 50 mm. kuningan ini
toleransi
pada
paling banyak digunakan didunia industry
ketebalan atau untuk menghasilkan
mauun dalam kehidupan sehari-hari. Fase α
permukaan akhir yang sangat halus.
brass + liquid terjadi pada paduan ini namun
Mereka kemudian dipotong menurut
pada temperature 9000 ke atas.
mengencangkan
ukuran, ditumpuk, dan dikirim ke rumah industri.
Demikian dengan
paduan
selanjutnya, seng
kuningan
39%
-
46%
2. Strip kuningan juga mungkin akan
menghasilkan jenis kuningan α + β ( α + β
diberi rolling akhir sebelum dipotong
brass ). Kuningan ini memiliki kekuatan
panjang,
tarik yang sangat baik namun getas.
digulung,
gudang, dan disimpan.
dikirim
ke
Kemudian pada paduan antara 46% 50% terbentuk jenis kuningan β ( β brass ).
Kuningan ini jarang ditemui di industry,
logam dengan cara memanaskannya sampai
karena selain kekuatan tariknya kecil,
cair. Lalu logam cair itu dituang ke cetakan.
kuningan ini juga sangat getas.
Keunggulan logam adalah bisa dibuat
Dan yang terakhir kuningan dengan
menjadi bentuk yang rumit, seperti perkakas
paduan seng 50% - 60 % menghasilkan jenis
dan senjata. Jika patah, logam bisa dicairkan
kuningan β + γ (β + γ brass ). Jenis kuningan
dan dibentuk lagi. Perunggu diperkirakan
yang hamper tidak di temui di industry
ditemukan orang pertama kali secara tak
karena sifatnya yang sangat getas dan
sengaja ketika mencampurkan sedikit timah
kekuatan tariknya sangat kecil bahkan
dengan tembaga. Perunggu lalu diketahui
mendekati nol.
lebih
keras
dan
lebih
tahan
lama
dibandingkan dengan logam lain serta bisa dibuat tajam. Zaman perunggu dimulai
Keunggulan dari logam kuningan:
ketika rakyat di desa dan di tempat kerja
1. Logam yang tahan korosi 2. Alat penukar panas yang baik(biasa
pertama yang membuat perunggu adalah
digunakan pada onderdil kendaraan) 3. Memiliki keuletan yang tinggi & mudah
Sumeria di Mesopotamia, tempat kota pertama dibangun.
di bentuk 4. Sebagai katalis yang baik (Katalis merupakan
mulai memakai perunggu. Salah satu daerah
suatu
zat
yang
mempengaruhi kecepatan reaksi tetapi tidak dikonsumsi
dalam
reaksi
dan
tidakmempengaruhi kesetimbangan kimia pada akhir reaksi)
Zaman "Bronze
Perunggu Age")
perkembangan
(bahasa
Inggris:
adalah
sebuah
peradaban
periode yang
ditandai dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan membuat perunggu. Secara urut, zaman ini berada di antara Zaman Batu dan Zaman Besi. Zaman
D. PERUNGGU Sekitar 8.000 tahun lalu manusia
Perunggu adalah bagian dari sistem tiga zaman untuk masyarakat prasejarah dan
menemukan cara mengolah logam. Mula-
terjadi
setelah
Zaman
Neolitikum
di
mula orang membuat barang dari tembaga
beberapa wilayah di dunia. Di sebagian
dan emas yang ditempa dengan batu keras.
besar Afrika subsahara, Zaman Neolitikum
Tapi lambat laun perajin belajar mengolah
langsung diikuti Zaman Besi. Sebagian
besar perkakas perunggu yang tersisa adalah
unsur besi atau nikel maka juga dapat ditarik
alat atau senjata, meskipun ada beberapa
magnet. Perunggu ini lebih kuat dari pada
artefak ritual yang tersisa.
logam tembaga dan digunakan secara luas
Perunggu adalah campuran tembaga
dalam
industri.
Perunggu
juga
tahan
dengan unsur kimia lain, biasanya dengan
terhadap korosi akibat air laut, sehingga
timah, walaupun bias juga dengan unsur-
perunggu banyak digunakan sebagai kincir
unsur
mangan,
kapal dan bagian lain dari kapal yang
alumunium, atau silikon. Sebagai contoh,
berhubungan dengan air laut. Selain itu
perunggu dapat dibuat dari campuran logam
perunggu juga banyak digunakan pembuatan
tembaga (80%), timah putih (15%), dan seng
prasasti, alat musik gong dan alat gamelan,
(5%).
serta digunakan untuk membuat medali.
lain
seperti
Perunggu
fosfor,
bersifat
keras
dan
digunakan secara luas dalam industri. Perunggu sangat penting pada masa lampau,
Teknik-Teknik Pembuatan Alat-Alat
bahkan pernah suatu masa disebut sebagai
Perunggu
Zaman Perunggu.
Teknik
Pembuatan
Alat-Alat
Kekerasan perunggu dan ketahanan
Perunggu, terbagi dua macam atau jenis
perunggu dari perkaratan sama dengan
teknik seperti teknik cetakan lilin (A Cire
kuningan, namun harga perunggu lebih
Perdue) dan Teknik Cetakan Setangkup
murah
dan
(Brivalve), dari dua teknik atau cara tersebut
kuningan masing-masing meupakan logam
dalam proses pembuatan alat-alat perunggu
campuran yang disebut logam padu atau
berbeda satu sama lain. Teknik pembuatan
aliase (alloy). Aliase dengan komposisi
alat-alat perunggu terdapat pada zaman
tertentu dapat memliki sifat keras dan relatif
perunggu dimana zaman tersebut terdapat
tahan karat (sifat yang diharapkan) yang
berbagai macam peninggalan berupa alat-
tidak
logam-logam
alat dari perunggu, artinya pada zaman
pembentuknya. Titik lebur dari perunggu
perunggu telah mengenal tembaga yang
beragam, tergantung dengan perbandingan
bertujuan untuk menghasilkan perunggu,
komponen
perunggu
dari
dimiliki
kuningan.
oleh
Perunggu
sifat
penyusunnya.
Umumnya
merupakan
campuran
antara
perunggu memiliki titik lebur 950 C.
tembaga dan timah. Untuk mengetahui
Perunggu juga tidak dapat ditarik magnet.
teknik dalam pembuatan alat-alat perunggu,
Tetapi, jika dalam pembuatannya diberi
dapat dilihat dibawah ini.
Cetakan ini dapat digunakan berkali-kali. 1. Teknik Cetakan Lilin (A Cire Perdue)
Teknik cetakan setangkup biasanya untuk
Teknik
benda-benda yang pejal atau tidak berongga.
a
Cire
Perdue
adalah
teknik
mengolah logam dengan membuat model benda
dari
lilin.
Lilin
ini
Saat ini peralatan gamelan Bali
kemudian
menggunakan bahan perunggu. Gamelan
dibungkus dengan tanah liat yang di atasnya
dengan bahan logam besi sudah jarang di
diberi lubang. Tanah liat yang diberi lilin ini
temukan. Gamelan dari besi masih
kemudian dibakar sehingga lilin akan
ditemukan pada beberapa jenis gamelan
mencair dan keluar dari lobang yang telah
yang disakralkan dan masih mampu
dibuat. Bentuk rongga itu sama dengan
bertahan, karena dibuat oleh tukang terbaik
bentuk lilin yang dibuat. Jadilah tanah yang
pada zamannya dengan proses pengerasan
berongga itu menjadi cetakan yang ke dalam
dan penyepuhan yang menyebabkan cukup
di masukkan logam yang sudah mencair.
tahan karat.
Setelah dingin dan kental, tanah liat pembungkus itu dihancurkan dan diperoleh benda yang dikehendaki dari logam tersebut sesuai
dengan
cetakakannya.
Cetakan
demikian hanya dapat dipakai sekali dan hanya untuk benda-benda kecil, seperti arca kecil, dan nekara. Gamelan yang disakralkan biasanya 2. Teknik Cetakan Setangkup (Bivalve) Teknik setangkup (bivalve) menggunakan dua cetakan yang dapat ditangkupkan (dirapatkan). Cetakan tersebut diberi lubang pada bagian atasnya. Dari lubang itu dituangkan logam cair. Bila perunggu sudah dingin maka cetakan dibuka. Bila membuat benda berongga maka digunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah tanah liat itu dibuang.
juga dirawat dengan baik. Seiiring dengan semakin terjangkaunya bahan baku dan teknologi pencampuran logam, terutama pembuatan perunggu, pembuatan gamelan di Bali berkembang sangat cepat. Produk gamelan Bali bahkan sudah merambah dunia (negara-negara perunggu
lebih
maju).
Gamelan
berkembang
dari
dibanding
gamelan dari kuningan. Hal sangat rasional menurut sains modern, karena timah putih
memiliki titik leleh lebih rendah dari seng yang sedikit lebih memberi kemudahan dalam peleburan logam paduan. Proses yang juga
sangat
pembuatan
menentukan
gamelan
adalah
kebrhasilan penerapan
pengetahuan suara dan nada dari pembuat gamelan dan keterampilan pemain gamelan Bali sebagai pengguna. Pembuat gamelan membuat ukuran-ukuran dan disain bilah gamelan
sesuai
dengan
nada
yang
diharapkan melalui proses penyelarasan berulang-ulang yang menuntut kemahiran pengalaman. Penggunaan bambu sebagai tabung resonansi juga mendukung kualitas suara gamelan. Keterampilan penggunaan tangan pemain gamelan sebagai peredan suara bilah yang sudah dipukul terhadap suara
bilah
yang
dipukul
selanjutnya
merupakan kontribusi sains kearifan lokal Bali terhadap kekhasan gamelan Bali.