SOP APENDISITIS AKUT SOP
NO.Dokumen:
Logo puskesmas (mohon di isi sendiri)
No.Revisi: Tanggal terbit: Halaman: PUSKESMAS ANGKONA
Ditetapkan oleh:
DAMARIS PL, Skm Nip: 19581225 198209 2 001
pengertian
Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada apendik merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui,dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan perforasi.
tujuan
Sebagai pedoman penanganan penyakit appenditis akut
Kebijakan referensi
Permenkes No. 5 tahun 2014 1. Cairan parenteral 2. Antibiotik
Alat dan bahan Langkah-langkah
1. Menyapa pasien dengan 6S 2. Melakukan anamnesa Hasil anamnesa : Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium kemudian menjalar ke Mc Burney.
Gejala Klinis:
3.
a. Muntah b. Anoreksia, nausea dan vomitus c. Disuria d. Obstipasi sebelum datangnya rasa nyeri dan beberapa penderita
mengalami diare, e. Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi f. Variasi lokasi anatomi apendiks akan menjelaskan keluhan nyeri
somatik yang beragam. Melakukan pemeriksaan fisik Inspeksi
Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit Palpasi
Terdapat nyeri tekan Mc.Burney Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan) Adanya defens muscular. Rovsing sign positif Psoas sign positif Obturator Sign positif Perkusi
Nyeri ketok (+) Auskultasi
Peristaltik normal, peristaltik (-) pada illeus paralitik karena peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata. Rectal Toucher / Colok dubur
Nyeri tekan pada jam 9-12
4. Pemeriksaan Penunjang: Laboratorium darah perifer lengkap Pada pasien dengan apendisitis akut, 70-90% hasil laboratorium nilai
leukosit dan neutrofil akan meningkat, walaupun bukan penanda
utama. 5. Diagnosis Ditetapkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang
6. Rencana Penatalaksanaan
Pasien yang telah terdiagnosisAppendisitis akut harus segera dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi cito Non-farmakologis 1. 2. 3. 4.
Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg) Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun
melalui mulut. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung dan untuk
mengurangi bahaya muntah pada waktu induksi anestesi. 5. Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-kurangnya 4-6 jam
sebelum dilakukan pembedahan.
7. Tata Laksana Farmakologi 1
Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah apendiktomi dan merupakan satu-satunya pilihan yang terbaik. 2 Penundaan apendektomi sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan abses atau perforasi. 3 Antibiotik spektrum luas 8. Seluruh hasil pemeriksaan dan tindakan didokumentasikan dalam rekam medis Hal-hal yang perlu diperhatikan
Pasien yang telah terdiagnosis harus dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi cito.
Unit terkait
Poli umUM UGD