3. Intisari.docx

  • Uploaded by: Rahman Suyadi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3. Intisari.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 890
  • Pages: 3
INTISARI Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Jumlah pulau Indonesia mencapai sekitar 17.000 pulau dengan sekitar 3000 pulau diantaranya belum bernama atau direkam data koordinatnya menurut Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Priyo Kardono. Data dari BIG menunjukkan bahwa selain menjadi negara kepulauan terbesar. Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia serta tiga perempat wilayah Indonesia adalah laut, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam perairan yang sangat besar. Potensi perairan ini dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan dasar produksi komoditi garam (NaCl). Garam merupakan benda kristal padat berwarna putih dengan komponen utama penyusunnya adalah Natrium Klorida (NaCl) dan mengandung beberapa senyawa lain seperti Kalsium Sulfat (CaSO4), Magnesium Klorida (MgCl2), dan lain-lain. Garam dapat diproduksi dari bahan baku seperti air laut, danau air asin, deposit garam dalam tanah, serta sumur garam. Di Indonesia, air laut digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan garam. Menurut fungsinya, garam terbagi atas 2 jenis, yaitu garam konsumsi dan garam industri. Menurut Permendag nomor 125/M-DAG/PER/12/2015, garam konsumsi adalah garam dengan kadar NaCl paling sedikit 94,7% (dry basis), sedangkan garam industri merupakan garam dengan kadar NaCl paling sedikit 97% (dry basis). Garam konsumsi dipergunakan sebagai penambah rasa asin pada makanan, sedangkan garam industri diperuntukkan sebagai bahan baku maupun bahan tambahan bagi keperluan industri lain, seperti industri tekstil, farmasi, dan sebagainya. Garam industri memiliki spesifikasi kandungan NaCl lebih tinggi dari garam konsumsi dan memerlukan proses pembuatan yang lebih kompleks. Pabrik direncanakan mulai beroperasi tahun 2023 dengan kapasitas produksi sebesar 40.000 ton/ tahun. Lokasi pendirian pabrik garam industri ini direncanakan di kecamatan Pangarengan, kabuaten Sampang, Madura. Kecamatan Pangarengan dipilih ketersediaan bahan baku yang paling tinggi di kabupaten Sampang yaitu sebesar 1003,2 ton dengan luas lahan 2.061,3 ha. Lokasi pemasaran di daerah Jawa Timur dimana terdapat industri petrokimia, kertas dan pakan ternak yang memerlukan garam industri sebagai bahan baku. Ketersediaan utilitas seperti air dapat diperoleh dari sungai Kamuning maupun laut Jawa. Bahan baku Garam rakyat yang digunakan memiliki komposisi NaCl sebesar 84%, CaSO4 sebesar 0,3%, CaCl2 sebesar 3,3%, MgCl2 sebesar 3,6%, MgSO4 sebesar 1,5%dan pengotor lainnya sebesar 2,3%, serta kandungan air sebesar 5%. Kapasitas produksi garam direncanakan sebesar 40.000 ton/tahun. Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan

i

beroperasi kontinyu 24 jam per hari selama 320 hari dari bahan baku sebesar 52.041,2 ton/tahun atau sekitar 6.776,2 kg/jam, dapat dihasilkan produk garam industri sebesar 5.208 kg/jam. Selain garam, pabrik ini juga menghasilkan limbah berupa slurry sebesar 3.813,34 kg/jam dimana slurry tersebut mengandung NaCl, Impuritis, BaSO4, Mg(OH)2, CaCO3. Proses pemubuatan garam garam industri dapat diuraikan menjadi 3 tahapan proses, yaitu persiapan (Pre-Treatment) bahan baku, proses utama (main process) dan tahap akhir (post-treatment). Pada tahap persiapan, garam rakyat dari gudang bahan baku diangkut meggunakan screw conveyor I yang disambung dengan bucket elevator I menuju ke roll crusher untuk dilakukan proses size reduction agar ukurannya menjadi lebih kecil. Kemudian garam rakyat ditampung di hopper intermediet sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum dilakukan pencucian garam tahap pertama. Main process dari pemurnian garam rakyat ini adalah proses washing atau pencucian garam mengunakan larutan brine atau larutan NaCl jenuh untuk meghilangkan pengotor seperti CaSO4, CaCl2, MgSO4 dan MgCl2. Proses tersebut dilakukan secara 2 tahap. Pencucian pertama menggunkan mixer tank, sedangkan pecucian kedua menggunakan screw washer. Pada pencucian bahan baku garam rakyat tahap I

Garam rakyat dari hopper

intermediet kemudian dikirimkan ke tangki pencuci garam tahap 1. Mesin pencuci tahap 1 berbentuk tangki berpengaduk. Selanjutnya garam rakyat yang telah tercuci dikirimkan ke mesin pencuci tahap 2 yang berbentuk screw washer dengan model berupa tangki yang disambungan dengan screw conveyor. Pencucian tahap garam rakyat tahap 2 ini dimaksudkan untuk menyempurnakan proses pencucian di tahap 1 mengingat kadar kadar rakyat yang berasal dari lahan pegaraman berkadar NaCl rerata 80-90 %. Garam hasil pencucian di screw waher selanjutnya dikirimkan ke peralatan centrifuge. Fungsi centrifugee ini memisahkan kristal garam dengan larutan garam. Dimana kristal garam akan menempel pada dinding centrifuge sedangkan larutan akan keluar dari centrifuge. Selanjutnya garam akan melalui proses drying dimana proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam garam agar kemurnian garam dapat meningkat sesuai dengan standar SNI. Pada tahap akhir, garam dari rotary dryer akan memasuki rotary cooler untuk mengurangi suhu dari garam agar tidak terlalu panas. Setelah suhu garam turun, garam akan melalui tahap penggilingan pada hammer mill dimana pada proses ini, bertujuan untuk mengecilkan ukuran garam. Setelah di giling, garam kemudian disortir pada alat screener untuk memisahkan garam dengan ukuran yang telah sesuai standar dengan yang tidak sesuai standar. Garam yang tidak sesai standar akan dikembalikan ke hammer mill. Selanjutnya garam akan dimasukkan ke dalam product silo menggunakan screw conveyor yang dilanjutkan dengan ii

bucket elevator. Pada product silo, garam akan ditampung sebelum dikemas. Garam industri yang keluar akan langsung menuju packing unit. Berdasarkan perhitungan neraca massa, untuk memenuhi kapasitas produksi sebanyak 40.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku garam rakyat sebanyak 53.668 ton/tahun yang dapat menghasilkan 40.000 ton/tahun produk garam industri. Proses produksi juga didukung oleh tersebut dilaksanakan dengan 320 hari per tahunnya. Pabrik garam industri ini merupakan perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staff. Untuk dapat mendirikan pabrik dengan kapasitas 40.000 ton/tahun diperlukan total modal investasi sebesar Rp 194.040.573.939,dan total biaya produksi sebesar Rp 149.336.954.910,- dengan estimasi hasil penjualan sebesar Rp. 224.096.000.000,- per tahun. Dengan estimasi umur pabrik 10 tahun, dapat diketahui internal rate of return (IRR) sebesar 35,44%, pay out time (POT) 6 tahun dan break even point (BEP) sebesar 34,13%.

iii

Related Documents

3-3-3
December 2019 138
3*3
November 2019 147
3:3
June 2020 93
3-3
May 2020 98
3-3
November 2019 150
3-3
December 2019 125

More Documents from ""