PARAMETER SPESIFIK EKSTRAK
Parameter Spesifik Ekstrak
Parameter Identitas Ekstrak I.
Deskripsi Tata nama I.
Nama ekstrak
II.
Nama latin tumbuhan
III. Bagian tumbuhan yang digunakan IV. Nama Indonesia tumbuhan II.
Senyawa Identitas: senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu
Parameter Spesifik Ekstrak Parameter Organoleptik Ekstrak: Bentuk, Warna, Bau dan Rasa Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu: I.
Kadar senyawa yang larut dalam air
II.
Kadar senyawa yang larut dalam etanol
Uji kandungan kimia ekstrak I.
Pola kromatogram
II.
Kadar total golongan kandungan kimia
III. Kadar kandungan kimia tertentu
Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu Kadar senyawa yang larut dalam air Kadar senyawa yang larut dalam etanol Kadar senyawa yang larut dalam pelarut organik
Gravimetri
Uji kandungan kimia ekstrak 1. Profil kromatografi (KLT, KG, KCKT) 2. Kadar total golongan kandungan kimia 3. Kadar kandungan kimia tertentu
1. Metode ekstraksi 2. Metode separasi 3. Deteksi
Kadar total golongan kandungan kimia 1.
Golongan minyak atsiri
Kadar flavonoid total Pereaksi AlCl3
Kadar tanin total Hyrolyzable tannin
Condensed tannin
Kadar tanin total Ekstrak dipanaskan dalam air mendidih di atas tangas air selama 30‘ sambil diaduk Enapkan dan saring berkali-kali dengan penambahan air panas, kontrol dengan Fe(III)amonium sulfat + air + asam indigo sulfonat
Titrasi dengan Kalium permanganat
Kadar fenol dan tanin total Ekstrak dalam etanol 50% + air +pereaksi Folin Denis
+ gelatin disaring
Setelah 3 menit + Na Karbonat jenuh Setelah 20‘ diukur Absorbansi pada 760 nm Total fenolik
supernatan Pereaksi Folin Denis.. dst Senyawa reduktor selain tanin
Kadar tanin total: Total fenoliksenyawa reduktor selain tanin
Kadar tanin terkondensasi Ekstrak ditambah air panas dan dikocok kuat
+ pereaksi vanilin 10% dalam etanol 95% + HCl pekat Hangatkan di atas penangas air + etanol 95% diukur absorbansi pada 530 nm dengan pembanding katekin
Kadar antrakinon total Ekstrak dikocok dalam air panas + benzena Lapisan air
Lapisan benzena
+FeCl3 5% + HCl Refluks 10‘ Benzena Lapisan benzena
Lapisan air
diuapkan Residu +KOH 5% dalam metanol Absorbansi pada 515 nm
Material PE
Fraksi PE
Fraksi etanol atau metanol air
Lemak dan lilin
dipekatkan Kloroform dan asam tartrat
Fraksi kloroform atau EtOAc Alkaloid netral dan basa lemah
Fraksi asam Penambahan basa Kloroform atau EtOAc
Fraksi kloroform atau EtOAc Alkaloid primer, sekunder dan tersier
Fraksi basa Alkaloid kuartener dan Noksid
Kadar alkaloid total 1. Volumetri: berdasarkan sifat kebasaan alkaloid 2. Gravimetri: menimbang residu alkaloid 3. Spektrofotometri: dengan penambahan pereaksi warna 4. Fluorimetri: kinin dan kinidin
INSTRUMEN ANALISIS KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK No.
Instrumen
Data dan Penggunaan
Identifikasi
Penetapan Kadar
1.
Spektrofotometer UV-Vis
Pola spektra UV-Vis spesifik
Golongan senyawa
2.
Spekrofotometer Fluoresensi
Pola spektra eksitasi-emisi spesifik
Golongan senyawa
3.
Spektrofotometer inframerah (IR)
Pola spektra IR spesifik
Jarang digunakan
4.
Spektrometer RMI
Pola spektra IR spesifik
Tidak dapat
5.
Spektrometer massa
Spektra massa
Tidak dapat
6.
Densitometer (TLC scanner)
Pola dan spektra UV-Vis bercak
Golongan senyawa dan komponennya
7.
Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC)
Pola kromatogram
Komponen
8.
Kromatografi gas
Pola kromatogram
Komponen
9.
Kombinasi instrumen: HPLC-DAD GC-MS GC-FTIR
Simultan: Pola kromatogram dan identifikasi struktur komponen yang terpisahkan berdasarkan spektra
Komponen Jarang digunakan Jarang digunkan
LC-MS
Komponen
LC-NMR
Tidak digunakan
Standardisasi: Jaminan kualitas produk yang kontinyu Menghindari pemalsuan Kekeliruan bahan Penambahan bahan kimia Bahan baku dengan kualitas rendah
Contoh: 1. Penggantian Scutellaria lateriflora (Skullcap) dengan Scutellaria spp. lainnya 2. Penggantian Scutellaria lateriflora (Skullcap) denganTeucrium spp. (Germander) (hepatotoksik) 3. Penggantian Stephania tetrandra dengan Aristolochia spp., yang berpotensi toksik terhadap ginjal Senyawa indikator Stephania: tetrandrin, aristolochia, aristolochic acid 4. Beberapa sampel Andrographis paniculata (Andrographis) tidak mengandung andrographolide 5. Beberapa sampel Vaccinium myrtillus (Bilberry) mengandung amaranth anthocyanins 6. Echinacea purpurea: akar: alkilamida, beberapa sampel mengandung bagian tumbuhan yang berbeda atau profil senyawa alkilamida yang berbeda 7. Golden Seal (Hydrastis canadensis): sangat mahal dan supply terbatas, marker: hidrastin
Golden seal (Hydrastis canadensis) Mengandung hidrastin dan berberin. Harga mahal dan langka Berberin: memberikan warna khas ekstrak, antibakteri Hidrastin: efek troporestorative terhadap membran mukosa Bagian tanaman: rizoma Pemalsuan: •Campuran rizoma dan akar rambut •Tanaman lain yang mengandung berberin (memberikan warna ekstrak yang khas), a.l: Coptis chinensis, Berberis aristata, Berberis aquifolium
Echinacea purpurea Bagian tanaman: akar Kandungan kimia aktif: alkilamid, chicoric acid Pemalsuan: Parthenium integrifolium (bentuk akar mirip) tidak mengandung alkilamid Perbedaan: Rasa berbeda (sensasi „Tingling“) ketika dikunyah
Immunostimulator Echinacea angustifolia Bagian tanaman: akar Kandungan kimia aktif: alkilamid, echinacoside Kadar alkilamid lebih tinggi Perbedaan: Rasa berbeda (sensasi „Tingling“) ketika dikunyah
Kendala: 1. Senyawa aktif tidak diketahui 2. Aktivitas ditentukan oleh lebih dari satu komponen 3. Tidak terdapat senyawa standar 4. Efek farmakologis tidak terukur
Penggunaan senyawa identitas/ marker Marker analitik: 1. Identifikasi 2. Kemurnian 3. Penentuan kadar 4. Uji stabilisasi Marker aktif: zat yang bertanggung jawab terhadap aktivitas farmakologis
Produksi sediaan obat tablet/kapsul dari ekstrak Kesulitan: • Untuk ekstrak terstandarisasi, bobot ekstrak tergantung pada kadar zat aktif dalam ekstrak • Bobot ekstrak per-sediaan umumnya besar • Sifat ekstrak sulit untuk pengolahan lebih lanjut, a.l. Higroskopis, sifat alir jelek • Kandungan lipofilik seringkali mempengaruhi sifat desintegrasi Pengatasan: Penambahan zat pengering seperti Aerosil® dan Mg stearat
Produksi sediaan cair dari ekstrak • Ekstrak yang digunakan: ekstrak kering/ cair/ kental • Pelarut: etanol-air; gliserol-propilenglikol-air • Kendala: dalam penyimpanan menjadi keruh/ mengendap, dekomposisi • Perlu penambahan bahan pengawet, kandungan alkohol / propilenglikol > 15% dapat berfungsi sebagai pengawet
Pengaruh packing terhadap stabilisasi obat: • Karet: absorpsi dan melepaskan partikel • Wadah plastik: kehilangan zat aktif/pengawet, perubahan pH, reaksi oksidasi reduksi, permeasi gas, lem, dll, tembus cahaya • Plastik folie: serapan kelembaban, tembus cahaya • Wadah metal: korosi
PRODUCTION OF PURIFIED EXTRACT - DELIPIDATION and FRACTIONATION - SAPONIFICATION - RESIN ELIMINATION - DISTILLATION - PRECIPITATION BY : - Different solvent polarities - Heavy metal – Poly phenol reaction - Protein – Tannin reaction - ALKALOID SEPARATION
DELIPIDATION AND FRACTIONATION PLANT POWDER
PLANT POWDER
PETROLEUM ETHER
ETHANOL
RESIDUE NON POLAR RESIDUE SUBSTANCES Chloroform /Ether
RESIDUE Ethanol
EXTRACT ETHANOL
EXTRACT CHCl3 /ETHER
EXTRACT ETHANOL Evaporation; + Hot Water SUSPENSION Ether: Ethyl acetate: Butanol
DIFFERENT FRACTIONS
SAPONIFICATION NON POLAR / LIPID EXTRACT KOH Solution
SOAP
WATER FRACTION Ether WATER FRACTION
ETHER FRACTION (TRITERPENE STEROID CAROTENOID)
RESIN ELIMINATION ETHANOLIC EXTRACT
ETHANOLIC EXTRACT
Petroleum ether
KOH ethanolic
/Hexane PE/Hexanic FRACTION
INSOLUBLE FRACTION
CURCUMIN
PRECIPITATE
SOLUBLE
(RESIN)
FRACTION
PIPERINE
DISTILLATION NON POLAR/ LIPID EXTRACT + WATER DISTILLATION
ESSENTIAL OIL
NON VOLATILE FRACTION
TERIMA KASIH