ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN “Tn. MYN” DENGAN DIAGNOSA FRAKTUR FIBULA DEXTRA DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TANGGAL 25-28 MEI 2015
I.
PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 10.00 wita di Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien. 1. Identitas Pasien Nama
: “Tn.MYN”
Umur
: 64 tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Indonesia
Status perkawinan
: Menikah
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Pensiunan TNI
Alamat
: Jalan Satria Pendem Jembrana
Pembayaran
: BPJS
No. RM
: 14.06.74.99
Tanggal MRS
: 21 November 2014
Diagnosa Medis
: Close Fraktur Fibula 1/3 distal dextra
Penanggung Nama
: “Tn. WD”
Umur
: 38 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Swasta
Hubungan dengan pasien : Anak kandung
27
2. Alasan Masuk Rumah sakit 1) Keluhan Utama. Pasien mengeluh nyeri pada kaki kanannya, bengkak dan tidak dapat digerakkan setelah jatuh mengendarai sepeda motor saat mengalami kecelakaan lalu lintas. 2) Kronologis Keluhan Pasien diantar oleh keluarganya ke RSUP Sanglah pada tanggal 24 Mei 2015 pada pukul 16.00 WITA.Pasien diterima dan mendapat penanganan utama di UGD RSUP Sanglah dengan keluhan pasien mengalami nyeri,bengkak pada kaki kanannya ,serta tidak dapat menggerakkan tangan kanannya setelah jatuh mengendarai sepeda motor saat mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien mengatakan
nyeri timbul saat bergerak
maupun tidak. Nyeri timbul di bagian kaki kanan dengan sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berat. Nyeri yang terasa berkisar 7(0-10). Pasien mendapatkan tindakan pemasangan infus pada tangan kiri dan pemasangan gift dan obat pereda nyeri.Kemudian pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 07.00 WITA pasien dipindahkan ke ruang Mawar untuk mendapatkan terapi selanjutnya.
3. Riwayat Kesehatan 1) Riwayat Alergi Pasein mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau obat-obatan 2) Riwayat Kebiasaan Pasien Pasien rajin berolahraga semenjak menjadi TNI. Namun setelah pensiun pasien lebih banyak beraktifitas di rumah. Pasien suka makan daging dan suka minuman bersoda. Pasien mengatakan di rumah pola makan kurang terkontrol 3) Riwayat Kesehatan Keluarga Anggota keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti pasien 4) Riwayat Penyakit terdahulu Klien mengatakan bahwa baru pertama kali klien mengalami kecelakaan yang mengakibatkan fraktur. Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit 28
4. Data Bio-psiko-sosio-spiritual a. Bernafas Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal Saat sakit
: pasien mengatakan tidak mengalami sulit bernafas
b. Makan dan minum Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi besar. pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk makan. Pasien mengatakan minum kira-kira1-2 botol aqua (1300ml) sehari Saat sakit
: ketika masuk rumah sakit pasien mengatakan nafsu makan baik, pasien menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan. Pasien minum 1-2 botol aqua (1300ml) sehari
c. Eliminasi BAB Sebelum sakit
: pasien mengatakan BAB dalam seminggu kira-kira 3-4 kali dengan konsistensi padat berwarna kecoklatan dan berbau khas
Setelah sakit
: pasien selama dirawat di Rumah Sakit sudah dapat BAB satu kali dengan konsistensi keras dan berbau khas berwarna agak gelap serta sulit untuk BAB
BAK Sebelum sakit
: pasien mengatakan dapat BAK tidak disertai nyeri atau perdarahan. Dengan konsistensi pekat dan sedikit berbau. Kira-kira 5 kali sehari pasien BAK.
Saat sakit
: pasien mengatakan BAK dengan konsistensi encer dan banyak. Pasien selama di rawat BAK sebanyak 6 kali. Pasien tidak mengetahui berapa jumlah urin yang keluar ketika BAK.
d. Gerak dan Aktifitas Sebelum sakit pasien dapat bergerak dan beraktivitas secara mandiri. masih dapat melakukan aktifitasnya secara mandiri. Saat pengkajian, pasien mengatakan sulit untuk melakukan aktivitas sendiri seperti ,mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun berpindah. Pasien tampak dibantu dalam melakukan aktivitas seperti makan, mandi, berpindah maupun berpakaian, kesulitan dalam merubah posisi ketika tidur 29
Kemampuan perawatan diri
0
Makan / minum
*
1
2
Mandi
*
Toileting
*
Berpakaian
*
Mobilitas di tempat tidur
*
Berpindah
3
4
Keterangan 0
: mandiri
1
: dibantu alat
2
: dibantu orang lain
3
: dibantu orang lain
dan alat 4
:
tergantung
total
*
e. Istirahat tidur Sebelum sakit
: pasien mengatakan kebiasaan tidur sekitar pukul 10 malam dan bangun pada pukul 6 pagi.
Saat sakit
: pasien mengatakan sering terbangun dimalam hari karena nyeri pada kaki
kanannya dan kesulitan untuk merubah
posisi. Pasien tampak lemah,mata pasien tampak sembab, sering mengantuk di siang hari. Pasien dapat tidur sekitar 6 jam. f. Pengaturan suhu Sebelum sakit : pasien mengatakan suhu tubuh selalu normal Saat sakit
: suhu tubuh pasien normal 37oC
g. Kebersihan Diri Sebelum sakit
: pasien mengatakan mandi 2x sehari atau sesuai dengan aktivitasnya
Saat sakit
: pasien mengatakan sudah mandi namun di bantu keluarga. Pasien senang menggunakan jaken bermotif tentara dan pasien sangat menjaga kebersihannya.
h. Rasa Nyaman Pasien mengatakan mengalami nyeri pada kaki bagian kanan dengan skala nyeri 7 (0-10). Nyeri timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri timbul di bagian kaki kanan dengan sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berat. Pasien nampak meringis kesakitan
30
i. Rasa Aman pasien mengatakan tidak cemas. Pasien hanya merindukan kehadiran isrtinya yang sudah meninggal. j. Komunikasi Sebelum sakit
: pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik di lingkungan sekitarnya
Saat sakit
: pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik. Saat pengkajian pasien mampu mendengar perkataan perawat dengan jelas. Pasien berkomunikasi dengan bahasa indonesia
k. Rekreasi Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit beraktivitas untuk merawat keempat anaknya setelah sang istri meninggal Saat sakit
: pasien mengatakan rindu dengan istrinya. Untuk menghibur diri selama di rawat di rumah sakit pasien sering mendengarkan lagu karya Ebiet G.A.D baik secara langsung atau memakai headphone.
l. Produktivitas Sebelum sakit : pasien memanfaatkan waktu untuk melatih anaknya sebagai TNI Saat sakit
: pasien mengatakan tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah dan melatih anak-anaknya
m. Pengetahuan Saat pengkajian, pasien terlihat sudah mengerti mengenai penyakitnya, n. Spiritual Sebelum dan sesudah sakit pasien mengatakan rajin sembahyang dan berdoa.
31
5. Pengkajian Fisik a. Keadaan Umum 1) Kesan umum
: lemah
2) Kesadaran
: Compos Mentis
3) Bentuk tubuh
: Kurus
4) Warna Kulit
: Sawo matang
5) TB/BB
: 165/60
6) Risiko jatuh
:8
b. Gejala Kardinal 1) Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
2) Suhu
: 37 oC
3) Nadi
: 94x/menit
4) Respirasi
: 20x/menit
c. Keadaan Fisik a) Kepala 1) Inspeksi : a. bentuk simetris b. rambut pendek c. warna rambut hitam d. distribusi rambut jarang e. kulit kepala bersih 2) Palpasi : a. Tidak ada massa b. Tidak ada pembengkakan c. Tidak ada bejolan d. Tidak ada nyeri tekan b) Mata 1) Inspeksi : a. Mata nampak sembab b. bentuk mata cekung c. refleks mata baik d. pupil ishokor e. lapang pandang baik f. konjungtiva merah muda. 32
2) Palpasi : a. mata teraba keras b. tidak ada nyeri tekan. 3) pemeriksaan Hasil Pemeriksaan nervus II ( optikus), klien dapat melihat objek (jari) dengan jelas. Hasil Pemeriksaan nervus III ( Oculomotoris refleks cahaya), pupil kiri atau kanan tidak isokor Hasil Pemeriksaan Nervus IV ( Troclearis ) pergerakan bola mata baik Hasil Pemeriksaan nervus VI ( Abdusen ) Pergerakan Bola mata ke kiri dan kanan baik Hasil Pemeriksaan nervus V( Trigeminus) Refleks kornea baik ditandai dengan Glaberal reflex positif : mengetuk dahi diantara kedua mata c) Hidung 1) Inspeksi : a. bentuk simetris b. tidak ada sekret c. tidak ada nafas cuping hidung 2) Palpasi : a. Tidakada pembengkakan b. Tidak ada nyeri tekan 3) Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan nervus I ( Olfaktoris) tidak ada kelainan. d) Telinga 1) Inspeksi : a. bentuk simetris b. tidak ada sekret c. pendengaran baik d. tidak ada lesi 2) Palpasi : a. Tidak ada nyeri tekan b. Tidak ada massa 33
3) Pemeriksaan a. Hasil Pemeriksaan tes nervus VIII (Acustikus), klien dapat mendengar bisikan. b. Dapat Mendengarkan garpu tala (Tes Rinne,Weber) e) Mulut & gigi 1) Inspeksi : a. mukosa bibir lembab b. keadaan gigi bersih dan lengkap c. lidah simetris d. warna lidah merah muda e. tidak ada lesi 2) Palpasi : a. Tidak ada nyeri tekan b. Tidak ada massa c. Tidak ada pembengkakan 3) Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan nervus X ( VAGUS ) Ovula terangkat saat mengatakan “Ah”. f) Wajah 1) Inspeksi : a. Wajah terlihat pucat dan lemas b. bentuk simetris, c. tidak ada lesi 2) Palpasi : a. Tidak ada nyeri tekan b. Tidak ada pembengkakan c. Tidak ada massa g) Leher 1) Inspeksi : a. bentuk simetris b. tidak ada nyeri tekan c. tidak ada pembesaran kelejar tiroid d. arteri karotis teraba e. tidak ada pembesaran vena jugularis. 34
2) Palpasi : a. Tidak ada nyeri tekan b. arteri karotis teraba c. tidak ada massa d. tidak ada pembesaran kelenjar tiroid e. tidak ada pembesaran kelenjar limfe h) Thorax : 1) Inspeksi : a. bentuk simetris b. pergerakan dada simetris 2) Palpasi : a. Tidak ada nyeri tekan b. Tidak ada massa c. pernafasan torakal ves+/+, wh -/- , rh -/d. vibrasi / getaran bicara terasa. 3) Perkusi : a. bunyi ketukan terdengar dan terasa 4) Auskultasi : a. Tidak terdengar sumbatan aliran udara b. Suara nafas terdengar c. Nafas teratur i) Abdomen : bentuk normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi. 1) Inspeksi : Bentuk normal,pergerakan baik 2) Auskltasi : a. terdengar suara bising usus b. suara pembuluh darah terdengar. 3) Perkusi : a. bunyi ketukan terasa dan terdengar, b. tidak ada gas dan tidak kembung 4) Palpasi : a. Tidak ada masa b. Tidak ada nyeri tekan
35
j) Ekstremitas 1) Atas : bentuk normal. Jari-jari lengkap, infuse dipasang pada tangan sebelah kiri pasien. kekuatan otot pada tangan kanan ( 5,5,5) kekuatan otot pada tangan kiri ( 5,5,5) 2) Bawah :
bentuk normal, jari kaki lengkap, kaki sebelah kanan
terdapat fraktur, tidak terdapat lesi di sekitar fraktur. Refleks babinsky positif kiri Refleks Chaddok positif kiri. kekuatan otot pada kaki kanan ( 4,2,4 ). kekuatan otot pada kaki kiri ( 5,5,5) k) Genetalia Tidak terobservasi
36
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN a) Analisis Data
NO 1
DATA DS
:pasien
merasa
menyatakan
pasien
nyaman
dengan
tidak
keadaannya
STANDAR NORMAL
karena
dirasakan pada kaki
nyeri
1. Pasien
skala 1-3
kanannya,
2. Ekspresi
timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri timbul di bagian kaki kanan
KEPERAWATAN
melaporkan Nyeri akut
nyeri berkurang dg
yang
dengan skala nyeri 7 (0-10). Nyeri
MASALAH
wajah
tenang 3. TTV dalam rentang normal
dengan sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berat.
DO : wajah pasien tampak meringis kesakitan,nadi
94
x/menit,RR;20x/menit,TD:120/80 mmHg, Suhu 37 C
2
DS : pasien mengatakan sulit untuk
1. Pasien
melakukan aktivitas sendiri seperti
melakukan
mandi,
aktivias
toileting,
berpakaian,
mobilitas di TT maupun berpindah.
mampu Gangguan mobilitas fisik secara
mandiri (peningkatan
DO : pasien tampak dibantu dalam melakukan aktivitas seperti mandi,
aktivitas fisik) 2. Pasien
tidak
toileting, berpakaian, mobilitas di TT
mengalami
maupun berpindah., dan kesulitan
kesulitan
dalam
dalam merubah posisi ketika tidur
merubah
posisi
tidur
37
b) Analisa Masalah P : Nyeri akut E : Kerusakan jaringan S
: Pasien menyatakan pasien merasa tidak nyaman dengan keadaannya karena nyeri yang dirasakan pada kaki kanannya, dengan skala nyeri 7 (0-10). Nyeri timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri timbul di bagian kaki kanan dengan sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berat. Wajah
pasien
tampak
meringis
kesakitan,nadi
94
x/menit,RR;20x/menit,TD:120/80 mmHg, suhu 37 C Proses terjadinya : Pergeseran fragmen tulang menyebabkan kerusakan jaringan sekitar yang mengakibatkan pelepasan mediator nyeri ( histamin, prostagladin) kemudian ditangkap oleh reseptor nyeri perifer dan rangsangan diantarkan ke otak dan diterima oleh reseptor nyeri dan akan menimbulkan nyeri akut Akibat bila tidak ditanggulangi : bisa menyebabkan nyeri kronis
P : Gangguan mobilitas fisik E : Kerusakan neuromuskuler S
: Pasien mengatakan sulit untuk melakukan aktivitas sendiri seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun berpindah.. Pasien tampak dibantu dalam melakukan aktivitas seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun berpindah., dan kesulitan dalam merubah posisi ketika tidur
Proses terjadinya : Pergeseran fragmen tulang menyebabkan kerusakan neuromuskuler
sehingga
terjadilah
deformitas
dan
mengakibatkan
gangguan fungsi tulang tersebut dan akhirnya terjadilah gangguan mobilitas fisik Akibat bila tidak ditanggulangi : kondisi pasien akan memburuk, pasien akan mengalami kekakuan sendi, tulang dan otot semakin parah. Aktifitas sehari – hari pasien semakin terganggu.
38
c) Rumusan Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan ditandai dengan pasien menyatakan pasien merasa tidak nyaman dengan keadaannya karena
yang dirasakan pada kaki
nyeri
kanannya, dengan skala
nyeri 7 (0-10). Nyeri timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri timbul di bagian kaki kanan dengan sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berat. Wajah pasien tampak meringis kesakitan,nadi 94 x/menit,RR;20x/menit,TD:120/80 mmHg, suhu 37 C 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler ditandai dengan pasien mengatakan sulit untuk melakukan aktivitas sendiri seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun berpindah.. Pasien tampak dibantu dalam melakukan aktivitas seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun berpindah., dan kesulitan dalam merubah posisi ketika tidur
39
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO 1
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN Nyeri
INTERVENSI
akut NOC
NIC
berhubungan dengan Pain level kerusakan ditandai Pasien
a. Kaji nyeri secara komprehensif termasuk
jaringan Pain control
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan Comport pain
kualitas dan faktor presipitasi.
menyatakan Setelah dilakukan Asuhan b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidak
pasien merasa tidak keperawatan 1 x 24 jam
nyamanan.
nyaman
dengan tingkat kenyamanan klien c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
keadaannya
karena meningkat, tingkat nyeri
nyeri yang dirasakan terkontrol dengan kriteria pada
tangan hasil :
kanannya,nyeri
1. Klien
melaporkan
nyeri berkurang dg
dan
ke
skala 1-3
tangan kanan atas.
2. Ekspresi
Wajah tampak
pasien meringis
kesakitan,nadi
tenang
faktor
lingkungan
yang
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan. e. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
wajah f. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis).
3. Klien dapat istirahat g. Ajarkan dan tidur
96x/menit,
sebelumnya. d. Kontrol
seperti ditusuk-tusuk menjalar
untuk mengetahui pengalaman nyeri klien
teknik
non
farmakologis
(relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.
RR;24x/menit,
h. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
TD:120/90
mmHg,
i. Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol
pasien
nampak
berhati-hati
ketika
nyeri j. Kolaborasi
dengan
dokter
bila
ada
menggerakkan
komplain tentang pemberian analgetik
tangan kanannya
tidak berhasil.
40
2
Gangguan mobilitas NOC fisik dengan
berhubungan Setelah dilakukan askep2 Terapi ambulasi kerusakan x
neuromuskuler ditandai pasien sulit
24
jam
peningkatan
mengatakan Perawatan
terjadi
mobilisasi, diri
b. Kolaborasi
pasien
tampak
dibantu
dalam
melakukan aktivitas
dalam
merubah
posisi ketika tidur
fisioterapi
untuk
d. Ajarkan pasien berpindah tempat secara bertahap e. Evaluasi pasien dalam kemampuan ambulasi Pendidikan kesehatan a. Edukasi pada pasien dan keluarga pentingnya ambulasi dini b.
berpakaian,kesulitan
dg
kemampuan
seperti makan,mandi maupun
dalam
c. Latih pasien ROM pasif-aktif sesuai
makan,minum,mandi maupun berpakaian,
pasien
perencanaan ambulasi
a. Peningkatan aktivitas fisik
kemampuan
melakukan ambulasi
dengan
untuk kriteria hasil :
seperti
a. Kaji
Ambulasi
dengan :Tingkat
melakukan aktivitas sendiri
NIC
Edukasi pada pasien dan keluarga tahap ambulasi
c. Berikan
reinforcement
positip
usaha yang dilakukan pasien.
41
atas
IV.
NO 1
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
HARI/TGL /WAKTU Senin 25
NO DX 1,2
Mei 2015
IMPLEMENTASI
EVALUASI SUMATIF
PARAF
Mengkaji TTV dan keadaan Tekanan darah : 120/80 mmhg Suhu : 370 C
umum pasien
Pukul 10.00
Nadi : 94 x/mnt
Wita
Respirasi : 20 x / mnt Kesan umum : lemah 1
Mengkaji nyeri pasien
Pasien
mengatakan
nyeri pada kaki
merasa
kanannya,
dengan skala nyeri 7 (0-10). Nyeri timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri timbul di bagian
kaki
kanan
dengan
sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk
dan
tertimpa
beban berat. Wajah pasien tampak meringis kesakitan 2
Mengkaji
kemampuan Pasien mengatakan sulit untuk
pasien dalam melakukan melakukan ambulasi
aktivitas
seperti
mandi,
sendiri toileting,
berpakaian, mobilitas di TT maupun
berpindah..
Pasien
tampak
dibantu
dalam
melakukan
aktivitas
seperti
mandi, toileting, berpakaian, mobilitas berpindah.,
di
TT dan
maupun kesulitan
dalam merubah posisi ketika tidur 10.30 Wita
1
Memberikan
analgetik Pasien kooperatif dan mau
untuk mengurangi nyeri
diberikan obat secara oral.
42
10.50 Wita
2
Melatih pasien ROM pasif- Pasien kooperatif dan mau aktif sesuai kemampuan
mendengarkan
instruksi
perawat 11.30 Wita
2
Mengajarkan
pasien Pasien kooperatif dan mau
berpindah
secara mendengarkan
tempat
bertahap 12.10 Wita
1
Mengontrol
instruksi
perawat faktor Lingkungan kurang nyaman
lingkungan
yang karena suhu ruangan panas
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan, kebisingan. 16.00 Wita
1,2
Mengkaji TTV dan keadaan Tekanan darah : 110/70 mmHg Suhu : 36,50 C
umum pasien
Nadi : 20 x/mnt Respirasi : 24 x / mnt Keadaan umum : lemah 16.50 Wita
1
Mengobservasi reaksi
Pasien mengatakan masih
nonverbal dari ketidak
merasakan nyeri dengan skala
nyamanan
skala nyeri 7 (0-10). Nyeri timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri timbul di bagian kaki kanan dengan sensasi terbakar atau seperti ditusuktusuk dan tertimpa beban berat. Wajah pasien tampak meringis kesakitan
17.00 Wita
1
Mengkaji
kemampuan Pasien mengatakan masih sulit
pasien dalam melakukan untuk ambulasi
melakukan
aktivitas
sendiri seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun
berpindah.
Pasien
masih
kesulitan
dalam
merubah posisi ketika tidur
43
17.20 Wita
1
Memberikan
analgetik Pasien kooperatif dan mau
untuk mengurangi nyeri 18.00 Wita
2
diberikan obat secara oral
Melatih pasien ROM pasif- Pasien aktif sesuai kemampuan
koopertif
dan
mendengarkan
mau
instruksi
perawat 18.20 Wita
2
Mengajarkan
pasien Pasien kooperatif dan mau
berpindah
secara melaksanakan
tempat
bertahap 18.30 Wita
2
perawat
Memberikan edukasi pada Pasien pasien
instruksi
dan
dan
keluarganya
keluarga menganggukkan
pentingnya ambulasi dini
mengatakan
kepala
mulai
dan
mengerti
mengenai ambulansi dini. 18.50 Wita
2
Memberikan edukasi pada Pasien
dan
keluarganya
pasien dan keluarga tahap menganggukkan ambulasi
mengatakan
kepala
mulai
dan
mengerti
mengenai tahap ambulansi. 2
Selasa, 26
1,2
Mei 2015
Mengkaji TTV dan keadaan Tekanan darah : 120/80 mmhg Suhu : 36,60 C
umum pasien
Pukul 08.00
Nadi : 88 x/mnt
Wita
Respirasi : 24 x / mnt Kesan umum : lemah
08.10 Wita
1
Mengkaji nyeri pasien
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pada kaki kanannya, berkurang dengan skala nyeri 6 (0-10)
nyeri
terasa
seperti
ditusuk-tusuk 08.20
2
Mengkaji
kemampuan Pasien mengatakan masih sulit
pasien dalam melakukan untuk ambulasi
melakukan
aktivitas
sendiri mobilitas di TT maupun berpindah.
Pasien
sudah
mampu dalam merubah posisi ketika tidur, namun
masih
dibantu keluarga. 44
09.00 Wita
1
Memberikan
analgetik Pasien kooperatif dan mau
untuk mengurangi nyeri 10.30 Wita
2
diberikan obat secara oral.
Melatih pasien ROM pasif- Pasien kooperatif dan mau aktif sesuai kemampuan
mendengarkan
instruksi
perawat 11.40 Wita
2
Mengajarkan
pasien Pasien kooperatif dan mau
berpindah
secara mendengarkan
tempat
bertahap 12.30 Wita
1
Mengontrol
instruksi
perawat faktor Lingkungan kurang nyaman
lingkungan
yang karena suhu ruangan panas
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan, kebisingan. 16.30 Wita
1,2
Mengkaji TTV dan keadaan Tekanan darah : 120/90 mmhg Suhu : 36,50 C
umum pasien
Nadi : 90 x/mnt Respirasi : 24 x / mnt Kesan umum : lemah 16.55 Wita
1
Mengobservasi reaksi
Pasien mengatakan nyeri yang
nonverbal dari ketidak
dirasakan sudah berkurang
nyamanan
dengan skala 5 dari 0-10 . Nyeri terasa seperti tertekan dan terdesak
17.05 Wita
1
Mengkaji
kemampuan Pasien mengatakan masih sulit
pasien dalam melakukan untuk ambulasi
melakukan
aktivitas
sendiri seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun
berpindah.
Pasien
sudah mampu dalam merubah posisi
ketika
tidur,
namun
masih dibantu keluarga. 17.10 Wita
1
Memberikan
analgetik Pasien kooperatif dan mau
untuk mengurangi nyeri
diberikan obat secara oral 45
18.20 Wita
2
Melatih pasien ROM pasif- Pasien aktif sesuai kemampuan
koopertif
dan
mendengarkan
mau
instruksi
perawat 18.30 Wita
2
Mengajarkan
pasien Pasien kooperatif dan mau
berpindah
secara melaksanakan
tempat
bertahap 19.00 Wita
2
perawat
Memberikan edukasi pada Pasien pasien
instruksi
dan
dan
keluarga menganggukkan
pentingnya ambulasi dini
mengatakan
keluarganya kepala
mulai
dan
mengerti
mengenai ambulansi dini. 19.05 Wita
2
Memberikan edukasi pada Pasien
dan
pasien dan keluarga tahap menganggukkan ambulasi
mengatakan
keluarganya kepala
mulai
dan
mengerti
mengenai tahap ambulansi. 3
Rabu, 27
1,2
Mei 2015
Mengkaji TTV dan keadaan Tekanan darah : 120/ 80 mmhg Suhu : 37,2 0 C
umum pasien
Pukul 08.30
Nadi : 88 x/mnt
Wita
Respirasi : 20 x / mnt Kesan umum : lemah
08.50 Wita
1
Mengkaji nyeri pasien
Pasien menyatakan rasa nyeri pada tangan kanannya sudah berkurang dengan skala nyeri 4 (0-10). Nyeri terasa seperti rasa keram
09.00 Wita
2
Mengkaji
kemampuan Pasien mengatakan masih sulit
pasien dalam melakukan untuk ambulasi
melakukan
aktivitas
sendiri seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun
berpindah.
Pasien
sudah mampu dalam merubah posisi
ketika
tidur,
namun
masih dibantu keluarga.
46
09.15 Wita
1
Memberikan
analgetik Pasien kooperatif dan mau
untuk mengurangi nyeri 10.30 Wita
2
diberikan obat secara oral.
Melatih pasien ROM pasif- Pasien kooperatif dan mau aktif sesuai kemampuan
mendengarkan
instruksi
perawat 11.00 Wita
2
Mengajarkan
pasien Pasien kooperatif dan mau
berpindah
secara mendengarkan
tempat
bertahap 12.05 Wita
1
Mengontrol
instruksi
perawat faktor Lingkungan kurang nyaman
lingkungan
yang karena suhu ruangan panas
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan, kebisingan. 16.45 Wita
1,2
Mengkaji TTV dan keadaan Tekanan darah : 120/80 mmhg Suhu : 36,60 C
umum pasien
Nadi : 82 x/mnt Respirasi : 20 x / mnt Keadaan umum : lemah 16.50 Wita
1
Mengobservasi reaksi
Pasien menyatakan rasa nyeri
nonverbal dari ketidak
pada tangan kanannya sudah
nyamanan
berkurang dan nyeri sudah dapat terkontrol dengan skala nyeri 3 (0-10). Nyeri terasa seperti rasa perih. Wajah pasien nampak lebih tenang
17.00 Wita
1
Mengkaji
kemampuan Pasien mengatakan masih sulit
pasien dalam melakukan untuk ambulasi
melakukan
aktivitas
sendiri seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun
berpindah.
Pasien
sudah mampu dalam merubah posisi
ketika
tidur,
namun
masih dibantu keluarga. 47
17.10 Wita
1
Memberikan
analgetik Pasien kooperatif dan mau
untuk mengurangi nyeri 18.00 Wita
2
diberikan obat secara oral
Melatih pasien ROM pasif- Pasien aktif sesuai kemampuan
koopertif
dan
mendengarkan
mau
instruksi
perawat 18.30 Wita
2
Mengajarkan
pasien Pasien kooperatif dan mau
berpindah
secara melaksanakan
tempat
bertahap 18.35 Wita
2
perawat
Memberikan edukasi pada Pasien pasien
instruksi
dan
dan
keluarga menganggukkan
pentingnya ambulasi dini
mengatakan
keluarganya kepala
mulai
dan
mengerti
mengenai ambulansi dini. 18.55 Wita
2
Memberikan edukasi pada Pasien
dan
pasien dan keluarga tahap menganggukkan ambulasi
mengatakan
keluarganya kepala
mulai
dan
mengerti
mengenai tahap ambulansi. 4
Kamis,
28
1,2
EVALUASI
Mei 2015 Pukul 10.00 Wita
48
V.
NO 1
EVALUASI
HARI/TGL/
NO
WAKTU
DX
Kamis,
28
1
EVALUASI SUMATIF
PARAF
S : Pasien menyatakan rasa nyeri pada tangan
Mei 2015
kanannya sudah berkurang dan nyeri suda
Pukul 10.00
dapat terkontrol dengan skala nyeri 3 (0-10).
Wita
Nyeri terasa seperti rasa perih. O : Wajah pasien nampak lebih tenang Tanda-tanda vital pasien TD :120/80 mmhg Suhu : 36,60 C Nadi : 82 x/mnt Respirasi : 20 x / mnt A : Tujuan tercapai P : Pertahankan kondisi pasien
2
Kamis,
28
2
S : Pasien mengatakan masih sulit untuk
Mei 2015
melakukan aktivitas sendiri seperti mandi,
Pukul 10.00
toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun
Wita
berpindah. Pasien mengatakan sudah mampu dalam merubah posisi ketika tidur, namun masih dibantu keluarga. O
: Pasien masih tampak dibantu untuk
melakukan aktifitas sehari – hari seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di TT maupun berpindah. A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi
49