Penggunaan Teknologi Informasi pada Wal-Mart 1. Penggunaan RFID (Radio Frequency Indentification) RFID merupakan metode yang digunakan untuk menyimpan atau menerima data dalam jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yaitu, tag RFID yang berisi chip yang disertai informasi.Wal-Mart menggunakan RFID untuk mengidentifikasi dan melacak barang di sepanjang supply chain secara otomatis. Mekanisme RFID yaitu, menyinarkan gelombang radio ke seluruh lantai Supermarket, sehingga dalam waktu cepat semua kode produk terkirim ke komputer. Maka dari itu, Wal-Mart memberi syarat kepada pemasoknya untuk menggunakan RFID tag pada dus-dus yang mereka kirim ke kantor pusat distribusi dan toko-toko Wal-Mart. Teknologi ini sangat bermanfaat karena dapat mempercepat perhitungan persediaan, mempermudah para karyawan untuk melakukan pekerjaannya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga karyawan bisa mencari sebuah produk yang diinginkan konsumen dalam waktu singkat. Penggunaan teknologi ini diyakini memiliki banyak kelebihan dibandingkan barcode, karena dengan RFID, karyawan ritel dapat menginformasikan dengan tepat di mana sebuah item berada. Pada tahun 2005 Walmart mengembangkan sistem RFID (radio frequency identify) untuk menggantikan bar code. Tag RIFD berisi chip yang disertai informasi. Bar code hanya memberikan informasi produk untuk retailer saja seperti Walmart, sedangkan RFID memberikan informasi tentang persediaan suatu produk baik kepada retailer maupun kepada supplier, selain itu RFID juga menginformasikan keberadaan suatu produk dalam rangkaian supply chain. Dengan informasi tersebut, supplier tahu kapan mereka harus mengisi ulang kembali produk mereka di toko. Penggunaan RFID dapat meningkatkan efisiensi suppy chain, mengurangi kosongnya persediaan suatu produk tertentu, mencegah pencurian dan pemalsuan barang. 2. Penggunaan Sistem Point of Sale dalam Supply Chain ( data management) Wal-Mart menggunakan sistem point of sale di mana data terhubung antara kantor pusat dengan toko-toko Wal-Mart serta para pemasok. Ketika persediaan barang di toko habis, kantor pusat akan langsung melakukan pemesanan kepada pemasok sesuai dengan data point of sale. Barangbarang akan dikirim ke toko-toko ataupun ke pusat-pusat distribusi untuk dilakukan pengemasan ulang ataupun pengecekan barang. Setiap kotak/dus barang yang ada di pusat distribusi memiliki
kode, sehingga lokasi dan pergerakannya dapat dilacak saat barang disimpan dan dikirimkan ke toko-toko. Barang ini bergerak keluar masuk gudang di atas conveyor belt yang dilengkapi dengan sinar laser yang dapat membaca kode barang sehingga penempatannya tepat ke dalam truk pengangkut.Ketika barang dari pusat distribusi sampai di toko, barang yang masuk dan keluar (terjual) akan terekam dan data tersebut akan diterima Kantor Pusat Wal-Mart. Pembayaran kepada para pemasok dilakukan secara online. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi dan adanya satelit, diharapkan barang akan selalu tersedia tetapi juga tidak menumpuk di gudang yang tentunya akan menimbulkan tambahan biaya maupun adanya resiko kerusakan. Wal-Mart juga sangat selektif dalam memilih pemasoknya, baik atas kualitas maupun harga, dan pesanan dilakukan tanpa melalui perantara sehingga akan meminimalkan biaya. Walmart memiliki pusat-pusat distribusi yang berlokasi strategis di daerah-daerah niaga di seluruh AS, paling jauh jaraknya sekitar 350 mil (atau satu hari berkendaraan) dari toko-toko yang mereka layani. Tiap barang yang ada di pusat distribusi mereka dipasangi kode komputer, dan sebuah komputer melacak lokasi dan pergerakan tiap kotak barang, saat barang tersbut disimpan dan dikirmkan. Semua barang ini bergerak keluar masuk gudang di atas conveyor belt sepanjang 8,5 mil yang dituntun oleh sinar laser yang dapat membaca kode di tiap kotak dan mengirimnya ke truk yang benar. Mereka menyimpan lebih dari 80.000 barang di toko-toko dan gudang mereka secara langsung melengkapinya dengan 85% dari inventory, dibandingkan dengan hanya 50%-65% dari pesaing mereka. Hasilnya adalah waktu yang dibutuhkan sejak pemesanan lewat komputer dikirim oleh pengelola toko sampai dengan penerimaan barang, hanya sekitar 2 hari di bandingkan dengan 5-6 hari oleh para pesaing mereka. Penghematan waktu dan fleksibilitas sistem ini menimbulkan penghematan biaya yang membuat investasi sistem ini menjadi investasi yang menguntungkan. Biaya Walmart dalam mengirimkan barang ke toko mereka lebih rendah dari 3% sedangkan para pesaingnya antara 4.5%-5%. Jadi, jika mereka menjual suatu barang dengan harga eceran yang sama, maka Walmart akan mendapat keuntungan 2.5% lebih banyak daripada para pesaingnya. Management data Dalam hal data management, walmart sendiri telah menciptakan apa yang disebut dengan Data Café. Data cafe tersebut merupakan pusat analitik canggih yang terletak di dalam markas Bentonville, Arkansas. Data Cafe merupakan Cloud Pribadi yang sengaja dibangun oleh walmart dimana cloud tersebut mampu digunakan untuk memproses 2,5 petabyte
data setiap jam. Didalam Data Cafe walmart terdapat lebihn dari 200 aliran data baik itu data yang berasal dari luar ataupun dari dalam perusahaan walmart tersebut dimana terdapat sekitar 40 pentabyte data transaksi terbaru yang tentunya sangat bermanfaat bagi bisnis walmart untuk ngengetahui informasi mengenai data konsumen. Alat yang telah diciptakan walmart ini tentunya telam memberikan keefisienan yang sangat luar biasa karena dari cakupan cloud pribadi yang sangat besar tersebut memungkinkan walmart dapat lebih cepat memproses data dan mampu menyimpan data lebih banyak. Disamping itu, 200 miliar baris data transaksional (hanya mewakili beberapa minggu terakhir!), Café menarik informasi dari 200 sumber termasuk data meteorologi, data ekonomi, data Nielsen, data telekomunikasi, data media sosial, harga gas, dan peristiwa lokal. database. Algoritme Walmart dirancang untuk menerobosnya dalam mikrodetik untuk menghasilkan solusi real-time akibat dari kelebiihan cloud yang walmart itu sendiri miliki. Oleh karena itu dalam hal memanagement datanya dapat disimpulkan bahwa walmart benar benar menjaga datanya dengan baik dan serta mengoptimalkan peluang bisnis yang ada dengan cara semakin memperbaiki keefisiennya dengan memberikan kecepatan data hingga 40 pentabyte. Analis Statistik Senior Naveen Peddamail berkata, “Jika Anda tidak dapat memperoleh wawasan sampai Anda menganalisis penjualan Anda selama seminggu atau sebulan, maka Anda kehilangan penjualan dalam waktu itu. “Jika Anda dapat mengurangi waktu dari dua atau tiga minggu menjadi 20 atau 30 menit, maka itu akan menghemat banyak uang untuk Walmart dan menghentikan penjualan kami yang hilang. Itu adalah nilai nyata dari apa yang telah kami bangun dengan kafe data. " 3. Aplikasi “Scan and Go” Pada tahun 2012, Wal-Mart meluncurkan aplikasi “Scan and Go” yang memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran hanya dengan menggunakan i-phone. Pelanggan menandai produk yang dipilih lalu meletakkannya dalam tas belanja, sementara informasi tandai diteruskan ke sistem pengecekan. Ketika tiba di kasir, aplikasi tersebut akan memberitahukan produk yang telah dipilih dan berapa jumlah yang harus dibayar. 4. Penggunaan AI Walmart menggunakan AI untuk mengubah data mentah menjadi data berguna. Walmart mengonsolidasikan rincian penjualan dari 3000 toko. Hasilnya memungkinkan Walmart untuk memprediksi penjualan setiap produk di setiap toko dengan keakuratan yang sangat tinggi, yang kemudian menghasilkan penghematan besar dalam persediaan dan hasil maksimum dari pengeluaran promosi.
5. Business intelegence : SAP Hana
DAFTAR PUSTAKA http://zubaenakodrat.blogspot.com/2016/03/3-tiga-portal-bisnis-di-dunia.html?m=1 https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2017/01/23/really-big-data-at-walmart-real-time-insightsfrom-their-40-petabyte-data-cloud/#1d8649756c10