Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: i
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
3
A. B. C. D. E. BAB III
BAB IV
BAB VI
3 10 12 14 21
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
27
A. B. C.
27 40 71
MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) STATUS GIZI
SITUASI UPAYA KESEHATAN A. B. C. D.
BAB V
KEADAAN PENDUDUK KEADAAN EKONOMI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( IPM ) KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN & PENUNJANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
77 77 102 103 116
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
121
A. B. C.
121 129 133
SARANA KESEHATAN TENAGA KESEHATAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
139 140
Hal: ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Uraian
Hal.
Tabel II.A.1
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2004-2013
5
Tabel II.A.2
Estimasi Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan di Sulawesi Selatan Tahun 2013
10
Tabel III.A.1
Angka Kematian Anak Balita ( 1 - 4 thn) di Sulsel dan Indonesia Tahun 1995 – 2011
33
Tabel III.A.2
Proporsi Penyebab Kematian Balita Di Indonesia Hasil Riskesdas Tahun 2007
33
Tabel III.B.1
Infeksi Saluran Pernafasan Akut Menurut Kelompok Umur Dengan Pravelensi Tertinggi Di Indonesia Selama Tahun 1991, 1994, 1997, 2002 – 2003 & 2007
46
Tabel IV.C.1
Cakupan Penemuan Penderita HIV/AIDS Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
111
Tabel V.A.1
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit ( Umum & Khusus ) Menurut 124 Kepemilikan/Pengelola Di Sulawesi Selatan Tahun 2009 - 2013
Tabel V.C.1
Jumlah Kunjungan Peserta Kesehatan Gratis Di Rumah Sakit Di 137 Sulawesi Selatan Tahun 2010
Tabel V.C.2
Jumlah Kunjungan Peserta Kesehatan Gratis Di Puskesmas Di 138 Sulawesi Selatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Uraian
Hal.
Gambar II.A.1
Perkembangan Jumlah Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2009 - 2013
6
Gambar II.A.2
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Sulsel Tahun 2013
7
Gambar II.A.3
Persebaran Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Sulawesii Selatan Tahun 2013
8
Gambar II.A.4
Kepadatan Penduduk Per KM2 Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
9
Gambar II.B.1
Jumlah Penduduk Miskin Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
12
Gambar II.B.2
Indeks Pembangunan Manusia Per Kabupaten/Kota Di Sulawesii Selatan Tahun 2013
13
Gambar II.C.1
Persenatase Penduduk Ber PHBS er Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
15
Gambar II.C.2
Persentase TTU Yang Memenuhi Syarat Berdasarkan Di Sulawesii Selatan Tahun 2013
17
Gambar II.C.3
Persentase TPM Yang Memenuhi Syarat Berdasarkan Di Sulawesii Selatan Tahun 2013
18
Gambar II.C.4
Persentase Kualitas Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
19
Gambar II.D.1
Persenatse Ber PHBS Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
23
Gambar II.D.2
Persentase Posyandu Aktif Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
25
Gambar II.D.4
Persentase Posyandu Aktif Menurut Kab/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
26
Gambar III.A.1
Angka Kematian Neonatal Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
28
Gambar III.A.2
Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun1996, 1998,
30
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: iv
2003, 2006 - 2013 Gambar III.A.3
Angka Kematian Balita Di Sulawesi Selatan Tahun 2001 - 2013
32
Gambar III.A.4
Persentase BBLR, Kunjungan Bayi, dan ASI Eksklusif Di Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013
34
Gambar III.A.5
Angka Kematian Ibu Maternal Per 100000 KH, Di Indonesia Hasil SDKI & SKRT 1982 – 2007
36
Gambar III.A.6
Jumlah Kematian Ibu Maternal Di Sulawesi Selatan Tahun 2006 2013
37
Gambar III.A.7
Jumlah Kematian Ibu Maternal Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
38
Gambar III.A.8
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir ( Eo) Di Sulawesi Selatan Tahun 2003 - 2013
40
Gambar III.B.1
Pemetaan Jumlah Penderita Diare Menurut Kabupaten/Kota Di Sulsel Tahun 2013
42
Gambar III.B.2
Persentase Kasus Diare Ditangani Per Kabupten / Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
43
Gambar III.B.3
Situasi Insidence Rate (IR) Case Fatality Rate (CFR) Kasus Tifoid Di Sulawesi Selatan Tahun 2012 - 2013
45
Gambar III.B.4
Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 - 2013
49
Gambar III.B.5
Jumlah Penderita Kasus TB Paru Per Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
51
Gambar III.B.6
Kondisi Kasus Kusta Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
53
Gambar III.B.7
Pemetaan Jumlah Kasus Campak Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
55
Gambar III.B.8
Pemetaan Cakupan Hepatitis DPT3/HB3 Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
59
Gambar III.B.9
Pemetaan Kasus Malaria Klinis dan Positif Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
62
Gambar III.B.10
Pemetaan Kasus DBD Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
64
Gambar III.B.11
Pemetaan Kasus Filariasis Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
70
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: v
Gambar III.C.1
Pemetaan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
73
Gambar III.C.2
Pemetaan Situasi Gizi Buruk Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
75
Gambar IV.A.1
Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
79
Gambar IV.A.2
Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
80
Gambar IV.A.3
Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
81
Gambar IV.A.4
Persentase Perkembangan Cakupan Persalinan Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
82
Gambar IV.A.5
Persentase Cakupan Kunjungan Nifas Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
84
Gambar IV.A.6
Persentase Cakupan Ibu Hamil Risti/Komplikasi Yang Ditangani Menurut Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
86
Gambar IV.A.7
Persentase Cakupan Komplikasi Neonatus Yang Ditangani Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
88
Gambar IV.A.8
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
89
Gambar IV.A.9
Persentase Perkembangan Cakupan Neonatus Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
90
Gambar IV.A.10
Pemetaan Kunjungan Bayi Di Sulawes Selatan Tahun 2013
91
Gambar IV.A.11
Persentase Cakupan Kunjungan Anak Balita Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
92
Gambar IV.A.12
Persentase Cakupan Penjaringan Siswa SD Dan Setingkat Dii Sulawesi Selatan Tahun 2013
93
Gambar IV.A.13
Persentase Perkembangan Cakupan KB Aktif Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
95
Gambar IV.A.14
Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
96
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: vi
Gambar IV.A.15
Persentase KB Baru Per Kabupaten / Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
97
Gambar IV.A.16
Persentase Cakupan Imunisasi Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
98
Gambar IV.A.17
Persentase Cakupan Desa / Kelurahan UCI Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
99
Gambar IV.A.18
Peta Cakupan Imunisasi Campak Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
100
Gambar IV.A.19
Persentase Cakupan Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hamil Di Sulawesi 101 Selatan Tahun 2013
Gambar IV.C.1
Peta Desa Yang Terkena KLB Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
Gambar IV.C.2
Situasi AFP Rate Per Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 106 2013
Gambar IV.C.3
Persentase Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru Di 108 Sulawesi Selatan Tahun 2013
Gambar IV.C.4
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita Sulawesi Selatan Tahun 2013
Gambar IV.D.1
Persentase Cakupan Balita Yang Mendapat Vitamin A Dua Kali Di 118 Sulawesi Selatan Tahun 2013
Gambar IV.D.2
Peta Cakupan Pemberian F3 Pada Ibu Hamil Di Sulawesi Selatan 119 Selama Tahun 2013
Gambar IV.D.3
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Di 120 Sulawesi Selatan Tahun 2013
Gambar V.A.1
Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
Gambar V.A.2
Perkembangan Jumlah Puskesmas Di Sulawesi Selatan Selama 123 Tahun 2008 - 2013
Gambar V.A.3
Proporsi Posyandu Menurut Strata Di Sulawesi Selatan tahun 127 2013
Gambar V.A.4
Persentase Desa Siaga Berdasarkan Klasifikasi Di Sulawesi Selatan 129 Tahun 2013
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
105
Di
Menurut
109
122
Hal: vii
Gambar V.B.1
Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Di Sulsel Tahun 130 2013
Gambar V.B.2
Rasio Tenaga Kesehatan Per 100000 Penduduk Di Sulawesi 131 Selatan Tahun 2013
Gambar V.C.1
Jumlah Realisasi Dan Sisa Dana Kesehatan Gratis Yang Bersumber 137 APBD Provinsi Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
Gambar V.C.1A
Jumlah Realisasi Dan Sisa Dana Kesehatan Gratis Yang Bersumber 138 APBD Provinsi Di Sulawesi Selatan Tahun 2013
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: viii
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel
Uraian
Hal.
Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa / Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
1
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur Rasio Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
2
Tabel 3
Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Provinsi Dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
3
Tabel 4
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Kab./Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
4
Tabel 5
Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
5
Tabel 6
Jumlah Kematian Ibu bayi Menurut Kelompok Umur Kab./Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
6
Tabel 7
Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB Anak, Dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 PendudukMenurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
8
Tabel 8
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
10
Tabel 9
Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Meurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
11
Tabel 10
Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
13
Tabel 11
Jumlah Kasus HIV,AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
15
Tabel 12
Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Menurut Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
17
Tabel 13
Kasus
19
Diare
yang
Ditangani
Menurut
Jenis
Menurut Jenis
Kelamin
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Per
Hal: ix
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Tabel 14
Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
21
Tabel 15
Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
22
Tabel 16
Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe / Jenis, Jenis Kelamin Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
23
Tabel 17
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010
24
Tabel 18
Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
26
Tabel 19
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010
27
Tabel 20
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 – Lanjutan
28
Tabel 21
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
29
Tabel 22
Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
30
Tabel 23
Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
32
Tabel 24
Cakupan Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
33
Tabel 25
Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
34
Tabel 26
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
35
Tabel 27
Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian
36
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: x
Luar Biasa (KLB) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Tabel 28
Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa / Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
48
Tabel 29
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
49
Tabel 30
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
50
Tabel 31
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
51
Tabel 32
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 dan FE3 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
52
Tabel 33
Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
53
Tabel 34
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
55
Tabel 35
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis KontrasepsiMenurut Kabupate/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
57
Tabel 36
Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
59
Tabel 37
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
61
Tabel 38
Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kabuapten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
62
Tabel 39
Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
64
Tabel 40
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
65
Tabel 41
Cakupan Desa / Kelurahan UCI Menurut Jenis Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
66
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Kalamin,
Kalamin,
Hal: xi
Tabel 42
Cakupan Imunisasi DPT, HB dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
67
Tabel 43
Cakupan Imunisasi BCG dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
70
Tabel 44
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
73
Tabel 45
Jumlah Anak Usia 0 – 23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
76
Tabel 46
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
78
Tabel 47
Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
79
Tabel 48
Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
81
Tabel 49
Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
82
Tabel 50
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kabupaten/kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
83
Tabel 51
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kalamin, Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
84
Tabel 52
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
86
Tabel 53
Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
87
Tabel 54
Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kalamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
88
Tabel 55
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
89
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Kalamin,
Hal: xii
Tabel 56
Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
91
Tabel 57
Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
93
Tabel 58
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
95
Tabel 59
Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
96
Tabel 60
Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
97
Tabel 61
Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang 101 Memenuhi Syarat Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 62
Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban Per Kabupaten / Kota 102 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 63
Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 104 Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 64
Persentase Tempat – Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan 105 Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 65
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene 107 Sanitasi Per Kab/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 66
Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Per Kab/Kota 108 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 67
Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Provinsi Sulawesi Selatan 110 Tahun 2013
Tabel 68
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Provinsi Sulawesi 119 Selatan Tahun 2013
Tabel 69
Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Sulawesi Selatan 120 Tahun 2013 Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: xiii
Tabel 70
Jumlah Posyandu Menurut Strata Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 121 2013
Tabel 71
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) 122 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 72
Jumlah Desa Siaga Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi 123 Selatan Tahun 2013
Tabel 73
Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
124
Tabel 74
Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
131
Tabel 75
Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
138
Tabel 76
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
145
Tabel 77
Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
152
Tabel 78
Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
159
Tabel 79
Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
167
Tabel 80
Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
180
Tabel 81
Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
187
Tabel 82
Anggaran Kesehatan Kabupaten /Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
194
Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2014
Hal: xiv
BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 34 menyatakan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak, sehinga proses pencapaian tujuan pembangunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang dapat menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat. Negara kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan sebagai negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya dalam wujud semua rakyat sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa disebutkan bahwa salah satu Hak Asasi Manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan setinggi-tingginya, hal itu pula yang mendasari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya berpihak pada kaum yang lemah, tetapi juga memberikan manfaat kepada seluruh rakyat Sulawesi Selatan dengan program Kesehatan Gratis yang telah dijalankan sejak tahun 2008 yang berorientasi pada pencapaian Millenium Development Goals. Berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, perjalanan sosialisasi dan advokasi yang mendorong pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan yang diterjemahkan dalam kebijakan, program dan kegiatan pembanguanan sangat dinamis. Mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutaman gender budget statement (Pernyataan Anggaran Rensponsif Gender). Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender ; pengarusutamaan gender (PUG) adalah salah satu strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki harus dimasukkan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks Pembangunan Manusia, ditentukan oleh beberapa indikator yaitu, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan. Indikator kinerja SPM kesehatan di kabupaten/kota terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 kelompok jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, yaitu pelayanan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :1
kesehatan dasar (14 indikator), pelayanan kesehatan rujukan (2 indikator), penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan MDGs bidang kesehatan terdiri atas 21 indikator dari 6 target capaian. Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian target MDGs dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi Selatan yang diterbitkan setahun sekali sejak tahun 1988. Dalam setiap penerbitannya, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program di lingkup Dinas Kesehatan dan konsumen pada umumnya. Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 ini adalah dalam rangka menyediakan media untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian atau hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan tahun 2013 dengan mengacu kepada Visi MDGs 2015 dan SPM bidang kesehatan tahun 2008. Oleh karena itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Indonesia 2013 ini disusun secara sistematis mengikuti pengertian dari dua indikator tersebut. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2013 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel dan gambar. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2013 ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan sistematika dari penyajiannya. Bab II : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Selatan. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain. Misalnya faktor-faktor kependudukan, perekonomian, perkembangan pendidikan dan lain-lain. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator derajat kesehatan yang mencakup umur harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi. Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang tentang pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang, Pemberantasan Penyakit Menular, Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta Indikator MDGS
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :2
(Milinium Development Goals) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2013. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Bab VI: Penutup
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :3
BAB II GAMBARAN UMUM
Propinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar terletak antara 0°12’ - 8° Lintang Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di sebelah timur, batas sebelah barat dan timur masing-masing adalah Selat Makassar dan Laut Flores. Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 67 aliran sungai dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25 aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai Saddang dengan panjang 150 km yang mengalir meliputi Kabupaten Tator, Enrekang, Pinrang dan Polmas. Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau yakni Danau Tempe dan Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo, serta Danau Matana dan Towuti yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah gunung tercatat sebanyak 7 gunung dengan gunung tertinggi adalah Gunung Rantemario dengan ketinggian 3.470 m di atas permukaan air laut. Gunung ini berdiri tegak di perbatasan Kabupaten Enrekang dan Luwu. Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 46.083,94 km2 yang secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kota, dengan 304 kecamatan dan jumlah desa / kelurahan 2953. Kabupaten Luwu Utara merupakan kabupaten terluas dengan luas 7.365,51 km2 atau luas kabupaten tersebut merupakan 15,98% dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan. A. KEADAAN PENDUDUK Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal pokok, yaitu jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran penduduk yang kurang merata. 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Badan Pusat Satistisk tahun 2013 berjumlah 8.342.000 jiwa yang tersebar di 24 kabupaten/kota, dengan jumlah penduduk terbesar yakni mendiami Kota Makassar. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Makassar dimungkinkan karena terjadinya arus urbanisasi dari daerah lainnya di Sulawesi Selatan terutama untuk melanjutkan pendidikan, selain itu Kota Makassar juga merupakan pusat pemerintahan dan konsentrasi kegiatan ekonomi tingkat provinsi. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :4
pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-2000 ratarata sebesar 1,35% per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2004-2008 rata-rata sebesar 1,32%, untuk tahun 2008-2009 melaju sebesar 6,69% per tahun, untuk tahun 2009 – 2010 laju pertumbuhan peduduk sebesar 3,66% (BPS), sedangkan untuk 2010 – 2011 laju pertumbuhan penduduk sebesar 6,64 % (kependudukan Setda) dan untuk tahun 2011-2012 laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,09% mengalami kejadian naik dan turun disebabkan karena sumber data yang berbeda dan untuk tahun 20122013 laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,09% mengalami kejadian naik disebabkan karena sumber data yang berbeda. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada tabel II.A.1 TABEL II.A.1 JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004 – 2013 Tahun
Jumlah Penduduk
% Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun
Sumber
1
2
3
4
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
7.379.370 7.495.705 7.629.689 7.675.893 7.771.671 8.328.957 8.034.776 8.607.135 8.190.222 8.342.000
1,45 1,56 1,77 0,60 1,32 6,69 3,66 6.64 5,09 2,01
BPS Sulawesi Selatan BPS Sulawesi Selatan BPS Sulawesi Selatan BPS Sulawesi Selatan BPS Sulawesi Selatan Kependudukan BPS Pusat Kependudukan BPS Sulawesi Selatan BPS Sulawesi Selatan
Sumber: BPS, & Kependudukan Sulawesi Selatan
Pada gambar II.A 1 Perkembangan jumlah penduduk di Sulawesi Selatan dari tahun 2007-2009 mengalami peningkatan yang terjadi masih relatif kecil, dimungkinkan karena progam keluarga berencana tidak mampu lagi menghambat angka kelahiran. Semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk menyebabkan jumlah penduduk yang semakin banyak di masa yang akan datang sedangkan tahun 2009-2010 mengalami penurunan laju pertumbuhan penduduk ini dimungkinkan karena sumber data yang berbeda dan dimungkinkan karena berhasilnya program keluarga berencana yang dicanangkan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :5
GAMBAR. II.A.1 PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009 - 2013 8,328,957
8,342,000 8,607,135 8,190,222 8,034,776
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: BPS & Kependudukan Prov. Sulawesi Selatan 2009-2013
2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari angka rasio jenis kelamin yang lebih kecil dari 100. Beberapa Kabupaten Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara, Makassar dan Palopo yang menunjukkan angka rasio jenis kelamin lebih besar dari 100, yang berarti penduduk laki-laki di enam daerah tersebut lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Berdasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 rasio jenis kelamin sebesar 94,24%, untuk tahun 2010 data dari data BPS pusat rasio jenis kelamin sebesar 95,48% Sedangkan tahun 2011 rasio jenis kelamin tahun 2011 sebesar 96,34 % ini menunjukkan adanya peningkatan rasio jenis kelamin dari tahun sebelumnya dan untuk tahun 2012 rasio tidak ada data dari BPS sedangkan untuk tahun 2013 rasio jenis kelamin sebesar 95,34%. Data terinci pada lampiran Tabel 2. Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15–64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0–14 tahun dan umur 65 tahun ke atas). Data BPS menunjukkan bahwa angka beban tanggungan pada tahun 2008 sebesar 59,47%. Penduduk Sulawesi Selatan yang berusia 0-14 tahun pada tahun 2007 sebesar 30,81%, sedangkan pada tahun 2008 besar 31,51%. Meningkatnya proporsi penduduk usia muda tersebut merupakan indikator bahwa pada periode 2007-2008 telah terjadi peningkatan tingkat kelahiran yang cukup berarti. Proporsi tersebut masih berada di atas rata-rata nasional, yaitu sebesar 29,83%.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :6
Pada gambar II.A.2 menunjukkan komposisi penduduk menurut kelompok umur menunjukkan tertinggi pada umur tidak produktif (umur 0–14 tahun) yang menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15–64 tahun) dengan dan umur 65 tahun ke atas). GAMBAR II.A.2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 450,000 400,000 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 -
0-4
5- 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
425,200
414,100
415,900
405,300
357,300
319,500
301,400
293,100
272,200
229,400
183,300
145,700
111,200
81,900
57,600
58,300
Perempuan 408,500
394,700
396,100
394,900
367,100
342,100
331,600
315,900
293,200
253,000
206,900
163,200
129,100
105,100
77,700
91,500
Laki-laki
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk Penduduk Sulawesi Selatan tersebar di 21 kabupaten dan 3 kota. Namun persebaran tersebut tidak merata dilihat dari tahun 2008 - 2013 hanya 3 kabupaten yang paling besar tingkat persebarannya penduduknya yaitu kabupaten Bone, Kabupaten Gowa dan Kota Makassar, jumlah penduduk pada tahun 2009 tercatat sebanyak 8.328.957 jiwa (kependudukan). Persebarannya sekitar 33,75% diantaranya tinggal di tiga daerah kabupaten/kota Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar (16,94%), Kabupaten Bone (9,12%), dan kabupaten Gowa (7,70%) Jumlah penduduk pada tahun 2010 tercatat 8.034.776 jiwa (BPS Pusat). Persebaranya sekitar 33,71% di antaranya tinggal di Kabupaten/kota Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar (16,66%), Kab.Bone (8,93%) dan Kab Gowa (8,12%. Dan jumlah penduduk pada tahun 2011 yang tercatat di Biro Pemerintahan Kependudukan sebesar 8.607.135 jiwa yang persebarannya tertinggi
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :7
ditiga kabupaten yaitu Kota Makassar (17,61%), kabupaten Bone (9,25%) dan kabupaten Gowa (7.42%). Jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 8.342.000 jiwa yang persebarannya tertinggi ditiga kabupaten yaitu Kota Makassar (16,88%), kabupaten Bone (8,80%) dan kabupaten Gowa (8.34%).
9,000,000 8,000,000
8,342,000
GAMBAR II.A.3 PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
7,000,000 6,000,000 5,000,000
160,800
135,200
222,400
297,300
263,000
226,200
343,800
196,400
361,300
390,600
283,300
734,100
225,500
317,100
169,300
331,800
696,100
234,900
351,100
280,600
404,900
1,000,000
181,000
2,000,000
127,200
3,000,000
1,408,100
4,000,000
-
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kota Makassar yaitu lebih dari satu juta jiwa atau sekitar 16,88% dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan sedangkan luas wilayahnya hanya meliputi 0,39% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu 175,77 km2 dari 45.764,53 km². Persebaran penduduk menurut kab/kota seperti pada gambar II.A.3.Kepadatan penduduk per km2 di Sulawesi Selatan rata-rata 182.28 jiwa/km. Kota Makassar merupakan kabupaten/kota terpadat (8011.04 jiwa/km2), menyusul Kota Parepare (1361.12 jiwa/km2) kemudian Kota Palopo (649,64 jiwa/km2), Takalar (495.31jiwa/km2) dan Bantaeng (369.61 jiwa/km2). Sedangkan kab/kota dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kab. Luwu Timur (37.87 jiwa/km2), Luwu Utara (39.63 jiwa/km2), Enrekang (109.97 jiwa/km2)), Tana Toraja (110.11 jiwa/km2), Enrekang (109.97 jiwa/km2), dan Selayar (140.79 jiwa/km2).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :8
GAMBAR II.A.4 KEPADATAN PENDUDUK PER Km2 DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Penduduk sasaran program pembangunan kesehatan sangatlah beragam, sesuai dengan karateristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upaya programkesehatan memilikisasaran ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada kelompok tertentu, meliputi bayi, batuta, balita, anak balita, anak usia sekolah SD, wanita usia subur, penduduk produktif dan usia lanjut.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :9
TABEL II.A.2 ESTIMASI PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sasaran Program Jumlah Penduduk Bayi Batita Anak Balita Balita Pra sekolah Anak Usia Kelas 1 SD/Setingkat Anak Usia SD/Setingkat Penduduk Usia Muda Penduduk Usia Produktif Penduduk Pra Usia Lanjut Penduduk Usia Lanjut Penduduk Usia Lanjut Risiko Tinggi Wanita Usia Subur Wanita Usia Subur Imunisasi Ibu Hamil Ibu Bersalin Ibu Nifas Lahir hidup
Kelompok Umur/Formula
Jenis Kelamin Laki Perempuan
Jumlah
Semua umur 0 Tahun 0 -2 Tahun 1-4 Tahun 0-4 Tahun 5-6 Tahun 7 Tahun
4.054.974 81.483 246.717 337.856 419.372 175.121 91.458
4.250.180 77.652 233.650 318.442 396.060 164.838 86.130
8..305.154 159.135 480.367 656.298 815.432 339.959 177.588
7 -12 Tahun < 15 Tahun 15-64 Tahun
553.074 1.317.333 2.543.614
520.804 1.244.015 2.740.124
1.073.878 2.561.348 5.283.738
45-59 Tahun
517.685
573.923
1.091.608
≥ 60 Tahun ≥ 70 Tahun
299.705 113.652
397.445 166.001
697.150 279.653
2.269.148 1.750.359
2.269.148 1.750.359
182.287 174.001 174.001 80.862
182.287 174.001 174.001 165.715
15 – 49 Tahun 15 -39 Tahun
16 1,10 x lahir hidup 17 1,05 x lahir hidup 18 1,05 lahir hidup 19 Sumber : Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI
84.853
B. KEADAAN EKONOMI Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai Seluruh nilai barang dan jasa yang ditimbulkan oleh faktor-faktor produksi (buruh, kewirawastaan, modal, dan barang modal) disuatu wilayah tanpa memperhatikan pemilikan faktor-faktor produksi itu. Jadi PDRB merupakan penjumlahan dari seluruh nilai tambah bruto dari setiap sektor kegiatan dalam suatu periode tertentu di suatu wilayah. PDRB per kapita yaitu indikator yang dapat mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah angka per kapita bruto (atas dasar harga berlaku 2000) penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2010 sebesar 8,18 persen.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :10
Kondisi ekonomi merupakan salah satu aspek yang diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara, perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5%. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan mencapai Rp.2.463,2 triliun dan atas dasar harga berlaku sebesar Rp.7.427,1 triliun pada tahun 2011. PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 sekitar 99.904.66 milyar rupiah. Sektor pertanian mempunyai nilai tambah paling besar dibandingkan sektor lain yaitu mencapai 30.361.513,14 milyar rupiah selanjutnya di susul oleh sektor jasa-jasa terbesar kedua dengan nilai tambah mencapai 16.704,94 milyar rupiah dan sektor industri pengolahan Sulawesi Selatan yang diharapkan mampu menunjang sektor pertanian dengan berorientasi pada agrobisnis ternyata nilai tambahnya terbesar ke empat yaitu mencapai 12.514 milyar rupiah. Nilai PDRB kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, terlihat bahwa kota Makassar mempunyai nilai PDRB yang paling besar mencapai 31.263,65 milyar rupiah. Terbesar ke dua selanjutnya adalah kabupaten Luwu Timur dengan PDRB mencapai 6.416,03 milyar rupiah. Sedangkan Kabupaten Bone PDRB terbesar ke tiga yang nilainya mencapai 6.412,65 milyar. PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2006 sebesar 38.867,68 milyar rupiah atau meningkat sekitar 6,71%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2005, sedangkan untuk PDRB tahun 2009 sebesar 47.314.02 milyar rupiah atau meningkat sekitar 6.20 persen, lebih tinggi di bandingkan dengan tahun 2008. Selain itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. Data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 mencatat sebanyak 1.532.074 penduduk miskin, mengalami peningkatan pada tahun 2009 yaitu sebanyak 2.538.212 penduduk miskin. Dari jumlah penduduk miskin tersebut, yang mendapat pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan mencapai 65,66 %. Kabupaten/Kota yang persentase penduduk miskinnya tertinggi yaitu Kabupaten Toraja Utara, sedangkan terendah pada Kabupaten Bone. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin sebanyak 2.449.737 penduduk dari jumlah tersebut yang mendapat pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan strata 1 sebesar 1.035.385 penduduk sedangkan yang mendapat pelayanan kesehatan rujukan di sarana kesehatan strata 2 sebesar 32.389 penduduk.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :11
3,500,000
2,944,929
GAMBAR II.B. 1 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MENURUT KAB./KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
3,000,000 2,500,000 2,000,000
32,661
51,658
45,614
64,065
57,264
78,675
76,773
80,866
81,291
82,362
91,733
109,915
101,007
124,157
126,471
132,926
134,555
136,909
170,114
143,523
208,903
186,809
500,000
310,340
1,000,000
316,909
1,500,000
-
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara dan seluruh dunia. Indeks Pembangunan Manusia digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Berdasarkan standar internasional, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dikategorikan sebagai berikut : kategori sangat tinggi, jika IPM > 0.900; kategori tinggi, jika IPM > 0,800 – 0,899; kategori sedang, jika IPM 0,500-0,799; dan kategori rendah, jika IPM <0,500. Untuk menghitung nilai dari masing-masing indeks pembentuk IPM, UNDP telah menetapkan batas bawah dan batas atas yang terus berkembang dari waktu ke waktu, pada tahun 1990 batas diperoleh dari hasil observasi, sedangkan pada tahun 1990, batas diperoleh dari hasil observasi, sedangkan pada tahun 1994 menggunakan suatu nilai batas tertentu. Pada tahun 2009, batas yang digunakan adalah: 1. Batas bawah angka harapan hidup adalah 25 tahun dan batas atasnya 85 tahun. 2. Indeks rata-rata lama sekolah nilainya antara 0 sampai dengan 100 persen
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :12
3. Indeks Melek huruf memiliki batas bawah 0 persen atas 100 persen 4. PDB per kapita menggunakan nilai minimal 100 US$ dan maksimal 40000 US$. Pembangunan manusia merupakan model pembangunan yang menurut United Nations Development Programme “UNDP’ ditujukan untuk memperluas pilihan-pilihan yang dapat ditumbuhkan melalui upaya pemberdayaan penduduk. Walaupun pada dasarnya, pilihan tersebut tidak terbatas dan terus berubah, tetapi dalam konteks pembangunan, pemberdayaan penduduk ini dicapai melalui upaya menitikberatkan pada peningkatan kemampuan dasar manusia yaitu meningkatnya derajat kesehatan, pengetahuan dan keterampilan agar dapat digunakan untuk mempertinggi dalam kegiatan produktif, sosial budaya dan politik. IPM Indonesia pada tahun 2011 sebesar 0,617. Bila dibandingkan dengan tahun 2010, secara urutan negara Indonesia mengalami penurunan (dari peringkat ke-108 pada tahun 2010 menjadi peringkat ke-124 pada tahun 2011) namun secaranilai Indonesia mengalami peningkatan (IPM 2010 adalah 0,600). GAMBAR II.B. 2 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PERKABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 77.70 79.02 80.17
PALOPO PARE-PARE MAKASSAR TORAJA UTARA LUWU TIMUR LUWU UTARA TANA TORAJA LUWU ENREKANG PINRANG SIDRAP
71.69 73.96 75.36 73.76 75.33 75.67 74.87 74.05 72.55 73.31 72.08 72.16 71.26 73.48 71.45 72.12 70.77 66.22 72.22 73.21 71.00
WAJO SOPPENG BONE BARRU PANGKEP MAROS SINJAI GOWA TAKALAR JENEPONTO BANTAENG BULUKUMBA SELAYAR
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00 100.00
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
Menurut Badan Pusat Statitik Provinsi Sulawesi Selatan IPM nasional sebesar 72.27 dari hasil perhitungan pada tahun 2010 IPM Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 71,62 masih dibawah IPM nasional (72,27) dan secara nasional berada
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :13
peringkat 19. Selama periode 2006 hingga 2010, nilai IPM Sulawesi Selatan meningkat sekitar 3,47 dengan reduction Shortfall sebesar 2,18 persen selama kurun waktu lima tahun. Angka IPM tahun 2010 menurut kabupaten/kota se Sulawesi Selatan memeperhatikan adanya variasi yang relatif yaitu 64,92 (Jeneponto) hingga 78,79 (Makassar), penyebab terjadinya variasi angka tersebut dikarenakan oleh adanya perbedaan kebijakan terhadap bidang pendidikan, kesehatan dan pendapatan/daya beli dari masing-masing. Pada tahun 2011 menurut Badan Pusat Statistik IPM nasional sebesar 72,77 dan adapun untuk provinsi Sulawesi Selatan sebesar 72,14 masin dibawah IPM nasional dan secara nasional berada di peringkat 19 dan tahun 2012 angka IPM sebesar 72,70. Sedangkan untuk IPM tahun 2013 sebesar 73,28.
D.
KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan, genetik, dan lingkungan menentukan baik buruknya derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil dari upaya sektor-sektor lain yang sangat terkait. Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Salah satu fenomena utama yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan adalah perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat dan upaya kesehatan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya. Suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-elemen di alam atau kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Sustainable development atau pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya adalah pembangunan yang mampu membawa rakyat secara merata memperoleh kebutuhan hidupnya. Dalam arti terpenuhi kebutuhan materil dan spiritual termasuk kualitas lingkungan yang layak huni tanpa terkena derita penyakit menahun dan makin subur sebagai sumber daya alam untuk kelangsungan kehidupan generasi penerusnya. Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase tempat-tempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air minum, serta persentase sarana pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir kotoran/tinja pada rumah tangga.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :14
A. Rumah Sehat Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Menurut (Kepmenkes no.829/Menkes.SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik seperti kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak berbuat dari tanah Rumah Sehat adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dan tempat untuk beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna, baik fisik, kimia, biologi rohani maupun sosial didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. GAMBAR.II.C.1 PERSENTASE PENDUDUK BER PHBS PER KAB./KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00
PARE-PARE
TAKALAR
BANTAENG
MAKASSAR
PINRANG
PANGKEP
LUWU TIMUR
ENREKANG
JENEPONTO
BULUKUMBA
LUWU UTARA
SIDRAP
TANA TORAJA
PALOPO
SOPPENG
SINJAI
BARRU
MAROS
LUWU
WAJO
SELAYAR
BONE
GOWA
0.00
TORAJA…
10.00
Sumber : Profil Kesehatan Dinkes Kab./Kota Tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :15
Untuk tahun 2011 persentase rumah sehat meningkat sebesar 70.32%, Adapun pencapaian persentase rumah sehat untuk masing-masing Kabupaten/Kota, yang tertinggi di Kota Makassar (90.16%), sedangkan yang terendah di Kabupaten Wajo (17,90), tahun 2012 persentase rumah sehat meningkat sebesar 73.01%, dengan demikian masih terus dibutuhkan upaya-upaya yang mengarah kepada peningkatan pencapaian rumah sehat. Bila dibandingkan dengan rata-rata pencapaian di provinsi, maka masih terdapat kabupaten/Kota yang pencapaiannya di bawah rata-rata provinsi. Adapun pencapaian persentase rumah sehat untuk masing-masing Kabupaten/Kota, yang tertinggi di Kota Makassar (90.50%), sedangkan yang terendah di Kabupaten Jeneponto (24,14%). Hal ini tergantung dengan jumlah rumah yang diperiksa. Data terinci pada lampiran tabel 59. B. Pengawasan Tempat-tempat Umum Tempat – Tempat Umum (TTU) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi Hotel, Restoran-Rumah Makan Dan TUPM Lainnya. Sedangkan TUMP sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat Kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai. Aspek penting dalam penyelenggaraan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU) yaitu aspek teknis/ hukum yaitu peraturan dan perundang-undangan sanitasi, aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan hidup, adat istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan, komunikasi, dll dan aspek administrasi dan management, yang meliputi penguasaan pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU yang meliputi : Man, Money, Method, Material dan Machine. Menurut hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2013 TTU yang ada sebanyak 7.834 TTU, yang memenuhi syarat atau sehat sebanyak 5.749 TTU 73,39%. Adapun Jumlah dan persentase TTU dan TPM menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran Tabel 64.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :16
GAMBAR. II.C.2 PERSENTASE TTU YANG MEMENUHI SYARAT BERDASARKAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
BON
TTU 0.00
LUW TATOR LUTRA PLP 0.00
0.00
0.00
ENR
BAR
WAJ
BUL
JEN
PAN
TAK
PIN
GOW
BAN
MAK
SIN TORUT SEL
SOP LUTIM
SID
MAR
PAR SULSEL
0.00 47.29 55.66 56.24 61.94 62.83 63.55 67.19 67.76 70.64 73.62 76.53 80.62 81.55 83.62 85.25 88.97 92.26 95.12 102.2 73.39
Sumber :Profil Dinas kabupaten/kota tahun 2013
C. Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2&PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dimana TUPM ini terdiri dari jasa boga, makanan jajanan, industri makanan minuman, desa pengrajin makanan, rumah ibadah, RS, industri kecil RT dan terminal angkutan darat. Untuk tahun 2008, persentase Tempat - tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat mengalami penurunan (60,84 %). untuk tahun 2009, persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat mengalami peningkatan menjadi 62,55% meliputi Hotel (78,38%), Restoran/R-Makan (72,23%), Pasar (41,40%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM lainnya 61,95%). Untuk tahun 2010 persentase Tempat-tempat umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat mengalami peningkatan menjadi (70,93%) meliputi hotel (81,97%, Restoran/R-Makan (69,64%), Pasar 46,03%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM) lainnya 72,10%. Data yang diperoleh dari rekapitulasi profil kabupaten/kota persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat pada tahun 2012 (70,91%) meliputi hotel (88,18%), Restoran/R-Makan (73,06%), Pasar 42,47%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM) lainnya 71,43%. Sedangkan Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat pada tahun 2012 (70,91%) meliputi hotel (88,18%), Restoran/RMakan (73,06%), pasar (42,47%), Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (71,43%).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :17
GAMBAR. II.C.3 PERSENTASE TPM YANG MEMENUHI SYARAT BERDASARKAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
BON
TPM 0.00
LUW TATOR LUTRA
PLP
ENR
0.00
0.00
49.77 42.78 40.87 53.36 49.73 72.34 40.83 21.49 33.18 55.70 23.01 34.42 38.72 76.62 15.30 20.47 35.76 48.48 12.94 37.76
0.00
0.00
BAR
WAJ
BUL
JEN
PAN
TAK
PIN
GOW
BAN
MAK
SIN
TORUT
SEL
SOP LUTIM
SID
MAR
PAR SULSEL
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Berdasarkan hasil rekapitulasi profil kabupaten/kota Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang sehat pada tahun 2013 (73,39%) meliputi hotel bintang (80%) dan hotel non bintang (75,17%) dan sarana kesehatan yaitu puskesmas (100%) dan Rumah Sakit (95,83%), Sedangkan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang tidak hygienis pada tahun 2013 (37,76%) meliputi Jasa Boga (92 buah), Restoran/R-Makan (1.154 buah), Depot Air Minum (357 buah )dan Makanan Jajanan (3.815 buah). Data terinci pada lampiran Tabel 65. D. Akses Terhadap Air Minum Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, dan/atau individual yang melakuakn penyelenggaraan penyediaan air minum, syarat-syarat kualitas air minum sesuai dengan Peratura Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 diantaranya adalah sebagai berikut. Parameter mikrobiologi E Coli dan total bakteri Kolifrom, kadar maksimun yang diperbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel, Syarat fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan berawarna Syarat kimia : Kadar Besi : maksimun yang diperbolehkan 0,3 mg/l, kesdahan (mkas 500 mg/l), pH 6,5-8,5 Air bersih dan air layak minum merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :18
karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan sumber air minum rumah tangga. Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2007 yang diterbitkan oleh BPS mengkategorikan sumber air minum yang digunakan rumah tangga menjadi 2 kelompok besar, yaitu air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung terdiri dari sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai dan lainnya. Jenis sarana air bersih yang di gunakan Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air kemasan, air isi ulang, ledeng, pompa, sumur terlindung, sumur tidak terlindung, mata air terlindung, mata air tidak terlindung, air sungai, air hujan dan lainnya. Hasil Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS) tahun 2010 menunjukkan persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan untuk keperluan rumah tangga dan untuk keperluan rumah tangga dan untuk keperluan air minum. Secara nasional, persentase tertinggi jenis sarana air bersih yang digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah air sumur gali terlindung (27,9%), sumur bor/pompa (22,2%), dan air ledeng/PAM (19.5%). Sedangkan persentase tertinggi jenis sarana air bersih yang digunakan untuk air minum adalah sumur gali terlindungi (24,7%), air ledeng/PAM (14,2%) dan sumur bor/pompa (14%). GAMBAR. II.C.4 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 120 100 100 100 100 100 100
100
100
100
100 89.3 91.2
89.3
84.9
80 86.4
84.5
60 40.8 40 12.5
20
1.6
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Berdasarkan profil pada tahun 2012 persentase keluarga yang menggunakan sarana air bersih kemasan mencapai sekitar 74,92% yaitu sumber air kemasan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :19
sebesar 0,64%, Ledeng 27,71%, SPT 2,11 %, SGL 31,67%, mata air 8,07%, PAH 1,34% dan lainnya 11,74% dan persentase keluarga yang menggunakan sumber air minum yaitu dari air kemasan 0,13%, air isi ulang 3,04%, ledeng meteran 9,30%, ledeng eceran 0,88%, pompa 2,34%, sumur terlindung 16,35%, mata air terlindung 7,26%, air hujan 1,29%, sumur tak terlindung 2,24%, mata air tak terlindung 0,39%, air sungai 0,28%, lain-lain 6,2% dan sumber air minum terlindung 39,30%. Berdasarkan profil pada tahun 2013 persentase kualitas air minum di jumlah penyelenggaraan air minum sebanyak 27.824 sedangkan sampel yang diperiksa 6.922 (24,88%), yang memenuhi syarat (fisik, Bakteriologi dan kimia) sebanyak 6.178 (89,25%). E. Sarana Pembuangan Tinja pada Rumah Tangga Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Fasilitas rumah tinggal yang berkaitan dengan kesehatan adalah ketersediaan jamban sendiri dengan tangki septik. Sehubungan dengan itu pemerintah telah melaksanakan program sanitasi lingkungan, di antaranya pengadaan jamban keluarga. Kesadaran masyarakat Sulawesi Selatan terhadap sanitasi lingkungan mengalami peningkatan hal ini terkait jumlah rumah tangga yang menggunakan tangki septik sebagai penampungan akhir walaupun masih relatif kecil. GAMBAR. II.C.5 PERSENTASE PENDUDUK BERAKSES SANITASI LAYAK PER KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 100.0 90.0
86.0 84.1 84.0 80.2 77.0
80.0
67.6
70.0
64.1 53.9
60.0
50.8 51.1
50.0
48.9 45.3
49.5 45.5
43.5
41.5 39.9
40.0 30.0
30.0
21.5 17.0
20.0 10.0
-
-
-
-
-
Sumber : Profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :20
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa pembuangan akhir tinja rumah tangga di Sulawesi Selatan sebagian besar menggunakan tangki septik (64,2%). Lima kabupaten/kota dengan proporsi tertinggi untuk rumah tangga dengan pembuangan akhir tinja berupa tangki septik adalah Makassar (95,2%), Sidenreng Rappang (84,8%), Soppeng (84,6%), Barru (79,6%), dan Pare-Pare (79,3%), masih ada rumah tangga dengan pembuangan akhir tinja tidak ke tangki septic (SPAL, kolam/sawah, langsung ke sungai/danau/laut, lubang tanah, atau pantai/kebun). Lima kabupaten/kota dengan proporsi pembuangan akhir tinja tidak ke tangki septik tertinggi adalah Gowa (61,7%), Bantaeng (60,1%), Bone (58,8%), Bulukumba (51,7%), dan Maros (49,6%). Berdasarkan karakteristik, proporsi rumah tangga dengan pembuangan akhir tinja menggunakan tangki septik di perkotaan lebih tinggi (81,4%) dibanding di perdesaan (54,0%). Semakin tinggi kuintil indeks kepemilikan, proporsi rumah tangga dengan pembuangan tinja ke tangki septik juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kuintil indeks kepemilikan; proporsi rumah tangga yang tidak menggunakan tangki septik semakin tinggi. Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota pada 2010 bahwa jumlah KK sebanyak 1.841.297 keluarga yang diperiksa sebanyak 1.289.622 KK (70,04%), keluarga yang memiliki jamban sebanyak 924.302 Keluarga (71,67%) dan keluarga yang memiliki jamban yang sehat sebanyak 646.835 Keluarga (69,98%), pada tahun 2011 jumlah KK sebanyak 2.023.828 keluarga yang diperiksa sebanyak 1.210.331 keluarga yang memiliki jamban sebanyak 889.516 keluarga dan keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 613.404 keluarga (68,96%). Tahun 2012 jumlah KK sebanyak 1.927.822 keluarga yang diperiksa sebanyak 1.497.401 keluarga yang memiliki jamban sebanyak 1.169.837 keluarga dan keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 922.122 keluarga (78,82%). Sedangkan untuk tahun 2013 jumlah sarana plensengan sebanyak 11.327 keluarga dan jumlah sarana cemplung sebanyak 130.286 keluarga. Gambar.II.C.4 diatas menunjukkan persentase penduduk dengan akses sanitasi layak perkabupaten/kota tahun 2013 dengan kabupaten tertinggi capaiannya yaitu Kabupaten Enrekang (86,01%) dan terendah di kabupaten Takalar (16,96%). Terdapat 6 kabupaten/kota yang tidak mempunyai data yaitu Kabupaten Bone, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, dan kota Palopo. Data terinci pada lampiran Tabel 62.
E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan sasaran utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap,
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :21
kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Selanjutnya perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan. Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri. 1. RumahTangga ber PHBS Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di masyarakat. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat dan PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Hasil Riskesdas 2007 tercatat penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 44%, lebih tinggi dari angka nasional (38,7%). Terdapat sepuluh kabupaten dengan persentase PHBS di bawah angka provinsi. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 mengumpulkan 10 indikator tunggal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terdiri dari enam indikator individu dan empat indikator rumah tangga. Indikator individu meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif, kepemilikan/ketersediaan jaminan pemeliharaan kesehatan, penduduk tidak merokok, penduduk cukup beraktifitas fisik dan penduduk cukup mengkonsumsi sayur dan buah. Indikator Rumah Tangga meliputi rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih, akses jamban sehat, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (≥8m2/orang) dan rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah. Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dari hasil profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2010 rumah tangga yang di pantau 87,80% dan terdapat 60.91% rumah tangga yang ber PHBS, yang ini berarti capaian program tersebut belum mencapai target indikator Indonesia Sehat yaitu (65 %) sedangkan pada tahun 2011 rumah tangga ber PHBS yang di pantau 60.04 % dan terdapat 57.44 % rumah tangga ber PHBS, tahun 2012 rumah tangga ber PHBS yang di pantau 61,80 dan terdapat 54.85% rumah tangga ber PHBS adapun dengan capaian tertinggi yaitu kabupaten kota Makassar (72,41%) dan terendah pada kabupaten Maros yaitu (22,97%). Sedangkan tahun 2013 rumah tangga ber PHBS yang di pantau 64,20 dan terdapat 53.41% rumah tangga
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :22
ber PHBS adapun dengan capaian tertinggi yaitu kabupaten kota Parepare (81,71 %) dan terendah pada kabupaten Bone yaitu (22,83%)Data terinci pada lampiran Tabel 58. GAMBAR.II.D.1 PERSENTASE PENDUDUK BERPHBS PERKABUPATEN./KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00
PARE-PARE
TAKALAR
BANTAENG
PINRANG
MAKASSAR
PANGKEP
LUWU TIMUR
ENREKANG
BULUKUMBA
JENEPONTO
SIDRAP
LUWU UTARA
TANA TORAJA
PALOPO
SOPPENG
BARRU
SINJAI
MAROS
LUWU
WAJO
SELAYAR
GOWA
BONE
0.00
TORAJA…
10.00
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Peningkatan akses terhadap air minum yang berkualitas perlu diikuti dengan perilaku hygienis untuk mencapai tujuan kesehatan, melalui pelaksanaan STBM, dalam kerangka pembangunan kesehatan dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif dalam perbaikan lingkungan untuk mencapai salah satu sasaran MDGs. STBM menjadi ujung tombak keberhasilan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan secara keseluruhan. Sanitasi total berbasis masyarakat sebagai pilihan pendekatan, strategi dan program untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode pemicuan dalam rangka mencapai target MDGs. Dalam pelaksanaan STBM mencakup 5 pilar yaitu 1. Stop buang air sembarangan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :23
2. 3. 4. 5.
Cuci tangan pakai sabun Pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga Pengelolaaan sampah dengan benar Pengelolaan air limbah cair rumah tangga dengan aman. Pemerintah memberikan prioritas dan komitmen yang tinggi terhadap kegiatan STBM, hal ini tercantum pada instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 memepertegas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 dan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132 Tahun 2012 terkait STBM. Tujuan dari STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan 3 komponen strategi yaitu : 1. Menciptakan lingkungan yang mendudkung terlaksananya kegiatan STBM melalui : a. Advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku kepentingan secara berjenjang b. Peningkatan kapasitas institusi pelaksana didaerah; dan c. Meningkatkan kemitraan multi publik 2. Peningkatan kebutuhan akan sarana sanitasi mellaui peningakatn kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaab buruk sanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan pemicuan perubahan perilaku komunitas: a. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi, material dan biaya sarana sanitasi yang sehat; dan b. Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (natural leader) untuk memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat dan mengembangkan system penghargaan kepada masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga keberlanjutan STBM melalui deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan. 3. Peningkatan penyediaan melalui peningkatan kapasitas produksi swasta lokal dalam penyediaan sarana sanitasi, yaitu melalui pengembangan kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasi, pengusaha local dalam sarana penyediaan sarana sanitasi. Suatu desa/kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM didasarkan pada kondisi: 1. Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam desa/kelurahan tersebut, 2. Adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dan sebagai respon dari aksi intervansi STBM, dan 3. Masyarakat menyusun suatu renacana aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen - komitmen perunbahan perilaku pilar-pilar STBM yang disepakati bersama. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 menyajikan proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi improved dan kecenderungannya (2007 dan 2013) sesuai dengan kriteria JMP WHO – Unicef tahun 2006. Proporsi rumah
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :24
tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved di Sulawesi Selatan tahun 2013 adalah 54,9 persen. Lima kabupaten/kota dengan proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved tertinggi adalah Soppeng (80,5%), Makassar (78,2%), Barru (72,9%), Sidenreng Rappang (69,0%) dan Pare- Pare (67,8%); sedang lima kabupaten/kota dengan proporsi akses terendah adalah Bantaeng (29,3%), Gowa (34,4%), Bone (38,1%), Bulukumba (43,6%) dan Maros (44,9%). Bila dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun 2007 dan 2010, proporsi rumah tangga di Sulawesi Selatan yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi improved cenderung mengalami peningkatan (tahun 2007 44,8% dan tahun 2013 54,9%). Menurut profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2013 persentase desa/kelurahan yang telah melaksanakan STBM terbesar di kabupaten Soppeng (84,29%), Kabupaten Sidrap (73,33%) dan kota Parepare sebesar (68,18%). Persentase desa/kelurahan yang belum melaksanakan STBM terdapat di kabupaten Bantaeng, Maros, Bone, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara dan Kota Palopo. Data terinci pada lampiran Tabel 63.
3. Posyandu Purnama dan Mandiri
MAKASSAR
SULAWESI SELATAN
SINJAI
Ke se hatan Prov . Sul sel
LUWU TIMUR
ENREKANG
SIDRAP
JENEPONTO
SELAYAR
BANTAENG
WAJO
BARRU
PARE-PARE
SOPPENG
PANGKEP
LUWU UTARA
TORAJA UTARA
MAROS
Profil
TANA TORAJA
PALOPO
LUWU
TAKALAR
BULUKUMBA
BONE
GOWA
PINRANG
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari BKKBN dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana. Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk peran serta masyarakat antara GAMBAR. II.D.2 lain muncul dan PERSENTASE POSYANDU AKTIF PER KABUPATEN/ KOTA berkembangnya DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 Upaya Kesehatan 100.00 Bersumber daya 90.00 Masyarakat (UKBM), 80.00 misalnya Pos 70.00 Pelayanan Terpadu 60.00 (Posyandu), Pos 50.00 Kesehatan Desa 40.00 30.00 (Poskesdes) yang 20.00 merupakan salah satu 10.00 bentuk pelayanan 0.00 kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan.
Tahun 2 014
Hal :25
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan uatama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Di Sulawesi Selatan jumlah posyandu purnama dan mandiri posyandu purnama dan mandiri tahun 2009 sebanyak 38,99%, sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 44,68% Bila dibandingkan dengan target IIS 2010 (40%) sudah tercapai, dan pada tahun 2011 posyandu purnama dan mandiri sebanyak 45,23. Tahun 2013 Pencapaian posyandu purnama dan mandiri (posyandu aktif) sebesar 45,43% di Sulawesi Selatan yang tinggi capaiannya yaitu Kota Makassar, Soppeng, Enrekang, Pinrang, Tator, Luwu Timur, Kota Parepare dan Palopo Sedangkan pencapaian posyandu purnama dan mandiri terendah yaitu Kab. Selayar, Bulukumba, Takalar, Gowa, Maros, Luwu, Tator, Luwu Utara, Toraja Utara). Data terinci pada lampiran Tabel 70. GAMBAR II.B. 1 PERSENTASE POSYANDU AKTIF MENURUT KAB./KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :26
Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2013
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bab ini, derajat kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan dinilai melalui Angka kematian bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas; angka kesakitan beberapa beberapa penyakit balita dan dewasa. A. MORTALITAS Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Mortalitas merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk. WHO mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA, AKI dan Angka Kematian Kasar. Peristiwa kematian dewasa ini umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut: 1. Angka Kematian Neonatal (AKN) Angka Kematian Neonatal adalah jumlah penduduk yang meninggal satu bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama, angka kematian neonatal periode 5 tahun terakhir mengalami stagnasi. Secara nasional Berdasarkan hasil SDKI 2007 dan 2012 diestimasikan sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian neonatal
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :27
menyumbang lebih dari setengahnya kematian bayi (59,4%) sedangkan jika dibandingkan angka kematian balita, kematian neonatal menyumbangkan 47,5%. Grafik berikut ini menggambarkan AKN menurut kabupaten/kota tahun 2013
GAMBAR III.A.1 ANGKA KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 531 SULAWESI SELATAN
72
GOWA
60
MAKASSAR
51
SINJAI
47
ENREKANG
36 35 35 34 33
PINRANG WAJO JENEPONTO LUWU TIMUR BULUKUMBA
25 24 22 20
SIDRAP PANGKEP SOPPENG MAROS
15 12 10
TORAJA UTARA BARRU SELAYAR
-
TANA TORAJA TAKALAR PARE-PARE PALOPO LUWU UTARA LUWU BONE BANTAENG
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2013
Di Sulawesi Selatan tahun 2013 Angka Kematian Neonatal menunjukkan sebesar 531 kasus yaitu 3.62 per 1.000 kelahiran hidup. 2. Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal. Kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :28
satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah yang bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian terget program karena mewakili komponen penting pada kematian balita. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas/Riskesdah, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007 hasilnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh dari yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun nilai normatif AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan. Untuk di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi 48 (Susenas 2003). Ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu 1998–2003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil Surkesnas/Susenas 2002-2003, AKB di Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan AKB di Sulawesi Selatan pada tahun 2005 sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran hidup.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :29
Sementara laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa jumlah kematian bayi pada tahun 2010 jumlah kematian bayi mengalami peningkatan sebesar 854 bayi atau 5,8 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2011 jumlah kematian bayi mengalami peningkatan menjadi 868 bayi atau 5.90 per 1000 kelahiran hidup. Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2013 jumlah kematian bayi menjadi 558 bayi atau 3.80 per 1000 kelahiran hidup maka masih perlu peran dari semua pihak yang terkait dalam rangka penurunan angka tersebut sehingga target (Milinium Development Goals) MDGs khususnya penurunan angka kematian dapat tercapai. GAMBAR III.A.2 ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 1996,1998,2003,2006-2013
60 50 40
PER 1000 KH
30 20 10 0 SUR SDKI/ PROYEKSI LAPORAN
1996 1998 2003 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 55
52
47
44
41
28
28
4.32
4.61
4.39
3.31
25 5.78
5.90
5.93
3.8
Sumber: Susenas dan SDKI 2007 serta Profil Kes Kab/ Kota
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :30
Dalam profil kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir). 3. Angka Kematian Balita (AKABA) Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi), atau jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Adapun nilai normatif AKABA yakni lebih besar dari 140 tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang dan kurang dari 71 rendah. Milinium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140 sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20. Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi menjadi 44,7 pada tahun 2000 sementara untuk Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama berada dibawah rata-rata nasional yakni sebesar 42,16 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut hasil SUSENAS 2001 AKABA diperkirakan sebesar 64 per 1.000 kelahiran hidup. Namun, hasil SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa AKABA di Sulawesi Selatan mencapai 72 per 1.000 kelahiran hidup dan menurun menjadi 53 per 1.000 kelahiran hidup menurut SDKI 2007. Jumlah kematian balita yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 kabupaten/kota melaporkan sebanyak 6,87% per 1.000 KH. Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2011 jumlah kematian balita yang dilaporkan sebanyak 977 balita atau 6.64 per 1.000 KH, tahun 2012 jumlah kematian balita yang dilaporkan sebanyak 991 atau 6,83 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan untuk tahun 2013 jumlah kematian balita yang dilaporkan sebanyak 691 atau 4,71 per 1.000 kelahiran hidup yaitu tertinggi dikota Makassar sebanyak 236 kasus, kabupaten Bone sebanyak 67 kasus dan kabupaten Luwu sebanyak 66 kasus dan terendah di kabupaten Takalar karena tidak terdapat
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :31
kasus kematian balita, kabupaten Bantaeng sebanyak 1 kasus dan kabupaten Selayar sebanyak 3 kasus.
GAMBAR III.A.3 ANGKA KEMATIAN BALITA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2001-2013
80 70 60
PER 1000 KH
50 40 30 20 10 0 SUR / PROYEKSI
2001
2002
2003
2004
2005
2006
64
72
51
46
53
53
LAPORAN
1.13
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1.33
2.73
1.40
6.87
6.64
6.83
4.71
Sumber: Susenas dan SDKI 2007 serta Profil Kes Kab/ Kota
Dari gambaran Estimasi SUPAS 1995 dan SUSENAS 2001 pada awalnya dapat dikatakan sama, namun demikian hasil SUSENAS 2001 menunjukkan adanya peningkatan yang perlu mendapat perhatian bila dibandingkan dengan hasil estimasi SUPAS tahun 1995. Perbedaan ini dapat dimaklumi karena hasil estimasi yang didasarkan atas SUPAS 1995 tidak mempertimbangkan berbagai perubahan faktor resiko yang terjadi di masyarakat dalam kurun waktu setelah SUPAS, sedangkan pada SUSENAS 2001 merupakan hasil yang dijumpai di lapangan pada saat survey dilaksanakan selama tahun 2001 dengan berbagai perkembangan faktor resiko yang terjadi di masyarakat, salah satunya sebagai akibat dari krisis ekonomi. Gambaran perkembangan AKABA dalam 13 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel III.A.1.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :32
TABEL III.A.1 ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (1-4 TH) DI SULAWESI SELATAN DAN INDONESIA, TAHUN 1995-2011 Tahun
AKABA per 1000 KH Nasional Propinsi
1
2
1999 2000 2001 2003 2004 2005 2006 2007 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
59,55 44,7 64 46
44
40
Sumber
3
42,16 72 51 46 1,13 53 1,33 2,73 1,40 1,09 0.74 0,69 1.00
4
Estimasi SUPAS 1995 Estimasi SUPAS 1995 Estimasi SUSENAS Estimasi SUSENAS Estimasi SUSENAS Estimasi SUSENAS Dilaporkan dari Dinkes Kab. SDKI 2007 Dilaporkan dari Dinkes Kab. Dilaporkan dari Dinkes Kab. Dilaporkan dari Dinkes Kab Dilaporkan dari Dinkes Kab Dilaporkan dari Dinkes Kab Dilaporkan dari Dinkes Kab Dilaporkan dari Dinkes Kab
Sumber: Data Sekunder
Sementara itu, dari hasil penelitian mendalam terhadap semua kasus kematian AKABA yang ditemukan dalam RISKESDAS diperoleh gambaran besarnya proporsi sebab utama kematian Balita dapat dilihat pada tabel III.A.2. TABEL III.A.2 PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA HASIL RISKESDAS TAHUN 2007 No Penyebab kematian % 1 Diare 25,2 2 Pneumonia 15,5 3 Nicroticans Entero Collitis (NEC) 10,7 4 Meningitis/Encefalitis 8,8 5 Demam Berdarah Dengue 6,8 6 Campak 5,8 7 Tenggelam 4,9 8 TB 3,9
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :33
9 10
Malaria Leukemia
2,9 2,9
Sumber : Riskesdas 2007
Tabel III.A.2 menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian balita menurut Hasil Riskesdas tahun 2007 masih didominasi oleh penyakit infeksi. GAMBAR III.A.4 PERSENTASE BBLR, KUNJUNGAN BAYI, DAN ASI EKSKLUSIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009-2013
100 90 80 70
PERSEN
60 50 40 30 20 10 0 BBLR KUNJUNGAN BAYI ASI EKSKLUSIF
2009
2010
2011
2012
2013
1.36
1.73
2.35
3.12
2.94
71.71
72.33
88.57
90.09
94.84
59.8
67.58
41.32
53.33
62.70
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Angka kematian Bayi dan Balita untuk tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi tidak tepat jika diperoleh dari survey yang berskala nasional. Hal ini karena rancangan sampel diperuntukkan untuk menggambarkan angka kematian bayi dan balita tingkat nasional. Di Provinsi Sulawesi Selatan telah dilakukan pengesahan Peraturan Daerah yakni PERDA No.6 Tahun 2010 tentang ”ASI Eksklusif” PERDA ini dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan status gizi balita, karena PERDA ASI merupakan Perangkat hukum yang akan meningkatkan cakupan ASI ekslusif dan juga mengendalikan peredaran dan penggunaan susu formula sebagai pengganti Air Susu Ibu utamanya pelayanan kesehatan yang ada dalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk menggambarkan angka kematian bayi dan balita di Sulawesi Selatan dapat digambarkan dengan indikator program yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita, Dari data profil kesehatan pada tahun 2010 persentase BBLR mengalami
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :34
peningkatan menjadi 1,73% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi meningkat menjadi 78,45%, dan cakupan ASI Eksklusif meningkat menjadi 67,58%, sedangkan pada tahun 2011 persentase BBLR mengalami peningkatan menjadi 2,35% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi meningkat menjadi 145.381 bayi (88.57%), cakupan ASI Eksklusif mengalami penurunan dari tahun lalu menjadi 41,32%. Tahun 2012 persentase BBLR meningkat menjadi 3,12% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi menjadi 138.379 bayi (90,09%) sedangkan untuk tahun 2013 persentase BBLR menurun menjadi 2,94% dari kelahiran hidup, cakupan ASI Eksklusif (62,70%) dan cakupan kunjungan bayi menjadi 138.379 bayi (94.84%)
4. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insedentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain, atau banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan. Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :35
GAMBAR. III. A. 5 ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL PER 100.000 KH DI INDONESIA HASIL SDKI & SKRT 1982 - 2007 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
Series1
450
450
425
390
373
334
307 248
SDKI 1982
SKRT 1986
SKRT 1992
SKRT 1994
SKRT 1995
SDKI 1997
SDKI 2002 2003
SDKI 2007
450
450
425
390
373
334
307
248
Sumber : SDKI, SKRT Tahun 1982 – 2007
Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang dilakukan secara khusus seperti survey di rumah sakit dan beberapa survey di masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey sebelumnya. Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003, AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI, kemudian menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Hal ini menunjukkan AKI cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup dan target MDGs 2015 yaitu 102/100.000 KH, maka apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut di masa mendatang sulit tercapai. Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 menurun menjadi 118 orang atau 78,84 per 100.000 KH. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari kematian ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu nifas (35%).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :36
GAMBAR III.A.6 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2006-2013
120
100
80
60
40
20
0 LAPORAN
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
101.56
92.89
85.17
78.84
77.13
78.88
110.26
78.38
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel tahun 2013
Berdasarkan hasil laporan tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat tahun 2010 jumlah kematian ibu sebanyak 121 orang disebabkan karena perdarahan sebanyak 63 orang (52,07%), Infeksi 2 orang (0.02%), Hipertensi dalam kehamilan 28 orang (1.65%), Abortus 1 orang (0.82%), Partus lama 1 orang (0,82%), karena penyebab lain sebanyak 26 orang (21,48%). Jumlah kematian ibu pada tahun 2010 menurut profil kesehatan kabupaten/kota menurun menjadi 114 orang atau 77,13 per 100.000 KH. Kematian ibu terdiri dari kematian ibu hamil (15,78%), kematian ibu bersalin sebesar (64,03%) dan kematian ibu nifas sebesar (20,17%). Sedangkan untuk tahun 2011 meningkat menjadi 116 orang atau 78,88 per 100.000 KH terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 34 orang (29.31%), ibu bersalin 48 orang (41.37%) dan ibu nifas 34 orang (29.31%) dan adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20 Tahun yaitu 11 orang, umur 20-34 Tahun yaitu 62 orang dan ≥35 Tahun sebanyak 43 orang. Tahun 2012 jumlah kematian ibu yang dilaporkan menjadi 160 orang atau 110,26 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 45 orang (28,1%), kematian ibu bersalin 60 orang (40%), kematian ibu nifas 55 orang (30%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 12 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 102 orang, dan ≥35 tahun sebanyak 46 orang.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :37
GAMBAR III.A.7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL DISULAWESI SELATAN TAHUN 2013
IBU HAMIL, 18 IBU NIFAS, 38
IBU BERSALIN, 59
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Susel Tahun 2013
Tahun 2013 jumlah kematian ibu yang dilaporkan menjadi 115 orang atau 78.38 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 18 orang (15,65%), kematian ibu bersalin 59 orang (51,30%), kematian ibu nifas 38 orang (33,04%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 6 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 77 orang, dan ≥35 tahun sebanyak 32 orang.
5. Angka Harapan Hidup (AHH) Angka harapan hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Umur Harapan Hidup (UHH) dihitung dari jumlah kelahiran sampai pada kelompok umur tertentu dalam tahun tertentu dibagi jumlah kelahiran sampai pada kelompok umur tersebut pada pertengahan tahun. Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Umur Harapan Hidup (UHH) bermanfaat untuk mengetahui berapa lama orang dapat hidup sejak dari usia tertentu. Jika umur harapan hidup tinggi, itu
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :38
menunjukkan tingkat taraf hidup suatu negara juga tinggi, begitupun sebaliknya. Umur harapan hidup juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik Kabupaten/Kota, provinsi, maupun negara. UHH menjadi salah satu indikator dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia. Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan umur harapan hidup saat lahir. Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir ini secara tidak langsung juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan terus meningkat dari 43 pada tahun 1971 meningkat menjadi 52 tahun 1980, kemudian 10 tahun kemudian meningkat lagi menjadi 60 tahun 1990 dan turun menjadi 63,64 dan 68 pada tahun 1996, 1998 dan tahun 2001. Sedangkan untuk tahun 2003, Angka Harapan Hidup di Sulawesi Selatan tetap 68 tahun dan 68,70 tahun pada tahun 2005 (Susenas 2006) dan menjadi 69,20 tahun pada tahun 2006 (BPS Sulawesi Selatan 2007). Menurut daerah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Angka Harapan Hidup tahun 2003 relatif sama antar kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu berkisar antara 63-73 tahun. Sedangkan data proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 68,55 tahun tetapi berdasarkan SDKI 2007 sebesar 69,4 tahun, dan proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 70,28 tahun, dan proyeksi tahun 2009 tetap 70,28 tahun, lebih tinggi dibanding AHH nasional yaitu 69,09 tahun. Berdasarkan data BPS Angka Harapan Hidup Tahun 2009 sebesar 69.80, tahun 2010 meningkat menjadi 70,00 begitupula Tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 70,20, tahun 2012 meningkat menjadi 70,45 dan untuk tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 70.60. Angka harapan hidup ini sering digunakan sebagai proxy terhadap keadaan dan sistem pelayanan kesehatan suatu masyarakat (secara makro). Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, umur harapan hidup waktu lahir (E0) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari 45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025, maka dapat diestimasi angka harapan hidup sebesar 67,8 tahun 2000-2005, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 20052010 dan menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu, rata-rata Umur Harapan Hidup (UHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :39
GAMBAR III.A.8 UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo) DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2003-2013
71 70.5 70 69.5 69 68.5 68 67.5 SUR / PROYEKSI
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2012
2013
68.7
69.2
69.4
70.28
70.28
70.00
70.45
70.60
Sumber: Susenas,SDKI 2007,BPS 2011 dan proyeksi
Sedangkan pada tahun 2009 AHH menurut BPS pusat secara nasional AHH 69,21 dan khusus Sulawesi Selatan AHH 69,80 lebih tinggi di banding dengan angka nasional dan berada di peringkat 9 dari 33 provinsi di seluruh Indonesia, untuk tahun 2010 AHH menurut BPS Sulawesi Selatan dalam angka yaitu 70.00 adapun kabupaten tertinggi angka harapan hidup yaitu kabupaten Enrekang 77,99 dan terendah di kabupaten Jeneponto yaitu 60,00. Angka Harapan Hidup untuk tahun 2011 secara nasional 69,65 dan untuk Provinsi Sulawesi Selatan 70,00. ,untuk tahun 2012 AHH sebanyak 70.45 sedangkan untuk tahun 2013 BPS belum mengeluarkan angka AHH. B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan) Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatus
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :40
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. 1. Penyakit Menular Penyakit Menular adalah Penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit tertentu atau oleh produk toxin yang didapatkan melalui penularan bibit penyakit atau toxin yang diproduksi oleh bibit penyakit tersebut dari orang yang terinfeksi, dari binatang atau dari reservoir kepada orang yang rentan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang penjamu, melalui vektor atau melalui lingkungan. Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia secara global relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses penuaan yang menyebabkan kelemahan fungsi organ tubuh ataupun karena menderita berbagai macam penyakit. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteri, atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau bahan kimia seperti keracunan, yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (hepatitis, typhoid/tipes dll), jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids, hepatitis, dll). Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain: - Penyakit menular langsung : Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit HIV/AIDS, penyakit TB Paru dan Kusta. - Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). - Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, rabies, filaria, malaria. a. Penyakit Menular Langsung 1) Penyakit Diare Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam sehari atau penyakit terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami penurunan namun penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :41
Hasil Riskesdas 2013 mengumpulkan informasi insiden diare agar bisa dimanfaatkan program, danperiod prevalens diare agar bisa dibandingkan dengan Riskesdas 2007.Period prevalen diare pada Riskesdas 2013 (5,2%) lebih kecil dari Riskesdas 2007 (7,9%).Penurunan period prevalen dimungkinkan juga karena waktu pengambilan sampel yang tidak sama antara 2007 dan 2013. Insiden diare yang didiagnosis untuk semua kelompok umur di Sulawesi Selatan adalah 2,8 persen.Pemetaan angka kesakitan diare di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 dapat dilihat pada gambar III.B.1. GAMBA R III.B.1 PEMETAAN JUMLAH PENDERITA DIARE MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2013
Gambar III.B.1 menunjukkan bahwa kabupaten/kota dengan angka kesakitan diare tertinggi (13.689-28.908) yaitu Kabupaten Makassar, Gowa, Bulukumba, Takalar, Pangkep, dan Luwu Utara, sedangkan terendah (2,679-
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :42
6.398) yaitu Kabupaten Selayar, Sinjai, Maros, Barru, Luwu, Tana Toraja, dan Kota Parepare. Tindakan dalam pencegahan diare ini antara lain dengan perbaikan keadaan lingkungan, seperti penyediaan sumber air minum yang bersih, penggunaan jamban, pembuangan sampah pada tempatnya, sanitasi perumahan dan penyediaan tempat pembuangan air limbah yang layak. Perbaikan perilaku ibu terhadap balita seperti pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun, perbaikan cara menyapih, kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, membuang tinja anak pada tempat yang tepat, memberikan imunisasi morbilitas. Masyarakat dapat terhindar dari penyakit asalkan pengetahuan tentang kesehatan dapat ditingkatkan, sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya menjadi sehat. Bila dikelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada pada kelompok umur < 5 tahun sebanyak 93.560 kasus. GAMBAR.III.B.2 PERSENTASE KASUS DIARE DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA DISULAWESI SELATAN TAHUN 2013 300.00 250.00 200.00
243.29 226.57 182.32 193.68 173.48 180.23
160.00 149.33 160.05 151.56 146.63 137.08
150.00
115.28 115.38 109.63 115.20 94.95 80.05 71.58 81.65 78.34 74.30 50.84 57.44 53.67
100.00 50.00 -
Sumber : Profil Dinkes kabupaten/kota tahun 2013
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota pada tahun 2009 sebanyak 226,961 kasus, tertinggi di Kota Makassar (45.014 kasus) dan terendah di Kabupaten Selayar. Pada tahun 2010 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan jumlah perkiraan kasus diare sebesar 339.871 kasus yaitu 166.003 laki laki dan 173.868 perempuan, tertinggi masih tetap di kota Makassar 56.625 kasus dan terendah di kabupaten Selayar sebesar 5.163 kasus, sedangkan yang ditangani sebesar 195.801 kasus (57,61%), sedangkan pada tahun 2011 perkiraan kasus
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :43
diare 353.753 kasus adapun diare yang ditangani 246.518 kasus (69.69%) adapun kabupaten/kota yang tertinggi kasus diare ditangani di kabupaten Takalar sebesar 157.4% dan terendah di Kabupaten Bone sebesar 16.00%. Tahun 2012 perkiraan diare sebanyak 346.446 kasus, adapun diare yang ditangani sebanyak 242.041 kasus (69,86%). Dengan kejadian terbesar di Kota Makassar dengan jumlah yang ditangani dilaporkan sebanyak 29.265 kasus dari seluruh jumlah penduduk sebanyak 1.369.606 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2013 perkiraan diare sebanyak 178.519 kasus, adapun diare yang ditangani sebanyak 243.669 kasus (136,49%). Dengan kejadian terbesar di Kabupaten Takalar dengan jumlah yang ditangani dilaporkan sebanyak 15.272 kasus dari seluruh jumlah penduduk sebanyak 293.331 jiwa. 2) Penyakit Typhus Penyakit Typhus atau Demam Tiphoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau tipes dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella typhii terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tiphoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa, bahkan lanjut usia. Typhus termasuk infeksi sistematik dengan gejala yang khas yaitu demam. Adapun demam yang dialami oleh pasien yang menderita penyakit ini umumnya memiliki pola khusus dengan suhu yang meningkat (sangat tinggi) naik-turun. hal ini terjadi pada sore dan malam hari sedangkan di pagi hari hampir tidak terjadi demam. hal inilah yang biasanya tidak disadari oleh si penderita maupun keluarga si penderita. Penyakit typhus berdasarkan Riskesdas tahun 2007 secara nasional di Sulawesi Selatan, tersebar di semua umur dan cenderung lebih tinggi pada umur dewasa. Prevalensi klinis banyak ditemukan pada kelompok umur sekolah yaitu 1,9%, terendah pada bayi yaitu 0,8%. Situasi penyakit Typhus (demam typhoid) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2009 penyakit typhus tercatat jumlah penderita sebanyak 18.661 (CFR=0,03%), kasus yang tertinggi yaitu di Kab. Enrekang (2.928 kasus) dan terendah di Kab.Takalar (0 kasus) dan adapun pada tahun 2010 berdasarkan laporan dari Bidang P2PL penyakit typhus tercatat sebesar 30,338 kasus (CFR=0%), kasus yang tertinggi yaitu kabupaten Luwu Utara (4.675 kasus) dan terendah di kabupaten Toraja Utara (182 kasus) dan adapun Insiden Rate sebesar 3.87%, pada tahun 2011 penyakit typhus tercatat sebesar 17.287 penderita, Insiden Rate sebesar 2,07 per 1000 penduduk dan CFR sebesar 0,16%. pada tahun 2011 penyakit typhus tercatat sebesar 24.998 penderita, Insiden Rate sebesar 3,00 per 1000 penduduk dan CFR sebesar 0,02%, sedangkan pada tahun 2013 penyakit typhus meningkat yaitu sebesar 31.633 penderita, Insiden Rate sebesar 3,8 dan CFR sebesar 0,03%,
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :44
GAMBAR III.B.3 SITUASI INSIDENCE RATE (IR) CASE FATALITY RATE (CFR) KASUS TIFOID DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 - 2013
3.8
4 3.5
3
3 2.5 IR 2
CFR
1.5 1 0.5
0.03
0.02
0 2012
2013
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
3) Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract) Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Infeksi saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini diawali
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :45
dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak Period prevalence ISPA dihitung dalam kurun waktu 1 bulan terakhir. Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei (SDKI, Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. Prevalensi ISPA dalam beberapa tahun menurut hasil SDKI dapat dilihat pada tabel berikut ini III.B.1
TABEL III.B.1 INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT MENURUT KELOMPOK UMUR DENGAN PREVALENSI TERTINGGI DI INDONESIA SELAMA TAHUN 1991, 1994, 1997, 2002-2003 & 2007 Tahun
Prevalensi
Kelompok Umur dengan Prevalensi Tertinggi
1991
9,8%
12 – 23 bulan
1994 1997 2002-2003
10% 9% 8%
6 – 35 bulan 6 – 11 bulan 6 – 23 bulan
2007 2013
11% 39,0%
12 – 23 bulan 36-47 bulan
Sumber: Hasil SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002-2003& 2007
Dari hasil Riskesdas tahun 2007 prevalensi ISPA di Sulawesi Selatan tahun 2007 yaitu 22,9% dengan tertinggi di Kab.Tana Toraja (45,8%) dan terendah di Kab. Maros (9,6%), dari 23 Kabupaten/Kota ada 10 Kabupaten/Kota yang melebihi angka provinsi. Penyakit ISPA tertinggi pada balita dan terendah pada kelompok umur 15-24 tahun, menurut jenis kelamin tertinggi pada laki-laki, dan berada di pedesaan. Period prevalence dan prevalensi ISPA berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 Period prevalence ISPA dihitung dalam kurun waktu 1 bulan terakhir. Lima kabupaten/kota dengan ISPA tertinggi adalah Tana Toraja (41,1%), Toraja Utara (38,2%), Bantaeng (38,0%), Jeneponto (37,9%), dan Luwu (36,1%). Sedangkan Period prevalence dan prevalensi berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 sebesar 2,8 persen dan 6,8 persen. Lima kabupaten/kota yang mempunyai period prevalence dan prevalensi pneumonia tertinggi untuk semua umur adalah Bantaeng (8,1% dan 17,0%), Tana Toraja (6,0% dan 14,9%), Luwu (5,3% dan 10,8%), Toraja Utara (4,2% dan 11,4%), dan Makassar (3,8% dan 8,4%). Period Prevalence pneumonia tahun 2007 dan 2013 di Sulawesi Selatan masing-masing 2,9 dan 2,0 persen. Penurunan tajam terjadi di Kabupaten Tana Toraja sebelum pemekaran dan Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja setelah pemekaran, yaitu dari 14,2 % menjadi 6,0 % dan 4,2 %.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :46
Pada tahun 2011 jumlah perkiraan balita penderita pneumonia sebesar 80.520 orang dan jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 10.004 orang (12.42%). Untuk tahun 2012 jumlah perkiraan balita penderita pneumonia sebesar 74.100 orang dan jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 10.035 sedangkan untuk tahun 2013 jumlah perkiraan balita penderita pneumonia sebesar 72.086 orang dan jumlah balita penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 7.946 (11,02%). Data rincian pada lampiran Tabel 10. 4) HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS) HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan, tubuh dapat diserang berbagai macam penyakit yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP). AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV. Ketika seseorang terkena Virus HIV, tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini belum ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu misalnya pada kelompok penjaja seks dan pada para penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan populasi umum. Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya, telah menyebar di sebagian besar provinsi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :47
sebenarnya di Indonesia masih sangat sulit diukur dan belum diketahui secara pasti. Diperkirakan jumlah orang dengan HIV di Indonesia pada akhir tahun 2003 mencapai 90.000–130.000 orang. Hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa terdapat 61% wanita pernah kawin dan 71% pria kawin pernah mendengar tentang AIDS. Angka ini serupa dengan yang tercatat di SDKI 2002-2003 (59% pada wanita dan 73% pada pria). Wanita dengan umur 20-39 tahun, wanita berstatus kawin, wanita yang tinggal di perkotaan dan wanita berpendidikan lebih tinggi lebih banyak mendengar tentang AIDS dibanding wanita lainnya. Tingkat pengetahuan pada pria kawin mengikuti pola yang sama seperti pada wanita, dengan tingkat pengetahuan lebih tinggi pada pria perkotaan dan pria berpendidikan lebih tinggi. Meskipun banyak wanita dan pria Indonesia mempunyai pengetahuan dasar tentang AIDS, namun tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi resiko terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 42% wanita dan 52% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi resiko penularan, 37% wanita dan 43% pria setuju bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 35% wanita dan 49% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 8% wanita pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Pengetahuan wanita umur 15-19 tahun sangat rendah tentang konseling sukarela yakni sebesar 3%, sedangkan wanita umur 20-39 tahun, wanita perkotaan, dan wanita lulus SMP, lebih banyak mendengar tentang konseling sukarela. Pengetahuan tentang konseling sukarela lebih rendah pada wanita yang mempunyai anak lebih banyak, wanita tanpa anak adalah yang paling banyak mendengar tentang konseling sukarela dibanding wanita dengan anak lainnya. Sementara itu, hanya 7% pria kawin melaporkan pernah mendengar tentang VCT. Pria berumur 30-34 tahun, tinggal di perkotaan, dan berpendidikan tamat SLTP ke atas sepertinya lebih banyak yang pernah mendengar tentang VCT daripada wanita. Pengetahuan tentang VCT menurun seiring dengan banyaknya jumlah anak; pria tanpa anak lebih banyak mengetahui VCT dibandingkan pria yang memiliki anak. Persentase wanita pernah kawin dan pria kawin yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi, lebih dari 60%. Hasil SDKI 2007 di Sulawesi Selatan terdapat 48% wanita dan 57,1% pria yang pernah mendengar tentang AIDS. Tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi resiko terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 32% wanita dan 42,7% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi resiko penularan, 28,4% wanita dan 43,3% setuju bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 27,5% wanita dan 40,5% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 6% wanita pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Persentase
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :48
wanita pernah kawin yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi yakni sebesar 78%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 di Provinsi Sulawesi Selatan prevalensi penduduk umur 15-24 yang pernah mendengar informasi tentang HIV/AIDS adalah 71,8% laki-laki dan 72,5% perempuan, sedangkan prevalensi penduduk dengan kelompok umur yang sama yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentangHIV/AIDS adalah 16,5% laki-laki dan 16,4% perempuan. Menurut data profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2010, tercatat penderita HIV sebanyak 56 kasus, AIDS sebanyak 23 kasus dan jumlah kematian akibat AIDS sebesar 17 orang (lihat lampiran tabel. 14), namun laporan tahunan Bidang P2PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2010, kasus HIV (544 kasus) dan AIDS (246 kasus). GAMBAR III.B.4 JUMLAH KASUS HIV/AIDS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 - 2013
1000
844
800 600 419
650
629 486
410
354
400 200
607
544
246 118
107
0 2008
2009
2010 HIV
2011
2012
2013
AIDS
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
Pada tahun 2011 pederita baru HIV sebanyak 607 kasus dan penderita baru AIDS sebanyak 650 kasus, dan adapun persentase donor darah diskrining terhadap HIV dan AIDS di UTD (Unit Transfusi Darah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan) yaitu jumlah pendonor 16.623 orang yang positif HIV yaitu lakilaki 21 orang dan Perempuan 4 orang. Meningkatnya kasus HIV /AIDS dari tahun ke tahun disebabkan faktor-faktor seperti meningkatnya industri yang berkaitan dengan seks seperti semakin banyaknya THM yang berkedok karaoke dan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :49
menjamurnya panti-panti pijat, juga mobilitas penduduk yang tinggi termasuk nelayan dari negara tetangga, meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran, meningkatnya pengguna NAPZA suntik yang akan lebih mempercepat epidemi lebih lanjut, dan akan menulari ibu-ibu rumah tangga, bayi-bayi, remaja putra/putri. Pada tahun 2013 penderita baru HIV sebanyak 844 kasus dan penderita baru AIDS sebanyak 486 orang. Jika dilihat dari tahun 2008-2013, kasus HIV/AIDS menunjukkan mengalami peningkatan, secara rinci dapat dilihat pada gambar III.B.4. 5) Penyakit TB Paru Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang mudah sekali penularannya. Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam penyebarannya TBC juga melalui udara. Penyakit tuberkulosis sangat mematikan apabila tidak segera dilakukan penanganan. Di Indonesia, penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan memberikan paket imunisasi BCG pada balita. Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai suatu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV & AIDS. Pada level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, di antaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS). Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala nasional. Dari hasil survei prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan pada tahun 1979-1982 diperoleh gambaran angka kesakitan antara 200 - 400 penderita per 100.000 penduduk. Menurut Surkesnas 2001, TB Paru termasuk urutan ke-3 penyebab kematian secara umum. Sedangkan menurut laporan Rumah Sakit, selama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyakit dari penderita yang dirawat di RS sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian pasien rawat inap di rumah sakit. Data WHO Global Report yang dicantumkan pada laporan triwulan Sub Direktorat Penyakit TB dari Direktorat Jenderal P2&PL tahun 2010 menyebutkan estimasi kasus baru TB di Indonesia tahun 2006 adalah 275 kasus/100.000 penduduk/tahun (0.275%) dan pada tahun 2010 turun menjadi 244 kasus/100.000 penduduk/tahun (0,244%). Data prevalensi Nasional hasil Survey Prevalensi TB pada tahun 2004 menunjukkan angka prevalensi nasional TB berdasarkan pemeriksaan mikrokopis BTA suspek adalah sebesar 104 kasus/100.000 penduduk (0,104%), dan Angka prevalensi nasional TB hasil Riskesdas 2010 sebesar (0,7%). Dari hasil Laporan Riskesdas tahun 2007 TB paru klinis dengan prevalensi 1,03% Enam dari 23 Kabupaten/Kota di atas angka provinsi dan tertinggi di Kab. Tana Toraja (6,8%). Prevalensi TB paru cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur, tertinggi pada umur 65 tahun. Menurut jenis kelamin,
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :50
tertinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, hampir tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lima kali lebih tinggi tingkat pendidikan rendah daripada pendidikan tinggi sedangkan hasil Riskesdas 2010 yaitu prevalensi TB Paru yaitu 0,24% dan adapun proporsi kasus TB yang di obat OAT program DOTS yaitu 83.2% dan Non DOTS yaitu 26,8%. Sedangkan hasil laporan Riskesdas tahun 2010 di Sulawesi Selatan period prevalence (D) yaitu 0,6 %, period prevalence suspek TB (G) yaitu 5,2%. Prevalensi penduduk Sulawesi Selatan yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tahun 2007 dan 2013 masing-masing adalah 0,2 persen dan 0.3 persen. Lima kabupaten/kota dengan TB paru tertinggi adalah Luwu Utara (0.54%), Wajo (0.46%), Bantaeng (0.44%), Jeneponto (0.44%) dan Gowa (0.40%). GAMBAR III.B.5 JUMLAH PENDERITA TB PARU PER KABUPATEN.KOTA DISULAWESI SELATAN TAHUN 2013 100000
10000
1000
100
10
1
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
Sedangkan pada tahun 2011 hasil pengumpulan data kabupaten.kota jumlah penderita TB Paru sebesar 9.180 orang yaitu 5.367 laki-laki dan 3.813 perempuan, jumlah kasus baru TB paru sebesar 8.939 orang yaitu laki-laki 5.212 orang dan perempuan 3.727 orang, dan adapun perkiraan kasus sebesar 16.620 orang, jumlah TB klinis sebanyak 1.896 orang yaitu laki-laki 1.502 orang dan perempuan 844 orang BTA positif sebesar 9.162 orang yaitu laki-laki 5.367 orang dan perempuan 3.795 orang, BTA positif diobati sebesar 7.947 orang yaitu lakilaki 4.661 orang dan perempuan 3.286 orang, sembuh sebesar 6.955 orang, pengobatan lengkap sebesar 132 orang (1,66%), dengan angka kesuksesan bila dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 9,14 % (SR
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :51
89,18%). Untuk tahun 2012 jumlah kasus BTA+ 9.366, 5.448 laki-laki dan 3.918 perempuan. Jumlah BTA+ diobati sebesar 8.935 orang yaitu 5.3209 laki-laki dan 3.726 perempuan, dengan kesembuhan 7.807 (87,38%). Adapun perkiraan kasus sebesar 16.922 orang, jumlah TB klinis sebesar 45.300 orang yaitu laki-laki 17.200 orang dan perempuan 17.527. Pengobatan lengkap sebesar 130 orang (1,45%), dengan angka kesuksesan 88,83%. Untuk tahun 2013 jumlah kasus TB 7.182 laki-laki dan 4.994 perempuan. Jumlah BTA+ sebesar 8.902 orang yaitu 5.259 laki-laki dan 3.643 perempuan, dengan kesembuhan 7.807 (87,38%). Adapun perkiraan kasus sebesar 63.958 orang, jumlah TB anak 0-14 tahun sebesar 294 orang (2,41%), dan perempuan 17.527. Pengobatan lengkap sebesar 130 orang (1,45%), dengan angka kesuksesan 88,83%. 6) Penyakit Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf, anggota gerak tubuh, dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut: Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa Penebalan syaraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan /kelumpuhan otot Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif). Faktor-faktor yang berperan dalam kejadian dan penyebaran kusta antara lain iklim (cuaca panas dan lembab), diet, status gizi, status sosial ekonomi dan riwayat keluarga. Meskipun belum diketahui pasti cara masuk Mycobacterium leprae ke dalam tubuh manusia beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa bakteri tersebut seringkali melalui kulit yang lecet pada bagian tubuh yang bersuhu dingin dan pada mukosa nasal. Pengaruh Mycobacterium leprae terhadap kulit bergantung pada faktor imunitas seseorang, pengaruh kemampuan hidup Mycobacterium leprae pada suhu tubuh yang rendah, waktu regenerasi yang lama dan nontoksis. Penyakit kusta masih merupakan masalah kesehatan pada 55 negara di dunia, tetapi sekitar 16 negara terbanyak di dunia dimana Indonesia termasuk urutan ke tiga, di bawah India dan Brazil. Pada awal 1997 diperkirakan jumlah penderita kusta di dunia sebanyak 1.150.000 orang dan sekitar 888.340 penderita yang tercatat memperoleh pengobatan (distribusi jumlah penderita kusta yang diperkirakan dan yang tercatat menurut WHO, 1997). Strategi Global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000 penduduk). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :52
sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan. Menurut profil Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2011 bahwa Direktorat Jenderal pengendaliaan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (Ditjen PP &PL) telah menetapkan 33 provinsi di Indonesia ke dalam 2 kelompok beban kusta yaitu provinsi dengan beban kusta tinggi (high endemic) dan beban kusta rendah (low endemic). Provinsi dengan high endemic jika NCDR ≥ 10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru lebih dari 1.000, sedangkan low endemic jika NDCR < 10 per 100.000 penduduk. Untuk Sulawesi Selatan, situasi penderita kusta hampir sama dengan pola nasional, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per 10.000 penduduk mengalami penurunan yang tidak signifikan dari tahun ke tahun. Sementara untuk tahun 2007 jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 1.634 orang dengan RFT sebanyak 862 dengan prevalensi rate sebesar 2,1 per 10.000 penduduk. GAMBAR III.B.6 KONDISI KASUS KUSTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009 -2013
1200 1000 800 600 400 200 0 PB
2009 45
2010 143
2011 193
2012 171
2013 66
MB
1,044
539
1,065
944
1,067
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :53
Jumlah penderita kusta yang terdaftar di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 bila dibandingkan pada tahun sebelumnya mengalami penurunan yaitu penderita Kusta PB sebanyak 143 orang, penderita MB sebanyak 539 orang. Berdasarkan pengumpulan data pada tahun 2011 jumlah penderita kusta sebanyak 1.258 penderita yaitu penderita PB (Pausi Basiler) sebanyak 193 orang, penderita Multi Basiler (MB) sebanyak 1.065 orang. Untuk tahun 2012 kasus baru kusta sebanyak 1.115 orang, 685 laki-laki dan 430 perempuan. Penderita baru kusta Pausi Basiler (PB) umur 0-14 tahun sebanyak 19 orang, 11 laki-laki dan 8 perempuan. Penderita baru kusta PB umur ≥15 tahun sebanyak 152 orang, 84 lakilaki dan 68 perempuan. Total penderita baru kusta PB sebesar 171 orang, 95 lakilaki dan 76 perempuan. Sedangkan penderita baru Multi Basiler (MB) umur 0-14 tahun sebanyak 48 orang, 27 laki-laki dan 21 perempuan. Penderita baru kusta MB ≥15 tahun sebanyak 896 orang, 563 laki-laki dan 333 perempuan. Untuk tahun 2013 kasus baru kusta sebanyak 1.172 orang, 771 laki-laki dan 401 perempuan. Penderita baru kusta Pausi Basiler (PB) sebanyak 137 orang, 91 laki-laki dan 46 perempuan. Penderita baru kusta PB umur sebanyak 1.035 orang, 680 laki-laki dan 355 perempuan. Total penderita baru kusta PB sebesar 66 orang, MB sebanyak 1.067 orang. Sedangkan penderita baru umur 0-14 tahun sebanyak 70 orang. Penderita kusta yang selesai berobat sebanyak 955 (84,66%). b. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Kementerian Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit pada anak. Program imunisasi untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak yang dicakup dalam PPI adalah satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB,empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak. PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis B. Jumlah kasus PD3I yang dikumpulkan dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran Tabel 21. 1) Tetanus Neonatorum Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit akut yang dapat berakibat fatal namun dapat dicegah, yang disebabkan oleh produksi eksotoksin dari kuman Clostridium tetani gram positif, dimana kuman ini mengeluarkan toksin yang dapat menyerang sistem syaraf pusat. Masa inkubasi kuman 3-28 hari, namun biasanya 6 hari, dimana kematian 100% terjadi terutama pada masa inkubasi <7 hari. Secara nasional, jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2010 sebanyak 147 kasus dengan jumlah meninggal 84 kasus, dengan demikian angka kematian (CFR) 57,14 % terjadi di 19 provinsi dan 14 provinsi melaporkan adanya kasus meninggal. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :54
Hal ini diduga karena sebagian besar penolong persalinan oleh pada kelompok dengan penolong persalinan tradisional yaitu 99 kasus (67,3%) dan perawatan tali pusat tradisional yaitu 53 kasus (36,1%). Namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu hamil. Di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 jumlah kasus tetanus neonatorium sebanyak 8 kasus terjadi di 3 kabupaten yaitu kabupaten Bantaeng 1 kasus, kabupaten Gowa 3 kasus dan kabupaten Bone 4 kasus dan CFR (Case Fatality Rate) sebesar 37,50% sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus neonatorium sebanyak 3 kasus, hal ini mungkin disebabkan sebagian besar penolong persalinan ditolong tenaga kesehatan dan adapun jumlah kasus non neonatorium sebanyak 3 kasus yaitu kabupaten Bulukumba 1 kasus, kabupaten Bone 1 kasus dan Kabupaten Wajo 1 kasus. Pada tahun 2012 jumlah kasus Tetanus Neonatorum ada tiga, satu laki-laki dan dua perempuan dengan jumlah meninggal dua orang, sehingga Case Fatality Rate sebesar 66,66%, terjadi di Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone dan untuk tahun 2013 tidak ditemukan kasus Tetanus Neonatorum sehingga Case Fatality Rate sebesar 0,00%. 2) Campak Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2003, secara nasional, frekuensi KLB Campak menempati urutan ke empat, setelah DBD, diare dan chikungunya. KLB Campak 2003 terjadi sebanyak 89 kali dengan jumlah kasus sebanyak 2.914 dan 10 kematian (CFR=0,34%). Menurut hasil Riskesdas tahun 2007 di Sulawesi Selatan. prevalensi campak klinis sebesar 1,32%, tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (7,1%) dan terendah di beberapa kabupaten dengan prevalensi 0,1%. Enam di antara 23 kabupaten mempunyai prevalensi lebih tinggi dari angka provinsi, antara lain Tator (7,1%), Luwu Utara (2,8%), Luwu (2,5%), Bantaeng (2,2%), Gowa (1,8%), dan Luwu Timur (1,5%). Dari keempat jenis infeksi di atas, hanya ISPA yang angka prevalensinya lebih rendah dari angka nasional. Sedangkan pada tahun 2008, jumlah penderita campak menurun yaitu 675 orang dan tanpa kematian (CFR=0%) dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 921 orang dan pada tahun 2010 jumlah penderita campak sebesar 243 orang dan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :55
tanpa kematian (CFR=0%). Tahun 2012 jumlah kasus campak sebesar 764 orang, 368 laki-laki dan 396 perempuan dan tanpa kematian (CFR=0%).
GAMBAR III.B.7 PEMETAAN JUMLAH KASUS CAMPAK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/Kota Tahun 2013
Hasil Riskesdas 2010 cakupan imunisasi campak anak umur 12-23 secara nasional sebesar 74,5, menurun di bandingkan pada tahun 2007 (75,4%), sedangkan Sulawesi Selatan sebesar 76,5% lebih besar dari pencapaian nasional. Cakupan imunisasi campak di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 telah memenuhi target provinsi yaitu 92,88% (melebihi 2,88% dari target provinsi). Namun masih terdapat 6 kab/kota yang belum memenuhi target provinsi (di bawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Jeneponto, Barru, Pinrang, Tator dan Palopo. Dan tidak ada kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%), sedangkan pada tahun 2010 cakupan imunisasi campak sebesar 93,08% bila di bandingkan pada tahun 2009 terjadi peningkatan ini berati program imunisasi
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :56
telah mencapai target provinsi adapun kabupaten yang masih ada di bawah target provinsi sebanyak 9 kabupaten/kota dan 6 kabupaten/kota yang memenuhi target nasional yaitu kabupaten Bantaeng, kabupaten Maros, Kabupaten Luwu Timur, Kota Makassar, Kota Parepare dan kabupaten Enrekang. Menurut hasil pengumpulan data profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2011 cakupan imunisasi campak sebesar 164.964 (100.50%) bila dibandingkan tahun 2010 telah melebihi sebesar 26 dari target nasional. Dan adapun jumlah penderita campak sebesar 490 yaitu laki-laki 223 orang dan perempuan 267 orang. Sedangkan untuk tahun 2013 jumlah penderita campak sebesar 383 orang ada 4 kabupaten/kota yang tertinggi yaitu kota Makassar 171 orang, kabupaten Bantaeng 56 orang, kabupaten Barru 54 orang dan kabupaten Gowa 51 orang. Dan terdapat 10 kabupaten /kota yang tidak ada kasus yaitu kabupaten Selayar, Jeneponto, Takalar, Maros, Bone, Soppeng, Wajo, Tana Toraja, Luwu Timur dan Toraja Utara. Menurut kabupaten/kota secara rinci dapat dilihat pada table 20. 3) Difteri Penyakit Difteri adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan bagian atas. Penyakit ini dominan menyerang anak-anak, biasanya bagian tubuh yang diserang adalah tonsil, faring hingga laring yang merupakan saluran pernafasan bagian atas. Penyakit difteri termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut bersarang dan berkembang biak dalam tenggorokan dengan toksin yang sangat kuat. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau cipratan sewaktu penderita batuk atau bersin. Toksin dari bakteri itu dapat merusak saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah hingga bisa menyebabkan kelainan pada organ tubuh yang penting, misalnya jantung. Penyakit tersebut terutama menyerang anak-anak usia balita, padahal difteri bisa ditangkal dengan imunisasi DPT. Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Namun KLB Difteri masih sering terjadi dan CFR-nya tinggi. Secara nasional, pada tahun 2003 terjadi 54 KLB dengan jumlah kasus sebanyak 86 dan CFR sebesar 23%. Sementara itu, untuk tahun 2010 tidak terdapat kasus difteri. Sedangkan untuk tahun 2011 menurut profil kesehatan kabupaten/kota kasus difteri sebanyak 10 kasus, yaitu laki-laki 3 orang dan perempuan 7 orang dan hanya terjadi di 4 kabupaten yaitu kabupaten Pinrang 5 kasus, Kota Parepare 2 kasus, Kabupaten Takalar 1 kasus, Kabupaten Gowa 1 kasus, Kabupaten Bone 1 kasus, bila dibandingkan pada tahun 2010 terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Untuk tahun 2012 kasus difteri sebanyak 54 orang, dengan kasus kematian 12 orang, 10 orang di Kabupaten Gowa, satu orang di Kabupaten Bone, dan satu orang di Kota Makassar, dengan CFR 22,22%. Menurut profil kabupaten/kota tahun 2013 terdapat 12 kasus difteri yaitu laki-laki 9 kasus dan perempuan 3 kasus dengan kasus kematian sebanyak 1 orang
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :57
berarti Case fatality Rate sebesar 8,33%. Dan hanya terjadi di 6 kabupaten/kota yaitu kabupaten Gowa 7 kasus, kabupaten Jeneponto, Pangkep, Bone, dan kota makassar masing-masing terdapat 1 kasus, Menurut kabupaten/kota secara rinci dapat dilihat pada table 20. 4) Pertusis Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh Bordetella pertusis. Pertusis merupakan penyakit toxin mediated, toksin yang dihasilkan kuman (melekat pada bulu getar saluran napas atas) akan melumpuhkan bulu getar tersebut sehingga gangguan aliran sekret saluran pernapasan, dan berpotensi menyebabkan pneumonia. Di Indonesia, jumlah kasus Pertusis pada tahun 2003 sebanyak 2.788 kasus dengan angka insiden tertinggi pada anak usia kurang dari 1 tahun. Pada tahun yang sama juga terjadi 5 kali KLB Pertusis dengan jumlah kasus sebanyak 124. Dari hasil pengumpulan data pada tahun 2009 hanya terjadi di Bulukumba (111 kasus), pada tahun 2010 menurun menjadi 63 kasus yaitu kabupaten Pangkep 1 kasus, kabupaten Sidrap 11 kasus dan kabupaten Toraja Utara 51 kasus, untuk tahun 2011 dan 2012 tidak terdapat kasus pertusis. Sedangkan pada tahun 2013 hanya terjadi di kabupaten Jeneponto sebanyak 91 kasus yaitu laki-laki 61 kasus dan perempuan 30 kasus. 5) Hepatitis Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Hepatitis adalah penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, C, D atau E. Hepatitis dapat menimbulkan gejala demam, lesu, hilang nafsu makan, mual, nyeri pada perut kanan atas, disertai uri warna coklat yang kemudian diikuti dengan ikterus (warna kuning pada kulit dan/sklera mata karena tingginya bilirubin dalam darah). Hepatitis dapat pula terjadi tanpa menunjukkan gejala (asimptomatis). Secara nasional, jumlah kasus Hepatitis pada tahun 2003 sebanyak 29.597 kasus dengan angka insiden 1,4 per 10.000 penduduk. Pada periode tahun 2000– 2003 angka insiden ini berfluktuasi, namun pada tahun 2003 terjadi sedikit peningkatan. Prevalensi hepatitis 2013 adalah 2,5 persen, tiga kali lebih tinggi dibandingkan 2007 Lima kabupaten/kota dengan prevalensi hepatitis tertinggi adalah Selayar (5,9%), Sinjai(5,5%), Wajo (5,2%), Tana Toraja (4,9%) dan Toraja Utara (4,6%) Bila dibandingkan dengan Riskesdas 2007, Tana Toraja dan Toraja Utara masih merupakan provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi. Berdasarkan kuintil indeks kepemilikan, kelompok terbawah menempati prevalensi hepatitis tertinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Prevalensi semakin meningkat pada penduduk berusia di atas 5 tahun. Jenis hepatitis yang
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :58
banyak menginfeksi penduduk Sulawesi Selatan adalah hepatitis A (17,8 %) dan hepatitis B (15,1 %). Di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 sebanyak 195 kasus, terjadi di lima Kabupaten/Kota yaitu Kab. Takalar 20 kasus, Maros 21 kasus, Enrekang 1 kasus, Tator 32 kasus dan Kota Parepare 121 kasus. Sedangkan pada tahun 2010 tercatat sebanyak 128 kasus terjadi di lima Kabupaten/kota yaitu Kabupaten Takalar 82 kasus, Kabupaten Bulukumba 18 kasus, Kabupaten Maros 17 kasus, Kabupaten Sidrap 9 kasus dan Kabupaten Toraja Utara 2 kasus bila di bandingkan dengan data tahun 2009 mengalami penurunan. GAMBAR III.B.8 PEMETAAN CAKUPAN HEPATITIS DPT3/HB3 DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013
Berdasarkan laporan hasil SDKI 2007, terdapat 59% anak usia 12-23 tahun di Indonesia telah menerima semua jenis imunisasi yang dianjurkan, 9% anak tidak pernah menerima imunisasi dan sisanya 33% anak hanya menerima sebagian
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :59
imunisasi. Cakupan imunisasi dasar berbeda sedikit menurut jenis kelamin anak, tetapi beragam cukup bermakna menurut latar belakang karakteristik anak, contohnya terdapat 68% anak perkotaan telah menyelesaikan imunisasi dasar dibandingkan 52% anak perdesaan. Cakupan imunisasi lengkap meningkat dengan meningkatnya tingkat pendidikan ibu, 19% anak dari ibu tanpa pendidikan dibandingkan 73% anak dari ibu pendidikan menengah atau lebih. Adapun situasi cakupan imunisasi di Sulawesi Selatan berdasarkan SDKI 2007 tercatat BCG 79,8% (Nasional 85,4%), DPT3 61,8% (Nasional 66,7%), Polio4 53,6% (Nasional 55,5%), Campak 69% (Nasional 76,4%), Hepatitis B3 54,1% (Nasional 60,3%), imunisasi lengkap 55,1% (Nasional 58,6%), tidak pernah imunisasi 17,8% (Nasional 8,6%). Untuk tahun 2012 berdasarkan profil kabupaten/kota sebanyak 93 kasus yang tersebar di lima kabupaten/kota. Kabupaten Bulukumba 15 kasus, Kabupaten Bantaeng 34 kasus, Kabupaten Jeneponto 21 kasus, Kabupaten Pinrang empat kasus, dan Kabupaten Enrekang 19 kasus. Tidak ada laporan kematian untuk kasus hepatitis. Sedangkan untuk tahun 2013 kasus hepatitis terdapat 68 kasus yaitu lakilaki sebanyak 24 kasus dan perempuan 44 kasus yang terdapat di 2 kabupaten kota yaitu kabupaten Bantaeng 63 kasus dan dikabupaten Pinrang 5 kasus. Pada tahun 2010 tercatat BCG 98,18%, DPT1+HB1 99,58%, DPT3+HB3 96,80%, Polio3 (97,53%), Campak 94,60%, secara keseluruhan belum mencapai target nasional (100%) dan pada tahun 2011 tercatat BCG 105,16%, DPT1+HB1 90,51%, DPT3+HB3 88,20%, Polio3 100,5%, Campak 86,92%. Capaian imunisasi DPT3/HB3 Tahun 2011 dapat dilihat pada gambar III.B.10, terdapat enam kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi (90%) yaitu Kabupaten Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Takalar, Maros dan Kota Makassar. Untuk tahun 2013 tercatat imunisasi BCG 101,13%, Polio4 99,28%, DPT1+HB1 103,58%, DPT3+HB3 101,72%, dan Campak 99,90%. Terdapat enam kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi, yaitu Kabupaten Jeneponto, Gowa, Tana Toraja, Sinjai, Barru dan Kota Makassar. c. Penyakit bersumber binatang 1) Malaria Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles). Secara epidemiologi penyakit malaria dapat menyerang manusia baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa. Ada beberapa macam plasmodium malaria yang dikenal saat ini, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Plasmodium vivax Plasmodium ovale Plasmodium falcifarum Plasmodium malariae Plasmodium knowlesi (baru ditemukan di malaysia).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :60
Insidens Parasit Malaria (API) dari hasil Riskesdas 2010 dalam satu tahun terakhir (2009-2010) berdasarkan hasil pemeriksaan darah malaria 2,4% sedangkan API di Jawa dan Bali adalah 0,8%, API lebih tinggi ditemukan pada anak balita dan kelompok umur 25-54 tahun sebanyak 2,5%. Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya perubahan lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari pulau Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan daerah endemis malaria, juga resistensi terhadap obat malaria yang semakin meluas. Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian global. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena sering menimbulkan KLB, berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini dapat bersifat akut, laten atau kronis. Kepada responden yang menyatakan “tidak pernah didiagnosis malaria oleh tenaga kesehatan”, ditanyakan apakah pernah menderita panas disertai menggigil atau panas naik turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala, berkeringat, mual,muntah dalam waktu 1 bulan terakhir atau 1 tahun terakhir. Ditanyakan pula apakah pernah minum obat malaria dengan atau tanpa gejala panas. Untuk responden yang menyatakan “pernah didiagnosis malaria oleh tenaga kesehatan” ditanyakan apakah mendapat pengobatan dengan obat program kombinasi artemisinin dalam 24 jam pertama menderita panas atau lebih dari 24 jam pertama menderita panas dan apakah obat habis diminum dalam waktu 3 hari. Hasil Riskesdas tahun 2013 Insiden Malaria pada penduduk Sulawesi Selatan tahun 2013 adalah 3,1 persen meningkat dibanding tahun 2007 (1,4%), kecuali di Luwu Timur dan Selayar mengalami sedikit penurunan jumlah penderita malaria (gambar 6.7). Prevalensi malaria tahun 2013 adalah 8,1 persen. Lima kabupaten/kota dengan insiden dan prevalensi tertinggi adalah Bantaeng (6,8% dan 15,0%), Sinjai (6,7% dan 15,3%), Tana Toraja (5,5% dan 20,3%), Bulukumba (5,2% dan 12,1%), dan Luwu (5,2% dan 13,2%) (tabel 6.9). Dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, 15 kabupaten/kota mempunyai prevalensi malaria di atas angka nasional. Sedangkan pengobatan malaria sesuai program dan penduduk yang mengobati sendiri penyakit malaria menuerut hasil Riskesdas tahun 2013. Pengobatan malaria sesuai acuan program pengendalian malaria harus dilakukan secara efektif. Pemberian jenis obat harus benar, dan cara meminumnya harus tepat. Pengobatan efektif adalah pemberian ACT pada 24 jam pertama pasien panas dan obat harus diminum habis dalam 3 hari. Penduduk Sulawesi Selatan yang berobat ke tenaga kesehatan yang mendapatkan obat ACT dari program adalah 29,8 persen. Dari yang mendapatkan obat program, hanya 35,8 persen yang mendapatkan obat pada 24 jam pertama. Dari 35,8 persen penduduk yang mendapatkan obat dalam 24 jam pertama, 74,1 persen diantaranya meminum habis obat selama 3 hari. Dari 29,8 persen penduduk Sulawesi Selatan yang mendapatkan obat ACT dari program, hanya 7,91 persen yang melakukan pengobatan secara efektif. Lima kabupaten/kota yang tertinggi dalam mengobati
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :61
malaria secara efektif adalah Pangkajene dan Kepulauan (46,4%), Luwu Timur (39,8%), Barru (28,4%), Luwu Utara (16,9%) dan Luwu (15,6%). Penduduk Sulawesi Selatan yang yang mengobati sendiri penyakit malaria yang dideritanya adalah 0,8 persen. Lima kabupaten/kota tertinggi yang penduduknya mengobati sendiri penyakit malaria adalah Bantaeng (2,4%), Selayar (2,2%), Bulukumba (2,1%), Luwu (1,9%) dan Palopo (1,3%). Berdasarkan Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2011 jumlah penderita malaria klinis mengalami peningkatan menjadi 3.781 kasus dengan jumlah positif sebanyak 14.567 kasus. Kasus tertinggi di Kabupaten Bulukumba, Selayar, Pangkep, dan Luwu Utara) atau AMI sebesar 1,36 per 1000 penduduk. Jumlah penderita malaria yang dikonfirmasi laboratorium dengan hasil positif tahun 2013 terbesar di Kabupaten Toraja Utara, Pangkep, Enrekang dan TanaToraja. atau API sebesar 0,20 per 1000 penduduk, seperti pada gambar III.B.11 GAMBAR III.B.9 PEMETAAN KASUS MALARIA KLINIS DAN POSITIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :62
Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan tersebut adalah pengendalian vektor di daerah endemis, pencegahan penyakit dengan memakai kelambu berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT (Artemicin Combination Based Therapy), ACT yang digunakan oleh program pada tahun 2004 (artesunat-amodiakuin dan pada tahun 2009 yang dimulai di Papua yaitu dihidroartemicin-piperakuin, penemuan dan pengobatan penderita (active dan passive) serta pengamatan vektor penyakit. Selain itu dilakukan juga Survei malariometrik yang merupakan survei malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas penyakit malaria di suatu wilayah, berdasarkan indikasi ditemukannya pembesaran limpha atau kasus-kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak pemberantasan vektor. Cara-cara pencegahan malaria sebagai berikut : Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada malam hari. Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria. Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air, membersihkan lumut, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik, seperti ikan kepala timah, nila merah, guppi, mujair, dll.
2) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit semakin meningkat hingga ke wilayah pedalaman. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2–5 tahunan. Sedangkan angka kematian cenderung menurun. Angka kematian (CFR) penyakit DBD di Indonesia pada tahun 2000 mengalami penurunan dibandingkan tahun 1999, yaitu dari 2,0 % menjadi 1,4 %. Namun demikian jumlah kasus DBD meningkat dari 21.134 kasus dengan kematian 422 pada tahun 1999 menjadi 33.443 kasus dengan kematian 472 kematian pada tahun 2000. Angka kesakitan meningkat dari 10,17 per 100.000 penduduk pada tahun 1999 menjadi 15,75 per 100.000 penduduk pada tahun 2000. Sedangkan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :63
untuk tahun 2001, peningkatan terjadi baik pada angka kesakitan (insidens rate) maupun pada kematian (CFR) yakni masing-masing 17,1 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 4,7%. Masih terjadinya peningkatan kasus DBD ini disebabkan antara lain dengan tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk, nyamuk penular penyakit DBD (Aedes aegypti) tersebar di seluruh pelosok tanah air dan masih digunakannya tempat-tempat penampungan air (TPA) tradisional (tempayan, bal, drum, dll). Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD dapat dilihat dengan masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) yakni ratarata 82,86% baik di rumah, sekolah maupun tempat-tempat umum. Kasus DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2011 kategori tinggi pada Kabupaten Bulukumba, Gowa, Maros, Bone dan Luwu (130-361 kasus) dan yang terendah yaitu Selayar, Sinjai, dan Tana Toraja (0-19 kasus).
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Adapun kabupaten yang tidak terdapat kasus DBD yaitu Kabupaten Bantaeng, seperti pada gambar III.B.12. Berdasarkan laporan P2PL Insiden Rate DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 sebesar 60.30 per 100.000 penduduk dengan CFR 22,46%, angka IR tertinggi adalah kota Palopo 182,84 per 100.000, kabupaten Bulukumba 151,40 per 100.000 pddk, kota Parepare 142.01 per 100.000 pddk dan terendah di kabupaten Selayar 3,14 per 100.000 pddk dan kabupaten Toraja Utara IR 12,14 per 100.000 pddk. rata-rata angka insiden rate di Provinsi Sulawesi Selatan cenderung mengalami penurunan bila dibandingkan dengan target Nasional (36/100.000 penduduk). Hal ini menunjukkan upaya peningkatan pencegahan dan penanggulangan kasus DBD semakin membaik, namun hal ini masih perlu dukungan berbagai pihak.
Gbr. III.B.10. Pemetaan Kasus DBD di Sulawesi Selatan 2013
Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Beberapa faktor penyebab DBD di antaranya karena peningkatan kasus di daerah endemis,
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :64
beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB, kemungkinan ada kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan bila dilihat dari hasil PJB. Angka bebas jentik (ABJ) di beberapa daerah endemis masih dibawah 95% (tahun 2004 ABJ sebesar 92,0%), untuk tahun 2006, ABJ tercatat sebesar 68,48%. Sedangkan untuk tahun 2007 ABJ tercatat 65,21% dan untuk tahun 2008 ABJ mengalami peningkatan menjadi 68,90%.
3) Penyakit Filariasis
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu ”The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020. Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan DEC dan albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di lima kabupaten percontohan. Perluasan wilayah akan dilaksanakan setiap tahun. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu; Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai vektor penular penyakit kaki gajah. Filariasis (penyakit kaki gajah) tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di daerah pedesaan di luar pulau Jawa, Bali dan NTB. Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah menyebar ke 30 provinsi pada lebih dari 231 kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan tiga spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Di Sulawesi Selatan, salah satu kegiatan program pemberantasan penyakit Filaria adalah survei endemisitas filariasis berupa survei darah jari yang bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas berdasarkan mikrofilaria rate pada lokasi yang ditentukan kasus klinis filariasis. Prevalensi nasional menurut Riskesdas 2007 yaitu 0,11%. Pada tahun 2009 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan, kasus filariasis mengalami penambahan wilayah kejadian yaitu di 7 kab/kota, dimana tertinggi di Kab. Enrekang 18 orang, Luwu Timur sebanyak 7 orang, Sidrap 7 orang, Barru 5 orang, Pinrang 2 orang, Gowa dan Jeneponto masing-masing 1 orang. Untuk tahun 2011 jumlah kasus filariasis terjadi di empat kabupaten yaitu Kabupaten Gowa dua orang, Kabupaten Pangkep enam orang, Kabupaten Wajo satu orang dan Kabupaten Enrekang 19 orang, sedangkan kasus baru 7 orang yaitu
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :65
satu laki-laki dan enam perempuan. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 dari jumlah wilayah maka terjadi pengurangan. Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan pada tahun 2010 kasus filariasis terjadi pada 5 kabupaten yaitu dari kabupaten Toraja Utara 33 orang, kabupaten Enrekang 20 orang, kabupaten Bone 5 orang, kabupaten Sidrap 7 orang dan kabupaten Gowa 2 orang sedangkan kasus baru di temukan sebesar 42 orang yaitu 26 laki-laki dan 16 perempuan dengan angka kesakitan yaitu 0,83 per 100.000 penduduk. Untuk tahun 2012 jumlah kasus filariasis sebanyak 206 orang yang berada di tiga kabupaten. Kabupaten Pangkajene Kepulauan merupakan kasus terbanyak dengan penderita 162 orang, kabupaten Luwu Timur 43 orang, dan Kabupaten Toraja Utara satu orang. GAMBAR III.B.11 PEMETAAN KASUS FILARIASIS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :66
Pada gambar III.B.13 menunjukkan kasus filariasis tahun 2013 terdapat 192 kasus yaitu laki-laki sebanyak 110 kasus dan perempuan 82 kasus dan hanya terjadi pada kabupaten Pangkep ( 146 kasus) yaitu laki-laki 84 kasus dan perempuan 62 kasus) dan kabupaten Luwu Timur 39 kasus yaitu laki-laki sebanyak 23 kasus dan perempuan 16 kasus, dengan angka kesakitan per 100.000 pddk 2.30 yaitu laki – laki 1.32 per 100.000 pddk dan perempuan 0.98 per 100.000 pddk. 2. Penyakit Tidak Menular yang Diamati Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya. Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, dari 23 kabupaten/kota prevelensi penyakit sendi adalah 26,6%. Menurut kabupaten prevalensi penyakit sendi tertinggi dijumpai di Jeneponto 51,9% dan terendah di kota Pare-pare 17,1%. Dari hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan 20,9%, menurut kabupaten/kota prevalensi tertinggi di Soppeng 40,6% dan terendah di Sidenreng Rappang 23,3%. Terdapat 67,6% kasus stroke di Sulawesi Selatan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan, prevalensi tertinggi dijumpai di Kabupaten Wajo 13,6% dan terendah di Kabupaten Pangkajene Kepulauan 2,9%. Untuk tahun 2011 berdasarkan laporan P2PL Pemberantasan Penyakit tidak Menular terdapat lima penyakit tidak menular berbasis puskesmas sentinel yaitu kardiovaskuler 62,54%, PKD 14,13%, Gakti 13,64%, diabetes mellitus 9,32%, dan kanker 0,35%. Sedangkan penyebab kematian tertinggi penyakit tidak menular yaitu kardiovaskuler di urutan pertama 52,96%, PKD 22,33%, diabetes mellitus 11,26%, Gakti 11,26%, dan kanker 2,17%. a. Diabetes melitus Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. Ada 2 tipe diabetes melitus yaitu diabetes tipe I /diabetes juvenile yaitu diabetes yang umumnya didapat sejak masa kanak-kanak dan diabetes tipe II yaitu diabetes yang didapat setelah dewasa. Gejala diabetes antara lain: rasa haus yang berlebihan (polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama malam hari, sering merasa lapar (poliphagi), berat badan yang turun dengan cepat,keluhan lemah, kesemutan pada tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, impotensi, luka sulit sembuh, keputihan,
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :67
penyakit kulit akibat jamur di bawah lipatan kulit, dan pada ibu-ibu sering melahirkan bayi besar dengan berat badan >4 kg. Didefinisikan sebagai DM jika pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: sering lapar dan sering haus dan sering buang air kecil dengan jumlah banyak danberat badan turun. Menurut hasil Riskesdas Tahun 2013 Prevalensi diabetes dan hipertiroid di Sulawesi Selatan yang didiagnosis dokter sebesar 1,6 persen dan 0,5 persen. DM yang didiagnosis dokter atau berdasarkan gejala sebesar 3,4 persen. Prevalensi diabetes yang didiagnosis dokter tertinggi terdapat di Pinrang (2,8%), Makassar (2,5%), Toraja Utara (2,3%) dan Palopo (2,1%). Prevalensi diabetes yang didiagnosis dokter atau berdasarkan gejala, tertinggi di Tana Toraja (6,1%), Makassar (5,3%), Luwu (5,2%) dan Luwu Utara (4,0%). Prevalensi hipertiroid tertinggi di Barru (1,1%), Wajo, Soppeng dan Sinjai (masing-masing 1,0%). Prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter dan gejala meningkat sesuai dengan bertambahnya umur, namun mulai umur ≥65 tahun cenderung menurun. Prevalensi DM pada perempuan cenderung lebih tinggi daripada lakilaki. Prevalensi DM, di perkotaan cenderung lebih tinggi daripada di perdesaan. Prevalensi DM cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan lebih tinggi dan dengan kuintil indeks kepemilikan lebih atas Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
b. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Penyakit jantung pada orang dewasa yang sering ditemui adalah penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Responden biasanya mengetahui penyakit jantung yang diderita sebagai penyakit jantung saja. Cara membedakannya dengan menanyakan gejala yang dialami responden. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada atau rasa tertekan berat di dada ketika sedang mendaki/kerja berat ataupun berjalan terburu-buru di jalan datar atau berjalan jauh.Didefinisikan sebagai PJK jika pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard) oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita PJK tetapi pernahmengalami gejala/riwayat nyeri di dalam dada/rasa tertekan berat/tidak nyaman di dada dan nyeri/tidak nyaman di dada yang dirasakan di dada bagian tengah/dada kiri depan/menjalar kelengan kiri dan nyeri/tidak nyaman di dada yang dirasakan ketika mendaki/naik tangga/berjalan tergesa-gesa dan nyeri/tidak nyaman di dada yang hilang ketika menghentikan aktifitas/istirahat.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :68
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis dokter atau gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur,tertinggi pada kelompok umur 65 -74 tahun yaitu 2,1 persen, kemudian menurun pada kelompok umur ≥ 75 tahun. Prevalensi PJK yang didiagnosis dokter maupun berdasarkan diagnosis dokter atau gejala antara perempuan dengan laki-laki tidak begitu berbeda. Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi lebih tinggi di perkotaan dan kuintil kepemilikan teratas. Kemudian berdasarkan diagnosis dokter dan gejala tidak berbeda antara perkotaan dan perdesaan, namun cenderung lebih tinggi pada kuintil indeks kepemilikan lebih bawah. Prevalensi penyakit gagal jantung meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur 55 – 64 tahun (0,4%) untuk yang didiagnosis dokter, kemudian menurun dan meningkat setelah umur tersebut, tetapi untuk yang didiagnosis dokter atau gejala tertinggi pada umur ≥75 tahun (1,3%). Untuk yang didiagnosis dokter, prevalensi pada perempuan dan laki-laki hampir sama (0,1%), sedang untuk yang berdasarkan diagnosis dokter atau gejala prevalensi juga hampir sama antara laki-laki dan perempuan (0,5% dan 0.6%). Prevalensi yang didiagnosis dokter atau gejala lebih tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah. Prevalensi yang didiagnosis dokter lebih tinggi di perkotaan dan dengan kuintil indeks kepemilikan menengah dan menengah atas. Untuk yang didiagnosis dokter atau gejala hampir sama antara perkotaan dan perdesaan. Prevalensi jantung koroner yang didiagnosis dokter di Sulawesi Selatan sebesar 0,6 persen, dan yang didiagnosis dokter atau gejala sebesar 2,9 persen. Prevalensi jantung koroner yang didiagnosis dokter tertinggi di Toraja Utara (1,1%), diikuti Makassar, Tana Toraja, Pinrang dan Bulukumba masing-masing 1,0 persen. Kemudian prevalensi jantung koroner menurut diagnosis atau gejala tertinggi di Tana Toraja (6,2%), diikuti Bantaeng (5,7%), Luwu (5,4%) dan Toraja Utara (5,0%). Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 terdapat penderita jantung koroner sebanyak 60 kasus lama, 253 kasus baru, 1 kematian, infark miokard akut 46 kasus baru, 96 kasus lama terdapat 1 kematian, infark miokard Subsekuen 165 kasus baru dan 158 kasus lama. Asma Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas. Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan napas. Gejala asma adalah gangguan pernapasan (sesak), batuk produktif terutama pada malam hari atau menjelang pagi, dan dada terasa tertekan. Gejala tersebut memburuk pada malam hari, adanya alergen (seperti debu, asap rokok) atau saat sedang menderita sakit seperti demam. Gejala hilang dengan atau tanpa pengobatan. Didefinisikan sebagai asma jika pernah mengalami gejala sesak napas yang terjadi pada salah satu atau lebih kondisi: terpapar udara dingin dan/atau debu dan/atau asap rokok dan/atau stres dan/atau flu atau infeksi dan/atau kelelahan dan/atau alergi obat
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :69
dan/atau alergi makanan dengan disertai salah satu atau lebih gejala: mengi dan/atau sesak napas berkurang atau menghilang dengan pengobatan dan/atau sesak napas berkurang atau menghilang tanpa pengobatan dan/atau sesak napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi dan jika pertama kali merasakan sesak napas saat berumur <40 tahun (usia serangan terbanyak). Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi asma tertinggi terdapat di Luwu (11,7%), diikuti Bulukumba (9,5%), Makassar (8,6%), dan Tana Toraja (8,3%). Prevalensi asma pada kelompok umur ≥45 tahun mulai menurun. Prevalensi kanker meningkat pada umur ≥15 tahun, dan tertinggi pada umur ≥75 tahun. Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terdapat penderita asma sebanyak 851 kasus lama, 1.116 kasus baru, 6 kematian. Stroke Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal dan/atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin disertai perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Didefinisikan sebagai stroke jika pernah didiagnosis menderita penyakit stroke oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah didiagnosis menderita penyakit stroke oleh nakes tetapi pernah mengalami secara mendadak keluhan kelumpuhan pada satu sisi tubuh atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh yang disertai kesemutan atau baal satu sisi tubuh atau mulut menjadi mencong tanpa kelumpuhan otot mata atau bicara pelo atau sulit bicara/komunikasi dan atau tidak mengerti pembicaraan. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang didiagnosis nakes serta yang didiagnosis nakes atau gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur ≥75 tahun (38,5% dan 69,1%). Prevalensi stroke yang didiagnosis nakes maupun yang didiagnosis atau berdasarkan gejala pada laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Prevalensi stroke cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah baik yang didiagnosis nakes (16,0%) maupun yang didiagnosis nakes atau gejala (37,0%). Prevalensi stroke di kota lebih tinggi dari di desa, baik berdasarkan diagnosis nakes (7,8%) maupun berdasarkan diagnosis nakes atau gejala (21,8‰). Prevalensi lebih tinggi pada masyarakat yang tidak bekerja baik yang didiagnosis nakes (10,3%) maupun yang didiagnosis nakes atau gejala (22.2‰). Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis atau gejala tertinggi pada kuintil indeks kepemilikan menengah atas masing masing 9,3 dan 20,3 per mil. Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 bahwa terdapat stroke penderita lama sebanyak 823 kasus dan penderita baru sebanyak 2.061 kasus.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :70
Hipertensi/Tekanan darah tinggi Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Didefinisikan sebagai hipertensi jika pernah didiagnosis menderita hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah didiagnosis menderita hipertensi tetapi saat diwawancara sedang minum obat medis untuk tekanan darah tinggi (minum obat sendiri). Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Kriteria JNC VII 2003 hanya berlaku untuk umur ≥18 tahun, maka prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah dihitung hanya pada penduduk umur ≥18 tahun. Mengingat pengukuran tekanan darah dilakukan pada penduduk umur ≥15 tahun maka temuan kasus hipertensi pada umur 15-17 tahun sesuai kriteria JNC VII 2003 akan dilaporkan secara garis besar sebagai tambahan informasi. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 28,1 persen, tertinggi di Enrekang (31,3%), diikuti Bulukumba (30,8%), Sinjai(30,4%) dan Gowa (29,2%). Prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan yang didapat melalui kuesioner yang didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 10,3 persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 10,5 persen, sehingga ada 0,2 persen yang minum obat sendiri. Berdasarkan data Survailans Penyakit tidak menular Bidang P2PL dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013 terdapat penderita baru hypertensi esensial (primer) sebanyak 4.518 kasus, penderita lama sebanyak 9.817 kasus, jantung hypertensi penderita lama 634 kasus, penderita baru 1.795 kasus, ginjal hypertensi penderita baru sebanyak 146 kasus, penderita lama sebanyak 217 kasus, jantung dan ginjal hypertensi penderita lama sebanyak 296 kasus penderita baru sebanyak 23 kasus dan hpertensi sekunder penderita lama sebanyak 794 kasus dan penderita baru sebanyak 1.505 kasus. C. STATUS GIZI Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena selain sebagai faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :71
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur, Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi (AGB) pada ibu dan pekerja wanita, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) sebagaimana diuraikan berikut ini :
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di tujuh daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1% - 17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7%. Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Persentase BBLR pada perempuan (14,5%) lebih tinggi daripada laki-laki (10,3%), namun persentase berat lahir ≥4000 gram pada laki-laki (6,1%) lebih tinggi dibandingkan perempuan (4,3%). Menurut pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan terlihat adanya kecenderungan semakin tinggi pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan, semakin rendah prevalensi BBLR. Menurut jenis pekerjaan, persentase BBLR tertinggi pada anak balita dengan kepala rumah tangga yang bekerja lainnya (21,8%), sedangkan persentase terendah pada kelompok tidak bekerja dan wiraswasta (masing-masing 10,7%). Persentase BBLR di perdesaan (12,4%) tidak begitu berbeda dengan di perkotaan (12,3%).
Tahun 2009 jumlah bayi dengan BBLR sebanyak 2.040 kasus (1,36% dari total jumlah bayi lahir) dan yang ditangani sebanyak 2.025 (99,26%). Kasus
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :72
tertinggi di Kota Makassar 251 kasus, menyusul Kabupaten Sidrap 172 kasus, Kota Parepare 158 kasus dan kasus terendah di Kabupaten Barru. Pada tahun 2010 jumlah bayi baru lahir BBLR bila dibandingkan pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 2.412 (1,73% dari total jumlah bayi lahir) dan kasus tertinggi di kota Makassar 432 kasus dan terendah di Kota Parepare sebanyak 18 kasus, tahun 2011 jumlah bayi baru lahir BBLR bila dibandingkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 3.370 (2,35%). Dan pada tahun 2012 jumlah bayi baru lahir hidup sebesar 145.115. Laki-laki 60.422 dan perempuan 64.994. BBLR sebanyak 4.284, bayi laki-laki 1.783 (3,13%) dan bayi perempuan 1,865 (3,07%). Jumlah BBLR terendah di Kabupaten Tana Toraja sebanyak 33 kasus dengan jumlah lahir hidup 2,972 (1,11%) sedangkan BBLR tertinggi terjadi di Kota Makassar sebanyak 473 kasus dengan jumlah lahir hidup 24.034 (1,97%). GAMBAR III.C.1 PEMETAAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :73
Menurut profil kabupaten/kota tahun 2013 jumlah bayi lahir hidup sebesar 146.727, bayi lahir hidup ditimbang sebesar 145.076, dengan jumlah BBLR yaitu 4.260 kasus. Dan tertinggi dikota Makassar sebesar 611 kasus, kabupaten Wajo 324 kasus, dan kabupaten Gowa 286 kasus, dan terendah di kabupaten Bantaeng 60 kasus, kabupaten Luwu 70 kasus dan kabupaten Tana Toraja 77 kasus. 2. Status Gizi Balita Menurut Standar WHO 2005 status gizi balita dinilai berdasarkan parameter antropometri yang terdiri dari dari berat badan dan panjang/tinggi badan. Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score>+2 SD); gizi baik (zscore-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3SD), sedangkan Indikator status gizi menurut MDGs (Millenium Development Goals (MDGs) adalah BB/U dan angka prevalensi status ”underweight” (gizi kurang dan buruk). Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji kecenderungannya menurut Susenas dan survei atau pemantauan lainnya. Secara nasional, menurut Susenas tahun 1989, prevalensi gizi buruk dan kurang pada balita adalah 37,5% menurun menjadi 24,7% tahun 2000, yang berarti mengalami penurunan sekitar 34%. Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase balita yang bergizi baik adalah sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51% dan sisanya 9,35% adalah balita bergizi kurang/buruk atau yang dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP). Bila dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan bergizi baik relatif lebih tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi kurang/buruk lebih tinggi pada balita laki-laki dibandingkan balita perempuan. Berdasarkan Hasil Riskesdas secara nasional prevalensi balita gizi buruk dan kurang menurun sebanyak 0,5% yaitu dari 18,4% pada tahun 2007 menjadi 17,9% pada tahun 2010, demikian pula halnya dengan prevalensi balita pendek yang menurun sebanyak 1,2% yaitu 36,8% pada tahun 2007 menjadi 35,6% pada tahun 2010 dan prevalensi balita kurus menurun sebanyak 0,3% yaitu 13,6% pada tahun 2007 menjadi 13,3% pada tahun 2010. Secara umum prevalensi gizi buruk di Sulawesi Selatan menurut hasil Riskesdas 2007 adalah 5,1% dan gizi buruk 12,5% dari 23 Kabupaten/Kota terdapat delapan Kabupaten/Kota di atas angka provinsi dan Sulawesi Selatan sudah mencapai target pencapaian program perbaikan gizi pada RPJM 2015 sebesar 20% sedangkan pada tahun 2010 prevalensi balita gizi kurang dan buruk menurut indikator BB/U sebanyak 25,0%, balita pendek dan sangat pendek menurut indikator TB/U sebanyak 39,0% dan prevalensi balita gizi buruk kurus dan sangat kurus menurut indikator BB/TB sebanyak 12,5%. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi gizi buruk-kurang pada anak balita sebesar 25,6 persen, yang berarti masalah gizi berat-kurang di Sulawesi Selatan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi tinggi.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :74
Diantara 24 kabupaten/kota, terdapat tiga kabupaten/kota termasuk kategori prevalensi sangat tinggi, yaitu Bone, Pangkep dan Bantaeng. Marasmus adalah gizi buruk yang disertai tanda-tanda seperti badan sangat kurus (kulit membungkus tulang), wajah seperti orang tua (pipi kempot, mata terlihat cekung), cengeng dan rewel, iga gambang, perut cekung, tulang belakang terlihat menonjol, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada dan sering disertai penyakit infeksi serta diare. Kasus gizi buruk jenis marasmus di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebanyak 48 kasus, empat kabupaten/kota terbanyak antara lain Pinrang 12 kasus, Bone 11 kasus, Luwu Timur 7 kasus dan Jeneponto sebanyak 6 kasus. Kwashiorkor adalah keadaan gizi buruk yang disertai tanda-tanda klinis seperti edema di seluruh tubuh, rambut tipis, wajah membulat dan sembab. Kasus gizi buruk jenis kwashiorkor ditemukan terbanyak pada Kabupaten Wajo 5 kasus, Soppeng, Pinrang, Selayar, Bulukumba dan Bantaeng masing-masing 3 kasus.
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sedangkan gizi buruk jenis marasmus-kwashiorkor (M+K) adalah gizi buruk dengan gambaran klinis yang merupakan campuran dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus dengan BB/U <60% baku median WHO-NCHS disertai edema yang tidak mencolok. Kasus M+K di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 terbanyak di Kabupaten Enrekang 7 kasus, Pangkep 6 kasus, dan Bone 5 kasus. Pada Gambar IIIC.2 menunjukkan kabupaten/kota yang paling tinggi (14-50) kasus gizi buruk yaitu, Makassar, Bone, Pinrang, Wajo, Maros dan Toraja Utara dan adapun kabupaten terendah (1-3) yaitu Kabupaten Bulukumba, Bantaeng, Takalar, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo.
Gbr. III.C.2 Pemetaan Situasi Gizi Buruk di Sulsel, 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :75
Berdasarkan laporan tahunan bidang Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2010 hasil Penimbangan balita (D/S) di posyandu di kabupaten/kota sebesar 64,3% dengan kabupaten tertinggi tingkat pencapaiannya yaitu kabupaten Soppeng 89.1% dan kabupaten terendah yaitu kabupaten Tana Toraja sebesar 31.20%. Hasil pengumpulan data pada tahun 2011 status gizi balita terdiri dari balita ditimbang sebesar 508.661 balita, gizi lebih sebanyak 10.439 balita (2,05%), gizi baik sebanyak 431.744 balita (84,88%), gizi kurang sebanyak 30.473 balita (5,99%) dan gizi buruk sebanyak 2.527 balita (0,50%). Untuk tahun 2012 berdasarkan pengumpulan data kabupaten/kota, balita yang ditimbang 420.049, gizi lebih sebanyak 8,041 (1,91%), gizi baik sebanyak 380.393 (90,56%), gizi kurang sebanyak 28.653 (6,82%), dan gizi buruk 2,962 (0,71%). Sedangkan untuk tahun 2013 balita ditimbang Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 47.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :76
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat, Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tiudak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2013.
A.
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu kesehatan sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya pemeliharan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya Pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan sampai 18 (delapan belas tahun).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :77
Upaya kesehatan ibu dan anak diharapkan mampu menurunkan angka kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Berdasarkan hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI sebesar 228 per 100.000 ribu, sedangkan SDKI tahun 2012 menyebutkan bahwa AKB sebesar 32 per.1000 kelahiran hidup AKN sebesar 19 per.1000 kelahiran hidup, dan AKABA sebesar 40 per.1000 kelahiran hidup. Komitmen Global dalam MDGs menetapkan target terkait kematian ibu dan kematian anak yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waku 1990-2015 dan menurunkan angka kematian anak hingga dua pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. b. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Upaya Kesehatan ibu hamil merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat. Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar yang pertama kali pada masa kehamilan. Sedangkan cakupan K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas yang mencakup minimal : Penimbangan berat badan dan Pengukuran tinggi badan, Pengukuran tekanan darah; Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi; Pembelian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling termasuk keluarga berencana); serta
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :78
Pelaksanaan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah ( bila belum pernah dilakukan sebelumnya). Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa 95,7 persen dari kelahiran yang mendapat ANC (K1). Persentase K1 dan ANC minimal 4 kali merupakan indikator ANC tanpa memperhatikan periode trimester saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Cakupan K1 bervariasi dengan rentang antara 86,2 persen (Sinjai) dan 100,0 persen (Selayar, Sidenreng Rappang dan Takalar). Untuk cakupan ANC minimal 4 kali, terentang dari 57,2 persen (Tana Toraja) dan 99,6% (Takalar). Selisih antara K1 dan ANC 4 kali menunjukkan adanya kehamilan yang tidak optimal mendapat pelayanan ANC. Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4, cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 menurut kabupaten/kota di Sulawesi Selatan pelayanan K1 tahun 2010 bila dibandingkan tahun 2009 mengalami peningkatan yaitu pelayanan K1 tercatat sebesar 96,66% dan K4 sebesar 85,48% dan cakupan K4 berada di bawah target nasional (95%). GAMBAR IV.A.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2013
94 92 90 90,63
88
91,64
86 84
85,48
85,48
82 80 78
78,95
76 74 72 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :79
Hasil pencapaian indikator kinerja “ Persentase Ibu Hamil Mendapat Pelayanan Antenatal (Cakupan K4)” tahun 2013 dapat terealisasi dengan baik yaitu mencapai 91,64%, jika dilibandingkan dengan target indikator cakupan K4 secara nasional masih berada dibawah target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu 95% beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan K4 yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan ibu, dan tingkat sosial ekonomi. Menurut hasil Riskesdas 2013 proporsi pelayanan ANC menurut tenaga dan tempat menerima ANC. Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling berperan (87,8%) dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dan fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan ibu hamil adalah puskesmas/pustu bidan (51,1%), praktek bidan (17,4%) dan poskesdes/polindes (10,6%). GAMBAR IV.A.2 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2013 120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
SEL
BUL
BAN
JEN
TAK GOW
SIN
MAR PAN
BAR
BON SOP
WAJ
SID
PIN
ENR LUWU TATOR LUWUT LUTIM TORU MAK PAR
PLP SULSEL
K1 100.0 97.11 100.0 97.56 104.2 97.97 101.9 98.09 98.21 100.9 97.23 92.01 100.1 99.27 96.94 100.4 91.54 105.3 93.38 95.92 96.13 103.0 98.20 102.4 98.85 K4 92.12 93.30 91.23 89.84 98.39 91.84 83.54 96.35 91.91 91.27 92.32 86.08 95.91 86.74 93.16 88.40 77.72 94.74 77.76 91.37 85.78 97.91 90.89 92.81 91.64 K1
K4
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Prov.Sulsel Tahun 2013
Pada Gambar IV.A.2 dapat diketahui bahwa persentase cakupan pelayanan K1 tahun 2013 tercatat sebesar 98,85% yaitu kabupaten paling tinggi cakupannya yaitu kabupaten Tana Toraja sebesar 105,35% dan terendah di kabupaten Luwu sebesar 91,54% dan K4 sebesar 90,63% yaitu kabupaten paling tinggi yaitu kabupaten Takalar sebesar 98,39% dan terendah di kabupaten Tanatoraja sebesar 83,54%.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :80
c. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan di mulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn), indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong tenaga kesehatan terlatih. Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan. Hal ini antara GAMBAR. IV.A.3 lain disebabkan pertolongan PERSENTASE PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PER KAB./ KOTA tidak dilakukan oleh tenaga DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 120.0 kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 100.0 (profesional). 80.0 60.0 40.0 20.0
PLP
SULSEL
PAR
MAK
LIT
TOR
LUT
TAT
ENR
LUW
SID
PIN
SOP
WAJ
BAR
BON
PAN
SIN
MAR
GOW
JEN
TAK
BAN
SEL
BUL
0.0
Hasil Riskesdas tahun 2010 pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan karateristik penduduk, dapat dilihat kelompok penduduk yang tinggal di perkotaan sebesar 91,%, terjadi disparitas yang cukup lebar untuk kelompok penduduk yang tinggal di pedesaan (72,9%).
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
Berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 persentase pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan secara nasional sebesar 95,7%, persentase melahirkan ditolong tenaga kesehatan sebesar 83,1%, persentase melahirkan di fasilitas kesehatan sebesar 63,2%, persentase melahirkan di faslitas kesehatan jika di lihat dari tepat tinggal di perkotaan sebesar 80% dan di pedesaan sebesar 46,7 %. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa pada persalinan kualifikasi tertinggi dan kualifikasi terendah, sebagian besar persalinan ditolong oleh bidan (62,3% dan 59,3%). Sehingga penolong linakes (dokter atau bidan) untuk kualifikasi tertinggi sebesar 81,2 persen dan kualifikasi terendah adalah 69,6 persen. Pada tahun 2013, pencapaian indikator kinerja “ Persentase persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (cakupan Pn) dapat terealisasi dengan baik yaitu
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :81
mencapai 92,74% jika dibandingkan dengan target nasional Standar Pelayanan Minimal (SPM) 90% berarti telah tercapai. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten/kota tahun 2013 dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten Tana Toraja sebesar 99,22% diikuti Kabupaten Takalar sebesar 98,28% dan Kabupaten Wajo sebesar 96,98% dan Kabupaten/Kota dengan capaian terendah yaitu Kabupaten Jeneponto sebesar 85,55% diikuti kabupaten Takalar sebesar 87,41% dan Kabupaten Luwu sebesar 87,90%. Pada gambar IV.A.4 berikut ini menyajikan indikator cakupan pelayanan persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan tahun 2008 mengalami peningkatan sebanyak (82.55%), kemudian pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 72,06% dan untuk tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 88,66%, pada tahun 2011 sebanyak 92,17% , tahun 2012 meningkat menjadi 95,03% dan tahun 2013 sebanyak 92,74%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 28. GAMBAR IV.A.4 PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN PERSALINAN DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2009-2013 100 92.17
95.03
92.74
88.39
90
80 72.06 70
60 Cakupan Pn
2009
2010
2011
2012
2013
72.06
88.39
92.17
95.03
92.74
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2013
Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong persalinan dan tempat/fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap turunnya resiko kematian ibu. Demikian pula dengan tempat/fasilitas, jika persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan, juga akan semakin menekan risiko kematian ibu. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong tenaga kesehatan dan didorong
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :82
untuk dilakukan di fasilitas kesehatan. Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan menggariskan bahwa pembangunan Puskesmas harus satu paket dengan rumah dinas tenaga kesehatan. Demikian pula dengan Pembangunan Poskesdes yang harus bisa sekaligus menjadi rumah tinggal bidan di desa. Dengan disediakan rumah tinggal, maka tenaga kesehatan termasuk bidan akan siaga di tempat tugasnya. Berdasarkan penelitian Women Research Institusi pada tahun 2007-2008 di tujuh kabupaten/kota di Indonesia salah satu hal yang menjadi alasan seorang ibu melahirkan di rumah dan di bantu oleh dukun adalah kekurangan biaya, penelitian tersebut membuktikan di kalangan masyarakat masih terdapat kekhawatiran akan mahalnya biaya persalinan ditolong dokter atau bidan si fasilitas kesehatan yang berakibat masyarakat menjatuhkan pilihan kepada dukun, meskipun masyarakat tahu risikonya. Menyadari hal tersebut, Kementerian Kesehatan sejak tahun 2011 meluncurkan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang merupakan jaminan paket pembiayaan sejak pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, hingga pelayanan nifas termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan. Penyediaan Jampersal diyakini turut meningkatkan cakupan Pn di seluruh wilayah Indonesia. Keberhasilan pencapaian target indikator Pn merupakan buah dari kerja keras dan pelaksanaan berbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah, dan masyarakat termasuk sektor swasta. d. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Masa nifas adalah masa pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalianan, dan pada hari ke-29 sampai denagn 42 pasca persalinan. Selama masa nifas, vagina akan terus-menerus mengeluarkan darah yang mengandung trombosit, sel-sel tua, sel-sel mati (nekrosis), serta sel-sel dinding rahim (endometrium), yang disebut lokia. Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi : a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah,nadi, nifas dan suhu); b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus Uteri); c. Pemeriksaan Lokhia dan cairan per vaginam lain; d. Pemeriksaan payudara dan pemberian pemberian anjuran ASI eksklusif e. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas ( cakupan Kf-3) Indikator ini mengukur kemampuan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :83
negara dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai standar. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Periode masa nifas yang berisiko terhadap komplikasi pasca persalinan terutama terjadi pada periode 3 hari pertama setelah melahirkan. Cakupan pelayanan kesehatan masa nifas periode 3 hari pertama setelah melahirkan bervariasi yaitu 81,2 adapun kabupaten/kota yaitu tertinggi di Sidenreng Rappang (97,1%) dan terendah di Tana Toraja (57,1%), KF2 (7-28 hari) yaitu 26,9%, KF 3 ( 29 - 49 hari) yaitu 29,4% dan KF lengkap yaitu 15,5%. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota, capaian indikator Kf-3 dari tahun 2009 sampai tahun 2013 memperlihatkan turun naiknya cakupan kunjungan nifas. Ini berarti masih perlunya perhatian dari pemerintah daerah dan masyarakat termasuk sektor swasta dalam meningkatkan cakupan indikator Kf-3 termasuk program pegawai tidak tetap (PTT) dan bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas, poskesdes dan posyandu lebih mengintensifkan implementasi upaya kesehatan termasuk pelayanan kesehatan kepada ibu nifas.
GAMBAR.IV.A.5 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 100
94,41 89,33
90
88,42
85,54
80 70 60 50
49,12
40 30 20 10 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013
Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 menunjukkan gambaran kabupaten/kota dengan capaian tertinggi kabupaten Takalar sebesar 98,29%,
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :84
diikuti oleh Kabupaten Tana Toraja sebesar 97,51% dan kota Parepare sebesar 97,38%. Kabupaten/kota dengan capaian terendah adalah kabupaten Sinjai sebesar 62,25%, diikuti kabupaten Sidrap sebesar 72,04% dan kabupaten Luwu Utara sebesar 79,31%. informasi lebih rinci menurut kabupaten/kota terkait cakupan pelayanan ibu nifas yang dilaporkan dapat dilihat pada lampiran Tabel 29. e. Pelayanan/Penanganan Komplikasi Maternal Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, inu bersalin, ibu nias dan atau janin dalam kandungan, baik langsungan maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi maternal untuk mendapatkan perlingdungan /pencegahan dan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun dimasyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Upaya Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal diukur melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal (cakupan PK) . indikator ini mengukur kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencegahan dan penaanganan komplikasi maternal adalah cakupan penanganan komplikasi maternal (Cakupan PK). Indikator ini mengukur kemampuan Negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu ( hamil,bersalin,nifas) dengan komplikasi. Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui : 1) peningkatan pelayanan antaenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara memadai; 2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta 3) pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau. Gambar berikut menyajikan capaian indikator PK dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terjadi fluktuasi. Peningkatan nampak terjadi pada tahun 2008, yaitu dari 31,32%, pada tahun 2009 menjadi 49,12%, tahun 2010
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :85
59,95% tahun 2011 56,44% dan tahun 2012 59,95% dan terjadi peningkatan pada tahun 2013 menjadi 64,99 %. GAMBAR.IV.A.6 PERSENTASE CAKUPAN IBU HAMIL RISTI/KOMPLIKASI YANG DITANGANI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 70
64.99
60 59.95 56.44
50 49.12 40 30 24.98
20 10 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Profil Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2013
Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Sulawesi Selatan adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang menitikberatkan fokus totalitas monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan pelayanan kesehatan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat Puskesmas dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK). Berdasarkan data hasil SDKI 2007, pemeriksaan kehamilan di Sulawesi Selatan secara garis besar masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan persentase pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan mencapai 92,2% (Nasional 93,2%), yang memperoleh imunisasi TT paling sedikit 1 kali sebesar 82,5% (Nasional 73%), yang menerima tablet zat besi selama hamil sebesar 71,9% (Nasional 77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar 58,8% (Nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan sebesar 30,6% (Nasional 46,1%). Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013 jumlah ibu hamil risti/komplikasi tercatat sebanyak 21.860 (27% dari ibu hamil)
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :86
dan hanya 64.99% Pada tahun 2013 cakupan penanganan komplikasi yang dilaporkan Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 33.
f. Kunjungan Neonatal Komplikasi Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir,BBLR (Berat Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Yang dimaksud dengan penanganan Neonatus komplikasi adalah neonatus sakit dan atau neonatus kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik dirumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai standar MTBM, manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir , Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial ditingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED,PONEK atau sesuai standar pelayanan lainnya.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :87
GAMBAR IV.A.7. PERSENTASE CAKUPAN KOMPLIKASI NEONATUS YANG DITANGANI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
90. 80. 70. 60. 50. 40. 30. 20. 10. SULSEL
TANA TORAJA
LUWU
LUWU UTARA
TORAJA UTARA
GOWA
SINJAI
TAKALAR
LUWU TIMUR
SOPPENG
ENREKANG
JENEPONTO
MAROS
PALOPO
PANGKEP
BARRU
PINRANG
BANTAENG
SELAYAR
SIDRAP
BULUKUMBA
MAKASSAR
WAJO
BONE
PARE-PARE
0.
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013
Pada gambar diatas, nampak bahwa capaian penanganan neonatal komplikasi pada tahun 2013 sebesar 56,22%, angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2012 56,25%. Rendahnya cakupan penanganan komplikasi neonatal disebabkan sistem pencatatan dan pelaporan penanganan neonatus dengan komplikasi belum mengakomodir semua laporan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan swasta. Selain itu juga dapat disebabkan masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami definisi operasional dari terminologi penanganan neonatus dengan komplikasi. g. Kunjungan Neonatal Bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan neonatal merupakan salahsatu kelompok yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko pada kelompok ini diantaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan difasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Neonatus atau bayi baru lahir (0-28%) merupakan kelompok umur yang merupakan kelompok umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan tenaga difasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :88
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan kesehatna neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan neonatal sebanyak 3 kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan neonatal adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali pusat. Pada kunjungan neonatal peratma (KN1), bayi baru lahir mendapatkan vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir. Hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional persentase cakupan pemeriksaan neonatus oleh tenaga kesehatan (umur 3-7 hari) sebesar 60,6% tertinggi di provinsi Yogyakarta (84,4%) dan terendah di provinsi Papua Barat (17,4%), khusus Sulawesi Selatan sebesar 44,5%, sedangkan pemeriksaan neonatus (umur 828 hari) sebesar 37,7%, tertinggi di Yogyakarta ( 66,7%) dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat (9,1%) khusus Sulawesi Selatan sebesar 29,2%. Sedangkan perkembangan persentase cakupan kunjungan neonatus di Sulawesi Selatan sejak tahun 2009-2013 pada tahun 2010 sebesar 82,81%, untuk tahun 2011 mengalami penurunan yaitu sebesar 81,27% meskipun mengalami penurunan 1,54%, tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 93,85% dan untuk tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 91,58%, ini berarti sudah melebihi standar nasional (Renstra Kemenkes RI 2011 86%). GAMBAR IV.A.8. PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP (KN3) DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 150.00 130.00 110.00 90.00 70.00 50.00 30.00 10.00 -10.00
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan cakupan kunjungan neonatus KN1 di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 sebesar 96,20%, dan untuk KN lengkap
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :89
sebesar 91,58% ini berarti sudah mencapai target di atas standar nasional (90%), dapat dilihat pada gambar IV.A.8. dan Perkembangan Cakupan Neonatus pada gambar IV.A.9. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko neonatus dengan komplikasi antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. GAMBAR IV.A.9 PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN NEONATUS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009-2013
93.94
95.00
90.00 87.34 85.00
82.81 81.27 80.10
80.00
75.00
70.00 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Dinas kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
h. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11 bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan seuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, polio 1-4 dan campak) stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi,
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :90
pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI dan lain-lain. Pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah dan meningkatkan akses bayi untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan Luw u Utara menunjukkan bahwa persentase Luw u Timur cakupan kunjungan bayi di Indonesia. Adapun Tahun 2013 Kabupaten/Kota Kota Palopo Tana Toraja yang memiliki cakupan kunjungan Luw u bayi minimal 4 kali tertinggi Enrekang (memenuhi standar nasional =90%) Pinrang Sidenreng Rappang yaitu Kab. Bulukumba, Takalar, Wajo Kota Pare-Pare Gowa, Sinjai, Maros, Pangkep, Barru, Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Soppeng Barru Pinrang, Tana Toraja, Luwu Utara, Bone Luwu Timur, Toraja Utara, Makassar, Pangkajene Kepulauan Parepare dan Palopo sedangkan Maros Kota Ujung Pandang Kabupaten/Kota dengan cakupan Sinjai Gow a kunjungan bayi terendah adalah Kab. TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto Selayar, Bantaeng, Jeneponto, Enrekang. Luwu, Toraja Utara. Data terinci pada lampiran Tabel 40. Selayar
Gbr.IV.A.10 Pemetaan Kunjungan Bayi di Sulsel 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :91
i. Pelayanan Kesehatan pada Anak Balita Pelayanan Kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan instrumen SDIDTK, pembinaan posyandu, pembinaan anak prasekolah (PAUD) dan konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan memanfaatkan buku KIA, perawatan anak balita dengan pemberian ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita pada tahun 2013 sebesar 57,34%. Angka ini lebih kecil dibandingkan tahun 2012 sebesar 61,46%, cakupan tahun 2013 belum mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) 90%, begitupula dengan target provinsi 90%. GAMBAR IV.A.11. PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN ANAK BALITA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 8.75 BONE
34.98
ENREKANG
46.24
MAROS
48.78 52.19 53.07 55.82 57.31 57.34 58.39 59.08 64.51 65.04 65.36 66.16 68.49 72.50 72.97 76.47 76.56 80.92 82.27
PALOPO LUWU TIMUR SIDRAP TORAJA UTARA JENEPONTO SULAWESI SELATAN GOWA LUWU UTARA WAJO BULUKUMBA BARRU SINJAI PANGKEP SELAYAR TAKALAR MAKASSAR PARE-PARE SOPPENG BANTAENG
93.79 99.10
PINRANG LUWU TIMUR
113.03
TANA TORAJA
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
j. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak prasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :92
pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 Sekolah Dasar atau yang setingkat untuk memilah siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa tersendiri dari pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit, dan kuku) pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini masalah mental emosional. Secara nasional pada tahun 2012, cakupan SD atau sederajat yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk siswa kelas 1 di Indonesia sebesar 83,95%. GAMBAR IV.A.12 PERSENTASE CAKUPAN PENJARINGAN SISWA SD DAN SETINGKAT DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
-
SULAWESI SELATAN
77.95
PALOPO
-
LUWU UTARA TANA TORAJA LUWU SIDRAP BONE BANTAENG
42.16
PINRANG
60.53 65.38 68.22 70.91 Target Renstra 72.49 2013 : 100 73.62 78.91 83.60 85.19 85.99 95.16 96.16 98.51 100.00 100.00 100.00 100.00
GOWA BARRU TORAJA UTARA PARE-PARE MAROS ENREKANG JENEPONTO TAKALAR WAJO PANGKEP MAKASSAR BULUKUMBA SINJAI TANA TORAJA LUWU TIMUR SOPPENG SELAYAR
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Pada gambar di atas diketahui bahwa hanya 8 kabupaten/kota yang telah mencapai target yaitu kabupaten Tana Toraja (100%), kabupaten Luwu Timur
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :93
(100%), Kota Palopo (98,78%), kabupaten Selayar (98,10%), Sedangkan 20 kabupaten/kota yang lain belum mencapai target Renstra. Persentase cakupan penjaringan Siswa SD dan setingkat di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 data terinci pada lampiran Tabel 49. Sulitnya tercapai target penjaringan SD/MI disebabkan oleh beberapa masalah. Masalah utama yang sering ditemukan dikabupaten/kota tenaga yang sudah dilatih dipindahkan ke bidang/tempat lain dan juga kurangnya tenaga dipuskesmas untuk melaksanakan penjaringan kesehatan karena membutuhkan waktu yang lama. k. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita rata-rata 15 – 49 tahun walaupun sebagaian wanita mengalami menarche (haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur ini lebih diperioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepis yang digunakan akseptor. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007, persentase wanita berumur 10 tahun ke atas yang pernah kawin dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup terbesar adalah 2 orang (23,02%), 1 orang (19,52%) dan 3 orang (17,11%) sedangkan rata- rata jumlah anak lahir hidup per wanita usia 15 –49 tahun adalah 1.79 untuk daerah perkotaan dan pedesaan, 1,57 di perkotaan dan 1.98 di pedesaan.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :94
GAMBAR. IV.A.13 PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN KAB AKTIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009 - 2013 100
Target Renstra 2013 : 70%
90
80
76.80 73.10
70
68.72 65.89
65.89 60 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Tahun 2013
Secara nasional, menurut hasil Riskesdas 2010 proporsi perempuan berstatus kawin umur 15-49 tahun menggunakan alat/cara KB sebesar 56,0% dan adapun proporsi penggunaan alat kotrasepsi pada perempuan berstatus kawin usia 15-49 tahun yaitu menggunakan sebesar 56,0%, pernah/tidak menggunakan lagi sebesar 25,6% dan tidak pernah sama sekali sebesar 18,4%. Adapun proporsi perempuan berstatus kawin umur 15-49 tahun menurut jenis penggunaan alat/cara KB yaitu sterilisasi wanita (2,2%, sterilisasi pria (0,1%,PIL (12,8%, IUD/AKDR/Spiral (5,1%), Suntikan (32,4%), Implant (1,4%), Kondom (1,1%), Amenorrhoe laktasi (0,1%), pantang berkala/kalender (0,4%), senggama terputus (0,3%), lainnya (0,1%) dan tidak menggunakan (44,0%), Riskesdas 2010.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :95
GAMBAR IV.A.14 PERSENTASE PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
OBAT VAGINA, 0.00
LAINNYA, 0.56
KONDOM, 13.45
SUNTIK, 47.39
PIL, 22.90
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013
Di Sulawesi Selatan tahun 2013, persentase tertinggi alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif adalah suntikan (47,39%), kemudian PIL (22,90%), Kondom (13,45%), obat vagina (0,00%) dan lainnya (0,56%). Sedangkan persentase penggunaan kontrasepsi bagi peserta KB baru yang terbanyak selama tahun 2013 tersebut masing-masing Suntikan (44,61%), Pil (24,78%), Kondom (16,85%), Implant (8,84%), IUD (3,21%), MOW (1,04%), MOP (0,25%), obat vagina (0,00%) dan lainnya (0,28%).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :96
GAMBAR IV.A.15 PERSENTASE KB BARU PERKABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 115.43
MAKASSAR
71.85
WAJO
53.05
GOWA
52.25
TORAJA UTARA
45.34
BONE
30.65 26.90
TAKALAR BARRU
24.00
TANA TORAJA
20.34
GOWA LUWU UTARA
19.68
LUWU TIMUR
19.33 17.29
PALOPO
15.98
PINRANG
14.82
JENEPONTO
9.96 9.39
SOPPENG BANTAENG
8.59
ENREKANG
3.79
PARE-PARE BULUKUMBA
2.75
LUWU
2.68 1.86
SINJAI PANGKEP
1.45
MAROS
1.42
SIDRAP
1.03 0.66
SELAYAR
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Di Sulawesi Selatan pada tahun 2010-2013 persentase peserta KB aktif cenderung berfluktuasi. Data terinci pada lampiran Tabel 35. Gambaran persentase peserta KB aktif di Sulawesi Selatan selama tahun 2010-2013 (gbr.IV.A.13) dan gambaran peserta KB Baru menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar (IV.A.15). Persentase peserta KB baru menurut Kab/ kota tertinggi yaitu Kabupaten Gowa dan kemudian terendah di Kabupaten Pangkep seperti pada gambar IV.A.15. l. Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular dibandingkan kelompok penduduk dewasa. Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit Yang dapat dicegah imunisasi (PD3I) yaitu Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis, dan polio. Dengan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :97
keadaan tersebut, salah satu bentuk upaya pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko tersebut dapat melindungi adalah imunisasi. Imunisasi Dasar pada Bayi Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis-B (3 kali) dan Imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi dasar pada bayi (cakupan imunisasi campak) secara nasional di tahun 2011 sebesar 93,6%. data terinci pada lampiran tabel 23. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80 % bayi didesa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. GAMBAR IV.A.16 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI DI INDONESIA TAHUN 2002-2003, 2007 DAN 2012 100 90
89
83 85
80
67
70
72
74 76 66
72
76
80
60
66 59
58
52
50 40 30 20 10 0 BCG
DPT3 SDKI 2002-2003
POLIO3 SDKI 2007
CAMPAK
LENGKAP
SDKI 2012
Sumber : BPS hasil SDKI 2003,2007 dan 2012
Menurut hasil SDKI tahun 2007 pencapaian indikator imunisasi lengkap secara nasional 59 % dengan provinsi tertinggi yaitu DIY Yogyakarta yaitu 93,8% dan terendah di provinsi Papua yaitu 32,6% dan adapun hasil SDKI 2012 pencapaian indikator imunisasi lengkap secara nasional yaitu 66% dengan provinsi tertinggi yaitu DIY Yogyakarta yaitu 93,5% dan terendah di provinsi Papua yaitu 34%.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :98
Sementara itu, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan pada tahun 2010 pencapaian UCI menurun menjadi 77,47%, pada tahun 2011 pencapaian UCI meningkat menjadi 84,70%, pada tahun 2012 menjadi 90.32% dan untuk tahun 2013 terjadi penurunan menjadi 90,16%. Data terinci pada lampiran Tabel 41. GAMBAR IV.A.17 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 PARE-PARE MAKASSAR SOPPENG WAJO BANTAENG ENREKANG PINRANG BULUKUMBA SIDRAP LUWU TIMUR LUWU LUWU UTARA BARRU BONE PANGKEP SULAWESI SELATAN TAKALAR TORAJA UTARA PALOPO GOWA SINJAI SELAYAR MAROS TANA TORAJA JENEPONTO
100.00 100.00 100.00 98.86 98.51 97.67 97.12 96.32 95.28 95.28 95.15 94.83 94.44 Target Renstra 94.09 2013 : 100 % 93.20 90.16 88.78 87.42 81.25 80.84 78.75 76.14 73.79 71.07 66.37
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
Cakupan imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan). Cakupan imunisasi campak di Sulawesi Selatan pada tahun 2013 telah memenuhi target provinsi yaitu 1% (melebihi 3,08% dari target provinsi). Namun masih terdapat 11 kab/kota yang belum memenuhi target provinsi (dibawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Bone, Sidrap, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Tator, Palopo dan Toraja Utara. Tetapi dua kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%) yaitu Bantaeng, Maros, Parepare, Makassar, Enrekang dapat dilihat pada gambar IV.A.17.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :99
GAMBAR IV.A.18 PETA CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
Imunisasi pada ibu Hamil Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun). Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :100
dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan). Adapun cakupan imunisasi TT ibu hamil pada tahun 2013 yaitu TT-1 sebesar 62,57%, TT-2 sebesar 51,11%, TT-3 sebesar 6,64%, TT-4 sebesar 3,67%, TT-5 sebesar 8,7% dan TT2+ sebanyak 70,09%. Data terinci pada lampiran Tabel 30. GAMBAR IV.A.19 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT2+ PADA IBU HAMIL DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 MAROS
109.40
TAKALAR BARRU
107.29 100.39
PANGKEP BANTAENG
100.27 97.18
JENEPONTO LUWU TIMUR
93.49 89.94 88.22
SOPPENG MAKASSAR
86.16 81.37
LUWU UTARA SIDRAP
79.10 78.53
SULAWESI SELATAN BULUKUMBA
77.31 76.32
PINRANG SINJAI
75.96 75.92
WAJO TANA TORAJA
72.17 67.29
ENREKANG SELAYAR
66.77 66.77
BONE TORAJA UTARA
66.26 59.97
LUWU GOWA PALOPO PARE-PARE
53.39 52.46 23.33
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
m. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut pada penyuluhan kesehatan melalui pembentukan Posyandu Lansia. Keikutsertaan masyarakat ditingkatkan melalui posyandu ini, di mana selain penyuluhan kesehatan juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pelayanan kesehatan yang paripurna terhadap usila dilaksanakan oleh Puskesmas, baik dalam gedung maupun diluar gedung. Di Sulawesi Selatan cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada tahun yang sama tercatat baru pada tahun 2010 persentase cakupan pelayanan kesehatan prausila dan usila tercatat 33,30% bila di bandingkan data tahun 2009 mengalami penurunan dengan cakupan tertinggi di Kota Palopo sebesar 91,27% dan terendah di kabupaten Sidrap sebesar 5.61%, pada tahun 2011 persentase
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :101
cakupan pelayanan kesehatan prausila dan usila tercatat 36,52 %, tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut sebesar 37,40% dengan cakupan tertinggi kota Parepare sebesar 100% dan terendah di kabupaten Wajo sebesar 5,80%. Sedangkan pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut sebesar 25.00 % dengan cakupan tertinggi Kabupaten Gowa sebesar 122,20% dan terendah di kabupaten Bulukumba sebesar 7,90%. Persentase cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila menurut kabupaten/kota tahun 2013 disajikan pada lampiran Tabel 52. B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dll. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayan kesehatan rujukan dan penunjang tersebut. a. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate /BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of stay/LOS), rata-rata tempat tidur di pakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Dateh/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal >48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR). Hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2012 persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) tercatat sebesar 44,23% rata-rata lama perawatan (LOS) sebesar 42,69%, persentasi rata-rata hari tempat tidur tidak dipakai dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (TOI) 4,77%, angka kematian umum di Rumah Sakit untuk tiap-tiap 1,000 penderita keluar (GDR) 2,12% dan Jumlah Pasien mati >48 jam setelah dirawat (NDR) 0,99% bila dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan karena masih ada Rumah sakit belum melaporkan. Data terinci pada lampiran tabel 56.
b. Kunjungan Rawat Inap Data dan menggambarkan keluar mati ≤48 perawatan, dan
informasi terkait kunjungan rawat inap pasien di rumah sakit jumlah pasien rawat inap keluar hidup, jumlah pasien rawat inap jam, jumlah pasien rawat inap keluar mati ≥48 jam, jumlah hari lama dirawat. Berdasarkan data dari tabel 55 dinas kesehatan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :102
kabupaten/kota tahun 2013 jumlah kunjungan rawat inap sebesar 312.020 pasien, jumlah pasien keluar mati pada tahun 2013 sebesar 5.031 pasien. Sedangkan jumlah pasien keluar mati ≥48 jam menunjukkan bahwa 2.214 pasien.
c. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (JPK-MM) ASKESKIN Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah suatu konsep atau metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif) berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya. Tujuan penyelanggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisen. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angak kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin. Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket") dalam sistem tunai ("fee for service"). Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter ‘supply induced demand’ dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil pengumpulan data profil tahun 2013 menunjukkan penduduk yang dicakup Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sebanyak 87,96% terdiri dari Jamkesmas sebanyak ( 29,79%), Askes PNS (8,59%), JPK Jamsostek (1,25%), TNI/Polri/PNS/Kemhan/PNS Polri (0,72%), Asuransi Perusahaan (0,0%), Asuransi Swasta (0.095%) dan yang dicakup Jamkesda 47,52%. Data rinci disajikan pada lampiran tabel 54.
C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :103
penderita dan pemutusan mata rantai penularan. Di samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini:
a. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Menurut UU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulnagan Bencana, bencana dikategorikan menjadi bencana alam dan bencana non alam dan bencana sosial. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana non alam antara lain kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan transportasi, kegagalan konstruksi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan ke antariksaan. bencana sosial antara lain berupa kerusuhan sosial, konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi. Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi KLB/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. Penanggulangan KLB adalah upaya untuk menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan penderita, pencegahan, peningkatan, perluasan dan menghentikan suatu KLB. Hasil pengumpulan data profil tahun 2010 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dilaporkan sebanyak 288 desa/kelurahan dari jumlah tersebut, sebanyak 2011 desa/kelurahan (69,79%) yang ditangani <24 jam dan adapun kabupaten/kota dengan jumlah desa/kelurahan terbanyak terkena KLB adalah Kabupaten Bulukumba, Gowa, Wajo, Enrekang, Luwu Utara, dan Makassar. Capaian tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dilaporkan sebanyak 118 desa/kelurahan, dari jumlah tersebut sebanyak 84 desa/kelurahan (71,19%) yang ditangani <24 jam. Sedangkan pada tahun 2012 menunjukkan jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dilaporkan sebanyak 141 desa/kelurahan dari jumlah tersebut sebanyak 133 desa/kelurahan yang ditangani <24 jam atau (94,33%), adapun kabupaten/kota dengan jumlah desa/kelurahan terbanyak terkena KLB yaitu kabupaten Gowa, Luwu Utara, Wajo, Pangkep dan Bone. Untuk tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dilaporkan sebanyak 127 desa/kelurahan, dari jumlah tersebut sebanyak 123 desa/kelurahan (96,85%) yang ditangani <24 jam. Jika dibandingkan dengan target kinerja SPM bidang kesehatan sudah mencapai target, untuk kabupaten/kota terinci pada lampiran Tabel 28.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :104
GAMBAR IV.C.1 PETA DESA YANG TERKENA KLB DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Prov.Sulsel 2013
b. Pemberantasan Penyakit Polio Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk PD3I. penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala,mual,kaku dileher, serta sakit di tungkai dan lengan. Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :105
Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah : i. Manusia satu-satunya reservior dan tidak ada kongterm carrier pada manusia. ii. Sifat virus poli yang tidak tahan lama hidup di lingkungan iii. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90% dan mudah dalam pemberian. iv. Layak dilaksanakan secara operasional. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilens epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Adapun strategi dalam upaya pemberantasan polio yaitu 1). Imunisasi yang meliputi peningkatan imuniasai rutin polio, PI dan Mop-up, 2). Surveilans AFP, 3). Sertifikasi bebas polio, dan 4) pengamanan virus polio di laboratorium. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilens, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang menyerang masyarakat. Gambaran AFP rate di Sulawesi Selatan tahun 2013 seperti pada gambar IV.C.2. GAMBAR IV.C.2 SITUASI AFP PERKABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 53
SULAWESI SELATAN BONE
6
GOWA
7
5 5
PARE-PARE BANTAENG
4 4
LUWU UTARA BARRU
3 3
MAROS JENEPONTO
2 2 2
LUWU TIMUR PINRANG SIDRAP
1 1 1 1 1 1 1 1 1. 1
PALOPO MAKASSAR TORAJA UTARA LUWU ENREK ANG WAJO SOPPENG PANGK EP TAKALAR BULUK UMBA
-
TANA TORAJA SINJAI SELAYAR
-
3
6
9
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Pada tahun 2010 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan mengalami peningkatan yaitu penemuan kasus AFP (non Polio) 59 penderita (8,36%).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :106
Penemuan kasus AFP selama tahun 2011 berdasarkan hasil pelacakan ditemukan kasus sebanyak 60 penderita dari 22 Kabupaten/Kota dengan AFP rate sebesar 2.51 per 100.000 anak umur < 15 tahun . Penemuan kasus AFP selama tahun 2012 berdasarkan hasil pelacakan ditemukan kasus sebanyak 51 penderita dari 24 Kabupaten/Kota dengan AFP rate sebesar 2.03 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan Penemuan kasus AFP selama tahun 2013 berdasarkan hasil pelacakan ditemukan kasus sebanyak 53 penderita dari 24 Kabupaten/Kota dengan AFP rate sebesar 2.03 per 100.000 anak umur < 15 tahun. c. Pemberantasan TB Paru Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat dilakukan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian wanita karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). WHO mencanangkan keadaan darurat global untuk penyakit TB pada tahun 1993 karena diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB. Prevalensi TB menurut WHO adalah angka penderita TB Paru positif pada 100.000 populasi berusia 15 tahun atau lebih, sementara definisi operasional untuk TB paru Positif menurut Internasional Standard fo TB Care (ISTC) yang telah di adopsi oleh Indonesia mulai tahun 2006 adalah suspek TB yang telah positif diuji secara mikroskopis BTA (Basil Tahan Asam) apusan dahaknya dengan minimal pembacaan terhadap apusan dahak yang dikumpulkan dua kali atau lebih baik tiga kali (sewaktu, pagi, sewaktu) dan paling sedikit satu kali (pagi). Tujuan utama pengendalian TB Paru adalah : (1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015, (2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 di bandingkan tahun 1990. (3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas minum Obat (PMO) dan (4) sedikitnya 85 % tercapai Succes rate. Strategi pencegahan dan pemberantasan TB Paru jangka pendek dengan melakukan pendekatan Directly Observe Treatment Shortcource (DOTS) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas minum Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Prevalensi TB Paru berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional dengan diagnosis 0,7% (D) dan gejala (DG) sebesar 3,3%. sedangkan untuk Sulawesi Selatan tahun 2010 dengan diagnosis (D) 0,6%, dan (DG) 5,2%. Untuk tahun 2011 angka insidens TB Paru BTA positif sebesar 9.162 per 100.000
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :107
penduduk yaitu 5.367 laki-laki dan 3.795 perempuan, prevalensi TB paru sebesar 107 per 100.000 penduduk yaitu 127 laki-laki dan 87 perempuan dan kematian akibat TB Paru BTA positif sebesar 322 (3,7%) per 100.000 penduduk, angka penemuan penderita TB Paru BTA positif Case Detection Rate (CDR) sebesar 55,13% sedangkan angka kesuksesan (Success Rate) sebesar 89,18% bila dibandingkan pada tahun 2010 mengalami penurunan. Pada gambar dibawah ini menunjukkan distribusi angka keberhasilan pengobatan penderita TB Paru tahun 2013 ( penderita yang diobati tahun 2012) menurut kabupaten/kota. Persentase keberhasilan pengobatan penderita TB Paru menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dapat dilihat pada Lampiran Tabel 9.
GAMBAR IV.C.3 PERSENTASE KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA TB PARU DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
d. Pemberantasan Penyakit ISPA Program Pemberantasan penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam dua golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia (penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan). Pneumonia terbagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Klasifikasi Bukan-pnemonia mencakup kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Penyakit ISPA di luar pnemonia ini antara lain: batuk-pilek biasa
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :108
(common cold), pharyngitis, tonsilitis dan otitis. Pharyngitis, tonsilitis dan otitis, tidak termasuk penyakit yang tercakup dalam program ini. Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). GAMBAR IV.C.4 CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000
SULAWESI SELATAN
BONE
SINJAI
PARE-PARE
PALOPO
TATOR
LUWU
MAROS
PINRANG
PANGKEP
ENREKANG
LUWU TIMUR
TORAJA UTARA
BARRU
SOPPENG
WAJO
BANTAENG
SIDRAP
MAKASSAR
TAKALAR
GOWA
BULUKUMBA
JENEPONTO
LUWU UTARA
SELAYAR
0
Sumber : Profil Kesehatan kab./kota tahun 2013
Cakupan penemuan penderita pneumonia belum memenuhi target yang ditentukan. Hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan penemuan Pneumonia balita di puskesmas yaitu: Sebagian besar pengelola program dan petugas ISPA di poliklinik belum terlatih karena keterbatasan dana dan mutasi petugas yang tinggi. Manajemen data : - Under reported yang disebabkan karena kerancuan diagnose kerja dan klasifikasi ISPA (Pneumonia, Pneumonia Berat, Batuk Bukan Pneumonia,/ISPA biasa), sehingga banyak kasus Pnumonia dimasukkan kedalam ISPA biasa - Keterlambatan pelaporan secara berjenjang.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :109
Pengendalian pneumonia balita masih berbasis puskesmas. Data kasus pneumonia belum mencakup RS Pemerintah dan swasta, klinik, praktek, dan sarana kesehatan lain. Pada beberapa kabupaten/kota masih yerjadi kesalahan perhitungan target cakupan. ISPA (infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit kematian terbesar pada bayi maupun pada anak balita terutama di Negara berkembang dimana 1 orang balita meninggal tiap 20 detik atau 3 orang permenit (Unicef,2006), Diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 22,3% dari seluruh kematian bayi. Studi mortalitas pada Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,% pada anak balita sebesar 15,5%. e. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di dalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun. Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS selain ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas (lembaga permasyarakatan), atau melakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Target MDGs yaitu mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015 dan adapun hasil Riskesdas tahun 2010 prevalensi penduduk 15-24 tahun mendengar tentang HIV/AIDS menurut jenis kelamin laki-laki sebesar 75,4% dan perempuan sebesar 74,8%, adapun menurut provinsi diatas rata-rata terdapat 10 provinsi yaitu Yogyakarta, Bali, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Papua, NTB, Jawa Timur dan Papua Barat. Tingginya kasus HIV/AIDS pada kelompok umur 25-49 tahun karena pada kelompok umur tersebut merupakan kelompok usia dewasa muda yang sangat produktif sehingga sangat berisiko terhadap penularan penyakit. Bila dilihat fakor resiko dari kasus HIV & AIDS, penularan terutama melalui pada kelompok IDUs dengan porsi sebesar 42,44% menggeser pola penularan yang tahun sebelumnya
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :110
dari kelompok Heteroseksual sebesar 23,83%. Sehingga menjadikan Sulsel diperkirakan akan mengalami situasi epidemi ganda AIDS dan Narkoba. Berdasarkan pengumpulan data profil kesehatan tahun 2013 jumlah kasus HIV sebesar 844 kasus, AIDS sebesar 486 kasus, IMS (Infeksi Menular Seksual Lainnya) tidak ada data dan tidak ada kematian yang di akibatkan AIDS. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS pada tahun 2013 menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dapat dilihat pada Lampiran Tabel 11. TABEL IV.C.1 CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA HIV/AIDS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pengidap HIV 245 511 393 456 562 548 607 629 844
Pengidap AIDS 147 137 219 90 153 246 650 354 486
Total 392 648 612 546 715 794 1257 983 1.330
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013
f. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa di Indonesia. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup di genangan air bersih sekitar rumah. Di Indonesia saat ini dikenal 4 serotipe virus dengue yaitu Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. Dari 4 serotipe tersebut yang paling banyak bersirkulasi adalah serotipe Den-3. Kasus umumnya mulai meningkat pada saat musim hujan yaitu antara bulan Oktober – Mei.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :111
DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) dibagi atas beberapa derajat, yaitu: 1.
DHF derajat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan manifestasi perdarahan yang tampak hanya dengan Uji Torniquet positif. 2. DHF derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan (mimisan, bintik-bintik merah) 3. DHF derajat III: Disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur. 4. DHF derajat IV: Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS), penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat diukur. Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini 3). Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dan upaya pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3M), juru pemantau jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Tahun 2013 jumlah kasus ditemukan sebesar 5.030 kasus, angka kesakitan DBD Insidence Rate sebesar 50,89 per 100.000 penduduk dan meninggal 48 yaitu laki-laki 29 orang dan perempuan 19 orang, Case Fatality Rate DBD (CFR) sebesar 22,46%. Kasus DBD menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel 21.
g. Pemberantasan Penyakit Malaria Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan dunia karena mengakibatkan dampak yang luas, dan memungkinkan sebagai penyakit emerging dan re-emeging karena adanya kasus import dan vektor potensial yang dapat menularkan dan menyebarkan malaria. Selain itu malaria umumnya merupakan penyakit di daerah terpencil atau sulit dijangkau dan di negara miskin atau berkembang, sehingga tidak mengherankan malaria juga merupakan neglected disease. Oleh sebab itu malaria menjadi salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran proritas komitmen global di Milinium Development Goals (MDGs). Di indonesia eliminasi malaria dimulai sejak tahun 2009 untuk percepatan penanggulangan malaria dilakukan berbagai intervensi: kelambu berinsektisida untuk penduduk beresiko, pengobatan yang tepat utnuk subjek terinfeksi malaria dengan artemisinin-based combination therapy (ACT), penyemprotan rumah dengan insektisda dan pengobatan pencegahan pada ibu hamil. Meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa Malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1)adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukkan nyamuk
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :112
penular malaria; 2)mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3)perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4)krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang Malaria; 5)tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, dan 6) menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan Malaria terpadu. Di Indonesia dari hasil Riskesdas 2010 Insiden Parasit Malaria (API) sebesar 2,4% demikian pula period prevalensi malaria pada tahun 2010 (10,7%) meningkat tajam dibandingkan API pada tahun 2007 (2,85%), sedangkan untuk Sulawesi Selatan sebesar 2,0%. Jumlah dan persentase penderita malaria yang diobati menurut kabupaten/kota se Sulawesi Selatan pada tahun 2013 suspek penderita malaria sebesar 18,628 orang, malaria dengan pemeriksaan persediaan darah positif sebesar 42.371 orang sedangkan untuk malaria dengan pemeriksaan persediaan darah positif sebesar 1.749 orang Angka kesakitan yang dilaporkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota sebesar 0,21 per 1.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,00 per 1.000 penduduk, untuk melihat data per kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 22. Upaya – upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan untuk menekan angka kesakitan penyakit malaria adalah pengendalian penyakit vector didaerah endemis dan reseptif selain itu juga dilakukan penyemprotan pada daerah transmigrasi di kabupaten Luwu Timur, pencegahan penyakit dengan mendistribusikan kelambu berinsektisida bagi ibu hamil dan bayi imunisasi lengkap dengan maksud lain untuk pencegahan terhadap penyakit malaria, kegiatan lain yang dilakukan dalam upaya pengendalian penyakit malaria adalah meningkatkan kapasitas quality assurance para petugas mikroskopist dengan pelaksanaan pelatihan, penemuan penderita melalui survey kontak, survey migrasi dan Mass Blood Survey (MBS), selain itu juga dilakukan kerjasama lintas sector dengan mulai menyusun kurikulum pengendalian malaria yang akan diajarkan pada tingkat akademi kebidanan dan anak usia sekolah dasar, selain itu juga telah dibentuk POSMALDES di kabupaten Selayar yang merupakan forum kerjasama lintas sector yang bertujuan untuk kerjasama dalam pengendalian malaria menuju Eliminasi Malaria. h. Pemberantasan Penyakit Kusta Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen, adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Indonesia dikenal sebagai satu dari tiga negara yang paling banyak memiliki penderita kusta. Bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ahli fisika Norwegia bernama Gerhard Armauer Hansen, pada tahun 1873 lalu. Umumnya penyakit kusta terdapat di negara yang sedang berkembang, dan sebagian besar penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :113
Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang disebut sebagai mycobacterium, dimana mycobacterium ini adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh karena itu dinamakan sebagai Basil Tahan Asam. Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta. Pada penderita Kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan rekapitulasi data profil kabupaten/kota tahun 2013 di laporkan jumlah kasus yang tercatat PB sebesar 66 kasus dan MB sebesar 1.067 kasus, jumlah penderita baru PB sebesar 137 penderita, MB sebesar 1.035 penderita, jumlah kasus baru kusta 0-14 tahun PB dan MB sebesar 70 penderita, adapun Angka Penemuan Kasus Baru NCDR (New Case Detection Rate) sebesar 11,86 Per 10.000 penduduk, cacat tingkat 2 sebesar 9,39%, angka prevalensi penyakit kusta sebesar 1,15% per 10.000 penduduk. Jumlah dan persentase penderita Kusta menurut Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran Tabel 14,15,16 dan 17.
i. Pemberantasan Penyakit Filariasis WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020). Tahun 1997 Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di lima kabupaten percontohan. Perluasan wilayah eliminasi akan dilaksanakan setiap tahun. Penyebab Penyakit Kaki Gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Program Eliminasi dilaksanakan melalui pilar kegiatan yaitu: a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB dikombinasikan dengan Albendazole 440 mg sekali setahun selama 5 tahun, guna memutuskan mata rantai penularan. b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :114
Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada semua penderita. Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kecacatan penderita dan agar penderita menjadi mandiri dalam merawat dirinya. Setiap penderita dibuatkan status rekam medis yang disimpan di Puskesmas, dan mendapatkan kunjungan dari petugas minimal 6 kali dalam setahun. Hasil Pengumpulan data profil kabupaten/kota yang dilaporkan tahun 2013 penderita penyakit filariasis sebanyak 192 penderita dan tidak ada kasus baru ditemukan rinciannya tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel 23. j.
Pengendalian Penyakit Tidak menular Pengendalian Penyakit Diabetes Militus
Ruang lingkup pengendalian penyakit diabetes militus yang ditangani seksi Pengamatan Penyakit, Kesehatan Matra. Diabetes Militus disebabkan oleh pola makan/nutrisi, kebiasaan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, dan stress. Tujuan program pengendalian diabetes melitus adalah terselenggaranya peningkatan kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penganggulangan penyakit faktor resiko dengan melibatkan pengelola program di pusat dan kabupaten/kota, UPT, lintas program organisasi profesi LSM dan Mayarakat. Kegiatan pengendalian penyakit Diabetes Militus dan penyakit metabolik yang telah dilaksanakan terdiri dari pokok-pokok kegiatan yaitu: 1. Penyusunan pedoman 2. Peningkatan kapasitas SDM 3. Menjalin kemitraan Pengendalian Jantung dan pembuluh Darah Ruang lingkup pengendalian penyakit diabetes militus yang ditangani seksi Pengamatan Penyakit, Kesehatan Matra. Penyakit jantung dan pembuluh darah meliputi sebagai berikut : hipertensi essesial, penyakit ginjal hipertensi, penyakit jantung hipertensi, stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner PJK), kardiomiopathy, penyakit jantung rheumatic, penyakit jantung bawaan, dan infark miocard. Prioritas pengendalian penyakit tidak menular penyakit jantung dan pembuluh darah oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu ; 1. Penyusunan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK).sampai dengan tahun 2012 NSPK yang telah disusun berupa : 2. Pengembangan sumber daya manusia. 3. Penyediaan alat stimulan berupa mascrening yang terdiri dari timbangan badan, alat ukur tinggi badan, lingkar pinggang, tekanan darah, cardiocheck dan EKG 4. Surveilans Epidemiologi
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :115
5. Pengendalian faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah berbasis masyarakat. 6. Jejaring kerja berdasarkan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. a. Pemantauan Pertumbuhan Balita Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada kohort Anak Balita dan prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya, pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Pemantauan pertumbuhan balita meliputi pengukuran berat badan per tinggi/panjang badan (BB/TB). Di tingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di posyandu, taman bermain, Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak dan Pemantauan perkembangan balita adalah penilaian perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat, jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap anak dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autisme serta pemusatan perhatian dan hiperaktifitas. Hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional prevalensi balita gizi kurang dan buruk (BB/U) menurut jenis kelamin yaitu laki-laki sebesar 19,1%, perempuan sebesar 16,7%, prevalensi balita kurus dan sangat kurus (TB/U) yaitu laki-laki sebesar 37,3%, perempuan sebesar 33,9%, prevalensi balita kurus dan sangat kurus (BB/TB) laki-laki sebesar 13,5% dan perempuan sebesar 13,0%. Dan untuk Sulawesi Selatan prevalensi gizi buruk menurut (BB/U) sebesar 6,40%, gizi kurang sebesar 18,6% sedangkan prevalensi balita kurus dan sangat kurus yaitu 12,0%. Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Pada tahun 2013 jumlah balita ditimbang 293.796 balita dengan gizi buruk sebesar 299 balita. Rincian hasil penimbangan Balita menurut kabupaten/kota di Sulawesi Selatan tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran Tabel 47.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :116
b. Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang kekurangan vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga kan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan. Adapun kelompok sasaran pemberian Vitamin A dosis tinggi yaitu bayi,anak, balita dan ibu nifas. a. Bayi Kapsul Vitamin A 10.000 SI diberikan kepada semua anak bayi (umur 6-11 bulan) baik sehat maupun sakit. Diberikan setiap 6 bulan secara serempak pada bulan Februari dan Agustus. b. Anak Balita Kapsul Vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita (umur 1-4 tahun) baik sehat maupun sakit. Diberikan setiap 6 bulan secara serempak pada bulan Februari dan Agustus. c. Ibu Nifas Kapsul Vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas) sehingga bayinya akan memperoleh Vitamin A yang cukup melalui ASI. Diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan. Untuk tahun 2013 hasil capaian cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dilaporkan sebesar 67,34%, adapun kabupaten dengan cakupan tertinggi yaitu kabupaten Soppeng sebesar 108,46%, sedangkan yang terendah yaitu di kabupaten Sinjai sebesar 33,30%. Cakupan pemberian vitamin A pada anak balita sebesar 83,56% jika dibandingkan dengan target provinsi (85%) sudah mencapai target, dan Balita sebesar (99,64%). Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 44.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :117
GAMBAR IV.D.1 PERSENTASE CAKUPAN BALITA YANG MENDAPAT VITAMIN A DUA KALI DISULAWESI SELATAN TAHUN 2009-2013
100.00 90.00 86.62
80.00 78.60
70.00
81.87
79.66
60.00 50.00 40.00
41.00
30.00 20.00 10.00 0.00 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013
c. Pemberian Tablet Besi
Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lainnya. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi berkisar antara 10 % dan 20 %. Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak, umumnya digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.736a/Menkes/XI/1989, yaitu : - Hb laki-laki dewasa: > 13 g/dl - Hb perempuan dewasa:>12 g/dl - Hb anak-anak:> 11 g/dl - Hb ibu hamil:>11 g/dl
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :118
Seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya kurang dari nilai baku tersebut diatas. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan konsumsi zat besi dan variasi jumlah asupan zat besi selama hamil di Sulawesi Selatan sebesar 89,5 persen, lebih tinggi dari angka nasional 89,1 persen. Di antara yang mengonsumsi zat besi tersebut, terdapat 21,9 persen mengonsumsi minimal 90 hari selama kehamilannya, sehingga lebih rendah dari angka nasional 33,3 persen. GAMBAR IV.D.2 PETA CAKUPAN PEMBERIAN F3 PADA IBU HAMIL DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2013
Luw u Utara Luw u Timur Kota Palopo Tana Toraja Luw u Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gow a TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/Kota Tahun 2013
Pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Pencapaian pemberian tablet Fe3 tersebut berdasarkan kabupaten/kota jika dilihat pada gambar IV.E.2, maka yang memadai (92.33-98.39) hanya enam kabupaten/kota Kabupaten Selayar, Maros, Bone, Wajo, Pinrang, Tana Toraja dan Kota Parepare dan Kota Palopo yaitu cakupannya di atas 92%, sedangkan yang tidak memadai (74.82-86.08) yaitu Kabupaten Sinjai, Soppeng, Sidrap, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Toraja Utara dan Makassar. Cakupan yang kurang memadai
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :119
(86.09-92.32) yaitu Kabupaten Bulukumba, Jeneponto, Gowa, Pangkep, Barru, dan Luwu Timur. Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil selama tahun 2009-2013 di Sulawesi Selatan mengalami fluktuasi dari tahun 2009 dapat dilihat pada gambar IV.E.3. Data terinci dapat dilihat juga pada lampiran tabel 32. GAMBAR IV.D.3 PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2009 – 2013
100.00 90.00 89.80
80.00 70.00
88.92 82.18
71.69
74.87
2009
2010
60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 2011
2012
2013
Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :120
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya Perencanaan, Pendidikan, dan Pelatihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan Salah satu faktor pendukung upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Sarana Kesehatan yang diuraikan pada bagian ini meliputi tentang sarana kesehatan di antaranya puskesmas, rumah sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), institusi pendidikan tenaga kesehatan serta pembiayaan kesehatan. 1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Dalam memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes). Jumlah Puskesmas seluruh Indonesia sebanyak 9.510 unit. Dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 3.152 unit dan puskesmas non perawatan sebanyak
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :121
6.358 unit. Di Sulawesi Selatan dari hasil pengumpulan data profil tahun 2013 jumlah puskesmas meningkat menjadi 440 unit terdiri dari puskesmas perawatan sebanyak 225 unit dan puskesmas nonperawatan sebanyak 215 unit dengan 1.257 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk 4.45 per 100.000 penduduk. GAMBAR V.A.1 RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap Puskesmas adalah rasio Puskesmas per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana Dari hasil Pengumpulan data di 24 kabupaten/kota Jumlah Puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 440 unit, Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 5,26 dan gambaran jumlah puskesmas di Sulawesi Selatan selama tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada pada gambar V.A.1 dan gambar V.A.2.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :122
GAMBAR V.A.2 PERKEMBANGAN JUMLAH PUSKESMAS DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2008 – 2013
440 440
431
430
423
420
413
410
401
400
395
390 380 370 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas, beberapa puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi puskesmas dengan tempat perawatan. Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta di wilayah pulau-pulau yang terpencil. 2. Rumah Sakit Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif & rehabilitatif dan berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Sejak tahun 2011, berdasarkan kepemilikan, rumah sakit dikelompokkan menjadi rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Pengelompokkan ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/PER/I/2010 tentang perizinan Rumah Sakit. Rumah sakit publik adalah rumah sakit yang dikelola Pemerintah, pemerintah daerah dan badan hukum yang bersifat nirlaba, dan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :123
rumah sakit privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh bahan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 jumlah rumah sakit publik di Indonesia berjumlah 1.406 unit sedangkan rumah sakit umum (RSU) berjumlah 1.127 unit dan Rumah Sakit Khusus (RSK) berjumlah 279 unit. Rumah sakit tersebut dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI POLRI, departemen lain/BUMN serta swasta non profit. Sedangkan jumlah rumah sakit privat sebanyak 315 unit, yang terdiri atas rumah sakit umum (RSU) berjumlah 245 unit dan rumah sakit khusus (RSK) berjumlah 70 unit. Rumah sakit privat tersebut dikelola oleh BUMN dan swasta. Jumlah rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit yang telah terdata dan mendapatkan kode rumah sakit melalui sistem informasi Rumah Sakit (SIRS). Pada tahun 2009–2013, perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) di Sulawesi Selatan cenderung relatif stabil. Data terinci pada lampiran Tabel 68. Adapun perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL V.A.1 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM & KHUSUS) MENURUT KEPEMILIKAN/PENGELOLA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009-2013 No
Pengelola / Kepemilikan
1
Kementerian Kesehatan Pemerintah Prov/Kab/Kota TNI/POLRI BUMN/Departemen Lain Swasta Jumlah
2 3 4 5
2009 2010
2011
2012
2013
1
2
2
2
2
38
38
37
37
37
7 1
7 1
7 1
7 1
7 1
39 85
39 86
39 86
39 86
48 95
Sumber: Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013
Rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk juga dapat menggambarkan kemampuan rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Untuk tahun 2012, jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap 100.000 penduduk tercatat sebanyak 6.268 tempat tidur dengan rasio sebesar 78 per 100.000 penduduk atau rata-rata setiap tempat tidur rumah sakit melayani 128.187 penduduk dalam setahun.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :124
3. Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Obat merupakan salah satu komponen yang tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu hak asazi manusia. Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik publik dan privat. Sebagai komoditi khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga ke tangan konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola yang terlatih. Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang dilakukan sejak proses produksi, distribusi hingga penggunaanya di masyarakat. Sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional (IOT), industri kecil Obat Tradisional (IKOT), Produksi Alat Kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan Industri Kosmetika. Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Jumlah sarana produksi farmasi di Sulawesi Selatan selama tahun 2006 dan 2007 sudah tidak terdata lagi. Sedangkan untuk jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan tercatat 578 apotek dan 461 toko obat dan untuk tahun 2008 tercatat 483 apotek, toko obat 344, pada tahun 2009 jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan 503 apotek dan 368 toko obat sedangkan pada tahun 2010 tercatat jumlah 504 apotek, toko obat 283 dan pada tahun 2011 tercatat 518 apotek dan toko obat 115 dan pada tahun 2012 jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan tercatat 732 apotek dan 398 toko obat. Di kabupaten/kota, distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan milik pemerintah dikelola oleh unit pengelola obat, dahulu disebut sebagai gudang farmasi kabupaten. Adapun jumlah unit pengelola obat (ex gudang farmasi) kabupaten/kota pada tahun 2008 di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak 24. Jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan tahun 2013 sebanyak 676 apotek, 377 toko obat, 101 pedagang besar farmasi, 57 penyalur alat kesehatan dan 10 usaha kecil obat tradsional. Data terinci pada lampiran Tabel 68.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :125
4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Dalam mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan kesadaran setiap anggota masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinginan, serta berdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergi membangun kondisi lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di desa dan kelurahan, seperti adanya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). UKBM yang ada di desa dan kelurahan menjadi ciri khas bahwa desa dan kelurahan tersebut telah menjadi desa kelurahan siaga aktif. Dinyatakan demikian karena penduduk di desa dan kelurahan siaga tersebut dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM serta melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja), desa siaga dan sebagainya. Selain Posyandu, situasi dan kondisi upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya sudah sulit dideteksi/dipantau sejak pemberlakuan otonomi daerah di masing-masing Kabupaten/Kota, kecuali desa siaga yang baru muncul pada tahun 2007 ini. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang optimal kembali dari masing-masing pengelola program kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal lima program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam empat strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Menurut profil kesehatan pada tahun 2011 jumlah Posyandu tercatat sebanyak 9.151 buah dan 54,77%, berstatus Posyandu Pratama dan Madya, Posyandu Purnama dan Mandiri sebanyak 45,23%, posyandu yang aktif sebanyak 4.139 (45,23%) dan adapun rasio posyandu 1.12 per 100 Balita dan pada tahun 2012 jumlah Posyandu sebanyak 9.183 buah dan 45,05% berstatus Posyandu dan Mandiri, Posyandu Pratama dan Mandiri sebanyak 54,95%, Posyandu yang aktif sebanyak 4.137 (45,05%). Untuk tahun 2013 jumlah Posyandu sebanyak 9.401 buah dan 19,67% berstatus Pratama, 34,90% berstatus Madya, 35,33% berstatus Pratama, 10,11% berstatus Mandiri, dan Posyandu yang aktif sebanyak 4.271 (45,43%).
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :126
Gambar V.A.3 menggambarkan proporsi posyandu pada tahun 2013 menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar V.A.3, dan data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 70. GAMBAR V.A.3 PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
MANDIRI, 10.11
PRATAMA, 19.60
PURNAMA, 35.33
MADYA, 34.90
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2013
5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upayaupaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela Iainnya Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan : 1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :127
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya termasuk kurang gizi. 3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan. 4. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya. 5. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lainlain. Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki satu poskesdes. Jumlah poskesdes tercatat pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 sebayak 11.287 unit sedangkan hasil pengumpulan data tahun 2008, jumlah poskesdes di Sulawesi Selatan sebanyak 881 unit, pada tahun 2009 meningkat sebesar 1.004 unit, pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.433 unit, pada tahun 2011 meningkat 1.435 unit, pada tahun 2012 meningkat 1.706 unit sedangkan untuk tahun 2013 meningkat sebesar 1,641 unit.
6. Desa Siaga
Desa siaga aktif merupakan desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku) kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakat ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Desa Siaga juga dapat merupakan pengembangan dari konsep Siap-AntarJaga, sehingga diharapkan pada gilirannya akan menjadi Desa Siaga dan selanjutnya Desa Sehat yang dilengkapi komponen-komponen yaitu dikembangkannya pelayanan kesehatan dasar dan UKBM, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan masyarakat, diciptakannya kesiapsiagaan, masyarakat dalam menghadapi kegawatdaruratan dan bencana, serta sistem pembiayaan kesehatan yang berbasis masyarakat. Dari hasil pengumpulan data profil kesehatan di Sulawesi Selatan tahun 2008 tercatat jumlah desa siaga yaitu 2.185 desa, pada tahun 2009 jumlah desa siaga yaitu 2.384 unit sedangkan pada tahun 2010 jumlah desa siaga yaitu 2.677 desa, desa siaga aktif yaitu 1.694 desa (63.28%), tahun 2011 jumlah desa sebanyak 2.966 desa/kelurahan, desa siaga yaitu 2.013 (67,87), sedangkan desa siaga aktif sebanyak 2.013 (100%). Pada tahun 2012 jumlah desa sebanyak 2.895 desa adapun desa siaga yaitu 2.722 desa (94,02%) dan desa siaga sebanyak 2.255 desa (82,84%) Gambar V.A.4 menunjukkan jumlah desa siaga pada tahun 2013 berdasarkan klasifikasi yaitu desa siaga pratama sebanyak 875 desa, desa siaga Madya sebanyak 642 desa, desa siaga Purnama sebanyak 384 desa, dan desa siaga Mandiri sebanyak 70 desa. Data terinci pada lampiran Tabel 72.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :128
GAMBAR V.A.4 JUMLAH DESA SIAGA BERDASARKAN KLASIFIKASI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
MANDIRI, 70
PURNAMA, 384
PRATAMA, 875
MADYA, 642
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
B. TENAGA KESEHATAN Dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat. Sumber Daya Manusia (SDM Kesehatan) di daerah terdiri dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan dan non pelayanan) di kabupaten/kota dengan status kepegawaian PNS,CPNS, PTT, TNI/POLRI dan swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan provinsi dan unit pelaksana teknis (UPT), dinas kabupaten/kota dan UPT termasuk puskesmas), rumah sakit/poliklinik dan sarana kesehatan lainnya milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/POLRI dan swasta. Saat ini, jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan yang tercatat melalui Profil Kesehatan Kabupaten/Kota pada tahun 2013 sebanyak 20.286 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :129
perawat 109,52% (9.136), bidan 44,51% (3.713 orang), kemudian medis sebesar 35.89% (2.994 orang). Sedangkan jumlah tenaga khusus dalam lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga akhir 2013 berjumlah 219 orang. d. Tenaga Medis Tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan dokter keluarga. Hingga tahun 2013 di Sulawesi Selatan tercatat jumlah tenaga medis sebanyak 2.994 orang terdiri dari dokter spesialis sebanyak 984 orang, dokter umum sebanyak 1.462 orang, dokter gigi sebanyak 544 orang dan dokter spesialis Gigi sebanyak 4 orang dengan rasio tenaga medis sebanyak 35,89 per 100.000 penduduk. Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk berdasarkan data yang diterima melalui 24 Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013 diperoleh bahwa rasio dokter spesialis sebesar 11,80 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 17,53 per 100.000 penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 6,52 per 100.000, spesialis dokter gigi sebanyak 0,05 per.100.000 pddk penduduk nampak bahwa rasio untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum telah mencapai target (dokter spesialis 6 per 100.000 penduduk, dokter umum 40 per 100.000 penduduk), namun rasio dokter gigi belum mencapai target (dokter gigi 11 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 73. GAMBAR V.B.1 PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
Kesling, 2.99 Kesmas, 5.74
Teknisi Medis, 4.47
Gizi, 3.53
Medis, 14.77
Farmasi, 5.40 Bidan, 18.55
Perawat, 44.55
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :130
e. Tenaga Kefarmasian dan Gizi Untuk tenaga kefarmasian, saat ini (2013) telah berjumlah 1,090 orang dengan rincian: tenaga teknis kefarmasian sebanyak 633 orang atau 7,59% dari seluruh tenaga farmasi dan apoteker sebanyak 457 orang atau 5,48%. Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk yaitu 13,07 per 100.000 penduduk. Sementara itu, jumlah tenaga gizi hingga tahun 2013 di Sulawesi Selatan sebanyak 785 orang dengan rasio sebesar 9,41 per 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran Tabel 77. GAMBAR V.B.2 RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000 PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
109.52
Perawat 44.51
Bidan
35.89
Medis
15.87
Kesmas
13.07
Farmasi
15.12
Teknisi Medis
9.41
Gizi
7.36
Sanitasi 0
50
100
150
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
f. Tenaga Keperawatan Tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Rasio tenaga keperawatan di Sulawesi Selatan hingga tahun 2013 sebesar 109.47 per 100.000 penduduk. Namun bila dirinci menurut jenisnya maka di Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama tercatat jumlah perawat sebanyak 9.136 orang terdiri dari perawat sebesar 8.570 orang atau 102,73% dan perawat gigi sebesar 566 orang 6.78% dari jumlah keseluruhan tenaga perawat. Proporsi tenaga perawat 54,76% dari seluruh tenaga kesehatan.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :131
Jumlah tenaga bidan sebanyak 3.713 orang atau dengan proporsi sebesar 18,55% dari seluruh tenaga kesehatan, sementara rasio tenaga bidan sebesar 44,51 per 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran Tabel 74.
g.
Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi
Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Selatan Dari hasil pengumpulan profil kesehatan tahun 2007 tercatat sebanyak 1.143 orang dengan rasio sebesar 15,86 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 580 orang dengan rasio sebesar 7,60 per 100.000 penduduk dan tahun 2008 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 886 dengan rasio sebesar 11,40 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 496 orang dengan rasio 7.40 per 100.000 penduduk, sedangkan pada tahun 2009 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.393 dengan rasio sebesar 16.72 per 100.000 penduduk dan untuk sanitasi tercatat sebanyak 6,14 per 100.000 penduduk. Dan pada tahun 2012 jumlah tenaga kesehatan masyarakat tercatat 2.237 orang dengan rasio sebesar 18,78 dari 100.000 penduduk dan adapun jumlah tenaga sanitasi yang dilaporkan sebanyak 653 orang dengan rasio sebesar 6,65% per 100.000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan masyarakat tercatat 1.324 orang dengan rasio sebesar 15.87 dari 100.000 penduduk dan adapun jumlah tenaga sanitasi yang dilaporkan sebanyak 614 orang dengan rasio sebesar 7.36 per 100.000 penduduk Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 76.
h.
Tenaga Teknisi Medis
Tenaga teknisi medis terdiri dari analis laboratorium, TEM (Teknisi Elektro Medis), Pranata Anestesi (seorang yang ahli melakukan anestesi bius), sebelum pasien dirawat di puskesmas, rumah sakit, dan sarana pelayanan kesehatan. Adapun jumlah tenaga teknisi medis tahun 2013 yang dilaporkan sebanyak 1064 orang dengan rasio sebesar 12.75 per 100.000 penduduk. Sedangkan fisiotherapis yaitu seorang therapis yang mengobati kecelakaan atau disfungsi dengan latihan dan pengobatan fisik lainnya pada bagian tubuh yang mengalami kerusakan (di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana,) adapun jumlah tenaga fisiotherapis sebanyak 198 orang, Terapi Okupasi, terapi Wicara dan akupuntur Ortetik prostetik, teknisi kardiovaskuler tidak ada, Radiografer 119 orang, radioteraphis 3 orang, teknis elektromedis sebanyak 268 orang, teknisi gigi sebanyak 36 orang, Analis Kesehatan sebanyak 541 orang, Refraksionis Opitisien sebanyak 1 orang, Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebanyak 110 orang, dan Teknisi transfusi darah sebanyak 2.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :132
C.
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka beban kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia cukup berat, luas dan kompleks. Selain itu, kita juga diperhadapkan dengan permasalahan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan kelembagaan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi, mengatasi berbagai kedaruratan, peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. Sejak dilaksanakannya kebijakan desentralisasi pada tahun 2001, biaya untuk pelaksanaan upaya kesehatan dari pemerintah diharapkan sebagian besar berasal dari Pemerintah Daerah. Pada tahun 2000, dalam pertemuan antara Departemen Keuangan dengan seluruh Bupati/Walikota se-Indonesia, disepakati bahwa pemerintah daerah akan mengalokasikan 15% dari APBD-nya untuk pembiayaan kesehatan. Pada tahun itu juga (2000) pola anggaran mengalami perubahan waktu dari tahun fiskal lama yang berlaku 1 April s/d 31 Maret ke tahun fiskal baru yang berlaku sesuai dengan tahun takwim (kalender) yaitu 1 Januari s/d 31 Desember. Sesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan, untuk menggambarkan situasi pembiayaan kesehatan di Sulawesi Selatan, berikut ini akan diuraikan tentang pembiayaan kesehatan oleh pemerintah yaitu mengenai alokasi Anggaran Pembangunan Nasional (APBN) dan alokasi APBD kabupaten/kota untuk kesehatan, dan juga uraian tentang salah satu wujud pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai jaminan pemeliharaan kesehatan.
1. Anggaran Pembangunan Kementerian Kesehatan
Anggaran Pembangunan Kementerian Kesehatan Untuk Tahun 2007 anggaran dekonsentrasi yang dialokasikan di Sulawesi Selatan secara keseluruhan sebanyak Rp.68.641.375.000,-, yang terdiri dari Rp. 66.937.697.000 dana Rupiah Murni Rp.1.231.582.000,- dana RM pendamping dan Rp. 472.096.000.- dana PHLN. Data ini adalah sebelum efisiensi anggaran. Sedangkan tahun 2008 anggaran dekosentrasi yang dialokasikan di Sulawesi Selatan secara keseluruhan sebanyak Rp. 101.178.788.250,- yang terdiri dari Rupiah murni 66.594.109.000.RM pendamping sebanyak Rp. 5.042.188.00,- dan RK sebanyak 29.542.491.250.-
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :133
Total anggaran dekosentrasi pada tahun 2011 sebanyak Rp. 45.625.550.000,- terdiri dari rupiah murni dan RM Pendamping sebanyak Rp. 25.796.369.000.-, dan PHLN sebanyak Rp.19.829.181.000-, dan adapun total realisasi sebanyak 36.097.404.361.- (79,12%), yang terdiri dari rupiah murni dan RM pendamping sebanyak Rp.19.892.839.299.- (77,11%), dan PHLN sebanyak 16.204.565.062.- (81,72%). Untuk tahun 2012 dana dekosentrasi sebanyak Rp. 38.134.061.000,- terdiri dari rupiah murni sebanyak Rp. 22.047.828.000.- dan PHLN sebanyak Rp.16.086.233.000-, dan adapun total realisasi sebanyak 36.266.212.761.(95,10%), yang terdiri dari rupiah murni sebanyak Rp 21.002.929.061.- (95,26%), dan PHLN sebanyak Rp.15.263.283.700.- (94,88%). Dan dana DAK sebanyak Rp.148.083.740.000.- yaitu pelayanan kesehatan dasar Rp.63.587.606.638.-, pelayanan farmasi Rp.47.203.823.351.- dan pelayanan rujukan Rp. 37.726.086.725.- dengan realisasi sebanyak Rp. 117.821.221.050.- yaitu pelayanan kesehatan dasar Rp.54.481.112.940.-, (86%) pelayanan farmasi Rp.44.728.614.272.- (95%) dan pelayanan rujukan Rp. 18.611.493.838.- (40%) Sedangkan dana alokasi dana program Jamkesmas–Jampersal tahun 2012 sebesar Rp. 89.149.453.271.- dengan realisasi sebanyak Rp.73.928.402.449.Sedangkan untuk tahun 2013 dana dekosentrasi yang dialokasikan Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak Rp. 33.891.931.000,- dan adapun total realisasi sebanyak 30.141.987.405.- (88,94%), dengan realisasi fisik sebanyak 99,05%. Dan dana DAK sebanyak Rp.148.083.740.000.- yaitu pelayanan kesehatan dasar Rp.62.375.221,515.-, pelayanan farmasi Rp.51.312.200.390.- dan pelayanan rujukan Rp. 42.241.120.196.- dengan realisasi sebanyak Rp. 117.821.221.050.- yaitu pelayanan kesehatan dasar Rp.54.481.112.940.-, (86%) pelayanan farmasi Rp.44.728.614.272.- (95%) dan pelayanan rujukan Rp. 18.611.493.838.- (40%) Sedangkan dana alokasi dana program Jamkesmas– Jampersal tahun 2012 sebesar Rp. 89.149.453.271.- dengan realisasi sebanyak Rp.73.928.402.449.2. Anggaran Pembangunan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Anggaran Pembangunan Daerah dalam kurun waktu lima tahun (1996/1997 s.d tahun 2000) bergerak tidak beraturan, baik anggaran pemerintah provinsi maupun anggaran pemerintah kabupaten/kota. Perbedaan ini dikarenakan pemerintah daerah belum menggunakan secara maksimal kemampuan daerahnya (Pendapatan Asli Daerah), karena selama ini kekurangan anggaran untuk seluruh kegiatan masih disubsidi oleh pemerintah pusat dengan berdasarkan kepada usulan proyek dan kegiatan (DUP dan DUK). Kemampuan daerah dalam mengalokasikan
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :134
anggaran untuk sektor kesehatan dapat terlihat mulai tahun 2000 dimana undangundang mengenai otonomi daerah telah ditetapkan. Dasar penganggaran yang digunakan adalah menurut Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2003, dimana jenis penganggaran melalui APBD terdiri dari Aparatur (administrasi dan operasional) dan Publik (biaya program), sedangkan untuk tahun 2007 digunakan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dimana jenis penganggaran menjadi Belanja Langsung (publik dan operasional) dan Belanja Tidak Langsung (biaya aparatur), dengan kata lain bahwa denominator dari belanja langsung menjadi lebih besar oleh karena terhitung dengan biaya operasional sehingga persentase nampak kecil sementara secara absolut, total APBD bidang kesehatan mengalami peningkatan pada periode tahun yang sama. Pada tahun 2011 alokasi pembiayaan kesehatan sebesar 29.022.576.587.-, terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 14.258.798.200.- dan belanja tidak langsung sebesar 14.763.778.387.- dengan jumlah realisasi keseluruhan sebesar Rp. 28.267.200.444.-,yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 13.757.785.802,(96,49%) dan belanja tidak langsung sebesar Rp.14.509.414.642.- (98.28%). Sedangkan untuk tahun 2012 alokasi pembiayaan untuk Dinas Kesehatan sebesar Rp.44.336.004.642.- yang terdiri dari dari belanja langsung sebesar Rp.28.244.240.000.- dan belanja tidak langsung sebesar Rp.16.091.764.642.-, dengan jumlah realisasi keseluruhan sebesar Rp.38.899.964.647.- (87,74) yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp.22.859.769.478.- (95,56%), dan belanja tidak langsung sebesar Rp.16.040.195.169.- (99,68%). Tahun 2013 alokasi pembiayaan untuk Dinas Kesehatan sebesar Rp.26.375.192.515.-.- yang terdiri dari dari belanja langsung sebesar Rp.9.046.246.000.- dan belanja tidak langsung sebesar Rp.17.328.946.515.-, dengan jumlah realisasi keseluruhan sebesar Rp.26.200.700.600.- (99,34) yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp.8.872.686.527.- (98,08%), dan belanja tidak langsung sebesar Rp.17.328.014.073.- (99,34%).
3. Bantuan Operasional Kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan merupakan bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementerian Keseahtan RI dalam membantu pemerintahan kabupaten/kota untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan Puskesmas untuk mendukung tercapainya target Millennium Develpoment Goals (MDGs) Bidang kesehatan tahun 2015, selain itu diharapkan dengan bantuan ini dapat meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas, terutama dalam perencanaan tingkat puskesmas dan lokakarya mini puskesmas, meningkatkan upaya untuk menggerakkan potensi masyarkat dalam meningkatkan derajat kesehatannya, dan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif yang dilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu. Pemanfaatan dana BOK difokuskan pada beberapa upaya kesehatan promotif preventif meliputi KIA-KB, imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, promosi
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :135
kesehatan, kesehatan lingkungandan pengendalian penyakit, dan upaya kesehatan lainnya sesuai risiko dan masalah utama kesehatan di wilayah setempat dan tetap mengacu pada pencapaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta target MDGs bidang kesehatan tahun 2015. Tahun 2012 realisasi pemanfaatan dana BOK menunjukkan alokasi anggaran sebanyak 62.723.210.303.dengan realisasi sebanyak Rp.62.553.627.703.- (98,57%). BOK salah satu program strategis Kementerian Kesehatan disamping Jamkesmas/Jampersal sehingga terus diupayakan perbaikan agar BOK di manfaatkan dengan optimal oleh Puskesmas. Dinas Kesehatan Provinsi memiliki peran serta yaitu melakukan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan BOK dikabupaten/kota. Dengan adanya BOK diharapkan petugas kesehatan/kader kesehatan tidak lagi mengalami kendala dalam melakukan kegiatan untuk meningkatkan untuk mendekatkan akses pada masyarakat. 4. Pembiayaan Kesehatan Gratis Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Program tersebut berjalan sejak bulan Juli 2008. Kepesertaan pelayanan kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi seluruh penduduk Sulawesi Selatan yang belum mempunyai jaminan kesehatan yang berasal dari program lain dan memiliki kartu identitas penduduk Sulawesi Selatan. Pelayanan Kesehatan gratis pada masyarakat diberikan sesuai fungsi dan kemampuan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan yang ada di setiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dan diberikan sesuai dengan indikasi medik. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan tingkat dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pelayanan kesehatan tingkat dasar berupa Rawat Jalan Tingkat Dasar (RJTD), Rawat Inap Tingkat Dasar (RITD) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di Puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan tingkat lanjut berupa Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di PPK milik Pemerintah yang telah ditunjuk. Sedangkan pelayanan pada kasus gawat darurat (emergency), seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) milik Pemerintah wajib memberikan pelayanan tanpa terlebih dahulu meminta kartu identitas korban/ pasien. Kunjungan peserta kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahun untuk tahun 2010 berdasarkan laporan dari tim 9 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan rumah sakit sebanyak 164.211 orang (rawat jalan) dan 55.902 orang (rawat inap), dan untuk puskesmas sebanyak 5.916.136 orang dan 53.366 orang (rawat inap). Penyerapan dana kesehatan gratis yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp. 286.322.152.000,- dan kelebihan dana sebelumnya sebesar Rp.70.356.086.737.- dan terealisasi sebesar 319.503.265.231.(89,57%). Data tentang kesehatan gratis secara rinci dapat dilihat pada tabel V.C.1
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :136
TABEL V.C.1 JUMLAH, REALISASI DAN SISA DANA KESEHATAN GRATIS YANG BERSUMBER APBD PROVINSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
N0
KAB/KOTA
1 SELAYAR 2 BULUKUMBA 3 BANTAENG SINJAI 4 JENEPONTO 5 TAKALAR 6 GOWA 8 MAKASSAR 9 MAROS 10 PANGKEP 11 BARRU 12 BONE 13 SOPPENG 14 WAJO 15 PARE - PARE 16 SIDRAP 17 PINRANG 18 ENREKANG 19 LUWU 20 TANATORAJA 21 TORAJAUTARA 22 LUWUUTARA 23 LUWUTIMUR 24 PALOPO
TOTAL
REALISASI ( Rp)
KLAIM( Rp )
JUMLAHKUNJUNGAN Rawat Jalan
Rawat Inap
Rp Rp Rp
3,165,460,200 Rp 10,397,814,716 Rp 3,310,995,175 Rp
3,165,460,200 10,397,814,716 2,937,685,750
313,521 597,729
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5,178,842,600 4,311,018,060 4,500,151,998 38,396,400,000 3,215,523,100 4,428,030,027
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5,178,842,600 4,311,018,060 3,990,435,648 36,065,175,055 3,215,523,100 4,428,030,027
294,677 305,574 768,669 307,577 169,821 264,183
2,899,268,000 Rp
2,672,383,000
134,710
2,651
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6,459,620,000 1,458,307,500 8,549,429,500 2,512,896,466 4,729,422,450 4,198,286,000
669,624 279,265 424,406 113,693 229,592
3,566 3,711 3,556 1,590 3,623
Rp
9,926,828,400 Rp
9,926,828,400
342,769 3,600
4,506 532
0 0
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
4,143,162,458 2,577,649,500 7,333,229,148 4,757,316,230 5,847,305,800 792,478,000
4,143,162,458 2,412,931,500 7,333,229,148 4,757,316,230 5,847,305,800 792,478,000
107,863 153,479 0 57,213 571,602 86,229
1,164 699 0 1,310 9,810 852
0 0 0 0 0 0
Rp 148,086,362,378 Rp 139,483,581,608
7,519,613
Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
11,456,547,050 1,458,307,500 8,549,429,500 2,512,896,466 4,729,422,450 4,198,286,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
983 6,571
Kasus Dirujuk
UGD
255,880
6542
-
2,259 8,781
0
6966
2,754 35,706 3,907 6,980 1,200 5,755
1,214 1,052 21,870 9,963 8,213 15,333 8,139 12,851 10,703 6,656 910 9,235 6,379 1,364 10,483 4,899 0 4,142 33,955 4,275
0
9,931 -
74,767 45,637
227,733
Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :137
TABEL V.C.1A JUMLAH, REALISASI DAN SISA DANA KESEHATAN GRATIS YANG BERSUMBER APBD PROVINSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KUNJUNGAN N0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
KLAIM ( Rp )
KAB/KOTA
SELAYAR BULUKUMBA BANTAENG SINJAI JENEPONTO TAKALAR GOWA MAROS PANGKEP BARRU RSU BONE WAJO PARE - PARE SIDRAP (Mallomo) RSU Arifin Nu'Mang PINRANG ENREKANG LUWU TORAJA UTARA LUWU UTARA LUWU TIMUR PALOPO RSUD LABUANG BAJI RSU HAJI RSB PERTIWI RSIA FATIMAH RSKD SULSEL/DADI BP4/BPK KULKEL PPKGM RSU. Sayang Rakyat RS DR. Wahidin BKMM/BKIM BBKPM/BP4 RSU Tadjuddin Chalid
TOTAL
Rp Rp Rp
1,563,665,952 Rp 1,381,879,009 Rp 7,232,852,868 Rp
Rawat Jalan
Rawat Inap
UGD
Rujukan Kasus yg diterima dirujuk
1,563,665,952 1,381,879,009 7,232,852,868
4,514 5,394 14,583
933 2,280 3,281
1,494 1,079 3,754
0 98 0
0 0 25
5,621,778,963 7,877,062,558 10,468,295,251 7,147,746,848 8,776,104,497 4,225,732,430 28,917,126,275 8,919,769,238 8,803,385,393 2,442,440,343 1,132,747,729 12,163,365,085 6,423,831,390 12,581,910,825 1,612,899,971 11,597,889,531 7,441,832,620 4,690,064,660 18,375,857,756 4,887,390,501 2,548,559,844 3,301,415,791 9,649,329,833 465,644,650 700,696,200 4,420,195,405 22,731,916,951 123,422,807 1,632,929,109 2,876,755,166
15,368 13,580 30,172 12150 19877 17660 43767 9,811 1,227 8,676 5,379 19,093
2,656 2,895 10,406 2365 4188 5957 8284 2,199 2,403 1,459 532 1,278 1,278 11,086 6,371 875 1,203 8 2,368 491 2,703
0 19,635 0 7737 27459 17459 37373
3,203 3,203 71,642 9,905 325 9,397 21,433 7,795 20,641 1,702 4,730 24,129 16,389
3,133 2,856 5,186 3219 7591 3657 17340 4,294 2,395 1,945 516 5,587 3,600 1,426 1,426 9,084 4,465 397 1,172 7,970 1,592 5,824 140 2,836
0 181 6,209 447 1139 123 83 91 108 33 1,364 71,642
267,886,296,245 Rp 248,442,677,049 451,346
110,628
87,160
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5,621,778,963 8,713,750,688 10,468,295,251 7,147,746,848 15,616,853,548 4,225,732,430 28,917,126,275 8,919,769,238 8,803,385,393 2,442,440,343 1,416,798,691 12,163,365,085 8,060,271,690 14,187,682,310 1,836,222,126 11,597,889,531 7,441,832,620 4,690,064,660 22,772,116,371 4,887,390,501 2,548,559,844 4,021,905,648 9,649,329,833 500,938,250 634,419,200 4,716,714,632 22,731,916,951 1,471,566,830 1,788,533,199 3,528,938,594
Rp Rp Rp Rp
Rp
REALISASI ( Rp )
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1,966 71,642 193 3,824 17,892 2,232
1,118 -
219,940 81,389
Demikian gambaran singkat mengenai situasi sumber daya kesehatan di Sulawesi Selatan sampai dengan tahun 2013. Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :138
BAB VI PENUTUP
Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2013 ini berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan. Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2013 telah memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai, menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan yang tentunya juga tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait. Pada sisi output (hasil antara) nampak bahwa perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih rendah, demikian juga dengan sanitasi dasar lingkungan serta akses dan mutu pelayanan kesehatan. Sementara pada sisi proses dan masukan, masih terdapat beberapa kriteria dari pelayanan kesehatan, manajemen kesehatan dan sumber daya kesehatan yang masih belum mencapai target, SPM Bidang Kesehatan maupun MDGs, demikian pula dengan kontribusi lintas sektor terkait seperti pendidikan, dimana angka melek huruf dan angka partisipasi sekolah di Sulawesi Selatan masih sangat rendah dibandingkan angka nasional, masih rendahnya pelayanan KB dan juga penggunaan air bersih. Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan, baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di daerah yang dideskripsikan melalui data dan informasi, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari kabupaten/kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Disamping itu, dalam mencermati capaian setiap indikator masih perlu penataan yang lebih maksimal lagi khususnya dalam menggunakan pendekatanpendekatan statistik seperti dengan menggunakan proksi yang lebih tepat agar jelas numerator dan denominator masing-masing indikator.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :139
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik; Sosial dan Ekonomi Rumah Tangga Sulawesi Selatan Tahun 2010, BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2010. Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2009, BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2010. Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2010, BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2011. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Depkes RI; Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007, Laporan Pendahuluan, MEASURE DHS, Macro International Calverton, Maryland USA, Juni 2008. Kemenkes RI; Petunjuk Teknis: Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2011. Kemenkes RI; Petunjuk Teknis: Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2004, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2005. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2005, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2006. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2006, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2007. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2008. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2009. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2011, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2013.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :140
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Bidang Bina Pelayanan Kesehatan & Rujukan Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Bidang Sumber Daya Kesehatan Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Sekretariat Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2013.
Profil
Ke se hatan Prov . Sul sel
Tahun 2 014
Hal :141
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
LUAS
JUMLAH
WILAYAH (km 2)
DESA + KELURAHAN
3
2
JUMLAH PENDUDUK 3
JUMLAH
RATA-RATA
KEPADATAN
RUMAH
JIWA/RUMAH
PENDUDUK
TANGGA
TANGGA
per km 2
4
5
6
7301
SELAYAR
1,199.91
74
127,200
36,097
3.52
106.01
7302
BULUKUMBA
1,170.10
126
404,900
125,937
3.22
346.04
7303
BANTAENG
397.06
67
181,000
68,369
2.65
455.85
7304
JENEPONTO
837.99
113
351,100
77,745
4.52
418.98
7305
TAKALAR
620.26
83
280,600
67,988
4.13
452.39
7306
GOWA
1,802.08
167
696,100
157,591
4.42
386.28
7307
SINJAI
924.15
80
234,900
54,847
4.28
254.18
7308
MAROS
1,538.44
103
331,800
118,472
2.80
215.67
7309
PANGKEP
814.95
102
317,100
89,650
3.54
389.10
7310
BARRU
54
169,300
41,928
4.04
141.98
7311
BONE
1,192.39 4,593.38
372
734,100
145,747
5.04
159.82
7312
SOPPENG
1,337.99
70
225,500
56,734
3.97
168.54
7313
WAJO
2,394.15
176
390,600
99,360
3.93
163.15
7314
SIDRAP
2,081.01
105
283,300
63,862
4.44
136.14
7315
PINRANG
1,892.42
104
361,300
86,840
4.16
190.92
7316
ENREKANG
1,821.41
129
196,400
44,981
4.37
107.83
7317
LUWU
2,940.51
227
343,800
84,931
4.05
116.92
7318
TANA TORAJA
2,149.67
159
226,200
54,135
4.18
105.23
7322
LUWU UTARA
7,365.51
176
297,300
68,655
4.33
40.36
7325
LUWU TIMUR
7,315.77
102
263,000
63,068
4.17
35.95
7326
TORAJA UTARA
1,169.95
151
222,400
46,652
4.77
190.09
7371
MAKASSAR
181.35
143
1,408,100
306,067
4.60
7764.54
7372
PARE-PARE
88.92
22
135,200
28,966
4.67
1520.47
7373
PALOPO
254.57
48
160,800
32,083
5.01
46,083.94
2953
8,342,000
2,020,705
4.13
JUMLAH (KAB/KOTA)
631.65 181.02
Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 1
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
1
2
3
4
5
6
1
0-4
425,200
408,500
833,700
104.09
2
5-9
414,100
394,700
808,800
104.92
3
10 - 14
415,900
396,100
812,000
105.00
4
15 - 19
405,300
394,900
800,200
102.63
5
20 - 24
357,300
367,100
724,400
97.33
6
25 - 29
319,500
342,100
661,600
93.39
7
30 - 34
301,400
331,600
633,000
90.89
8
35 - 39
293,100
315,900
609,000
92.78
9
40 - 44
272,200
293,200
565,400
92.84
10
45 - 49
229,400
253,000
482,400
90.67
11
50 - 54
183,300
206,900
390,200
88.59
12
55 - 59
145,700
163,200
308,900
89.28
13
60 - 64
111,200
129,100
240,300
86.13
14
65 - 69
81,900
105,100
187,000
77.93
15
70 - 74
57,600
77,700
135,300
74.13
16
75+
58,300
91,500
149,800
63.72
4,071,400
4,270,600
8,342,000
95.34
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
54
Sumber: - Kantor Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 2
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH NO
VARIABEL
1
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
2
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
6
7
8
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
0
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
0
0.00
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: 1,469,357
0.00
2,627,353
0.00
1,247,821
0.00
1,808,672
0.00
0
0.00
63,211
0.00
110,836
0.00
383,647
0.00
26,272
0.00
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
b. SD/MI c. SMP/ MTs d. SMA/ MA e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN f. DIPLOMA I/DIPLOMA II g. AKADEMI/DIPLOMA III h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
0
Sumber : Kantor Biro Pemerintahan Umum Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 3
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
LAKI-LAKI
JUMLAH PUSKESMAS 3
HIDUP
MATI
4
5
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
6
7
8
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
9
10
11
HIDUP + MATI 12
7301
SELAYAR
14
1,000
10
1,010
965
9
974
1,965
19
1,984
7302
BULUKUMBA
19
3,309
33
3,342
3,517
41
3,558
6,826
74
6,900
7303
BANTAENG
12
1,550
26
1,576
1,487
13
1,500
3,037
39
3,076
7304
JENEPONTO
18
3,152
28
3,180
2,913
13
2,926
6,065
41
6,106
7305
TAKALAR
14
2,865
22
2,887
2,757
22
2,779
5,622
44
5,666
7306
GOWA
25
6,220
29
6,249
6,218
39
6,257
12,438
68
12,506
7307
SINJAI
16
2,050
49
2,099
1,906
34
1,940
3,956
83
4,039
7308
MAROS
14
2,265
12
2,277
3,400
10
3,410
5,665
22
5,687
7309
PANGKEP
23
3,104
17
3,121
2,828
11
2,839
5,932
28
5,960
7310
BARRU
10
1,524
7
1,531
1,632
10
1,642
3,156
17
3,173
7311
BONE
38
6,712
36
6,748
6,759
34
6,793
13,471
70
13,541
7312
SOPPENG
17
1,649
23
1,672
1,542
14
1,556
3,191
37
3,228
7313
WAJO
23
3,865
46
3,911
3,676
32
3,708
7,541
78
7,619
7314
SIDRAP
14
2,724
41
2,765
2,629
32
2,661
5,353
73
5,426
7315
PINRANG
15
3,604
33
3,637
3,402
21
3,423
7,006
54
7,060
7316
ENREKANG
13
1,867
31
1,898
1,711
30
1,741
3,578
61
3,639
7317
LUWU
21
2,386
14
2,400
2,275
13
2,288
4,661
27
4,688
7318
TANA TORAJA
21
2,326
14
2,340
2,068
9
2,077
4,394
23
4,417
7322
LUWU UTARA
13
2,698
39
2,737
2,584
22
2,606
5,282
61
5,343
7325
LUWU TIMUR
15
2,990
23
3,013
2,570
8
2,578
5,560
31
5,591
7326
TORAJA UTARA
25
1,887
19
1,906
1,676
8
1,684
3,563
27
3,590
7371
MAKASSAR
43
-
0
24,576
112
24,688
7372
PARE-PARE
1,175
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
0
-
-
6
584
4
588
581
6
587
1,165
10
11
1,417
10
1,427
1,307
6
1,313
2,724
16
2,740
61,748
566
62,314
60,403
437
60,840
146,727
1,115
147,842
440
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
9.08
7.18
7.54
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 4
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
1
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
4
5
6
BALITA
NEONATAL
7
8
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
9
10
11
12
13
7301
SELAYAR
14
5
1
0
1
5
1
1
2
10
2
7302
BULUKUMBA
19
18
5
2
7
15
4
2
6
33
9
7303
BANTAENG
12
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
7304
JENEPONTO
18
26
4
4
8
9
4
0
4
35
8
7305
TAKALAR
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
7306
GOWA
25
40
8
1
9
32
7
2
9
72
15
7307
SINJAI
16
35
5
2
7
16
4
1
5
51
9
7308
MAROS
14
10
6
0
6
10
3
4
7
20
9
7309
PANGKEP
23
11
2
2
4
13
3
4
7
24
5
7310
BARRU
10
5
2
0
2
7
3
0
3
12
5
7311
BONE
38
-
39
1
40
27
0
27
0
66
7312
SOPPENG
17
19
7
1
8
3
4
1
5
22
11
7313
WAJO
23
19
12
2
14
16
6
2
8
35
18
7314
SIDRAP
14
15
6
3
9
10
2
2
4
25
8
7315
PINRANG
15
18
3
3
6
18
1
1
2
36
4
7316
ENREKANG
13
24
6
3
9
23
5
3
8
47
11
7317
LUWU
21
-
30
2
32
0
62
7318
TANA TORAJA
21
0
28
0
28
0
15
0
15
0
43
7322
LUWU UTARA
13
0
30
2
32
0
20
2
22
0
50
7325
LUWU TIMUR
15
26
4
5
9
8
5
0
5
34
9
7326
TORAJA UTARA
25
8
3
3
6
7
2
1
3
15
5
7371
MAKASSAR
43
0
0
0
0
0
0
0
0
60
165
7372
PARE-PARE
6
0
8
3
11
0
6
2
8
0
14
7373
PALOPO
11
-
10
4
14
6
2
8
0
16
159
32
191
531
558
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
279 4.52
32
221 3.57
2
43 0.70
-
34
264 4.27
-
192 3.18
2.64
0.53
3.17
3.62
3.80
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 5
HAL: 1
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 KEMATIAN IBU KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
2
3
4
1
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 >35 JUMLAH TAHUN TAHUN TAHUN 5
6
7
8
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 >35 JUMLAH TAHUN TAHUN TAHUN 9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
1,965
0
0
0
0
0
1
0
1
7302
BULUKUMBA
19
6,826
0
1
0
1
0
5
1
6
7303
BANTAENG
12
3,037
0
0
0
0
0
0
0
0
7304
JENEPONTO
18
6,065
0
0
1
1
0
0
0
0
7305
TAKALAR
14
5,622
0
0
0
0
0
0
0
0
7306
GOWA
25
12,438
0
1
0
1
0
2
3
5
7307
SINJAI
16
3,956
0
2
0
2
0
1
0
1
7308
MAROS
14
5,665
0
2
0
2
0
3
3
6
7309
PANGKEP
23
5,932
1
0
0
1
0
0
0
0
7310
BARRU
10
3,156
0
0
0
0
0
3
1
4
7311
BONE
38
13,471
0
1
0
1
0
7
2
9
7312
SOPPENG
17
3,191
0
0
0
0
0
0
0
0
7313
WAJO
23
7,541
0
0
0
0
0
0
1
1
7314
SIDRAP
14
5,353
0
0
0
0
0
2
0
2
7315
PINRANG
15
7,006
0
1
0
1
0
3
2
5
7316
ENREKANG
13
3,578
0
0
0
0
0
3
0
3
7317
LUWU
21
4,661
0
2
0
2
0
1
0
1
7318
TANA TORAJA
21
4,394
0
1
0
1
0
1
0
1
7322
LUWU UTARA
13
5,282
0
1
0
1
0
2
0
2
7325
LUWU TIMUR
15
5,560
0
0
0
0
0
1
1
2
7326
TORAJA UTARA
25
3,563
0
2
0
2
0
0
0
0
7371
MAKASSAR
43
24,576
0
0
0
0
1
3
0
4
7372
PARE-PARE
6
1,165
0
0
0
0
0
1
5
6
7373
PALOPO
11
2,724
0
2
0
2
0
0
0
0
146,727
1
16
1
18
1
39
19
59
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 6
HAL: 2
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 KEMATIAN IBU KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH JUMLAH LAHIR PUSKESMAS HIDUP 3
4
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 >35 TAHUN JUMLAH TAHUN TAHUN 13
14
15
< 20 TAHUN
16
17
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 >35 TAHUN TAHUN 18
19
JUMLAH 20
7301
SELAYAR
14
1,965
0
0
0
0
0
1
0
1
7302
BULUKUMBA
19
6,826
0
2
0
2
0
8
1
9
7303
BANTAENG
12
3,037
0
1
0
1
0
1
0
1
7304
JENEPONTO
18
6,065
0
2
2
4
0
2
3
5
7305
TAKALAR
14
5,622
0
0
0
0
0
0
0
0
7306
GOWA
25
12,438
0
1
3
4
0
4
6
10
7307
SINJAI
16
3,956
0
0
0
0
0
3
0
3
7308
MAROS
14
5,665
0
0
1
1
0
5
4
9
7309
PANGKEP
23
5,932
1
5
1
7
2
5
1
8
7310
BARRU
10
3,156
0
0
0
0
0
3
1
4
7311
BONE
38
13,471
0
0
0
0
0
8
2
10
7312
SOPPENG
17
3,191
1
0
1
2
1
0
1
2
7313
WAJO
23
7,541
0
4
1
5
0
4
2
6
7314
SIDRAP
14
5,353
0
2
1
3
0
4
1
5
7315
PINRANG
15
7,006
0
0
2
2
0
4
4
8
7316
ENREKANG
13
3,578
0
0
0
0
0
3
0
3
7317
LUWU
21
4,661
1
2
0
3
1
5
0
6
7318
TANA TORAJA
21
4,394
0
0
0
0
0
2
0
2
7322
LUWU UTARA
13
5,282
0
2
0
2
0
5
0
5
7325
LUWU TIMUR
15
5,560
1
0
0
1
1
1
1
3
7326
TORAJA UTARA
25
3,563
0
0
0
0
0
2
0
2
7371
MAKASSAR
43
24,576
0
0
0
0
1
3
0
4
7372
PARE-PARE
6
1,165
0
1
0
1
0
2
5
7
7373
PALOPO
11
2,724
0
0
0
0
0
2
0
2
146,727
4
22
12
38
6
77
32
115
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
78.38
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 7
TABEL 7
HAL : 1
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH KASUS BARU BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
7301
SELAYAR
14
61,000
66,200
127,200
105
58.99
73
41.01
178
7302
BULUKUMBA
19
191,300
213,600
404,900
226
57.80
165
42.20
391
7303
BANTAENG
12
87,400
93,600
181,000
125
55.80
99
44.20
224
7304
JENEPONTO
18
169,900
181,200
351,100
198
59.64
134
40.36
332
7305
TAKALAR
14
134,800
145,800
280,600
294
57.76
215
42.24
509
7306
GOWA
25
342,000
354,100
696,100
399
61.29
252
38.71
651
7307
SINJAI
16
113,600
121,300
234,900
79
56.03
62
43.97
141
7308
MAROS
14
162,100
169,700
331,800
255
62.50
153
37.50
408
7309
PANGKEP
23
152,900
164,200
317,100
202
59.06
140
40.94
342
7310
BARRU
10
81,200
88,100
169,300
121
57.35
90
42.65
211
7311
BONE
38
349,700
384,400
734,100
395
57.83
288
42.17
683
7312
SOPPENG
17
106,100
119,400
225,500
125
56.56
96
43.44
221
7313
WAJO
23
186,400
204,200
390,600
338
56.24
263
43.76
601
7314
SIDRAP
14
138,000
145,300
283,300
132
48.35
141
51.65
273
7315
PINRANG
15
175,100
186,200
361,300
300
52.63
270
47.37
570
7316
ENREKANG
13
98,600
97,800
196,400
39
48.75
41
51.25
80
7317
LUW U
21
169,200
174,600
343,800
128
53.78
110
46.22
238
7318
TANA TORAJA
21
114,600
111,600
226,200
72
55.81
57
44.19
129
7322
LUW U UTARA
13
149,400
147,900
297,300
152
68.78
69
31.22
221
7325
LUW U TIMUR
15
135,200
127,800
263,000
120
66.30
61
33.70
181
7326
TORAJA UTARA
25
112,000
110,400
222,400
65
60.19
43
39.81
108
7371
MAKASSAR
43
696,100
712,000
1,408,100
1,155
62.91
681
37.09
1,836
7372
PARE-PARE
6
66,300
68,900
135,200
136
69.04
61
30.96
197
7373
PALOPO
11
78,500
82,300
160,800
98
55.37
79
44.63
177
4,071,400
4,270,600
8,342,000
5,259
59.08
3,643
40.92
8,902
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK
63.04
43.67
106.71
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 8
HAL : 2
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
JUMLAH SELURUH KASUS TB
JUMLAH PENDUDUK L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
12
13
14
15
L+P 16
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN JUMLAH
%
17
18
7301
SELAYAR
14
61,000
66,200
127,200
134
58.77
94
41.23
228
6
2.63
7302
BULUKUMBA
19
191,300
213,600
404,900
325
60.07
216
39.93
541
1
0.18
7303
BANTAENG
12
87,400
93,600
181,000
145
56.64
111
43.36
256
0
0.00
7304
JENEPONTO
18
169,900
181,200
351,100
237
57.95
172
42.05
409
4
0.98
7305
TAKALAR
14
134,800
145,800
280,600
330
56.99
249
43.01
579
0
0.00
7306
GOWA
25
342,000
354,100
696,100
482
58.42
343
41.58
825
17
2.06
7307
SINJAI
16
113,600
121,300
234,900
122
56.48
94
43.52
216
1
0.46
7308
MAROS
14
162,100
169,700
331,800
278
61.78
172
38.22
450
3
0.67
7309
PANGKEP
23
152,900
164,200
317,100
284
60.43
186
39.57
470
0
0.00
7310
BARRU
10
81,200
88,100
169,300
143
58.61
101
41.39
244
0
0.00
7311
BONE
38
349,700
384,400
734,100
438
57.94
318
42.06
756
5
0.66
7312
SOPPENG
17
106,100
119,400
225,500
134
56.30
104
43.70
238
0
0.00
7313
WAJO
23
186,400
204,200
390,600
459
56.39
355
43.61
814
4
0.49
7314
SIDRAP
14
138,000
145,300
283,300
193
51.88
179
48.12
372
43
11.56
7315
PINRANG
15
175,100
186,200
361,300
325
51.83
302
48.17
627
4
0.64
7316
ENREKANG
13
98,600
97,800
196,400
42
49.41
43
50.59
85
8
9.41
7317
LUWU
21
169,200
174,600
343,800
162
54.55
135
45.45
297
5
1.68
7318
TANA TORAJA
21
114,600
111,600
226,200
126
56.50
97
43.50
223
55
24.66
7322
LUWU UTARA
13
149,400
147,900
297,300
229
66.96
113
33.04
342
1
0.29
7325
LUWU TIMUR
15
135,200
127,800
263,000
143
65.90
74
34.10
217
2
0.92
7326
TORAJA UTARA
25
112,000
110,400
222,400
82
61.65
51
38.35
133
5
3.76
7371
MAKASSAR
43
696,100
712,000
1,408,100
2,054
61.39
1,292
38.61
3,346
127
3.80
7372
PARE-PARE
6
66,300
68,900
135,200
170
64.89
92
35.11
262
2
0.76
7373
PALOPO
11
78,500
82,300
160,800
145
58.94
101
41.06
246
1
0.41
4,071,400
4,270,600
8,342,000
7,182
58.98
4,994
41.02
12,176
294
2.41
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
86.09
59.87
145.96
Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 9
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 TB PARU KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
SUSPEK P
L + P
L
P
L + P
6
9
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK L P L + P
4
5
7
8
7301
SELAYAR
14
-
-
849
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7302
BULUKUMBA
19
-
-
2,392
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7303
BANTAENG
12
-
-
1,217
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7304
JENEPONTO
18
-
-
1,720
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7305
TAKALAR
14
-
-
4,146
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7306
GOW A
25
-
-
5,892
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7307
SINJAI
16
-
-
1,398
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7308
MAROS
14
-
-
1,595
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7309
PANGKEP
23
-
-
2,005
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7310
BARRU
10
-
-
1,637
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7311
BONE
38
-
-
3,611
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7312
SOPPENG
17
-
-
2,806
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7313
WAJO
23
-
-
3,934
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7314
SIDRAP
14
-
-
1,773
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7315
PINRANG
15
-
-
3,310
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7316
ENREKANG
13
-
-
726
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7317
LUW U
21
-
-
1,140
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7318
TANA TORAJA
21
-
-
1,138
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7322
LUW U UTARA
13
-
-
1,551
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7325
LUW U TIMUR
15
-
-
2,028
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7326
TORAJA UTARA
25
-
-
868
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7371
MAKASSAR
43
-
-
16,008
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7372
PARE-PARE
6
-
-
1,256
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7373
PALOPO
11
-
-
958
-
-
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
0.00
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
BTA (+)
L
440
0
0
63,958
0
0
10
11
12
Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yg ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 10
TABEL 9
HAL: 1
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
BTA (+) DIOBATI
JUMLAH PUSKESMAS
2
L
3
P
L + P
L
P
L + P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
122
53
175
-
0.00
-
0.00
142
81.14
7302
BULUKUMBA
19
202
138
340
-
0.00
-
0.00
298
87.65
7303
BANTAENG
12
139
116
255
-
0.00
-
0.00
239
93.73
7304
JENEPONTO
18
153
110
263
-
0.00
-
0.00
173
65.78
7305
TAKALAR
14
342
253
595
-
0.00
-
0.00
560
94.12
7306
GOWA
25
420
285
705
-
0.00
-
0.00
634
89.93
7307
SINJAI
16
105
101
206
-
0.00
-
0.00
150
72.82
7308
MAROS
14
162
93
255
-
0.00
-
0.00
230
90.20
7309
PANGKEP
23
183
149
332
-
0.00
-
0.00
308
92.77
7310
BARRU
10
95
59
154
-
0.00
-
0.00
132
85.71
7311
BONE
38
456
380
836
-
0.00
-
0.00
759
90.79
7312
SOPPENG
17
147
110
257
-
0.00
-
0.00
223
86.77
7313
WAJO
23
323
214
537
-
0.00
-
0.00
498
92.74
7314
SIDRAP
14
184
158
342
-
0.00
-
0.00
309
90.35
7315
PINRANG
15
312
242
554
-
0.00
-
0.00
524
94.58
7316
ENREKANG
13
60
43
103
-
0.00
-
0.00
103
100.00
7317
LUWU
21
134
94
228
-
0.00
-
0.00
193
84.65
7318
TANA TORAJA
21
56
34
90
-
0.00
-
0.00
81
90.00
7322
LUWU UTARA
13
186
141
327
-
0.00
-
0.00
206
63.00
7325
LUWU TIMUR
15
131
70
201
-
0.00
-
0.00
189
94.03
7326
TORAJA UTARA
25
72
54
126
-
0.00
-
0.00
115
91.27
7371
MAKASSAR
43
1,032
703
1,735
-
0.00
-
0.00
1,459
84.09
7372
PARE-PARE
6
127
76
203
-
0.00
-
0.00
182
89.66
7373
PALOPO
11
66
50
116
-
0.00
-
0.00
100
86.21
5,209
3,726
8,935
0.00
7,807
87.38
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
0
0.00
0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Kesehatan Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 11
TABEL 9
HAL: 2
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE) L
P
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L +P
JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
L+P 24
7301
SELAYAR
14
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
81.14
-
-
0
7302
BULUKUMBA
19
-
0.00
-
0.00
1
0.29
0.00
0.00
87.94
-
-
0
7303
BANTAENG
12
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
93.73
-
-
0
7304
JENEPONTO
18
-
0.00
-
0.00
11
4.18
0.00
0.00
69.96
-
-
0
7305
TAKALAR
14
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
94.12
-
-
0
7306
GOWA
25
-
0.00
-
0.00
8
1.13
0.00
0.00
91.06
-
-
0
7307
SINJAI
16
-
0.00
-
0.00
18
8.74
0.00
0.00
81.55
-
-
0
7308
MAROS
14
-
0.00
-
0.00
5
1.96
0.00
0.00
92.16
-
-
0
7309
PANGKEP
23
-
0.00
-
0.00
3
0.90
0.00
0.00
93.67
-
-
0
7310
BARRU
10
-
0.00
-
0.00
7
4.55
0.00
0.00
90.26
-
-
0
7311
BONE
38
-
0.00
-
0.00
7
0.84
0.00
0.00
91.63
-
-
0
7312
SOPPENG
17
-
0.00
-
0.00
8
3.11
0.00
0.00
89.88
-
-
0
7313
WAJO
23
-
0.00
-
0.00
10
1.86
0.00
0.00
94.60
-
-
0
7314
SIDRAP
14
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
90.35
-
-
0
7315
PINRANG
15
-
0.00
-
0.00
1
0.18
0.00
0.00
94.77
-
-
0
7316
ENREKANG
13
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
100.00
-
-
0
7317
LUWU
21
-
0.00
-
0.00
11
4.82
0.00
0.00
89.47
-
-
0
7318
TANA TORAJA
21
-
0.00
-
0.00
4
4.44
0.00
0.00
94.44
-
-
0
7322
LUWU UTARA
13
-
0.00
-
0.00
7
2.14
0.00
0.00
65.14
-
-
0
7325
LUWU TIMUR
15
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
94.03
-
-
0
7326
TORAJA UTARA
25
-
0.00
-
0.00
2
1.59
0.00
0.00
92.86
-
-
0
7371
MAKASSAR
43
-
0.00
-
0.00
27
1.56
0.00
0.00
85.65
-
-
0
7372
PARE-PARE
6
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
89.66
-
-
0
7373
PALOPO
11
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0.00
86.21
-
-
0.00
130
1.45
0.00
0.00
88.83
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
0
0.00
0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
0
0
0
0
0.00
0.00
0.00
Sumber: Bidang Bina P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kab / Kota Tahun 2012
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 12
HAL : 1
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
JUMLAH BALITA L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
7301
SELAYAR
14
4,661
5,077
9,738
466
508
974
7302
BULUKUMBA
19
21,392
15,326
36,718
2,139
1,533
3,672
7303
BANTAENG
12
9,478
9,871
19,349
948
987
1,935
7304
JENEPONTO
18
16,715
18,204
34,919
1,672
1,820
7305
TAKALAR
14
-
7306
GOWA
25
29,189
31,134
60,323
2,919
3,113
6,032
7307
SINJAI
16
8,913
8,992
17,905
891
899
1,791
7308
MAROS
14
1,218
1,828
3,046
122
183
305
7309
PANGKEP
23
16,504
16,801
33,305
1,650
1,680
3,331
7310
BARRU
10
8,847
8,999
17,846
885
900
1,785
7311
BONE
38
42,719
48,298
91,017
4,272
4,830
7312
SOPPENG
17
-
-
10,957
-
-
1,096
7313
WAJO
23
-
-
38,817
-
-
3,882
7314
SIDRAP
14
10,472
10,898
21,370
1,047
1,090
7315
PINRANG
15
12,240
15,580
27,820
1,224
1,558
7316
ENREKANG
13
7317
LUWU
21
13,589
14,453
28,042
1,359
1,445
2,804
7318
TANA TORAJA
21
11,622
11,254
22,876
1,162
1,125
2,288
7322
LUWU UTARA
13
12,301
12,125
24,426
1,230
1,213
7325
LUWU TIMUR
15
7326
TORAJA UTARA
25
17,365
15,575
32,940
1,737
1,558
3,294
7371
MAKASSAR
43
49,852
46,014
95,866
4,985
4,601
9,587
7372
PARE-PARE
6
2,755
3,290
6,045
276
329
605
7373
PALOPO
11
6,808
13,851
681
704
1,385
720,860
29,664
30,076
72,086
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
-
-
296,640
-
-
-
7043 300,762
27,342
-
19,369
-
26,973
3,492 -
9,102
2,137 2,782 -
-
2,734
1,937
2,443 -
2,697
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 13
HAL : 2
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
PNEUMONIA PADA BALITA
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L
P
L+P
7
8
9
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
% 15
7301
SELAYAR
14
466
508
974
42
9.01
103
20.29
145
14.89
7302
BULUKUMBA
19
2,139
1,533
3,672
277
12.95
510
33.28
787
21.43
7303
BANTAENG
12
948
987
1,935
-
0
-
0
338
17.47
7304
JENEPONTO
18
1,672
1,820
3,492
560
0
590
0
1,150
32.93
7305
TAKALAR
14
2,734
-
0
-
0
516
18.87
7306
GOWA
25
2,919
3,113
6,032
-
0
-
0
959
15.90
7307
SINJAI
16
891
899
1,791
-
0
-
0
14
0.78
7308
MAROS
14
122
183
305
-
0
-
0
41
13.46
7309
PANGKEP
23
1,650
1,680
3,331
-
0
-
0
77
2.31
7310
BARRU
10
885
900
1,785
-
0
-
0
153
8.57
7311
BONE
38
4,272
4,830
9,102
65
7312
SOPPENG
17
-
1,096
-
7313
WAJO
23
-
3,882
96
7314
SIDRAP
14
1,047
1,090
2,137
181
0.00
252
0.00
7315
PINRANG
15
1,224
1,558
2,782
33
2.70
34
2.18
67
2.41
7316
ENREKANG
13
1,937
70
0.00
46
0.00
116
5.99
7317
LUWU
21
1,359
1,445
2,804
84
0.00
53
0.00
137
4.89 *
7318
TANA TORAJA
21
1,162
1,125
2,288
21
1.81
15
1.33
36
1.57
7322
LUWU UTARA
13
1,230
1,213
2,443
768
62.43
852
70.27
1,620
66.32
7325
LUWU TIMUR
15
135
5.01
7326
TORAJA UTARA
25
1,737
1,558
3,294
73
4.20
70
4.49
143
4.34
7371
MAKASSAR
43
4,985
4,601
9,587
240
4.81
198
4.30
438
4.57
7372
PARE-PARE
6
276
329
605
9
3.27
7
2.13
16
2.65
7373
PALOPO
11
681
704
1,385
11
1.62
13
1.85
24
1.73
29,664
30,076
72,086
2,530
8.53
3,009
10.00
7,946
11.02
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
-
-
-
-
-
-
-
2,697
0 0 0
-
170
0
96
0
-
235
0
174
0
192
0
433
2.58 * 15.88 4.95 20.26 *
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 14
TABEL 11
HAL : 1
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
1
< 15 Tahun
-
-
24
2.84
-
-
22
4.53
2
15 - 24 Tahun
-
-
146
17.30
-
-
51
10.49
3
25 - 49 tahun
-
-
647
76.66
-
-
399
82.10
4
>50 Tahun
-
-
27
3.20
-
-
14
2.88
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
0
0
0.00
0.00
844
0
0
0.00
0.00
486
Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Ket: Jlh kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 15
TABEL 11
HAL : 2
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
SYPHILIS NO
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
13
14
15
16
17
1
2
11
12
1
< 15 Tahun
-
-
0
#DIV/0!
-
-
0
2
15 - 24 Tahun
-
-
0
#DIV/0!
-
-
0
3
25 - 49 tahun
-
-
0
#DIV/0!
-
-
0
4
>50 Tahun
-
-
0
#DIV/0!
-
-
0
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
0 #DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
#DIV/0!
Sumber: Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Ket: Jlh kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 16
HAL : 1
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1
RSUD KH. HAYYUNG
2
UTD CAB. BULUKUMBA
3
UTD RS Prof. ANWAR MAKKATUTU
4
RSUD LANTO DG PASEWANG
5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
723
118
841
501
69.29
53
44.92
554
65.87
1,047
243
1,290
1,047
100.00
243
100.00
1,290
100.00
672
336
1,008
672
100.00
336
100.00
1,008
100.00
0
0
0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
RSUD KAB. TAKALAR
952
577
1,529
-
0.00
295
19.29
6
RSUD SYEKH YUSUF
-
-
0
-
0.00
0
0.00
7
RSUD SINJAI
941
479
1,420
941
100.00
517
107.93
1,458
102.68
8
RSUD SALEWANGANG
0
0
0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
9
RSUD PANGKEP
0
0
0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
192
50
242
192
100.00
50
100.00
242
100.00
0.00
-
0.00
-
10
UTD RSUD LAPATARAI
11
RSUD TENRIAWARU
0.00
0
0.00
12
RSUD AJJAPANGE
1,050
420
1,470
1,050
100.00
420
100.00
1,470
100.00
13
UTD PMI CABANG WAJO
1,732
257
1,989
1,732
100.00
257
100.00
1,989
100.00
14
RSUD NENE MALLOMO
0.00
0
0.00
15
RS LASINRANG PINRANG
617
100.00
1,789
100.00
16
RSU MASEREMPULU
194
17
RSUD BATARA GURU
18
RSUD LAKIPADADA
19
-
-
0
-
0
-
0.00
617
1,789
630
194
824
100.00
824
100.00
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
UTD RSU ANDI DJEMMA MASAMBA
470
285
100.00
755
100.00
20
RSUD I LAGALIGO
-
-
0
21
RSUD DAYA
-
-
0
23
RS ANDI MAKKASAU
21
RSUD SAWERIGADING
-
-
24
UTD
883 12,388
JUMLAH
1,172
0.00
1,924
1,147
755
3,071
1,172
100.00
630
100.00
470
1,924
100.00
285
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
-
0.00
0
0.00
100.00
3,071
100.00
100.00
1,147
0
-
0.00
-
0.00
474
1,357
-
0.00
-
0.00
0
0.00
5,197
17,585
79.26
14,745
83.85
10,331
83.40
4,119
-
0.00
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 17
HAL : 2
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR L
1
2
L
P
L+P
JUMLAH
%
3
4
5
12
13
P JUMLAH 14
1
RSUD KH. HAYYUNG
2
UTD CAB. BULUKUMBA
3
UTD RS Prof. ANWAR MAKKATUTU
4
RSUD LANTO DG PASEWANG
0
0
0
5
RSUD KAB. TAKALAR
952
577
1,529
-
0.00
-
6
RSUD SYEKH YUSUF
-
-
0
-
0.00
-
7
RSUD SINJAI
941
479
1,420
0
0.00
8
RSUD SALEWANGANG
0
0
0
0
9
RSUD PANGKEP
0
0
0
50
242
L + P JUMLAH
% 15
16
% 17
723
118
841
8
1.60
0
0.00
8
1.44
1,047
243
1,290
0
0.00
0
0.00
0
0.00
672
336
1,008
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
1
0.34
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1
2.00
1
0.41
0.00
0
0.00
10
UTD RSUD LAPATARAI
192
11
RSUD TENRIAWARU
-
12
RSUD AJJAPANGE
1,050
420
1,470
0
0.00
0
0.00
0
0.00
13
UTD PMI CABANG WAJO
1,732
257
1,989
1
0.06
0
0.00
1
0.05
14
RSUD NENE MALLOMO
0.00
0
0.00
15
RS LASINRANG PINRANG
16
-
0
-
0.00
0
-
0.00
1,172
617
1,789
0
0.00
0
0.00
0
0.00
RSU MASEREMPULU
630
194
824
0
0.00
0
0.00
0
0.00
17
RSUD BATARA GURU
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
18
RSUD LAKIPADADA
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
19
UTD RSU ANDI DJEMMA MASAMBA
470
285
0.00
0
0.00
20
RSUD I LAGALIGO
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
21
RSUD DAYA
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
23
RS ANDI MAKKASAU
0.00
0
0.00
21
RSUD SAWERIGADING
0.00
0
0.00
24
UTD
0
0.00
11
0.07
JUMLAH
1,924 -
1,147 -
755
0
3,071 0
0 -
0.00
0
0.00 0.00
0 -
883
474
1,357
0
0.00
0
12,388
5,197
17,585
9
0.09
1
0.00 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 18
TABEL
13
HAL : 1
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DIARE KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
7301
SELAYAR
14
64,883
68,612
133,495
1,388
1,468
2,857
7302
BULUKUMBA
19
262,094
273,392
535,486
5,609
5,851
11,459
7303
BANTAENG
12
107,954
110,147
218,101
2,310
2,357
4,667
7304
JENEPONTO
18
150,345
107,202
257,547
3,217
2,294
5,512
7305
TAKALAR
14
142,062
151,269
293,331
3,040
3,237
6,277
7306
GOWA
25
358,871
360,891
719,762
7,680
7,723
15,403
7307
SINJAI
16
137,955
141,653
279,608
2,952
3,031
5,984
7308
MAROS
14
236,244
239,306
475,550
5,056
5,121
10,177
7309
PANGKEP
23
174,448
182,326
356,774
3,733
3,902
7,635
7310
BARRU
10
114,979
118,289
233,268
2,461
2,531
4,992
7311
BONE
38
449,905
477,350
927,255
9,628
10,215
19,843
7312
SOPPENG
17
139,191
147,843
287,034
2,979
3,164
6,143
7313
W AJO
23
215,053
230,522
445,575
4,602
4,933
9,535
7314
SIDRAP
14
168,642
171,169
339,811
3,609
3,663
7,272
7315
PINRANG
15
235,270
238,722
473,992
5,035
5,109
10,143
7316
ENREKANG
13
128,997
123,397
252,394
2,761
2,641
5,401
7317
LUWU
21
202,568
198,364
400,932
4,335
4,245
8,580
7318
TANA TORAJA
21
120,953
113,997
234,950
2,588
2,440
5,028
7322
LUWU UTARA
13
186,393
180,211
366,604
3,989
3,857
7,845
7325
LUWU TIMUR
15
145,880
136,424
282,304
3,122
2,919
6,041
7326
TORAJA UTARA
25
175,002
166,589
341,591
3,745
3,565
7,310
7371
MAKASSAR
43
831,030
823,372
1,654,402
17,784
17,620
35,404
7372
PARE-PARE
6
98,901
99,435
198,336
2,116
2,128
4,244
7373
PALOPO
11
88,147
87,859
176,006
1,886
1,880
3,767
4,935,767
4,948,341
9,884,108
105,625
105,894
211,520
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
214.00
Sumber: - Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 19
TABEL 13
HAL : 2
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 DIARE KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
3
DIARE DIARE DITANGANI P
L
L + P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
7301
SELAYAR
14
1,388
1,468
2,857
2,059
148.29
2,207
150.31
4,266
149.33
7302
BULUKUMBA
19
5,609
5,851
11,459
5,900
105.19
7,322
125.15
13,222
115.38
7303
BANTAENG
12
2,310
2,357
4,667
2,976
128.82
3,422
145.18
6,398
137.08
7304
JENEPONTO
18
3,217
2,294
5,512
3,789
117.77
4,564
198.94
8,353
151.56
7305
TAKALAR
14
3,040
3,237
6,277
7,626
250.84
7,646
236.19
15,272
243.29
7306
GOW A
25
7,680
7,723
15,403
0.00
22,586
146.63
7307
SINJAI
16
2,952
3,031
5,984
77.59
4,283
71.58
7308
MAROS
14
5,056
5,121
10,177
0.00
5,174
50.84
7309
PANGKEP
23
3,733
3,902
7,635
184.56
13,920
182.32
7310
BARRU
10
2,461
2,531
4,992
-
0.00
-
0.00
2,679
53.67
7311
BONE
38
9,628
10,215
19,843
-
0.00
-
0.00
11,398
57.44
7312
SOPPENG
17
2,979
3,164
6,143
4,395
147.55
5,436
171.82
9,831
160.05
7313
W AJO
23
4,602
4,933
9,535
4,834
105.04
5,620
113.92
10,454
109.63
7314
SIDRAP
14
3,609
3,663
7,272
5,328
147.63
6,307
172.18
11,635
160.00
7315
PINRANG
15
5,035
5,109
10,143
0.00
7,537
74.30
7316
ENREKANG
13
2,761
2,641
5,401
5,220
198.47
10,461
193.68
7317
LUW U
21
4,335
4,245
8,580
7318
TANA TORAJA
21
2,588
2,440
5,028
7322
LUW U UTARA
13
3,989
3,857
7,845
7325
LUW U TIMUR
15
3,122
2,919
6,041
7326
TORAJA UTARA
25
3,745
3,565
7,310
3,266
87.21
7371
MAKASSAR
43
17,784
17,620
35,404
14,035
7372
PARE-PARE
6
2,116
2,128
4,244
7373
PALOPO
11
1,886
1,880
105,625
105,894
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
1,931 6,719
-
0.00
-
65.41
2,352
0.00
-
179.98
7,201
0.00
-
189.09
5,241
3,101
71.53
3,767
88.74
6,868
80.05
2,946
113.82
2,850
116.83
5,796
115.28
6,630
166.21
7,510
194.74
14,140
180.23
0.00
13,688
226.57
3,675
103.09
6,941
94.95
78.92
14,873
84.41
28,908
81.65
808
38.18
933
43.85
3,325
78.34
3,767
3,029
160.58
3,505
186.42
6,534
173.48
211,520
84,592
80.09
94,431
89.17
243,669
115.20
-
0.00
-
214.00
Sumber: - Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 20
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 KASUS BARU KODE
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
PAUSI BASILER ( PB )/ KUSTA KERING
3
MULTI BASILER ( MB ) / KUSTA BASAH
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
7301
SELAYAR
14
5
2
7
10
1
11
15
3
18
7302
BULUKUMBA
19
5
3
8
55
33
88
60
36
96
7303
BANTAENG
12
1
0
1
16
14
30
17
14
31
7304
JENEPONTO
18
0
1
1
60
31
91
60
32
92
7305
TAKALAR
14
3
0
3
21
9
30
24
9
33
7306
GOWA
25
10
3
13
52
29
81
62
32
94
7307
SINJAI
16
4
3
7
37
22
59
41
25
66
7308
MAROS
14
2
2
4
19
13
32
21
15
36
7309
PANGKEP
23
2
6
8
18
21
39
20
27
47
7310
BARRU
10
3
2
5
14
8
22
17
10
27
7311
BONE
38
20
11
31
87
74
161
107
85
192
7312
SOPPENG
17
4
3
7
18
6
24
22
9
31
7313
WAJO
23
4
1
5
29
11
40
33
12
45
7314
SIDRAP
14
2
2
4
13
12
25
15
14
29
7315
PINRANG
15
7
2
9
33
12
45
40
14
54
7316
ENREKANG
13
0
0
0
3
1
4
3
1
4
7317
LUW U
21
2
0
2
16
5
21
18
5
23
7318
TANA TORAJA
21
0
0
0
2
0
2
2
0
2
7322
LUW U UTARA
13
0
0
0
6
4
10
6
4
10
7325
LUW U TIMUR
15
1
0
1
9
3
12
10
3
13
7326
TORAJA UTARA
25
0
0
0
5
0
5
5
0
5
7371
MAKASSAR
43
7
5
12
61
28
89
68
33
101
7372
PARE-PARE
6
0
0
0
39
17
56
39
17
56
7373
PALOPO
11
0
0
0
2
0
2
2
0
2
9
0
9
55
1
56
64
1
65
91
46
137
680
355
1,035
1,172
66.42
33.58
65.70
34.30
RS W AHIDIN JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
440
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
771
401
65.78
34.22
7.80
4.06
11.86
Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 21
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
7
8
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
%
9
10
7301
SELAYAR
14
18
0
18
1
5.56
4
22.22
7302
BULUKUMBA
19
96
0
96
12
12.50
4
4.17
7303
BANTAENG
12
17
31
3
9.68
1
3.23
7304
JENEPONTO
18
92
0
92
11
11.96
1
1.09
7305
TAKALAR
14
33
0
33
1
3.03
5
15.15
7306
GOWA
25
94
0
94
5
5.32
10
10.64
7307
SINJAI
16
66
0
66
3
4.55
4
6.06
7308
MAROS
14
36
0
36
1
2.78
2
5.56
7309
PANGKEP
23
47
0
47
4
8.51
4
8.51
7310
BARRU
10
27
0
27
3
11.11
4
14.81
7311
BONE
38
192
0
192
7
3.65
25
13.02
7312
SOPPENG
17
31
0
31
1
3.23
2
6.45
7313
WAJO
23
45
0
45
5
11.11
8
17.78
7314
SIDRAP
14
29
0
29
1
3.45
7
24.14
7315
PINRANG
15
54
0
54
2
3.70
2
3.70
7316
ENREKANG
13
4
0
4
-
0.00
0
0.00
7317
LUWU
21
23
0
23
-
0.00
2
8.70
7318
TANA TORAJA
21
2
0
2
-
0.00
0
0.00
7322
LUWU UTARA
13
10
0
10
-
0.00
1
10.00
7325
LUWU TIMUR
15
13
0
13
-
0.00
7
53.85
7326
TORAJA UTARA
25
5
0
5
-
0.00
1
20.00
7371
MAKASSAR
43
101
0
101
6
5.94
5
4.95
7372
PARE-PARE
6
56
0
56
3
5.36
11
19.64
7373
PALOPO
2
0
2
1
50.00
0
0.00
65
0
65
0
0.00
0
0.00
1,172
70
5.97
110
9.39
11
RS DR WAHIDIN JUMLAH (KAB/KOTA)
440
1,158
14
14
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK
1.11
Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 22
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 KASUS TERCATAT KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
PAUSI BASILER/KUSTA KERING
3
MULTI BASILER/KUSTA BASAH
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
7301
SELAYAR
14
-
-
7
-
-
15
0
0
22
7302
BULUKUMBA
19
-
-
3
-
-
88
0
0
91
7303
BANTAENG
12
-
-
1
-
-
30
0
0
31
7304
JENEPONTO
18
-
-
0
-
-
95
0
0
95
7305
TAKALAR
14
-
-
0
-
-
31
0
0
31
7306
GOWA
25
-
-
6
-
-
86
0
0
92
7307
SINJAI
16
-
-
3
-
-
55
0
0
58
7308
MAROS
14
-
-
1
-
-
33
0
0
34
7309
PANGKEP
23
-
-
8
-
-
42
0
0
50
7310
BARRU
10
-
-
3
-
-
23
0
0
26
7311
BONE
38
-
-
14
-
-
166
0
0
180
7312
SOPPENG
17
-
-
0
-
-
26
0
0
26
7313
WAJO
23
-
-
1
-
-
41
0
0
42
7314
SIDRAP
14
-
-
2
-
-
27
0
0
29
7315
PINRANG
15
-
-
3
-
-
44
0
0
47
7316
ENREKANG
13
-
-
0
-
-
3
0
0
3
7317
LUWU
21
-
-
1
-
-
25
0
0
26
7318
TANA TORAJA
21
-
-
0
-
-
2
0
0
2
7322
LUWU UTARA
13
-
-
0
-
-
10
0
0
10
7325
LUWU TIMUR
15
-
-
1
-
-
14
0
0
15
7326
TORAJA UTARA
25
-
-
0
-
-
6
0
0
6
7371
MAKASSAR
43
-
-
5
-
-
102
0
0
107
7372
PARE-PARE
6
-
-
0
-
-
55
0
0
55
7373
PALOPO
11
-
-
0
-
-
1
0
0
1
-
-
7
-
-
47
0
0
54
0
0
1,133
0.00
0.00
1.15
RS DR WAHIDIN JUMLAH (KAB/KOTA)
440
0
0
66
0
0
1,067
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 23
TABEL
17
HAL: 1
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 KUSTA (PB) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
PENDERITA PB 2012
RFT PB P
L
L + P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
-
-
2
-
-
-
-
2
7302
BULUKUMBA
19
-
-
19
-
-
-
-
18
94.74
7303
BANTAENG
12
-
-
2
-
-
-
-
2
100.00
7304
JENEPONTO
18
-
-
2
-
-
-
-
2
100.00
7305
TAKALAR
14
-
-
5
-
-
-
-
5
100.00
7306
GOW A
25
-
-
19
-
-
-
-
19
100.00
7307
SINJAI
16
-
-
11
-
-
-
-
8
72.73
7308
MAROS
14
-
-
4
-
-
-
-
4
100.00
7309
PANGKEP
23
-
-
11
-
-
-
-
10
90.91
7310
BARRU
10
-
-
4
-
-
-
-
4
100.00
7311
BONE
38
-
-
26
-
-
-
-
25
96.15
7312
SOPPENG
17
-
-
10
-
-
-
-
10
100.00
7313
W AJO
23
-
-
5
-
-
-
-
5
100.00
7314
SIDRAP
14
-
-
4
-
-
-
-
4
100.00
7315
PINRANG
15
-
-
15
-
-
-
-
15
100.00
7316
ENREKANG
13
-
-
0
-
-
-
-
0
0.00
7317
LUW U
21
-
-
8
-
-
-
-
7
87.50
7318
TANA TORAJA
21
-
-
0
-
-
-
-
0
0.00
7322
LUW U UTARA
13
-
-
0
-
-
-
-
0
0.00
7325
LUW U TIMUR
15
-
-
3
-
-
-
-
3
100.00
7326
TORAJA UTARA
25
-
-
3
-
-
-
-
3
100.00
7371
MAKASSAR
43
-
-
16
-
-
-
-
15
93.75
7372
PARE-PARE
6
-
-
1
-
-
-
-
1
100.00
7373
PALOPO
11
-
-
0
-
-
-
-
0
0.00
2
66.67
164
94.80
RS W AHIDIN JUMLAH (KAB/KOTA)
3 440
0
0
173
0
0.0
0
0.0
100.00
Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 24
TABEL
17
HAL: 2
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 KUSTA (MB) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
PENDERITA MB 2011
RFT MB P
L
L + P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
13
14
15
16
17
18
19
20
21
7301
SELAYAR
14
-
-
14
-
-
-
-
9
64.29
7302
BULUKUMBA
19
-
-
107
-
-
-
-
85
79.44
7303
BANTAENG
12
-
-
49
-
-
-
-
46
93.88
7304
JENEPONTO
18
-
-
125
-
-
-
-
107
85.60
7305
TAKALAR
14
-
-
44
-
-
-
-
41
93.18
7306
GOW A
25
-
-
68
-
-
-
-
66
97.06
7307
SINJAI
16
-
-
45
-
-
-
-
31
68.89
7308
MAROS
14
-
-
38
-
-
-
-
32
84.21
7309
PANGKEP
23
-
-
45
-
-
-
-
38
84.44
7310
BARRU
10
-
-
25
-
-
-
-
23
92.00
7311
BONE
38
-
-
175
-
-
-
-
140
80.00
7312
SOPPENG
17
-
-
40
-
-
-
-
35
87.50
7313
WAJO
23
-
-
57
-
-
-
-
47
82.46
7314
SIDRAP
14
-
-
25
-
-
-
-
21
84.00
7315
PINRANG
15
-
-
38
-
-
-
-
32
84.21
7316
ENREKANG
13
-
-
5
-
-
-
-
4
80.00
7317
LUW U
21
-
-
31
-
-
-
-
25
80.65
7318
TANA TORAJA
21
-
-
3
-
-
-
-
2
66.67
7322
LUW U UTARA
13
-
-
6
-
-
-
-
4
66.67
7325
LUW U TIMUR
15
-
-
16
-
-
-
-
14
87.50
7326
TORAJA UTARA
25
-
-
9
-
-
-
-
7
77.78
7371
MAKASSAR
43
-
-
113
-
-
-
-
98
86.73
7372
PARE-PARE
6
-
-
33
-
-
-
-
32
96.97
7373
PALOPO
11
-
-
2
-
-
-
-
2
100.00
15
-
14
93.33
955
84.66
RS WAHIDIN JUMLAH (KAB/KOTA)
440
0
0
1,128
0
0
0
0
Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 25
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
1
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
4
5
7301
SELAYAR
14
-
0
7302
BULUKUMBA
19
-
1
7303
BANTAENG
12
-
5
7304
JENEPONTO
18
-
3
7305
TAKALAR
14
-
1
7306
GOW A
25
-
6
7307
SINJAI
16
-
0
7308
MAROS
14
-
3
7309
PANGKEP
23
-
1
7310
BARRU
10
-
4
7311
BONE
38
-
7
7312
SOPPENG
17
-
1
7313
WAJO
23
-
1
7314
SIDRAP
14
-
2
7315
PINRANG
15
-
2
7316
ENREKANG
13
-
1
7317
LUW U
21
-
1
7318
TANA TORAJA
21
-
0
7322
LUW U UTARA
13
-
4
7325
LUW U TIMUR
15
-
2
7326
TORAJA UTARA
25
-
1
7371
MAKASSAR
43
-
1
7372
PARE-PARE
6
-
5
7373
PALOPO
11
-
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
53 0.00
Sumber: Seksi Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 26
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH 'PUSKESMAS
DIFTERI JUMLAH KASUS L P L+P
1
2
3
4
5
6
TETANUS (NON NEONATORUM)
PERTUSIS MENING GAL
L
7
8
P
L+P
9
10
JUMLAH KASUS L P L+P 11
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENING GAL 14
JUMLAH KASUS L P L+P 15
16
17
MENING GAL 18
7301
SELAYAR
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302
BULUKUMBA
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303
BANTAENG
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304
JENEPONTO
18
0
1
1
1
61
30
91
0
0
0
0
0
0
0
0
7305
TAKALAR
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306
GOWA
25
6
1
7
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
7307
SINJAI
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308
MAROS
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309
PANGKEP
23
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310
BARRU
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311
BONE
38
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312
SOPPENG
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313
WAJO
23
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314
SIDRAP
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315
PINRANG
15
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316
ENREKANG
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317
LUWU
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318
TANA TORAJA
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322
LUWU UTARA
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
7325
LUWU TIMUR
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326
TORAJA UTARA
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371
MAKASSAR
43
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372
PARE-PARE
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373
PALOPO
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
3
12
1
61
30
91
0
0
0
0
1
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
CASE FATALITY RATE (%)
8.33
0.00
1 50.00
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 27
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH 'PUSKESMAS
2
3
1
CAMPAK JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
MENINGG AL 7
POLIO
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
8
9
10
11
12
L+P 13
7301
SELAYAR
14
0
0
0
0
0
2
2
0
0
7302
BULUKUMBA
19
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
7303
BANTAENG
12
0
0
56
0
0
0
0
20
43
63
7304
JENEPONTO
18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305
TAKALAR
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306
GOWA
25
31
20
51
0
0
0
0
0
0
0
7307
SINJAI
16
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
7308
MAROS
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309
PANGKEP
23
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
7310
BARRU
10
21
33
54
0
0
0
0
0
0
0
7311
BONE
38
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312
SOPPENG
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313
WAJO
23
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314
SIDRAP
14
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
7315
PINRANG
15
3
5
8
0
0
0
0
4
1
5
7316
ENREKANG
13
5
9
14
0
0
0
0
0
0
0
7317
LUWU
21
2
5
7
0
0
2
2
0
0
0
7318
TANA TORAJA
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322
LUWU UTARA
13
3
1
4
0
0
0
0
0
0
0
7325
LUWU TIMUR
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326
TORAJA UTARA
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371
MAKASSAR
43
84
87
171
0
0
0
0
0
0
0
7372
PARE-PARE
6
3
3
6
0
0
0
0
0
0
0
7373
PALOPO
11
4
3
7
0
0
0
0
0
0
0
161
166
383
0
0
4
4
24
44
68
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
CASE FATALITY RATE (%)
0
0.00
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 28
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH KASUS
3
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
3
1
4
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7302
BULUKUMBA
19
247
366
613
0
1
1
0.00
0.27
0.16
7303
BANTAENG
12
70
69
139
1
0
1
1.43
0.00
0.72
7304
JENEPONTO
18
63
78
141
0
2
2
0.00
2.56
1.42
7305
TAKALAR
14
153
114
267
1
0
1
0.65
0.00
0.37
7306
GOWA
25
172
152
324
2
5
7
1.16
3.29
2.16
7307
SINJAI
16
37
35
72
1
1
2
2.70
2.86
2.78
7308
MAROS
14
118
127
245
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7309
PANGKEP
23
185
177
362
2
1
3
1.08
0.56
0.83
7310
BARRU
10
-
-
0
0.00
0.00
0.00
7311
BONE
38
317
323
640
3
1
4
0.95
0.31
0.63
7312
SOPPENG
17
80
36
116
1
0
1
1.25
0.00
0.86
7313
WAJO
23
60
53
113
2
2
4
3.33
3.77
3.54
7314
SIDRAP
14
85
88
173
1
0
1
1.18
0.00
0.58
7315
PINRANG
15
205
189
394
1
0
1
0.49
0.00
0.25
7316
ENREKANG
13
32
23
55
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7317
LUWU
21
18
30
48
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7318
TANA TORAJA
21
12
19
31
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7322
LUWU UTARA
13
103
138
241
1
2
3
0.97
1.45
1.24
7325
LUWU TIMUR
15
100
87
187
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7326
TORAJA UTARA
25
15
12
27
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7371
MAKASSAR
43
135
130
265
7
4
11
5.19
3.08
4.15
7372
PARE-PARE
6
103
89
192
4
0
4
3.88
0.00
2.08
7373
PALOPO
11
154
140
294
2
0
2
1.30
0.00
0.68
2,467
2,476
5,030
29
19
48
25.56
18.16
22.46
24.96
25.05
50.89
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
87
-
-
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 29
TABEL 22
HAL: 1 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
SUSPEK
3
L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF L
%
P
%
L+P
%
10
11
12
13
14
15
7301
SELAYAR
14
-
-
0
-
-
4,696
42
0
17
0
59
1.26
7302
BULUKUMBA
19
-
-
0
-
-
6,716
43
0
8
0
51
0.76
7303
BANTAENG
12
-
-
1
-
-
426
8
0
1
0
9
2.11
7304
JENEPONTO
18
-
-
0
-
-
559
39
0
4
0
43
7.69
7305
TAKALAR
14
-
-
0
-
-
4,334
33
0
10
0
43
0.99
7306
GOWA
25
-
-
26
-
-
4,086
23
0
8
0
31
0.76
7307
SINJAI
16
-
-
0
-
-
345
32
0
4
0
36
10.43
7308
MAROS
14
-
-
6
-
-
450
41
0
16
0
57
12.67
7309
PANGKEP
23
-
-
16
-
-
395
105
0
40
0
145
36.71
7310
BARRU
10
-
-
0
-
-
335
22
0
8
0
30
8.96
7311
BONE
38
-
-
2
-
-
2,618
34
0
14
0
48
1.83
7312
SOPPENG
17
-
-
0
-
-
3,413
22
0
7
0
29
0.85
7313
WAJO
23
-
-
3
-
-
154
43
0
8
0
51
33.12
7314
SIDRAP
14
-
-
3
-
-
78
7
0
4
0
11
14.10
7315
PINRANG
15
-
-
0
-
-
2,108
70
0
14
0
84
3.98
7316
ENREKANG
13
-
-
1
-
-
1,431
92
0
30
0
122
8.53
7317
LUWU
21
-
-
0
-
-
464
56
0
16
0
72
15.52
7318
TANA TORAJA
21
-
-
75
-
-
349
60
0
48
0
108
30.95
7322
LUWU UTARA
13
-
-
15
-
-
1,586
85
0
13
0
98
6.18
7325
LUWU TIMUR
15
-
-
89
-
-
2,851
78
0
21
0
99
3.47
7326
TORAJA UTARA
25
-
-
51
-
-
980
161
0
47
0
208
21.22
7371
MAKASSAR
43
-
-
0
2,489
153
13.87
43
3.10
196
7.87
7372
PARE-PARE
6
-
-
0
-
-
1,047
26
0
8
0
34
3.25
7373
PALOPO
11
-
-
0
-
-
461
47
0
38
0
85
18.44
42,371
1,322
119.85
427
30.81
1,749
4.13
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
0
0
288
1,103
1,103
1,386
1,386
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
8,342,000
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
0.16
0.05
0.21
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 30
TABEL 22
HAL: 2
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 MALARIA KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
MENINGGAL
CFR
L
P
L+P
L
P
16
17
18
19
20
L+P 21
7301
SELAYAR
14
0
0
0
0
0
0
7302
BULUKUMBA
19
0
0
0
0
0
0
7303
BANTAENG
12
0
0
0
0
0
0
7304
JENEPONTO
18
0
0
0
0
0
0
7305
TAKALAR
14
0
0
0
0
0
0
7306
GOWA
25
0
0
0
0
0
0
7307
SINJAI
16
0
0
0
0
0
0
7308
MAROS
14
0
0
0
0
0
0
7309
PANGKEP
23
0
0
0
0
0
0
7310
BARRU
10
0
0
0
0
0
0
7311
BONE
38
0
0
0
0
0
0
7312
SOPPENG
17
0
0
0
0
0
0
7313
WAJO
23
0
0
0
0
0
0
7314
SIDRAP
14
0
0
0
0
0
0
7315
PINRANG
15
0
0
0
0
0
0
7316
ENREKANG
13
0
0
0
0
0
0
7317
LUWU
21
0
0
0
0
0
0
7318
TANA TORAJA
21
0
0
0
0
0
0
7322
LUWU UTARA
13
0
0
0
0
0
0
7325
LUWU TIMUR
15
0
0
0
0
0
0
7326
TORAJA UTARA
25
0
0
0
0
0
0
7371
MAKASSAR
43
0
0
0
0
0
0
7372
PARE-PARE
6
0
0
0
0
0
0
7373
PALOPO
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 31
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
KASUS BARU DITEMUKAN
3
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
7301
SELAYAR
14
0
0
0
0
0
0
7302
BULUKUMBA
19
0
0
0
0
0
0
7303
BANTAENG
12
0
0
0
0
0
0
7304
JENEPONTO
18
0
0
0
0
0
0
7305
TAKALAR
14
0
0
0
0
0
0
7306
GOWA
25
0
0
0
0
0
0
7307
SINJAI
16
0
0
0
0
0
0
7308
MAROS
14
0
0
0
0
0
0
7309
PANGKEP
23
0
0
0
84
62
146
7310
BARRU
10
0
0
0
0
0
0
7311
BONE
38
0
0
0
0
0
0
7312
SOPPENG
17
0
0
0
0
0
0
7313
W AJO
23
0
0
0
0
0
0
7314
SIDRAP
14
0
0
0
0
0
0
7315
PINRANG
15
0
0
0
0
0
0
7316
ENREKANG
13
0
0
0
3
4
7
7317
LUW U
21
0
0
0
0
0
0
7318
TANA TORAJA
21
0
0
0
0
0
0
7322
LUW U UTARA
13
0
0
0
0
0
0
7325
LUW U TIMUR
15
0
0
0
23
16
39
7326
TORAJA UTARA
25
0
0
0
0
0
0
7371
MAKASSAR
43
0
0
0
0
0
0
7372
PARE-PARE
6
0
0
0
0
0
0
7373
PALOPO
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
110
82
192
1.11
0.83
1.94
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 32
TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ? 15 TAHUN KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
LAKI-LAKI
JUMLAH PUSKESMAS PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3
SELAYAR
14
40,590
46,790
87,380
7302
BULUKUMBA
19
133,169
148,717
281,886
7303
BANTAENG
12
-
-
0
-
0.00
7304
JENEPONTO
18
-
-
0
-
7305
TAKALAR
14
-
-
0
-
7306
GOWA
25
-
-
0
7307
SINJAI
16
-
-
0
7308
MAROS
14
7309
PANGKEP
23
7310
BARRU
10
31,116
35,024
7311
BONE
38
240,616
281,545
522,161
7312
SOPPENG
17
31,202
29,431
60,633
10,659
34.16
7313
WAJO
23
48,226
46,312
94,538
6,497
13.47
7314
SIDRAP
14
7315
PINRANG
15
110,937
128,008
238,945
110,937
100.00
7316
ENREKANG
13
61,499
62,839
124,338
5,282
7317
LUW U
21
-
7318
TANA TORAJA
21
7322
LUW U UTARA
13
7325
LUW U TIMUR
15
19,488
18,729
38,217
16,955
87.00
7326
TORAJA UTARA
25
40,870
42,594
83,464
29,465
7371
MAKASSAR
43
-
-
0
3,353
7372
PARE-PARE
6
-
-
0
7373
PALOPO
11
-
-
0
440
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
7301
JUMLAH (KAB/KOTA)
PEREMPUAN
72,439 -
-
73,052 -
903,204
81,815 -
-
72,960 -
994,764
-
0.00
0.00
0
0.00
13.77
32,306
11.46
-
0.00
0
0.00
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
-
0.00
0
0.00
-
0.00
-
0.00
0
0.00
-
0.00
-
0.00
0
0.00
54.43
78,585
50.95
11,828
154,254
34,053
227,009 66,140
20,478
47.01
44,532
84,141
0.00
121,713
0.00
205,854
90.68
23,609
75.87
23,973
68.45
47,582
71.94
0.00
0
0.00
3,670
12.47
14,329
23.63
14,927
32.23
21,424
22.66
0.00
0
0.00
128,008
100.00
238,945
100.00
8.59
8,862
14.10
14,144
11.38
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
0
0.00
0.00
0
0.00
19,892
106.21
36,847
96.42
72.09
24,739
58.08
54,204
64.94
0.00
5,873
0.00
9,226
0.00
-
0.00
-
0.00
0
0.00
-
0.00
-
0.00
0
0.00
41.89
753,446
39.70
-
0
0.00
-
0 146,012
0.00
0
0
1,897,968
8.88
-
336,779
-
-
0.00 0.00
37.29
0 -
416,667
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 33
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
1
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ? 15 TAHUN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
7301
SELAYAR
14
-
7302
BULUKUMBA
19
11,828
7303
BANTAENG
12
-
7304
JENEPONTO
18
-
7305
TAKALAR
14
7306
GOWA
7307
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
32,306
-
0.00
-
0.00
0
0.00
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
25
-
-
0
241
0.00
0.00
452
0.00
SINJAI
16
-
-
0
-
0.00
0.00
0
0.00
7308
MAROS
14
72,439
81,815
154,254
2
0.00
7
0.01
9
0.01
7309
PANGKEP
23
84,141
121,722
205,863
28
0.03
19
0.02
47
0.02
7310
BARRU
10
5,119
5,661
10,780
2,601
50.81
2,626
46.39
5,227
48.49
7311
BONE
38
240,616
281,545
522,161
-
0.00
-
0.00
0
0.00
7312
SOPPENG
17
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
7313
WAJO
23
-
-
0
145
0.00
0.00
978
0.00
7314
SIDRAP
14
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
7315
PINRANG
15
-
-
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
7316
ENREKANG
13
61,499
0.00
6
0.00
7317
LUWU
21
-
7318
TANA TORAJA
21
7322
LUWU UTARA
13
-
7325
LUWU TIMUR
15
9,352
11,229
20,581
99
1.06
7326
TORAJA UTARA
25
26,162
26,366
52,528
0
7371
MAKASSAR
43
-
-
0
63
7372
PARE-PARE
6
-
-
0
-
0.00
7373
PALOPO
11
-
-
0
3,182
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
122,104
633,260
-
LAKI-LAKI
20,478
62,839 117,616 -
729,271
124,338
3
211 -
833
0.00
3
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
239,720
-
0.00
-
0.00
0
0.00
0
-
0.00
-
0.00
0
0.00
67
0.60
166
0.81
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
85
0.00
148
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
-
0.00
0
0.00
0.50
3,851
0.53
7,033
0.52
1,362,531
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 34
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-49 TAHUN
1
2
3
4
7301
SELAYAR
14
7302
BULUKUMBA
19
7303
BANTAENG
12
-
7304
JENEPONTO
18
-
7305
TAKALAR
14
7306
GOWA
7307
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)
PEMERIKSAAN IVA JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
-
0.00
58,944
0
0.00
0.00
0
0.00
0.00 0.00
0
0.00
0
29
29
100.00
0
0.00
25
3,209
850
26.49
850
26.49
SINJAI
16
-
-
0.00
-
0.00
7308
MAROS
14
-
-
0.00
-
0.00
7309
PANGKEP
23
-
-
0.00
-
7310
BARRU
10
6,463
-
0.00
7311
BONE
38
77,976
-
0.00
-
0.00
7312
SOPPENG
17
-
-
0.00
-
0.00
7313
WAJO
23
-
-
0.00
-
0.00
7314
SIDRAP
14
-
-
0.00
-
7315
PINRANG
15
-
7316
ENREKANG
13
7317
LUWU
21
-
-
0.00
-
0.00
7318
TANA TORAJA
21
-
-
0.00
-
0.00
7322
LUWU UTARA
13
-
-
0.00
-
7325
LUWU TIMUR
15
1,914
7326
TORAJA UTARA
25
8,323
-
0.00
-
0.00
7371
MAKASSAR
43
-
-
0.00
-
0.00
7372
PARE-PARE
6
-
-
0.00
-
0.00
7373
PALOPO
11
-
-
0.00
-
0.00
882
0.49
878
0.49
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
23,963
180,821
0.00
0.00 5
0.08
0.00
0
0.00
0
0.00
2
0.01
21
0.09
1
0.05
0.00 2
0.10
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 35
TABEL 27
HAL: 1
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO 1
1
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 2
K. Makanan
YANG TERSERANG JUMLAH KEC
JUMLAH DESA/KE L
3
4
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI 5
DITANGGULANGI 6
1
1
1
1
04 Mei 2013
04 Mei 2013
1
1
9-Mar-2013
9-Mar-2013
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19 Nop 2013
1
23 Nop 2013
JUMLAH PENDERITA
AKHIR
L
P
7
8
9
L+P 10
2
1
3
17
22
39
2
9
11
10 Apr 2013
9
16
25
10 Sept 2013
10 Sept 2013
6
10
16
10 Sept 2013
11 Sept 2013
1
3
4
19 Apr 2013
19 Apr 2013
8
8
16
24 Okt 2013
24 Okt 2013 19 Nop 2013
16
5
21
23 Nop 2013
4
11
15
99
101
28 Jan 2013
10 Apr 2013
28 Jan 2013
28 Jan 2013
8
1
1
17 Jun 2013
17 Jun 2013
2
1
1
14 Jun 2013
15 Jun 2013
3
5
8
1
1
01 Jul 2013
01 Jul 2013
3
6
9
1
1
14 Nop 2013
14 Nop 2013
20
22
42
1
1
11 Mei 2013
10
7
17
1
1
12 Des 2013
12 Des 2013
12
10
22
1
1
05 Jan 2013
05 Jan 2013
1
1
2
1
1
03 Feb 2013
03 Feb 2013
5
0
5
1
1
05 Des 2013
05 Des 2013
13
22
35
1
1
07 Mei 2013
07 Mei 2013
1
30 Nop 2013
30 Nop 2013
1
11 Mei 2013
01 Jan 2013
12 16 328
8 454
24 846
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 36
HAL: 1A
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
1
1
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 2
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
K. Makanan 1
5
4
2
1
18
2
4
4
1
15
2
1
1
1
1
1
5
2
2 0
11 1
2
2
16 2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
2
4
0
1
2
0
0
0
2
3
2
2
10
2
6
1
1
1
2
1
31
66
0
1
5
2
2
4
1
34
8
6
2
2
0
0
0
2
10
1
2
3
4
5
6
1
0
2
0
0
0
0
0
6
13
3
2
7
3
0
0
5
1
2
3
2
2 13
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
0
1
6
5
0
-
1
6
0
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
0 1
1
1
-
4.76
-
1
4.17
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 37
TABEL 27
HAL: 2
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
3
2
Rabies
DBD
YANG TERSERANG JUMLAH JUMLAH DESA/KE KEC L 3
4
W AKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI 5
DITANGGULANGI 6
JUMLAH PENDERITA
AKHIR
L
P
L+P
7
8
9
10
1
1
23 Jan 2013
23 Jan 2013
1
1
10 Jan 2013
11 Jan 2013
1
1
17 Apr 2013
17 Apr 2013
1
1
09 Feb 2013
09 Feb 2013
1
1
25 Feb 2013
26 Feb 2013
1
1
23 Jun 2013
23 Jun 2013
0
1
1
1
17 Juli 2013
17 Juli 2013
1
0
1
1
1
14 Nop 2013
14 Nop 2013
1
1
1
28 Jan 2013
28 Jan 2013
1
0
1
1
29 Agus 2013
29 Agus 2013
1
1
2
1
1
08 Jan 2013
08 Jan 2013
6
5
11
1
1
13 Mar 2013
13 Mar 2013
1
1
1
25 Feb 2013
26 Feb 2013
0
1
1
03 Mar 2013
04 Mar 2013
1
1
19 Mar 2013
19 Mar 2013
1
1
29 Apr 2013
1
1
1
17 Apr 2013
1
1
1
1
1
1 5
02 Feb 2013
1 1
1 1
1
1
1
0
1
1
29 Apr 2013
0
1
1
01 Apr 2013
01 Apr 2013
0
1
1
1
12 Mar 2013
12 Mar 2013
1
1
1
09 Des 2013
09 Des 2013
5
6
11
1
1
26 Jan 2013
26 Jan 2013
5
6
11
1
1
16 Juli 2013
16 Juli 2013
1
1
17 Jan 2013
17 Jan 2013
17 Jan 2013
1
1
1
1
21 Mar 2013
21 Mar 2013
21 Mar 2013
1
1
1
1
30 Apr 2013
30 Apr 2013
0
3
3
1
1
26 Juni 2013
26 Juni 2013
3
6
9
1
1
11 Juni 2013
11 Juni 2013
5
7
12
1
1
25 Juli 2013
25 Juli 2013
7
6
13
1
1
18 Agus 2013
18 Agus 2013
1
1
2
1
1
09 Okt 2013
09 Okt 2013
1
2
3
1
1
24 Des 2013
1
24 Des 2013
1
39
24 Agus 2013
1
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 38
TABEL 27
HAL: 2A
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
2
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
20.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
1
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
1
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
50.00
1
-
-
0
-
-
-
-
-
9.09
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
Rabies
1 1 0
0
0
1
3
1
0
0
0
0
0
0
1
DBD
CFR (%)
ATTACK RATE (%)
0-7 HARI
1
3
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
2 0
0
0
2
5
0 -
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
-
-
1
0
0
0
0
0
0
-
-
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
1 2
1
6
3
0
1
1
4
2
2
5
8
9
8
7
1
1
5
4
1
5
4
2
1
5
4
1
1 1
0
1
-
1
-
1
1
2
1
0 1
0 -
0
1 1
-
0
0
0
9.09
-
-
0
-
-
-
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
0
-
-
-
-
-
22.22 8.33
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
1
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
7.69
1
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
50.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
33.33
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 39
TABEL 27
HAL: 3
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
4
2
Difteri
YANG TERSERANG JUMLAH KEC
JUMLAH DESA/KE L
3
4
1
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI 5
DITANGGULANGI 6
JUMLAH PENDERITA
AKHIR
L
P
L+P
7
8
9
10
1 14 Jan 2013
15 Jan 2013
1
1
1 20 Feb 2013
20 Feb 2013
1
0
1
1
1
24 Jun 2013
24 Jun 2013
1
0
1
1
1
25 Jun 2013
25 Jun 2013
1
0
1
1 06 Juli 2013
06 Agus 2013
0
1
1
1
1 13 Feb 2013
13 Feb 2013
1
0
1
1
1 07 Mei 2013
07 Juni 2013
1
0
1
1
1 07 Juni 2013
07 Juni 2013
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1 09 Jan 2013
10 Jan 2013
3
0
3
1
1 03 Juli 2013
03 Juli 2013
1
0
1
1 24 Mei 2013
24 Mei 2013
1
1
19 Mei 2013
19 Mei 2013
25 Mei 13
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 40
TABEL 27
HAL: 3A
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JENIS KEJADIAN NO LUAR 0-7 BIASA
8-28 HARI HARI
1
2
11
12
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
13
14
15
16
4 Difteri
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+ THN THN THN THN THN THN
17
18
19
20
21
22
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
1 0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1 1 0
0
0
0
1
CFR (%)
P
1
0
ATTACK RATE (%)
L
1
0
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
0 1
0
0
0
1
0
0 1
1 1
0
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 41
TABEL 27
HAL: 4
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
5
2
AFP
YANG TERSERANG JUMLAH JUMLAH DESA/KE KEC L 3
4
W AKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI 5
DITANGGULANGI 6
JUMLAH PENDERITA
AKHIR
L
P
7
8
9
L+P 10
1
1 16 Mei 2013
17 Mei 2013
1
1
1
1 31 Juli 2013
31 Juli 2013
1
1
1
1 17 Agus 2013
17 Agus 2013
1
1
1
1 14 Agus 2013
14 Agus 2013
1
1 24 Agus 2013
24 Agus 2013
1
1
1
1 09 Juni 20139
09 Juni 2013
1
1
1 02 okt 2013
02 okt 2013
1 07 Juli 2013
07 Juli 2013
1 27 Nop 2013
27 Nop 2013
1
1
1
1 23 Apr 2013
23 Apr 2013
1
1
1
1 29 Mei 2013
30 Mei 2013
1
1
1 02 Okt 2013
03 Okt 2013
1
1
1
1 21 Agus 2013
21 Agus 2013
1
1
1 10 Jul 2013
1
1 14 Sep 2013
1
1 22 Jul 2013
1
1 11 Apr 2013
1
1 03 Okt 2013 1 04 Okt 2013 1
1 02 Jul 2013
1
1 17 Sep 2013
1
1 01 Mar 2013
1
1 04 Juni 2013
1
1 07 Jun 2013
1
1 18 Agus 2013
1
1 17 Agus 2013 1 15 Nop 2013
1
1
1
1 1
1 1
11 Jul 2013 14 Sep 2013
1
23 Jul 2013
1
03 Okt 2013
1
05 Okt 2013
1
1 1 1
1
12 Apr 2013
1
1 1 1
02 Jul 2013
1
1
17 Sep 2013
1
1
05 Mar 2013
1
1
08 Juni 2013
1
1
07 Jun 2013
1
1
18 Agus 2013
1
1
17 Agus 2013
1
1
16 Nop 2013
1
1
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 42
TABEL 27
HAL: 4A
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
5
2
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
AFP
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1
1
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 43
TABEL 27
HAL: 5
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
AFP
YANG TERSERANG
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA/KE L
DIKETAHUI
3
4
5
DITANGGULANGI 6
1
1 27 Agus 2013
1
1 30 Agus 2013
1
1 16 Okt 2013
16 Okt 2013
1 17 Okt 2013
JUMLAH PENDERITA
AKHIR
L
P
L+P
7
8
9
10
27 Agus 2013
1
1
30 Agus 2013
1
1 1
17 Okt 2013
1
1
1 28 Jan 2013
28 Jan 2013
1
1
1 01 Feb 2013
01 Feb 2013
1
1 26 sep 2013
1
1 1 1 1
26 sep 2013
1
1 16 Okt 2013
16 Okt 2013
1
1
1
1 19 Agus 2013
19 Agus 2013
1
1
1
1 20 Agus 2013
20 Agus 2013
1
1
1
1 10 Apr 2013
11 Apr 2013
1
1
1
1 29 Mei 2013
29 Mei 2013
1
1
1
1 10 Jan 2013
11 Jan 2013
1
1
1
1 17 Agus 2013
1
1 21 Agus 2013
1
1 21 Agus 2013
1
1 12 Agus 2013
1
1 20 Agus 2013
20 Agus 2013
1
1
1
1 24 Agus 2013
24 Agus 2013
1
1
1
1 20 Agus 2013
1
1 20 Agus 2013
1
1 22 Agus 2013 04 Nop 2013
1
19 Agus 2013
1
1
21 Agus 2013
1
1
22 Agus 2013
1
1
12 Agus 2013
1
1
20 Agus 2013
1
1
21 Agus 2013
1
1
22 Agus 2013
1
1
06 Nop 2013
1
1
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 44
TABEL 27
HAL: 5A
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
AFP
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 45
TABEL 27
HAL: 6
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 YANG TERSERANG JENIS KEJADIAN JUMLAH NO JUMLAH LUAR DESA/KE KEC BIASA L 1
6
7
2
Antraks
TN
3
4
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI 5
DITANGGULANGI 6
JUMLAH PENDERITA
AKHIR
L
P
L+P
7
8
9
10
1
1 29 Jan 2012
29 Jan 2012
3
0
3
1
1 29 Mei 2013
29 Mei 2013
5
6
11
1
1 23 Okt 2013
23 Okt 2013
2
2
4
1
1 17 Mar 2013
18 Mar 2013
1
1 23 Apr 2013
23 Apr 2013
1
05 Juli 2013
20 Mar 2013
1 1
05 Juli 2013
1 0
1
1
1
15
0
15
07 Juli 2013
8
Campak
1
1 06 Jun 2013
06 Jun 2013
9
Diare
1
1 11 Jul 2013
11 Jul 2013
19 Jul 2013
48
82
130
1
1 17 Juli 2013
18 Juli 2013
20 Juli 2013
17
26
43
TOTAL
328
454
846
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 46
TABEL 27
HAL: 6A
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JENIS KEJADIAN NO LUAR BIASA 1
2
0-7 8-28 HARI HARI
11
12
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
13
14
15
16
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
17
18
6 Antraks
19
20
21
2
7 TN
2
3
1
1
0
0
0
0
0
0
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
9.09
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0 -
0
0
0
1 8 Campak
15
9 Diare
TOTAL
3
1
2
5
12
7
14
9
39
25
3
5
8
4
2
20
3
1
78 106
151 137 255
58
0
15
13
27
5
11
0
0
0
CFR (%)
L
1
9
ATTACK RATE (%)
70+ THN
1 0
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
1 0
0
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
-
-
1
-
-
0
-
-
-
-
-
100.00
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
0
31
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 47
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH
1
2
3
4
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM 5
% 6
7301
SELAYAR
14
2
2
100.00
7302
BULUKUMBA
19
3
3
100.00
7303
BANTAENG
12
0
0
7304
JENEPONTO
18
2
2
100.00
7305
TAKALAR
14
3
3
100.00
7306
GOW A
25
24
24
100.00
7307
SINJAI
16
4
4
100.00
7308
MAROS
14
3
3
100.00
7309
PANGKEP
23
8
8
100.00
7310
BARRU
10
5
5
100.00
7311
BONE
38
11
9
81.82
7312
SOPPENG
17
3
3
100.00
7313
WAJO
23
7
7
100.00
7314
SIDRAP
14
0
0
7315
PINRANG
15
4
4
100.00
7316
ENREKANG
13
3
3
100.00
7317
LUWU
21
6
6
100.00
7318
TANA TORAJA
21
1
1
100.00
7322
LUWU UTARA
13
10
9
90.00
7325
LUWU TIMUR
15
2
2
100.00
7326
TORAJA UTARA
25
8
7
87.50
7371
MAKASSAR
43
12
12
100.00
7372
PARE-PARE
6
5
5
100.00
7373
PALOPO
11
1
1
100.00
127
123
96.85
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
0.00
0.00
Sumber: Seksi Penangulangan Penyakit Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 48
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 IBU HAMIL KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH
1
2
3
4
K1
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT DITOLONG YANKES NIFAS NAKES
K4 JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
7301 SELAYAR
14
2170
2170
100.00
1999
92.12
2072
1906
91.99
1,812
87.45
1,906
91.99
7302 BULUKUMBA
19
7,854
7,627
97.11
7,328
93.30
7,495
6,692
89.29
6,522
87.02
6,854
91.45
7303 BANTAENG
12
3331
3333
100.06
3039
91.23
3181
3023
95.03
3,023
95.03
3,023
95.03
7304 JENEPONTO
18
7375
7195
97.56
6626
89.84
7039
6022
85.55
5,687
80.79
5,687
80.79
7305 TAKALAR
14
6021
6274
104.20
5924
98.39
5742
5643
98.28
5,644
98.29
5,643
98.28
7306 GOWA
25
14,310
14,019
97.97
13,142
91.84
13,647
12,403
90.88
11,728
85.94
12,488
91.51
7307 SINJAI
16
4,733
4,824
101.92
3,954
83.54
4,519
3,950
87.41
2,813
62.25
3,766
83.34
7308 MAROS
14
6,380
6,258
98.09
6,147
96.35
6,090
5,718
93.89
5,726
94.02
5,715
93.84
7309 PANGKEP
23
6,993
6,868
98.21
6,427
91.91
6,667
5,942
89.13
5,851
87.76
5,939
89.08
7310 BARRU
10
3,575
3,607
100.90
3,263
91.27
3,385
3,114
91.99
3,058
90.34
3,139
92.73
7311 BONE
38
15,464
15,035
97.23
14,276
92.32
14,749
13,536
91.78
13,101
88.83
13,536
91.78
7312 SOPPENG
17
3,744
3,445
92.01
3,223
86.08
3,576
3,197
89.40
3,192
89.26
3,197
89.40
7313 WAJO
23
8,196
8,207
100.13
7,861
95.91
7,824
7,588
96.98
7,483
95.64
7,288
93.15
7314 SIDRAP
14
5,867
5,824
99.27
5,089
86.74
5,603
5,385
96.11
5,180
92.45
5,385
96.11
7315 PINRANG
15
7,649
7,415
96.94
7,126
93.16
7,301
7,015
96.08
7,006
95.96
7,015
96.08
7316 ENREKANG
13
3,889
3,905
100.41
3,438
88.40
3,715
3,596
96.80
3,051
82.13
3,607
97.09
7317 LUWU
21
7,424
6,796
91.54
5,770
77.72
7,088
6,230
87.90
5,753
81.17
6,216
87.70
7318 TANA TORAJA
21
4,165
4,388
105.35
3,946
94.74
3,976
3,945
99.22
3,877
97.51
3,951
99.37
7322 LUWU UTARA
13
6,013
5,615
93.38
4,676
77.76
5,737
5,159
89.93
4,550
79.31
4,938
86.07
7325 LUWU TIMUR
15
6,421
6,159
95.92
5,867
91.37
6,129
5,548
90.52
5,400
88.11
5,548
90.52
7326 TORAJA UTARA
25
4,191
4,029
96.13
3,595
85.78
4,000
3,531
88.28
3,416
85.40
3,564
89.10
7371 MAKASSAR
43
26,772
27,579
103.01
26,212
97.91
25,555
24,576
96.17
18,411
72.04
24,576
96.17
6
2,559
2,513
98.20
2,326
90.89
2,443
2,348
96.11
2,379
97.38
2,348
96.11
11
3,073
3,149
102.47
2,852
92.81
2,934
2,755
93.90
2,607
88.85
2,755
93.90
168,169
166,234
98.85
154,106
91.64
160,467
148,822
92.74
137,270
85.54
148,084
92.28
7372 PARE-PARE 7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
440
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 49
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKES MAS
JUMLAH IBU HAMIL
2
3
4
1
TT-1
TT-2
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-3 TT-4 TT-5 % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 8
9
10
11
12
13
TT2+ JUMLAH
%
14
15
16
7301
SELAYAR
14
2,170
1,064
49.03
933
43.00
230
10.60
152
7.00
134
6.18
1,449
66.77
7302
BULUKUMBA
19
7,854
5,712
72.73
5,165
65.76
348
4.43
211
2.69
348
4.43
6,072
77.31
7303
BANTAENG
12
3,331
3,319
99.64
3,237
97.18
0
0.00
0
0.00
0
3,237
97.18
7304
JENEPONTO
18
7,375
7,195
97.56
6,570
89.08
132
1.79
97
1.32
96
7305
TAKALAR
14
6,021
6,274
104.20
5,924
98.39
341
5.66
115
1.91
80
7306
GOWA
25
14,310
6,367
44.49
3,606
25.20
2,412
16.86
1,214
8.48
408
7307
SINJAI
16
4,733
1,927
40.71
1,964
41.50
833
17.60
443
9.36
355
7308
MAROS
14
6,380
6,258
98.09
6,147
96.35
439
6.88
248
3.89
7309
PANGKEP
23
6,993
6,868
98.21
6,427
91.91
274
3.92
158
2.26
7310
BARRU
10
3,575
3,589
100.39
3,589
100.39
0
0.00
0
0.00
0
0.00
7311
BONE
38
15,464
10,207
66.00
9,352
60.48
891
5.76
34
0.22
48
0.31
7312
SOPPENG
17
3,744
438
11.70
718
19.18
1,377
36.78
965
25.77
243
7313
WAJO
23
8,196
6,027
73.54
6,018
73.43
44
0.54
4
0.05
7314
SIDRAP
14
5,867
1,005
17.13
1,668
28.43
1,513
25.79
780
7315
PINRANG
15
7,649
5,133
67.11
4,598
60.11
706
9.23
7316
ENREKANG
13
3,889
1,748
44.95
1,174
30.19
456
11.73
7317
LUWU
21
7,424
4,211
56.72
4,094
55.15
159
7318
TANA TORAJA
21
4,165
2,589
62.16
1,947
46.75
509
12.22
203
4.87
347
7322
LUWU UTARA
13
6,013
710
11.81
656
10.91
369
6.14
198
3.29
7325
LUWU TIMUR
15
6,421
849
13.22
1,428
22.24
2,143
33.37
1,337
7326
TORAJA UTARA
25
4,191
2,930
69.91
2,543
60.68
191
4.56
26
7371
MAKASSAR
43
26,772
27,579
103.01
16,312
60.93
0
7372
PARE-PARE
6
2,559
415
16.22
291
11.37
204
7.97
69
7373
PALOPO
11
3,073
1,430
46.53
928
30.20
502
16.34
168,169
113,844
67.70
95,289
56.66
14,073
8.37
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
2.14
0
0.00
6,895
93.49
6,460
107.29
2.85
7,640
53.39
7.50
3,595
75.96
146
2.29
6,980
109.40
153
2.19
7,012
100.27
3,589
100.39
10,325
66.77
6.49
3,303
88.22
156
1.90
6,222
75.92
13.29
680
11.59
4,641
79.10
328
4.29
206
2.69
5,838
76.32
379
9.75
608
15.63
2,617
67.29
4,452
59.97
8.33
3,006
72.17
3,670
61.03
4,893
81.37
20.82
867
13.50
5,775
89.94
0.62
17
0.41
2,777
66.26
6,756
25.24
23,068
86.16
2.70
33
1.29
597
23.33
142
4.62
40
1.30
1,612
52.46
7,235
4.30
15,458
9.19
132,055
78.53
132
0
1.78
0
67
1.30 1.33
0.90
Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 50
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKES MAS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
2
3
4
1
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
7301
SELAYAR
14
24,830
1,344
5.41
974
3.92
291
1.17
182
7302
BULUKUMBA
19
95,523
1,876
1.96
20
0.02
4
0.00
0
0.00
0
0.00
24
0.03
7303
BANTAENG
12
31,682
3,506
11.07
3,323
10.49
0
0
0.00
0
0.00
3,323
10.49
7304
JENEPONTO
18
-
0
-
0
7305
TAKALAR
14
-
4,408
0
4,220
0
341
0
115
0
80
0
4,756
7306
GOWA
25
-
1,564
0
807
0
231
0
0
0
0
0
1,038
0
7307
SINJAI
16
50,733
1,148
2.26
723
1.43
243
0.48
166
0.33
106
0.21
1,238
2.44
7308
MAROS
14
56,119
102
0.18
8
0.01
0
-
0
-
0
-
8
0.01
7309
PANGKEP
23
76,218
536
0.70
302
0.40
260
0.34
255
0.33
30
0.04
847
1.11
7310
BARRU
10
48,658
3,607
7.41
3,607
7.41
0
-
0
-
0
-
3,607
7.41
7311
BONE
38
-
12,085
0
9,475
0
978
0
111
0
120
0
10,684
0
7312
SOPPENG
17
-
451
0
152
0
255
0
83
0
8
0
498
0
7313
WAJO
23
81,515
951
1.17
136
0.17
28
0.03
18
0.02
178
0.22
360
0.44
7314
SIDRAP
14
55,646
1,206
2.17
177
0.32
0
-
1
0.00
0
-
178
0.32
7315
PINRANG
15
66,440
5,361
8.07
5,361
8.07
5,361
8.07
5,361
8.07
5,361
8.07
21,444
32.28
7316
ENREKANG
13
42,416
481
1.13
71
0.17
38
0.09
22
0.05
17
0.04
148
0.35
7317
LUWU
21
68,935
1,015
1.47
978
1.42
13
0.02
39
0.06
21
0.03
1,051
1.52
7318
TANA TORAJA
21
54,784
2,503
4.57
1,856
3.39
431
0.79
163
0.30
326
0.60
2,776
5.07
7322
LUWU UTARA
13
2,111
0
1,157
0
529
0
299
0
338
0
2,323
0
7325
LUWU TIMUR
15
56,988
117
0.21
17
0.03
30
0.05
19
0.03
10
0.02
76
0.13
7326
TORAJA UTARA
25
62,990
1,339
2.13
974
1.55
163
0.26
163
0.26
0
-
1,300
2.06
7371
MAKASSAR
43
-
17,859
0
15,059
0
8,008
0
6,413
0
6,788
0
36,268
0
7372
PARE-PARE
6
-
1,093
0
768
0
391
0
231
0
118
0
1,508
0
7373
PALOPO
11
-
1,774
-
1,532
-
376
-
95
-
29
-
2,032
66,437
7.61
51,697
5.92
17,971
2.06
13,736
1.57
13,689
1.57
97,093
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
-
873,477
-
0
-
0
-
0
0.73
159
-
0.64
0
1,606
6.47
-
0 0
0 11.12
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 51
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
7301
SELAYAR
14
2170
2,170
100.00
1,999
92.12
7302
BULUKUMBA
19
7854
7303
BANTAENG
12
3331
7,578
96.49
6,854
87.27
3,333
100.06
3,039
7304
JENEPONTO
18
91.23
7375
7,195
97.56
6,626
7305
TAKALAR
89.84
14
6021
6,274
104.20
5,924
7306
98.39
GOWA
25
14310
14,019
97.97
13,142
91.84
7307
SINJAI
16
4733
4,824
101.92
3,887
82.13
7308
MAROS
14
6380
6,258
98.09
6,147
96.35
7309
PANGKEP
23
6993
6,868
98.21
6,427
91.91
7310
BARRU
10
3575
3,607
100.90
3,263
91.27
7311
BONE
38
15464
15,035
97.23
14,276
92.32
7312
SOPPENG
17
3744
3,445
92.01
3,223
86.08
7313
WAJO
23
8196
8,144
99.37
7,738
94.41
7314
SIDRAP
14
5867
5,824
99.27
5,089
86.74
7315
PINRANG
15
7649
7,415
96.94
7,126
93.16
7316
ENREKANG
13
3889
3,979
102.31
3,176
81.67
7317
LUWU
21
7424
6,796
91.54
5,770
77.72
7318
TANA TORAJA
21
4165
4,388
105.35
3,946
94.74
7322
LUWU UTARA
13
6013
5,549
92.28
4,499
74.82
7325
LUWU TIMUR
15
6421
6,159
95.92
5,867
91.37
7326
TORAJA UTARA
25
4191
4,029
96.13
3,595
85.78
7371
MAKASSAR
43
26772
27,519
102.79
22,696
84.78
7372
PARE-PARE
6
2559
2,513
98.20
2,356
92.07
7373
PALOPO
11
3073
3,149
102.47
2,875
93.56
440
168169
166,070
98.75
149,540
88.92
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 52
HAL : 1
TABEL 33
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
1
2
3
4
5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
%
S 6
7
7301
SELAYAR
14
2,170
434
300
69.12
7302
BULUKUMBA
19
7,854
1,571
1,109
70.60
7303
BANTAENG
12
3,331
666
335
50.29
7304
JENEPONTO
18
7,375
1,475
855
57.97
7305
TAKALAR
14
6,021
1,204
962
79.89
7306
GOW A
25
14,310
2,862
1,459
50.98
7307
SINJAI
16
4,733
947
341
36.02
7308
MAROS
14
6,380
1,276
611
47.88
7309
PANGKEP
23
6,993
1,399
957
68.43
7310
BARRU
10
3,575
715
612
85.59
7311
BONE
38
15,464
3,093
2,512
81.22
7312
SOPPENG
17
3,744
749
689
92.01
7313
W AJO
23
8,196
1,639
1,434
87.48
7314
SIDRAP
14
5,867
1,173
1,158
98.69
7315
PINRANG
15
7,649
1,530
928
60.66
7316
ENREKANG
13
3,889
778
252
32.40
7317
LUWU
21
7,424
1,485
652
43.91
7318
TANA TORAJA
21
4,165
833
525
63.03
7322
LUWU UTARA
13
6,013
1,203
699
58.12
7325
LUWU TIMUR
15
6,421
1,284
947
73.74
7326
TORAJA UTARA
25
4,191
838
386
46.05
7371
MAKASSAR
43
26,772
5,354
3,373
62.99
7372
PARE-PARE
6
2,559
512
345
67.41
7373
PALOPO
11
3,073
615
419
68.17
168,169
33,634
21,860
64.99
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 53
HAL : 2
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH PUSKESMAS 3
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
7301
SELAYAR
14
1,000
965
1,965
150
145
295
90
60.00
91
62.87
181
61.41
7302
BULUKUMBA
19
3,309
3,517
6,826
496
528
1,024
280
56.41
353
66.91
633
61.82
7303
BANTAENG
12
1,550
1,487
3,037
233
223
456
113
48.60
161
72.18
274
60.15
7304
JENEPONTO
18
3,152
2,913
6,065
473
437
910
0
0.00
0
0.00
443
48.69
7305
TAKALAR
14
2,865
2,757
5,622
430
414
843
0
0.00
0
0.00
323
38.30
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
933
933
1,866
41.92
664
35.59
7307
SINJAI
16
2,050
1,906
3,956
308
286
593
0.00
213
35.89
7308
MAROS
14
2,265
3,400
5,665
340
510
850
173
50.92
266
52.16
459
54.02
7309
PANGKEP
23
3,104
2,828
5,932
466
424
890
198
42.53
299
70.49
497
55.86
7310
BARRU
10
1,524
1,632
3,156
229
245
473
0
0.00
0
0.00
279
58.94
7311
BONE
38
6,712
6,759
13,471
1,007
1,014
2,021
0
0.00
0
0.00
1,677
82.99
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
247
231
479
0
0.00
0
0.00
231
48.26
7313
WAJO
23
3,865
3,676
7,541
580
551
1,131
0
0.00
0
0.00
915
80.89
7314
SIDRAP
14
2,724
2,629
5,353
409
394
803
264
64.61
255
64.66
519
64.64
7315
PINRANG
15
3,604
3,402
7,006
541
510
1,051
284
52.53
351
68.78
635
60.42
7316
ENREKANG
13
1,867
1,711
3,578
280
257
537
148
52.85
125
48.70
273
50.87
7317
LUWU
21
2,386
2,275
4,661
358
341
699
0.00
194
27.75
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
349
310
659
15.47
106
16.08
7322
LUWU UTARA
13
2,698
2,584
5,282
405
388
792
0.00
250
31.55
7325
LUWU TIMUR
15
2,990
2,570
5,560
449
386
834
183
40.80
166
43.06
349
41.85
7326
TORAJA UTARA
25
1,887
1,676
3,563
283
251
534
79
27.91
70
27.84
149
27.88
7371
MAKASSAR
43 -
7372
PARE-PARE
6
584
581
1,165
88
7373
PALOPO
11
1,417
1,307
2,724
61,748
60,403
146,727
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
-
24,576
0
0
273 0
0 58 0
29.26
391
0.00
0
0.00
0
16.62
48
0.00
0
3,686
0
0.00
0
0.00
2,745
74.46
87
175
0
0.00
0
0.00
143
81.83
213
196
409
0
0.00
0
0.00
222
54.33
9,262
9,060
22,009
28.43
12,374
56.22
2,143
23.14
2,576
Sumber: Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 54
TABEL 34
Hal: 1
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
7301
SELAYAR
14
335
2.14
8
0.05
0
0.00
1,739
11.09
2,082
13.28
7302
BULUKUMBA
19
4,083
7303
BANTAENG
12
3,050
8.32
0
0.00
285
0.58
5,899
12.01
10,267
20.91
4.31
31
0.04
399
0.56
4,111
5.81
7,591
7304
JENEPONTO
18
10.74
130
0.33
3
0.01
41
0.10
2,062
5.26
2,236
7305
TAKALAR
5.70
14
1,588
4.54
451
1.29
656
1.88
4,063
11.61
6,758
19.32
7306 7307
GOWA
25
2,527
2.94
80
0.09
629
0.73
8,561
9.98
11,797
13.75
SINJAI
16
338
1.10
27
0.09
204
0.67
3,642
11.88
4,211
13.74
7308
MAROS
14
880
6.38
15
0.11
118
0.86
494
3.58
1,507
10.93
7309
PANGKEP
23
525
1.53
7
0.02
343
1.00
1,776
5.17
2,651
7.71
7310
BARRU
10
588
3.00
13
0.07
315
1.61
1,148
5.87
2,064
10.55
7311
BONE
38
413
0.48
219
0.25
186
0.22
577
0.67
1,395
1.61
7312
SOPPENG
17
1,168
3.83
10
0.03
495
1.62
2,092
6.86
3,765
12.35
7313
WAJO
23
399
3.37
73
0.62
12
0.10
978
8.25
1,462
12.34
7314
SIDRAP
14
5,324
11.71
220
0.48
889
1.95
4,437
9.76
10,870
23.90
7315
PINRANG
15
5,439
6.33
0
0.00
1,622
1.89
7,452
8.67
14,513
16.89
7316
ENREKANG
13
589
3.28
45
0.25
325
1.81
3,337
18.56
4,296
23.89
7317
LUWU
21
1,043
2.66
7
0.02
1,017
2.59
2,326
5.92
4,393
11.19
7318
TANA TORAJA
21
4,589
18.59
3
0.01
935
3.79
3,371
13.66
8,898
36.05
7322
LUWU UTARA
13
1,997
4.70
91
0.21
792
1.86
9,065
21.34
11,945
28.12
7325
LUWU TIMUR
15
1,744
4.55
31
0.08
739
1.93
3,421
8.93
5,935
15.50
7326
TORAJA UTARA
25
1,274
5.21
8
0.03
421
1.72
2,426
9.92
4,129
16.89
7371
MAKASSAR
43
10,803
9.51
628
0.55
4,270
3.76
11,689
10.28
27,390
24.10
7372
PARE-PARE
6
115
2.16
3
0.06
206
3.87
229
4.30
553
10.39
7373
PALOPO
11
1,214
6.51
40
0.21
553
2.96
1,122
6.01
2,929
15.70
50,155
5.12
2,013
0.21
15,452
1.58
86,017
8.79
153,637
15.70
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 55
TABEL 34
Hal : 2
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
PESERTA KB AKTIF NON MKJP
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESM AS
KON DOM
2
3
1
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
20
21
22
23
JUMLAH
26
% MKJP + NON MKJP
14
15
16
17
18
19
SELAYAR
14
1,827
11.65
7,610
48.53
4,162
26.54
0
0.00
0
0.00
13,599
86.72
15,681
100.00
7302
BULUKUMBA
19
3,450
7.03
23,215
47.28
12,167
24.78
0
0.00
5
0.01
38,837
79.09
49,104
100.00
7303
BANTAENG
12
1,088
1.54
40,743
57.62
21,288
30.11
0
0.00
0
0.00
63,119
89.26
70,710
100.00
7304
JENEPONTO
18
233
0.59
31,338
79.94
5,234
13.35
0
0.00
159
0.41
36,964
94.30
39,200
100.00
7305
TAKALAR
14
1,638
4.68
13,717
39.21
12,869
36.79
0
0.00
0
0.00
28,224
80.68
34,982
100.00
7306
GOWA
25
6,066
7.07
43,033
50.14
24,923
29.04
0
0.00
0
0.00
74,022
86.25
85,819
100.00
7307
SINJAI
16
1,709
5.57
17,779
58.00
6,923
22.58
0
0.00
34
0.11
26,445
86.26
30,656
100.00
7308
MAROS
14
670
4.86
7,205
52.26
4,404
31.95
0
0.00
0
0.00
12,279
89.07
13,786
100.00
7309
PANGKEP
23
1,063
3.09
21,195
61.65
9,473
27.55
0
0.00
0
0.00
31,731
92.29
34,382
100.00
7310
BARRU
10
1,393
7.12
7,993
40.84
8,122
41.50
0
0.00
0
0.00
17,508
89.45
19,572
100.00
7311
BONE
38
47,880
55.43
32,443
37.56
4,669
5.40
0
0.00
0
0.00
84,992
98.39
86,387
100.00
7312
SOPPENG
17
1,950
6.39
11,771
38.60
13,011
42.66
0
0.00
0
0.00
26,732
87.65
30,497
100.00
7313
WAJO
23
1,251
10.56
4,811
40.60
4,327
36.51
0
0.00
0
0.00
10,389
87.66
11,851
100.00
7314
SIDRAP
14
13,312
29.27
17,750
39.03
3,549
7.80
0
0.00
0
0.00
34,611
76.10
45,481
100.00
7315
PINRANG
15
2,281
2.65
49,607
57.72
15,823
18.41
0
0.00 3,719
4.33
71,430
83.11
85,943
100.00
7316
ENREKANG
13
1,684
9.37
6,897
38.36
5,103
28.38
0
0.00
0
0.00
13,684
76.11
17,980
100.00
7317
LUWU
21
2,528
6.44
20,712
52.74
10,025
25.53
0
0.00 1,611
4.10
34,876
88.81
39,269
100.00
7318
TANA TORAJA
21
8,043
32.59
6,339
25.69
1,399
5.67
0
0.00
0
0.00
15,781
63.95
24,679
100.00
7322
LUWU UTARA
13
16,359
38.52
12,242
28.82
1,928
4.54
0
0.00
0
0.00
30,529
71.88
42,474
100.00
7325
LUWU TIMUR
15
2,261
5.90
17,018
44.44
13,080
34.16
0
0.00
0
0.00
32,359
84.50
38,294
100.00
7326
TORAJA UTARA
25
905
3.70
14,331
58.63
5,080
20.78
0
0.00
0
0.00
20,316
83.11
24,445
100.00
7371
MAKASSAR
43
4,160
3.66
48,989
43.10
33,115
29.14
0
0.00
0
0.00
86,264
75.90
113,654
100.00
7372
PARE-PARE
6
291
5.47
2,356
44.25
2,124
39.89
0
0.00
0
0.00
4,771
89.61
5,324
100.00
7373
PALOPO
11
9,617
51.55
4,734
25.38
1,376
7.38
0
0.00
0
0.00
15,727
84.30
18,656
100.00
131,659
13.45
463,828
47.39
224,174
22.90
0
0.00 5,528
0.56
825,189
84.30
978,826
100.00
440
25
MKJP + NON MKJP
7301
JUMLAH (KAB/KOTA)
24
%
27
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 56
TABEL 35
Hal: 1
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NON MKJP
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESM AS
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
7301
SELAYAR
14
3
2.05
0
0.00
0
0.00
9
6.16
12
7302
BULUKUMBA
19
59
2.90
0
0.00
0
0.00
135
6.63
194
9.52
7303
BANTAENG
12
51
1.71
4
0.13
53
1.77
837
28.00
945
31.62
7304
JENEPONTO
18
25
0.28
0
0.00
15
0.17
545
6.06
585
6.50
7305
TAKALAR
14
117
0.83
114
0.80
435
3.07
4,113
29.03
4,779
33.73
7306
GOWA
25
156
0.62
7
0.03
18
0.07
2,161
8.52
2,342
9.24
7307
SINJAI
16
3
0.39
0
0.00
4
0.52
24
3.14
31
4.05
7308
MAROS
14
6
0.73
6
0.73
22
2.67
39
4.74
73
8.87
7309
PANGKEP
23
2
0.25
0
0.00
6
0.75
44
5.47
52
6.46
7310
BARRU
10
121
1.48
0
0.00
27
0.33
347
4.24
495
6.05
7311
BONE
38
539
0.93
175
0.30
250
0.43
685
1.19
1,649
2.86
7312
SOPPENG
17
63
1.57
4
0.10
46
1.15
273
6.82
386
9.65
7313
WAJO
23
1,992
4.03
298
0.60
433
0.88
6,478
13.11
9,201
18.63
7314
SIDRAP
14
64
11.87
4
0.74
4
0.74
54
10.02
126
23.38
7315
PINRANG
15
237
2.32
1
0.01
31
0.30
456
4.47
725
7.11
7316
ENREKANG
13
82
2.59
16
0.50
38
1.20
524
16.53
660
20.82
7317
LUWU
21
17
0.96
0
0.00
9
0.51
116
6.54
142
8.00
7318
TANA TORAJA
21
443
4.95
0
0.00
156
1.74
1,136
12.69
1,735
19.38
7322
LUWU UTARA
13
225
2.13
97
0.92
83
0.78
1,636
15.47
2,041
19.30
7325
LUWU TIMUR
15
490
5.11
6
0.06
90
0.94
1,291
13.47
1,877
19.58
7326
TORAJA UTARA
25
1,274
6.19
2
0.01
421
2.04
2,426
11.78
4,123
20.02
7371
MAKASSAR
43
3,454
6.39
22
0.04
930
1.72
2,710
5.01
7,116
13.17
7372
PARE-PARE
6
15
1.79
0
0.00
3
0.36
64
7.64
82
9.79
7373
PALOPO
11
199
4.53
2
0.05
56
1.28
430
9.79
687
15.65
9,637
3.21
758
0.25
3,130
1.04
26,533
8.84
40,058
13.35
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
8.22
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 57
TABEL 35
Hal : 2
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS KONDOM 3
14
PESERTA KB BARU NON MKJP %
SUNTIK
15
16
%
PIL
17
18
% 19
OBAT VAGI NA 20
%
LAIN NYA
21
22
%
JUMLAH
23
24
%
MKJP + NON MKJP
25
26
% MKJP + NON MKJP 27
7301 SELAYAR
14
6
4.11
100
68.49
28
19.18
0
0.00
0
0.00
134
91.78
146
100.00
7302 BULUKUMBA
19
178
8.74
1,201
58.96
464
22.78
0
0.00
0
0.00
1,843
90.48
2,037
100.00
7303 BANTAENG
12
48
1.61
1,632
54.60
364
12.18
0
0.00
0
0.00
2,044
68.38
2,989
100.00
7304 JENEPONTO
18
139
1.55
6,982
77.61
1,273
14.15
0
0.00
17
0.19
8,411
93.50
8,996
100.00
7305 TAKALAR
14
772
5.45
5,912
41.72
2,048
14.45
0
0.00
659
4.65
9,391
66.27
14,170
100.00
7306 GOWA
25
2,319
9.15
11,429
45.07
8,882
35.03
385
1.52
0
0.00
23,015
90.76
25,357
100.00
7307 SINJAI
16
100
13.07
457
59.74
177
23.14
0
0.00
0
0.00
734
95.95
765
100.00
7308 MAROS
14
24
2.92
500
60.75
226
27.46
0
0.00
0
0.00
750
91.13
823
100.00
7309 PANGKEP
23
22
2.73
503
62.48
228
28.32
0
0.00
0
0.00
753
93.54
805
100.00
7310 BARRU
10
477
5.83
3,894
47.57
3,319
40.55
0
0.00
0
0.00
7,690
93.95
8,185
100.00
7311 BONE
38
27,190
47.14
24,484
42.45
4,359
7.56
1
0.00
0
0.00
56,034
97.14
57,683
100.00
7312 SOPPENG
17
249
6.22
2,225
55.61
1,141
28.52
0
0.00
0
0.00
3,615
90.35
4,001
100.00
7313 WAJO
23
4,870
9.86
16,191
32.78
19,138
38.74
0
0.00
0
0.00
40,199
81.37
49,400
100.00
7314 SIDRAP
14
163
30.24
218
40.45
32
5.94
0
0.00
0
0.00
413
76.62
539
100.00
7315 PINRANG
15
440
4.31
3,980
39.00
5,059
49.58
0
0.00
0
0.00
9,479
92.89
10,204
100.00
7316 ENREKANG
13
258
8.14
1,452
45.80
800
25.24
0
0.00
0
0.00
2,510
79.18
3,170
100.00
7317 LUWU
21
80
4.51
1,035
58.34
352
19.84
0
0.00
165
9.30
1,632
92.00
1,774
100.00
7318 TANA TORAJA
21
2,853
31.87
3,192
35.65
1,173
13.10
0
0.00
0
0.00
7,218
80.62
8,953
100.00
7322 LUWU UTARA
13
3,212
30.37
3,370
31.86
1,953
18.47
0
0.00
0
0.00
8,535
80.70
10,576
100.00
7325 LUWU TIMUR
15
921
9.61
3,687
38.47
3,100
32.34
0
0.00
0
0.00
7,708
80.42
9,585
100.00
7326 TORAJA UTARA
25
905
4.39
10,484
50.91
5,080
24.67
0
0.00
0
0.00
16,469
79.98
20,592
100.00
7371 MAKASSAR
43
2,675
4.95
29,616
54.80
14,636
27.08
0
0.00
0
0.00
46,927
86.83
54,043
100.00
7372 PARE-PARE
6
559
66.71
157
18.74
40
4.77
0
0.00
0
0.00
756
90.21
838
100.00
11
2,107
47.98
1,124
25.60
473
10.77
0
0.00
0
0.00
3,704
84.35
4,391
100.00
50,567
16.85
133,825
44.61
74,345
24.78
386
0.13
841
0.28
259,964
86.65
300,022
100.00
7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
440
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 58
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
7301
SELAYAR
14
22,191
146
0.66
15,681
7302
BULUKUMBA
19
74,192
2,037
2.75
49,104
66.19
7303
BANTAENG
12
31,847
2,989
9.39
70,710
222.03
7304
JENEPONTO
18
60,695
8,996
14.82
39,200
64.59
7305
TAKALAR
14
46,229
14,170
30.65
34,982
75.67
7306
GOWA
25
124,654
25,357
20.34
85,819
68.85
7307
SINJAI
16
41,210
765
1.86
30,656
74.39
7308
MAROS
14
57,996
823
1.42
13,786
23.77
7309
PANGKEP
23
55,467
805
1.45
34,382
61.99
7310
BARRU
10
30,424
8,185
26.90
19,572
64.33
7311
BONE
38
127,215
57,683
45.34
86,387
67.91
7312
SOPPENG
17
40,188
4,001
9.96
30,497
75.89
7313
WAJO
23
68,750
49,400
71.85
11,851
17.24
7314
SIDRAP
14
52,229
539
1.03
45,481
87.08
7315
PINRANG
15
63,862
10,204
15.98
85,943
134.58
7316
ENREKANG
13
36,912
3,170
8.59
17,980
48.71
7317
LUWU
21
66,092
1,774
2.68
39,269
59.42
7318
TANA TORAJA
21
37,303
8,953
24.00
24,679
66.16
7322
LUWU UTARA
13
53,736
10,576
19.68
42,474
79.04
7325
LUWU TIMUR
15
49,575
9,585
19.33
38,294
77.24
7326
TORAJA UTARA
25
39,409
20,592
52.25
24,445
62.03
7371
MAKASSAR
43
46,820
54,043
115.43
113,654
242.75
7372
PARE-PARE
6
22,125
838
3.79
5,324
24.06
7373
PALOPO
11
25,401
4,391
17.29
18,656
73.45
1,274,522
300,022
23.54
978,826
76.80
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
70.66
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 59
TABEL 37
HAL: 1
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
JUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P
L
L +P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301 SELAYAR
14
1,000
965
1,965
1,965
196.50
1,895
196.37
3,860
7302 BULUKUMBA
19
3,309
3,517
6,826
3,230
97.61
3,430
97.53
6,660
97.57
7303 BANTAENG
12
1,550
1,487
3,037
1,487
95.94
1,550
104.24
3,037
100.00
7304 JENEPONTO
18
3,152
2,913
6,065
3,152
100.00
2,913
100.00
6,065
100.00
7305 TAKALAR
14
2,865
2,757
5,622
0
0.00
0
0.00
5,621
99.98
7306 GOWA
25
6,220
6,218
12,438
6,220
100.00
1,919
30.86
8,139
65.44
7307 SINJAI
16
2,050
1,906
3,956
2,011
98.10
1,868
98.01
3,879
98.05
7308 MAROS
14
2,265
3,400
5,665
2,395
105.74
3,590
105.59
5,985
105.65
7309 PANGKEP
23
3,104
2,828
5,932
3,104
100.00
2,828
100.00
5,932
100.00
7310 BARRU
10
1,524
1,632
3,156
1,524
100.00
1,633
100.06
3,157
100.03
7311 BONE
38
6,712
6,759
13,471
6,712
100.00
6,759
100.00
13,471
100.00
7312 SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,649
100.00
1,542
100.00
3,191
100.00
7313 WAJO
23
3,865
3,676
7,541
3,865
100.00
3,676
100.00
7,541
100.00
7314 SIDRAP
14
2,724
2,629
5,353
2,724
100.00
2,629
100.00
5,353
100.00
7315 PINRANG
15
3,604
3,402
7,006
3,637
100.92
3,424
100.65
7,061
100.79
7316 ENREKANG
13
1,867
1,711
3,578
1,879
100.64
1,702
99.47
3,581
100.08
7317 LUWU
21
2,386
2,275
4,661
-
0.00
3,011
64.60
7318 TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
2,326
100.00
2,068
100.00
4,394
100.00
7322 LUWU UTARA
13
2,698
2,584
5,282
2,697
99.96
2,579
99.81
5,276
99.89
7325 LUWU TIMUR
15
2,990
2,570
5,560
-
0.00
5,548
99.78
7326 TORAJA UTARA
25
1,887
1,676
3,563
1,876
99.43
1,664
99.27
3,540
99.35
7371 MAKASSAR
43
24,576
12,660
0.00
11,682
0.00
24,342
99.05
1,165
1,913
327.57
1,850
318.42
3,763
323.00
7372 PARE-PARE 7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
6 11 440
-
-
584
581
0.00
0.00
-
-
196.44
1,417
1,307
2,724
1,362
96.12
1,307
100.00
2,669
97.98
61,748
60,403
146,727
68,388
110.75
62,508
103.48
145,076
98.87
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 60
TABEL 37
HAL: 2
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
JUMLAH LAHIR HIDUP
BBLR P
L
L +P
L
P
L+ P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
13
14
15
16
17
18
7301 SELAYAR
14
1,000
965
1,965
55
50
2.64
105
2.72
7302 BULUKUMBA
19
3,309
3,517
6,826
79
2.45
87
2.54
166
2.49
7303 BANTAENG
12
1,550
1,487
3,037
22
1.48
38
2.45
60
1.98
7304 JENEPONTO
18
3,152
2,913
6,065
72
2.28
65
2.23
137
2.26
7305 TAKALAR
14
2,865
2,757
5,622
0
0.00
0
0.00
196
3.49
7306 GOWA
25
6,220
6,218
12,438
132
2.12
154
8.03
286
3.51
7307 SINJAI
16
2,050
1,906
3,956
103
5.12
84
4.50
187
4.82
7308 MAROS
14
2,265
3,400
5,665
42
1.75
63
1.75
105
1.75
7309 PANGKEP
23
3,104
2,828
5,932
126
4.06
106
3.75
232
3.91
7310 BARRU
10
1,524
1,632
3,156
44
2.89
63
3.86
107
3.39
7311 BONE
38
6,712
6,759
13,471
91
1.36
72
1.07
163
1.21
7312 SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
76
4.61
92
5.97
168
5.26
7313 WAJO
23
3,865
3,676
7,541
156
4.04
168
4.57
324
4.30
7314 SIDRAP
14
2,724
2,629
5,353
98
3.60
142
5.40
240
4.48
7315 PINRANG
15
3,604
3,402
7,006
125
3.44
91
2.66
216
3.06
7316 ENREKANG
13
1,867
1,711
3,578
90
4.79
85
4.99
175
4.89
7317 LUWU
21
2,386
2,275
4,661
0.00
70
1.98
7318 TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
34
1.46
43
2.08
77
1.75
7322 LUWU UTARA
13
2,698
2,584
5,282
126
4.67
101
3.92
227
4.30
7325 LUWU TIMUR
15
2,990
2,570
5,560
66
0.00
56
0.00
122
2.20
7326 TORAJA UTARA
25
1,887
1,676
3,563
32
1.71
52
3.13
84
2.37
7371 MAKASSAR
43
0.00
611
2.51
7372 PARE-PARE 7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
0.00
0
0.00
-
-
-
6
584
581
1,165
79
4.13
47
2.54
126
3.35
11
1,417
1,307
2,724
39
2.86
37
2.83
76
2.85
61,748
60,403
146,727
1,687
2.47
1,696
2.71
4,260
2.93
440
24,576
-
2.79898
0
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 61
HAL : 1
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L + P
JUMLAH BAYI L
P
L + P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
905
95.97
936
91.14
1,841
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,309
95.42
3,517
95.75
6,826
95.59
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,487
101.02
1,550
99.68
3,037
100.33
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,148
95.77
2,903
83.32
6,051
89.37
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
0
0.00
0
0.00
5,616
102.63
7306
GOW A
25
6,220
6,218
12,438
6,220
100.00
6,218
100.00
12,438
100.00
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
2,050
93.44
1,906
90.25
3,956
91.87
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
2,265
97.67
3,400
97.70
5,665
97.69
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
3,104
99.61
2,828
86.25
5,932
92.76
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,524
96.52
1,633
98.67
3,157
97.62
7311
BONE
38
-
-
0.00
11,178
79.48
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,649
100.00
1,542
100.00
3,191
100.00
7313
W AJO
23
3,552
3,898
7,450
3,855
108.53
3,675
94.28
7,530
101.07
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,730
100.48
2,623
100.15
5,353
100.32
7315
PINRANG
15
916
1,371
2,287
2,738
298.91
2,610
190.37
5,348
233.84
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,856
95.28
1,707
95.20
3,563
95.24
7317
LUWU
21
-
-
3,568
-
0.00
3,117
87.36
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
2,016
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
7371
MAKASSAR
43
12,660
7372
PARE-PARE
6
584
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
14,064
-
0.00
0.00
-
-
93.45
86.67
1,941
93.86
3,957
90.05
2,639
97.70
2,498
96.78
5,137
97.25
3,007
100.91
2,528
88.48
5,535
94.83
3,810
1,883
93.23
1,675
93.58
3,558
93.39
11,682
24,342
0
0.00
0
0.00
22,655
93.07
582
1,166
470
80.48
453
77.84
923
79.16
1,417
1,307
2,724
1,417
100.00
1,307
100.00
2,724
100.00
62,855
63,258
143,745
48,272
76.80
47,450
75.01
138,288
96.20
Sumber: - Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 62
TABEL 38
HAL : 2
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L + P
JUMLAH BAYI L
P
L + P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
13
14
15
16
17
18
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
782
82.93
882
85.88
1,664
84.47
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,177
91.61
3,373
91.83
6,550
91.72
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,450
98.51
1,510
97.11
2,960
97.79
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
2,831
86.13
2,559
73.45
5,390
79.60
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
0
0.00
0
0.00
5,562
101.64
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
6,034
97.01
5,673
91.24
11,707
94.12
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
1,903
86.74
1,860
88.07
3,763
87.39
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
2,218
95.64
3,366
96.72
5,584
96.29
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
2,988
95.89
2,784
84.90
5,772
90.26
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,482
93.86
1,543
93.23
3,025
93.54
7311
BONE
38
-
-
0.00
10,734
76.32
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,610
97.63
1,550
100.52
3,160
99.03
7313
WAJO
23
3,552
3,898
7,450
3,800
106.98
3,614
92.71
7,414
99.52
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,594
95.47
2,494
95.23
5,088
95.35
7315
PINRANG
15
916
1,371
2,287
2,600
283.84
2,478
180.74
5,078
222.04
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,650
84.70
1,505
83.94
3,155
84.34
7317
LUWU
21
-
-
3,568
0.00
2,688
75.34
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
1,929
82.93
1,859
89.89
3,788
86.21
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,482
91.89
2,416
93.61
4,898
92.73
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
2,842
95.37
2,473
86.56
5,315
91.06
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
1,810
89.61
1,607
89.78
3,417
89.69
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
0
0.00
0
0.00
21,693
89.12
7372
PARE-PARE
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
14,064
-
0.00
-
0.00
-
-
6
584
582
1,166
328
56.16
321
55.15
649
55.66
11
1,417
1,307
2,724
1,387
97.88
1,207
92.35
2,594
95.23
62,855
63,258
143,745
45,897
73.02
45,074
71.25
131,648
91.58
440
Sumber: - Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 63
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN P JUMLAH %
L
3
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH 7
% 8
9
L + P JUMLAH
10
11
% 12
7301
SELAYAR
14
380
379
759
277
72.89
285
75.20
562
74.04
7302
BULUKUMBA
19
1,141
1,311
2,452
1,034
90.62
555
42.33
1,589
64.80
7303
BANTAENG
12
643
668
1,311
428
66.56
447
66.92
875
66.74
7304
JENEPONTO
18
68.05
1,519
67.66
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
45.14
2,703
49.40
7306
GOWA
25
6,471
6,612
13,083
0
9,485
72.50
7307
SINJAI
16
944
808
1,752
731
77.44
640
79.21
1,371
78.25
7308
MAROS
14
1,218
1,828
3,046
859
70.53
1,288
70.46
2,147
70.49
7309
PANGKEP
23
-
-
6,395
-
0
-
0
4,355
68.10
7310
BARRU
10
-
-
2,175
-
0
-
0
1,124
51.68
7311
BONE
38
-
-
8,330
-
0
-
0
4,788
57.48
7312
SOPPENG
17
-
-
1,320
-
0
-
0
869
65.83
7313
WAJO
23
3,552
3,898
7,450
-
0
-
0
3,089
41.46
7314
SIDRAP
14
2,210
3,316
5,526
1,113
50.36
1,671
50.39
2,784
50.38
7315
PINRANG
15
916
1,371
2,287
916
100.00
1,371
100.00
2,287
100.00
7316
ENREKANG
13
689
697
1,386
600
87.08
552
79.20
1,152
83.12
7317
LUWU
21
0
1,531
64.87
7318
TANA TORAJA
21
644
621
1,265
396
61.49
380
61.19
776
61.34
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
1,793
66.38
1,907
73.89
3,700
70.05
7325
LUWU TIMUR
15
1,201
1,125
2,326
1,007
83.85
957
85.07
1,964
84.44
7326
TORAJA UTARA
25
1,010
895
1,905
598
59.21
686
76.65
1,284
67.40
7371
MAKASSAR
43
6,867
6,336
13,203
3,833
55.82
5,117
80.76
8,950
67.79
7372
PARE-PARE
6
773
818
1,591
212
27.43
243
29.71
455
28.60
7373
PALOPO
22.65
610
22.39
47.87
59,969
62.70
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
1112
-
1133
-
2,245
2,360
1417
1307
36,676
38,389
2,724 95,645
748 1,491 -
67.27 53.50 0
-
0
314 16,350
22.16 44.58
771 1,212 -
-
296 18,378
Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 64
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH PUSKESM AS
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH BAYI
L
P
L+P JUMLAH 11
% 12
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
874
92.68
916
89.19
1,790
90.86
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,284
94.69
3,523
95.92
6,807
95.32
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,103
74.93
1,149
73.89
2,252
74.40
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,102
94.37
2,926
83.98
6,028
89.03
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
2,866
102.83
2,687
100.07
5,553
101.48
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
5,973
96.03
6,210
99.87
12,183
97.95
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
2,164
98.63
2,055
97.30
4,219
97.98
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
2,562
110.48
3,846
110.52
6,408
110.50
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
2,956
94.87
3,016
91.98
5,972
93.39
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,565
99.11
1,646
99.29
7311
BONE
38
-
-
7312
SOPPENG
17
1,649
7313
WAJO
23
7314
SIDRAP
14
7315
PINRANG
7316
99.46
3,211
13,609
-
0.00
-
0.00
13,197
96.97
1,542
3,191
-
0.00
-
0.00
3,323
104.14
3,552
3,898
7,450
3,802
107.04
3,956
101.49
7,758
104.13
2,717
2,619
5,336
2,559
94.18
2,604
99.43
5,163
96.76
15
3,500
3,523
7,023
3,359
95.97
3,619
102.72
6,978
99.36
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,338
68.69
1,276
71.17
2,614
69.87
7317
LUWU
21
-
-
6,274
-
0.00
3,449
54.97
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
2,217
95.31
2,138
103.38
4,355
99.11
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,498
92.48
2,407
93.26
4,905
92.86
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
2,867
96.21
2,593
90.76
5,460
93.54
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
1,855
91.84
1,643
91.79
3,498
91.82
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
7372
PARE-PARE
6
584
582
1,166
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
-
0.00
0.00
768
131.51
-
0.00
23,528
96.66
811
-
139.35
1,579
135.42
1,417
1,307
2,724
1,430
100.92
1,296
99.16
2,726
100.07
65,439
65,410
150,732
49,142
75.10
50,317
76.93
142,956
94.84
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 65
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
2
3
4
5
1
% DESA/KEL UCI 6
7301
SELAYAR
14
74
67
90.54
7302
BULUKUMBA
19
126
131
103.97
7303
BANTAENG
12
67
66
98.51
7304
JENEPONTO
18
113
75
66.37
7305
TAKALAR
14
83
87
104.82
7306
GOWA
25
167
135
80.84
7307
SINJAI
16
80
63
78.75
7308
MAROS
14
103
76
73.79
7309
PANGKEP
23
102
96
94.12
7310
BARRU
10
54
51
94.44
7311
BONE
38
372
350
94.09
7312
SOPPENG
17
70
70
100.00
7313
WAJO
23
176
174
98.86
7314
SIDRAP
14
105
101
96.19
7315
PINRANG
15
104
101
97.12
7316
ENREKANG
13
129
126
97.67
7317
LUWU
21
227
216
95.15
7318
TANA TORAJA
21
159
113
71.07
7322
LUWU UTARA
13
176
165
93.75
7325
LUWU TIMUR
15
102
121
118.63
7326
TORAJA UTARA
25
151
132
87.42
7371
MAKASSAR
43
143
143
100.00
7372
PARE-PARE
6
22
22
100.00
7373
PALOPO
11
48
39
81.25
2,953
2,720
92.11
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:
440
- Kantor Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2013 - Seksi Penanggulangan Penyakit Dinkes Prov. Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 66
TABEL 42
HAL : 1
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
BAYI DIIMUNISASI DPT1+HB1 P
JUMLAH BAYI L
L + P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
1,104
117.07
1,105
107.59
2,209
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,263
94.09
3,329
90.63
6,592
92.31
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,547
105.10
1,619
104.12
3,166
104.59
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,400
103.44
2,878
82.61
6,278
92.72
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
2,638
94.65
2,636
98.18
5,274
96.38
7306
GOW A
25
6,220
6,218
12,438
6,905
111.01
7,062
113.57
13,967
112.29
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
1,971
89.84
1,957
92.66
3,928
91.22
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
3,671
158.30
3,523
101.24
7,194
124.06
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
3,102
99.55
3,242
98.87
6,344
99.20
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,601
101.39
1,543
93.23
3,144
97.22
7311
BONE
38
6,061
7,548
13,609
6,670
110.05
7,365
97.58
14,035
103.13
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,829
110.92
1,611
104.47
3,440
107.80
7313
W AJO
23
3,552
3,898
7,450
3,922
110.42
3,682
94.46
7,604
102.07
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,792
102.76
2,585
98.70
5,377
100.77
7315
PINRANG
15
3,500
3,523
7,023
3,733
106.66
3,992
113.31
7,725
110.00
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,981
101.69
1,749
97.55
3,730
99.71
7317
LUWU
21
3,255
3,019
6,274
3,642
111.89
3,397
112.52
7,039
112.19
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
2,313
99.44
2,117
102.37
4,430
100.82
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,633
97.48
2,582
100.04
5,215
98.73
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
2,947
98.89
2,671
93.49
5,618
96.25
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
2,762
136.75
1,595
89.11
4,357
114.36
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
12,695
100.28
12,814
109.69
25,509
104.79
7372
PARE-PARE
6
584
582
1,166
521
89.21
616
105.84
1,137
97.51
7373
PALOPO
11
1,417
1,307
2,724
1,456
102.75
1,365
104.44
2,821
103.56
74,755
75,977
150,732
79,098
105.81
77,035
101.39
156,133
103.58
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
112.13
Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 67
TABEL 42
HAL : 2
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
JUMLAH BAYI L
L + P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
13
14
15
16.0
17
18
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
1,054
111.77
1,016
98.93
2,070
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,195
92.13
3,273
89.11
6,468
90.58
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,575
107.00
1,662
106.88
3,237
106.94
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,364
102.34
3,104
89.09
6,468
95.53
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
2,578
92.50
2,653
98.81
5,231
95.60
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
6,958
111.86
7,040
113.22
13,998
112.54
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
1,897
86.46
1,951
92.38
3,848
89.36
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
3,384
145.92
3,232
92.87
6,616
114.09
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
3,029
97.21
3,174
96.80
6,203
97.00
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,549
98.10
1,560
94.26
3,109
96.13
7311
BONE
38
6,061
7,548
13,609
6,582
108.60
7,305
96.78
13,887
102.04
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,829
110.92
1,631
105.77
3,460
108.43
7313
WAJO
23
3,552
3,898
7,450
3,844
108.22
3,704
95.02
7,548
101.32
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,715
99.93
2,521
96.26
5,236
98.13
7315
PINRANG
15
3,500
3,523
7,023
3,649
104.26
3,475
98.64
7,124
101.44
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,922
98.67
1,656
92.36
3,578
95.64
7317
LUWU
21
3,255
3,019
6,274
3,678
113.00
3,438
113.88
7,116
113.42
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
2,291
98.50
2,114
102.22
4,405
100.25
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,430
89.97
2,577
99.85
5,007
94.79
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
2,986
100.20
2,683
93.91
5,669
97.12
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
2,586
128.03
1,581
88.32
4,167
109.38
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
12,420
98.10
12,435
106.45
24,855
102.11
7372
PARE-PARE
6
584
582
1,166
644
110.27
537
92.27
1,181
101.29
7373
PALOPO
11
1,417
1,307
2,724
1,472
103.88
1,377
105.36
2,849
104.59
74,755
75,977
150,732
77,631
103.85
75,699
99.63
153,330
101.72
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
105.08
Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 68
TABEL 42
HAL : 3
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH PUSKESM AS
JUMLAH BAYI L L
1
2
3
4
P 5
L+P 6
JUMLAH 19
DO RATE (%)
CAMPAK P % 20
JUMLAH 21
% 22
L+P JUMLAH 23
% 24
L
P
L+P
25
26
27
7301 SELAYAR
14
943
1,027
1,970
1,043
110.60
1,045
101.75
2,088
105.99
5.53
5.43
5.48
7302 BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
2,974
85.76
3,304
89.95
6,278
87.91
8.86
0.75
4.76
7303 BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,533
104.14
1,629
104.76
3,162
104.46
0.90
-0.62
0.13
7304 JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,091
94.04
2,657
76.26
5,748
84.89
9.09
7.68
8.44
7305 TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
2,519
90.38
2,653
98.81
5,172
94.52
4.51
-0.64
1.93
7306 GOWA
25
6,220
6,218
12,438
6,669
107.22
6,922
111.32
13,591
109.27
3.42
1.98
2.69
7307 SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
1,895
86.37
1,954
92.52
3,849
89.39
3.86
0.15
2.01
7308 MAROS
14
2,319
3,480
5,799
2,863
123.46
2,679
76.98
5,542
95.57
22.01
23.96
22.96
7309 PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
2,867
92.01
3,042
92.77
5,909
92.40
7.58
6.17
6.86
7310 BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,557
98.61
1,528
92.33
3,085
95.39
2.75
0.97
1.88
7311 BONE
38
6,061
7,548
13,609
6,499
107.23
7,330
97.11
13,829
101.62
2.56
0.48
1.47
7312 SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,708
103.58
1,654
107.26
3,362
105.36
6.62
-2.67
2.27
7313 WAJO
23
3,552
3,898
7,450
3,696
104.05
3,742
96.00
7,438
99.84
5.76
-1.63
2.18
7314 SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,697
99.26
2,589
98.85
5,286
99.06
3.40
-0.15
1.69
7315 PINRANG
15
3,500
3,523
7,023
3,418
97.66
4,182
118.71
7,600
108.22
8.44
-4.76
1.62
7316 ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,955
100.36
1,708
95.26
3,663
97.91
1.31
2.34
1.80
7317 LUWU
21
3,255
3,019
6,274
3,394
104.27
3,265
108.15
6,659
106.14
6.81
3.89
5.40
7318 TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
2,296
98.71
2,109
101.98
4,405
100.25
0.73
0.38
0.56
7322 LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,523
93.41
2,476
95.93
4,999
94.64
4.18
4.11
4.14
7325 LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
3,028
101.61
2,895
101.33
5,923
101.47
-2.75
-8.39
-5.43
7326 TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
2,530
125.26
1,524
85.14
4,054
106.41
8.40
4.45
6.95
7371 MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
12,405
97.99
12,569
107.59
24,974
102.60
2.28
1.91
2.10
6
584
582
1,166
577
98.80
547
93.99
1,124
96.40
-10.75
11.20
1.14
11
1,417
1,307
2,724
1,408
99.36
1,435
109.79
2,843
104.37
3.30
-5.13
-0.78
74,755
75,977
150,732
75,145
100.52
75,438
99.29
150,583
99.90
5.00
2.07
3.55
7372 PARE-PARE 7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
440
Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 69
TABEL 43
HAL : 1
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH BAYI
JUMLAH PUSKESMAS 3
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
1,031
109.33
1,039
101.17
2,070
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,396
97.92
3,339
90.91
6,735
94.31
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,550
105.30
1,581
101.67
3,131
103.44
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,395
103.29
2,994
85.94
6,389
94.36
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
2,615
93.83
2,622
97.65
5,237
95.71
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
5,884
94.60
6,145
98.83
12,029
96.71
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
2,091
95.31
2,023
95.79
4,114
95.54
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
3,435
148.12
3,318
95.34
6,753
116.45
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
3,013
96.69
3,193
97.38
6,206
97.04
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,607
101.77
1,552
93.78
3,159
97.68
7311
BONE
38
6,061
7,548
13,609
6,485
107.00
7,101
94.08
13,586
99.83
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,794
108.79
1,684
109.21
3,478
108.99
7313
WAJO
23
3,552
3,898
7,450
3,856
108.56
3,700
94.92
7,556
101.42
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,631
96.83
2,557
97.63
5,188
97.23
7315
PINRANG
15
3,500
3,523
7,023
3,488
99.66
3,920
111.27
7,408
105.48
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,903
97.69
1,788
99.72
3,691
98.66
7317
LUWU
21
3,255
3,019
6,274
3,549
109.03
3,341
110.67
6,890
109.82
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
2,267
97.46
2,180
105.42
4,447
101.21
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,694
99.74
2,606
100.97
5,300
100.34
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
2,946
98.86
2,661
93.14
5,607
96.06
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
2,636
130.51
1,686
94.19
4,322
113.44
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
12,626
99.73
12,766
109.28
25,392
104.31
7372
PARE-PARE
6
584
582
1,166
406
69.52
431
74.05
837
71.78
7373
PALOPO
11
1,417
1,307
2,724
1,477
104.23
1,440
110.18
2,917
107.09
74,755
75,977
150,732
76,775
102.70
75,667
99.59
152,442
101.13
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
105.08
Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 70
TABEL 43
HAL: 2
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
L JUMLAH
%
13
14
BAYI DIIMUNISASI POLIO4 P L + P JUMLAH % JUMLAH 15
16
17
% 18
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
1,009
107.00
1,053
102.53
2,062
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,240
93.43
1,296
35.28
4,536
63.52
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,563
106.18
1,660
106.75
3,223
106.48
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,481
105.90
2,908
83.47
6,389
94.36
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
2,541
91.17
2,647
98.58
5,188
94.81
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
6,945
111.66
6,931
111.47
13,876
111.56
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
1,886
85.96
1,947
92.19
3,833
89.02
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
3,371
145.36
3,261
93.71
6,632
114.36
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
3,082
98.91
3,192
97.35
6,274
98.11
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,608
101.84
1,646
99.46
3,254
100.62
7311
BONE
38
6,061
7,548
13,609
6,061
100.00
7,277
96.41
13,338
98.01
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,810
109.76
1,659
107.59
3,469
108.71
7313
WAJO
23
3,552
3,898
7,450
3,846
108.28
3,754
96.31
7,600
102.01
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,697
99.26
2,589
98.85
5,286
99.06
7315
PINRANG
15
3,500
3,523
7,023
3,509
100.26
4,000
113.54
7,509
106.92
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,976
101.44
1,735
96.77
3,711
99.20
7317
LUWU
21
3,255
3,019
6,274
3,255
100.00
3,395
112.45
6,650
105.99
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
1,701
73.13
1,626
78.63
3,327
75.72
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,474
91.60
2,541
98.45
5,015
94.95
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
2,983
100.10
2,699
94.47
5,682
97.34
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
2,559
126.70
1,596
89.16
4,155
109.06
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
12,389
97.86
12,568
107.58
24,957
102.53
7372
PARE-PARE
6
584
582
1,166
447
76.54
455
78.18
902
77.36
7373
PALOPO
11
1,417
1,307
2,724
1,370
96.68
1,403
107.35
2,773
101.80
74,755
75,977
150,732
75,803
101.40
73,838
97.18
149,641
99.28
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
104.67
Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 71
TABEL 43
Hal: 3
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
JUMLAH BAYI
IMUNISASI DASAR LENGKAP P
L
L +P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
19
20
21
22
23
24
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
991
105.09
985
95.91
1,976
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
3,097
89.30
3,164
86.14
6,261
87.68
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
1,522
103.40
1,605
103.22
3,127
103.30
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
1,678
51.05
1,486
42.65
3,164
46.73
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
2,541
91.17
2,647
98.58
5,188
94.81
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
3,303
53.10
3,334
53.62
6,637
53.36
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
1,835
83.64
1,935
91.62
3,770
87.55
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
3,328
143.51
3,128
89.89
6,456
111.33
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
2,716
87.16
3,052
93.08
5,768
90.20
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
1,446
91.58
1,416
85.56
2,862
88.50
7311
BONE
38
6,061
7,548
13,609
6,061
100.00
7,316
96.93
13,377
98.30
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
1,699
103.03
1,637
106.16
3,336
104.54
7313
WAJO
23
3,552
3,898
7,450
3,603
101.44
3,656
93.79
7,259
97.44
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
2,657
97.79
2,547
97.25
5,204
97.53
7315
PINRANG
15
3,500
3,523
7,023
5,361
153.17
5,361
152.17
10,722
152.67
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
1,812
93.02
1,792
99.94
3,604
96.34
7317
LUWU
21
3,255
3,019
6,274
3,255
100.00
3,257
107.88
6,512
103.79
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
1,965
84.48
1,922
92.94
3,887
88.46
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
5,282
2,352
87.08
2,963
114.80
5,315
100.62
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
2,788
93.56
2,655
92.93
5,443
93.25
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
2,308
114.27
1,494
83.46
3,802
99.80
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
9,480
74.88
9,564
81.87
19,044
78.24
7372
PARE-PARE
6
584
582
1,166
532
91.10
585
100.52
1,117
95.80
7373
PALOPO
11
1,417
1,307
2,724
1,370
96.68
1,231
94.19
2,601
95.48
74,755
75,977
150,732
67,700
90.56
68,732
90.46
136,432
90.51
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
100.30
Sumber: - Seksi P2, Imunisasi & Kesehatan Matra Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 72
HAL: 1
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P S? % S % 7
8
9
10
L + P S
%
11
12
7301
SELAYAR
14
943
1,027
1,970
526
55.78
516
50.24
1,042
52.89
7302
BULUKUMBA
19
3,468
3,673
7,141
1,942
56.00
2,235
60.85
4,177
58.49
7303
BANTAENG
12
1,472
1,555
3,027
852
57.88
887
57.04
1,739
57.45
7304
JENEPONTO
18
3,287
3,484
6,771
3,378
0.00
3,766
0.00
7,144
105.51
7305
TAKALAR
14
2,787
2,685
5,472
-
0.00
-
0.00
2,771
50.64
7306
GOWA
25
6,220
6,218
12,438
-
0.00
-
0.00
7,243
58.23
7307
SINJAI
16
2,194
2,112
4,306
699
31.86
735
34.80
1,434
33.30
7308
MAROS
14
2,319
3,480
5,799
1,226
52.87
1,841
52.90
3,067
52.89
7309
PANGKEP
23
3,116
3,279
6,395
-
0.00
-
0.00
4,848
75.81
7310
BARRU
10
1,579
1,655
3,234
-
0.00
-
0.00
1,604
49.60
7311
BONE
38
6,061
7,548
13,609
-
0.00
-
0.00
7,581
55.71
7312
SOPPENG
17
1,649
1,542
3,191
-
0.00
-
0.00
3,461
108.46
7313
W AJO
23
3,552
3,898
7,450
-
0.00
3,535
47.45
7314
SIDRAP
14
2,717
2,619
5,336
1,994
73.39
2,990
114.17
4,984
93.40
7315
PINRANG
15
3,500
3,523
7,023
3,238
92.51
4,134
117.34
7,372
104.97
7316
ENREKANG
13
1,948
1,793
3,741
917
47.07
1,084
60.46
2,001
53.49
7317
LUW U
21
3,255
3,019
6,274
-
0.00
2,906
46.32
7318
TANA TORAJA
21
2,326
2,068
4,394
1,096
50.97
2,150
48.93
7322
LUW U UTARA
13
2,701
2,581
5,282
-
0.00
-
0.00
2,758
52.22
7325
LUW U TIMUR
15
2,980
2,857
5,837
-
0.00
-
0.00
3,104
53.17
7326
TORAJA UTARA
25
2,020
1,790
3,810
1,187
58.77
1,056
58.99
2,243
58.87
7371
MAKASSAR
43
12,660
11,682
24,342
7,917
62.54
13,687
117.16
21,604
88.75
7372
PARE-PARE
6
584
582
1,166
0.00
1,315
112.74
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
-
0.00
0.00 47.12
0.00
-
1,054
-
1,417
1,307
2,724
698
0.00
728
0.00
1,426
52.35
74,755
75,977
150,732
25,670
34.34
34,713
45.69
101,508
67.34
Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 73
HAL : 2
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH
3
L
P
L+P
13
14
15
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P S % S % 16
17
18
19
L +P S
%
20
21
7301
SELAYAR
14
3,892
3,544
7,436
3,578
91.93
3,190
90.01
6,768
91.02
7302
BULUKUMBA
19
16,111
18,790
34,901
15,508
96.26
17,839
94.94
33,347
95.55
7303
BANTAENG
12
8,607
8,960
17,567
8,028
93.27
8,354
93.24
16,382
93.25
7304
JENEPONTO
18
12,630
13,501
26,131
9,517
75.35
9,984
73.95
19,501
74.63
7305
TAKALAR
14
-
-
15,619
-
0.00
-
0.00
12,334
78.97
7306
GOWA
25
-
-
50,811
-
0.00
-
0.00
46,180
90.89
7307
SINJAI
16
3,604
3,760
7,364
3,128
86.79
3,253
86.52
6,381
86.65
7308
MAROS
14
13,985
20,974
34,959
11,734
83.90
17,601
83.92
29,335
83.91
7309
PANGKEP
23
-
-
33,305
-
0.00
-
0.00
28,618
85.93
7310
BARRU
10
-
-
12,375
-
0.00
-
0.00
11,500
92.93
7311
BONE
38
-
-
70,940
-
0.00
-
0.00
65,051
91.70
7312
SOPPENG
17
-
-
10,993
-
0.00
-
0.00
10,270
93.42
7313
WAJO
23
-
-
41,970
-
0.00
-
0.00
27,932
66.55
7314
SIDRAP
14
8,302
12,455
20,757
7,263
87.48
10,864
87.23
18,127
87.33
7315
PINRANG
15
10,591
13,483
24,074
9,420
88.94
11,989
88.92
21,409
88.93
7316
ENREKANG
13
8,002
8,270
16,272
7,369
92.09
7,383
89.27
14,752
90.66
7317
LUWU
21
-
-
25,309
-
0.00
0.00
19,231
75.98
7318
TANA TORAJA
21
22,876
0.00
0.00
12,483
54.57
7322
LUWU UTARA
13
19,612
0.00
0.00
18,106
92.32
7325
LUWU TIMUR
15
19,639
0.00
0.00
18,078
92.05
7326
TORAJA UTARA
25
10,767
9,549
20,316
8,029
74.57
7,124
74.60
15,153
74.59
7371
MAKASSAR
43
49,852
46,014
95,866
33,687
67.57
42,458
92.27
76,145
79.43
7372
PARE-PARE
0.00
5,534
85.34
7373
PALOPO
0.00
10,027
72.39
78.85
542,644
83.56
JUMLAH (KAB/KOTA)
6 11 440
11,622
11,254
-
-
6,485
6,808
7,043
13,851
164,773
177,597
649,428
0.00 117,261
0.00 71.17
140,039
Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 74
HAL : 3
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH
3
L
P
L+P
22
23
24
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P S % S % 25
26
27
28
L+P S
%
29
30
7301
SELAYAR
14
4,835
4,571
9,406
4,104
84.88
3,706
81.08
7,810
83.03
7302
BULUKUMBA
19
19,579
22,463
42,042
17,333
88.53
20,090
89.44
37,423
89.01
7303
BANTAENG
12
10,079
10,515
20,594
8,880
88.10
9,241
87.88
18,121
87.99
7304
JENEPONTO
18
15,917
16,985
32,902
12,895
81.01
13,750
80.95
21,632
65.75
7305
TAKALAR
14
-
-
21,091
-
0.00
-
0.00
15,105
71.62
7306
GOWA
25
-
-
63,249
-
0.00
-
0.00
53,423
84.46
7307
SINJAI
16
5,798
5,872
11,670
3,827
66.01
3,988
67.92
7,815
66.97
7308
MAROS
14
19,203
18,967
38,170
13,022
67.81
19,535
102.99
32,557
85.29
7309
PANGKEP
23
-
-
39,700
-
0.00
-
0.00
33,466
84.30
7310
BARRU
10
-
-
15,609
-
0.00
-
0.00
13,113
84.01
7311
BONE
38
6,061
7,548
84,549
-
0.00
-
0.00
72,632
85.91
7312
SOPPENG
17
-
-
14,184
-
0.00
-
0.00
10,270
72.41
7313
WAJO
23
-
-
49,420
-
0.00
-
0.00
31,467
63.67
7314
SIDRAP
14
11,019
15,074
26,093
9,257
84.01
13,854
91.91
23,111
88.57
7315
PINRANG
15
14,091
17,006
31,097
12,658
89.83
16,123
94.81
28,781
92.55
7316
ENREKANG
13
9,950
10,063
20,013
8,563
86.06
8,169
81.18
16,732
83.61
7317
LUWU
21
3,255
3,019
31,583
-
0.00
22,137
70.09
7318
TANA TORAJA
21
13,948
13,322
27,270
7,260
52.50
14,254
52.27
7322
LUWU UTARA
13
2,701
2,581
24,894
-
0.00
-
0.00
20,864
83.81
7325
LUWU TIMUR
15
2,980
2,857
25,476
-
0.00
-
0.00
21,182
83.14
7326
TORAJA UTARA
25
12,787
11,339
24,126
9,216
72.07
8,180
72.14
17,396
72.11
7371
MAKASSAR
43
62,512
57,696
120,208
41,604
66.55
56,145
97.31
97,749
81.32
7372
PARE-PARE
6
584
582
7,651
-
0.00
-
0.00
6,849
89.51
7373
PALOPO
11
8,225
8,350
16,575
-
0.00
-
0.00
11,453
69.10
223,524
228,810
797,572
78.57
635,341
79.66
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
148,619
0.00 52.05
66.49
6,994
179,775
Sumber: - Seksi Gizi Masyarakat Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 75
HAL : 1
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
DITIMBANG
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) L
P
L+P
L
4
5
6
7
JUMLAH (D) P 8
L+P
L
% (D/S) P
9
10
11
L+P 12
7301
SELAYAR
14
2,376
2,279
4,655
2,366
2,161
4,527
99.58
94.82
97.25
7302
BULUKUMBA
19
9,342
10,458
19,800
7,187
8,268
15,455
76.93
79.06
78.06
7303
BANTAENG
12
4,844
5,040
9,884
3,148
3,276
6,424
64.99
65.00
64.99
7304
JENEPONTO
18
8,741
9,647
18,388
6,820
7,530
14,350
78.02
78.06
78.04
7305
TAKALAR
14
-
-
12,069
-
-
10,150
0.00
0.00
84.10
7306
GOWA
25
23,947
68.72
66.44
67.54
7307
SINJAI
16
5,527
0.00
0.00
68.57
7308
MAROS
14
20,439
73.22
73.19
73.20
7309
PANGKEP
23
-
-
7310
BARRU
10
3,150
3,507
7311
BONE
38
-
-
7312
SOPPENG
17
-
7313
WAJO
23
7314
SIDRAP
7315
17,068 11,167
18,389 16,754
35,457 8,060 27,921
8,176
12,218 12,263
-
-
2,405
2,528
10,219
0.00
0.00
73.26
4,933
76.35
72.08
34,073
-
74.10
-
24,014
0.00
0.00
-
7,050
70.48
-
-
5,619
0.00
0.00
-
-
79.70
28,815
-
-
25,960
0.00
0.00
14
-
90.09
-
11,395
-
-
8,800
0.00
0.00
PINRANG
15
77.23
6,719
8,551
15,270
5,384
6,852
12,236
80.13
80.13
7316
ENREKANG
80.13
13
4,364
4,166
8,530
2,970
2,897
5,867
68.06
69.54
68.78
7317 7318
LUWU
21
-
-
13,125
-
-
10,181
0.00
0.00
77.57
TANA TORAJA
21
-
-
10,289
-
-
6,305
0.00
0.00
61.28
7322
LUWU UTARA
13
-
-
11,072
-
-
8,190
0.00
0.00
73.97
7325
LUWU TIMUR
15
6,044
6,030
12,074
5,237
5,289
10,526
86.65
87.71
87.18
7326
TORAJA UTARA
25
6,802
6,037
12,839
4,482
4,023
8,505
65.89
66.64
66.24
7371
MAKASSAR
43
21,985
26,866
48,851
17,369
21,229
38,598
79.00
79.02
79.01
7372
PARE-PARE
6
4,838
5,575
10,413
2,704
3,023
5,727
55.89
54.22
55.00
7373
PALOPO
11
6,808
7,083
13,891
3,485
3,812
7,297
51.19
53.82
52.53
114,248
130,382
394,527
83,462
95,369
293,796
73.05
73.15
74.47
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
13,949
11,729
6,657
Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 76
HAL : 2
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM AS 3
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
13
14
15
16
17
18
7301
SELAYAR
14
2,376
2,279
4,655
21
0.89
25
1.16
46
1.02
7302
BULUKUMBA
19
9,342
10,458
19,800
78
1.09
82
0.99
160
1.04
7303
BANTAENG
12
4,844
5,040
9,884
77
2.45
81
2.47
158
2.46
7304
JENEPONTO
18
8,741
9,647
18,388
66
0.97
69
0.92
135
0.94
7305
TAKALAR
14
-
-
12,069
0.00
0
0.00
7306
GOW A
25
7307
SINJAI
16
7308
MAROS
14
7309
PANGKEP
23
-
-
7310
BARRU
10
3,150
3,507
7311
BONE
38
-
-
34,073
7312
SOPPENG
17
-
-
7,050
0
0.00
7313
W AJO
23
-
-
28,815
59
0.00
7314
SIDRAP
14
-
-
11,395
7315
PINRANG
15
6,719
8,551
15,270
100
1.86
7316
ENREKANG
13
4,364
4,166
8,530
51
1.72
7317
LUW U
21
-
-
13,125
-
0.00
7318
TANA TORAJA
21
-
-
10,289
-
7322
LUW U UTARA
13
-
-
11,072
-
7325
LUW U TIMUR
15
6,044
6,030
12,074
23
0.44
7326
TORAJA UTARA
25
6,802
6,037
12,839
35
7371
MAKASSAR
43
21,985
26,866
48,851
7372
PARE-PARE
6
4,838
5,575
7373
PALOPO
11
6,808 114,248
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
17,068 11,167
18,389
-
0.00
-
35,457
85
0.72
110
0.90
195
0.81
8,060
19
0.00
32
0.00
51
0.92
27,921
59
0.72
76
0.62
135
0.66
0.00
114
1.12
0.87
38
0.77
0.00
0
0.00
0
0.00
13
0.23
84
0.00
143
0.55
0.00
0
0.00
128
1.87
228
1.86
40
1.38
91
1.55
-
0.00
0
0.00
0.00
-
0.00
0
0.00
0.00
-
0.00
0
0.00
15
0.28
38
0.36
0.78
21
0.53
56
0.66
452
2.60
517
2.44
969
2.51
10,413
48
1.78
62
2.05
110
1.92
7,083
13,891
0
0.00
14
0.37
14
0.19
130,382
394,527
1,189
1.42
1,378
1.45
2,694
0.92
16,754
13,949 6,657
-
0.00
16 -
0.67 0.00
-
0.00
22 -
-
Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 77
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
4,661
5,077
9,738
3,138
67.32
3,922
77.25
7,060
72.50
7302
BULUKUMBA
19
17,566
23,919
41,485
12,480
71.05
14,503
60.63
26,983
65.04
7303
BANTAENG
12
6,494
6,729
13,223
5,331
82.09
5,548
82.45
10,879
82.27
7304
JENEPONTO
18
14,664
15,577
30,241
8,408
57.34
8,923
57.28
17,331
57.31
7305
TAKALAR
14
-
17,559
-
0.00
12,813
72.97
7306
GOWA
25
30,356
32,092
62,448
17,813
58.68
18,651
58.12
36,464
58.39
7307
SINJAI
16
11,735
11,362
23,097
7,316
62.34
7,964
70.09
15,280
66.16
7308
MAROS
14
16,884
25,326
42,210
7,843
46.45
11,674
46.09
19,517
46.24
7309
PANGKEP
23
16,504
16,801
33,305
11,344
68.73
11,466
68.25
22,810
68.49
7310
BARRU
10
7,268
7,344
14,612
4,738
65.19
4,813
65.54
9,551
65.36
7311
BONE
38
30,406
28,659
59,065
2,659
8.74
2,507
8.75
5,166
8.75
7312
SOPPENG
17
-
10,957
-
0.00
-
0.00
8,866
80.92
7313
WAJO
23
21,718
22,609
44,327
13,491
62.12
15,106
66.81
28,597
64.51
7314
SIDRAP
14
10,786
10,166
20,953
5,725
53.08
5,395
53.07
11,120
53.07
7315
PINRANG
15
10,591
13,483
24,074
12,120
114.44
10,460
77.58
22,580
93.79
7316
ENREKANG
13
10,280
9,687
19,967
3,264
31.75
3,721
38.41
6,985
34.98
7317
LUWU
21
14,020
13,214
27,234
1,055
7.52
995
7.53
2,050
7.53
7318
TANA TORAJA
21
1,967
1,886
3,853
2,217
112.71
2,138
113.36
4,355
113.03
7322
LUWU UTARA
13
9,778
9,015
18,793
5,533
56.59
5,569
61.77
11,102
59.08
7325
LUWU TIMUR
15
10,933
10,124
21,057
9,669
88.44
1,321
13.05
10,990
52.19
7326
TORAJA UTARA
25
10,888
9,679
20,567
6,085
55.89
5,395
55.74
11,480
55.82
7371
MAKASSAR
43
49,852
46,014
95,866
38,119
76.46
35,188
76.47
73,307
76.47
7372
PARE-PARE
6
3,116
3,479
6,595
2,350
75.42
2,699
77.58
5,049
76.56
7373
PALOPO
11
6,808
7,043
13,851
3,327
48.87
3,429
48.69
6,756
48.78
317,275
329,285
675,077
184,025
58.00
181,387
55.09
387,091
57.34
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
-
-
0.00
-
Sumber: - Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 78
HAL: 1
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 BALITA KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESM JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S) AS L P L+P 3
4
5
6
DITIMBANG JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
7
8
9
10
11
L+P 12
7301
SELAYAR
14
4,635
4,628
9,263
3,956
3,954
7,910
85.35
85.44
85.39
7302
BULUKUMBA
19
19,630
22,502
42,132
14,578
16,724
31,302
74.26
74.32
74.30
7303
BANTAENG
12
10,123
10,534
20,657
7,226
7,522
14,748
71.38
71.41
71.39
7304
JENEPONTO
18
17,312
19,014
36,326
13,249
13,719
26,968
76.53
72.15
74.24
7305
TAKALAR
14
19,607
0.00
0.00
79.55
7306
GOW A
25
17,068
18,389
35,457
11,729
12,218
23,947
68.72
66.44
67.54
7307
SINJAI
16
8,906
8,716
17,622
6,680
6,481
13,161
75.01
74.36
74.69
7308
MAROS
14
16,318
27,602
43,920
13,803
17,718
31,521
84.59
64.19
71.77
7309
PANGKEP
23
-
-
39,700
-
-
30,502
0.00
0.00
76.83
7310
BARRU
10
6,710
7,249
13,959
5,140
5,417
10,557
76.60
74.73
75.63
7311
BONE
38
-
-
84,112
-
-
56,993
-
-
67.76
7312
SOPPENG
17
-
-
10,957
-
-
8,866
0.00
0.00
80.92
7313
WAJO
23
-
-
46,113
-
-
36,537
0.00
0.00
79.23
7314
SIDRAP
14
13,220
14,294
27,514
9,742
10,049
19,791
73.69
70.30
71.93
7315
PINRANG
15
12,240
15,580
27,820
11,234
14,295
25,529
91.78
91.75
91.76
7316
ENREKANG
13
10,281
9,687
19,968
6,426
6,016
12,442
62.50
62.10
62.31
7317
LUWU
21
-
23,169
-
-
18,088
-
-
78.07
7318
TANA TORAJA
21
11,622
11,254
22,876
5,424
5,229
10,653
46.67
46.46
46.57
7322
LUWU UTARA
13
12,301
12,125
24,426
8,514
7,621
16,135
69.21
62.85
66.06
7325
LUWU TIMUR
15
12,537
12,789
25,326
10,495
10,622
21,117
83.71
83.06
83.38
7326
TORAJA UTARA
25
17,365
15,575
32,940
11,855
10,634
22,489
68.27
68.28
68.27
7371
MAKASSAR
43
43,125
52,711
95,836
33,518
40,977
74,495
77.72
77.74
77.73
7372
PARE-PARE
6
4,838
5,575
10,413
2,704
3,023
5,727
55.89
54.22
55.00
7373
PALOPO
-
-
84.73
73.99
71.66
73.54
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
-
-
238,231
-
268,224
24,648
13,982 749,136
-
176,273
-
192,219
11,847 550,932
Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 79
HAL: 2
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
BALITA JUMLAH PUSKESM JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S) L AS JUMLAH % L P L+P 3
4
5
6
13
14
BGM P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
15
16
17
18
7301
SELAYAR
14
4,635
4,628
9,263
49
1.24
61
1.54
110
1.39
7302
BULUKUMBA
19
19,630
22,502
42,132
145
0.99
220
1.32
365
1.17
7303
BANTAENG
12
10,123
10,534
20,657
147
2.03
155
2.06
302
2.05
7304
JENEPONTO
18
17,312
19,014
36,326
222
1.68
212
1.55
434
1.61
7305
TAKALAR
14
0.00
339
1.73
7306
GOW A
25
17,068
18,389
35,457
85
0.72
110
0.90
195
0.81
7307
SINJAI
16
8,906
8,716
17,622
75
1.12
125
1.93
200
1.52
7308
MAROS
14
16,318
27,602
43,920
115
0.83
176
0.99
291
0.92
7309
PANGKEP
23
-
-
39,700
0.00
394
1.29
7310
BARRU
10
6,710
7,249
13,959
1.26
109
1.03
7311
BONE
38
-
-
84,112
-
0.00
-
0.00
446
0.78
7312
SOPPENG
17
-
-
10,957
-
0.00
-
0.00
296
3.34
7313
W AJO
23
-
-
46,113
99
0.00
168
0.00
267
0.73
7314
SIDRAP
14
13,220
14,294
27,514
218
2.24
308
3.06
526
2.66
7315
PINRANG
15
12,240
15,580
27,820
100
0.89
128
0.90
228
0.89
7316
ENREKANG
13
10,281
9,687
19,968
184
2.86
217
3.61
401
3.22
7317
LUW U
21
-
23,169
-
0.00
-
0.00
137
0.76
7318
TANA TORAJA
21
11,622
11,254
22,876
-
0.00
-
0.00
122
1.15
7322
LUW U UTARA
13
12,301
12,125
24,426
183
2.15
255
3.35
438
2.71
7325
LUW U TIMUR
15
12,537
12,789
25,326
54
0.51
43
0.40
97
0.46
7326
TORAJA UTARA
25
17,365
15,575
32,940
52
0.44
44
0.41
96
0.43
7371
MAKASSAR
43
43,125
52,711
95,836
652
1.95
833
2.03
1,485
1.99
7372
PARE-PARE
6
4,838
5,575
10,413
48
1.78
62
2.05
110
1.92
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
-
-
238,231
-
268,224
24,648
13,982 749,136
-
0.00
-
0.00 41
-
-
0.80
68
-
0.00
-
0.00
21
0.18
2,469
1.40
3,185
1.66
7,409
1.34
Sumber: - Seksi Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 80
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAW ATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 KASUS BALITA GIZI BURUK KODE KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH DITEMUKAN L
3
P
L + P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
7301
SELAYAR
14
4
3
7
4
100.00
3
100.00
7
100.00
7302
BULUKUMBA
19
2
1
3
2
100.00
1
100.00
3
100.00
7303
BANTAENG
12
7304
JENEPONTO
18
7305
TAKALAR
14
7306
GOWA
25
7307
SINJAI
16
1
3
7308
MAROS
14
11
18
7309
PANGKEP
23
6
1
7310
BARRU
10
7
5
7311
BONE
38
7312
SOPPENG
17
4
7313
W AJO
23
13
7314
SIDRAP
14
7315
PINRANG
7316
-
8
-
1 3
1
-
11 3
8
-
0.00 8
-
9
-
0.00 0.00
0.00 3
1
100.00
0.00
11
100.00
0.00
3
100.00
8
100.00
9
100.00
-
1
100.00
4
1
100.00
3
100.00
4
100.00
29
11
100.00
18
100.00
29
100.00
7
6
100.00
1
100.00
7
100.00
12
7
100.00
5
100.00
12
100.00
0.00
39
100.00
0.00
4
100.00
39
-
#DIV/0!
-
4
4
100.00
10
23
13
100.00
10
100.00
23
100.00
6
4
10
6
100.00
4
100.00
10
100.00
15
19
13
32
19
100.00
13
100.00
32
100.00
ENREKANG
13
5
5
10
5
100.00
5
100.00
10
100.00
7317
LUWU
21
0.00
6
100.00
7318
TANA TORAJA
21
2
100.00
5
100.00
7322
LUWU UTARA
13
2
0.00
2
100.00
7325
LUWU TIMUR
15
0.00
2
100.00
7326
TORAJA UTARA
25
9
100.00
16
100.00
7371
MAKASSAR
43
0.00
50
100.00
7372
PARE-PARE
4
100.00
13
100.00
7373
PALOPO
0.00
1
100.00
100.00
299
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
440
-
-
6 3 0
7
-
6 11
0
-
9
107
2
100.00
2
2
100.00
-
299
#DIV/0! 7
-
13 1
90
-
16 50
4
#DIV/0!
5
2 9
-
107
3 0 -
100.00 #DIV/0!
9
0
-
100.00 0.00 100.00
90
Sumber: - Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 81
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH
JUMLAH PUSKES MAS L
1
2
3
P
4
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L L+P
5
JUMLAH
6
7
P % 8
L+P
JUMLAH 9
%
JUMLAH
10
11
%
SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN JUMLAH KESEHATAN (PENJARI NGAN)
12
13
14
%
15
7301 SELAYAR
14
1,461
1,330
2,791
1,440
98.56
1,298
97.59
2,738
98.10
156
156
100.00
7302 BULUKUMBA
19
10,249
9,745
19,994
8,814
86.00
8,316
85.34
17,130
85.68
391
376
96.16
7303 BANTAENG
12
-
-
0.00
0
0.00
-
-
7304 JENEPONTO
18
5,371
4,876
10,247
4,738
88.21
4,354
89.29
9,092
88.73
275
217
78.91
7305 TAKALAR
14
15,729
19,111
34,840
11,962
76.05
13,929
72.88
25,891
74.31
250
209
83.60
7306 GOWA
25
21,838
20,497
42,335
2,280
10.44
2,178
10.63
4,458
10.53
413
250
60.53
7307 SINJAI
16
3,268
2,772
6,040
2,853
87.30
2,499
90.15
5,352
88.61
268
264
98.51
7308 MAROS
14
6,380
6,005
12,385
3,735
58.54
3,920
65.28
7,655
61.81
269
195
72.49
7309 PANGKEP
23
8,296
8,309
16,605
7,074
85.27
7,098
85.43
14,172
85.35
307
264
85.99
7310 BARRU
10
5,616
5,364
10,980
3,561
63.41
3,990
74.38
7,551
68.77
208
136
65.38
7311 BONE
38
43,386
39,672
83,058
6,867
15.83
6,638
16.73
13,505
16.26
-
-
7312 SOPPENG
17
2,031
1,767
3,798
2,031
100.00
1,767
100.00
3,798
100.00
278
278
100.00
7313 WAJO
23
2,788
2,615
5,403
2,543
91.21
2,485
95.03
5,028
93.06
385
328
85.19
7314 SIDRAP
14
16,654
16,586
33,240
14,167
85.07
13,128
79.15
27,295
82.11
-
-
7315 PINRANG
15
10,340
9,745
20,085
4,538
43.89
4,336
44.49
8,874
44.18
2,552
1,076
42.16
7316 ENREKANG
13
2,805
2,530
5,335
1,632
58.18
1,538
60.79
3,170
59.42
235
173
73.62
7317 LUWU
21
4,225
4,469
8,694
4,320
102.25
4,235
94.76
8,555
98.40
-
-
7318 TANA TORAJA
21
2,943
2,546
5,489
2,943
100.00
2,546
100.00
5,489
100.00
-
-
7322 LUWU UTARA
13
3,262
3,217
6,479
2,935
89.98
2,867
89.12
5,802
89.55
34,957
15,318
43.82
7325 LUWU TIMUR
15
3,177
2,847
6,024
3,177
100.00
2,847
100.00
6,024
100.00
6,024
6,024
100.00
7326 TORAJA UTARA
25
5,169
4,542
9,711
3,344
64.69
2,836
62.44
6,180
63.64
5,652
3,856
68.22
7371 MAKASSAR
43
-
-
31,943
13,716
0.00
12,679
0.00
26,395
82.63
517
492
95.16
7372 PARE-PARE
6
152
162
314
144
94.74
144
88.89
288
91.72
1,743
1,236
70.91
-
-
0.00
3,646
98.78
3,691
3,646
98.78
62.61
218,088
57.47
58,571
34,494
58.89
7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
175,140
168,707
0
3,691 379,481
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT
-
108,814
0.00
0.00 62.13 62.13
-
105,628
62.61
0.00
0.00 *
0.00 *
0.00 * 0.00
57.47
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 82
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TETAP PENCABUTAN
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
TUMPATAN GIGI TETAP
2
3
4
1
5
6
7301
SELAYAR
14
639
378
1.69
7302
BULUKUMBA
19
1,030
12,804
0.08
7303
BANTAENG
12
178
3,941
7304
JENEPONTO
18
145
10,424
0.01
7305
TAKALAR
14
1,111
12,864
0.09
7306
GOWA
25
153
855
0.18
7307
SINJAI
16
123
2,422
0.05
7308
MAROS
14
579
2,762
0.21
7309
PANGKEP
23
314
4,012
0.08
7310
BARRU
10
59
1,774
0.03
7311
BONE
38
776
4,927
0.16 *
7312
SOPPENG
17
1,632
3,190
0.51
7313
W AJO
23
390
2,968
0.13
7314
SIDRAP
14
941
3,737
0.25
7315
PINRANG
15
2,076
4,458
0.47
7316
ENREKANG
13
510
2,264
0.23
7317
LUW U
21
357
4,590
0.08 *
7318
TANA TORAJA
21
488
1,483
0.33
7322
LUW U UTARA
13
737
3,863
0.19
7325
LUW U TIMUR
15
151
4,504
0.03
7326
TORAJA UTARA
25
1,142
4,362
0.26
7371
MAKASSAR
43
3,458
12,999
0.27
7372
PARE-PARE
6
44
1,257
0.04
7373
PALOPO
11
161
5,355
0.03
1,433
2,571
0.56
17,194
112,193
0.15
PPKGM PROV. SULSEL JUMLAH (KAB/ KOTA)
440
0.05 *
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 - PPKGM Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 83
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKE JUMLAH SMAS SD/MI
3
4
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL 5
%
6
JUMLAH SD/MI MENDA PAT YAN. GIGI 7
JUMLAH MURID SD/MI
MURID SD/MI DIPERIKSA
%
8
L
P
L + P
L
%
P
%
L +P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
7301 SELAYAR
14
173
41
23.70
41
23.70
9,516
8,736
18,252
1,267
13.31
971
11.11
2,238
12.26
7302 BULUKUMBA
19
383
175
45.69
265
69.19
19,843
19,618
39,461
3,208
16.17
3,053
15.56
6,261
15.87
7303 BANTAENG
12
7304 JENEPONTO
18
298
7305 TAKALAR
14
250
7306 GOWA
25
408
7307 SINJAI
16
266
85
31.95
7308 MAROS
14
314
110
7309 PANGKEP
23
307
237
7310 BARRU
10
222
64
7311 BONE
38
7312 SOPPENG
17
276
174
63.04
238
86.23
7313 WAJO
23
387
245
63.31
1,729
446.77
7314 SIDRAP
14
227
40
17.62
227
100.00
5,923
8,638
14,561
3,903
65.90
3,582
7315 PINRANG
15
363
53
14.60
402
110.74
12,804
13,057
25,861
7,986
62.37
6,275
7316 ENREKANG
13
71
30.21
94
40.00
15,973
14,322
30,295
2,229
13.95
2,074
7317 LUWU
21
7318 TANA TORAJA
21
234
7322 LUWU UTARA
13
264
243
92.05
7325 LUWU TIMUR
15
59
42
71.19
7326 TORAJA UTARA
25
1,991
1,167
7371 MAKASSAR
43
430
196
7372 PARE-PARE 7373 PALOPO JUMLAH (KAB/ KOTA)
6 11 440
-
-
-
0.00
-
-
0.00
-
0.00
-
0.00
0.00
0.00
61.07
202
67.79
27,422
25,672
53,094
17,842
65.06
15,880
61.86
33,722
63.51
150
60.00
250
100.00
15,729
19,111
34,840
12,508
79.52
14,225
74.43
26,733
76.73
0.00
40,892
38,855
79,747
256
96.24
3,268
2,772
6,040
2,853
87.30
2,499
90.15
5,352
88.61
35.03
172
54.78
8,542
8,104
16,646
8,542
100.00
8,104
100.00
16,646
100.00
77.20
283
92.18
19,920
19,263
39,183
6,359
31.92
6,609
34.31
12,968
33.10
28.83
119
53.60
25,110
3,042
0.00
3,581
0.00
6,623
26.38
-
0.00
0.00
235 -
-
0.00
182
-
-
-
0.00 -
-
-
-
0.00
-
0.00
0.00 -
12,091 -
-
-
0.00
9,793
21,884
-
30,712
-
0.00
-
4,206 -
-
0.00
-
0.00
-
34.79
4,367
0.00
-
0.00
-
0.00
-
0.00
0.00
0.00
0.00
44.59
8,573
0.00
1,383
4.50
41.47
7,485
51.40
48.06
14,261
55.14
14.48
4,303
14.20
0.00
39.17
0.00
0.00
0.00
18,274
18,525
36,799
2,866
15.68
2,452
13.24
5,318
14.45
243
92.05
11,494
11,655
23,149
3,151
27.41
3,102
26.62
6,253
27.01
42
71.19
-
-
6,382
0.00
2,196
34.41
58.61
2,051
103.01
-
-
25,823
5,615
0.00
5,323
0.00
10,938
42.36
45.58
411
95.58
71,823
21,653
54.21
23,797
74.64
45,450
63.28
39,941
31,882
-
0.00
-
0.00
-
0.00
-
-
0.00
-
0.00
-
0.00
-
0.00
-
-
-
-
-
-
-
383
27
7.05
7,470
3,302
44.20
7,025
94.04
261,632
250,003
599,662
107,230
40.99
105,894
42.36
0.00 216,703
0.00 36.14
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 84
TABEL 51
HAL : 2
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAW ATAN
L
P
L + P
L
%
P
%
L + P
%
18
19
20
21
22
23
24
25
26
7301
SELAYAR
14
452
357
809
187
41.37
169
47.34
356
44.00
7302
BULUKUMBA
19
1,579
1,783
3,362
928
58.77
1,071
60.07
1,999
59.46
7303
BANTAENG
12
7304
JENEPONTO
18
11,427
9,448
20,875
6,415
56.14
6,433
68.09
12,848
61.55
7305
TAKALAR
14
5,817
5,688
11,505
5,817
100.00
5,688
100.00
11,505
100.00
7306
GOW A
25
7307
SINJAI
16
1,530
7308
MAROS
14
7309
PANGKEP
23
7310
BARRU
10
7311
BONE
38
7312
SOPPENG
17
7313
WAJO
23
7314
SIDRAP
14
2,528
2,465
4,993
1,873
74.09
1,806
7315
PINRANG
15
3,154
3,553
6,707
3,499
110.94
4,422
7316
ENREKANG
13
1,720
1,519
3,239
1,125
65.41
1,116
7317
LUWU
21
7318
TANA TORAJA
21
874
794
1,668
605
7322
LUWU UTARA
13
1,240
1,263
2,503
7325
LUWU TIMUR
15
649
751
1,400
7326
TORAJA UTARA
25
3,218
3,423
7371
MAKASSAR
43
8,737
10,338
7372
PARE-PARE
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/ KOTA)
-
-
-
-
-
0.00
-
0.00
-
0.00
-
-
0.00
-
0.00
-
1,472
3,002
-
0.00
-
0.00
1,202
40.04
5,758
5,751
11,509
0.00
2,414
20.97
3,877
3,966
7,843
3,177
81.94
3,219
81.16
6,396
81.55
1,920
2,443
4,363
792
41.25
825
33.77
1,617
37.06
1,374
67.35
1,580
69.73
-
-
2,040 -
0.00
2,266
4,306
-
-
462
-
6
-
-
11
-
-
440
0.00
56,520
0.00
57,280
-
0.00
-
0.00
-
0.00
-
0.00
-
-
0.00
-
-
-
0.00
0.00
2,954
68.60
0.00
127
27.49
73.27
3,679
73.68
124.46
7,921
118.10
73.47
2,241
69.19
0.00 448
389
31.37
368
29.14
757
30.24
649
100.00
751
100.00
1,400
100.00
6,641
1,644
51.09
1,652
48.26
3,296
49.63
19,075
5,281
60.44
6,673
64.55
11,954
62.67
114,262
-
0.00
-
-
33,755
59.72
-
0.00
-
-
36,221
63.23
1,053
0.00
69.22
0.00
56.42
-
73,719
63.13
0.00 0.00 64.52
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 85
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
44.86
7301
SELAYAR
14
5,017
5,461
10,478
2,188
43.61
2,512
46.00
4,700
7302
BULUKUMBA
19
9,174
11,111
20,285
726
7.91
876
7.88
1,602
7.90
7303
BANTAENG
12
2,648
2,981
5,629
434
16.39
456
15.30
890
15.81
7304
JENEPONTO
18
8,538
10,085
18,623
1,251
14.65
1,658
16.44
2,909
15.62
7305
TAKALAR
14
4,894
5,868
10,762
1,098
22.44
1,315
22.41
2,413
22.42
7306
GOWA
25
540
969
1,509
629
116.48
1,215
125.39
1,844
122.20
7307
SINJAI
16
5,217
5,941
11,158
793
15.20
925
15.57
1,718
15.40
7308
MAROS
14
2,403
3,254
5,657
666
27.72
928
28.52
1,594
28.18
7309
PANGKEP
23
8,785
8,209
16,994
4,605
52.42
4,663
56.80
9,268
54.54
7310
BARRU
10
5,069
6,305
11,374
535
10.55
1,043
16.54
1,578
13.87
7311
BONE
38
9,329
10,820
20,149
1,262
13.53
1,695
15.67
2,957
14.68
7312
SOPPENG
17
25,834
29,332
55,166
7,903
30.59
8,030
27.38
15,933
28.88
7313
WAJO
23
9,116
9,972
19,088
934
10.25
1,472
14.76
2,406
12.60
7314
SIDRAP
14
14,356
15,639
29,995
1,193
8.31
1,789
11.44
2,982
9.94
7315
PINRANG
15
6,281
7,381
13,662
2,811
44.75
3,658
49.56
6,469
47.35
7316
ENREKANG
13
7,528
7,628
15,156
4,259
56.58
4,457
58.43
8,716
57.51
7317
LUWU
21
12,764
12,681
25,445
5,906
46.27
6,419
50.62
12,325
48.44
7318
TANA TORAJA
21
8,381
9,019
17,400
4,614
55.05
4,749
52.66
9,363
53.81
7322
LUWU UTARA
13
9,652
9,049
18,701
2,175
22.53
2,245
24.81
4,420
23.64
7325
LUWU TIMUR
15
18,219
17,392
35,611
2,392
13.13
2,505
14.40
4,897
13.75
7326
TORAJA UTARA
25
80,801
72,464
153,265
9,522
11.78
12,675
17.49
22,197
14.48
7371
MAKASSAR
43
13,948
15,988
29,936
5,354
17.88
7372
PARE-PARE
6
2,600
2,783
5,383
792
30.46
1,556
55.91
2,348
43.62
7373
PALOPO
11
5,856
6,133
11,989
5,094
86.99
6,888
112.31
11,982
99.94
276,950
286,465
563,415
61,782
22.31
73,729
25.74
140,865
25.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
-
0
-
0
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 86
*
*
*
TABEL 53 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
2
3
4
5
1
PENYEBARAN INFORMASI 6
7301
SELAYAR
14
870
0
0
7302
BULUKUMBA
19
5,264
0
2337
7303
BANTAENG
12
11,385
18761
36
7304
JENEPONTO
18
6,217
0
0
7305
TAKALAR
14
228,902
49221
0
7306
GOWA
25
5,013
0
7307
SINJAI
16
2,369
36,712
2,833
7308
MAROS
14
1,107
5,593
623
7309
PANGKEP
23
1,662
9,041
575
7310
BARRU
10
717
7311
BONE
38
4,275
7312
SOPPENG
17
27,711
29,180
29,180
7313
WAJO
23
8,886
50,441
8,160
7314
SIDRAP
14
1,074
34,866
354
7315
PINRANG
15
742
16,150
3,876
7316
ENREKANG
13
4,845
7317
LUWU
21
410
-
7318
TATOR
21
2,534
-
7322
LUWU UTARA
13
2,362
7325
LUWU TIMUR
15
214
6,299
56
7326
TORAJA UTARA
25
2,331
13,347
627
7371
MAKASSAR
43
5,767
5,904
1,145
7372
PARE-PARE
6
817
244
156
7373
PALOPO
11
1,672
440
325,474
SUB JUMLAH I
0 -
40,773
*
45,618 -
* 205
-
*
-
-
-
316,532
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
16
0
2
Rumah Sakit
33
0
325,523
0 -
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
316,532
95,781 10 0 95,791
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 87
TABEL 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
L 3
4
5
6
7
L+P 8
1
JAMKESMAS
-
-
2,944,969
#DIV/0!
#DIV/0!
29.79
2
ASKES PNS
-
-
849,317
#DIV/0!
#DIV/0!
8.59
3
JPK JAMSOSTEK
-
-
123,404
#DIV/0!
#DIV/0!
1.25
4
TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI
-
-
71,159
#DIV/0!
#DIV/0!
0.72
5
ASURANSI PERUSAHAAN
-
-
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0.00
6
ASURANSI SWASTA
-
-
8,658
#DIV/0!
#DIV/0!
0.09
7
JAMKESDA
-
-
4,696,903
#DIV/0!
#DIV/0!
47.52
8,694,410
#DIV/0!
#DIV/0!
87.96
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
Sumber: Seksi Pembiayaan JPKM Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 88
HAL : 1
TABEL 55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
JUMLAH KUNJUNGAN KODE
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
7301
SELAYAR
7302
BULUKUMBA
7303
BANTAENG
-
-
259,623
-
-
7304
JENEPONTO
-
-
399,309
-
-
7305
TAKALAR
-
-
433,550
-
7306
GOWA
-
-
1,134,781
-
7307
SINJAI
-
-
56,599
7308
MAROS
-
-
164,782
7309
PANGKEP
-
-
7310
BARRU
-
7311
BONE
-
7312
SOPPENG
7313
WAJO
7314
SIDRAP
7315
PINRANG
204,008
259,646
463,654
2,676
3,406
6,082
3,358
2,956
6,314
7316
ENREKANG
182,695
206,106
388,801
1,249
2,115
3,364
769
597
1,366
7317
LUWU
-
-
7318
TANA TORAJA
285
366
7322
LUWU UTARA
7325
LUWU TIMUR
7326
TORAJA UTARA
7371
MAKASSAR
7372
PARE-PARE
7373
PALOPO
SUB JUMLAH I
148,421
149,359
297,780
488
495
983
15
27
42
50,673
76,010
126,683
2,633
3,950
6,583
462
694
1,156
1,678
-
-
39
3,254
-
-
263
-
3,529
-
-
0
-
11,274
-
-
290
-
-
2,452
-
-
-
1,279
94
63
157
397,414
-
-
7,609
1,338
531
1,869
-
68,687
-
-
2,517
838
956
1,794
-
521,052
-
-
0
-
-
0
-
-
353,591
-
-
4,492
-
-
1,552
-
-
219,923
-
-
3,414
-
-
624
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
0
119,508
119,742
239,250
45,478
72,884
118,362
-
-
173,614
221,649
-
-
413,202 395,263 1,435,439
70,493
100,544
171,037
202,692
304,039
2,211,775
0
-
231 425
-
0 236
467
668
1,093
-
10,473 -
1,108 -
667
1,493
2,633
3,950
-
8,681 11,581 539,737 2,160
-
0 29,706
-
0
121
0
0
0
-
-
286
278
-
-
228
154
2,665
2,210
651 0 1,465 564 0 382 681 5,515
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 89
TABEL 55
HAL : 2
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
JUMLAH KUNJUNGAN KODE
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P
7,803
9,600
17,403
965
1,440
2,405
0
0
0
12,399
14,654
27,053
4,331
5,451
9,782
153
82
235
11
7301
RS KH. HAYYUNG
7302
RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
7303
RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKATUTU
-
-
49,887
-
-
516
-
-
7304
RSUD LANTO DG PASEWANG
-
-
37,969
-
-
8,784
-
-
0
7305
RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE
-
-
57,152
-
-
14,137
-
-
2,217
7306
RSUD SYEKH YUSUF
-
-
579,224
-
-
18,138
-
-
0
RB MATTIRO BAJI
-
-
6,189
-
-
747
-
-
0
0
7307
RSUD SINJAI
11,555
15,928
27,483
1,892
3,158
5,050
-
-
7308
RSUD SALEWANGANG
15,641
21,812
37,453
3,535
4,863
8,398
733
451
7309
RSUD PANGKEP
-
-
-
-
7310
RSUD LAPATARAI
9,842
9,063
182
203
7311
RSUD TENRIAWARU
-
-
7312
RSUD AJJAPANGE
16,959
20,370
37,329
7313
RSU LAMADDUKELLENG
13,630
16,877
30,507
320
176
496
12,882
12,737
-
RS PRIMA HUSADA RS. SIWA 7315
RSUD LASINRANG
7316
RSUD MASEREMPULU
4,146
-
-
-
1,352
2,154
3,506
-
-
4,168
4,485
2,928
7,413
1,016
840
1,856
4,165
6,411
10,576
347
276
623
720
693
1,413
2
1
3
25,619
993
1,094
2,087
50
40
90
0
0
18,905 416,854
13,339
0 1,184
0
8,862
11,279
20,141
3,527
4,488
8,015
10,378
11,833
22,211
2,404
3,733
6,137
-
-
0
213
678
891
8
59
67
-
-
0
RSB PUANG SABBE
0
62 385
7317
RSUD BELOPA
-
-
112,574
-
-
2,933
-
-
0
7318
RSUD LAKIPADADA
-
-
33,699
-
-
99,240
-
-
0
7322
RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA
33,757
6,375
7,983
14,358
-
-
0
7325
RSUD I LAGALIGO
-
-
344,291
-
-
7,256
-
-
0
7371
RSU DAYA
-
-
57,420
-
-
7,034
-
-
7372
RSUD ANDI MAKKASAU
25,249
41,182
66,431
6,906
8,661
15,567
35
21
56
RS FATIMA
10,624
13,288
23,912
2,876
4,281
7,157
12
6
18
1,148
2,993
4,141
329
414
743
7
2
9
11,150
13,466
24,616
78
121
199
43
14
57
RS BERSALIN ST KHADIJAH
202
611
813
992
649
1,641
0
0
0
RS BERSALIN DHARMA HUSADA
280
599
879
201
178
379
0
0
0
RS SUMANTRI RS KUSTA LAULENG
7373
RSUD SAWERIGADING
SUB JUMLAH II JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
15,359
18,398
-
-
184,496
145,282
235,544
2,264,727
-
-
46,134
1,129
58,759
-
0
-
0
282,314
2,580
1,936
6,795
5,245
4,146
12,310
387,188
539,583
4,476,502
48,767
62,709
312,020
4,935,767
4,948,341
9,884,108
4,935,767
4,948,341
9,884,108
7.84
10.90
45.29
0.99
1.27
3.16
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 90
TABEL 56
HAL : 1
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) L 4
7301 RS KH. HAYYUNG
110
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
244
7303 RSUD Prof. DR. H. M ANWAR MAKATUTU
-
P 5
L+P 6
-
4,331
PASIEN KELUAR MATI
5,452
L 7
P 8
2,443
-
9,783
191
7,379
-
-
L+P 9
-
62
134
PASIEN KELUAR MA ? 48 JAM DIRAWAT L 10
P 11
L+P 12
GDR L 13
NDR
P 14 0
L+P 15
-
37
46
38
84
172
-
-
55
0
0
23.31
0
0
7.45
33.22
0
L+P 18
-
24.58
25.38
P 17
325
44.10
0
L 16
10.62
0 6.97
15.15 8.59
93
-
-
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
111
-
-
8,776
-
-
56
-
-
25
0
0
6.38
0
0
2.85
7305 RSUD H PADJONGA DG NGALLE
249
-
-
13,318
-
-
131
-
-
48
0
0
9.84
0
0
3.60
7306 RSUD SYEKH YUSUF
185
-
-
17,899
-
-
239
-
-
82
0
0
13.35
0
0
4.58
7307 RSUD SINJAI
137
1,892
3,158
5,050
63
50
113
33
27
60
33.30
15.83
22.38
17.44
8.55
11.88
7308 RSUD SALEWANGANG
145
3,531
4,860
8,391
136
120
256
43
28
71
38.52
24.69
30.51
12.18
5.76
8.46
7309 RSUD PANGKEP
177
-
-
3,297
-
-
27
-
-
30
7310 RSUD LAPATARAI
120
-
-
1,068
-
-
6
-
-
-
7311 RSUD TENRIAWARU
268
0
0
8.19
0
0
0
0
5.62
0
0
9.10 0
-
-
20,860
-
-
797
-
-
287
0
0
38.21
0
0
13.76
RS M YASIN
-
-
-
2,894
-
-
19
-
-
8
0
0
6.57
0
0
2.76
RS BAYANGKARA
-
-
-
1,096
-
-
1
-
-
0
0
0.91
0
0
7312 RSUD AJJAPANGE
116
7313 RSUD LAMADDUKELLENG
191
RS. PRIMA HUSADA
35
RSU SIWA 7314 RSUD NENE MALLOMO RSUD ARIFIN NUMANG 7315 RSUD LASINRANG
2,928 -
4,485 -
720
7,413
93
95
7,938 693
1,413
16
52
36
262
-
-
30
10
-
-
2,087
-
-
6,493
-
-
217
-
-
58
-
-
4,434
-
-
127
-
197
-
-
12,098
-
-
410
-
34
1,701
2,164
3,865
50
674
857
1,531
7 -
9 -
18
2
16 -
19
1
31.76
21.18
0 22.22
0 20.20
25.36
17.76
33.01 21.23
8.03
0 13.89
0 12.99
11.87 45.86 13.45
3
0
0
8.62
0
0
1.44
156
0
0
33.42
0
0
24.03
-
58
0
0
28.64
0
0
13.08
-
146
0
0
33.89
0
0
12.07
3 -
88 364
9
53
RS D'DELLA
11
188
139
RS KHADIJAH
7
14
-
3 -
6 -
4.12 -
4.16 -
4.14 -
1.76 -
1.39 -
1.55 -
Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 91
TABEL 56
HAL : 2
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
NAMA RUMAH SAKIT
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
a
7316 RSUD MASSEREMPULU RSB PUANG SABBE
110
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) L 4
P 5
1,943
3,281
PASIEN KELUAR MATI
L+P 6
L 7
5,224
L+P 9
L 10
P 11 15
L+P 12
79
63
142
20
35
-
-
-
-
-
-
GDR
NDR
L 13
P 14
L+P 15
L 16
40.66
19.20
27.18
10.29
4.57
6.70
-
-
-
-
-
-
36
-
-
7317 RSUD BATARA GURU
171
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
7318 RSUD LAKIPADADA
184
-
-
10,745
-
-
259
-
-
90
0
0 24.10
7322 RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA
220
655
7325 RSUD I LAGALIGO
133
-
RS INCO SOROWAKO
54
P 8
PASIEN KELUAR MA ? 48 JAM DIRAWAT
57
16.39
-
P 17
L+P 18
0
0
0
0
0
8.38
8,116
8,771
180
133
313
65
122
274.81
35.69
99.24
7.02
13.91
-
9,066
-
-
312
-
-
141
0
0 34.41
0
0
15.55
-
-
-
-
0
0
-
0
0
-
-
-
31
0
0
9.81
0
0
4.41
63
-
-
1,644
-
-
7371 RSU DAYA
157
-
-
7,034
31
38
7372 RSUD ANDI MAKKASAU
264
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
7373 RSUD SAWERIGADING
186
-
-
14,781
-
-
375
-
-
146
0
0 25.37
0
0
9.88
7300 RSUD SAYANG RAKYAT
116
-
-
2,509
-
-
12
-
-
4
0
0
4.78
0
0
1.59
7300 RSKD PROV. SULSEL
454
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
7300 RSUD LABUANG BAJI
329
-
-
13,682
-
-
-
-
0
0
0
0
7300 RSU HAJI MAKASSAR
237
-
-
-
-
-
-
-
-
0
0
0
0
0
0
82
-
-
6,426
-
-
48
-
-
18
0
0
7.47
0
0
2.80
102
-
-
7,719
-
-
29
-
-
-
0
0
3.76
0
0
-
803
667
274
214
2,214
4.37
2.02
2.12
1.49
0.65
7300 RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 7300 RSKDIA PERTIWI TATOL
5,556
18,375
33,066
237,181
69
-
-
5,031
-
-
-
0.93
Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 92
TABEL 57
HAL: 1
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
NAMA RUMAH SAKIT
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
a
PASIEN KELUAR JUMLAH HARI (HIDUP + MATI) PERAWATAN 5
6
BOR (%) 7
BTO (KALI)
TOI ALOS (HARI) (HARI)
8
9
7301 RS KH. HAYYUNG
110
2,443
24,076
9,029
59.97
22.21
6.58
3.70
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
244
9,783
37,732
38,432
42.37
40.09
5.25
3.93
93
7,379
24,925
29,314
73.43
79.34
1.22
3.97
7303 RSUD Prof. DR. H. M ANWAR MAKATUTU
4
JUMLAH LAMA DIRAWAT
10
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
111
8,776
31,029
22,350
76.59
79.06
1.08
2.55
7305 RSUD H PADJONGA DG NGALLE
249
13,318
50,332
11,568
55.38
53.49
3.04
0.87
7306 RSUD SYEKH YUSUF
185
17,899
52,143
55,964
77.22
96.75
0.86
3.13
7307 RSUD SINJAI
137
5,050
25,766
20,778
51.53
36.86
4.80
4.11
7308 RSUD SALEWANGANG
145
8,391
30,797
31,519
58.19
57.87
2.64
3.76
7309 RSUD PANGKEP
177
3,297
51,665
37,220
79.97
18.63
3.92
11.29
7310 RSUD LAPATARAI
120
1,068
16,871
14,442
38.52
8.90
25.21
13.52
7311 RSUD TENRIAWARU
69,953
268
20,860
70,250
71.82
77.84
1.32
3.35
RS M YASIN
-
2,894
10,528
-
0.00
0.00
0.00
0.00
RS BAYANGKARA
-
1,096
258
-
0.00
0.00
0.00
0.00
7312 RSUD AJJAPANGE
116
7,413
31,672
30,421
74.80
63.91
1.44
4.10
7313 RSUD LAMADDUKELLENG
191
7,938
41,506
43,484
59.54
41.56
3.55
5.48
RS. PRIMA HUSADA
35
1,413
7,069
5
55.33
40.37
4.04
0.00
RSU SIWA
53
2,087
13,500
11,568
69.79
39.38
2.80
5.54
7314 RSUD NENE MALLOMO
139
6,493
26,041
23,495
51.33
46.71
3.80
3.62
RSUD ARIFIN NUMANG
58
4,434
14,262
14,348
67.37
76.45
1.56
3.24
197
12,098
32,150
42,871
44.71
61.41
3.29
3.54
RS KHADIJAH
34
3,865
5
4,247
0.04
113.68
3.21
1.10
RS D'DELLA
50
1,531
5
4,593
0.03
30.62
11.92
3.00
7315 RSUD LASINRANG
Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 93
TABEL 57
HAL: 2
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
7316 RSUD MASSEREMPULU RSB PUANG SABBE
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN 3
4
5
JUMLAH LAMA DIRAWAT 6
BOR (%) 7
BTO (KALI)
TOI ALOS (HARI) (HARI)
8
9
47.49
2.73
5.00
1.53
1.50 239.61
2.48
-
0.00
0.00
0.00
0.00
110
5,224
25,874
26,112
64.44
36
54
201
134
-
10
7317 RSUD BATARA GURU
171
-
7318 RSUD LAKIPADADA
184
10,745
259
90
0.39
58.40
6.23
0.01
7322 RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA
220
8,771
54,775
55,298
68.21
39.87
2.91
6.30
7325 RSUD I LAGALIGO
133
9,066
36,649
25,407
75.49
68.17
1.31
2.80
63
1,644
0.00
26.10
13.99
0.00
7371 RSU DAYA
157
7,034
7372 RSUD ANDI MAKKASAU
264
-
7373 RSUD SAWERIGADING
186
7300 RSUD SAYANG RAKYAT
116
7300 RSKD PROV. SULSEL
454
-
7300 RSUD LABUANG BAJI
329
13,682
7300 RSU HAJI MAKASSAR
237
-
RS INCO SOROWAKO
7300 RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 7300 RSKDIA PERTIWI TATOL
27,970
26,440
48.81
44.80
4.17
3.76
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
14,781
52,290
51,519
77.02
79.47
1.06
3.49
2,509
9,681
8,876
22.86
21.63
13.02
3.54
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
71,059
78,328
59.17
41.59
3.58
5.72
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
25,704
15,422
85.88
78.37
0.66
2.40
0.00
75.68
4.82
0.00
44.23
42.69
4.77
3.39
82
6,426
102
7,719
5556
237181
897044
803227
Sumber : - Seksi Pelayanan Keseharan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 94
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS 3
RUMAH TANGGA JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
7301
SELAYAR
14
31,183
25,922
83.13
7,224
27.87
7302
BULUKUMBA
19
98,733
98,733
100.00
56,092
56.81
7303
BANTAENG
12
42,073
18,761
44.59
14,277
76.10
7304
JENEPONTO
18
79,104
23,265
29.41
12,551
53.95
7305
TAKALAR
14
54,316
49,271
90.71
37,915
76.95
7306
GOWA
25
163,277
36,385
22.28
9,202
25.29
7307
SINJAI
16
54,847
36,712
66.94
15,259
41.56
7308
MAROS
14
63,470
35,322
55.65
14,192
40.18
7309
PANGKEP
23
89,650
54,868
61.20
37,345
68.06
7310
BARRU
10
44,906
40,066
89.22
18,253
45.56
7311
BONE
38
162,401
43,459
26.76
9,920
7312
SOPPENG
17
59,624
59,624
100.00
27,933
46.85
7313
WAJO
23
91,439
50,441
55.16
14,823
29.39
7314
SIDRAP
14
63,620
34,866
54.80
17,559
50.36
7315
PINRANG
15
83,914
25,566
30.47
17,602
68.85
7316
ENREKANG
13
43,528
40,773
93.67
24,551
60.21
7317
LUWU
21
149,308
77,466
51.88
25,491
32.91 *
7318
TANA TORAJA
21
54,135
54,135
100.00
25,493
47.09
7322
LUWU UTARA
13
69,192
67,086
96.96
34,049
50.75
7325
LUWU TIMUR
15
62,292
49,504
79.47
31,369
63.37
7326
TORAJA UTARA
25
46,050
38,353
83.29
12,669
33.03
7371
MAKASSAR
43
250,973
256,835
102.34
187,215
7372
PARE-PARE
6
28,966
492
1.70
402
81.71
11 440
32,083 1,919,084
14,157 1,232,062
44.13 64.20
6,643 658,029
46.92 53.41
7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
22.83 *
72.89 *
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 95
TABEL 59 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH JUMLAH PUSKESM SELURUH AS RUMAH
3
4
2012 RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH
%
5
6
2013 JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT 7
RUMAH DIBINA
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
7301
SELAYAR
14
33724
11,753
34.85
16,233
9,064
55.84
9,064
100
20,817
61.73
7302
BULUKUMBA
19
95641
22,228
23.24
55,030
20,322
36.93
9,956
48.99
32,184
33.65
7303
BANTAENG
12
44072
16,852
38.24
27,085
27,085
100.00
9,484
35.02
26,336
59.76
7304
JENEPONTO
18
79104
17,091
21.61
59,090
10,051
17.01
2,016
20.06
19,097
24.14
7305
TAKALAR
14
57264
14,650
25.58
25,611
2,110
8.24
1,221
57.87
15,871
27.72
7306
GOWA
25
164134
88,300
53.80
60,800
69,793
114.79
54,878
78.63
143,178
87.23
7307
SINJAI
16
54847
36,608
66.75
16,947
16,947
100.00
10,444
61.63
47,052
85.79
7308
MAROS
14
63205
14,146
22.38
30,827
25,889
83.98
11,958
46.19
37,999
60.12
7309
PANGKEP
23
73505
35,317
48.05
38,188
24,198
63.37
13,851
57.24
49,168
66.89
7310
BARRU
10
34552
17,016
49.25
19,161
55.46
38
156488
56,090
35.84
0.00
15,680 -
59.67
BONE
26,276 -
86.88
7311
30,245 -
0.00
56,090
35.84 *
7312
SOPPENG
17
55757
29,332
52.61
21,887
6,119
27.96
2,295
37.51
31,627
56.72
7313
WAJO
23
57777
20,063
34.72
33,248
7,807
23.48
2,954
37.84
23,017
39.84
7314
SIDRAP
14
60787
26,081
42.91
10,637
10,637
100.00
2,407
22.63
28,488
46.87
7315
PINRANG
15
73413
13,484
18.37
7,752
26,620
343.40
18,868
70.88
32,352
44.07
7316
ENREKANG
13
40255
21,936
54.49
23,069
57.31
21
69357
27,251
39.29
0.00
1,133 -
50.24
LUWU
2,255 -
17.56
7317
12,839 -
0.00
27,251
39.29 *
7318
TANA TORAJA
21
54135
14,033
25.92
-
0.00
-
0.00
14,033
25.92
7322
LUWU UTARA
13
67537
3,873
5.73
41,870 -
-
0.00
-
0.00
26,864
39.78
7325
LUWU TIMUR
15
50623
41,061
81.11
9,562
2,839
29.69
1,012
35.65
42,073
83.11
7326
TORAJA UTARA
25
46225
18,389
39.78
24,558
17,886
72.83
4,724
26.41
23,113
50.00
7371
MAKASSAR
43
170984
138,023
80.72
32,953
23,629
71.71
16,719
70.76
154,742
90.50
7372
PARE-PARE
6
28966
10,798
37.28
12,297
42.45
15,132 709,507
47.17 42.63
1,499 -
81.91
32083 1,664,435
1,830 -
45.86
11 440
3,990 559,352
331,357
0.00 57.39
13,139 919,018
40.95 55.22
7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
0.00 59.24
190,163
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 96
TABEL 60
HAL : 1
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1
2
3
4
5
6
9
10
13
P E N G G U N A
JU M LA H
S A R A N A
JU M LA H
11
P EN D U D U K
MEMENUHI SYARAT P EN G G U N A
JU M LA HS A R A N A
P E N G G U N A
JU M LA H
P EN D U D U K
JU M LA H
8
JU M LA HP E N D U D U K
SUMUR GALI DENGAN POMPA
MEMENUHI SYARAT S A R A N A
JUMLAH PUSKES PENDUDUK MAS
P EN G G U N A
KABUPATEN / KOTA
JU M LA HS A R A N A
KODE
JU M LA HP E N D U D U K
SUMUR GALI TERLINDUNG
14
7301
SELAYAR
14
127,200
294
10,821
294
10,218
-
-
-
-
7302
BULUKUMBA
19
404,900
21,322
125,523
18,493
111,317
12,879
79,540
11,592
71,417
7303
BANTAENG
12
181,000
2,436
21,286
3,526
21,386
225
5,326
225
5,326
7304
JENEPONTO
18
351,100
4,154
34,480
4,154
34,480
3,149
24,402
3,149
24,402
7305
TAKALAR
14
280,600
8,551
53,363
6,190
43,775
5,673
60,395
4,538
48,296
7306
GOWA
25
696,100
57,383
197,482
37,124
78,765
48,734
191,439
62,724
70,654
7307
SINJAI
16
234,900
8,510
64,524
6,112
37,393
4,714
44,487
4,072
13,165
7308
MAROS
14
331,800
49,058
119,751
27,642
82,674
495
2,436
202
1,915
7309
PANGKEP
23
317,100
26,386
111,872
15,067
101,180
2,592
29,957
1,799
28,304
7310
BARRU
10
169,300
5,603
35,942
4,961
35,942
4,084
14,668
3,141
12,683
7311
BONE
38
734,100
-
7312
SOPPENG
17
225,500
2,473
19,591
1,559
12,184
18,051
101,646
11,369
67,739
7313
WAJO
23
390,600
2,171
14,674
1,370
7,434
5,502
29,463
5,249
30,437
7314
SIDRAP
14
283,300
-
7315
PINRANG
15
361,300
7316
ENREKANG
13
196,400
7317
LUWU
21
343,800
-
-
-
-
-
-
-
-
7318
TANA TORAJA
21
226,200
-
-
-
-
-
-
-
-
7322
LUWU UTARA
13
297,300
-
-
-
-
-
-
-
7325
LUWU TIMUR
15
263,000
7326
TORAJA UTARA
25
222,400
7371
MAKASSAR
43
1,408,100
7372
PARE-PARE
6
135,200
131,266
7373
PALOPO
11
160,800
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
8,342,000
-
-
16,967
91,087
730
10,610
13,987
-
-
-
-
730
10,610
5,284
32,037
1,857
25,585
1,346
1,205,013
3,427
2,915
14,575
-
-
77,429
34,707
2,226,773
-
17,101
82,254
387,855
-
-
69,577
13,987
-
-
12,893
82,254
-
-
-
13,347
59,506
211
5,495
-
20,631
97,715
20,631
97,715
12,496
756
11,830
612
11,461
17,135
1,503
95,430
382
1,910
2,271
11,355
753
3,765
652
-
-
-
-
-
-
173,450
771,091
162,728
898,953
147,008
551,077
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 97
TABEL 60
HAL : 2
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1
2
3
4
18
21
P E N G G U N A
JU M LA H
S A R A N A
JU M LA H
20
P E N D U D U K
MEMENUHI SYARAT
P E N G G U N A
JU M LA H
19
P E N D U D U K
P E N G G U N A
JU M LA H
17
P E N D U D U K
S A R A N A
JU M LA H
16
JU M LA HS A R A N A
TERMINAL AIR
MEMENUHI SYARAT
P E N G G U N A
JU M LA H
15
P E N D U D U K
KABUPATEN / KOTA
S A R A N A
KODE
JUMLAH PUSKES PENDUDUK MAS
JU M LA H
SUMUR BOR DENGAN POMPA
22
7301
SELAYAR
14
127,200
-
-
-
-
-
-
-
-
7302
BULUKUMBA
19
404,900
1,134
8,746
1,126
8,668
253
10,103
219
8,949
7303
BANTAENG
12
181,000
37
1,521
37
1,521
-
-
-
-
7304
JENEPONTO
18
351,100
16,818
77,342
16,818
77,342
637
5,519
637
5,519
7305
TAKALAR
14
280,600
18,314
83,326
15,567
70,861
28
230
24
21,750
7306
GOW A
25
696,100
41,147
54,716
16,310
50,265
27
6,965
3
714
7307
SINJAI
16
234,900
39
1,190
39
1,190
26
907
26
907
7308
MAROS
14
331,800
1,550
6,078
1,484
5,778
9
-
-
-
7309
PANGKEP
23
317,100
1,444
21,228
1,131
19,442
78
8,383
63
8,233
7310
BARRU
10
169,300
779
4,229
858
4,845
7311
BONE
38
734,100
7312
SOPPENG
17
225,500
3,503
18,270
2,206
11,388
8
180
6
7313
WAJO
23
390,600
10,608
51,979
4,144
23,135
12
357
12
7314
SIDRAP
14
283,300
7315
PINRANG
15
361,300
23,030
108,429
25,030
108,420
-
-
-
-
7316
ENREKANG
13
196,400
211
5,495
-
-
-
-
1,086
53,315
7317
LUWU
21
343,800
-
-
-
-
-
-
-
-
7318
TANA TORAJA
21
226,200
-
-
-
-
-
-
-
-
7322
LUWU UTARA
13
297,300
-
-
-
-
-
-
-
7325
LUWU TIMUR
15
263,000
3,278
17,097
3,278
17,097
671
2,702
341
1,705
7326
TORAJA UTARA
25
222,400
484
6,074
456
5,803
-
16
-
10
7371
MAKASSAR
43
1,408,100
-
-
-
-
-
-
-
-
7372
PARE-PARE
6
135,200
3,260
6,293
31,465
5,683
28,415
-
-
7373
PALOPO
11
160,800
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
8,342,000
-
-
-
-
-
-
-
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
125,636
472,013
119,949
411,438
-
30,181
17 -
-
35,362
113 357 -
-
2,434
101,572
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 98
TABEL 60
HAL : 3
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1
2
3
4
23
26
29
P E N G G U N A
JU M LA H
S A R A N A
JU M LA H
28
P E N D U D U K
MEMENUHI SYARAT
P E N G G U N A
JU M LA H
27
P E N D U D U K
P E N G G U N A
JU M LA H
25
P E N D U D U K
S A R A N A
JU M LA H
24
JU M LA HS A R A N A
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
MEMENUHI SYARAT
P E N G G U N A
JU M LA H
KABUPATEN / KOTA
P E N D U D U K
KODE
JUMLAH PUSKES PENDUDUK MAS
JU M LA HS A R A N A
MATA AIR TERLINDUNG
30
7301
SELAYAR
14
127,200
3,899
23,253
3,899
23,253
592
3,221
592
3,221
7302
BULUKUMBA
19
404,900
308
53,189
232
41,929
562
2,425
479
2,195
7303
BANTAENG
12
181,000
-
-
-
-
-
-
-
-
7304
JENEPONTO
18
351,100
6,514
39,306
6,514
39,306
-
-
-
39,306
7305
TAKALAR
14
280,600
-
-
-
-
614
4,552
246
1,820
7306
GOW A
25
696,100
11,367
44,144
8,739
52,342
511
12,860
316
1,236
7307
SINJAI
16
234,900
565
25,802
522
2,285
1,824
13,420
1,554
4,997
7308
MAROS
14
331,800
112
13,833
66
8,894
2,260
2,693
214
1,083
7309
PANGKEP
23
317,100
4,797
25,753
1,233
13,548
8,996
52,285
5,125
38,154
7310
BARRU
10
169,300
3,970
32,226
3,868
32,226
391
2,570
374
2,570
7311
BONE
38
734,100
7312
SOPPENG
17
225,500
449
22,891
294
11,761
106
880
66
7313
WAJO
23
390,600
1
134
-
-
1,936
5,168
14
7314
SIDRAP
14
283,300
7315
PINRANG
15
361,300
14
2,483
8
2,193
26
190
26
190
7316
ENREKANG
13
196,400
553
49,815
96
666
96
666
817
105,324
7317
LUWU
21
343,800
-
-
-
-
-
-
-
-
7318
TANA TORAJA
21
226,200
-
-
-
-
-
-
-
-
7322
LUWU UTARA
13
297,300
-
-
-
-
-
-
-
7325
LUWU TIMUR
15
263,000
3,081
15,477
3,081
15,477
153
787
112
584
7326
TORAJA UTARA
25
222,400
3,829
23,172
3,076
13,445
-
-
-
-
7371
MAKASSAR
43
1,408,100
-
-
-
-
676
13,246
-
-
7372
PARE-PARE
6
135,200
-
179
895
134
670
23
115
13
7373
PALOPO
39,459
371,657
32,523
257,459
19,413
114,986
10,050
201,296
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
160,800 8,342,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
551 52 -
-
-
-
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 99
TABEL 60
HAL : 4
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2013
1
2
3
4
31
32
7301
SELAYAR
14
127,200
2,044
7302
BULUKUMBA
19
404,900
7303
BANTAENG
12
181,000
7304
JENEPONTO
18
7305
TAKALAR
14
7306
GOW A
7307
33
34
23,813
2,044
18,859
95,739
32,930
133,281
351,100
7,949
280,600
6,933
25
696,100
SINJAI
16
7308
MAROS
7309
%
P E N G G U N A
P E N D U D U K
J U M L A H
J U M L A H
MEMENUHI SYARAT S A R A N A
P E N G G U N A
P E N D U D U K
JUMLAH PUSKES PENDUDUK MAS
J U M L A H
KABUPATEN / KOTA
J U M L A H S A R A N A
KODE
J U M L A H
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
35
36
23,813
60,505
18,026
92,883
337,358
83.32
32,920
173,282
201,515
111.33
41,777
7,949
41,777
262,132
74.66
34,714
5,801
24,615
211,117
75.24
12,711
50,612
-
-
253,976
36.49
234,900
11,051
58,136
9,467
32,676
92,613
39.43
14
331,800
7,694
32,951
5,733
32,872
133,216
40.15
PANGKEP
23
317,100
13,492
74,830
12,171
46,935
255,796
80.67
7310
BARRU
10
169,300
8,255
19,344
5,510
27,344
115,610
68.29
7311
BONE
38
734,100
7312
SOPPENG
17
225,500
7,544
51,359
4,751
7313
W AJO
23
390,600
7,025
50,965
4,944
7314
SIDRAP
14
283,300
7315
PINRANG
15
361,300
7316
ENREKANG
13
196,400
7317
LUW U
21
343,800
-
-
-
-
7318
TANA TORAJA
21
226,200
-
-
-
7322
LUW U UTARA
13
297,300
-
-
-
7325
LUW U TIMUR
15
263,000
7326
TORAJA UTARA
25
222,400
5,202
40,966
13,060
7371
MAKASSAR
43
1,408,100
185,493
1,225,003
185,493
7372
PARE-PARE
6
135,200
65
25,114
125,570
4,402
7373
PALOPO
11
160,800
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
8,342,000
-
-
-
-
76,759
39,174
817
105,324
8,485
413,308
61,962
2,165,064
-
-
-
47.57
-
0.00
31,653
135,389
60.04
39,347
100,762
25.80
-
-
0.00
58
39,179
279,065
77.24
817
105,324
280,734
142.94
-
0.00
-
-
0.00
-
-
0.00
276,794
105.24
30,683
73,898
33.23
927,465
946,510
67.22
125,570
92.88
8,485
442,799
61,962
1,736,212
-
0.00
4,142,560
49.66
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 100
TABEL 61 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
7301
SELAYAR
14
23
23
100.00
23
100
7302
BULUKUMBA
19
106
58
54.72
58
100.00
7303
BANTAENG
12
11,797
123
1.04
2
1.63
7304
JENEPONTO
18
37
34
91.89
31
91.18
7305
TAKALAR
14
65
27
41.54
27
100.00
7306
GOWA
25
231
148
64.07
125
84.46
7307
SINJAI
16
56
45
80.36
45
100.00
7308
MAROS
14
45
20
44.44
20
100.00
7309
PANGKEP
23
7,580
2,702
35.65
2,295
84.94
7310
BARRU
10
55
41
74.55
41
100.00
7311
BONE
38
-
-
0.00
-
0.00
7312
SOPPENG
17
7
7
100.00
7
100.00
7313
WAJO
23
101
84
83.17
75
89.29
7314
SIDRAP
14
44
22
50.00
19
86.36
7315
PINRANG
15
-
-
0.00
-
0.00
7316
ENREKANG
13
139
8
5.76
1
12.50
7317
LUWU
21
-
-
0.00
-
0.00
7318
TANA TORAJA
21
-
-
0.00
-
0.00
7322
LUWU UTARA
13
-
-
0.00
-
0.00
7325
LUWU TIMUR
15
106
72
67.92
72
100.00
7326
TORAJA UTARA
25
7,294
3,219
44.13
3,219
100.00
7371
MAKASSAR
43
138
289
209.42
118
40.83
7372
PARE-PARE
6
-
-
0.00
-
0.00
7373
PALOPO
11
-
-
0.00
-
0.00
440
27,824
6,922
24.88
6,178
89.25
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 101
TABEL 62
HAL: 1
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
6
PENGGUNA
%PENDUDUK
PENGGUNA
JUMLAH
1,972
100.00
14,572
33,646
12,329
24,053
71.49
7302 BULUKUMBA
19
535,486
934
9,809
768
9,026
92.02
70,665
335,758
66,012
305,980
91.13
7303 BANTAENG
12
218,101
531
18,825
531
18,825
100.00
24,277
118,336
24,277
118,336
100.00
7304 JENEPONTO
18
257,547
4
4
0.00
32,893
180,231
30,243
165,135
91.62
7305 TAKALAR
14
293,331
0.00
33,214
42,400
34,591
42,400
100.00
7306 GOWA
25
719,762
85.3053
107,358
408,160
107,358
262,759
64.38
7307 SINJAI
16
279,608
0
30,661
135,540
29,760
130,678
96.41
7308 MAROS
14
475,550
21,111
12,594
80
437
3.47
30,121
110,710
21,305
88,992
80.38
7309 PANGKEP
23
356,774
1,963
12,180
1,098
8,259
67.81
37,914
206,089
29,923
144,186
69.96
7310 BARRU
10
233,268
-
-
-
-
0
24,405
67,956
19,122
61,604
90.65
7311 BONE
38
927,255
-
-
-
-
0
7312 SOPPENG
17
287,034
11
191
11
191
7313 WAJO
23
445,575
1,754
5,768
1,754
7314 SIDRAP
14
339,811
3,465
6,736
2,772
7315 PINRANG
15
473,992
-
-
-
7316 ENREKANG
13
252,394
-
-
7317 LUWU
21
400,932
-
-
7318 TANA TORAJA
21
234,950
-
7322 LUWU UTARA
13
366,604
7325 LUWU TIMUR
15
7326 TORAJA UTARA 7371 MAKASSAR 7372 PARE-PARE
970
4,995
0
-
4,925
0
0 4,261
0
0
-
12
PENDUDUK
JUMLAH
558
0
11
SARANA
1,972
-
10
PENGGUNA
JUMLAH
558
0
9
PENDUDUK
JUMLAH SARANA
14
133,495
0
8
PENGGUNA
%PENDUDUK
PENGGUNA
JUMLAH
7
PENDUDUK
JUMLAH
13
14
7373 PALOPO
5
MEMENUHI SYARAT
7301 SELAYAR
JUMLAH (KAB/KOTA)
4
SARANA
3
PENGGUNA
2
JUMLAH
1
PENDUDUK
JUMLAH PUSKESMAS
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH
KODE
PENDUDUK
JENIS SARANA JAMBAN KOMUNAL
-
-
-
0
100
39,104
122,753
42,386
108,873
88.69
5,768
100
41,499
155,394
35,098
155,329
99.96
5,721
84.93
44,990
227,163
43,447
218,251
96.08
-
0
105,928
257,662
78,745
176,605
68.5413
-
-
0
30,599
181,321
27,909
164,715
90.84
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
-
-
282,304
-
-
-
-
0
25
341,591
3,835
1,233
1,748
1,179
43
1,654,402
219
5,905
211
5,905
6
198,336
11 440
176,006 9,884,108
35,355
80,212
14,456
28,358
141,790
95.62
29,087
140,928
100
120,465
896,432
0
19,001
106,625
33,065
61,544
0 76.73
865,111
3,868,894
28,358
0
141,790
100
26,749
88,440
62.76
117,326
896,432
100
112,990
105.97
808,003
3,407,548
0 88.0755
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 102
TABEL 62
HAL: 2
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 JENIS SARANA JAMBAN PLENGSENGAN
1
2
3
15
PENGGUNA
% PENDUDUK
PENGGUNA
JUMLAH
25
26
11.75
27,294
20.45
100
6,198
31,878
5,175
25,047
78.57
340,056
63.50
0
2,103
2,123
2,103
2,123
100.00
139,284
63.86
12,763
100
8,398
458
497
348
75.98
178,246
69.21
869
1,330
100
2,599
3,871
2,599
3,871
100
47,601
16.23
178
12
48
26.97
16,549
68,026
16,549
22,007
32.351
289,075
40.16
216
637
112
637
100
7,368
34,389
6,125
27,401
79.68
158,716
56.76
14
1,328
6,835
182
1,074
15.71
3,903
19,743
2,688
8,917
45.17
99,420
20.91
7309 PANGKEP
23
261
2,081
185
1,504
72.27
2,404
12,766
1,762
8,071
63.22
162,020
45.41
7310 BARRU
10
-
-
-
-
0
1,296
9,165
592
5,991
65.37
67,595
28.98
7311 BONE
38
-
-
-
-
0
-
-
0
-
0.00
7312 SOPPENG
17
-
-
-
-
0
1,303
3,894
664
2,471
63.46
111,535
38.86
7313 WAJO
23
396
1.8755
9,630
39,308
3,466
16,711
42.513
177,830
39.91
7314 SIDRAP
14
-
-
-
-
0
2,014
6,546
804
3,353
51.22
227,325
66.90
7315 PINRANG
15
-
-
-
-
0
940
6,077
-
0
176,605
37.26
7316 ENREKANG
13
516
98.31
1,022
5,232
201
24.06
168,933
66.93
7317 LUWU
21
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0
-
0.00
7318 TANA TORAJA
21
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0
-
0.00
7322 LUWU UTARA
13
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0
-
0.00
7325 LUWU TIMUR
15
3,478
17,320
-
-
0
10,422
52,110
-
-
0
141,790
50.23
7326 TORAJA UTARA
25
7,491
28,697
7,921
10,030
34.95
3,765
16,539
980
1,135
6.86
100,784
29.50
7371 MAKASSAR
43
25
200
25
200
100
21
87
13
87
100.00
902,624
54.56
7372 PARE-PARE
6
161
805
101
505
62.73
83
999
45
225
22.52
113,720
57.34
-
-
-
-
0
-
0.00
40.21
3,630,453
36.73
7302 BULUKUMBA
19
1
3
7303 BANTAENG
12
20
90
7304 JENEPONTO
18
862
12,763
1,520
7305 TAKALAR
14
869
1,330
7306 GOWA
25
239
7307 SINJAI
16
7308 MAROS
7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
15,863
1 -
1,173
3,010
75,122
3 -
4
395
11,327
22
2,959
31,075
0 41.366
80,051
22
PENDUDUK
JUMLAH
24
1,269
-
21
SARANA
PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH SARANA
PENGGUNA
% PENDUDUK
PENGGUNA
JUMLAH
23
30
14
20
%
10,796
7301 SELAYAR
19
JUMLAH
33
-
18
MEMENUHI SYARAT
0
-
17
PENDUDUK
JUMLAH
16
SARANA
MEMENUHI SYARAT JUMLAH
JUMLAH PUSKESMAS
PENDUDUK PENGGUNA
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH SARANA
KODE
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
CEMPLUNG
-
324,007
44,293
-
1,259
130,286
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 103
TABEL 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
7301
SELAYAR
14
74
10
13.51
1
1.35
22
29.73
7302
BULUKUMBA
19
126
72
57.14
8
6.35
72
57.14
7303
BANTAENG
12
67
0.00
0
0.00
7304
JENEPONTO
18
113
29
25.66
16
14.16
7305
TAKALAR
14
83
28
33.73
3
3.61
7306
GOWA
25
167
79
47.31
2
1.20
7307
SINJAI
16
80
0.00
0
0.00
7308
MAROS
14
103
0.00
0
0.00
7309
PANGKEP
23
102
24
23.53
13
12.75
7310
BARRU
10
54
21
38.89
1
1.85
7311
BONE
38
372
0.00
14
3.76
7312
SOPPENG
17
70
60
85.71
6
8.57
7313
WAJO
23
176
70
39.77
42
23.86
7314
SIDRAP
14
105
77
73.33
19
18.10
7315
PINRANG
15
104
55
52.88
7
6.73
7316
ENREKANG
13
129
76
58.91
20
15.50
76
7317
LUWU
21
227
-
0.00
0
0.00
10
4.41
7318
TANA TORAJA
21
159
-
0.00
25
15.72
61
38.36
7322
LUWU UTARA
13
176
-
0.00
6
3.41
20
11.36
7325
LUWU TIMUR
15
102
30
29.41
5
4.90
7326
TORAJA UTARA
25
151
58
38.41
42
27.81
39
25.83
7371
MAKASSAR
43
143
67
46.85
47
32.87
66
46.15
7372
PARE-PARE
6
22
15
68.18
0
0
15
68.18
7373
PALOPO
11
48
0.00
0
0
21
43.75
9.38
705
23.87
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
2,953
-
0 -
-
771
26.11
277
-
0.00 2
1.77
63
37.72
-
0.00 0
-
0.00 0.00
23 -
22.55 0.00
79
21.24
59
84.29
-
0.00
77 -
73.33 0.00
0
58.91
0.00
Sumber: - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 - Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 104
TABEL 64
HAL : 1
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA
12
13
14
15
16
%
JUMLAH
11
SLTA JUMLAH
10
SLTP
%
JUMLAHTTU
NON
9
BINTANG
BINTANG
8
SD JUMLAH
7
HOTEL
%
6
RUMAH
5
SAKITUMUM
4
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN PUSKESMAS
3
SLTA
2
1
SARANA PENDIDIKAN
SLTP
JUMLAH PUSKES MAS
SD
KODE
KABUPATEN / KOTA
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
17
7301
SELAYAR
14
133
55
19
14
1
-
10
232
108
81.20
51
92.73
15
78.95
7302
BULUKUMBA
19
378
96
40
19
1
8
65
607
221
58.47
55
57.29
25
62.50
7303
BANTAENG
12
154
46
34
12
1
-
7
254
122
79.22
30
65.22
21
61.76
7304
JENEPONTO
18
294
92
44
18
1
-
3
452
171
58.16
64
69.57
29
65.91
7305
TAKALAR
14
234
42
26
14
1
-
-
317
140
59.83
45
107.14
14
53.85
7306
GOWA
25
420
110
52
25
1
1
4
613
290
69.05
73
66.36
39
75.00
7307
SINJAI
16
266
70
49
16
1
-
16
418
213
80.08
56
80.00
39
79.59
7308
MAROS
14
314
65
49
14
1
-
8
451
314
100.00
53
81.54
39
79.59
7309
PANGKEP
23
289
76
41
23
2
-
8
439
167
57.79
51
67.11
32
78.05
7310
BARRU
10
241
39
18
10
1
-
-
309
132
54.77
19
48.72
10
55.56
7311
BONE
38
-
7312
SOPPENG
17
275
63
28
17
1
-
16
400
233
84.73
51
80.95
25
89.29
7313
WAJO
23
369
73
26
23
2
-
12
505
195
52.85
40
54.79
15
57.69
7314
SIDRAP
14
241
56
25
14
4
-
9
349
218
90.46
53
94.64
25
100.00
7315
PINRANG
15
346
64
27
15
1
-
6
459
228
65.90
48
75.00
20
74.07
7316
ENREKANG
13
234
53
25
13
1
-
6
332
102
43.59
27
50.94
12
48.00
7317
LUWU
21
-
-
-
21
1
-
-
22
-
0
-
0
-
0
7318
TANA TORAJA
21
-
-
-
21
1
-
-
22
-
0
-
0
-
0
7322
LUWU UTARA
13
-
-
-
13
1
-
-
14
-
0
-
0
-
7325
LUWU TIMUR
15
183
7326
TORAJA UTARA
25
191
7371
MAKASSAR
43
329
7372
PARE-PARE
6
165
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
-
-
50
38
1
30
15
63
29
25
129
118
43
16
12
6
1
-
-
5,056
1,258
692
440
-
11
-
1
-
39
-
0
-
0
-
0
0
-
11
290
152
83.06
49
98.00
30
100.00
1
6
21
336
136
71.20
60
95.24
25
86.21
20
31
67
737
250
75.99
96
74.42
84
71.19
4
21
225
165
100.00
16
100.00
12
100.00
50
290
7,834
937
74.48
511
73.84
1 48
-
-
12
3,557
0 70.35
-
0
-
0
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 105
TABEL 64
HAL : 2
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TEMPAT-TEMPAT UMUM
22
23
SELAYAR
14
14
1
-
10
232
14
100.00
7302
BULUKUMBA
19
19
1
8
65
607
19
100.00
7303
BANTAENG
12
12
1
-
7
254
12
7304
JENEPONTO
18
18
1
-
3
452
7305
TAKALAR
14
14
1
-
-
7306
GOWA
25
25
1
1
7307
SINJAI
16
16
1
7308
MAROS
14
14
7309
PANGKEP
23
7310
BARRU
10
7311
BONE
38
7312
SOPPENG
17
17
1
-
16
400
17
100.00
1
100.00
0
-
14
7313
WAJO
23
23
2
-
12
505
23
100.00
2
100.00
0
-
7314
SIDRAP
14
14
4
-
9
349
14
100.00
4
100.00
0
-
7315
PINRANG
15
15
1
-
6
459
15
100.00
0
-
7316
ENREKANG
13
13
1
-
6
332
13
100.00
0
-
7317
LUWU
21
21
1
-
-
22
21
0
-
0
-
0
-
7318
TANA TORAJA
21
21
1
-
-
22
21
0
-
0
-
0
7322
LUWU UTARA
13
13
1
-
-
14
13
0
-
0
-
0
7325
LUWU TIMUR
15
15
1
-
11
290
15
100.00
1
100.00
0
7326
TORAJA UTARA
25
25
1
6
21
336
25
100.00
1
100.00
6
7371
MAKASSAR
43
43
20
31
67
737
43
100.00
21
105.00
7372
PARE-PARE
6
6
1
4
21
225
6
100.00
6
600.00
7373
PALOPO
50
290
7,834
46
95.83
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
1
100.00
100.00
1
100.00
0
-
18
100.00
1
100.00
0
-
317
14
100.00
0
-
4
613
25
100.00
1
100.00
1
-
16
418
16
100.00
1
100.00
0
1
-
8
451
14
100.00
1
100.00
23
2
-
8
439
23
100.00
2
10
1
-
-
309
10
100.00
1
38
11 440
1
1 48
-
-
-
39
-
12
38
11 440
0
0 100.00
-
0
24
7301
-
-
8
-
27
194
83.62
48
73.85
376
61.94
1
14.29
187
73.62
1
33.33
284
62.83
-
213
67.19
-
433
70.64
-
12
75.00
337
80.62
0
-
8
100.00
429
95.12
100.00
0
-
4
50.00
279
63.55
100.00
0
-
-
172
55.66
38
97.44
87.50
341
85.25
9
75.00
284
56.24
8
88.89
322
92.26
-
311
67.76
33.33
157
47.29
0
21
95.45
-
0
21
95.45
-
0
13
92.86
100.00
0
100.00
-
-
-
26
50.00
100.00
0
1
100.00
25
5
4
-
-
-
TEMPATTEMPAT UMUM
%
21
JUMLAH
20
%
19
NON BINTANG
JUMLAH
18
JUMLAH
11
BINTANG
%
10
JUMLAH
JUMLAHTTU
BINTANG
NON
9
PUSKESMAS
JUMLAH
8
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
%
7
HOTEL
BINTANG
3
RUMAH
2
1
SARANA KESEHATAN SAKITUMUM
JUMLAH PUSKES MAS
PUSKESMAS
KODE
KABUPATEN / KOTA
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SARANA KESEHATAN
%
YANG ADA
0
-
0
2
11
100.00
258
88.97
100.00
21
100.00
274
81.55
21
67.74
49
73.13
564
76.53
4
100.00
21
100.00
230
102.22
11
91.67
40
80.00
5,749
73.39
-
-
0
218
0 75.17
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 106
TABEL 65
HAL : 1
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI KODE
KABUPATEN / JUMLAH KOTA PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH TPM
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
4
5
6
7
8
9
7301
SELAYAR
14
817
7302
BULUKUMBA
19
684
7303
BANTAENG
12
675
7304
JENEPONTO
18
742
7305
TAKALAR
14
360
7306
GOW A
25
1,793
7307
SINJAI
16
7308
MAROS
7309
10
19
15
91
125
15.30
12
114
59
134
319
46.64
8
40
21
230
299
44.30
8
67
34
321
430
57.95
27
65
121
213
59.17
18
239
119
723
1,099
61.29
308
1
53
18
130
202
65.58
14
623
31
85
75
132
323
51.85
PANGKEP
23
705
2
37
10
146
195
27.66
7310
BARRU
10
367
131
23
98
252
68.66
7311
BONE
38
7312
SOPPENG
17
575
4
7313
WAJO
23
526
7314
SIDRAP
14
495
7315
PINRANG
15
7316
ENREKANG
13
7317
LUW U
21
-
-
-
-
-
-
0.00
7318
TANA TORAJA
21
-
-
-
-
-
-
0.00
7322
LUW U UTARA
13
-
-
-
-
-
-
7325
LUW U TIMUR
15
1,226
7326
TORAJA UTARA
25
421
5
7371
MAKASSAR
43
2,438
116
7372
PARE-PARE
6
657
17
262
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
-
%
-
-
-
-
-
-
-
-
0.00
17
36
89
146
25.39
12
58
71
164
305
57.98
4
112
43
159
318
64.24
498
21
57
63
115
256
51.41
438
4
70
30
119
223
50.91
20
-
-
14,348
283
114
71
770
44
18
548
639 46
0.00
975
79.53
182
249
59.14
574
1,877
76.99
254
579
88.13
-
-
-
-
2,094
1,456
4,552
8,385
0.00 58.44
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 107
TABEL 65
HAL : 2
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI KABUPATEN / JUMLAH KODE KOTA PUSKESMAS 1
2
3
JUMLAH TPM
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
4
11
12
13
14
15
16
7301
SELAYAR
14
817
7302
BULUKUMBA
19
684
7303
BANTAENG
12
675
7304
JENEPONTO
18
742
7305
TAKALAR
14
360
7306
GOWA
25
1,793
7307
SINJAI
16
308
7308
MAROS
14
623
7309
PANGKEP
23
705
7310
BARRU
10
367
7311
BONE
38
7312
SOPPENG
17
575
7313
WAJO
23
526
7314
SIDRAP
14
495
7315
PINRANG
15
498
7316
ENREKANG
13
438
7317
LUWU
21
-
-
-
-
-
-
0.00
7318
TANA TORAJA
21
-
-
-
-
-
-
0.00
7322
LUWU UTARA
13
-
-
-
-
-
-
7325
LUWU TIMUR
15
1,226
-
7326
TORAJA UTARA
25
421
4
7371
MAKASSAR
43
2,438
12
7372
PARE-PARE
6
657
2
26
7373
PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
11 440
-
82
5
539
626
76.62
6
96
18
245
365
53.36
5
83
5
283
376
55.70
6
64
2
297
369
49.73
141
147
40.83
-
6 7
139
66
383
595
33.18
10
31
65
106
34.42
26
84
19
173
302
48.48
15
122
11
362
510
72.34
75
6
76
157
42.78
-
-
-
-
-
-
-
0.00
12
2
73
88
15.30
5
41
20
149
215
40.87
39
3
135
177
35.76
18
18
68
107
21.49
195
218
49.77
3 -
23
-
52
-
14,348
-
1 -
-
-
165
251
20.47
28
11
120
163
38.72
154
106
289
561
23.01
57
85
12.94
-
-
3,815
5,418
37.76
92
0.00
34
1,154
357
0.00
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 108
TABEL 66
1
4
5
7
10
11
12
13
14
15
16
DIUJI PETIK
PERSENTASE TPM
TOTAL
JAJANAN
MAKANAN
DEPOT AIR
MINUM(DAM)
RESTORAN
RUMAHMAKAN/
JASA BOGA
HIGIENESANITASI
JUMLAHTPM
MEMENUHI SYARAT
DIBINA
PERSENTASE TPM
TOTAL
JAJANAN
MAKANAN
DEPOT AIR
6
MINUM(DAM)
RESTORAN
RUMAHMAKAN/
8
9
SELAYAR
14
626
0
23
15
114
152
24.28
125
0
16
21
85
122
97.60
7302
BULUKUMBA
19
365
6
75
16
192
289
79.18
319
12
116
57
134
319
100.00
7303
BANTAENG
12
376
5
70
5
227
307
81.65
299
0
27
16
44
87
29.10
7304
JENEPONTO
18
369
4
63
6
305
378
102.44
430
0
0
0
0
0
0.00
7305
TAKALAR
14
147
-
-
-
-
0
0.00
213
-
-
-
-
0
0.00
7306
GOWA
25
595
188
134
108
625
1055
177.31
1099
0
0
0
0
0
0.00
7307
SINJAI
16
106
0
10
31
65
106
100.00
202
0
0
0
0
0
0.00
7308
MAROS
14
302
41
48
28
107
224
74.17
297
49
10
19
65
143
48.15
7309
PANGKEP
23
510
3
79
7
132
221
43.33
195
0
0
0
0
0
0.00
7310
BARRU
10
157
0
82
12
32
126
80.25
252
0
6
2
19
27
10.71
7311
BONE
38
0
-
-
-
-
0
0.00
0
-
-
-
-
0
0.00
7312
SOPPENG
17
88
1
10
3
61
75
85.23
146
0
6
32
13
51
34.93
7313
WAJO
23
215
1
36
36
120
193
89.77
305
0
0
61
12
73
23.93
7314
SIDRAP
14
177
0
39
3
135
177
100.00
318
4
112
43
159
318
100.00
7315
PINRANG
15
107
1
18
15
75
109
101.87
256
18
38
27
151
234
91.41
7316
ENREKANG
13
218
0
23
0
127
150
68.81
223
0
20
30
108
158
70.85
7317
LUWU
21
0
-
-
-
-
0
0.00
0
-
-
-
-
0
0.00
7318
TANA TORAJA
21
0
-
-
-
-
0
0.00
0
-
-
-
-
0
0.00
7322
LUWU UTARA
13
0
-
-
-
-
0
0.00
0
-
-
-
-
0
0.00
7325
LUWU TIMUR
15
251
0
55
32
164
251
100.00
975
20
7
71
0
98
10.05
7326
TORAJA UTARA
25
163
0
31
7
171
209
128.22
249
5
40
7
99
151
60.64
7371
MAKASSAR
43
561
11
121
92
224
448
79.86
1877
83
279
466
321
1149
61.21
7372
PARE-PARE
6
85
85
2
23
0
45
52.94
579
16
227
46
211
500
86.36
11
0
-
-
-
-
0
0.00
0
-
-
-
-
0
0.00
440
5418
346
919
439
2876
4515
83.33
8359
207
904
898
1421
3430
41.03
PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
3
JUMLAH TPM DIUJI PETIK
7301
7373
2
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
JUMLAH KABUPATEN PUSKES / KOTA MAS
JUMLAH TPMTIDAK
KODE
MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
17
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 109
TABEL 67
HAL: 1
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
1
2
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
1
Alopurinol tablet 100 mg
tablet
5,850
4,000
3,300
7,300
124.79
2
Aminofilin tablet 200 mg
tablet
-
-
-
-
-
3
Aminofilin injeksi 24 mg/ml
tablet
-
-
-
-
-
4
Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL)
tablet
5,000
-
-
-
-
5
Amoksisilin kapsul 250 mg
kapsul
37,980
101,780
23,040
124,820
328.65
6
Amoksisilin kaplet 500 mg
kaplet
500,000
502,900
800
503,700
100.74
7
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg
botol
500
100
200
300
60.00
8
Metampiron tablet 500 mg
tablet
150,000
287,300
13,400
300,700
200.47
9
Metampiron injeksi 250 mg
ampul
-
-
10
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet
80,550
338,100
500
338,600
420.36
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
tube
900
1,350
300
1,650
183.33
12
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
supp
100
-
-
13
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
pot
-
336
864
14 15
Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet tablet
-
2,850 -
-
-
1,100 -
500
-
-
1,200
-
1,100
38.60
500
-
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 110
TABEL 67
HAL: 2
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
TOTAL PENGGUNAAN
SISA STOK
1
2
3
4
5
6
16
Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen
vial
17
Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg
tablet
18
Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal)
19
-
PERSENTASE JUMLAH KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 7
8
-
-
-
-
822,000
2,084,000
54,000
2,138,000
260.10
tablet
-
-
-
-
-
Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal)
tablet
-
-
-
-
-
20
Atropin sulfat tablet 0,5 mg
tablet
-
-
-
-
-
21
Atropin tetes mata 0,5%
botol
-
-
-
-
-
22
Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat)
ampul
-
-
-
-
-
23
Betametason krim 0,1 %
krim
1,250
1,915
285
2,200
176.00
24
Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml
ampul
4,200
200
200
4.76
25
Deksametason tablet 0,5 mg
tablet
67,200
358,700
150,800
509,500
758.18
26
Dekstran 70-larutan infus 6% steril
botol
-
-
-
-
-
27
Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr)
botol
250
70
176
246
98.40
28
Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr)
tablet
221,100
204,200
96,000
300,200
135.78
29
Diazepam Injeksi 5mg/ml
ampul
-
-
-
-
-
30
Diazepam tablet 2 mg
tablet
243,000
9,600
9,600
3.95
31
Diazepam tablet 5 mg
tablet
37,500
16,250
-
16,250
43.33
32
Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL)
ampul
-
-
-
-
-
33
Diagoksin tablet 0,25 mg
tablet
-
-
-
-
-
34
Efedrin tablet 25 mg (HCL)
tablet
-
17,000
2,250
19,250
-
35
Ekstrks belladona tablet 10 mg
tablet
286,500
220,000
220,000
76.79
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 111
TABEL 67
HAL: 3
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
1
2
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
36
Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL)
ampul
-
-
-
-
-
37
Etakridin larutan 0,1%
botol
-
-
-
-
-
38
Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml
ampul
-
-
-
-
-
39
Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml
ampul
-
-
-
-
-
40
Fenobarbital tablet 30 mg
tablet
255,600
35,700
35,700
13.97
41
Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg
tablet
-
-
-
-
-
42
Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg
tablet
-
-
-
-
-
43
Fenol Gliserol tetes telinga 10%
botol
-
-
-
-
-
44
Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml
ampul
-
-
-
-
-
45
Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg
tablet
-
-
-
-
-
46
Furosemid tablet 40 mg
tablet
-
-
-
-
-
47
Gameksan lotion 1 %
botol
-
-
-
-
-
48
Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach
12,750
2,100
-
2,100
16.47
49
Gentian Violet Larutan 1 %
botol
-
-
-
-
-
50
Glibenklamida tablet 5 mg
tablet
-
-
-
-
-
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 112
TABEL 67
HAL: 4
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
1
2
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
51
Gliseril Gualakolat tablet 100 mg
tablet
397,500
290,000
12,000
302,000
75.97
52
Gliserin
botol
-
-
-
-
-
53
Glukosa larutan infus 5%
botol
250
-
-
-
-
54
Glukosa larutan infus 10%
botol
-
-
-
-
-
55
Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal)
ampul
-
-
-
-
-
56
Griseofulvin tablet 125 mg, micronized
tablet
5,000
9,200
10,000
19,200
384.00
57
Haloperidol tablet 0,5 mg
tablet
-
-
-
-
-
58
Haloperidol tablet 1,5 mg
tablet
5,000
-
-
-
-
59
Haloperidol tablet 5 mg
tablet
-
-
-
-
-
60
Hidroklorotiazida tablet 25 mg
tablet
-
-
-
-
-
61
Hidrkortison krim 2,5%
tube
6,948
19,059
117
19,176
275.99
62
Ibuprofen tablet 200 mg
tablet
5,000
8,000
2,500
10,500
210.00
63
Ibuprofen tablet 400 mg
tablet
19,500
14,800
900
15,700
80.51
64
Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg
tablet
-
-
-
-
-
65
Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg
tablet
24,000
-
-
-
-
66
Kaptopril tablet 12,5 mg
tablet
-
-
-
-
-
67
Kaptopril tablet 25 mg
tablet
-
53,100
2,100
55,200
-
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 113
TABEL 67
HAL: 5
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
1
2
3
4
68
Karbamazepim tablet 200 mg
69
Ketamin Injeksi 10 mg/ml
70
tablet
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
1,000
-
-
-
-
vial
-
-
-
-
-
Klofazimin kapsul 100 mg microzine
kapsul
-
-
-
-
-
71
Kloramfenikol kapsul 250 mg
kapsul
-
12,500
-
12,500
-
72
Kloramfenikol tetes telinga 3 %
botol
-
30
20
50
-
73
Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg
tablet
-
598,000
58,000
656,000
-
74
Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL)
ampul
-
-
-
-
-
75
Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL)
ampul
-
-
-
-
-
76
Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL)
tablet
10,000
-
-
-
-
77
Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL)
tablet
10,000
-
-
-
-
78
Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg
tablet
-
-
-
-
-
79
Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol
100
211
49
260
260.00
80
Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet
520,050
258,500
4,900
263,400
50.65
81
Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet
9,000
24,000
24,000
266.67
82
Kuinin (kina) tablet 200 mg
tablet
-
-
-
-
-
83
Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml
ampul
-
-
-
-
-
84
Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml
vial
22,500
7,800
7,800
34.67
85
Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml
vial
-
-
-
-
-
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 114
TABEL 67
HAL: 6
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
1
2
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
86
Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml
vial
-
-
-
-
-
87
Magnesium Sulfat serbuk 30 gram
sach
-
-
-
-
-
88
Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml
botol
-
-
-
-
-
89
tablet
-
-
-
-
-
90
Mebendazol tablet 100 mg Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg
tablet
5,100
900
-
900
17.65
91
Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml
ampul
-
-
-
-
-
92
Metronidazol tablet 250 mg
tablet
-
24,600
10,000
34,600
-
93
Natrium Bikarbonat tablet 500 mg
tablet
-
-
36,000
36,000
-
94
Natrium Fluoresein tetes mata 2 %
botol
-
-
-
-
-
95
Natrium Klorida larutan infus 0,9 %
botol
200
410
-
410
205.00
96
Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 %
ampul
-
-
-
-
-
97
Nistatin tablet salut 500.000 IU/g
tablet
-
-
-
-
-
98
Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g
tablet
-
-
-
-
-
99
Obat Batuk hitam ( O.B.H.)
botol
240
289
-
289
120.42
100
Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 %
tube
-
-
-
-
-
101
Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml
vial
-
-
-
-
-
102
Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml
ampul
-
-
-
-
-
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 115
TABEL 67
HAL: 7
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
1
2
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
103
Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml
botol
-
520
190
710
-
104
Paracetamol tablet 100 mg
tablet
-
-
-
-
-
105
Paracetamol tablet 500 mg
tablet
150,000
153,530
3,300
156,830
104.55
106
Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat)
botol
-
-
-
-
-
107
Pirantel tab. Score (base) 125 mg
tablet
-
500
6,300
6,800
-
108
Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL)
tablet
150,000
389,000
21,000
410,000
273.33
109
Povidon Iodida larutan 10 %
botol
-
-
-
-
-
110
Povidon Iodida larutan 10 %
botol
98
249
81
330
336.73
111
Prednison tablet 5 mg
tablet
375,000
188,000
1,000
189,000
50.40
112
Primakuin tablet 15 mg
tablet
-
-
-
-
-
113
Propillitiourasil tablet 100 mg
tablet
23,400
22,400
-
22,400
95.73
114
Propanol tablet 40 mg (HCL)
tablet
-
-
-
-
-
115
Reserpin tablet 0,10 mg
tablet
-
-
-
-
-
116
Reserpin tablet 0,25 mg
tablet
-
25,000
-
25,000
-
117
Ringer Laktat larutan infus
botol
4,391
3,490
-
3,490
79.48
118
Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4%
tube
2,736
2,879
-
2,879
105.23
119
Salisil bedak 2%
kotak
-
200
585
785
-
120
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I)
vial
-
-
-
-
-
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 116
TABEL 67
HAL: 8
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
1
2
3
4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 5
6
7
8
121
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II)
vial
-
-
-
-
-
122
Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.)
vial
-
-
-
-
-
123
Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.)
ampul
-
-
-
-
-
124
Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.)
vial
-
-
-
-
-
125
Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg
ampul
-
5,600
2,400
8,000
-
126
Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 %
botol
-
-
-
-
-
127
Tetrakain HCL tetes mata 0,5%
botol
-
-
-
-
-
128
Tetrasiklin kapsul 250 mg
kapsul
30,000
100,000
-
100,000
333.33
129
Tetrasiklin kapsul 500 mg
kapsul
75,000
39,500
900
40,400
53.87
130
Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml
ampul
-
-
-
-
-
131
Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat)
tablet
750,000
445,000
16,000
461,000
61.47
132
Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp
ampul
-
-
-
-
-
133
Triheksifenidil tablet 2 mg
tablet
5,000
-
-
-
-
134
Vaksin Rabies Vero
-
-
-
-
-
135
Vitamin B Kompleks tablet
250,000
599,000
10,000
609,000
243.60
vial tablet
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 117
TABEL 67
HAL: 9
NO
NAMA OBAT
1
2
PERSENTASE SATUAN TOTAL JUMLAH KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 3
VAKSIN
4
5
6
7
8
-
-
-
-
-
136 BCG
vial
-
-
-
-
-
137 T T
vial
-
-
-
-
-
138 D T
vial
-
-
-
-
-
139 CAMPAK 10 Dosis
vial
-
-
-
-
-
140 POLIO 10 Dosis
vial
-
-
-
-
-
141 DPT-HB
vial
-
-
-
-
-
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS
vial
-
-
-
-
-
143 POLIO 20 Dosis
vial
-
-
-
-
-
144 CAMPAK 20 Dosis
vial
-
-
-
-
-
Sumber : Seksi Farmasi, Malmin Dan Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 118
TABEL 68 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM
1
3
25
7
1
23
60
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
1
3
1
0
0
19
24
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1
PUSKESMAS RAWAT INAP
-
-
225
-
-
-
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
-
-
-
-
-
-
225
2
PUSKESMAS NON RAWAT INAP
-
-
215
-
-
-
3
PUSKESMAS KELILING
-
-
445
-
-
-
445
4
PUSKESMAS PEMBANTU
-
-
1257
-
-
-
1,257
215
SARANA PELAYANAN LAIN 1
RUMAH BERSALIN
0
0
0
0
0
46
46
2
BALAI PENGOBATAN/KLINIK
0
0
1
2
1
232
236
3
PRAKTIK DOKTER BERSAMA
0
0
17
0
0
75
92
4
PRAKTIK DOKTER PERORANGAN
0
0
257
0
0
440
697
5
PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL
0
0
0
0
0
987
987
6
BANK DARAH RUMAH SAKIT
1
2
20
1
0
0
24
7
UNIT TRANSFUSI DARAH
0
1
7
0
0
0
8
1 INDUSTRI FARMASI
0
0
0
0
0
0
-
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
0
0
0
0
0
0
-
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL
0
0
0
0
0
10
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN
0
0
0
0
0
0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI
0
0
0
0
0
101
101
6 APOTEK
0
0
0
0
0
676
676
7 TOKO OBAT
0
0
0
0
0
377
377
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN
0
0
0
0
0
57
57
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
10 -
Sumber: - Seksi Farmasi, Makanan, Minuman & Alkes Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 119
TABEL 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
1
RUMAH SAKIT UMUM
2
RUMAH SAKIT KHUSUS
JUMLAH (KAB/KOTA)
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
28
28
100.00
4
4
100.00
32
32
100.00
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 120
TABEL 70 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODE
KABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PRATAMA PUSKESM AS JUMLAH % 3
4
5
STRATA POSYANDU MADYA JUMLAH 6
PURNAMA % 7
JUMLAH
%
8
9
POSYANDU AKTIF
MANDIRI JUMLAH
%
10
11
JUMLAH 12
JUMLAH
%
14
15
7301 SELAYAR
14
28
7.82
145
40.50
166
46.37
19
5.31
358
185
51.68
7302 BULUKUMBA
19
170
31.54
245
45.45
119
22.08
5
0.93
539
124
23.01
7303 BANTAENG
12
9
3.81
95
40.25
118
50.00
14
5.93
236
132
55.93
7304 JENEPONTO
18
52
11.09
101
21.54
310
66.10
6
1.28
469
316
67.38
7305 TAKALAR
14
126
29.86
193
45.73
88
20.85
15
3.55
422
103
24.41
7306 GOWA
25
365
51.48
192
27.08
121
17.07
31
4.37
709
152
21.44
7307 SINJAI
16
8
2.47
52
16.05
194
59.88
70
21.60
324
264
81.48
7308 MAROS
14
69
17.78
184
47.42
123
31.70
12
3.09
388
135
34.79
7309 PANGKEP
23
71
18.83
133
35.28
117
31.03
56
14.85
377
173
45.89
7310 BARRU
10
55
22.63
64
26.34
105
43.21
19
7.82
243
124
51.03
7311 BONE
38
362
39.35
454
49.35
86
9.35
18
1.96
920
104
11.30
7312 SOPPENG
17
0
0.00
180
56.60
137
43.08
1
0.31
318
138
43.40
7313 WAJO
23
61
14.25
155
36.21
181
42.29
31
7.24
428
212
49.53
7314 SIDRAP
14
40
12.94
70
22.65
153
49.51
46
14.89
309
199
64.40
7315 PINRANG
15
114
36.08
192
60.76
8
2.53
2
0.63
316
10
3.16
7316 ENREKANG
13
0
0.00
82
28.08
181
61.99
29
9.93
292
210
71.92
7317 LUWU
21
176
46.93
109
29.07
84
22.40
6
1.60
375
90
24.00
7318 TANA TORAJA
21
18
6.72
149
55.60
70
26.12
31
11.57
268
101
37.69
7322 LUWU UTARA
13
21
5.92
193
54.37
137
38.59
4
1.13
355
141
39.72
7325 LUWU TIMUR
15
0
0.00
24
9.09
166
62.88
74
28.03
264
240
90.91
7326 TORAJA UTARA
25
52
21.14
95
38.62
76
30.89
23
9.35
246
99
40.24
7371 MAKASSAR
43
0
0.00
62
6.33
490
50.05
427
43.62
979
917
93.67
7372 PARE-PARE
6
24
20.17
38
31.93
48
40.34
9
7.56
119
57
47.90
11
28
19.05
74
50.34
43
29.25
2
1.36
147
45
30.61
440
1849
19.67
3281
34.90
3321
35.33
950
10.11
9401
4271
45.43
7373 PALOPO JUMLAH (KAB/KOTA)
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
0.10
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 121
TABEL 71 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
KODEKABUPATEN / KOTA
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
DESA/ KELURAHAN
POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
POSMALDES
6
7
8
9
10
3
POS TB DESA 11
7301
SELAYAR
14
74
28
2
0
0
0
7302
BULUKUMBA
19
126
70
25
0
0
0
7303
BANTAENG
12
67
38
0
0
0
7304
JENEPONTO
18
113
53
3
0
0
0
7305
TAKALAR
14
83
83
0
0
0
0
7306
GOWA
25
167
151
0
0
0
0
7307
SINJAI
16
80
15
0
0
0
7308
MAROS
14
103
70
1
0
0
0
7309
PANGKEP
23
102
85
0
0
0
0
7310
BARRU
10
54
23
23
7311
BONE
38
372
144
7312
SOPPENG
17
70
60
0
7313
WAJO
23
176
73
26
7314
SIDRAP
14
105
69
0
7315
PINRANG
15
104
51
10
7316
ENREKANG
13
129
54
7
7317
LUWU
21
227
125
7318
TANA TORAJA
21
159
94
0
0
0
0
7322
LUWU UTARA
13
176
79
19
0
0
0
7325
LUWU TIMUR
15
102
96
3
0
0
0
7326
TORAJA UTARA
25
151
91
13
0
0
7371
MAKASSAR
43
143
30
0
0
0
7372
PARE-PARE
6
22
11
0
0
0
7373
PALOPO
11
48
48
2,953
1,641
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
90
5
12
5
10 -
0 -
0
0 -
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
150
15 -
0 -
-
-
227
192
0 -
-
0 0 -
0
0
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 122
TABEL 72 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 DESA/KELURAHAN SIAGA
KODE
KABUPATEN / KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7301
SELAYAR
14
74
2
12
14
0
28
37.84
7302
BULUKUMBA
19
126
25
79
32
0
136
107.94
7303
BANTAENG
12
67
52
9
3
0
64
95.52
7304
JENEPONTO
18
113
81
32
0
113
100.00
7305
TAKALAR
14
83
83
100.00
7306
GOWA
25
167
102
27
17
13
159
95.21
7307
SINJAI
16
80
8
27
17
28
80
100.00
7308
MAROS
14
103
51
16
0
67
65.05
7309
PANGKEP
23
102
39
32
10
2
83
81.37
7310
BARRU
10
54
14
30
10
0
54
100.00
7311
BONE
38
372
7312
SOPPENG
17
70
42
26
7313
WAJO
23
176
137
29
7314
SIDRAP
14
105
48
43
7315
PINRANG
15
104
29
7316
ENREKANG
13
129
84
7317
LUWU
21
227
7318
TATOR
21
159
-
-
-
-
7322
LUWU UTARA
13
176
-
-
-
-
171
97.16
7325
LUWU TIMUR
15
102
120.59
7326
TORAJA UTARA
25
151
7371
MAKASSAR
43
143
-
7372
PARE-PARE
6
22
-
7373
PALOPO
11
48
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
440
2,953
-
-
-
-
-
81
-
-
-
372
100.00
0
70
100.00
0
166
94.32
10
5
106
100.95
35
11
0
75
72.12
25
17
3
129
100.00
0
227
100.00
133
83.65
62
57
2
-
110
23
875
0
36
30
8
123
44
22
10
133
88.08
0
143
0
143
100.00
1
15
68.18
48
100.00
2,778
94.07
4 -
10 -
642
384
70
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 123
TABEL 73
HAL: 1
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA 2
1
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
TOTAL
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
L+P 20
7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
6
5
11
6
5
11
1
1
2
0
0
0
1
1
2
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
9
26
35
9
26
35
1
9
10
0
0
0
1
9
10
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
5
8
13
5
8
13
7
4
11
0
0
0
7
4
11
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
4
14
18
4
14
18
0
7
7
0
0
0
0
7
7
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
4
17
21
4
17
21
5
15
20
0
0
0
5
15
20
7306 KABUPATEN GOWA
0
1
1
7
40
47
7
41
48
6
25
31
0
0
0
6
25
31
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
3
14
17
3
14
17
1
9
10
0
0
0
1
9
10
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
9
26
35
9
26
35
4
24
28
0
0
0
4
24
28
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
4
32
36
4
32
36
7
17
24
0
0
0
7
17
24
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
2
16
18
2
16
18
2
5
7
0
0
0
2
5
7
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
30
0
0
30
0
0
17
0
0
0
0
0
17
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
5
12
17
5
12
17
2
13
15
0
0
0
2
13
15
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
7
16
23
7
16
23
1
9
10
0
0
0
1
9
10
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
3
15
18
3
15
18
2
7
9
0
0
0
2
7
9
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
7
19
26
7
19
26
0
11
11
0
0
0
0
11
11
7316 KABUPATEN ENRAKANG
0
0
0
6
16
22
6
16
22
0
0
11
0
0
0
0
0
11
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
9
10
19
9
10
19
1
6
7
0
0
0
1
6
7
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
14
0
0
14
2
6
8
0
0
0
2
6
8
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
5
14
19
5
14
19
0
8
8
0
0
0
0
8
8
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
9
16
25
9
16
25
2
13
15
0
0
0
2
13
15
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
13
8
21
13
8
21
3
16
19
0
0
0
3
16
19
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
5
0
0
113
0
0
118
0
0
61
0
0
0
0
0
61
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
6
25
31
6
25
31
1
12
13
0
0
0
1
12
13
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
7
17
24
7
17
24
4
9
13
0
0
0
4
9
13
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
1
6
130
366
653
130
367
659
52
226
367
0
0
0
52
226
367
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk S3
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 124
TABEL 73
HAL: 2
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
TOTAL
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
RUMAH SAKIT 7301 RSU KH HAYYUNG 7302 RSUD H. A. SUTHAN DG RADJA
3
2
5
7
6
13
10
8
18
0
2
2
0
0
0
0
2
2
11
2
13
5
5
10
16
7
23
0
3
3
0
0
0
0
3
3
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU 8
7
15
6
9
15
14
16
30
0
3
3
0
0
0
0
3
3
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
7
1
8
3
10
13
10
11
21
1
5
6
0
0
0
1
5
6
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
6
11
17
8
10
18
14
21
35
0
3
3
0
0
0
0
3
3
7306 RSUD SYEKH YUSUF
9
13
22
5
15
20
14
28
42
0
6
6
0
0
0
0
6
6
7307 RSUD SINJAI
4
3
7
1
7
8
5
10
15
1
0
1
0
0
0
1
0
1
7308 RSUD SALEWANGANG
4
9
13
1
11
12
5
20
25
1
6
7
0
0
0
1
6
7
7309 RSUD PANGKEP
3
10
13
2
8
10
5
18
23
0
3
3
0
0
0
0
3
3
7310 RSUD LAPATARAI
2
1
3
4
11
15
6
12
18
2
3
5
0
0
0
2
3
5
7311 RS TENRIAWARU
0
0
17
-
-
16
0
0
33
0
0
3
0
0
0
0
0
3*
RS M. YASIN
0
0
0
3
2
5
3
2
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0*
RS BAYANGKARA
0
0
0
2
1
3
2
1
3
0
1
1
0
0
0
0
1
1*
7312 RSUD AJJAPANGE
2
4
6
2
9
11
4
13
17
0
0
0
3
1
4
3
1
4
7313 RSU LAMADDUKELLENG
3
7
10
1
10
11
4
17
21
0
2
2
0
0
0
0
2
2*
RS PRIMA HUSADA
2
7
9
2
8
10
4
15
19
-
-
1
-
-
0
0
0
1
RSU SIWA
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
1
1
0
0
0
0
1
1
7314 RSUD NENE'MALLOMO
5
3
8
3
5
8
8
8
16
0
2
2
-
-
0
0
2
2*
RSUD ARIFIN NU'MANG
1
1
2
1
4
5
2
5
7
0
2
2
0
0
0
0
2
2
7315 RSU LASINRANG
7
6
13
2
9
11
9
15
24
0
1
1
0
0
0
0
1
1
7316 RSUD MASSEREMPULU
4
1
5
1
4
5
5
5
10
-
-
2
-
-
0
0
0
2
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA
1
1
2
1
8
9
2
9
11
1
2
3
0
0
0
1
2
3*
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk S3
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 125
TABEL 73
HAL: 3
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
TOTAL
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
L+P 20
7318 RSUD LAKIPADADA
6
1
7
5
6
11
11
7
18
2
0
2
-
-
0
2
0
2
7322 RSUD ANDI DJEMMA
5
5
10
2
6
8
7
11
18
0
2
2
-
-
0
0
2
2
7325 RS I LAGALIGO
3
3
6
4
11
15
7
14
21
0
2
2
-
-
0
0
2
2
7371 RSU DAYA
9
13
22
1
10
11
10
23
33
-
-
9
-
-
0
-
-
9
10
7
17
2
9
11
12
16
28
0
3
3
-
-
0
0
3
3
RS FATIMAH
0
0
0
2
3
5
2
3
5
0
1
1
-
-
0
0
1
1
RS SUMANTRI
1
0
1
2
3
5
3
3
6
1
0
1
-
-
0
1
0
1
RS KUSTA LAULENG
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
1
1
-
-
0
0
1
1
RS KHADIJAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
-
0
0
0
0
RS DHARMA HUSADA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
-
0
0
0
0
7373 RSUD SAWERIGADING
0
0
17
0
0
14
0
0
31
0
0
3
-
-
0
0
0
3
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
0
0
168
0
0
35
0
0
203
0
0
14
-
-
0
0
0
14 *
RSUD LABUANG BAJI
0
0
40
0
0
24
0
0
64
0
0
10
-
-
0
0
0
10 *
RS BHAYANGKARA
0
0
36
0
0
6
0
0
42
0
0
5
-
-
0
0
0
5 *
RS PELAMONIA
0
0
19
0
0
18
0
0
37
0
0
2
-
-
0
0
0
2 *
RS AKADEMIS
0
0
98
0
0
8
0
0
106
0
0
2
-
-
0
0
0
2 *
RS DADI
0
0
24
0
0
27
0
0
51
0
0
6
-
-
0
0
0
6 *
RS STELLA MARIS
0
0
95
0
0
106
0
0
201
0
0
2
-
-
0
0
0
2 *
RS HIKMAH
0
0
64
0
0
70
0
0
134
0
0
0
-
-
0
0
0
0 *
RS ISLAM FAISAL
0
0
50
0
0
53
0
0
103
0
0
5
-
-
0
0
0
5 *
RS GRESTELINA
0
0
65
0
0
70
0
0
135
0
0
2
-
-
0
0
0
2 *
RSU LURAMAY
0
0
13
0
0
17
0
0
30
0
0
1
-
-
0
0
0
1 *
RS JALA AMMARI
0
0
5
0
0
12
0
0
17
0
0
0
-
-
0
0
0
0 *
RS MITRA HUSADA
0
0
18
0
0
3
0
0
21
0
0
4
-
-
0
0
0
4 *
RS Dr. TADJUDDIN CHALID
0
0
13
0
0
35
0
0
48
0
0
8
-
-
0
0
0
8 *
116
118
976
79
205
798
195
323
1774
9
54
142
3
1
4
12
55
7372 RSUD ANDI MAKKASAU
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
146
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk S3
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 126
TABEL 73
HAL: 4
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
TOTAL
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA PAREPARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk S3
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 127
TABEL 73
HAL: 5
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
TOTAL
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA PAREPARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk S3
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 128
TABEL 73
HAL: 6
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
TOTAL
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
2
0
0
0
1
1
2
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA PAREPARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
2
0
0
0
1
1
2
116
119
982
210
571
1452
326
690
2434
62
281
511
3
1
4
65
282
515
JUMLAH KLINIK DI DINKES KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk S3
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 129
TABEL 73
HAL: 7
NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM
TOTAL
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
1
2
0
1
1
2
3
0
0
0
-
-
0
0
0
0
-
0
0
0
0
1
28
29
-
-
0
1
28
29
0 4
4
8
4
4
8
0
4
4
-
-
0
0
4
4
0 0
1
1
0
1
1
0
0
0
-
-
0
0
0
0
10
5
7
12
1
32
33
0
0
0
1
32
33
63 313 544
3
1
4
1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
-
-
0 -
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
-
-
4
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
-
-
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROV.
1
1
2
4
984 214
1
6
TOTAL
117 120
577 1462 331
697 2446
66 314 548
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
2,87 2,81 11,80 5,26 13,51 17,53 8,13 16,32 29,32 1,55 7,33 6,52 0,07 0,02 0,05 1,62 7,35 6,57
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk S3
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 130
TABEL 74
HAL: 1
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 PERAWATa NO
UNIT KERJA
1
2
PERAWAT GIGI
BIDAN L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
3
L+P 9
7301
KABUPATEN SELAYAR
50
34
108
142
2
5
7
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
81
33
126
159
7
13
20
7303
KABUPATEN BANTAENG
7304
KABUPATEN JENEPONTO
7305
KABUPATEN TAKALAR
7306
52
15
40
55
1
11
12
175
34
108
142
7
12
19
94
30
113
143
8
29
37
KABUPATEN GOWA
158
50
125
175
18
28
46
7307
KABUPATEN SINJAI
71
42
145
187
6
24
30
7308
KABUPATEN MAROS
136
24
90
114
7
15
22
7309
KABUPATEN PANGKEP
132
63
157
220
7
21
28
7310
KABUPATEN BARRU
86
23
134
157
6
9
15
192
0
0
158
0
0
0
80
25
120
145
2
15
17
7311 KABUPATEN BONE 7312
KABUPATEN SOPPENG
7313
KABUPATEN WAJO
193
50
147
197
3
12
15
7314
KABUPATEN SIDRAP
88
47
64
111
5
5
10
7315
KABUPATEN PINRANG
62
21
126
147
0
15
15
7316
KABUPATEN ENRAKANG
88
28
116
144
1
13
14
7317
KABUPATEN LUWU
144
50
162
212
2
9
11
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
232
0
0
124
0
0
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
151
39
113
152
0
0
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
167
35
180
215
0
21
21
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
161
26
108
134
3
10
13
7371
KOTA MAKASSAR
187
0
0
318
0
0
71
7372
KOTA PARE - PARE
65
42
133
175
1
8
9
7373
KOTA PALOPO
76
21
127
148
0
0
0
2921
732
2542
3874
86
275
432
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 131
TABEL 74
HAL: 2
PERAWATa NO
UNIT KERJA
1
2
PERAWAT GIGI
BIDAN L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
3
RUMAH SAKIT 7301 RSU KH HAYYUNG
14
6
47
53
0
2
2
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
30
19
98
117
0
2
2
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
45
37
120
157
0
5
5
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
13
13
68
81
2
4
6
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
21
15
117
132
0
5
5
7306 RSUD SYEKH YUSUF
40
-
-
117
-
-
13
-
-
3
-
-
RB MATTIRO BAJI
5 * 0 *
7307 RSUD SINJAI
35
19
109
128
0
4
4
7308 RSUD SALEWANGANG
21
12
83
95
1
5
6
7309 RSUD PANGKEP
19
14
64
78
0
4
4
7310 RSUD LAPATARAI
19
15
94
109
1
2
3
7311 RS TENRIAWARU
13
1
10
11
-
-
0 *
RS M. YASIN
2
-
-
3
-
-
0 *
RS BAYANGKARA
0
-
-
4
-
-
0 *
-
-
7312 RSUD AJJAPANGE
19
7
87
94
7313 RSU LAMADDUKELLENG
45
46
170
216
3
16
13
29
21
10
41
7314 RSUD NENE'MALLOMO
20
18
RSUD ARIFIN NU'MANG
11
7315 RSU LASINRANG 7316 RSUD MASSEREMPULU
2
51
0
2
2
92
110
0
3
3
14
36
50
1
4
5
25
10
95
105
0
5
5
21
5
39
44
0
2
2
6
0
2
2
0
0
0
RS PRIMA HUSADA RSU SIWA
0
2
RSB H. PUANG SABBE
4 0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 132
TABEL 74
HAL: 3
PERAWATa NO
UNIT KERJA
1
2
PERAWAT GIGI
BIDAN L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
62
-
-
142
-
-
3
7317
RSUD BATARA GURU BELOPA
16
17
7318
RSUD LAKIPADADA
31
7322
RSUD ANDI DJEMMA
19
7325
RS I LAGALIGO
19
7371
RSU DAYA
30
11
78
7372
RSUD ANDI MAKKASAU
23
49
RS FATIMAH
9
RS SUMANTRI
-
45 -
19
0
89
0
2
2
110
159
1
3
4
4
80
84
1
1
2
3
3
6
9
2
0
2
RS KUSTA LAULENG
2
3
4
7
1
0
1
RS KHADIJAH
5
1
1
2
0
0
0
RS DHARMA HUSADA
4
1
1
2
0
0
0
-
142
0
0
-
123
0 *
73
0 2
7373
RSUD SAWERIGADING
30
-
-
150
-
-
0
7300
RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
39
-
-
558
-
-
8 *
RSUD LABUANG BAJI
18
-
-
206
-
-
5 *
RS BHAYANGKARA
14
-
-
199
-
-
7 *
RS PELAMONIA
17
-
-
178
-
-
1 *
RS AKADEMIS
9
-
-
17
-
-
0 *
RS DADI
5
-
-
219
-
-
9 *
RS STELLA MARIS
8
-
-
238
-
-
0 *
RS HIKMAH
6
-
-
73
-
-
0 *
RS ISLAM FAISAL
6
-
-
104
-
-
0 *
RS GRESTELINA
5
-
-
100
-
-
0 *
RSU LURAMAY
4
-
-
22
-
-
0 *
RS JALA AMMARI
9
-
-
22
-
-
0 *
RS MITRA HUSADA
1
-
-
20
-
-
0 *
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
788
385
1833
4666
12
57
106
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 133
TABEL 74
HAL: 4
PERAWATa NO
UNIT KERJA
PERAWAT GIGI
BIDAN L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA MAKASSAR
-
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA PAREPARE
-
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
-
0
-
-
1
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0 0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 134
TABEL 74
HAL: 5
PERAWATa NO
UNIT KERJA
1
2
PERAWAT GIGI
BIDAN L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
3
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7301 KABUPATEN SELAYAR
-
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
3
4
0 7
-
11
0
0 0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA MAKASSAR
-
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA PAREPARE
-
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
3
4
7
11
0
0 0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 135
TABEL 74
HAL: 6
PERAWATa NO
UNIT KERJA
PERAWAT GIGI
BIDAN L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
-
0
-
-
1
2
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7313 KABUPATEN WAJO
1
0
2
2
0
0 0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA MAKASSAR
-
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA PAREPARE
-
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
1
0
2
2
0
0
0
3713
1121
4384
8553
98
332
538
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 136
TABEL 74
HAL: 7
PERAWATa NO 1
UNIT KERJA 2
PERAWAT GIGI
BIDAN L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
3
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
0
1
7
8
0
0
0
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
0
0
0
0
3
23
26
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
0
1
1
2
0
2
2
4
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
0
1
6
7
0
0
0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI
0
3
14
17
3
25
28
TOTAL
3713
1124
4398
8570
101
357
566
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
44,51
102,73
6,78
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 137
TABEL 75
HAL : 1
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA 2
1
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
12
13
L+P
14
7301
KABUPATEN SELAYAR
0
2
2
0
1
1
0
3
3
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
3
15
18
0
1
1
3
16
19
7303
KABUPATEN BANTAENG
0
10
10
2
2
4
2
12
14
7304
KABUPATEN JENEPONTO
4
18
22
0
1
1
4
19
23
7305
KABUPATEN TAKALAR
1
13
14
1
3
4
2
16
18
7306
KABUPATEN GOWA
2
13
15
2
23
25
4
36
40
7307
KABUPATEN SINJAI
2
8
10
0
2
2
2
10
12
7308
KABUPATEN MAROS
3
13
16
3
5
8
6
18
24
7309
KABUPATEN PANGKEP
1
14
15
1
4
5
2
18
20
7310
KABUPATEN BARRU
1
17
18
0
2
2
1
19
7311
KABUPATEN BONE
7312
KABUPATEN SOPPENG
0
13
13
0
3
3
0
16
16
7313
KABUPATEN WAJO
2
17
19
0
2
2
2
19
21
7314
KABUPATEN SIDRAP
0
7
7
2
5
7
2
12
14
7315
KABUPATEN PINRANG
0
3
0
0
0
0
0
3
0
7316
KABUPATEN ENRAKANG
1
11
12
2
3
5
3
14
17
7317
KABUPATEN LUWU
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
0
6
6
0
2
2
0
8
8
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
3
26
29
0
4
4
3
30
33
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
2
6
8
0
4
4
2
10
12
7371
KOTA MAKASSAR
0
0
29
0
0
32
0
0
61
7372
KOTA PARE - PARE
2
6
8
2
9
11
4
15
19
7373
KOTA PALOPO
2
6
8
1
5
6
3
11
14
30
229
310
18
87
142
48
316
452
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
1 -
6
5 -
-
6 19
-
2 -
4
6 -
-
8 1
-
3 -
20 10
11 -
14 20
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 138
TABEL 75
HAL : 2
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
RUMAH SAKIT 7301
RSU KH HAYYUNG
0
2
2
0
7
7
0
9
9
7302
RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
1
4
5
3
3
6
4
7
11
7303
RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
3
12
15
1
3
4
4
15
19
7304
RSUD LANTO DG PASEWANG
1
1
2
0
6
6
1
7
8
7305
RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
0
7
7
0
7
7
0
14
14
7306
RSUD SYRKH YUSUF RB MATTIRO BAJI
2 -
4
6
-
5
5
2
9
1
1
-
1
1
0
2
11 * 2 *
7307
RSUD SINJAI
0
8
8
1
9
10
1
17
18
7308
RSUD SALEWANGANG
1
7
8
3
8
11
4
15
19
7309
RSUD PANGKEP
0
2
2
0
5
5
0
7
7
7310
RSUD LAPATARAI
0
5
5
0
7
7
0
12
12
7311
RSUD TENRIAWARU
2
6
RS M. YASIN
-
-
RS BAYANGKARA
-
-
1 4
5
3
10
13 *
-
1 -
1
0
0
2 *
-
-
0
0
0
7
2
9
11
4
4
2
5
0 *
7312
RSUD AJJAPANGE
7313
RSU LAMADDUKELLENG
-
-
32
-
-
7
0
0
39
RS PRIMA HUSADA
-
-
6
-
-
1
0
0
7
RSU SIWA
-
-
1
-
-
1
0
0
2
7314
0
8
RSUD NENE'MALLOMO
1
7
8
1
6
7
2
13
15
RSUD ARIFIN NU'MANG
0
8
8
1
5
6
1
13
14
7315
RSU LASINRANG
2
8
10
3
4
7
5
12
17
7316
RSUD MASSEREMPULU
1
4
5
1
3
4
2
7
9
RSB H. PUANG SABBE
0
1
1
0
0
0
0
1
1
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 139
TABEL 75
HAL : 3
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA 2
1
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
12
13
L+P
14
7317
RSUD BATARA GURU BELOPA
2
5
7
0
8
8
2
13
7318
RSUD LAKIPADADA
0
3
3
0
3
3
0
6
6
7322
RSUD ANDI DJEMMA
1
9
10
2
5
7
3
14
17
7325
RS I LAGALIGO
3
0
0
9
7371
RSU DAYA
0
3
3
3
4
7
3
7
10
7372
RSUD ANDI MAKKASAU
4
5
9
2
5
7
6
10
16
RS FATIMAH
0
7
7
0
1
1
0
8
8
RS SUMANTRI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RS KUSTA LAULENG
0
0
0
2
1
3
2
1
3
RS KHADIJAH
0
1
1
0
0
0
0
1
1
RS DHARMA HUSADA
0
1
1
-
-
0
0
1
8
-
-
2
0
0
6
15 *
1
7373
RSU SAWERIGADING
-
-
10
7300
RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
29
-
-
34
-
-
63 *
RS IBNU SINA
-
-
15
-
-
6
-
-
21 *
RSUD LABUANG BAJI
-
-
9
-
-
10
-
-
19 *
RS BHAYANGKARA
-
-
16
-
-
50
-
-
66 *
RS PELAMONIA
-
-
6
-
-
1
-
-
7 *
RS AKADEMIS
-
-
1
-
-
6
-
-
7 *
RS DADI
-
-
13
-
-
9
-
-
22 *
RS STELLA MARIS
-
-
5
-
-
14
-
-
19 *
RS HIKMAH
-
-
8
-
-
1
-
-
9 *
RS ISLAM FAISAL
-
-
2
-
-
6
-
-
8 *
RS GRESTELINA
-
-
7
-
-
3
-
-
10 *
RSU LURAMAY
-
-
1
-
-
1
-
-
2 *
RS JALA AMMARI
-
-
2
-
-
6
-
-
8 *
RS MITRA HUSADA
-
-
4
-
-
1
-
-
5 *
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
21
125
318
26
115
304
47
240
622
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 140
TABEL 75
HAL : 4
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA 2
1
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 7301
KABUPATEN SELAYAR
7302
UPTD INSTALASI FARMASI
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
0
0
0 1
1
-
1
1
0
0
0 2
2
-
2
2
0
0
0 3
3
0 3
3
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 141
TABEL 75
HAL : 5
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA 2
1
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
7309
KABUPATEN PANGKEP
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
0 2
3
0 2
3
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 142
HAL : 6
TABEL 75 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA 2
1
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
1
-
-
1
-
-
2
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
1
0
0
1
0
0
2
51
356
631
45
205
451
96
561
1082
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 143
TABEL 75
HAL : 7
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
APOTEKER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
0
1
1
1
2
3
1
3
4
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
0
0
0
0
1
1
0
1
1
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
0
1
1
0
2
2
0
3
3
4
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI
0
2
2
1
5
6
1
7
8
51
358
633
46
210
457
97
568
1090
TOTAL RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
13,07
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 144
TABEL 76
HAL:1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 NO
KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
UNIT KERJA 2
1
7301
KABUPATEN SELAYAR
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
7303
KABUPATEN BANTAENG
7304
L+P 8
1
6
7
9
10
19
11
19
30
11
20
31
2
8
10
3
10
13
KABUPATEN JENEPONTO
13
19
32
11
12
23
7305
KABUPATEN TAKALAR
12
11
23
7
21
28
7306
KABUPATEN GOWA
14
27
41
10
16
26
7307
KABUPATEN SINJAI
7
22
29
13
15
28
7308
KABUPATEN MAROS
13
45
58
5
17
22
7309
KABUPATEN PANGKEP
14
52
66
4
9
13
7310
KABUPATEN BARRU
7
32
39
3
16
7311
KABUPATEN BONE
7312
KABUPATEN SOPPENG
7313
KABUPATEN WAJO
7314
-
-
-
-
6
8
14
16
6
10
16
KABUPATEN SIDRAP
20
21
41
4
16
20
7315
KABUPATEN PINRANG
10
27
37
5
12
17
7316
KABUPATEN ENRAKANG
8
21
29
3
9
12
7317
KABUPATEN LUWU
12
27
39
9
18
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
7
14
21
2
16
18
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
2
19
21
4
12
16
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
17
2
13
15
7371
KOTA MAKASSAR
0
0
72
0
0
54
7372
KOTA PARE - PARE
4
19
23
6
6
12
7373
KOTA PALOPO
5
27
32
1
17
-
-
166
4
436
816
5
19 12
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
2
121
-
19
-
123
24
27 22
294
18 505
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 145
TABEL 76
HAL:2
NO
UNIT KERJA
1
2
KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
RUMAH SAKIT 7301
RSU KH HAYYUNG
4
4
8
0
1
7302
RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
0
3
3
1
0
1
7303
RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
0
16
16
4
6
10
7304
RSUD LANTO DG PASEWANG
3
8
11
4
2
6
7305
RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
0
8
8
0
10
10
7306
RSUD SYEKH YUSUF KAB.GOWA
2
11
13
2
1
3 *
0
0
1
1 *
RB MATTIRO BAJI
-
-
1
7307
RSUD SINJAI
3
3
6
1
1
2
7308
RSUD SALEWANGANG
0
2
2
2
5
7
7309
RSUD PANGKEP
3
9
12
1
0
1
7310
RSUD LAPATARAI
4
6
10
0
4
4
7311
RSU TENRIAWARU
12
16
28
0
1
1 *
RS M. YASIN
0
0
0
0
1
1 *
RS BAYANGKARA
0
0
0
0
0
0 *
7312
RSUD AJJAPANGE
1
14
15
1
2
3
7313
RSU LAMADDUKELLENG
7
7
14
0
2
2
RS PRIMA HUSADA
1
0
1
0
1
1
RSU SIWA
0
6
6
1
1
2
RSUD NENE'MALLOMO
12
24
36
1
3
4
RSUD ARIFIN NU'MANG
5
15
20
0
2
2
7315
RSU LASINRANG
3
0
3
2
4
6
7316
RSUD MASEREMPULU
4
4
8
1
1
2
RSB H. PUANG SABBE
2
1
3
0
0
0
7314
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 146
TABEL 76
HAL:3
KESEHATAN MASYARAKAT NO
UNIT KERJA
1
2
KESEHATAN LINGKUNGAN
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
4
8
7317
RSUD BATARA GURU BELOPA
7318
RSUD LAKIPADADA
7322
RSUD ANDI DJEMMA
7325
RS I LAGALIGO
7371
RSU DAYA
0
5
5
0
1
1
7372
RSUD ANDI MAKKASAU
8
19
27
0
5
5
RS FATIMAH
0
0
0
0
0
0
RS SUMANTRI
2
0
2
1
0
1
RS KUSTA LAULENG
2
2
4
1
1
2
RS KHADIJAH
0
1
1
0
0
0
RS DHARMA HUSADA
0
1
1
0
0
0
-
18
L+P
5
-
11 -
22
1
7
8 *
22
0
1
1
16
1
3
4
8
-
-
4
7373
RSUD SAWERIGADING
-
-
5
-
-
7300
RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
54
-
-
0
RS IBNU SINA
-
-
5
-
-
RSUD LABUANG BAJI
-
-
17
-
-
RS BHAYANGKARA
-
-
14
-
-
-
*
RS PELAMONIA
-
-
17
-
-
-
*
RS AKADEMIS
-
-
0
-
-
-
*
RS DADI
-
-
45
-
-
-
*
RS STELLA MARIS
-
-
4
-
-
-
*
RS HIKMAH
-
-
0
-
-
-
RS ISLAM FAISAL
-
-
4
-
-
4
*
RS GRESTELINA
-
-
2
-
-
1
*
RSU LURAMAY
-
-
1
-
-
-
*
RS JALA AMMARI
-
-
5
-
-
-
*
RS MITRA HUSADA
-
-
0
-
-
-
*
1 -
* 5
dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) 87
214
504
25
67
107
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
*
*
dst. (mencakup RS Pemerintah
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
*
Hal : 147
TABEL 76
NO
HAL:4
KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
UNIT KERJA 2
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 7301
KABUPATEN SELAYAR
7302
UPTD INSTALASI FARMASI
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
0
-
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
2
0 1
2
1
-
3
1
3
0 0
1
1
0 0
1
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 148
TABEL 76
HAL:5
NO
UNIT KERJA
1
2
KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0 0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 149
TABEL 76
HAL:6
NO
UNIT KERJA
1
2
KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
0
0
0
0
255
651
1323
149
361
613
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 150
TABEL 76
NO 1
HAL:7
KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
UNIT KERJA 2
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
0
0
0
0
0
0
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
0
0
0
0
0
0
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
0
0
0
0
0
0
4
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
255
652
1324
149
362
614
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI TOTAL RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
15,87
7,36
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 151
TABEL 77
HAL: 1
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 NUTRISIONIS NO
DIETISIEN
TOTAL
UNIT KERJA 2
1
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
7301
KABUPATEN SELAYAR
0
1
1
0
0
0
0
1
1
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
6
28
34
0
0
0
6
28
34
7303
KABUPATEN BANTAENG
1
16
17
0
0
0
1
16
17
7304
KABUPATEN JENEPONTO
4
19
23
0
0
0
4
19
23
7305
KABUPATEN TAKALAR
3
19
22
0
0
0
3
19
22
7306
KABUPATEN GOWA
3
24
27
0
0
0
3
24
27
7307
KABUPATEN SINJAI
0
19
19
0
0
0
0
19
19
7308
KABUPATEN MAROS
1
30
31
0
0
0
1
30
31
7309
KABUPATEN PANGKEP
2
23
25
0
0
0
2
23
25
7310
KABUPATEN BARRU
5
16
21
0
0
0
5
16
21
7311
KABUPATEN BONE
0
0
23
0
0
0
0
0
23
7312
KABUPATEN SOPPENG
1
25
26
0
0
0
1
25
26
7313
KABUPATEN WAJO
3
11
14
0
0
0
3
11
14
7314
KABUPATEN SIDRAP
1
24
25
0
0
0
1
24
25
7315
KABUPATEN PINRANG
0
10
10
0
0
0
0
10
10
7316
KABUPATEN ENREKANG
2
15
17
0
0
0
2
15
7317
KABUPATEN LUWU
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
24
0
0
0
0
0
24
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
3
14
17
0
0
0
3
14
17
7371
KOTA MAKASSAR
0
0
55
0
0
0
0
0
55
7372
KOTA PARE - PARE
3
6
9
0
5
5
3
11
14
7373
KOTA PALOPO
0
0
14
0
0
0
0
0
14
44
334
496
0
5
19
44
339
515
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
3 -
16
19
-
-
2
-
-
18
21
-
-
3
-
3 14
-
-
16 -
3
17 19 16
18
21
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 152
TABEL 77
HAL: 2
NUTRISIONIS NO
UNIT KERJA
1
2
DIETISIEN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
RUMAH SAKIT 7301
RSU KH HAYYUNG
0
4
4
0
0
0
0
4
4
7302
RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
0
8
8
0
0
0
0
8
8
7303
RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
0
9
9
0
0
0
0
9
9
7304
RSUD LANTO DG PASEWANG
1
6
7
0
0
0
1
6
7
7305
RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
1
12
13
0
0
0
1
12
13
7306
RSUD SYRKH YUSUF
0
9
9
-
-
0
0
9
9*
RB MATTIRO BAJI
0
3
3
-
-
0
3
3*
7307
RSUD SINJAI
0
7
7
0
0
0
0
7
7
7308
RSUD SALEWANGANG
1
10
11
0
0
0
1
10
11
7309
RSUD PANGKEP
0
2
2
0
0
0
0
2
2
7310
RSUD LAPATARAI
0
10
10
0
0
0
0
10
10
7311
RSU TENRIAWARU
12
-
-
0
2
10
12 *
RS M. YASIN
-
2
-
10
0
-
-
0
0
0
0*
RS BAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
0
0
0*
7312
RSUD AJJAPANGE
0
11
11
0
0
0
0
11
11
7313
RSU LAMADDUKELLENG
6
6
12
0
0
0
6
6
12
RS PRIMA HUSADA
1
1
2
1
0
1
2
1
3
RSU SIWA
2
2
4
0
0
0
2
2
4
RSUD NENE'MALLOMO
0
7
7
0
0
0
0
7
7
7314
RSUD ARIFIN NU'MANG
0
4
4
0
0
0
0
4
4
7315
RSU LASINRANG
1
5
6
0
0
0
1
5
6
7316
RSUD MASEREMPULU
0
4
4
0
0
4
4
RSB H. PUANG SABBE
-
-
0
0
0
0
0
-
-
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 153
TABEL 77
HAL: 3
NUTRISIONIS NO
DIETISIEN
TOTAL
UNIT KERJA 2
1
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
7317
RSUD BATARA GURU BELOPA
1
6
7
-
-
0
1
6
7 *
7318
RSUD LAKIPADADA
0
0
0
0
3
3
0
3
3
7322
RSUD ANDI DJEMMA
1
4
5
-
-
0
1
4
5
7325
RS I LAGALIGO
-
-
6
-
-
0
0
0
6
7371
RSU DAYA
0
11
11
0
0
0
0
11
11
7372
RSUD ANDI MAKKASAU
2
1
3
0
1
1
2
2
4
RS FATIMAH
0
0
0
0
1
1
0
1
1
RS SUMANTRI
1
1
2
0
1
1
1
2
3
RS KUSTA LAULENG
0
1
1
0
1
1
0
2
2
RS KHADIJAH
0
2
2
0
0
0
0
2
2
RS DHARMA HUSADA
0
1
1
0
1
1
0
2
2
7
-
-
0
0
0
7
30
-
-
0
0
0
30 *
6
-
-
0
0
0
-
-
0
0
0
7373
RSUD SAWERIGADING
-
-
7300
RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
RS IBNU SINA
-
-
RSUD LABUANG BAJI
-
-
RS BHAYANGKARA
-
-
8
-
-
0
0
0
8 *
RS PELAMONIA
-
-
3
-
-
0
0
0
3 *
RS AKADEMIS
-
-
4
-
-
0
0
0
4 *
RS DADI
-
-
10
-
-
0
0
0
10 *
RS STELLA MARIS
-
-
3
-
-
0
0
0
3 *
RS HIKMAH
-
-
2
-
-
0
0
0
2 *
RS ISLAM FAISAL
-
-
2
-
-
0
0
0
2 *
RS GRESTELINA
-
-
2
-
-
0
0
0
2 *
RSU LURAMAY
-
-
1
-
-
0
0
0
RS JALA AMMARI
-
-
-
-
-
0
0
0
-
*
RS MITRA HUSADA
-
-
-
-
-
0
0
0
-
*
20
157
261
1
8
9
21
165
-
6 * -
*
1 *
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
270
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 154
TABEL 77
HAL: 4
NUTRISIONIS NO
UNIT KERJA
1
2
DIETISIEN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
UPTD INSTALASI FARMASI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 155
TABEL 77
HAL: 5
NUTRISIONIS NO
UNIT KERJA
1
2
DIETISIEN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 156
TABEL 77
HAL: 6
NUTRISIONIS NO
UNIT KERJA
1
2
DIETISIEN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
64
491
757
1
13
28
65
504
785
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 157
TABEL 77
HAL: 7
NUTRISIONIS NO 1
DIETISIEN
TOTAL
UNIT KERJA 2
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
64
491
757
1
13
28
65
504
785
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI TOTAL RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
9,41
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 158
TABEL 78
HAL: 1
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
TOTAL
AKUPUNKTUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
L+P 17
7301
KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
7305
KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306
KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307
KABUPATEN SINJAI
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
7308
KABUPATEN MAROS
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
7309
KABUPATEN PANGKEP
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
7310
KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311
KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313
KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315
KABUPATEN PINRANG
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
7316
KABUPATEN ENRAKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317
KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
7371
KOTA MAKASSAR
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
7372
KOTA PARE - PARE
1
3
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
4
7373
KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
9
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
9
16
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 159
TABEL 78
HAL: 2
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
TOTAL
AKUPUNKTUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
RUMAH SAKIT 7301
RSU KH HAYYUNG
1
3
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
4
7302
RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
1
5
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
5
6
7303
RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
1
4
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
5
7304
RSUD LANTO DG PASEWANG
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
7305
RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
3
1
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
1
4
7306
RSUD SYEKH YUSUF
2
5
7
-
-
0
-
-
0
-
-
0
2
5
-
-
0
-
-
0
-
-
0
RB MATTIRO BAJI
-
-
-
-
-
7* -
*
7307
RSUD SINJAI
1
5
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
5
6
7308
RSUD SALEWANGANG
3
7
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
7
10
7309
RSUD PANGKEP
1
6
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
6
7
7310
RSUD LAPATARAI
1
6
7
-
-
0
-
-
0
-
-
0
1
6
7*
7311
RSUD TENRIAWARU
1
3
4
-
-
0
-
-
0
-
-
0
1
3
4*
RS M. YASIN
-
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
-
RS BAYANGKARA
-
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
5
4
5
*
7312
RSUD AJJAPANGE
7313
RSU LAMADDUKELLENG
-
-
5
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
5
RS PRIMA HUSADA
-
-
1
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
1
RSU SIWA
-
-
1
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
1
7314
1
*
RSUD NENE'MALLOMO
0
3
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
RSUD ARIFIN NU'MANG
3
2
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
2
5
7315
RSU LASINRANG
1
7
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
7
8
7316
RSUD MASEREMPULU
2
6
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
6
8
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RSB H. PUANG SABBE
-
-
-
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 160
TABEL 78
HAL: 3
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
TOTAL
AKUPUNKTUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
L+P 17
7317
RSUD BATARA GURU BELOPA
1
5
6
-
-
0
-
-
0
-
-
0
1
5
6 *
7318
RSUD LAKIPADADA
2
3
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
5
7322
RSUD ANDI DJEMMA
0
7
7
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
7
7
7325
RS I LAGALIGO
1
3
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
4
7371
RSU DAYA
3
2
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
2
5
7372
RSUD ANDI MAKKASAU
0
3
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
RS FATIMAH
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
RS SUMANTRI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RS KUSTA LAULENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RS KHADIJAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RS DHARMA HUSADA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373
RSUD SAWERIGADING
-
-
7300
RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
RS IBNU SINA
-
-
RSUD LABUANG BAJI
-
-
RS BHAYANGKARA
-
-
RS PELAMONIA
-
-
RS AKADEMIS
-
-
RS DADI
-
-
RS STELLA MARIS
-
-
RS HIKMAH
-
-
RS ISLAM FAISAL
-
RS GRESTELINA
7
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*
RSU LURAMAY
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RS JALA AMMARI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RS MITRA HUSADA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RS Dr. TADJUDDIN CHALID
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12 5 5 7
2 16
7 12 * -
* 5 *
-
* 5 *
-
* 7 *
* 2 *
-
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
29
92
182
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29
92
182
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
*
16 *
Hal : 161
TABEL 78
HAL: 4
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
TOTAL
AKUPUNKTUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
UPTD INSTALASI FARMASI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 162
0
TABEL 78
HAL: 5
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
TOTAL
AKUPUNKTUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 163
0
TABEL 78
HAL: 6
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
TOTAL
AKUPUNKTUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7301
KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302
KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303
KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304
KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305
KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306
KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307
KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308
KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309
KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310
KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311
KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312
KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313
KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314
KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315
KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316
KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317
KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318
KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322
KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325
KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326
KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371
KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372
KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373
KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
JUMLAH KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
31
101
198
0
0
0
0
0
0
0
0
0
31
101
198
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 164
TABEL 78
HAL: 7
TENAGA TEKNISI MEDIS NO 1
UNIT KERJA 2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
AKUPUNKTUR
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
31
101
198
0
0
0
0
0
0
0
0
0
31
101
198
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
2,37
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 165
TABEL 79
HAL: 1
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
L+P 20
7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
3
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
12
18
0
0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
4
8
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
9
9
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
3
0
0
0
0
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
6
10
16
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
10
13
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
3
21
24
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
8
11
0
0
0
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
16
17
0
0
0
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
16
0
0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
2
2
0
0
0
0
1
1
0
0
0
4
9
13
0
0
0
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
5
1
4
5
0
0
0
7316 KABUPATEN ENRAKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
13
16
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
10
11
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
7
12
19
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
5
8
13
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
20
0
0
0
0
0
44
0
0
0
7372 KOTA PARE - PARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
2
2
4
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
14
15
0
0
0
0
3
3
0
0
0
0
11
31
4
8
10
53
178
285
0
0
0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 166
HAL: 1A
TABEL 79
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVAS KULER
JUMLAH
L
P
L + P
L
P
L + P
L
P
L +P
L
P
L + P
L
P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
L + P 35
7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
12
18
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
1
3
4
0
0
0
0
0
0
5
7
12
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
12
12
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
3
3
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
12
18
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
4
12
16
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
1
3
4
0
0
0
0
0
0
4
25
29
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
8
11
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
1
11
12
0
0
0
0
0
0
2
27
29
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
7
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
4
14
18
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
5
5
0
0
0
0
0
0
3
12
15
7316 KABUPATEN ENRAKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
13
16
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
11
12
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
14
21
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
8
8
0
0
0
0
0
0
5
17
22
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
64
7372 KOTA PARE - PARE
0
0
0
3
2
5
0
0
0
0
0
0
7
5
12
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
14
15
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0
0
0
7
37
43
0
0
0
0
0
0
64
228
356
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 167
TABEL 79
HAL: 2
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
RUMAH SAKIT 7301 RSU KH HAYYUNG
3
3
6
0
0
0
2
1
3
0
0
0
1
7
8
0
0
0
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
1
7
8
0
0
0
2
0
2
0
1
1
1
9
10
0
0
0
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
3
7
10
0
0
0
5
0
5
0
0
0
10
13
23
0
0
0
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
1
5
6
0
0
0
2
2
4
0
0
0
0
7
7
0
0
0
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
3
8
11
0
0
0
4
9
13
0
0
0
1
8
9
0
0
0
7306 RSUD SYEKH YUSUF RB MATTIRO BAJI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
5
10
15
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
1
1
-
-
0 0
7307 RSUD SINJAI
0
7
7
0
0
0
2
0
2
0
1
1
2
6
8
0
0
0
7308 RSUD SALEWANGANG
2
8
10
0
0
0
3
0
3
0
0
0
2
7
9
0
0
0
7309 RSUD PANGKEP
0
8
8
0
0
0
1
3
4
0
0
0
1
9
10
1
0
1
7310 RSUD LAPATARAI
0
0
0
0
0
0
3
7
10
0
0
0
3
8
11
0
0
0
-
-
0
-
-
0
RS M. YASIN
-
-
0
-
-
0 -
RS BAYANGKARA
-
-
0
-
-
0 -
7311 RSUD TENRIAWARU
3
2
5 -
-
0
1
1 -
-
0
-
0 -
-
0
-
-
6
6
12
-
-
0
-
0 -
-
0
-
0 -
-
0
7312 RSUD AJJAPANGE
1
5
6
0
0
0
3
1
4
0
0
0
1
5
6
0
0
0
7313 RSU LAMADDUKELLENG
2
4
6
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
3
4
0
0
0
RS PRIMA HUSADA
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
RSU SIWA
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
7314 RSUD NENE'MALLOMO
2
5
7
0
0
0
4
1
5
0
0
0
1
6
7
0
0
0
RSUD ARIFIN NU'MANG
1
4
5
0
0
0
0
2
2
0
0
0
2
4
6
0
0
0
7315 RSU LASINRANG
3
3
6
0
0
0
2
1
3
0
5
5
0
0
0
0
0
0
7316 RSUD MASEREMPULU
0
1
1
0
0
0
0
4
4
0
2
2
1
5
6
RSB H. PUANG SABBE
-
-
0
-
-
0 -
-
0 -
-
0
-
-
0 -
0 -
0
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 168
HAL: 2A
TABEL 79 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVAS KULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
RUMAH SAKIT 7301 RSU KH HAYYUNG
0
0
0
1
3
4
0
0
0
0
0
0
7
14
21
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
17
21
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
0
0
0
1
4
5
0
0
0
0
0
0
19
24
43
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
0
0
0
0
3
3
0
0
0
0
0
0
3
17
20
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
0
0
0
5
5
10
0
0
0
0
0
0
13
30
43 15 *
7306 RSUD SYEKH YUSUF RB MATTIRO BAJI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
5
10
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
1
1 *
7307 RSUD SINJAI
0
0
0
0
7
7
0
0
0
0
0
0
4
21
25
7308 RSUD SALEWANGANG
0
0
0
2
8
10
0
0
0
0
0
0
9
23
32
7309 RSUD PANGKEP
0
0
0
0
5
5
0
0
0
0
0
0
3
25
28
7310 RSUD LAPATARAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
15
21
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
9
8
17 *
RS M. YASIN
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
1
1 *
RS BAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
7311 RSUD TENRIAWARU
0 *
7312 RSUD AJJAPANGE
0
0
0
0
5
5
0
0
0
0
0
0
5
16
21
7313 RSU LAMADDUKELLENG
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
5
9
14
RS PRIMA HUSADA
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
3
1
4
RSU SIWA
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
2
4
6
7314 RSUD NENE'MALLOMO
0
0
0
0
3
3
1
1
2
0
0
0
8
16
24
RSUD ARIFIN NU'MANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
10
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
9
14 13
7315 RSU LASINRANG 7316 RSUD MASEREMPULU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
1
12
RSB H. PUANG SABBE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 169
TABEL 79
HAL: 3
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L +P
L
P
L +P
L
P
L +P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
-
-
7318 RSUD LAKIPADADA
0
0 3
7322 RSUD ANDI DJEMMA
-
3
0
0 3
0
-
3
2 0
2 -
0
0
0
1
0 0
0
1
1
3
1
4 -
6
7
0
0
0
0 0
7325 RS I LAGALIGO
-
-
0
-
-
0
-
-
9 -
-
0
-
-
8 -
-
7371 RSU DAYA
-
-
7
-
-
0
-
-
1 -
-
0
-
-
4 -
-
7372 RSUD ANDI MAKKASAU
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
4
2
2
4
0
0
0
RS FATIMAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
RS SUMANTRI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
RS KUSTA LAULENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
2
0
0
0
RS KHADIJAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RS DHARMA HUSADA
0
0
0
-
-
0
-
-
0 -
-
0
-
-
0 -
-
0
0 -
-
0
-
-
3 -
-
0
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 RSUD SAWERIGADING
-
-
0
-
-
0
-
-
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
0
-
-
0
-
-
RS IBNU SINA
-
-
0
-
-
0
-
-
RSUD LABUANG BAJI
-
-
0
-
-
0
-
-
RS BHAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
RS PELAMONIA
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
RS AKADEMIS
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
RS DADI
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
RS STELLA MARIS
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
0
RS HIKMAH
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
0
RS ISLAM FAISAL
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
0
RS GRESTELINA
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
0
RSU LURAMAY
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
0
RS JALA AMMARI
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0
RS MITRA HUSADA
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0
RS Dr. TADJUDDIN CHALID
-
-
0
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
-
-
0
122 13
9
6
36 22 1 6
3 8
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
23
79
109
0
3
3
39
36
235
5
12
17
45
128
264
1
0
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 170
1
TABEL 79
HAL: 3A
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVAS KULER
JUMLAH
L
P
L+ P
L
P
L +P
L
P
L+P
L
P
L +P
L
P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
-
-
-
-
7318 RSUD LAKIPADADA
0
0 0
7322 RSUD ANDI DJEMMA
0
0
0 4
0
7325 RS I LAGALIGO
-
7371 RSU DAYA
-
-
0
0
0
0
-
0
-
-
0
0
0
0
-
0
-
-
0
-
0
-
-
1
5
0
2
16
6 *
0
0
0
0
0
0
0
17
18
0
0
0
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
4
8
RS FATIMAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
RS SUMANTRI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
RS KUSTA LAULENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
RS KHADIJAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
RS DHARMA HUSADA
-
0
35
0
0
7372 RSUD ANDI MAKKASAU
-
4
0
L +P
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
7373 RSUD SAWERIGADING
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
3
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
158 *
RS IBNU SINA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RSUD LABUANG BAJI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
35 *
RS BHAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RS PELAMONIA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
1 *
RS AKADEMIS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RS DADI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
15 *
RS STELLA MARIS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RS HIKMAH
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RS ISLAM FAISAL
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RS GRESTELINA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RSU LURAMAY
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RS JALA AMMARI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
3 *
RS MITRA HUSADA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0 *
RS Dr. TADJUDDIN CHALID
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
14 *
0
126
310
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
0
0
0
12
51
63
1
1
2
0
0
694
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 171
TABEL 79
HAL: 4
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JLH SARANA PEL. KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 172
0
TABEL 79
HAL: 4A
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVAS KULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JLH SARANA PEL. KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 173
0
TABEL 79
HAL: 5
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
JLH KLINIK DI INSTI. DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 174
0
TABEL 79
HAL: 5A
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVAS KULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
JLH KLINIK DI INSTI. DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 175
0
TABEL 79
HAL: 6
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7315 KABUPATEN PINRANG
3
3
6
0
0
0
2
1
3
1
7
8
0
5
5
0
0 0
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
3
3
6
0
0
0
2
1
3
1
7
8
0
5
5
0
0
0
26
85
118
0
3
3
41
48
269
10
27
35
98
311
554
1
0
1
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 176
HAL: 6A
TABEL 79 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVAS KULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
6
0 17
23
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
6
17
23
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
19
89
107
1
1
2
0
0
0
196
555
1073
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 177
TABEL 79
HAL: 7
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
1
UNIT KERJA
2
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
TEKNISI GIGI
ANALISIS KESEHATAN
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
0
0
0
4 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
2
0
0
0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
5
6
0
0
0
86
119
0
3
3
41
49
270
11
27
36
99 316
560
1
0
1
TOTAL
26
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 178
TABEL 79
HAL: 7A
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
2
1
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVAS KULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
2
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
2
3
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
4
4
4
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
3
9
12
TOTAL
0
0
0
20
91
110
1
1
2
0
0
0
199
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
564 1085 13,01
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 179
TABEL 80
HAL: 1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA L P L+P L P L+P 3
4
5
6
7
TOTAL
8
L
P
9
10
L+P 11
7301 KABUPATEN SELAYAR
9
32
41
0
0
0
9
32
41
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
4
5
9
4
5
9
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
6
6
0
6
6
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
4
9
13
4
9
13
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
15
40
55
15
40
55
7315 KABUPATEN PINRANG
9
32
41
5
10
15
14
42
56
7316 KABUPATEN ENRAKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
2
25
27
2
5
7
4
30
34
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE - PARE
2
4
6
1
1
2
3
5
8
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22
93
115
31
76
107
53
169
222
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 180
TABEL 80
HAL: 2
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA L P L+P L P L+P 3
4
5
6
7
TOTAL
8
L
P
L+P
9
10
11
RUMAH SAKIT 7301 RSU KH HAYYUNG
5
9
14
0
0
0
5
9
14
7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
0
0
0
0
3
3
0
3
3
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
0
0
0
2
0
2
2
0
2
0
0
0
0
9
2
7
9
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
-
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE 7306 RSUD SYEKH YUSUF RB MATTIRO BAJI
0
0
-
0
-
2
7
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 RSUD SINJAI 7308 RS SALEWANGAN
0
-
0 -
7309 RSUD PANGKEP
0
0
0 0
-
0
0 -
0
0 -
0
0
7310 RSUD LAPATARAI
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7311 RSUD TENRIAWARU
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS M. YASIN
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS BAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7312 RSUD AJJAPANGE 7313 RSU LAMADDUKELLENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RS PRIMA HUSADA
1
0
1
0
6
6
1
6
7
RSU SIWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
16
32
16
16
32
7314 RSUD NENE'MALLOMO RSUD ARIFIN NU'MANG 7315 RSU LASINRANG
0
0
0
12
5
17
12
5
17
18
22
40
1
0
1
19
22
41
7316 RSUD MASEREMPULU
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RSB H. PUANG SABBE
-
-
0
-
-
0
0
0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 181
TABEL 80
HAL: 3
TENAGA KESEHATAN LAINNYA NO
UNIT KERJA
1
2
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN L P L+P 3
4
5
TOTAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA L P L+P 6
7
8
L
P
9
10
L+P 11
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7318 RSUD LAKIPADADA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7322 RSUD ANDI DJEMMA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7325 RS I LAGALIGO
-
-
3
-
-
0
0
0
3
7371 RSU DAYA
0
0
0
1
31
32
1
31
32
7372 RSUD ANDI MAKKASAU
1
2
3
2
2
4
3
4
7
RS FATIMAH
1
1
2
1
1
2
2
2
4
RS SUMANTRI
1
0
1
1
0
1
2
0
2
RS KUSTA LAULENG
0
1
1
0
1
1
0
2
2
RS KHADIJAH
0
0
0
0
1
1
0
1
1
RS DHARMA HUSADA
0
0
0
0
1
1
0
1
1
7373 RSUD SAWERIGADING
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7300 RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS IBNU SINA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RSUD LABUANG BAJI
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS BHAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS PELAMONIA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS AKADEMIS
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS DADI
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS STELLA MARIS
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS HIKMAH
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS ISLAM FAISAL
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS GRESTELINA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RSU LURAMAY
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS JALA AMMARI
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS MITRA HUSADA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS Dr. TADJUDDIN CHALID
-
-
0
-
-
0
0
0
0
112
65
109
177
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
27
35
65
38
74
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 182
TABEL 80
HAL: 4
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA L P L+P L P L+P
TOTAL L
P
L+P
9
10
11
0
-
-
0
0
-
-
0
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
-
-
0
-
-
0
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
3
4
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
7302 UPTD INSTALSI FARMASI
-
-
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
7304 KABUPATEN JENEPONTO
5
6
7
0
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
7306 KABUPATEN GOWA
-
7307 KABUPATEN SINJAI
8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 183
TABEL 80
HAL: 5
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA L P L+P L P L+P
TOTAL L
P
L+P
9
10
11
0
-
-
0
0
-
-
0
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
-
-
0
-
-
0
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
3
4
7301 KABUPATEN SELAYAR
-
-
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
7304 KABUPATEN JENEPONTO
5
6
7
0
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
7306 KABUPATEN GOWA
-
7307 KABUPATEN SINJAI
8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 184
TABEL 80
HAL: 6
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA L P L+P L P L+P 3
4
5
6
7
TOTAL
8
L
P
L+P
9
10
11
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7301 KABUPATEN SELAYAR
5
7
12
0
0
0
5
7
12
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7306 KABUPATEN GOWA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7307 KABUPATEN SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7308 KABUPATEN MAROS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7310 KABUPATEN BARRU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7311 KABUPATEN BONE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7313 KABUPATEN WAJO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7315 KABUPATEN PINRANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7317 KABUPATEN LUWU
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7371 KOTA PAREPARE
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7372 KOTA MAKASSAR
-
-
0
-
-
0
-
-
0
7373 KOTA PALOPO
-
-
0
-
-
0
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0
5
7
12
0
0
0
5
7
12
54
135
192
69
150
219
123
285
411
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 185
TABEL 80
HAL: 7
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA L P L+P L P L+P 3
4
5
6
7
TOTAL
8
L
P
L+P
9
10
11
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1
UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
-
-
0
-
-
0
0
0
0
2
UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
-
-
0
-
-
0
0
0
0
3
UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
-
-
0
-
-
0
0
0
0
4
UPTD BALAI KESEHATAN KERJA MASYARAKAT
-
-
0
-
-
0
0
0
0
5
UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
-
-
0
-
-
0
0
0
0
6
BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7
AKPER ANGIN MAMMIRI
-
-
0
-
-
0
0
0
0
8
DINAS KESEHATAN PEMPROV SULSEL
-
-
0
-
-
0
0
0
0
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI JUMLAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
54
135
192
69
150
219
123
285
411
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 186
TABEL 81
HAL: 1
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013 TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
PEJABAT STRUKTURAL L
P
L+P
3
4
5
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI L P L+P 6
7
8
STAF STAF PENUNJANG PENUNJANG TEKNOLOGI PERENCANAAN L P L+P L P L+P 9
10
11
12
13
14
TENAGA KEPENDIDIK AN L+P L P L+P
TOTAL
TENAGA PENDIDIK L
P
15
16
17
18
19
20
JURU L
P
L+P
L
P
21
22
23
24
25
L+P 26
7301 KABUPATEN SELAYAR
12
5
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
5
17
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
25
13
38
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25
13
38
7303 KABUPATEN BANTAENG
7
2
9
4
7
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
13
9
22
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
12
14
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
14
26
10
4
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
4
14
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
9
16
25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
16
25
7307 KABUPATEN SINJAI
6
0
6
5
11
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
3
14
11
25
7308 KABUPATEN MAROS
11
12
23
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
12
23
7309 KABUPATEN PANGKEP
19
11
30
25
21
46
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
44
32
76
7310 KABUPATEN BARRU
2
1
3
8
10
18
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
12
22
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
17
32
5
4
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
21
41
7305 KABUPATEN TAKALAR
7312 KABUPATEN SOPPENG 7313 KABUPATEN WAJO
4
5
9
22
18
40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26
2
28
52
25
77
7314 KABUPATEN SIDRAP
16
12
28
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
12
28
7315 KABUPATEN PINRANG
17
12
29
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
12
29
7316 KABUPATEN ENRAKANG
13
13
26
8
10
18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21
23
44
7317 KABUPATEN LUWU
20
15
35
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
15
35
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
4
6
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
6
10
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
3
7
10
1
4
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
1
4
7
12
19
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE - PARE
0
0
0
3
3
6
0
0
0
2
2
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
5
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
309 106 124
243
0
1
1
2
2
4
0
0
0
0
0
0
34
3
37 322 259
594
7373 KOTA PALOPO SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
180 129
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 187
TABEL 81
HAL: 2
TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
STAF STAF STAF PEJABAT PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TENAGA KEPENDIDIK AN L+P L P L+P
TOTAL
TENAGA PENDIDIK L
P
15
16
17
18
19
20
JURU L
P
L+P
L
P
L+P
21
22
23
24
25
26
RUMAH SAKIT 5
4
9
1
2
3
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
8
15
11
3
14
13
14
27
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
8
13
29
25
54
7303 RSUD Prof. DR. H. M. ANWAR MAKKATUTU
4
3
7
10
12
22
3
1
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
32
10
42
49
26
75
7304 RSUD LANTO DG PASEWANG
4
1
5
9
5
14
3
2
5
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
9
25
7305 RSUD H. PADJONGA DG NGALLE
4
10
14
14
13
27
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18
23
41
7301 RSU KH HAYYUNG 7302 RSUD H. A. SULTHAN DG RADJA
7306 RSUD SYEKH YUSUF RB MATTIRO BAJI
7307 RSUD SINJAI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7308 RSUD SALEWANGANG
4
8
12
14
26
40
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18
35
53
7309 RSUD PANGKEP
9
3
12
5
5
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
15
27
26
23
49
7310 RSUD LAPATARAI
1
0
1
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
4
0
0
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
RS M. YASIN
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
RS BAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
15
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
7311 RSUD TENRIAWARU
0
0
0
15
7313 RSU LAMADDUKELLENG
3
2
5
15
10
25
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
14
33
RS PRIMA HUSADA
2
0
2
0
2
2
0
0
0
0
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
4
2
6
RSU SIWA
0
4
4
6
6
12
0
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
10
18
7314 RSUD NENE'MALLOMO
8
5
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
5
13
RSUD ARIFIN NU'MANG
1
3
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
4
4
10
14
2
2
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
12
18
7312 RSUD AJJAPANGE
7315 RSU LASINRANG 7316 RSUD MASSEREMPULU RSB H. PUANG SABBE
-
1
-
0
-
1
-
-
0
1
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
1
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
1
1
2
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 188
TABEL 81
HAL: 3
TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
PEJABAT STRUKTURAL L
L+P
4
5
L+P
7
8
0
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
0
7
17
24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
7318 RSUD LAKIPADADA
-
7322 RSUD ANDI DJEMMA 7325 RS I LAGALIGO
P
L+P
L
P
L+P
9
10
11
12
13
14
0
-
-
-
0
-
-
0
-
0
-
-
-
0
-
-
0
-
P
L+P
15
16
17
0
-
L
-
P
L+P
18
19
20
0
-
-
0
-
-
0
-
L
-
-
0
-
-
0
-
TOTAL JURU
P
-
L
TENAGA KEPENDIDIK AN
TENAGA PENDIDIK
6
7317 RSUD BATARA GURU BELOPA
L
STAF STAF PENUNJANG PENUNJANG TEKNOLOGI PERENCANAAN
-
3
P
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
P
L+P
L
P
21
22
23
24
25
0
-
L
-
L+P
0
0
0
0
-
0
-
-
0
0
0
0
-
0
-
-
0
0
0
0
0
0
7
17
24
26
7371 RSU DAYA
7
14
21
2
6
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
9
22
31
7372 RSUD ANDI MAKKASAU
2
0
2
4
5
9
0
0
0
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
6
14
RS FATIMAH
0
0
0
1
1
2
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
5
RS SUMANTRI
0
0
0
2
0
2
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
1
4
RS KUSTA LAULENG
0
0
0
1
1
2
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
RS KHADIJAH
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
RS DHARMA HUSADA
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS IBNU SINA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RSUD LABUANG BAJI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS BHAYANGKARA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS PELAMONIA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS AKADEMIS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS DADI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS STELLA MARIS
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS HIKMAH
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS ISLAM FAISAL
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS GRESTELINA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RSU LURAMAY
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS JALA AMMARI
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS MITRA HUSADA
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
RS Dr. TADJUDDIN CHALID
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
83 243 252
510
7373 RSUD SAWERIGADING
dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
70
70
155 107 133
240
6
3
9
9
11
20
2
0
2
0
1
1
49
34
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 189
TABEL 81
HAL: 4
TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
STAF STAF STAF PEJABAT PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN
TENAGA KEPENDIDIK AN
TENAGA PENDIDIK
TOTAL JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 UPTD INSTALASI FARMASI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA PAREPARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: - subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 190
TABEL 81
HAL: 5
TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
STAF STAF STAF PEJABAT PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN
TENAGA KEPENDIDIK AN
TENAGA PENDIDIK
TOTAL JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA PAREPARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
JLH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 191
TABEL 81
HAL: 6
TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
STAF STAF STAF PEJABAT PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TENAGA KEPENDIDIK AN L+P L P L+P
TOTAL
TENAGA PENDIDIK L
P
15
16
17
18
19
20
JURU L
P
L+P
L
P
L+P
21
22
23
24
25
26
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7301 KABUPATEN SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 KABUPATEN BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KABUPATEN BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KABUPATEN JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KABUPATEN TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KABUPATEN GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KABUPATEN SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KABUPATEN MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KABUPATEN PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KABUPATEN BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KABUPATEN BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KABUPATEN SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KABUPATEN WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KABUPATEN SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KABUPATEN PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KABUPATEN ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KABUPATEN LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KABUPATEN TANA TORAJA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KABUPATEN LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KABUPATEN LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7326 KABUPATEN TORAJA UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA PAREPARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
464 214 257
484
6
4
10
11
13
24
2
0
2
0
1
1
83
37 120 566 511
1105
JUMLAH DINKES KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
250 199
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 192
TABEL 81
HAL: 7
TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
STAF STAF STAF TENAGA PEJABAT TENAGA JURU PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG KEPENDIDIK STRUKTURAL PENDIDIK ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN AN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
TOTAL
L
P
L+P
24
25
26
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI 1 UPTD BALAI KES. KULKEL & KOSMETIKA
1
1
2
2
7
9
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
10
13
2 UPTD PUSAT PEL. KES GIMUL
1
1
2
3
5
8
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
2
0
2
7
6
13
3 UPTD BAL. PEL. KES. PEMPROV. SULSEL
1
1
2
0
3
3
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
5
6
4 UPTD BKKM
1
1
2
4
3
7
0
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
4
11
5 UPTD UNIT TRANSFUSI DARAH
1
1
2
0
4
4
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
4
0
4
6
5
11
6 BKOM
1
1
2
2
1
3
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
6
7 AKPER ANGIN MAMMIRI
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6 12
18 12
8
20
0
0
0
19
21
40
12
9
21
27
24
51
4
5
9
6
10
16
0
67
19
16
35
38
47
85
4
5
9
10
14
24
499 252 304
569
10
9
19
21
27
48
8 DINAS KESEHATAN PEMPROV SULSEL
JLH FASILITAS KESEHATAN DI PROV. JUMLAH
269 215
0
0
0
0
0 18
0
18
48
115
6 12
18 12
8
20 24
0
24 113 102
215
8 12
20 12
9
21 107 37 144 679 613 1320
Sumber: - Subag Umum & Kepegawaian Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2013 - Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 193
TABEL 82 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
1,371,946,471,243
82.19
a. Belanja Langsung
661,414,232,581
39.62
b. Belanja Tidak Langsung
710,532,238,662
42.57
26,375,192,515
1.58
270,946,441,101
16.23
33,891,931,000
2.03
155,928,542,101
9.34
81,125,968,000
4.86
2 APBD PROVINSI 3 APBN : - Dana Dekonsentrasi - Dana Alokasi Khusus (DAK) - ASKESKIN - Lain-lain (sebutkan)
0.00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0.00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
1,669,268,104,859
TOTAL APBD KAB/KOTA
18,004,847,528,559
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
100.0
7.62
200,104.06
Sumber: Dinas Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
P rof il Kese hat an Pr ov.
Sulsel T ahun 2 014
Hal : 194