6
7
Macam-macam Batuan Metamorfisme
4. Sekis
1. Slate
Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone
ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.
(batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun
Asal
: Metamorfisme siltstone, shale, basalt
atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).
Warna
: Hitam, hijau, ungu
Asal
: Metamorfisme Shale dan Mudstone
Ukuran butir
: Fine – Medium Coarse
Warna
: Abu-abu, hitam, hijau, merah
Struktur
: Foliated (Schistose)
Ukuran butir
: Very fine grained
Komposisi
: Mika, grafit, hornblende
Struktur
: Foliated (Slaty Cleavage)
Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
Komposisi
: Quartz, Muscovite, Illite
Ciri khas
Derajat metamorfisme : Rendah Ciri khas
: Mudah membelah menjadi lembaran tipis
: Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat
kristal garnet 5. Marmer Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi
2. Filit
kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.
Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari
Asal
: Metamorfisme batu gamping, dolostone
kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.
Warna
: Bervariasi
Asal
: Metamorfisme Shale
Ukuran butir
: Medium – Coarse Grained
Warna
: Merah, kehijauan
Struktur
: Non foliasi
Ukuran butir
: Halus
Komposisi
: Kalsit atau Dolomit
Stuktur
: Foliated (Slaty-Schistose)
Derajat metamorfisme : Rendah – Tinggi
Komposisi
: Mika, kuarsa
Ciri khas
Derajat metamorfisme : Rendah – Intermediate Ciri khas
: Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang
terdapat fosil, bereaksi dengan HCl.
: Membelah mengikuti permukaan gelombang 6. Kuarsit
3. Gneiss
Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang
tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa
tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.
mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis
Asal
: Metamorfisme regional siltstone, shale, granit
.
Warna
: Abu-abu
Asal
: Metamorfisme sandstone (batupasir)
Ukuran butir
: Medium – Coarse grained
Warna
: Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah
Struktur
: Foliated (Gneissic)
Ukuran butir
: Medium coarse
Komposisi
: Kuarsa, feldspar, amphibole, mika
Struktur
: Non foliasi
Derajat metamorfisme
: Tinggi
Komposisi
: Kuarsa
Ciri khas
: Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling
Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.
Ciri khas
: Lebih keras dibanding glass
8
9
7. Milonit
10. Hornfels
Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang
Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku,
mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah
terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.
seperti schistose.
: Metamorfisme kontak shale dan claystone : Abu-abu, biru kehitaman, hitam
Asal
: Metamorfisme dinamik
Warna
Warna
: Abu-abu, kehitaman, coklat, biru
Ukuran butir
: Fine grained
Ukuran butir
: Fine grained
Struktur
: Non foliasi
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kuarsa, mika
Komposisi
: Kemungkinan berbeda untuk setiap batuan
Derajat metamorfisme : Metamorfisme kontak
Derajat metamorfisme : Tinggi Ciri khas
: Dapat dibelah-belah
8. Filonit Merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika) Asal
: Metamorfisme Shale, Mudstone
Warna
: Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitaman
Ukuran butir
: Medium – Coarse grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Beragam (kuarsa, mika, dll)
Derajat metamorfisme : Tinggi Ciri khas
Asal
: Permukaan terlihat berkilau
9. Serpetinit Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit. Asal
: Batuan beku basa
Warna
: Hijau terang / gelap
Ukuran butir : Medium grained Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Serpentine
Ciri khas
: Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari
Ciri khas
: Lebih keras dari pada glass, tekstur merata