Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERASI UNIT DESA (KUD) KECAMATAN PAYANGAN TAHUN 2014 I Komang Agus Astika Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail : {
[email protected]}@undiksaha.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dilihat dari aspek: (1) penyelesaian tugas (2) hubungan interpersonal (3) tingkah laku individu, dan (4) pengaruh penyelesaian tugas, hubungan interpersonal, dan tingkah laku individu terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kausal. Subjek penelitian ini adalah seluruh pegawai KUD Kecamatan Payangan, sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Data dikumpulkan dengan dokumentasi dan kuisioner, selanjutnya dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh budaya organisasi (1) dilihat dari aspek penyelesaian tugas, ditunjukan dengan thitung =4.078 sedangkan nilai ttabel =1,697 atau p-value =0,00, < α =0,05. (2) dilihat dari aspek hubungan interpersonal ditunjukan dengan thitung =4.036 sedangkan nilai ttabel =1,697 atau p-value =0.00, < α =0,05. (3) dilihat dari aspek tingkah laku individu ditunjukan dengan thitung =3.246 sedangkan nilai ttabel =1.697 atau p-value 0,03 < α =0,05. (4) penyelesaian tugas, hubungan interpersonal dan tingkah laku individu secara simultan terhadap kinerja pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan adalah 46.1%. Hal ini berarti penyelesaian tugas, hubungan interpersonal, dan tingkah laku individu secara positif mempengaruhi kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan Tahun 2014. Kata kunci: budaya organisasi, kinerja dan (KUD)
ABSTRACT Research aims to understand the influence of culture organization viewed from the perspective of aspects: (1) the completion of duty (2) a relation interpersonal (3) individual behavior, and (4) the influence the completion of duty, interpersonal relationships, and behavior individual of the performance of employees kud kecamatan payangan. This research using design causal research. The subject of study this is all of the employee KUD payangan district, whereas the object of this research is the influence of culture organization of the performance of employees. Data collected by documentation and kuisioner, next analyzed by regression analysis linear multiple. The result of this research showed that the impact of culture organization (1) when viewed from the aspect the completion of duty, can be seen from thitung =4.078 while value ttabel =1,697 or p-value =0.00, < α =0.05. (2) when viewed from the aspect relations interpersonal can be seen from thitung = 4.036 while value ttabel =1,697 or p-value =0.00, < α =0.05. (3) when viewed from the aspect behavior individual can be seen from thitung =3.246 while value ttabel =1.697 or p-value 0.03 < α =0.05. (4) the completion of duty, interpersonal relationships and behavior individual simultaneously of the performance of employees village unit cooperative (KUD) payangan district 46.1 %. This means the completion of duty, interpersonal relationships, and behavior individual positively influences the performance employees KUD payangan district 2014. Keyword : culture organization, performance and (KUD)
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat seharihari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan. Sunarto (2003) menyatakan fungsi dari budaya organisasi adalah sebagai suatu energi untuk mencapai kinerja yang tinggi. Miller (dalam Moh Pabundu Tika, 2008), untuk menilai budaya organisasi yang ada dalam suatu istansi/perusahaan ada 3 (tiga) aspek yaitu, (1) penyelesaian tugas, (2) hubungan interpersonal dan 3 (tiga) tingkah laku individu, oleh karena itu, suatu organisasi diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengelola organisasinya, terutama Sumber Daya Manusia, dan sistem dalam menghadapi persaingan dari perusahaan sejenis maupun perusahaan lainnya secara global, selain para manejer yang melakukan penyesuaian, tidak kalah pentingnya seluruh Sumber Daya Manusia SDM harus mampu menyesuaikan diri agar mampu bersaing. Perusahaan yang memiliki usaha maupun jaringan yang berhubungan dengan persaiangan global harus mampu mempersiapkan diri secara khusus untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi. Kinerja merupakan tolak ukur untuk menentukan sukses tidaknya suatu
pekerjaan, untuk itu guna mencapai kinerja yang tinggi berbagai macam cara yang biasa digunakan oleh organisasi yaitu melalui sistem dan metode kerja, namun demikian kinerja organisasi tidak hanya tergantung pada sistem dan metode kerja, modal yang besar, teknologi yang canggih saja, tetapi juga sangat tergantung juga oleh kualitas SDM. Guna menghasilkan kinerja yang optimal tentunya tidak terlepas peran manajer SDM dalam mengelola SDM secara maksimal dan seimbang dengan sistem, aturan, nilai yang ada di perusahaan, sehingga karyawan dalam menjalankan fungsi dan jabatannya benarbenar menyukai pekerjaannya dan memandang pekerjaannya bukan sebagai beban, malainkan sebagai suatu hal yang menyenangkan. Dengan demikian berarti perusahaan semata-mata bukan hanya menyediakan barang dan jasa, tetapi tempat yang dapat menciptakan situasi yang mampu menumbuhkan perasaan memiliki pada setiap karyawan dalam suatu organisasi dimana karyawan bekerja. Sistem ini memberikan kesempatan yang luas bagi partisipasi semua karyawan untuk ikut memecahkan masalah yang dihadapi organisasi dan berkreasi guna mencapai kinerja yang tinggi. Menurut Anuar Prabu Mangkunegara (2000). Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya seswai dengan tanggung jawab yang diberikan. Menurut Giber (dalam Pace dan Faules, 2000), kinerja pada dasarnya adalah produk waktu dan peluang. Peluang tanpa waktu untuk mengejar peluang tersebut bukan apa-apa. Waktu yang tidak kita miliki, yang tidak memberi peluang, bahkan memiliki lebih sedikit nilai. Oleh karena itu setiap organisasi diperlukan kinerja yang baik guna menycapai visi dan misi suatu organisasi. Koperasi Unit Desa merupakan kesatuan ekonomi terkecil dari kerangka pembangunan pedesaan yang merupakan suatu wadah organisasi dan pengembangan bagi berbagai kegiatan ekonomi di wilayah yang bersangkutan. Dengan kata lain KUD dapat diartikan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
sebagai gabungan usaha bersama koperasi pertanian atau koperasi desa yang terdapat diwilayah unit desa. KUD dibentuk oleh warga desa dari suatu desa atau sekelompok desa-desa yang disebut unit desa, yang merupakan suatu kesatuan ekonomi masyarakat kecil sedangkan prosedur pembentukan dan pengesahannya harus disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan perkoperasian yang berlaku. KUD dibentuk berdasarkan instruksi Presiden no.4 tahun 1973 tanggal 5 Mei 1973 yang merupakan pedoman mengenai pengaturan dan pembinaan unit desa. Kemudian Inpres no.4 tahun 1973 itu disempurnakan oleh Instruksi Presiden no.2 tahun 1978 tentang peningkatan fungsi Badan Usaha Unit Desa (BUUD) dan KUD dalam rangka pembangunan secara organisasi ekonomi. Selanjutnya Instruksi Presiden no.2 tahun 1978 lebih disempurnakan lagi oleh Inpres no.4 tahun 1984 tentang pembinaan dan pengembangan KUD. Ada pun tujuan Koperasi Unit Desa, Menurut Pasal 3 UU perkoperasian RI No. 25 Tahun 1992, bahwa tujuan koperasi adalah “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”, Ada pun tujuan KUD sesuai yang telah dinyatakan dalam Anggaran Dasar Koperasi Unit Desa, yaitu mengembangkan ideologi dan kehidupan perkoperasian, mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, mengembangkan kemampuan ekonomi, daya kreasi dan kemampuan usaha para anggota dalam meningkatkan produksi dan pendapatannya. Untuk menujang keberhasilan suatu organisasi diperlukan adanya kinerja yang baik dan adanya budaya organisasi yang mapan dari seluruh anggota dan manejer di dalam perusahaan tersebut. Diperlukan adanya budaya organisasi, budaya organisasi yaitu sebagai sistem nilai-nilai yang diyakini oleh anggota
organisasi dan dipelajari dan diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam berorganisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya organisasi merupakan suatu variabel yang mempengaruhi suatu variabel tertentu. Dimana variabel yang diangkat akan dipengaruhi dengan timbulnya budaya organisasi pada penelitian ini adalah kinerja. Suatu persepsi keseluruhan tersebut menjadi suatu budaya atau kepribadian dari sebuah organisasi. Persepsi yang mendukung atau tidak mendukung ini kemudian mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan dengan dampak yang lebih besar pada budaya yang kuat. Hasil penelitian awal yang diperoleh oleh penulis di KUD Kecamatan Payangan menunjukan bahwa kinerja pegawai yang masih kurang hal ini dibuktikan dari hasil wawancara terhadap manajer utama I Made Sederisma yang menyatakan ratarata kinerja pegawai yang belum memenuhi target. Kinerja pegawai menurun dapat dilihat darai tingkat kedisiplinan karyawan yang mengalami penurunan terkait keterlambatan kehadiran jam kantor yaitu, pada bulan Januari 20 %, Pebruari 24 %, Maret 26 %, April 28 %, Mei 30%, Juni 26 %, Juli 25 %, Agustus 30 %, September 29 %, Oktober 25 %, Nopember 25 %, dan bulan Desember 20 %. Selain itu pula kinerja menurun dikarenakan budaya organisasi yang ada masih lemah seperti halnya, (1) permasalahan tentang penyelesaian tugas yakni dibagian pengiriman, keterlambatan pengiriman pupuk bersubsidi dari pemerintah ke petani di desa-desa yang sudah terdaptar sebelumnya yang seharusnya pasokan pupuk bersubsidi dari pemerintah sampai ketangan petani pada awal bulan februari tetapi pada kenyataanya petani baru mendapatkan pupuk pada awal bulan maret, sehingga petani mengeluhkan keterlambatan dalam pemupukan tanaman terutama tanaman padi, hal itu dapat dibuktikan dengan keluhan berapa desa yang memprotes keterlambatan mendapatkan pupuk bersubsidi, itu dikarenakan kurangnya tanggung jawab
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
pegawai di bidang pengiriman kurang baik, bahkan sebelumnya sudah di targetkan oleh manejer dalam pengiriman pupuk sehari diharuskan sudah mampu mengirim pupuk ke tujuh desa sedangkan dalam kenyataannya baru empat desa yang sudah mendapatkan pupuk bersubsidi, (2) hubungan interpersonal yakni, kurangnya rasa kebersamaan yang dimiliki antara bendahara I bendahara II dan bagian keuangan lainya yang bertanggung jawab menyusun anggaran setiap bulan, hal itu dapat dibuktikan dengan keterlambatan laporan anggaran setiap bulan pada hari yang sudah ditentukan oleh manejer bahkan keterlambatan tersebuat bisa sampai tiga hari, (3) tingkah laku individu yakni, ketidakmampuan pegawai dalam menjalankan tugas yang dibebankan oleh atasan masih sering terjadi, itu di karenakan kurang pahamnya pegawai kepada tugas yang di bebankan oleh manejer, masih banyak pegawai yang mengerjakan tugas yang tidak sesuai dengan bidangnya. Permasalahan inilah menjadi tantangan bagi pimpinan Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan. Melihat penomena tersebut, Menurut Tandi Santono (dalam Asri Laksmi Riani, 2011) mengenai peran budaya organisasi pada kinerja sebagai berikut. Budaya perusahaan bukanlah sekedar peraturan tertulis, dasar oprasional, atau sistematika yang menjadi buku suci perusahaan. Lebih dari itu budaya perusahaan/organisasi adalah spirit d’corp – jiwa perusahaan, yang menjiwai keseharian dan segala aktivitas dalam perusahaan. Sangat ditekankan pentingnya budaya organisasi yang menjadi dasar dari kinerja perusahaan agar mampu berkembang dan bersaing dalam jangka panjang. Selain itu Sunarto (2003) mengatakan bahwa salah satu fungsi dari budaya organisasi adalah “sebagai energi untuk mencapai kinerja yang tinggi”. Menurut Djokosantoso Moeljono (2003) mantan Dirut Bank BRI, memiliki pandangan tentang budaya: a. Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi beroperasi, peraturan yang menekan dan sebagainya,
b. Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentraliasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi. c. Budaya merupakan produk sikap orangorang dalam pekerjaan mereka, hal ini berari produk perjanjian psikologis anara individu dengan organisasi. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut penelitian Raharja Dangin (2011) dalam judul. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Kubutambahan Kabupaten Buleleng Tahun 2011. Dimensi Budaya Organisasi yang dipergunakan adalah penyelesaianj tugas, hubungan interpersonal, dan tingkah laku individu, sedangkan variabel yang digunakan adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, kejujuran karyiawan, kesetiaan karyawan, kreatifitas karyawan, kerjasama, kemandirian, kedisiplinan dan kecerdasan. Penelitian yang dilakukan oleh Asfar Halim Dalimunte (2009) dengan judul. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai. Dimensi budaya organisasi yang dipergunakan adalah inisiatif individual, toleransi terhadap tindakan beresiko, kejelasan arag organisasi, integrasi, dukungan dari manajemen, control, identitas, sistem imbalan, toleransi terhadap konflik dan komonikasi. Dari penelitian tersebut memang bener budaya oeganiasi sangat berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk mengadakan penelitian yakni “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan tahun 2014”. METODE Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penyelesaian tugas (X1), hubungan interpersonal (X2), dan tingkah laku inidvidu (X3), sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja pegawai (Y). Subjek yang dijadikan unit pengamatan dalam penelitian ini adalah maneger dan seluruh pegawai
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan. Penelitian ini termasuk penelitian populasi karena seluruh populasi dijadikan subjek penelitian. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
dukumentasi dan kusioner. Penelitian ini menggunakan kuantitatif kausal yang digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyelesaian tugas, hubungan interpersonal dan hubungan individu secara parsial dan simultan terhadap kinerja pegawai Koperasi Unit Desa Kecamatan Payangan. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Tujun dilakukan uji asumsi klasik adalah untuk mengetahui apakah model persamaan regresi linier berganda bisa digunakan untuk melakukan prediksi terhadap variabel yang diteliti. Adapun uji asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini adalah 1) uji normalitas, 2) uji multikolonaeritas, dan 3) uji heterokedastisitas 1) Uji Normalitas, Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji satatistik One Sample KolmodorovSmirnov Test (lampiran 6) jika nilai signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka data berdistribusi normal. Hasil pengujian di atas menunjukkan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov X1= 1.234, X2= 1.028, X3= 1.252, dan Y= 0.012, Karena nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. 2) Uji Multikolonearitas, Untuk menguji adanya multikolonearitas dapat dilihat
melalui variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika VIF < 10 dan tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolonearitas. Hasil pengujian (lampiran 6) menunjukan bahwa semua variabel bebas yakni X1, X2, dan X3 memiliki VIF < 10. Hasil pengujian juga menujukan nilai tolerance > 1,0 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi multikolonearitas. 3) Uji Heteroskedastisitas, Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi perbedaan varian. Teknik yang digunakan untuk melihat heteroskedastisitas adalah dengan melihat Studentized Delete Residual Analisis yang dilakukan dengan melihat pata (lampiran 6) ada tidaknya pola tertentu. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membuat pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi varian yang berbeda, tetapi jika tidak ada pola tertentu yang teratur maka akan terjadi varian yang konstan.
Tabel 1. Pengaruh Penyelesaian Tugas Terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan Tahun 2014 Model (Constant) Penyelesaian Tugas
Unstandardized Coefficients B
Std. Error 29.206
7.873
.555
.136
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 1 menunjukan bahwa nilai thitung= 4,078 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,697 atau pvalue = 0,00, < α = 0,05 maka Ha diterima .
Standardized Coefficients Beta
t .665
Sig.
3.710
.001
4.078
.000
dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa penyelesaian tugas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan Tahun 2014.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Tabel 2. Pengaruh Hubungan Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan Tahun 2014 Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B
(Constant) Hubungan Interpersonal
Std. Error
Beta
29.206
7.873
.675
.167
Berdasarkan hasil analisis pada tabel. 2 menunjukan bahwa nilai thitung= 4,036 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,697 atau p-value = 0.00, < α = 0,05 maka Ha
t .644
Sig.
3.710
.001
4.036
.000
diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa hubungan interpersonal berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan Tahun 2014.
Tebel 3. Pengaruh Tingkah Laku Individu Terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan Tahun 2014 Model (Constant) Tingkah Laku Individu
Unstandardized Coefficients B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
29.206
7.873
.726
.224
Berdasarkan hasil analisis pada tebel 3 menunjukan bahwa nilai thitung= 3,246 sedangkan nilai ttabel sebesar 1.697 atau pvalue 0,03 < α = 0,05 Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikan penyelesaian tugas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan Tahun 2014. Budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja. Budaya organisasi yang baik akan mampu meningkatkan kinerja pegawai.
t .454
Sig.
3.710
.001
3.246
.003
Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Koperasi Unit Desa Kecamatan Payangan, dilakukan melalui analisis regresi linier berganda dengan program SPSS 16. for windows. Pada tabel 4.4 menunjukan ada pengaruh budaya organisasi yang meliputi, penyelesaian tugas (X1), hubungan interpersonal (X2), dan tingkah laku individu (X3) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai (Y).
Tabel 4. Pengaruh Penyelesaian Tugas, Hubungan Interpersonal dan Tingkah Laku Individu Secara Simultan Terhadap Kinerja Pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan Tahun 2014 Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
179.597
3
59.866
Residual
167.809
26
6.454
Total
347.406
29
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4. menunjukan nilai Fhitung= 9,275 > Ftabel 2,53 atau p- value 0,000 < α = 0,05 Hal ini berarti Ha diterima H0 ditolak. Dengan demikian secara simultan penyelesaian tugas, hubungan interpersonal dan tingkah laku individu berpengaruh sigifikan terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan.
F
Sig. 9.275
a
.000
Selain itu untuk mengetahui besarnya sumbangan pengaruh penyelesaian tugas, hubungan interpersonal dan tingkah laku individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dipergunakan analisis koefisien determinasi (R2). Besarnya koefisien determinasi (R2) nampak pada tabel 5
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Tabel 5. Koefisien Determinasi Model
R
R Square a
1
.719
Adjusted R Square
.517
.461
Berdasarkan analisis pada tebel 5 menujukan bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0,461 yang berarti penyelesaian tugas (X1), hubungan interpersonal (X2), dan tingkah laku individu (X3) mampu menjalankan 46,1 % variasi variabel kinerja pegawai. Sisanya 53,9 % dijelaskan oleh
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
2.541
2.228
variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan pengolahan data, untuk mengetahui persamaan garis regresi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan menggunakan analisis koefisien beta dengan hasil yang diperoleh nampak pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Statistik T dan Koefisien Beta. Model (Constant)
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
29.206
7.873
3.710
.001
Penyelesaian Tugas
.555
.136
.665 4.078
.000
Hubungan Interpersonal
.675
.167
.644 4.036
.000
Tingkah Laku Individu
.726
.224
.454 3.246
.003
Persamaan regresi yang dapat dibuat untuk menggambarkan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan adalah sebagai berikut. Ŷ = 29.206 + 0.555 X1 + 0.675 X2 + 0.726 X3 Keterangan Ŷ = kinerja pegawai X1 = penyelesaian tugas X2 = hubungan interpersonal X3 = tingkah laku individu Persamaan garis regresi mengartikan bahwa pada saat nilai X1 (penyelesaian tugas), X2 (hubungan interpersonal), dan X3 (tingkah laku individu), bernilai 0 atau konstan, maka nilai Y (kinerja pegawai) sebesar 29.206 setiap terjadi kenaikan variabel bebas baik X1 (penyelesaian tugas), X2 (hubungan interpersonal), dan X3 (tingkah laku individu), sebesar satu maka akan meningkatkan nilai Y (kinerja pegawai) sebesar nilai koefisien beta masing-masing variabel bebas dikaitkan dengan besarnya kenaikan yang terjadi. Contoh, setiap terjadi peningkatan X1 (penyelesaian tugas) sebesar satu, maka akan meningkatkan Y (kinerja pegawai) sebesar 0,461 atau 46,1 %. Hal ini berarti semakin baik budaya organisasi Koperasi Unit Desa Kecamatan
Payangan maka semakin baik pula kinerja pegawai Koperasi Unit Desa Kecamatan Payangan, sebaliknya semakin lemah budaya prganisasi yang ada maka semakin lemah juga kinerja pegawai Koperasi Unit Desa Kecamatan Payangan. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan, dapat diketahui bahwa budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan Tahun 2014. Melalui hasil analisis regresi linier berganda membuktikan penyelesaian tugas, hubungan interpersonal, dan tingkah laku individu berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa budaya organisasi yang terdiri dari penyelesaian tugas, hubungan interpersonal, dan tingkah laku individu perlu menjadi bahan pertimbangan dalam menciptakan kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan yang lebih baik. Temuan ini membuktikan bahwa budaya organisasi yang dimiliki oleh KUD Kecamatan Payangan menjadi satu identitas tersendiri dengan organisasi
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
lainya. Asumsi peneliti mengenai hasil temuan ini adalah melalui budaya organisasi yang baik nantinya mampu memberikan kekuatan dalam mencapai kinerja pegawai yang lebih baik. Budaya organisasi dalam satu instansi atau perusahaan sangat perlu diterapkan. Hal ini disebabkan budaya mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kinerja pegawai yang lebih baik, bukan hanya itu budaya juga memberikan satu pembedaan yang jelas dengan organisasi yang lain. Temuan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Robins (2011), mengenai fungsi budaya organisasi yakni, (1) budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, (2) budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi, (3) budaya mempermudah timbulnya komitmen pata satu yang lebih luas daripada kepentingan individu, (4) budaya merupakan perekat sosial, (5) budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. Temuan ini sesuai dengan pendapat Sunarto (2003), salah satu fungsi dari budaya organisasi adalah sebagai energi untuk mencapai kinerja yang tinggi. Hal ini sejalan dengan temuan Raharja Dangin (2011) yang menyatakan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Pendapat ini mendukung teori yang dikemukakan Kotter dan Hesket (dalam H. Moh. Pabundu Tika, 2008), ada empat kesimpulan yang dikemukakan menyangkut hubungan budaya organisasi dengan kinerja, antara lain. (1) Budaya organisasi dapat mempunyai dampak yang berarti terhadap kinerja ekonomi jangka panjang. (2) Budaya organisasi mungkin akan menjadi satu faktor yang bahkan lebih penting lagi dalam menentukan keberasilan atau kegagalan perusahaan dalam dasawarsa yang akan datang. (3) Budaya organisasi yang menghambat kinerja keuangan jangka panjang cukup banyak, budaya-budaya tersebut mudah berkembang bahkan dalam perusahaanperusahaan yang penuh dengan orangorang yang pandai dan berakal sehat. (4)
Walaupun sulit untuk diubah, budaya perusahaan dapat dibuat agar bersifat lebih meningkatkan kinerja. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Pengaruh budaya organisasi dilihat dari aspek penyelesaian tugas terhadap kinerja pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan, ditunjukan dengan thitung= 4.078 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,697 atau p-value = 0,00, < α = 0,05. 2) Pengaruh budaya organisasi dilihat dari aspek hubungan interpersonal terhadap kinerja pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan, ditunjukan dengan thitung= 4.036 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,697 atau p-value = 0.00, < α = 0,05. 3) Pengaruh budaya organisai dilihat dari aspek tingkah laku individu terhadap kineja pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan, ditunjukan dengan thitung= 3.246 sedangkan nilai ttabel 1.697 atau p-value 0,03 < α = 0,05. 4) Pengaruh budaya organisasi dilihat dari segi aspek penyelesaian tugas, hubungan interpersonal dan tingkah laku individu secara simultan terhadap kinerja pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan sebesar 46.1%. Hal ini berarti penyelesaian tugas, hubungan interpersonal, dan tingkah laku individu secara positif mempengaruhi kinerja pegawai KUD Kecamatan Payangan tahun 2014. Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan berapa saran sebagai berikut. Bagi Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan. Hendaknya cara Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Payangan tetap menjaga dan perlu ditingkatkan karena budaya organisasi yang ada mampu menciptakan budaya organisasi yang kuat dan berguna dalam menciptakan kinerja pegawai yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena budaya organisasi yang terdiri dari, penyelesaian tugas, hubungan interpersonal dan tingkah laku individu memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai. Ada pun hal yang perlu di perhatikan adalah (1)
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
permasalahan tentang penyelesaian tugas yakni dibagian pengiriman, keterlambatan pengiriman pupuk bersubsidi dari pemerintah ke petani didesa-desa yang sudah terdaptar sebelumnya agar bisa diatasi dengan baik, adapun cara untuk meningkatkan yaitu dengan meningkatkan disiplin kerja terutama dalam pengiriman pupuk bersubsidi dari pemerintah untuk para petani, agar petani dapat meningkatkan hasil tani yang lebih berkualitas (2) hubungan interpersonal yakni, kurangnya rasa kebersamaan yang dimiliki antara bendahara I bendahara II dan bagian keuangan lainya yang bertanggung jawab menyusun anggaran setiap bulan, adapun cara untuk mengatasi yaitu melalui menciptakan hubungan yang baik antara pegawai maupun pimpinan melalui kebersamaan dan keakraban antara pegawai dan memberikan motivasi kepada pegawai dan selalu mengadakan kontrol kepada bawahan agar tercipa hubungan yang baik, (3) tingkah laku individu yakni, ketidakmampuan pegawai dalam menjalankan tugas yang dibebankan oleh atasan masih sering terjadi, adapun cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu pimpinan harus memberikan dorongan atau motivasi kepada pegawai agar mampu bekerja dengan baik dan memberikan penghargaan berupa piagam terhadap pegawai yang teladan. Bagi peneliti lain Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian yang sama diharapkan mengganti metode yang digunakan dan menambahkan variabel yang berbeda pada penelitian yang akan dilakukan agar lebih bervariatif sehingga nantinya dapat dibandingkan dengan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim, Intruksi Presiden no.4 tahun 1973 tanggal 5 Mei 1973 tentang Pedoman Mengenai Pengaturan dan Pembinaan Unit Desa. -------, Instruksi Presiden no.2 tahun 1978 tentang Peningkatan Fungsi BUUD dan KUD dalam Rangka Pembangunan Secara Organisasi Ekonomi.
-------, Tujuan Koperasi Unit Desa (KUD), Menurut Pasal 3 UU perkoperasian RI No. 25 Tahun 1992, Bahwa Tujuan Koperasi Adalah “Koperasi Bertujuan Memajukan Kesejahteraan Para Anggota pada Khususnya dan Masyarakat pada Umumnya. Azwar, S. 2000.”Validitas dan Reliabilitas” Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dangin, Gede Raharja. 2011. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai PT PLN Bali Utara Singaraja Tahun 2011. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Undiksha. Ghozali, Imam, 2009. Ekonmiterika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Hariandja. 2002. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Iiyas, Yasalis 2002. Kinerja; Teori, Penilaian, dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI. -------. 2010. Budaya Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mangkunegara, Prabu, Anuar, 2000. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama. Martoyo, Susilo. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Moeljono, Djokosantoso, 2003. Budaya Organisasi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Munandar, U. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta. Pace, W., & Faules, F,D. 2000. Komonikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Priambodo, Agus. 2004. Analisis budaya organisasi terhadap etos kerja profesional pada Bank BNI Jakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta. Riani, Asri Laksmi. 2011. Budaya Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Robins, 2011. Organization Behavior; Concept, Controversies , Aplications. Edisi 8: Edisi Bahasa
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Indonesia. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Sigian, Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Akars. Simmamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sucitayasa, Gede. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai PT PLN Bali Utara Singaraja Tahun 2013. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Undiksha. Sugiyono, 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. -------. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R dan D. Bandung. Alfabeta. Suharsini, Arikunto.2009. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Grapindo. Sunarto, 2003. Fungsi dari Budaya Organisasi. Bandung. Alfabeta. Tika, H. M. P. 2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara. -------, 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Umar, Husain. 2003. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Usam. 2008. Manajemen. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.