agama. Para ulama mereka dikenal sebagai pembohong besar, pemalsu-pemalsu hadits, dan tukang cerita. Para Ulama Hadits telah sepakat tentang bahwa tidak boleh sedikitpun meriwayatkan hadits dari seseorang apabila diketahui kalau ternyata orang tersebut menganut Syi'ah. Karena orang Syi'ah tidak diketahui kapan ia berbicara benar dan kapan ia berdusta. Keyakinan Mereka Bahwa Selain Orang Syi’ah Adalah Kafir Hal ini secara tegas dan keras diriwayatkan oleh Al-Kulaini, yang berkata, ”Kamilah orang-orang yang diwajibkan Allah untuk ditaati. Yang harus dilakukan manusia adalah mengenal kami dan mereka tidak mempunyai alasan untuk tidak mengenal kami. Barangsiapa kenal kami, ia orang mukmin. Barang siapa ingkar kepada kami, ia orang kafir. Barangsiapa yang tidak mengenal kami dan tidak mengingkari kami ia orang yang sesat, hingga ia kembali kepada petunjuk, yaitu Allah mewajibkan kami ditaati”. ( Kitab Al-Kafi minal Alushul hal 187) Fatwa-Fatwa Para Ulama Terhadap Syi’ah ? Imam Syafi'i berkata, ”Saya belum pernah melihat Orang yang paling dusta kesaksiannya daripada Rafidah (Syi'ah). ? Imam Malik, ”Jangan berbicara dengannya, dan jangan meriwayatkan hadits darinya, sesungguhnya mereka pendusta.” ”Orang yang mencela shahabat Nabi tidak memiliki bagian dari Islam (bukan Islam)” ? Imam Ahmad, ”Saya berpendapat ia ( orang Syi'ah) bukan orang Islam.” ? Imam Bukhari, ”Bagi saya sama saja, apakah saya salat di belakang imam yang beraliran jahmiah atau rafidhah (Syi'ah) atau aku shalat dibelakang imam Yahudi atau Nasharani. Dan (seorang muslim) tidak boleh memberi salam kepada mereka, mengunjungi mereka ketika sakit, kawin dengan mereka, menjadikan mereka sebagai saksi dan memakan sembelihan mereka.” ? Imam Al-Ghazali, ”Seseorang yang dengan terus terang mengkafirkan Abu Bakar dan Umar –semoga Allah meridhoi mereka- maka ia telah menentang dan membinasakan ijma' kaum muslimin. Padahal tentang diri mereka (para shahabat) terdapat ayat-ayat yang menjanjikan surga kepada mereka dan pujian bagi mereka ..., bilamana riwayat yang demikian banyak
4
Firqoh
telah sampai kepada mereka dan mereka tetap berkeyakinan bahwa para sahabat kafir, maka orang ini kafir, karena ia telah mendustakan Rasulullah. Sedangkan orang yang mendustakan satu kata saja dari ucapan beliau, menurut ijma' kaum muslimin, orang tersebut adalah kafir.” Seruan Kepada Mereka Yang Tertipu Apa yang bisa anda katakan hai orang yang menyerukan persatuan umat. Apakah anda rela duduk bersama dengan orang yang mengkafirkan para shahabat. Apakah anda masih bisa tersenyum kepada orang yang berkata kepada orang yang mengatakan bahwa imam mereka lebih tinggi kedudukannya dari pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apakah anda akan membela orang yang telah menghina keluarga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Bagaimana caranya anda mempercayai mereka, sedangkan kebohongan adalah azaz dari agama mereka. Apakah anda akan mengawinkan putri-putri anda dengan mereka, sementara pelacuran menjadi ibadah bagi mereka. Apakah anda akan menyerahkan senjata anda pada mereka, sedangkan darah anda halal bagi mereka. Sekarang wahai kaum muslimin... kalau orangorang syiah ini bisa menghianati Ali bin Abi talib, membunuh Hasan dan Husein, mengkafirkan para shahabat, menghalalkan zina, lalu setelah itu berkomplot membunuh Salahuddin Al-Ayubi serta membantai tidak kurang dari 60.000 orang kaum muslimin Baitul Maqdis, membantai orang-orang Ikhwanul Muslimin di Syiria ..., apakah mustahil jika suatu saat mereka akan melakukan hal yang sama kepada anda? ABU UMAR ABDUL AZIZ Daftar Bacaan: & Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Gerakan Syi'ah Oleh Dr. Ihsan Ilahi Zhahir & Tikaman Syi'ah Terhadap Para Shahabat Nabi Oleh Dr. Ihsan Ilahi Zhahir & Virus Syi'ah Oleh Dr. Ihsan Ilahi Zhahir & Penghianatan-Penghianatan Syi'ah dan Pengaruhnya Terhadap kekalahan Umat Islam Oleh Dr. Imad Ali Abdus Sami' & Hakikat Akidah Syi'ah Oleh Dr. Muhammad kamil al-Hasyimi & Mengapa saya keluar dari Syi'ah? Oleh Dr. Sayid Husein Al-Musawi & Fatwa dan Pendirian Ulama Sunni Terhadap Aqidah Syi'ah Oleh M.O Baabdullah
Jangan dibaca ketika Khatib berkhutbah
Diterbitkan Oleh:
Yayasan Dar el-Iman Padang Tim Ahli
: Ust. Faishal Abdurrahman, Lc Ust. Muhammad Elvi Syam, Lc Ust. Ahmad Daniel, Lc Dewan Redaksi : Abu Salman, Rahmat Ika Syahrial Alamat Redaksi : Jl. Rasak No 28 Lolong Padang Sirkulasi : 0751-7801636 & 081374328222 Kritik & Saran : 0751-8211605, 0751-7801669 Konsultasi Agama 08126638098, 085274072458, 081363300576 E-mail :
[email protected] No Rekening : BNI cab Padang Jl A.Yani 0119869013 a/n Faisal Rahman
Dakwah Kita
Info Kajian Umum
Buletin Vol 23/Th 1/2007
Meniti Jejak Generasi Islam Pertama
KEYAKINAN-KEYAKINANSYI’AH Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa, tidak ada permusuhan melainkan atas orangorang zhalim. Shalawat dan salam kepada Nabi yang mulia Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam yang diutus sebagai pembawa petunjuk dan kebenaran serta penjelas syariat agama kepada setiap mukallaf secara jelas dan terang. Keyakinan-keyakinan syi'ah dibangun atas kebohongan, perusakan dan penghinaan terhadap syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang haq. Ketika anda membaca tentang Syi'ah yang ditulis oleh para ulama mereka. Anda akan tahu bahwa yang anda baca bukanlah kitab orang Islam, bukan pula kitab orang Yahudi, dan juga bukan kitab orang Nashrani. Keyakinan-keyakinan Syi'ah dibangun atas dasar kumpulan kepercayaan-kepercayaan yang paling busuk dan paling hina yang ada dalam setiap ajaran yang ditulis oleh tangan-tangan manusia yang paling hina juga. Berikut ini kami tuliskan beberapa hal yang paling mendasar dari keyakinan orang-orang Syi'ah ini beserta bantahannya. Keyakinan Mereka Tentang Para Shahabat Dan Keluarga Nabi Orang-orang syi'ah berkeyakinan ketika Rasulullah meninggal maka seluruh para shahabat (kecuali 3 orang) kembali murtad. Seperti yang dituliskan dalam kitab Imam Hadits nya orang syi'ah, yaitu Al-Kulaini, ”Setelah Rasulullah wafat, semua orang murtad kecuali Al-Miqdad, Abu Dzar al-Ghifari, dan Salman Al-Farisy”. (Kitab Saliim bin Qays al-'Aamari. Hal 92) Bahkan penghinaan kaum Syi'ah ini tak berhenti hanya kepada para shahabat saja, bahkan keluarga beliaupun tak luput dari penghinaan. Tokoh ulama Syi'ah yaitu Al-Majlisi dalam kitabnya “Haqqul Yaqin” hal 519 menulis, ”Kepercayaan kami mengenai tabarru' ialah
Jangan dibaca ketika Khatib berkhutbah
Firqoh
1
Meniti Jejak Generasi Islam Pertama
kami berlepas diri dari empat berhala; Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Muawiyah. Serta empat orang wanita; Aisyah, Hafsah, Hindun dan Ummu Hakam. Mereka adalah makhluk Allah yang paling jahat di muka bumi, sesungguhnya tidaklah sempurna keimanan kepada Allah, Rasulnya dan para Imam, kecuali jika seseorang telah melepaskan diri dari musuh-musuh mereka.” Bantahan Sesungguhnya jauh-jauh hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah memberi isyarat akan datangnya suatu kaum yang mendiskreditkan para shahabatnya. Hadits dari Imam Syafi'i Rahimahullah yang berasal dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: ”Allah telah memilihku dan memilih para shahabatku. Mereka ada yang dipilih menjadi mantu dan mertuaku dan juga dijadikan sebagai pendukungku. Akan datang suatu masa adanya suatu kaum yang mendiskreditkan dan mengucilkan mereka, sungguh kaum tersebut jangan kalian kawini, sungguh jangan pula dikawinkan pada keluarga kalian. Sungguh jangan bersholat bersama mereka, dan jangan pula kalian shalati mereka. Bagi mereka halal dilaknat.” Allah Subhanahu wa Ta’ala juga telah berfirman: ”Nabi lebih utama bagi kaum mukmin daripada diri mereka sendiri, dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka”. (Qs. Al-Ahzab: 6) Berkeyakinan Kalau Imam-Imam Memiliki Kedudukan Melebihi Kedudukan Nabi Dan Rasul Bahkan Melebihi Kedudukan Allah Dan Mereka Meyakini Kalau Allah Memiliki Sifat Lupa (Bada') Khomeini mengatakan bahwa imam-imam syi'ah adalah sederajat dengan Allah yang Maha Pencipta. Dalam bukunya “Al-hukumah Islamiyah” ia menulis, ”Ajaran-ajaran Imam Itu seperti ajaran Al-Qur'an, harus kita ikuti dan kita jalankan... Imam itu mempunyai derajat yang tinggi, kedudukan yang terpuji, kekuasaan alamiyah yang kepadanya semua atom dunia ini tunduk... Imamimam Syi'ah adalah tuhan-tuhan yang memiliki sifat-sifat Tuhan, yang tidak ngantuk dan tidak tidur”. Mereka juga menghina Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mengatakan bahwa Allah bada' (lupa atau tidak tahu). Al-Kulaini, Imam hadits Syi'ah memuat bab khusus dalam bukunya “Al-Kafi” menulis, ”Allah tidak mengutus seorang nabipun, melainkan mengharamkan minuman keras dan
2
Firqoh
mengakui Allah mengalami bada' (kitab Al-Kafi minal ushul bab Al-bada' hal 148/I) Bantahan Bayangkanlah wahai saudaraku seiman, bagaimana mungkin Khomeini ini mengatakan kalau para imam Syi'ah ini setara dengan Allah, Padahal Allah sendiri berfirman: ”Katakanlah, ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.’" (QS. AlIkhlas: 1-4) Dan bagaimana bisa orang Syi'ah ini mengatakan Allah Ta’ala telah lupa, padahal Allah pun telah berfirman: ”Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah”. (QS. An-Naml: 65). Ketahuilah wahai saudara, sesungguhnya para ulama Sunni telah sepakat (ijma) kalau golongan syi'ah rafidhah ini adalah kelompok kafir. Lebih dari seribu ulama telah menjatuhkan hukuman murtad dan kafir kepada kepada Khumaini ini pada Muktamar Islam ke Tiga yang diadakan di Rabithah Alam Islami di Mekah Tanggal 18 – 22 Safar 1408 H. Syekh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah juga sependapat dengan Ijma' tersebut, karena Khumaini telah menentang nash-nash Al-Qur'an yang jelas. Keyakinan Syi’ah Kalau Isi Al-Qur’an Telah Dirubah Hal ini secara tegas disebutkan oleh pakar tafsir Syi'ah yang terkenal yaitu Muhsin Al-Kisyi yang berkata, ”Dari keseluruhan riwayat dan haditshadits dari ahlul bait dapat disimpulkan Al-Qur'an yang sekarang ada ditangan kita itu keseluruhannya tidak seperti diturunkan kepada Muhammad. Justru sebagian isinya ada yang bertentangan dengan apa yang telah diturunkan Allah, diganti, dirubah, banyak hal telah dibuang darinya. Tidak seperti urutan yang diridhoi Allah dan Rasul-Nya”. (Tafsir Ash-Shafi. Pengantar ke enam). Ulama Syi'ah, muhaqqiq tafsir Al-Qummi, berkata mengingatkan perkataan ulama Syi'ah akan adanya perubahan Al-Qur'an, ”Dari perkataan selain mereka para ulama, pakar hadits, baik ulama dulu dan sekarang terlihat kalau mereka berpendapat bahwa adanya kekurangan didalam AlQur'an. Diantara yang berpendapat seperti itu adalah Al-Kulaini, Al-Barqi, Al-Iyasi, An-Nu'mani, Furat bin Ibrahim, Al-Majlisi, ..” (Tafsir Al-Qummi. Kata pengantar hal 5/I)
Jangan dibaca ketika Khatib berkhutbah
Bantahan Sesungguhnya Allah telah berfirman: ”Sesungguhnya Kami yang telah menurunkan AlQur'an dan sesungguhnya Kami pasti memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9). ”Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan Oleh Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS. Fushilat: 42). Orang-orang Syi'ah meyakini adanya perubahan Al-Qur'an tak lain adalah agar bisa mengingkari kelebihan para shahabat, dimana secara tegas Al-Qur'an bersaksi tentang ketinggian derajat mereka, dan menjamin surga kepada mereka. Serta banyak keyakinan-keyakinan syi'ah (misalnya: Imamah, Taqiyah, Bada' nya Allah, mut'ah, Inkarnasi) sangat menyimpang dari AlQur'an. Caranya agar manusia mempercayai ucapan orang syi'ah ini, tidak ada jalan lain kecuali mereka menuduh Al-Qur'an telah dipalsukan. Agar manusia menjauh dari Al-Qur'an dan mempercayai ucapan mereka. Keyakinan Syi’ah Akan Bolehnya Nikah Mut’ah Syi'ah adalah satu-satunya agama yang menjadikan pelacuran sebagai agama. Sesungguhnya dalam semua kitab samawi (AlQuran, Injil, Taurat) pelacuran adalah sebuah dosa besar yang diancam dengan neraka. Tapi tidak bagi orang Syi'ah, semakin banyak wanita/pria yang anda tiduri, maka derajat anda semakin tinggi. Wajar kalau Iran adalah negara yang termasuk pengoleksi penderita HIV/AIDS yang terbesar didunia. Para wanita dalam agama syi'ah telah direndahkan serendah-rendanya. Mereka hanya dipakai sebagai pemuas nafsu birahi laki-laki atas nama agama. Bahkan Mut'ah ini memiliki keutamaan yang besar dalam aqidah Syi'ah. Dikatakan dalam kitab “Minhajus Shadiqin” yang ditulis oleh Fathullah Al-Kasan: ”Bahwasanya Mut'ah adalah bagian dari agamaku, dan agama nenek moyangku, dan barangsiapa yang mengamalkannya berarti ia mengamalkan agama kami, dan barang siapa mengingkarinya berarti ia mengingkari agama kami. Dan anak yang dilahirkan dari perkawinan mut'ah lebih utama dari anak yang dilahirkan dari nikah yang tetap. Dan orang yang mengingkari nikah mut'ah ia kafir dan murtad”. Orang Syi'ah ini tidak membatasi jumlah tertentu dalam mut'ah. Tertulis dalam buku “Furu'ul Kaafi” dan “Al-Ibtishar, dari Zurarah dari Abi Abdillah ia bertanya tentang jumlah wanita yang di mut'ah
apakah hanya empat wanita? Ia menjawab ”Nikahilah dengan mut'ah seribu wanita, karena mereka tidak perlu dicerai, tidak mewarisi, hanya saja mereka itu adalah dikontrak. Bahkan yang lebih menjijikkan lagi adalah apa yang ditulis dan dipraktekkan langsung Khomein: ”Tidak mengapa melakukan mut'ah dengan anak yang masih menyusui dalam pelukan, himpitan paha – meletakkan kemaluan diantara dua paha anak tersebut – dan ciuman”. (lihat kitab Tahrir AlWasilah 2/241 no 12 karangan Imam Khomeini). Alhasil anak kecil yang di mut'ah oleh Khomeini tersebut, memekik ketakutan sekaligus kesakitan semalaman. (baca buku Mengapa saya keluar dari Syi'ah karangan Dr. Sayid Husein Al-Musawi) Bantahan Bagaimana kita bisa menerima dan membenarkan nikah seperti ini, sementara Allah Ta’ala berfirman: ”Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki, maka mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa yang mencari dibalik itu maka mereka adalah orangorang yang melampaui batas.” (QS. Al-Mukminun 5-7). Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam juga bersabda: ”Ketahuilah, sejak hari ini nikah mut'ah diharamkan oleh Allah sampai kiamat ...” (HR. Muslim) Keyakinan Syi’ah Akan Wajibnya Taqiyah (Berbohong) Orang kepercayaan syi'ah dan pakar hadits mereka, Muhammad bin Ali bin Al-Husain bin Babawih Al-Qummi berkata dalam bukunya “AlI'tiqadad” menulis, ”Taqiyah itu wajib. Dan barang siapa meninggalkannya, ia seperti meninggalkan shalat.” Bantahan Satu lagi kerusakan agama syi'ah ini adalah prinsip-prinsip agama mereka didirikan atas dasar kebohongan. Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ”Dan siapakah yang lebih zalim daripada orangorang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?“ (QS. Al-'Ankabuut (29): 68). Tidak ada satupun agama di dunia ini yang menjadikan kebohongan sebagai agama. Tapi orang-orang syi'ah telah menjadikannya sebagai pondasi
Jangan dibaca ketika Khatib berkhutbah
Firqoh
3