2012-1-00438-ps Bab3001.doc

  • Uploaded by: serfasius malo muda
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2012-1-00438-ps Bab3001.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,759
  • Pages: 9
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1

Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent

Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar (prestasi akademik). Kumar (2002, dalam Wiryanto 2004) mengungkapkan ciri-ciri efektivitas komunikasi interpersonal sebagai berikut : 1) Keterbukaan (openess) yaitu kemauan untuk menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi Contoh : Dosen dapat memberikan respon yang baik terhadap setiap pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa 2) Empati (emphaty) yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain Contoh : Dosen siap untuk membantu segala kesulitan yang dirasakan oleh mahasiswa baik dalam hubungan di dalam kelas ataupun di luar kelas 3) Dukungan (supportiveness) yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi agar berlangsung secara efektif Contoh : Dosen dan mahasiswa saling mendukung kegiatan yang dilakukan masing-masing dengan memberikan situasi yang kondusif di dalam kelas sehingga komunikasi yang terjalin berjalan secara efektif 4) Rasa positif (positiveness) di mana seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif Contoh : Dosen memberikan motivasi bagi setiap mahasiswa untuk mencapai prestasi yang diharapkan

5) Kesetaraan (equality) yaitu pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan Contoh : saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing antara dosen dan mahasiswa Variabel komunikasi interpersonal akan dikorelasikan dengan variabel terikat yaitu

prestasi akademik. Variable prestasi akademik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu yang dapat dilihat secara nyata berupa skor atau nilai. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari IPK mahasiswa. 3.1.2

Hipotesis Berdasarkan uraian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut: 1. Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat hubungan antara efektifitas komunikasi interpersonal dengan prestasi akademik mahasiswa” 2. Hipotesis nihil (Ho) : Tidak terdapat hubungan antara efektifitas komunikasi interpersonal dengan prestasi akademik mahasiswa

3.2

Subjek Penelitian dan Teknik Sampling 3.2.1

Karakteristik Subjek Penelitian Populasi adalah seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang

menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan atau universum dari objek penelitian (Noor, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, di mana peneliti akan meneliti mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2011. Responden dalam penelitian ini

adalah mahasiswa yang berusia 18 – 22 tahun. Responden tersebut termasuk ke dalam usia dewas muda. Ada beberapa batasan usia dewasa muda yang dikemukakan olehg beberapa tokoh, salah satunya adalah Levinson (dalam Berk, 2007) membagui masa dewasa muda menjadi 4 sub periode dengan batasan usia 17 – 40 tahun, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.

Peralihan masa dewasa awal Memasuki masa dewasa Peralihan usia 30 tahun Puncak dari kehidupan dewasa muda

: 17 - 23 tahun : 24 - 28 tahun : 28 - 33 tahun : 33 – 40 tahun

Populasi dalam penelitian ini berstatus sebagai sumber informasi yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2011 yang berjumlah 116 responden namun pada pelaksanaan penelitian hanya 83 responden yang mengisi kuesioner, dikarenakan pada saat penyebaran alat ukur 33 responden tidak menghadiri perkuliahan. Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Noor, 2011). 3.2.2

Teknik Sampling Dalam menentukan sampel penelitian, teknik sampling yang digunakan

adalah non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel (Noor, 2011). Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel (Noor, 2011). Pada penelitian ini karakteristik subjek penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2011 2. Usia 18 – 22 3. Jenis Kelamin Pria dan Wanita

4. Sedang mengikuti perkuliahan regular semester ganjil (tidak sedang melakukan cuti kuliah) 3.3

Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk

mendemonstrasi dari hubungan antar kedua variable. Penelitian kuantitatif terdiri dari dua yaitu eksperimental dan non-eksperimental (Sugiyono, 2012). Penelitian ini menggunakan korelasional non-eksperimental. 3.4

Alat Ukur Penelitian Alat ukur dalam penelitian ini berbentuk kuesioner untuk mendapatkan data

tentang efektifitas komunikasi interpersonal mahasiswa. Sementara untuk pengukuran pretasi akademik didapat dari data tentang prestasi akademik siswa yaitu nilai IPK. 3.4.1

Alat Ukur Efektifitas Komunikasi Interpersonal Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Efektifitas

komunikasi interpersonal. Pada alat ukur ini, peneliti tidak mengadaptasi aitem, melainkan membuat aitem sesuai dengan teori yang digunakan. Berikut adalah susuan aitem skala efektifitas komunikasi interpersonal

Tabel 3.1 Item Skala Komunikasi Interpersonal Aspek

Definisi

Nomor Aitem Favorable

Keterbukaan

Kemauan untuk menanggapi dengan

Jumlah

Unfavorable

1, 5, 16, 22

2, 4, 6, 25

8

7,9,11,33

27, 34, 35, 37

8

senang hati informasi yang diterima dalam Empati

menghadapi hubungan antar pribadi Merasakan apa yang dirasakan orang lain

Dukungan

Situasi yang terbuka untuk mendukung

12,15,17,

14,18, 31, 36

8

Rasa Positif

komunikasi agar berlangsung secara efektif Di mana seseorang harus memiliki

28 10,21,23,

3, 19, 20, 24

8

13, 26, 30

8

19

40

perasaan positif terhadap dirinya,

38

mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan situasi komunikasi yang kondusif dan interaksi yang efektif Pengakuan secara diam-diam bahwa

Kesetaraan

kedua belah pihak menghargai, berguna,

8, 29, 32, 39, 40

dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan Jumlah

21

Dalam skala pengukuran komunikasi interpersonal terdapat 40 butir pernyataan yang terdiri dari 21 item favorable dan 19 item unfavorable. Skala efektivitas komunikasi interpersonal ini menggunakan skala Likerts. Skala Likert merupakan teknik mengukur sikap di mana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat setujuan ataupun tidak setuju terhadap masing-masing pertanyaan (Noor, 2011). Skala Likert terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Penilaian aitem favorable dimulai dari skor 4 (sangat sesuai), 3 (sesuai), 2 (tidak sesuai), 1 (sangat tidak sesuai). Sedangkan penilaian item unfavorable dimulai dari skor 1 (sangat sesuai), 2 (sesuai), 3 (tidak sesuai), 4 (sangat tidak sesuai). 3.4.2

Alat ukur Prestasi Akademik Untuk mendapatkan data tentang prestasi akademik mahasiswa, peneliti

menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan melihat pencapaian nilai akademis mahasiswa melalui IPK, sebagaimana yang digambarkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 Tabel IPK Universitas Bina Nusantara

Peringkat

Skor

Prestasi

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Akademik IPK ≥ 3 IPK 2,50 – 2,99 IPK 2,00 – 2,49 IPK < 2,00

Sumber : Data IPK Universitas Bina Nusantara 3.4.2

Validitas dan Realibilitas Alat Ukur Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrument. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid/sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skor tiap-tiap butir pernyataan dengan skor total kuesioner tersebut (Noor, 2011). Dalam menguji validitas alat ukur peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Program for Social Study) version 20.0 For Windows. Dalam

pengukuran

validitas,

peneliti

menggunakan

item

yang

validitasnya ≥ 0,30 hal ini seperti yang dikemukakan menurut Azwar (2007) bahwa koefisien validitas kurang dari 0,30 biasanya dianggap sebagai item yang tidak memuaskan. Pada uji validitas pertama, ada 16 item yang dinyatakan tidak valid karena validitas di bawah 0,30. Lalu dilakukan uji validitas yang kedua dengan menggunakan uji if item deleted dengan menghapus 16 item tersebut namun masih ada item yang di bawah 0,30 yaitu sebanyak 4 item, maka dilakukan uji if item deleted kepada 4 item yang dinyatakan tidak valid tersebut dan diperoleh item yang valid sebanyak 20 item yang kemudian digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini, karena 20 item tersebut validitasnya ≥0,30

Berikut adalah susunan dari item yang valid dan tidak valid (tidak terpakai) Tabel 3.3

Item Valid dan Tidak Valid Aspek Favorable Unvaforable 1, 5, 16, 22 2, 4, 6, 25 Keterbukaan 7,9,11,33 27, 34, 35, 37 Empati 12,15,17, 28 14,18, 31, 36 Dukungan 10,21,23, 38 3, 19, 20, 24 Rasa Positif 8, 29, 32, 39, 40 13, 26, 30 Kesetaraan 21 19 Jumlah Sumber: Pengolahan data SPSS 20.0

Jumlah 8 8 8 8 8 40

*Keterangan : Nomor item berwarna merah adalah item yang tidak valid

Berdasarkan hasil uji validitas, item-item yang dinyatakan valid adalah item nomor 1, 2, 5, 8, 11, 12, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 34, 38, 40. Sementara item yang dinyatakan tidak valid adalah item 3, 4, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 19, 22, 26, 28, 32, 33, 35, 36, 37, 39. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011). Dalam menguji reliabilitas alat ukur peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Program for Social Study) version 20.0 For Windows. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur (Priyatno, 2011). Dalam penentuan sebuah instrument dikatakan reliable atau tidaknya dapat digunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran (1992, dalam Priyatno, 2011) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Berikut adalah hasil reliabilitas : Tabel 3.4 Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's N

of

Alpha Items ,870 20 Sumber: pengolahan data SPSS 20.0 Dari hasil perhitungan didapatkan hasil reliabilitas sebesar 0,870 yang bermakna bahwa alat ukur tersebut adalah reliable dengan 20 item yang dinyatakan valid. 3.5

Prosedur 3.5.1

Persiapan Penelitian Tahap awal dari sebuah penelitian adalah penyusunan proposal

penelitian. Selanjutnya proposal tersebut di uji kelayakannya oleh Dosen yang ahli dalam bidangnya. Proposal penelitian terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, teori yang terkait, subjek penelitian, metodologi penelitian dan daftar pustaka. Kemudian tahap berikutnya yaitu penentuan dosen pembimbing skripsi. Setelah itu adalah mengajukan izin penelitian. Izin penelitian diajukan untuk memenuhi prasyarat administrasi sesuai ketentuan yang berlaku. Peneliti melakukan persiapan pengumpulan data. Persiapan pengumpulan data dilakukan

dengan

menyusun

alat

ukur

penelitian.

Kemudian

peneliti

melaksanakan expert judgement kepada dosen lain yaitu Bapak Juneman sebagai pertimbangan kelayakan aitem-aitem kuesioner. 3.5.2

Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan penyebaran try out

(pilot test) kuesioner kepada 36 subjek yaitu Mahasiswa Psikologi Binus angkatan 2010. Setelah diperoleh hasilnya maka peneliti kermbali menyebar kuesioner (field test) sebanyak 20 item yang sudah dinyatakan valid kepada

seluruh mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angakatan 2015 pada tanggal 10 dan 11 Januari 2013, namun dalam pelaksanaan penyeberan kuesioner hanya 83 responden yang mengisi secara lengkap dari jumalh total dikarenakan saat penyebaran kuesioner, beberapa responden tidak menghadiri perkuliahan. Sementara untuk data prestasi akademik siswa didapatkan dari nilai akademis yaitu

IPK

mahasiswa.

Setelah

responden

mengisi

kuesioner,

peneliti

memberikan souvenir snack kepada responden yang telah mengisi kuesioner. 3.5.3

Teknik Pengolahan Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan

sistem program SPSS (Statistical Program for Social Study) version 20.0 for windows. Data yang didapatkan kemudian dihitung dengan uji statistik. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik korelasi.

More Documents from "serfasius malo muda"