1710172021_sastya Alfin Nanda.docx

  • Uploaded by: SastyaAlfinN
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1710172021_sastya Alfin Nanda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,241
  • Pages: 31
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT PANTI NIRMALA MALANG

Disusun Oleh: Sastya Alfin Nanda (17410172021)

JURUSAN DIII PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG 2018

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas limpahan rahmatnya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan di Rumah Sakit Panti Nirmala dengan tepat waktu. Adapun tujuan penyusunan laporan ini, kami mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang memiliki maksut dan tujuan untuk mengetahui dan menerapkan manajemen rekam medis yang ada di Rumah Sakit Panti Nirmala. Kami mengucapkan terima kasih kepada: 1.Ibu dr. Ika Shanti Rosalina, selaku Kepala Penunjang Medis di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang 2.Ibu R. AL Sunariyati, Amd RMIK, selaku Kepala Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang yang telah membimbing kami dalam praktik di lahan 3. yang telah membimbing dalam pembuatan laporan 4.Kelompok 5 yang telah bersama-sama menyelesaikan laporan ini dengan baik. Kami menyadari bahwa di dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kesempurnaan. Dengan ini kami menerima segala kritik maupun saran dari pembaca demi perbaikan isi laporan ini di masa yang akan datang. Dengan adanya laporan ini semoga bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 2018

i

Juli

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... 2 KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii DAFTAR TABEL ...................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................................. 2 1.3 Manfaat ........................................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 1 1.

TEMUAN DI BAGIAN TPP ...................................................................................... 1 1.1 RINCIAN KEGIATAN ............................................................................................ 1 1.2 TEMUAN MASALAH ............................................................................................. 3 1.3 SOLUSI DAN SARAN.............................................................................................. 4

2.

TEMUAN DI BAGIAN ASSEMBLING ................................................................... 4 2.1 RINCIAN KEGIATAN ............................................................................................ 4 2.2 TEMUAN MASALAH ............................................................................................. 5 2.3 SOLUSI DAN SARAN.............................................................................................. 5

3.

TEMUAN DI BAGIAN FILLING............................................................................. 6 3.1 RINCIAN KEGIATAN ............................................................................................ 6 3.2 TEMUAN MASALAH ............................................................................................. 8 3.3 SARAN DAN SOLUSI.............................................................................................. 8

BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN.............................................................. 9 4.1 Pemanggilan dan Pengembalian DRM ........................................................................... 9 4.2 Identifikasi Pasien Rawat Jalan, Inap dan Gawat Darurat ............................................ 10 BAB VI PENUTUP ............................................................................................................... 14 5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 14 5.2 Saran ............................................................................................................................. 15 LAMPIRAN........................................................................................................................... 16

ii

DAFTAR TABEL Tabel 1. 1 Dokumen Keluar .......................................................................................... 9 Tabel 1. 2 Dokumen Kembali ..................................................................................... 10 Tabel 1. 3 Data Pasien Rawat Inap ............................................................................. 11 Tabel 1. 4 Data Pasien UGD ....................................................................................... 13 Tabel 1. 5 Data Pasien Rawat Jalan ............................................................................ 13

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan suatu daerah dan negara. Dengan adanya pelayanan kesehatan, suatu daerah atau negara bisa dengan mudah mengetahui, mengontrol dan melakukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk terus meningkatkan kadar mutu kesehatan di suatu daerah maupun negara tertentu. Untuk mewujudkan Pelayanan kesehatan yang bermutu harus disertai dengan didukungnya sumber daya kesehatan yang meliputi fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, pengelolaan kesehatan, penelitian kesehatan serta pengembangan kesehatan guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan Nasional yaitu terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang. Kegiatan pelayanan kesehatan secara paripurna diatur dalam Pasal 52 ayat (2) UU Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu melalui peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan di puskesmas, klinik dan rumah sakit diatur secara umum dalam UU Kesehatan Pasal 54 ayat (1) UU Kesehatan

yang

menyatakan

bahwa

penyelenggaraan

pelayanan

kesehatan

dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan nondiskriminatif. Rumah sakit sebagai fasilitas layanan kesehatan tingkat II memiliki peranan yang sangat penting untuk mewujudkan upaya menaikkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Indonesia. Dengan layanan medik, non medik, penunjang dan rujukkan nya untuk selalu memberikan layanan yang bermutu bagi seluruh masyarakat. Selain sebagai tempat untuk pelayanan kesehatan, rumah sakit juga sebagai tempat untuk pendidikan dan penelitian kesehatan

1

guna memberikan perkembangan yang dapat selalu memberikan evaluasi untuk tercapainya derajat kesehatan setinggi tingginya di masyarakat. Salah satu layanan non medik di rumah sakit yaitu rekam medis. Sistem rekam medis dirumah sakit berperan penting dalam tujuan kesehatan Nasional. menurut Permenkes no.269 tahun 2008 pasal 1 ayat 1 tetang Rekam Medis. "Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien". Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa rekam medis adalah seluruh informasi yang bisa didapatkan dari pasien yang datang ke layanan kesehatan terkait yang bersifat rahasia yang berguna untuk pusat pelaporan perkembangan kesehatan masyarakat di suatu daerah. Pengelolaan berkas-berkas rekam medis meliputi Pendaftaran pasien, Assembling, Coding, Filling dan Pelaporan yang dilakukan oleh petugas yang professional Sebagai tempat pendidikan kesehatan, salah satunya pendidikan Diploma III Perekam medis dan Informasi Kesehatan yang mempunyai kompetensi Manajemen Rekam Medis yang meliputi registrasi pasien pengelolaan dokumen rekam medis, penyimpanan dokumen serta klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis. Untuk menunjang kompetensi tersebut, selain teori yang telah diberikan di perkuliahan juga diperlukan praktik secara langsung di sarana pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakit dalam kegiatan PKL yang dimaksutkan untuk mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung untuk membandingkan antara teori yang telah didapatkan selama perkuliahan dengan yang ada di lahan praktik. Oleh sebab itu, diperlukan kegiatan PKL yang diselenggarakan di Rumah Sakit Panti Nirmala yang bertujuan untuk bekal utama terjun ke dunia kerja serta menjadi tenaga perekam medis yang handal dan profesional untuk membantu meningkatan derajat kesehatan setinggitingginya bagi masyarakat Indonesia.

1.2 Tujuan  Tujuan Umum: 2

PKL bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman sebagai bekal untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja di bidang rekam medis dan informasi kesehatan yang profesional, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, tanggungjawab, serta sikap yang diperlukan dalam profesi.Tujuan Khusus: 1. Mampu memahami dan menerapkan Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan di RS Panti Nirmala. 2. Mampu menerapkan dan melaksanakan dengan benar sistem registrasi pasien rawat jalan, rawat inap, gawat darurat di RS Panti Nirmala. 3. Mampu mengidentifikasi alur dan prosedur penerimaan pasien di unit rawat jalan, inap, dan rawat darurat di RS Panti Nirmala. 4. Mampu mengidentifikasi pengelolaan rekam medis di RS Panti Nirmala. 5. Mampu menyusun, membuat dan menerapkan Master Patient Index dengan tepat dan benar di RS Panti Nirmala. 6. Mampu Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan Kesehatan dan tindakan medis

1.3 Manfaat 1.Memahami pengelolaan dokumen rekam medis dan aplikasi dari proses pengelolaan dokumen rekam medis. 2.Mengetahui alur dan prosedur untuk identifikasi pasien. 3.Mengetahui cara pemberian kode pada penyakit dan tindakan medis secara benar dan tepat. 4.Mengetahui, memahami, dan mampu menerapkan sistem manajemen informasi kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit

3

BAB II PEMBAHASAN

1. TEMUAN DI BAGIAN TPP 1.1 RINCIAN KEGIATAN Pendaftaran pasien di Rumah Sakit Panti Nirmala dibagi menjadi 3 bagian, yaitu P1 untuk pendaftaran untuk poli, P2 untuk pendaftaran UGD, dan P3 untuk pendaftaran pemeriksaan penunjang. Dibagian P1 yaitu pendaftaran Poli, terdapat 3 loket untuk pendaftaran pasien baru dan lama, dan 2 loket untuk pendaftaran pasien dengan asuransi. Terdapat 3 macam Nomor Antrian untuk masing masing loket: 1.

Pertama no antrian yang diawali dengan huruf A, untuk pasien dengan asuransi

2. No antrian deangan awalan B untuk pendaftaran pasien lama/yang telah terdaftar sebelumnya.

3. No antrian dengan awalan C, untuk pendaftaran pasien yang baru pertama kali melakukan perawatan.

Untuk pasien yang baru pertama mendaftar, yang dilakukan: 1. Harus mengisi form pendaftaran LP1 (form identitas pasien) dan LP2 (form hak pasien dan yang berhak mengetahui isi rekam medis pasien) terlebih dahulu. 2. Identitas pasien harus sesuai, bila tidak ingat bisa menggunakan KTP, KK atau tanda pengenal lainnya. 3. Setelah itu pengimputan dengan computer untuk mendaftar ke poli yang dituju, jenis pembiayaan(Umum atau Asuransi) dan pembuatan KIB. 4. Sebelum itu pastikan pasien adalah benar-benar pasien baru dengan mencari database yang sesuai dengan Nama dan Alamat, jika tidak ditemukan berate benar pasien baru dan harus dibuatkan KIB.

1

5. Setelah terdaftar, pasien akan mendapat KIB (Kartu Induk Berobat) dan dibuatkan dokumen rekam medis baru di bagian distribusi. 6. Setelah itu pasien mendapat nomor antrian ke poli yang dituju. Untuk pasien lama dengan tujuan berobat ke poli, yang dilakukan: 1. Mengambil nomor Antrian B untuk umum dan A untuk asuransi. 2. Mencari data yang sesuai dengan identitas pasien untuk memanggil kembali DRM yang ada di Filling 3. Revisit untuk poli yang dituju 4. Pilih cara pembiayaan pasien (Umum atau Asuransi) 5. Setelah itu cetak tracer dan stiker kunjungan. 6. Pasien mendapat no antrian ke poli. 7. Pembuatan Assasment baru poli yang dituju di bagian distribusi. Pendaftaran pasien lama juga dapat dilakukan dengan media/via telepon untuk pemesanan nomer antrian atau datang ke rumah sakit ke bagian pemesanan no antrian. Pada saat pemesanan nomer antrian lewat telepon, keterangan yang biasanya ditanyakan adalah : 1. Nomor rekam medis pasien atau nomor berobat 2. Nama pasien, alamat 3. Nomor telepon yang dapat dihubungi 4. Dokter tujuan. Pencatatan pemesanan nomor antrian ini berdasarkan dokter praktek yang dituju oleh pasien. Setiap dokter memiliki buku pemesanan nomer antrian sendirisendiri. Untuk pendaftaran UGD (Lantai 1) hanya untuk pasien yang segera memerlukan perawatan. Dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui

2

poli mana yang akan dituju dengan kondisi pasien saat itu, selanjutnya setelah pemeriksaan dilakukan pendaftaran di P1 (Lantai 2) untuk mendaftarkan ke poli. Sedangkan untuk pendaftaran P3 (Lantai 1) yaitu pendaftaran pemeriksaan penunjang seperti Lab, Radiologi, dan Reham Medis. Untuk pendaftaran pemeriksaan penunjang harus ada surat pengantar dari dokter atau yankes tingkat 1 jika akan melakukan pemeriksaan Lab dan Radiologi. Sedangkan untuk Rehab Medis dilakukan pendaftaran melalui loket P3 dengan tata cara yang sama dengan pendaftaran poli di P1. 1.2 TEMUAN MASALAH Masalah yang sering ditemui adalah: 1. Seringkali pasien baru bingung akan mengarah kemana untuk mendaftar karena tidak adanya media penyampaian alur pendaftaran. 2. Sering tidak ditulisnya kelas untuk asuransi BPJS oleh petugas pendaftaran 3. Petugas pendaftaran di bagian P2 kurang, apalagi jika saat ramai dan petugas pendaftaran juga yang menghantarkan berkas ke ruang pemeriksaan. 4. Mesin cetak yang sering mati.

3

1.3 SOLUSI DAN SARAN

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan: 1. Dibuatkannya Flowchart alur di pintu masuk rumah sakit 2. Mengedukasi petugas pengisian untuk selalu melengkapi informasi yang dibutuhkan. 3. Menambah petugas pengisian atau dibuatkan bagian distribusi 4. Melaporkan ke Kepala Unit Rekam Medis untuk ditinjau lebih lanjut untuk mesin cetak yang bermasalah

2. TEMUAN DI BAGIAN ASSEMBLING 2.1 RINCIAN KEGIATAN

Assembling Merupakan perakitan berkas rekam medis di instansi pelayanan kesehatan terkait. Tidak hanya mengurutkan atau merakit, juga dilakukan pengecekan keterisian berkas rekam medis pasien. Dokumen dari ruangan/setelah pelayanan kepada pasien harus kembali ke unit rekam medis di bagian assembling. Bagian assembling mencatat pada buku register sesuai tanggal masuk dan tanggal pasien keluar. Bila ada berkas yang tidak lengkap akan dikembalikan ketenaga kesehatan yang memberikan pelayanan pada pasien melalui unit kerjanya. DRM akan ditinggal dalam waktu yang telah ditentukan dan akan diambil kembali untuk diproses keassembling.

Kelengkapan berkas meliputi: 1. Identitas pasien pada setiap lembar rekam medis

2. Autentikasi dokter pada setiap tempat yang ditentukan

4

3. Pengisian laporan yang penting pada DRM

4. Pendokumentasian yang baik Di Rumah Sakit Panti Nirmala yang dilakukan di bagian Assembling adalah perakitan berkas rekam medis sesuai urutan yang telah ditentukan. Seletah perakitan dan pengecekan kelengkapan berkas, dokumen kembali ditinjau kelengkapan keterisian seperti informasi yang penting, autentifikasi dokter dan perawat terkait, serta identitas pasien termasuk tanggal masuk dan keluar. Di Rumah Sakit Panti Nirmala kegiatan pengkodingan langsung dilakukan 1 ruangan dengan assembling setelah kegiatan assembling selesai. Serta untuk rawat inap langsung di entri untuk penyetoran dokumen yang akan kembali ke Filling serta Indexing, dan untuk rawat jalan dilakukan di berbeda ruangan dan setelah selesai langsung disetorkan ke ruang Filling jika semua lengkap. Jika ada dokumen yang belum lengkap akan diserahkan ke ruangan atau perawat untuk dilengkapi kembali berkas maksimal 2x 24 jam. 2.2 TEMUAN MASALAH

Masalah yang sering saya temui: 1. Tidak ditulisnya Jam kedatangan dan keluar pasien di resume pasien. 2. Tidak ada autentifikasi dari perawat dan dokter yang telah melakukan perawatan. 3. Berkas yang terlambat kembali. 2.3 SOLUSI DAN SARAN 1. Selalu teliti dalam pengecekan berkas, dan lampirkan form ketidaklengkapan berkas untuk dikembalikan kepada yang bersangkutan. 2. Pengedukasian oleh Kepala Unit Rekam Medis kepada perawat.

5

3. TEMUAN DI BAGIAN FILLING 3.1 RINCIAN KEGIATAN Sistem penyimpanan yang diterapkan di Rumah Sakit Panti Nirmala yaitu Sentralisasi (penyimpanan DRM untuk Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Rawat Darurat dijadikan dalam satu tempat).nSistem penjajaran yang diterapkan yaitu TDF/Terminal Digit Filing System ( Sistem penjajaran DRM berdasarkan angka akhir-tengah-awal). Sistem penomeran yang diterapkan yaitu Nomor cara unit/Unit Numbering System (Pasien mendapat satu nomer rekam medis yang digunakan untuk rawat jalan, rawat inap, dan instalasi lainnya. Satu nomor tersebut berlaku untuk selamanya). Kertas struk untuk mencetak nomer DRM pasien secara komputerisasi. Struk yang ada di Rumah Sakit Panti Nirmala ada tiga macam warna yaitu merah, putih, dan kuning. Kertas struk akan diletakkan pada tracer apabila ada permintaan DRM untuk keluar dari ruang penyimpanan. Rumah Sakit Panti Nirmala menggunakan struk berupa print out sebanyak 3 lembar( 1 lembar untuk tracer, 1 lembar untuk data bukti petugas Filling dan 1 lembar lagi untuk diselipkan pada dokumen rekam medis yang sudah diambil untuk selanjutnya diserahkan kepada petugas distribusi untuk dilakukan pengecekan Asasment yang diperlukan. Serta terdapat 2 macam tracer, Tracer Merah untuk DRM Rawat Jalan sedangkan Tracer Warna Biru untuk DRM Rawat Inap. Setiap hari struk yang dimasukkan kedalam tracer selalu bergantian warna, untuk mengetahui berkas yang sudah kembali atau yang belum kembali. Terdapat nomor registrasi masuk untuk DRM rawat inap sedangkan untuk rawat jalan tidak ada.

6

Sistem shift ruang filing di RS Panti Nirmala buka sampai dua shift yaitu mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 14.00 dan 14.00 sampai dengan pukul 21.00 DRM rawat inap, dan rawat jalan dibedakan tetapi tetap dijadikan satu pada satu tempat. Apabila ada DRM yang dipinjam oleh dokter atau perawat. Maka akan diberikan bon peminjaman. Data yang terdapat pada bon peminjaman adalah :nomer rekam medis, nama dan tanda tangan peminjam, tujuan peminjaman, tanggal peminjaman atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Adanya buku ekspedisi untuk peminjaman berkas oleh dokter atau perawat Setiap ruangan pelayanan memiliki buku untuk data permintaan formulir rekam medis. Peminjaman DRM guna keperluan pendidikan ataupun penelitian harus meminta surat keterangan dari direktur RS, apabila diperbolehkan maka bisa keruang filing untuk diambilkan dokumennya. Jumlah DRM yang keluar dari ruang penyimpanan harus sama dengan jumlah DRM yang disetor keruang penyimpanan pada hari yang sama. Maka dilakukan cek lis setelah dokumen disetorkan dari ruangan. DRM yang telah di ceklist lalu dibagi menjadi 10 kelompok (disebar), dimana setiap kelompoknya berisi DRM dengan dua angka akhir yaitu: RM 00 -09;

RM 50 – 59;

RM 10 – 19;

RM 60 – 69;

RM 20 – 29;

RM 70 – 79;

RM 30 – 39;

RM 80 – 89;

RM 40 -49;

RM 90 – 99

7

Dan diletakkan miring untuk dokumen yang baru selesai di ceklist sebelum dokumen diurutkan. Retensi dilakukan setiap 1 tahun sekali, dan pemilihanan berkas yang masih penting dilakukan setiap hari sabru dilihat dari kunjungan terakhir pasien ke RS. Apabila akan dilakukan retensi DRM namun pasien kembali datang. Maka DRM diletakkan kembali ke rak aktif. Sistem penjajaran yang ada di ruangan inaktif Straight Digit Filing (SDF). Memiliki tujuan untuk mempermudah dalam mengurutkan DRM berdasarkan angka depan. 3.2 TEMUAN MASALAH Masalah yang sering terjadi di Filling: 1. Keluarnya Struk dobel 2. Tidak ditemukannya drm di rak 3.3 SARAN DAN SOLUSI 1. Dicek kembali di bagian rak distribusi, kalua dokumen belum keluar kemungkinan drm masih ada di rak distribusi 2. Cek di buku ekspedisi

8

BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Pemanggilan dan Pengembalian DRM

DRM keluar 1

182586

17 JUNI 1978

P

UMUM

2

305038

9 AGUSTUS 1964

L

UMUM

3

320311

8 MEI 1965

P

UMUM

4

310409

6 AGUSTUS 2017

P

ANAK

5

304868

7 APRIL 2017

L

ANAK

6

330105

4 JULI 2018

L

ANAK

7

331134

4 JANUARI 2013

L

ANAK

8

288073

1 APRIL 2012

P

ANAK

9

330370

7 MEI 2018

L

ANAK

10

217158

8 L DESEMBER 1944

JANTUNG

Tabel 1. 1 Dokumen Keluar

9

DRM kembali 1

330920

01/04/2017

P

ANAK

2

291020

15-6-1962

L

JANTUNG

3

331020

22-02-1994

L

BEDAH

4

011820

08/09/1954

L

SYARAF

5

172320

07/12/1963

L

SYARAF

6

320810

27-7-1969

P

JANTUNG

7

330910

06/11/1983

L

KULIT DAN KELAMIN

8

251310

20-4-1942

L

SYARAF

9

061510

17-8-1949

L

SYARAF

10

313210

03/03/1971

P

JIWA

Tabel 1. 2 Dokumen Kembali

4.2 Identifikasi Pasien Rawat Jalan, Inap dan Gawat Darurat Data Pasien Rawat Inap 1.

265969

19 AGUSTUS 1968

49 TAHUN 10 BULAN 16 HARI

P

ASTRA AVIVAL LIFE,PT

2.

329440

28 FEBRUARI 1988

30 TAHUN 3 BULAN 14 HARI

L

BPJS KESEHATAN

3.

291564

10 JULI 1975 42 TAHUN 11

P

BPJS KESEHATAN

10

BULAN 8 HARI 4.

317230

9 64 NOVEMBER TAHUN 8 1954 BUALN 4 HARI

P

BPJS KESEHATAN

5.

291777

4 JUNI 1966

52 TAHUN 1 BULAN 17 HARI

L

UMUM

6.

291564

10 JULI 1975 43 TAHUN 0 BULAN 3 HARI

P

BPJS KESEHATAN

7.

328862

6 49 NOVEMBER TAHUN 8 1969 BULAN 7 HARI

P

UMUM

8.

304868

7 APRIL 2017

1 TAHUN 3 BULAN 20 HARI

L

BPJS KESEHATAN

9.

322875

3 MEI 1993

35 TAHUN 2 BULAN 16 HARI

P

BPJS KESEHATAN

1 OKTOBER 1947

71 TAHUN 9 BULAN 12 HARI

L

UMUM

10. 329703

Tabel 1. 3 Data Pasien Rawat Inap

11

Data Pasien IGD 1. 099209

12 JANUARI 1955

63 L TAHUN 4 BULAN 27 HARI

KA INTERNATIONAL INDONESIA, PT

2. 329988

20 JANUARI 1963

55 L TAHUN 5 BULAN 4 HARI

GLOBAL INSURANCE

3. 329275

16 JULI 1991

26 TAHUN 10 BULAN 22 HARI

JAMSOSTEK

4. 327634

28 AGUSTUS 1984

33 L TAHUN 8 BULAN 8 HARI

UMUM

5. 328334

6 JUNI 1976

41 TAHUN 11 BULAN 13 HARI

BPJS KESEHATAN

6. 328474

3 AGUSTUS 1945

72 P TAHUN 9 BULAN 19 HARI

UMUM

7. 105306

9 JUNI 1978

40 TAHUN 11 BULAN 4 HARI

BPJS KESEHATAN

12

L

P

P

8. 313230

9 MARET 1954 64 P TAHUN 8 BULAN 4 HARI

UMUM

9. 331129

1 JANUARI 1987

30 L TAHUN 6 BULAN 12 HARI

BPJS KESEHATAN

10. 130186

14 APRIL 1956

62 P TAHUN 9 BULAN 27 HARI

BPJS KESEHATAN

Tabel 1. 4 Data Pasien UGD

Data pasien Rawat Jalan 1

182586

17 JUNI 1978

P

2

305038

9 AGUSTUS 1964

L

3

320311

8 MEI 1965

P

4

310409

6 AGUSTUS 2017

P

5

304868

7 APRIL 2017

L

6

330105

4 JULI 2018

L

7

331134

4 JANUARI 2013

L

8

288073

1 APRIL 2012

P

9

330370

7 MEI 2018

L

10

217158

8 DESEMBER L 1944

Tabel 1. 5 Data Pasien Rawat Jalan

13

BAB VI PENUTUP

5.1 Kesimpulan 1. TPP RI dan TPP RD berada dalam satu tempat sehingga mempermudah dalam melakukan pendaftaran. 2. Pada bagian TPP di RS Panti Nirmala sudah dilakukan dengan sistem komputerisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencari data pasien. 3. Pemisahan loket pendafaran berdasarkan jenis pasien (pasien baru,pasien lama dan pasien asuransi). 4. Petugas TPP terkadang memberikan tracer dobel 5. Pengecekan ulang serta pemberian lembar assessment pada dokumen rekam medis pasien dilakukan di bagian distribusi. 6. Dokumen Rekam Medis untuk Rawat Inap dan Rawat Jalan berada di satu tempat. 7. Sistem penomoran di ruang filing menggunakan Terminal Digit Filing (TDF). 8. Struk tracer tercetak secara komputerisasi. 9. Keamanan ruang filing menggunakan finger print dan cctv. 10. Petugas Assembling harus mengecek kelengkapan dokumen rekam medis pasien yang belum lengkap terisi pada form rekam medis dalam dokumen rekam medis pasien.

14

5.2 Saran -

Sebaiknya petugas dapat lebih teliti dalam pengeluaran tracer agar tidak keluar tracer berkali-kali .

-

Hendaknya dibuatkan petunjuk arah pendaftaran yang lebih jelas dan dapat terlihat oleh semua orang.

15

LAMPIRAN

16

17

18

19

20

21

22

23

Related Documents


More Documents from ""