Vol 3 No 1 Pebruari 2018 E-ISSN: 2528-410X
TNJAUAN PUSTAKA
Hematuria pada Anak Eka Airlangga
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email:
[email protected] Abstrak: Hematuria merupakan salah satu gejala paling sering pada kelainan ginjal dan saluran kemih anak. Hematuria dapat berarti makroskopis dan mikroskopis. Banyak penyakit yang menyebabkan gejala hematuria pada anak. Kata Kunci: Hematuria, Makroskopis, Mikroskopis.
Hematuria in Children Abstract: Hematuria is one of the commonest sign of children kidney and urinary tract impairment. Hematuria sign could show as macroscopic or microscopic. Many diseases may sign as hematuria. Key words: Hematuria, Macroscopic, Microscopic.
mikroskop)
PENDAHULUAN Hematuria
yaitu
adanya
darah
ataupun
juga
secara
hematuria
yang
mikroskopis.
dalam urin, merupakan salah satu gejala
Insidensi
yang cukup sering terjadi dan menjadi
makroskopis disebutkan berkisar 0.13%
keluhan utama orang tua pada anaknya
pada anak, berdasarkan data dari 128.395
yang mengalami kelainan dalam ginjal dan
anak yang mengunjungi poli rawat jalan.2
saluran
kemih.1
Ditemukannya
darah
Dari jumlah tersebut, 56% nya dapat
dalam urin adalah keadaan yang tidak
diidentifikasi
normal, baik yang sifatnya makroskopis
sisanya
(tanpa
Prevalensi hematuria yang mikroskopis
menggunakan
alat
bantu
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
tidak
penyebabnya diketahui
sedangkan
penyebabnya.
17
Vol 3 No 1 Pebruari 2018 E-ISSN: 2528-410X
dikatakan lebih sering dan lebih bervariasi
tubulus ginjal, jaringan interstitial, ureter,
yang berkisar pada angka 0.37 % - 2 %.2
kandung kemih dan uretra.3 Perlu diingat bahwa
ISI
hematuria
bukanlah
penyakit
tersendiri, melainkan salah satu gejala dari Hematuria
makroskopis
penyakit. Oleh karena itu, tatalaksana dan
biasanya terdeteksi dari penderita atau
prognosis harus dilihat dari penyakit yang
orangtua penderita yang melihat langsung
mendasarinya.1
perubahan
dari
secara
warna
urin.
Secara
mikroskopis, hematuria dapat ditemukan
Hematuria Makroskopis Hematuria makroskopis atau gross
ketika urin diperiksan untuk alasan klinis tertentu. Untuk hematuria mikroskopis, pemeriksaan dipstik pada urin merupakan metode yang paling umum dikarenakan sensitifitas
yang
tinggi
dan
mudah
digunakan.2 Hematuria dikatakan positif jika pada pemeriksaan disptik urin dijumpai positif, kemudian dikonfirmasi dengan pemeriksaan mikroskop dan dijumpai adanya > 5 sel darah merah pada urin yang
hematuria didefinisikan sebagai darah yang terlihat pada urin tanpa bantuan alat mikroskop.4 Anak atau orangtua yang menderita gross hematuria biasanya akan langsung
Metode yang baik untuk pemeriksaan mikroskopis urin membutuhkan 10 cc urin yang baru dikeluarkan dan disentrifugasi selama 5 menit, kemudian 0.5 cc sedimen yang sudah terbentuk diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x. Pada 20 lapangan pandang pemeriksaan, sudah dapat dihitung sel darah merah yang dijumpai.
3
Sel darah merah pada hematuria dapat berasal dari berbagai lokasi diginjal dan saluran kemih seperti glomerulus, Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
pertolongan
medis.
Disebutkan bahwa gross hematuria ini merupakan 1.3 kasus dari 1000 kasus yang urgen yang datang ke instalasi gawat darurat, dan biasanya kasus hematuria ini dapat ditemukan penyebabnya.4 Warna urin pada gross hematuria
disentrifugasi atau > 6 sel darah merah pada urin yang tidak disentrifugasi.3
mencari
biasanya dapat menggambarkan lokasi perdarahannya. Warna yang agak merah jambu biasanya menggambarkan jumlah darah merah yang jauh lebih kecil, dan jarang
disebabkan
oleh
kelainan
glomerulus. Pada kelainan glomerulus, biasanya urin akan berwarna seperti ‘teh’ atau ‘coca cola’, atau coklat kehitaman atau merah kecoklatan dan tanpa bekuan darah.2,4 Penderita dengan warna urin yang merah cerah atau merah terang, biasanya menggambarkan kelainan pada pembuluh darah atau pada saluran kemih bagian 18
Vol 3 No 1 Pebruari 2018 E-ISSN: 2528-410X 4
bawah. Warna urin yang muncul pada saat
Sindrom Hemolitik Uremik
awal atau akhir berkemih juga bisa
Poliarteritis nodosa
menunjukkan lokasi lesi. Penderita yang melaporkan urin yang berdarah pada saat
Endokarditis bakterial subakut Hemofilia
awal berkemih menunjukkan adanya lesi pada uretra (urtetritis) dan penderita yang
Trombositopenia idiopatik purpura
melaporkan adanya urin yang berdarah
Anemia sel sabit
pada
Leukemia
saat
akhir
berkemih
biasanya
menunjukkan adanya lesi pada kandung 4
kemih (sistitis). Tabel 1 menggambarkan beberapa kelainan ginjal dan kelainan sistemik
yang
menyebabkan
Kelainan interstitial Pyelonefritis Penyakit ginjal polikistik
gross Trauma ginjal
hematuria pada anak. Pada glomerulonefritis akut setelah
Batu ginjal
infeksi streptokokkus (glomerulonephritis
Trombosis vena renalis
acute
streptococcus/GNAPS),
Tumor ginjal
kejadian hematuria makroskopis mencapai
Hidronefrosis
post
5
frekwensi 31% sampai 93%. Penelitian potong lintang di Indonesia terhadap 509
Hiperkalsiuria idiopatik Nekrosis papilar
anak dengan usia rata-rata 8.5 tahun menyebutkan bahwa kejadian hematuria
Kelainan dari luar ginjal
makroskopis pada GNAPS merupakan
Infeksi saluran kemih
tanda pada 53.6% penderita.5
Trauma di saluran kemih
Kelainan Glomerulus
Tumor di saluran kemih
Glomerulonefritis acute (GNAPS)
Batu di saluran kemih
Nefropathy IgA
Benda asing dalam saluran kemih
Glomerulonefritis membranoproliferatif
Kelainan kongenital saluran kemih
Sindroma Alport
Fimosis
Benign familial hematuria
Stenosis meatus
Kelainan Sistemik
Periuretritis
Purpura Henoch-Schonlein
Tabel 1. Penyebab Gross Hematuria
Lupus Eritematosus Sistemik
pada anak.4,1
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
19
Vol 3 No 1 Pebruari 2018 E-ISSN: 2528-410X
Tanda-tanda lain adalah edema
namun dengan persentase yang lebih kecil
periorbital dan hipertensi. Mikrohematuria
dibandingkan dengan kejadian hematuria
ditemukan pada hampir seluruh penderita.
mikroskopis. Penelitian di Cina secara
Pada anamnesis, penderita dengan GNAPS
restrospektif terhadap 120 anak pada tahun
biasanya menyebutkan adanya perubahan
2007 – 2010 menunjukkan bahwa kejadian
mencolok pada warna urinnya, yang
hematuria makroskopis pada 5 kasus
berupa seperti air cucian daging dengan
(4.2%).10
adanya riwayat infeksi tenggorokan atau infeksi kulit sebelumnya.6 Penanganan
Hematuria Mikroskopis
hematuria
pada
Hematuria
mikroskopis
atau
GNAPS tidak ditujukan secara langsung
microscopic hematuria secara umum dapat
untuk mengatasi hematurianya, tapi lebih
bersifat tanpa gejala (asimtomatik) dan
ditujukan untuk mengatasi hipertensi dan
dengan gejala (simtomatik).2 Hematuria
menilai fungsi ginjal.6 Penilaiaan terhadap
mikroskopis yang tanpa gejala biasanya
nilai komplemen C3 dilakukan pada tahap
disebabkan oleh keadaan hiperkalsiuria
awal dan pada 6 – 8 minggu setelah
tanpa adanya gejala batu pada saluran
terjadinya gejala glomerulonefritis.6
kemih. Jika pada anamnesa dijumpai
Penanganan
awal
hematuria
adanya riwayat keluarga yang positif
makroskopis pada batu saluran kemih
dengan
merupakan
terhadap
diperlukan tambahan anamnesa mengenai
berupa
intake makanan dengan cermat.3 Pada
pemberian analgetik untuk mengatasi rasa
sebuah penelitian di Indianapolis Amerika
sakit yang timbul. Morfin atau ketorolac
Serikat pada 342 anak selama 23 tahun,
merupakan pilihan sebagai analgetik.9
hanya menemukan 20% dari penyebab
Cairan intravena juga diberikan sebanyak
hematuria
1.5 – 2 kali jumlah maintenance kecuali
terutama dari penelitian ini adalah adanya
ada gagal ginjal dan sumbatan batu yang
hiperkalsiuria tanpa adanya batu (16%)
obstruction).9
dan dari jumlah tersebut, 20% diantaranya
Penggunaan diuretik terbatas pada anak
dengan riwayat keluarga yang menderita
dengan batu saluran kemih.
batu ginjal ataupun batu saluran kemih.11
komplikasi
penuh
penanganan yang bisa
timbul
(complete
Penyakit sistemik pada anak yang
batu
saluran
kemih,
mikroskopis.11
Hipertensi
Penyebab
berhubungan
bisa menyebabkan hematuria makroskopis
dengan
adalah Henoch Schonlein Purpura (HSP)
sebuah studi potong lintang terhadap 661
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
hematuria
juga
maka
mikroskopis.
Pada
20
Vol 3 No 1 Pebruari 2018 E-ISSN: 2528-410X
anak sekolah di Pakistan menunjukkan
dijumpai pada 50% sampai 70% kasus dan
bahwa 15% menderita pre-hipertensi dan
lebih 90% nya akan menggangu ginjal
3%
dan
dalam dua tahun pertama setelah diagnosis
hematuria mikroskopis yang diperiksa
ditegakkan.14 Manifestasi awalnya bisa
dengan metode dipstik urin merupakan
berupa
faktor independen dengan risk ratio 1.12
hematuria mikroskopis hingga yang berat
Walaupun
penelitian
seperti hipertensi, edema dan insufisiensi
kelemahan
dengan
nya
menderita
hipertensi
ini
mempunyai
cara
pemeriksaan
proteinuria
yang
minimal,
ginjal atau gagal ginjal akut.14
tekanan darah yang hanya satu kali
Keganasan pada anak juga bisa
pemeriksaan dan penggunaan dipstik urin
menyebabkan hematuria. Kanker pada
yang bisa menunjukkan positif palsu dan
anak
negatif palsu.
disebabkan oleh tumor padat atau tumor
Penelitian
di
Nepal
sepanjang
tidak
yang
menyebabkan
padat
seperti
nefroblastoma, leukemia.15,16
tahun 2010 hingga Juni 2011 terhadap
rhabdomyosarcoma
2.243 anak usia sekolah yang sehat dengan
Laporan kasus dari Kanada menunjukkan
menggunakan
hari
adanya anak usia 6 tahun yang datang ke
menemukan hematuria yang positif pada
instalasi gawat darurat dengan keluhan
5% anak.13 Kemudian anak-anak yang
gross hematuria dan akhirnya didiagnosis
positif hematuria ini diperiksa ulang pada
dengan leukemia lymphoblastik akut.15
2 – 4 minggu kemudian dan ditemukan
Rhabomyosarcoma adalah tumor ganas
hematuria yang positif pada 0.4% kasus,
jaringan lunak pada anak yang umum
dan ditelusuri lebih lanjut dengan hasil
menyerang daerah kepala, leher dan
menunjukkan
4
lupus
saluran kemih pada anak usia dibawah 10
nefritis.13
Peneliti
menyimpulkan
tahun.17 Gejala klinisnya bisa bervariasi,
pentingnya deteksi dini kelainan ginjal
tapi pada organ ginjal dan saluran kemih
dengan melakukan skrining urin pada anak
gejala yang bisa timbul adalah gejala
sekolah untuk mencegah kelainan ginjal
obstruksi saluran kemih, hematuria dan
yang lebih lanjut.13
infeksi saluran kemih yang berulang.
dipstik
Lupus (LES)
yang
anak
pagi
dengan
Eritematosus
termasuk
autoimun
urin
salah bersifat
satu
dan
hematuria
Sistemik
Namun persentase kejadian hematuria
penyakit
pada rhabdomyosarcoma tidak diketahui.17
kronik
dan
melibatkan barbagai organ tubuh termasuk ginjal. Keterlibatan ginjal pada
LES
KESIMPULAN Hematuria merupakan gejala dan bukan penyakit tersendiri pada kelainan
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
21
Vol 3 No 1 Pebruari 2018 E-ISSN: 2528-410X
ginjal
anak.
Umumnya
diperlukan
children. Pediatr Indones. 2005; 45:
penelusuran lebih jauh terhadap penderita dengan hematuria yang ditemukan dengan
264-69. 6.
Welch TR. An Approach to the Child
metode dipstik urin, melalui konfirmasi
With
dengan pemeriksaan mikroskopis disertai
International Journal of Pediatrics.
pemeriksaan
2012; 1-3.
fisik
dan
pemeriksaan
tambahan
lainnya.
Penatalaksanaan
hematuria
adalah
penatalaksanaan
terhadap
penyebab
yang
7.
Acute
Glomerulonephritis.
Mortazavi F, Khiavi YS. Steroid response pattern and outcome of
mendasari
pediatric
terjadinya hematuria.
idiopathic
nephrotic
syndrome: a single-center experience in northwest Iran. Therapeutics and
DAFTAR PUSTAKA
Clinical Risk Management. 2011; 7:
1.
167-71.
Halim H. Hematuria. Dalam : Noer MS, Soemyarso NA, Subandiyah K,
Evaluation
dkk. Kompendium Nefrologi Anak.
Nephrolithiasis. Indian J Urol. 2010;
UKK Nefrologi IDAI. 2011. h 20 –
26(4) 531-35. 9.
Gattinei
J.
Management Proteinuria
3.
Highlights of
A
and
for
Child
the with
L.
Pediatric
Urolithiasis
in
Children. Pediatr Clin North Am. 2012; 59(4): 881-896. 10. Chen O, Zhu XB, Ren P, Wang YB,
International Journal of Pediatrics.
Sun RP, Wei DE. Henoch Schonlein
2012; 1-7.
Purpura in Children: clinical analysis
Diven SC, Travis LB. A Practical
of 120 cases. African Health Sciences
primary care approach to hematuria in
2013; 13(1): 94 – 99.
Pediatr
Nephrol.
2000;
14:65-72.
5.
Copelovitch
of
Hematuria.
children.
4.
Kokorowski PJ, Hubert K, Nelson CP.
Prasetyo RV, Alatas H, Tambunan T,
24. 2.
8.
Pan
CG.
11. Bergstein J, Leiser J, Andreoli S. The Clinical Significance of Asymtomatic
Evaluation
of
Gross
Gross and Microscopic Hematuria in
Hematuria. Pediatr Clin N Am. 2006;
Children. Arch Pediatr Adolesc Med.
53:401-12.
2005; 159:353-55.
Albar H, Rauf S. The Profile of Acute
12. Rahman AJ, Qamar FN, Ashraf S,
Glomerulonephritis among Indonesian
Khwaja ZA, Tariq S, Naseem H. Prevalence of Hypertension in Healthy
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
22
Vol 3 No 1 Pebruari 2018 E-ISSN: 2528-410X
School Children in Pakistan and its
15. N Al Kalbani, S Weitzman, M
Relationship with Body Mass Index,
Abdelhaleem, M Carcao, O Abla.
Proteinuria and Hematuria. Saudi J
Acute
Kidney Dis Transpl 2013; 24(2): 408-
presenting
with
12.
Paediatr
Child
13. Parakh P, Bhatta NK, Mishra OP,
lymphoblastic gross
leukemia hematuria.
Health
2007;
12(7):573-574. n.
Shrestha P, Budhathoki S, Majhi S, et
16. Yap HK, Lau PY. Hematuria And
all. Urinary Screening for Detection of
Proteinuria. Dalam : Geary DF,
Renal
Schaefer F. Comprehensive pediatric
Abnormalitiees
Asymptomatic
School
in Children.
nephrology. 2008. H 181-84.
Nephro-Urol Mon. 2012; 4(3):551-55.
17. Levy CF. Rhabdomyosarcoma and
14. Levy DM, Kamphuis S. Systemic
other soft tissue sarcoma. Dalam :
Lupus Erythematosus in Children and
Lanzkowsky P. Manual of Pediatric
Adolescent. Pediatr Clin North Am.
Hematology and Oncology. Edisi 5.
2012; 59(2):345–64.r
Elsevier.
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
2011.
h
720-21.
23