1553698716593_bab I.docx

  • Uploaded by: anji
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1553698716593_bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,430
  • Pages: 13
KESEHATAN LINGKUNGAN “Konsep Sehat dan Kejadian Penyakit”

Oleh : RIZKYA AISYA DALAUENG

D12116511

DEPERTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2019

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................i DAFTAR IS............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................................1 B. Tujuan..........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2 A. Definisi Pencemar Udara.............................................................................2 B. Polusi Udara di Kota Bandung....................................................................2 C. Unsur Pencemar udara.................................................................................3 D. Pencemaran di Bandung Berdasarkan ISPU...............................................3 E. Solusi ..........................................................................................................6 BAB III PENUTUP...............................................................................................7 A. Kesimpulan.................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

KATA PENGANTAR Indonesia mengenal 2 cari pengobatan yang masih eksis, yaitu pengobatan modern dan pengobatan tradisional. Pengobatan modern memperoleh banyak keluhan terkait engan pelayanan yang kurang baik, sementara pengobatan tradisional, meski masih banyak yang harus ditempuh, hampir selalu diletakkan dengan ciri negaif. Pada era globalisasi sekarang, dengan perkembangan dunia medis yang semakin maju, masih banyak dari kalangan masyarakat yang tetap menggunakn pengobatan tradisional, yang dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Menurut Asimo (1995) penggunaan pengobatan tradisional tidak terlepas dari ketidakpuasan terhadap pengobatan medis. Hal ini juga terlihat pada masyarakat Bali yang masih banyak menggunakan pengobatan tradisional Representasi sehat, berarti tercapainya harmonisasi antara fisik dan mental sehingga semangat dalam beraktivitas. Representasi sakit, berarti kondisi fisik sehingga dan/atau mental terganggu sehingga timbul rasa malas untuk beraktivitas. Kondisi fisk yng terganggu dapat mempengaruhi kondisi mental, begitu pula sebaliknya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang -kadang bisa dicegah atau dihindari. Indonesia mengenal dua cara pengobatan yang masih eksis, yaitu pengobatan tradisional dan pengobatan modern. Kebudayaan Jawa, pada khususnya, telah memiliki sistem pengetahuan pengobatan yang sudah ratusan tahun digunakan oleh masyarakat Jawa, jauh sebelum masuknya teknik-teknik kedokteran modern (Sudardi, 2002). Sistem pengobatan tersebut disebut sebagai sistem pengobatan tradisional. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) nomor 246/Menkes/Per/V/1990, yang dimaksud dengan obat tradisional adalah setiap bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman Pengertian sakit adalah berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, sakit perut, dan lain-lain). Sakit juga merupakan gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya (Parson, 1972). Sakit juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, baik itu yang berasal dari gaya hidup yang kurang sehat, lingkungan yang tidak bersih, ataupun karena menurunnya metabolisme tubuh.

BAB II PEMBAHASAN A.

Konsep Sehat Terdapat beberapa definisi sehat, yaitu : 

Menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1992, yang dimaksud dengan sehat ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis:



Pengertian kesehatan WHO juga diterapkan dalam ilmu Psikologi. Psikologi Abnormal, misalnya, memberikan batasan perilaku abnormal. Secara klinis, orang sakit disebut abnormal. Perilaku abnormal ini disebut juga psikopatologi (menurut Kamus Psikologi).



Menurut WHO tahun (1947), sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna dari fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja.



Menurut Pender (1982), sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan didi yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.



Menurut While tahun (1977), kesehatan adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan.

Setiap individu, pasti mengalami sehat dan mengalami sakit secara bergantian dan terus-menerus (Notosoedirdjo & Latipun, 2001). Oleh karena itu, sehat dan sakit merupakan dua hal yang tidak terpisah. Ketika berada dalam kondisi sakit, individu akan melakukan hal-hal yang sekiranya dapat mengubah kondisi sakit menjadi sehat, misalnya melalui pengobatan Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.

Pengertian sehat dan sakit berdimensi subjektif dan kulturalistik sehingga setiap masyarakat mempunyai pengertian sendiri tentang sehat dan sakit sesuai dengan pengalaman dan kebudayaannya (Notosoedirdjo & Latipun, 2001). Setiap kelompok masyarakat akan memiliki perbedaan dalam memahami kondisi sehat atau sakit, penyebab sakit, memberi kewenangann orang yang dapat menetapkan kondisi sehat atau sakit, merespon terhadap kesakitan, dan menetapkan klasifikasi kesakitan. Konsep sehat dan sakit dapat diungkap melalui pemahaman, gagasan, sikap, perilaku individu-individu dalam masyarakat terkait dengan konsep tersebut. B.

Paradigma Sehat Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan

yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk mengutamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit (Soejoeti, 2005). Dasar dari paradigma sehat sangat berkaitan erat dengan keoptimalan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini bersumber dari Undang – undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan 

Pertama : menimbang bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945



Kedua : setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan

masyarakat

yang

setinggi-tingginya

dilaksanakan

berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta penigkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional 

Ketiga : setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara



Keempat : setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat



Kelima : menimbang bahwa Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu dicabut dan diganti dengan Undang-Undang kesehatan yang baru



Keenam : berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam bagian pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima maka perlu membentuk UndangUndang tentang kesehatan (KepMenKes 1998).

C.

Konsep Sakit Terdapat beberapa definisi sakit, yaitu : 

Menurut Bauman (1985) sakit adalah ketidakseimbangan dari kondisi normal tubuh manusia diantaranya sistem biologik dan kondisi penyusuaian. Terdapat mengemukakan tiga kriteria dari keadan sakit : a. Adanya gejala b. Persepsi tentang keadaan yang dirasakan. c. Kemampuan dalam aktivitas sehari-hari.



Menurut Pemons (1972) sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaaan organism sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.



Notoadmojo (2014) menambahkan bahwa setiap elemen masyarakat memiliki konsep sehat dan sakit yang berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi health seeking behavior ketika mengalami kondisi sakit, sehingga persepsi masyarakat terhadap sehat dan juga sakit memiliki hubungan yang erat terhadap health seeking behavior.



Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia.

Menurut Soejoeti 2009, masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu:

1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia 2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin. 3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.). Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu : a. Tahap gejala / transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh, merasa dirinya tidak sehat, merasa timbulnya berbagai gejala adanya bahaya. Mempunyai 3 aspek : 

Secara fisik : nyeri, panas tinggi



Kognitif : interprestasi terhadap gejala



Respons emosi terhadap ketakutan / kecemasan.

b. Tahap asumsi terhadap peran sakit (Sick Role) yaitu Penerimaan terhadap sakit dimana individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit, mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasihat teman / keluarga. Akhir tahap ini dapat ditentukan bahwa gejal telah berubah dan merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman. c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri. Ada 3 tipe informasi : 

Validasi sakit



Penjelasan gejala yang tidak dimengerti



Keyakinan bahwa mereka akan baik.

Jika tidak ada gejala individu mempersepsikan dirinya sembuh jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan. d. Tahap ketergantungan Jika profesi kesehatan memvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit maka yang menjadi pasien akan ketergantungan untuk memperoleh bantuan. e. Tahap penyembuhan Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit.

Para ahli antropologi kesehatan yang dari definisinya dapat disebutkan berorientasi ke ekologi, menaruh perhatian pada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alamnya, tingkah laku penyakitnya dan cara-cara tingkah laku penyakitnya mempengaruhi evolusi kebudayaannya melalui proses umpan balik (Foster, Anderson, 1978). Data sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia tahun 2006 disajikan pada tabel 2. Data tersebut diperoleh melalui studi morbiditas dengan cara pencatatan dan pelaporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan.10 Tabel 2. Pola 10 Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Tahun 2006 NO

Golongan Sebab Sakit

Jumlah Pasien

(%)

1

Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya

960.460

9,32

2

Hipertensi esensial (primer)

480.922

4,67

3

Demam yang sebabnya tidak diketahui

409.632

3,98

4

Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

403.270

3,91

5

Gejala tanda dan penemuan klinik dan

397.478

3,86

347.345

3,37

laboratorium abnormal 6

Cedera YDT lainnya YTT dan daerah badan multipel

7

Tuberkulosis paru

346.906

3,37

8

Pengawasan kehamilan normal

343.786

3,34

9

Diabetes melitus YTT

342.246

3,32

10

Diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi

333.066

3,23

tertentu Sumber : Ditjen Bina Yanmedik Depkes RI, 2007 D.

Konsep Sehat Sakit Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan dipandang sebagai disiplin

biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri

ditentukan oleh budaya: hal ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar. E.

Faktor-Faktor Konsep Sehat dan Penyakit Berdasarkan hasil penelitian Sarafino & Smith, (2011), yang telah dilakukan,

ditemukan faktor-faktor yang membentuk konsep sehat dan juga sakit pada responden. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsep sehat dan juga sakit pada responden yaitu faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya. Menurut Sunanti (2009), ditinjau dari segi biologis penyakit merupakan kelainan berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai peny impangan perilaku dari keadaan sosial yang normatif. Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ tubuh atau lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional dan psikososial individu bersangkutan. Faktor emosional dan psikososial ini pada dasarnya merupakan akibat dari lingkungan hidup atau ekosistem manusia dan adat kebiasaan manusia atau kebudayaan. 

Pengaruh dari faktor biologis terhadap konsep sehat dan sakit Dari faktor biologis dapat dilihat bagaimana responden menyadari penyakitnya

yaitu kencing batu, responden sudah menderita sakit kencing batu tersebut selama lebih dari lima tahun, bukanlah waktu yang sebentar terlebih lagi dengan penyakit kencing batunya tersebut, namun pada awalnya responden hanya mengetahui bahwa responden terkena kencing batu dari beberapa artikel yang dibaca, dan juga saat responden melakukan percakapan dengan teman-teman seprofesi. Hal ini kemudian ditambahkan oleh significant others yang mengatakan bahwa penyakit tersebut terlihat seperti penyakit biasa, hanya panas dibagian perut saja. 

Pengaruh faktor psikologis terhadap konsep sehat dan sakit

Dari faktor psikologis, kemudian juga ditemukan konsep sehat dan sakit pada responden. Menurut Sarafino dan Smith (2011) faktor psikologis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pengaruh dari kognisi, emosi, dan motivasi. a. Pengaruh dari sisi kognisi Kognisi merupakan aktivitas mental yang mencakup cara menerima, belajar, mengingat, berpikir, menginterpretasi, mempercayai, dan

menyelesaikan masalah (Sarafino & Smith, 2011). Dari kondisi kognisi dapat dilihat bahwa responden menganggap kesehatan merupakan hal yang sangat luar biasa dan juga sulit untuk mendapatkannya, responden mengatakan bahwa kesehatan merupakan segala-galanya, sehingga bagi responden kesehatan memiliki nilai yang sangat mahal, namun hal ini mungkin saja muncul setelah responden mengalami sakit kencing batunya, hal ini dikarenakan setelah melakukan operasi responden mengatakan lebih waspada terhadap kondisi kesehatannya saat ini.

b. Pengaruh dari sisi emosi Hal ini juga bisa dilihat dari sisi emosi responden, significant others yaitu istri responden mengatakan bahwa selama masih bisa ditahan, maka responden akan menahan rasa sakitnya dan tetap melakukan aktivitasnya seperti biasanya, responden juga mempercayakan kondisi tubuhnya terhadap minuman herbal yang dikonsumsi oleh responden saat sedang mengalami kondisi sakit namun kemudian permasalahan muncul, saat mengalami sakit responden seringkali tidak memeriksakan diri ke dokter, dan lebih memilih menggunakan pengobatan tradisional saja. c. Pengaruh dari sisi motivasi Kondisi ekonomi dari responden tersebutlah yang kemudian memotivasi responden untuk tetap menggunakan pengobatan tradisional yaitu pengobatan usada untuk mengobati penyakit kencing batunya. Selama kurang lebih lima tahun responden menggunakan pengobatan usada tersebut, menggunakan obat tradisional seperti loloh dan juga boreh. Tidak hanya saat itu, bahkan setelah operasi, responden tetap menggunakan pengobatan tradisional seperti memanfaatkan daun kecibling yang kemudian direbus dan dikonsumsi untuk mencegah munculnya penyakit kencing batu tersebut



Pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap konsep sehat dan sakit

Pembentukan konsep sehat dan sakit dari responden tidak semata-mata terbentuk begitu saja, Sarafino dan Smith (2011) mengatakan bahwa faktor sosial dan budaya juga mengambil peran yang penting dalam hal tersebut a. Pengaruh dari masyarakat b. Pengaruh dari keluarga c. Pengaruh dari budaya 

Pengaruh ketiga faktor terhadap konsep sehat dan sakit Konsep sehat dan sakit pada responden adalah didasari dengan pemikirannya secara kognisi yang mengatakan bahwa sehat adalah ketika tubuh masih bisa beraktivitas, dan sakit adalah ketika tubuh sudah tidak bisa beraktivitas lagi, sehingga meskipun dalam kondisi tubuh yang kurang sehat, selama masih bisa melakukan aktivitas, maka responden akan tetap beraktivitas seperti bekerja. Responden juga mengatakan bahwa responden mempercayai pengobatan usada, ketika mengkonsumsi obat-obatan herbal yang berasal dari pengobatan usada maka tubuhnya akan merasa lebih baik. Kondisi secara biologis dari responden terlihat bahwa responden mengalami kondisi sakit, yaitu merasa sakit saat membuang air kecil yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman, serta penurunan kesehatan dari responden seperti masalah pendengaran dan juga kebugaran.

Penyakit dapat dipandang sebagai suatu unsur dalam lingkungan manusia, seperti tampak pada ciri sel-sabit (sickle-cell) di kalangan penduduk Afrika Barat, suatu perubahan evolusi yang adaptif, yang memberikan imunitas relatif terhadap malaria. F.

Pencegahan Penyakit Setiap masyarakat mempunyai pengertian sendiri tentang sehat dan sakit sesuai

dengan pengalaman dan kebudayaannya (Notosoedirdjo & Latipun, 2001). Perbedaan pengertian sehat dan sakit tiap kelompok masyarakat terdapat dalam memahami kondisi sehat atau sakit, penyebab sakit, memberi kewenangan orang yang dapat menetapkan kondisi sehat atau sakit, merespon terhadap kesakitan, dan menetapkan klasifikasi kesakitan. Oleh karena itu konsep sehat dan sakit dapat diungkap melalui pemahaman, gagasan, sikap, perilaku individu-individu dalam kelompok masyarakat terkait dengan konsep tersebut

Menurut Kleinbaum et al (1982), Pencegahan penyakit adalah tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan dengan menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yang sudah dibuktikan efektif

More Documents from "anji"